Ditemukan 87715 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Razaq Raudhi
"Thirdspace merupakan sebuah teori yang menawarkan sebuah alternatif untuk keluar dari dominansi secondspace conceived space kelompok sosial dominan. Untuk mencapai thirdspace, dekonstruksi dilakukan kepada tatanan visi utopis dan oposisi biner yang diberlakukan oleh kelompok dominan. Kelompok dominan di sini adalah AMI Arsitek Muda Indonesia yang sekarang anggotanya telah mapan dengan nama pribadi. Kemapanan AMI dijelaskan melalui hegemoni budaya.
Thirdspace is a theory which offers an alternative from the dominance of the dominant social group rsquo;s secondspace conceived space . To achieve thirdspace, the dominant group rsquo;s order of utopian vision and binary oppositions. The dominant group is defined as AMI Arsitek Muda Indonesia which members have their personal names established with prestige. This prestige is then explained by cultural hegemony. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ega Haikal Witomo
"
ABSTRACTPendidikan tidak dapat terlepas dari kepentingan politik dan kekuasaan. Paulo Freire melihat pendidikan dalam dua wajah yang berlawanan. Pertama, pendidikan sebagai bentuk penindasan. Kedua, pendidikan sebagai bentuk pembebasan. Pendidikan yang menindas terjadi lantaran peserta didik diarahkan hanya untuk memiliki kesadaran naif. Kesadaran naif pada peserta didik mempermudah mekanisme hegemoni. Sedangkan pendidikan yang membebaskan mengarahkan peserta didik untuk memiliki kesadaran kritis. Kesadaran kritis pada peserta didik mampu memicu terjadinya kontra hegemoni. Kesadaran naif pada peserta didik terjadi melalui suatu sistem pendidikan gaya-bank dengan prinsip antidialog. Sedangkan kesadaran kritis pada peserta didik tumbuh melalui suatu sistem pendidikan hadap-masalah dengan prinsip dialog. Dialog menekankan relasi pendidik-peserta didik sebagai subjek yang setara. Sedangkan antidialog menekankan relasi pendidik-peserta didik sebagai subjek-objek. Paulo Freire percaya bahwa humanisasi adalah permasalahan sentral bagi manusia. Sebuah rezim berkuasa yang hendak mempertahankan kekuasaannya melakukan dehumanisasi pada masyarakat melalui mekanisme hegemoni. Filsafat pendidikan yang dikonsepkan oleh Paulo Freire merupakan upaya humanisasi. Humanisasi dalam pendidikan ditandai dengan relasi yang setara antara pendidik-peserta didik sebagai subjek. Sehingga, pendidikan hadap-masalah merupakan pendidikan yang membebaskan serta mendukung proses humanisasi dan kontra hegemoni.
ABSTRACTEducation can not be separated from political interests and power. Paulo Freire sees education in two opposite faces. First, education as a form of oppression. Second, education as a form of liberation. The oppressive education occurs because learners are directed only to have a naive consciousness. Naive consciousness in learners facilitates hegemony mechanism. While liberating education leads learners to have critical consciousness. Critical consciousness in learners can trigger the occurrence of counter hegemony. Naive conscousness of the learners occurs through a banking concept of education with the principle of antidialogue. While critical awareness in learners grows through a problem-posing education with the principle of dialogue. Dialogue emphasizes the relation of educator-learners as an equivalent subject. While antidialog emphasizes the relationship of educators-learners as subject-objects. Paulo Freire believes that humanization is a central issue for humans. A ruling regime that wants to defend its power to dehumanize the society through the mechanism of hegemony. The philosophy of education conceptualized by Paulo Freire is a humanization effort. Humanization in education is characterized by an equal relationship between educators and learners. Thus, problem-posing educiation is education that liberates and supports the process of humanization and counter hegemony."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Soleh Ashari
"Revolusi industri 4.0 ditandai dengan dimulainya era digitalisasi dunia usaha. Kondisi ini menuntut semua sektor industri bertransformasi melalui digitalisasi proses bisnis. Advanced Metering Infrastructure (AMI) adalah representasi dari transformasi digital teknologi peralatan dan layanan pelanggan yang disampaikan oleh perusahaan utilitas di industri kelistrikan dan sekaligus merupakan inti dari sistem Smart Grid. Dengan dimulainya tahap komersialisasi infrastruktur AMI ke pelanggan di Jakarta, Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) selaku perusahaan pengelola usaha penyediaan tenaga listrik di Indonesia telah berhasil membangun ekosistem infrastruktur AMI pada tahun 2021. Komersialisasi pembangunan infrastruktur AMI dilakukan secara bertahap sesuai dengan target dan kemampuan pendanaan perusahaan. Diperlukan metode yang tepat dalam fase pengembangan ekosistem AMI agar PT PLN dan pelanggan dapat memaksimalkan fitur dan manfaat teknologi AMI di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembuatan skala prioritas dalam hal pemilihan lokasi pembangunan ekosistem pelanggan AMI. Dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), ditemukan metode pemilihan lokasi pembangunan ekosistem AMI dengan memprioritaskan beberapa hal. Berdasarkan expert judgement dengan total rasio inkonsistensi gabungan sebesar 0,01 diketahui bahwa PLN dapat memprioritaskan lima kriteria penentuan lokasi yaitu permasalahan penyalahgunaan energi listrik (C12) sebesar 10,3%, permasalahan piutang (Bad Debt) (C13) dengan 9,7%, Ketepatan GIS Mapping Pelanggan (C44) sebesar 8,9%, jumlah pelanggan per gardu (C42) sebesar 5,9%, dan kondisi dan aksesibilitas infrastruktur komunikasi (C46) sebesar 5,9% untuk mengoptimalkan ekosistem pelanggan Advanced Metering Infrastructure (AMI).
The industrial revolution 4.0 is marked by the commencement of the digitalization era of the business sector. This condition requires all industrial sectors to transform through the digitalization of business processes. Advanced Metering Infrastructure (AMI) is a representation of the digital transformation of equipment technology and customer service delivered by utility companies in the electricity industry and is at the same time the core of the Smart Grid system. With the start of the commercialization phase of AMI infrastructure to customers in Jakarta, the State Electricity Company or PT PLN (a limited liability company) as the company managing the electricity supply business in Indonesia has successfully built an AMI infrastructure ecosystem in 2021. The commercialization of AMI infrastructures takes place in stages in accordance with the company's targets and funding capabilities. The right method is needed in the development phase of the AMI ecosystem so that PT PLN and customers can maximize the features and benefits of AMI technology in the future Therefore, it is necessary to make a priority scale in terms of choosing the location for the development of the AMI ecosystem. By using Analytic Hierarchy Process (AHP) method, a method for selecting AMI ecosystem development location was found by prioritizing several things. Based on expert judgment with a total overall inconsistency value of 0.01 it is known that Jakarta's PLN must prioritize five subcategories are theft loss’s chance (C12) with 10,3%, corporation's bad debt problems (C13) with 9.7%, Customer GIS Mapping Accuracy (C44) by 8.9%, the number of customers per substation (C42) by 5.9%, and the Condition-Accessibility of Communication Infrastructure (C46) of 5.9% to optimize the Advanced Metering Infrastructure (AMI) customer ecosystem"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sulaeman Martasuganda
Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2004
639.2 SUL s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dina Novita Tuasuun
"Pada majalah anak Kristen AMI Anak Manis Indonesia, 1987 mdash;2010 , terdapat komik ldquo;Si Opa rdquo; yang banyak mengacu kepada teks sastra hikmat Perjanjian Lama, terutama Amsal. Sastra hikmat ini memuat nilai-nilai universal mengenai makna hidup manusia. Salah satu tema pokoknya mengenai kontras antara orang berhikmat dan orang bodoh. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud membahas: 1 bagaimana kitab Amsal sebagai bagian sastra hikmat dalam Perjanjian Lama disampaikan kepada pembaca anak-anak Indonesia dalam Majalah AMI, terutama dalam komik humor ldquo;Si Opa rdquo; 1999-2009 ?; 2 bagaimana tema kontras antara orang berhikmat dan orang bodoh dalam Kitab Amsal direpresentasikan ke dalam komik humor ldquo;Si Opa rdquo; di majalah AMI?; 3 bagaimana komik humor ldquo;Si Opa rdquo; di majalah AMI mengonstruksi pemahaman akan identitas ras dan gender dalam strategi visual dan narasinya? Melalui metode pendekatan tekstual yang mengkaji aspek visual dan verbal komik ldquo;Si Opa rdquo;, hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan hikmat yang universal dalam kitab Amsal menjadi bergeser, bahkan berubah, karena adanya representasi yang bias ras dan bias gender. Kehadiran tokoh-tokoh stereotipikal dalam komik ini mengandung muatan humor yang dominan, tetapi sekaligus berpotensi mensosialisasikan pemahaman yang mensubordinasikan ras kulit hitam dan perempuan. Dengan demikian penelitian ini dapat menjadi kajian interdisipliner mengenai bacaan anak berdasarkan teks Alkitab.
In a Christian children magazine titled AMI Anak Manis Indonesia ndash Sweet Children of Indonesia, 1987 to 2010 there was a humorous comic ldquo Si Opa rdquo . The comic mostly referred to the Proverbs as Old Testament wisdom literature in the Bible that consists of universal values about the meaning of life and one of the main themes is the contrast between the wise and the fool. Therefore, this research aimed to examine 1 how the book of Proverbs presented to the children in Indonesia as readers in the humorous comic ldquo Si Opa rdquo 1999 2009 2 how the contrast of the wise and the fool in Proverbs is represented in ldquo Si Opa rdquo comic 3 how was ldquo Si Opa rdquo comic construct a racial and gender identity. Through the textual approach that analyzes visual and verbal aspects, this research found that the universal wisdom message in ldquo Si Opa rdquo shifts, and even changes, due to certain representations that are laden with racial and gender bias. The stereotypical characters in the comic do give humorous effects, but such characters at the same time convey viewpoint that subjugates women and people with darker skin. Therefore this thesis could contribute to interdisciplinary research of children 39 s literature based on Biblical texts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49516
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Khanza Defeorenzia Salsabila
"Tesis sarjana ini difokuskan pada studi supremasi kulit putih sebagai salah satu dari banyak manifestasi hegemonik budaya, yaitu kelas dominan yang berhasil makmur dengan bantuan doktrin yang konstan dan halus dari media yang dikonsumsi masyarakat umum dan tanpa sadar menerima. Studi ini membahas tentang bagaimana franchise film terbesar dan paling menguntungkan dalam sejarah sinematik, Marvel Cinematic Universe, adalah salah satu agen yang bertanggung jawab untuk menyebarkan doktrin supremasi kulit putih dengan cara mereka memilih untuk membingkai ulang poin plot, narasi, dan pilihan casting mereka.
This undergraduate thesis is focused on the study of white supremacy as one of the many hegemonic manifestations of culture, namely the dominant class that prospered with the help of constant and subtle doctrine from the media consumed by the general public and unconsciously accepting. This study discusses how the biggest and most profitable film franchise in cinematic history, the Marvel Cinematic Universe, is one of the agents responsible for spreading the doctrine of white supremacy by the way they choose to reframe their plot points, narratives, and casting choices."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
France, Anatole
Paris Hachette c1943
843.8 F 361 l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Zen Wisa Sartre
"Penelitian ini membahas representasi hegemoni ideologi intoleran dalam novel Perjalanan ke Akhirat (1969) karya Suherman, komik Siksa Neraka (1999) karya Rahimsyah, dan Kepedihan Siksa Neraka (2017) karya Rohim sebagai ekspresi budaya populer. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan kajian hegemoni. Hasil dan analisis mengungkapkan bahwa hegemoni ideologi intoleran dalam karya sastra sebagai ekspresi budaya populer direpresentasikan melalui hukuman, siksaan, kritik, dan konstruksi identitas. Suherman, Rahimsyah, dan Rohim sebagai pengarang merepresentasikan hukuman, siksaan, kritik, dan konstruksi identitas yang merujuk pada konsep kafir dalam Periode Makkah Pertama hingga Ketiga. Ketiga pengarang memanfaatkan hukuman, siksaan, dan kritik terhadap tokoh-tokoh yang berdosa dan kafir agar pembaca menyadari pentingnya nilai dan moral. Sementara, konstruksi identitas dimanfaatkan agar pembaca menyadari keberadaan orang lain yang dilabeli kafir karena tidak sesuai dengan nilai dan moral keislaman yang sejalan dengan pemahaman pengarang. Dengan demikian, nilai dan moral keislaman dimanifestasikan pengarang untuk mengklasifikasikan para tokoh sebagai orang yang berdosa dan kafir sehingga layak mendapat hukuman dan siksaan di neraka.
This research discusses the representation of hegemony intolerant ideology in the novel of Perjalanan ke Akhirat (1969) by Suherman, the comics of Siksa Neraka (1999) by Rahimsyah and Kepedihan Siksa Neraka (2017) by Rohim as an expression of popular culture. This research uses a descriptive qualitative method with a sociological approach of literature and hegemony analysis. The results and analysis reveal that hegemony intolerant ideology in literature as an expression of popular culture is represented in punishment, torture, criticism, and identity construction. Suherman, Rahimsyah, and Rahim, as an author represents punishment, torture, criticism, and identity construction that refer to the concept of kufr in the First to Third Meccan Period. Those three authors use punishment, torture, criticism, and identity construction for the characters who are sinful and kufr to make the reader realize the importance of values and morals. Meanwhile, identity construction is used to make the reader realize the existence of other people labeled as kufr because they are not in accordance with Islamic values and morals of the author's understanding. Thus, Islamic values and morals are manifested by the authors to classify the characters as sinners and kufr, so they deserve to receive punishment and torture in hell."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aris Kristanto
"Faktor kelelahan pengemudi merupakan salah penyebab utama terjadinya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor resiko yaitu usia, IMT, kondisi fisik, monoton, total waktu tidur, durasi mengemudi, kualitas tidur dan total jam kerja (1 hari & 1 minggu) dengan terjadinya kelelahan pengemudi truk trailer. Penelitian dilakukan bulan Juni s/d Juli tahun 2012 pada pengemudi rute jarak menengah pendek yaitu tujuan daerah Purwakarta/ Bandung. Jumlah sampel penelitian 81 responden. Penelitian bersifat kuantitatif observational dengan menggunakan metode pendekatan potong lintang (cross-sectional). Pengukuran kelelahan menggunakan daftar pertanyaan berupa gejala kelelahan yang bersumber dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) dan hasilnya menunjukkan bahwa 92,6% responden mengalami kelelahan ringan. Sedangkan gejala kelelahan paling sering dialami oleh responden adalah merasa haus sebanyak 90,1%. Hasil perhitungan statistik chi-square diketahui hanya faktor usia yang memiliki hubungan bermakna dengan kelelahan pengemudi truk trailer PT AMI, dengan nilai p sebesar 0,017.
Driver fatigue is one of the main causes of accident. This study aimed to determine the correlation between driver fatigue truck trailer to the risk factors such as age, BMI (body mass index), physical condition, monotony, total of sleeping time, driving hours, sleep quality, and total of working hours (one day & one week). The study was conducted in June until July of 2012 on the short?range medium operation the destination Purwakarta / Bandung. Total sample are 81 respondents. Quantitative observational studies using cross-sectional approach. Measurement of fatigue using questionnaires of fatigue symptom that comes from the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) and the results showed that 92.6% of respondents experienced mild fatigue. The most common of fatigue symptom respondents is thirst which has 90.1%. The results of the chi-square calculation known only factor age that a statistically significant association with driver fatigue on trailer truck PT AMI, with p value of 0.017."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32551
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Munthe, Ricca Angreini
"Melayu merupakan salah satu suku di Indonesia yang menjunjung tinggi kolektivitas budaya. Hal ini dapat terlihat dari interaksi masyarakat Melayu, salah satunya dalam bentuk persaudaraan. Hubungan persaudaraan dalam budaya Melayu ditunjukkan dengan upaya saling menjalankan fungsi sebagai saudara agar hubungan yang ada dapat dijaga dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui saudara yang amanah dengan menggunakan pendekatan psikologi indijinus. Sebanyak 288 remaja di Pekanbaru-Riau diberi kuesioner pertanyaan terbuka modifikasi dari Kim (2009) dan informasi mengenai data diri. Analisis data penelitian menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan Psikologi Indijinus, yaitu pendekatan yang dilihat dari sudut pandang budaya lokal, yang memungkinkan untuk melihat setiap fenomena dipandang sesuai dengan konteks terkait. Respon dikategorisasi berdasarkan persamaan tema, kemudian frekuensi respon dalam kelompok kategori ditabulasi silang dengan jenis kelamin responden. Hasil penelitian menemukan bahwa ada empat kategori ciri saudara yang dinilai amanah yaitu (1) karakter (59,5%), (2) peran (23,6%), dan (3) kebaikan hati (16,9%)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2017
150 JPS 15:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library