Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alhafiz Kurniawan
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji tentang manuskrip al-Ḥikam al-Ataiyyah koleksi Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia. Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat atau muridnya, dan munajat
kepada Tuhan. Fokus kajian ini terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
menyajikan edisi teks al-Ḥikam al-Ataiyyah yang telah dibersihkan dari kesalahan dan
diterjemahkan sehingga kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat diketahui
oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis, yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang
digunakan sebagai penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin perkotaan yang
sangat kompleks, khususnya masyarakat industri pelabuhan di Cilincing, Jakarta Utara.
Pelisanan teks al-Ḥikam sebagai teks sufisme yang berkembang dalam tradisi
Syadziliyyah dapat digunakan oleh pendukung tradisi Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah.
Pelisanan teks al-Ḥikam ini lazimnya dilakukan di dalam pesantren, majelis taklim di
aula maupun di masjid, atau kafe dengan jamaah yang terdiri atas masyarakat kelas
menengah perkotaan, tetapi di masyarakat miskin industri pelabuhan di Jakarta Utara.
Pelisanan secara intensif teks al-Ḥikam merupakan salah satu cara ekspresi sufisme
yang diambil pendukung tarekat Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah untuk menghadapi
situasi sosial tertentu.

ABSTRACT
This thesis examines the manuscript of al-Ḥikam al-Ataiyyah collection of the National
Library of the Republic of Indonesia. This text includes the work of Sufism with three
parts, namely aphorism, a number of letters containing advice for friends or students,
and munajat to God. The focus of this study is divided into two. The first philological
study is to present an edition of the text of al-Ḥikam al-Ataiyyah which has been cleared
of error and translated so that the content and uniqueness of the text of the copy of al-
Ḥikam can be known by the public. Second ethnographically, namely the oralitizing of
the text of al-Ḥikam which is used as the spread of Sufism values in a very complex
urban poor community, especially the port industry community in Cilincing, North
Jakarta. The passage of the text of al-Ḥikam as a text of Sufism that developed in the
Syadziliyyah tradition can be used by supporters of the Qadiriyyah-Naqshabandiyyah
tradition. The oralitizing of the text of al-Ḥikam is commonly carried out in pesantren,
majelis taklim in the hall and in mosques, or cafes with worshipers consisting of urban
middle class people, but in the poor port industry in North Jakarta. Intensive oralitizing
of al-Ḥikam texts is one of the ways of expressing Sufism taken by supporters of the
Qadiriyyah-Naqshabandiyyah order to deal with certain social situations"
2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhafiz Kurniawan
"Tesis ini mengkaji tentang manuskrip al-Ḥikam al-Aṭāiyyah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat atau muridnya, dan munajat kepada Tuhan. Fokus kajian ini terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu menyajikan edisi teks al-Ḥikam al-Aṭāiyyah yang telah dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis, yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang digunakan sebagai penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin perkotaan yang sangat kompleks, khususnya masyarakat industri pelabuhan di Cilincing, Jakarta Utara. Pelisanan teks al-Ḥikam sebagai teks sufisme yang berkembang dalam tradisi Syadziliyyah dapat digunakan oleh pendukung tradisi Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah. Pelisanan teks al-Ḥikam ini lazimnya dilakukan di dalam pesantren, majelis taklim di aula maupun di masjid, atau kafe dengan jamaah yang terdiri atas masyarakat kelas menengah perkotaan, tetapi di masyarakat miskin industri pelabuhan di Jakarta Utara. Pelisanan secara intensif teks al-Ḥikam merupakan salah satu cara ekspresi sufisme yang diambil pendukung tarekat Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah untuk menghadapi situasi sosial tertentu.

This thesis examines the manuscript of al-Ḥikam al-Aṭāiyyah collection of the National Library of the Republic of Indonesia. This text includes the work of Sufism with three parts, namely aphorism, a number of letters containing advice for friends or students, and munajat to God. The focus of this study is divided into two. The first philological study is to present an edition of the text of al-Ḥikam al-Aṭāiyyah which has been cleared of error and translated so that the content and uniqueness of the text of the copy of al-Ḥikam can be known by the public. Second ethnographically, namely the oralitizing of the text of al-Ḥikam which is used as the spread of Sufism values in a very complex urban poor community, especially the port industry community in Cilincing, North Jakarta. The passage of the text of al-Ḥikam as a text of Sufism that developed in the Syadziliyyah tradition can be used by supporters of the Qadiriyyah-Naqshabandiyyah tradition. The oralitizing of the text of al-Ḥikam is commonly carried out in pesantren, majelis taklim in the hall and in mosques, or cafes with worshipers consisting of urban middle class people, but in the poor port industry in North Jakarta. Intensive oralitizing of al-Ḥikam texts is one of the ways of expressing Sufism taken by supporters of the Qadiriyyah-Naqshabandiyyah order to deal with certain social situations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Fatah
"Tesis ini meneliti teks dalam naskah Kitab AI-Hikam bahasa Malaya dengan aksara Jawi. Penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa naskah tersebut termasuk sebagian dari kekayaan budaya Nusantara peninggalan abad lampau yang hingga kini dilestarikan di Perpustakaan Nasional, Jakarta Di lain pihak, kenyataan menunjukkan bahwa naskah tersebut sekarang sudah tidak dikenal lagi di kalangan masyarakat. Padahal kandungannya penuh dengan nilai-nilai pemikiran tasawuf yang sangat tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan wawasan spiritual masyarakat masa kini. Oleh karena itu, teks dalam naskah ini dapat dipandang layak oleh diteliti lebih jauh dan diperkenalkan secara luas.
Berdasarkan pertimbangan di atas, penelitian ini mempunyai dua tujuan utama; (1) menemukan teks yang kayak untuk disunting serta menyajikan suntingannya, dan (2) mengungkapkan isi yang terkandung di dalamnya Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukkan penggunaan pendekatan yang relevan dengan tujuan masing-masing. Untuk mencapai tujuan pertama digunakan pendekatan kritik teks. Pendekatan ini relevan digunakan untuk meneliti teks yang mengandung variasi bacaan sebagaimana dikemukakan oleh Achadiati Ikram (1983:13). Penerapan pendekatan kritik teks dalarn penelitian ini bertolak dari azumsi Ulrich Karatz (1981:233) bahwa variasi teks merupakan manifestasi dari sistem penulisan sebagai proses penciptaan. Pandangan dasar ini dipandang relevan untuk mencapai tujuan pertama karena semua naskah Kitab Al-Hikam yang diteliti mengandung variasi bacaan. Sedangkan untuk membuat suntingan teks digunakan metode landasan karena salah satu dari naskah-naskah tersebut lebih uaggul daripada lainnya dari segi keutuhan teks, kejelasan tulisan, struktur penyajian, isi, dan bahasa Selain itu, juga digunakan pendekatan struktural untuk mencapai tujuan kedua Pada prinsipnya pendekatan ini memandang bahwa makna karya sastra terdapat pada keterjaminan antar unsur, bukan pada masing-masing unsurnya.
Dengan dua pendekatan di atas, penelitian ini akhirnya berhasil menemukan bahwa naskah D dipandang layak digunakan sebagai dasar edisi teks dan naskah A dan C sebagai pendukung serta menyajikan suntingannya. Sedangkan dari edisi teks diperoleh gambaran mengenai makna kandungannya, yaitu berupa konsep pemikiran tasawufyang dapat dipahami melalui kesatuan dari keempat unsurnya, yaitu akidah, syariat, tarikat, dan makrifat

This thesis researches the text of Kitab AI-Hikam in the Malay manuscripts with Jawi script. The research is based on the considerations that the manuscripts mentioned above are included into the part of the cultural richness of Nusantara inherited from the past centuries. They have been up to now preserved in the National Library, Jakarta. The fact, indicates that these manuscripts has been widely unknown. However, they contain a great deal of valuable thoughts of the Sunni tasawuf which can be utilized to widen the people's spiritual insight Therefore, the text in the mentioned manuscripts can be considered worthfiil to be further researched and to be introduced to the contemporary society.
Based on the considerations above, this research is directed to achieve two major objectives, such as (1) to establish the manuscript which has a right to be termed the best for edition and to present its textual edition as well, and (2) to convey the substance contained in the edited text To achieve the distinguishable objectives, it needs approaches which relevant to each destination. The first objective is approached with the textual criticism. This approach is relevant to be applied to research the text which has a variety of readings as stated by Achadiati lkram (1983:13). The application of the textual criticism in this research is based on the assumption of Ulrich Kratz (1981:233) which considers that the textual variations are the forms of the transmitting system as a creative process. The philosophical basis is considered relevant to achieve the first objective because all the Kitab AI-Hikam manuscripts researched have a number of textual variations. While the basic textual method is used to present the edition of text because one of the manuscripts researched offers the reading which is best for textual wholeness, scriptural clearness, structural presentation, content, and linguistic. Whereas the structural approach is applied to achieve the second objective. Principally this approach considers that the substance of literary work lies on the relation among its elements, not on each of its elements.
Using the two approaches above, this research succeeds in establishing that manuscript D is worth to be used as the basis of the textual edition, whereas the two others, such as manuscripts A and C, are utilized as assistant ones, and also the textual edition is presented. From the analysis of the edited text, this research conveys the substance of the Kitab AI-Mk-am manuscripts. It is on the concept of the Sunni tasawuf thoughts which can be gasped through the integrity of the four elements, such as akidah, syariat, tarikat, and makrifat.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T1761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Rohman
"Tesis ini membahas naskah Jawa yang berjudul Serat Darmasaloka SD. Teks SD ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa. Teks SD berbentuk puisi Jawa, yaitu tembang macapat. Berdasarkan isinya, teks SD termasuk sebagai teks piwulang. Kajian terhadap SD dilakukan secara filologis. Satu naskah, yaitu KS 539b/493 Ha naskah A digunakan sebagai naskah landasan untuk menyusun edisi teks. Edisi teks dilengkapi dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya, isi teks SD dikaji dari strukturnya untuk menunjukkan kekhasannya sebagai teks piwulang. Berdasarkan kajian isinya, teks SD merupakan perpaduan antara unsur budaya Islam dan budaya Jawa. Dalam teks, ada sejumlah tokoh yang bernama Islam, antara lain Siti Maryam, Seh Ngabdullah, dan Abu Bakar. Selain itu, ada pula nama tokoh yang berasal dari budaya Jawa, antara lain Kiai Sangit dan Ki Darmasaloka. Latar cerita dalam teks SD berada di negeri Arab, yaitu Bagedad, Madinah, dan Ngedhah-ngedhah. Meskipun demikian, penggambaran suasana tempat terasa seperti suasana tempat di Jawa. Secara umum alur teks SD dibawakan secara episodik dan linier, yaitu peristiwa disusun berurutan dari awal sampai dengan akhir cerita. Akan tetapi, seringkali jalan cerita ditunda. Penundaan ini dimanfaatkan oleh pengarang untuk memasukkan unsur ajaran atau piwulang. Teks SD mengandung nilai ajaran moral, antara lain ajaran nilai moral untuk perempuan, ajaran tasawuf, ajaran rukun dan hormat, larangan berzina, dan ajaran hukum Islam.

This thesis discusses a classical Javanesse manuscript entitled Serat Darmasaloka SD. This manuscript is written in Javanese languange and script. SD text is a narrative poetry, namely tembang macapat. Based on the content, SD is classified as piwulang. The analysis of SD manuscripts is based on philology theory. One manuscript, KS 539b 493 Ha manuscript A , is used as a basis for preparing the text edition. Text edition equipped with an Indonesian translation. Furthermore, the content of SD text be examined on the text structure to show the uniqueness as piwulang text. Based on the content analysis, text SD is a blend of elements of Islamic culture and Javanese culture. In the text, there are a number of figures that have names with shades of Islam, among others Siti Maryam, Seh Ngabdullah, and Abu Bakar. In addition, there is also the name of the character comes from the Javanese culture, among others Kiai Sangit and Ki Darmasaloka. Background story in the text SD in Arab countries, namely Bagedad, Medina, and Ngedhah ngedhah. Nevertheless, the depiction of the atmosphere of the place feels like the atmosphere of the place in Java. In general, plot of SD text delivered in episodic and linear, the events are arranged sequentially from the beginning until the end of the story. However, often the story was delayed. This delay is used by the authors to incorporate the teachings or piwulang. SD text contains the value of moral teaching, among other are teachings of moral values for women, Sufism, harmonious and respectful teachings, prohibition of adultery, and the teachings of Islamic law."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T47527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iik Idayanti
"Tesis ini membahas tentang Serat Samud. Teks ini termasuk karya sastra saduran Melayu, berjudul Hikayat Seribu Masail. Selain itu, teks ini termasuk dalam karya sastra Jawa berjenis suluk. Isi teks tentang beragam ajaran Islam, antara lain akhirat, surga, neraka, kiamat, dan sebagainya. Dari penelusuran naskahnya, diketahui ada 22 naskah yang membahas tentang Serat Samud yang tersebar di Indonesia dan Belanda. Dari 22 naskah tersebut, hanya satu naskah yang dijadikan teks suntingan, yaitu Naskah L (St.80). Agar teks dapat dipahami, maka disajikan juga terjemahan teksnya.

The thesis talks about Serat Samud which is one of Malay adapted literature, (Hikayat Seribu Masail). This text is also included in suluk literature. The text discusses Islamic lesson, such as afterlife, heaven, hell, doomsday, etc. There are 22 manuscripts about Serat Samud found in Indonesia and the Netherland. One of the manuscripts, which is L (St.80), will be made into a text edition. Text translation will be applied in order to make it understandable."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Maulani
"Penelitian ini mengkaji teks Wawacan Layang Siti Hasanah (WLSH) yang tertulis dalam naskah berbahasa Jawa dan berbentuk wawacan. Teks ini dikaji dengan cara kerja filologi yang meliputi tekstologi dan kodikologi. Selain itu, teori resepsi juga dipakai guna mengungkap makna dan isi teks. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan suntingan dan terjemahan teks WLSH, mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terdapat dalam WLSH dari teks hikayat Melayu menjadi puisi wawacan, dan menjelaskan bentuk-bentuk resepsi pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah di Indramayu Jawa Barat abad ke-20 dalam teks WLSH. Penelitian ini mengungkap bahwa teks WLSH meresepsi dua hal. Pertama, dalam aspek narasi penceritaan, teks WLSH meresepsi teks Cerita Siti Hasanah (CSH). Resepsi dari teks Melayu ini juga menghasilkan perubahan pola dari hikayat ke wawacan dalam bentuk tokoh, latar tempat, dan kerangka cerita. Kedua, dalam penjelasan keislaman, teks WLSH meresepsi teks Kitab Tilmisani, Kitab al-Durra atau Kitab Sanusi, Kitab Mufid atau Al-Mufīd, Matnu al-Zubad fī Ilmi al-Fiqhi alā Maẓhabi al-Imām al-Shāfiī, al-Aqnā fī Ḥalli Alfāz Abī Shujā, dan Insān Kāmil. Bentuk-bentuk resepsi WLSH terhadap teks-teks keislaman tersebut berupa penjelasan tentang kewajiban salat lima waktu, ajaran makrifat Nūr Muḥammad, dan sifat-sifat bagi Allah. penelitian tentang WLSH ini membuka pengetahuan baru tentang wawacan yang juga menyebar di wilayah pesisir Jawa Barat yang banyak digunakan oleh masyarakat pesantren atau tarekat. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi akan pencarian identitas kesusastraan yang berkembang di Indramayu pada abad ke-19.

This research examines the text of Wawacan Layang Siti Hasanah (WLSH) written in Javanese text and the form of wawacan. This text is examined by the work of philology which includes textology and codicology. Besides, the reception theory is also used to reveal the meaning and content of the text. The research aims to present text edition and translation of WLSH, identify changes contained in WLSH from Malay hikayat to wawacan poetry, and explain the reception forms of Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah orders in Indramayu, West Java in the 20th century in WLSH texts. This research revealed that the WLSH text received two things. First, in the narrative aspect of storytelling, the WLSH text received the Malay text entitled Cerita Siti Hasanah (CSH). The reception from the Malay text also produced a change in pattern from hikayat to wawacan in the form of characters, settings, and story frames. Second, in Islamic explanation, the text of WLSH recept the text of the Kitab Tilmisani, Kitab al-Durra or Kitab Sanusi, Kitab Mufid or Al-Mufīd, Matnu al-Zubad fī Ilmi al-Fiqhi alā Maẓhabi al-Imām al-Shāfiī, al-Aqnā fī Ḥalli Alfāz Abī Shujā, dan Insān Kāmil. The form of Islamic text reception aims to explain the obligation to pray five times a day, the teachings of Nūr Muḥammad, and the attributes for Allah. this research on WLSH opens up new horizons of knowledge about wawacan which also spread in the coastal areas of West Java. This study also revealed that the wawacan texts in Indramayu were widely used by the pesantren or tarekat community. In addition, this research is expected to be able to contribute to the search for literary identity that developed in Indramayu in the 19th century."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawar Holil
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas teks Wawacan Samun (WS) yang terkandung dalam
naskah berbahasa Sunda dan ber-genre wawacan. Tujuan penelitian adalah
menyajikan suntingan teks dan terjemahan teks WS dalam bahasa Indonesia,
mengetahui perbedaan teks yang diproduksi di skriptorium pesantren dan
kabupaten, serta menunjukkan tegangan antara konvensi dan kreasi dalam teks.
Untuk mencapai tujuan itu digunakan teori filologi dan sastra. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari lima naskah yang mengandung teks WS terdapat dua
versi cerita, yaitu versi skriptorium pesantren dan versi skriptorium kabupaten.
Naskah yang diproduksi di skriptorium pesantren dan kabupaten memperlihatkan
penggunaan bahasa dan tema cerita yang berbeda. Naskah pesantren banyak
menggunakan ungkapan dan peribahasa serta interferensi kata-kata yang berasal
dari bahasa Arab, sedangkan naskah dari kabupaten menggunakan gaya bahasa
langsung tanpa menggunakan ungkapan dan peribahasa serta dominan dengan
interferensi kata-kata yang berasal dari bahasa Melayu. Dalam hal tema, naskah
pesantren mengandung tema cerita: ?upaya menyebarkan agama Islam? atau
?proses Islamisasi?, sedangkan naskah kabupaten bertema ?kebaikan, kesabaran,
dan kerja keras merupakan sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang calon
pemimpin?. Dalam hal tegangan antara konvensi dan kreasi tampak bahwa para
penyalin teks WS masih mengikuti konvensi penulisan metrum pupuh yang
konvensional walaupun banyak ditemukan kekeliruan. Kreasi yang dilakukan para
penyalin teks WS difokuskan dalam penggarapan aspek naratif. Suntingan teks
dan terjemahan menggunakan versi pesantren yang diwakili naskah SD 26.

ABSTRACT
This research analyses Wawacan Samun (WS) texts in Sundanese manuscripts
with wawacan genre. This research aims at presenting WS text editions and their
translations in Indonesian Language, acknowledges the text differences produced
in pesantren (an Islamic institution whose students live in the boarding school
system) scriptorium and kabupaten (district) scriptorium, and shows the tense
between convention and creation in the texts. To achieve this objective, philology
and literary theories were used. The research found out that out of five WS
manuscripts there are two story versions, i.e. pesantren scriptorium and kabupaten
scriptorium. The texts produced in pesantren scriptorium and kabupaten
scriptorium show the different languages and story themes. The pesantren
manuscript mostly uses expressions, proverbs, and the interference of words
derived from Arabic Language, while the kabupaten manuscript uses a direct
language style without using expressions and proverbs as well as being dominated
with interference words derived from Malay Language. In term of the theme, the
pesantren manuscript illustrates: ?the efforts to propagate Islam? or ?an
Islamization process?; meanwhile, the kabupaten manuscript has the themes of
?good deeds, patience, hard working as the attribute to be possessed by a to-be
leader?. In term of the tense between convention and creation, it is clearly seen
that the editors of WS texts still follow the conventional pupuh metrum writing
with many errors found. The creation done by WS text editors is focused on
narrative aspects. The editions and translations use the pesantren version
represented by SD 26"
2016
D2237
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Prasetia Nugraha
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian terhadap naskah koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia yang berjudul Panitikrama dengan nomor koleksi PW. 44. Teks ini berbentuk prosa, berisi tentang aturan-aturan bagi orang yang sedang mempelajari ngelmu sarak atau untuk mencapai kesempurnaan hidup. Penelitian ini bertujuan menghasilkan suntingan teks supaya dapat dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Metode kerja Filologi yang diterapkan dalam penelitian terhadap naskah tersebut adalah metode intuitif dengan menggunakan edisi standar dan emendasi perbaikan bacaan.

ABSTRAK
This thesis is a study of manuscript collection of Central Library University of Indonesia entitled Panitikrama with PW collection number. 44. This text is in the form of prose, containing the rules for people who are studying ngelmu sarak or to achieve perfection of life. This study aims to produce text edits in order to be understood by the public at large. The working methodology applied in the study of the manuscript is an intuitive method using standard and emendation editions reading improvement ."
2017
S66793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahrus
"ABSTRAK
Disertasi ini mengkaji teks Syattariyyah wa muhammadiyyah (disingkat SWM)
milik Muhammad Hilman, Rama Guru Syatariyah di Pengguron Kaprabonan
Cirebon. Penelitian terhadap SWM dilakukan dengan menggunakan teori filologi
dan tasawuf. SWM adalah salah satu teks penting yang dapat menjadi sumber
primer dan menjelaskan karakteristik keislaman di Cirebon. Pertanyaan utama
penelitian ini adalah bagaimana menyediakan sumber primer tentang Islam di
Cirebon yang terdapat dalam teks SWM. Tujuan utama penelitian ini adalah
menyajikan edisi teks. Edisi teks SWM dibuat dengan menggunakan metode
edisi kritis. Isi teks SWM terdiri atas Tarekat Syatariyah dan Muhammadiyah.
Dalam teks SWM terdapat lima ciri karakter Tarekat Syatariyah Cirebon yang
khas, yaitu aksara, ilustrasi, silsilah, ajaran, dan jaringan Tarekat Syatariyah di
Cirebon yang berbeda dengan Tarekat Syatariyah yang lain. Kajian isi
selanjutnya membahas karakteristik Tarekat Syatariyah dan Muhammadiyah.
Hasil temuan penelitian ini; pertama, silsilah tarekat Syatariyah di Cirebon dari
teks SWM tidak berasal dari Syaikh Abdul Muhyi atau Abdurrauf as-Sinkili,
tetapi melalui Syaikh Abdullah bin Abdul Qahhar; kedua, Tarekat
Muhammadiyah adalah nur Muhammadiyah. Cara untuk memperoleh nur
Muhammad melalui martabat tujuh; ah}adiyah, wah}dah, wa>h}idiyah, ?alam arwa>h},
?alam ajsa>m, ?alam mis\a>l, dan insa>n ka>mil.

ABSTRACT
The dissertation analyzes the text of Syat}t}a>riyyahwa Muh}ammadiyyah
(abbreviated as SWM) using philological theory and sufism perspective. This
text belongs to Muhammad Hilman, the sufi leader of Tarekat Syattariyah in
PengguronKaprabonan Cirebon. Because SWM is one of the most important
primary texts in explaining the characteristics of Islam in the region, what being
investigated in the text is how to provide primary source of Cirebon?s Islam.
Thus, it is mainly aimed to provide text edition using critical edition method. In
addition, it is also aimed to analyze the characteristics? of the two tarekats, as
SWM intensively discussed Syatariyah and Muhammadiyyah. At least five
characteristics of Cirebon?s Syatariyah were apparent, namely writing system,
illustration, teachings, its particular networking and genealogy. Its genealogy is
distinct in the sense that it does not originate from Syaikh Abdul Muhyi or
Abdurrauf as-Sinkili, but instead it is from Syaikh Abdullah bin Abdul Qahhar.
As for Muhammadiyah, it is NurMuhammadiyah which is obtained through
seven martabat, namely ah}adiyah, wa>h}idiyah, wah}dah, ?alamarwa>h}, ?alamajsa>m,
?alammis\a>l, and insa>n ka>mil"
2016
D2220
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Epvy Zuchairis Tara
"ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan suntingan teks dan terjemahan dalam Naskah Bab Pasarean Bathangan koleksi FSUI dengan nomor naskah A. 38.04 yang ditulis oleh Raden Tanaya. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan edisi kritis atau edisi standar, dilengkapi
dengan ringkasan cerita dan pedoman alih aksara. Terjemahan dilakukan dengan menerapkan metode terjemahan secara harfiah. Teks berbentuk prosa ini menggunakan
bahasa Jawa dan aksara Jawa. Teks ini menceritakan tentang penemuan mayat di daerah Bathangan, Surakarta yang diberi nama Kiyai Bathang yang diduga mayat tersebut
adalah Raden Pabelan, putra dari Kiyai Tumenggung Mayang pada jaman karaton Pajang.

ABSTRACT
This thesis presents text editing and translation and manuscript of Bab Pasarean Bathangan (Bathangan grave). This manuscript was written by Raden Tanaya and collected by Faculty of Humanities, University Indonesia with number A 38.04. The researcher used philology method, especially single text editing. The text editing was done by implementing critical edition, summary and translation writing guidance as well. The translation used literal method. The text tells the story about the discovery of a corpse found in Bathangan, Surakarta, Central Java and it was written in Javanese tribe. The corpse was well-known as Kiyai Bathang. Kiyai Bathang was expended to be Raden Pabelan, the son of Kiyai Tumenggung Mayang of Pajang Kingdom"
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>