Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Adliya Rifai
"Isu kesehatan mental di Indonesia masih dikelilingi oleh banyak stigma negatif. Padahal angka prevalensi gangguan mental ringan cukup banyak, terutama pada kelompok usia 18-25 tahun. Oleh karena itu, penulis ingin membuat tayangan terkait kesehatan mental, yang sesuai dengan prefensi khalayak sasaran.

Mental health issues in Indonesia, up until now, are still being surrounded by some disabling stigma. While the prevalence number of the moderate mental disorder in the age group of 18-25 years old, is quite high. Therefore, the writer wants to create an audiovisual product related to mental health to help tackle this issue, which will also be adjusted to the targeted audience rsquo;s preferences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Fransiska
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Henidar Mulyara
"ABSTRAK
Analisis Situasi: Generasi milenial dikenal dengan banyak stigma negatif. Namun, sebenarnya banyak karakteristik milenial yang dapat mempengaruhi kualitas negara dan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah kreativitas. Maka dari itu, penulis tertarik memproduksi web series mengenai proses kreativitas generasi tersebut untuk menggapai apa yang mereka inginkan, berfokus pada bidang wirausaha kuliner. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe: Manfaatnya untuk memberikan alternatif hiburan kepada khalayak yang ingin disasar serta memberi edukasi kepada generasi milenial akan pentingnya peranan mereka pada perkembangan ekonomi kreatif. Bertujuan memberikan inspirasi untuk percaya diri dan terus mengembangkan minat dan bakat. Prototipe yang Dikembangkan: Web series ini memiliki 10 episode dengan genre drama komedi berdurasi 3 - 7 menit. Bercerita mengenai anak muda bernama Caca, Sarah dan Dewi yang memiliki semangat tinggi untuk berjuang dalam mencapai apa yang mereka suka untuk kehidupan mereka yang lebih baik. Evaluasi: Evaluasi pretest menggunakan metode mini-theater dan focus group discussion FGD serta youtube analytics. Anggaran: Realisasi anggaran terhadap 3 episode prototipe web series ini sebesar Rp. 520.000. Untuk Rancangan Anggaran 10 episode sebesar Rp. 76.100.000 dan rencana pemasukan sebesar Rp. 124.950.000. Pendapatan yang didapat dengan total Rp. 48.850.000.

ABSTRACT
Situation Analysis: Millennial generations are known for many negative stigma. However, in fact many millennial rsquo s characteristics can affect the quality of the country and the nation of Indonesia. One of them is creativity. Therefore, the author is interested in producing web series about the creativity of these generation to achieve what they want, focusing on the field of culinary entrepreneurship. Benefits and Purpose of Prototype: DevelopmentIts benefits to provide an alternative entertainment to the audience who want to target and to educate millennials the importance of their role in the development of creative economy. Aims to inspire confidence and continue to develop interests and talents. Developed Prototype: This Web series has 10 episodes with a 3 7 minutes comedy skit genre. Tells the story of a young man named Caca, Sarah and Dewi who have a high spirit to struggle to achieve what they like for their better lives. Evaluation: The pretest evaluation uses mini theater and focus group discussion FGD also Youtube analytics methods. Budgeting: Budget realization of 3 episodes prototype web series is Rp 520,000. For a10 episode Budget Plan of Rp 76.100.000 and income plan of Rp 124,950,000. Revenue earned for a total of Rp 48.850.000. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ersha Dessireeadjani
"BAB 1 Analisis Situasi. Perempuan dimombardir dengan konsep perempuan ideal dan cantik yang dikonstruksi oleh media massa. Hasil studi pustaka menunjukan banyak perempuan yang berusaha berlebihan sampai merugikan diri sendiri demi mendapatkan tubuh ideal tersebut. Maka dari itu, penulis tertarik memproduksi web series yang menginspirasi perempuan untuk mencintai diri sendiri bagaimana pun kondisinya.
BAB 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe. Manfaat web series ini adalah sumber edukasi mengenai konsep kecantikan perempuan yang dibentuk media massa dan sumber pencerahan bagi perempuan yang telah terjerat stereotipe perempuan ideal. Web series ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru dan media persuasi untuk menghargai dan mencintai diri sendiri.
BAB 3 Prototipe yang dikembangkan. Web series ini memiliki 10 episode dengan genre drama dan berdurasi 5-6 menit. Web series ini bercerita mengenai seorang mahasiswi bernama Gitta yang berprestasi di bidang tarik suara, akademis, dan kegiatan mahasiswa. Akan tetapi, dengan semua kelebihannya Gitta masih merasa kurang karena badannya yang gemuk. Akhirnya Gitta melakukan usaha yang merugikan diri sendiri untuk menurunkan berat badan secara berlebihan.
BAB 4 Evaluasi. Evaluasi akan dilakukan meliputi media pre-test dengan metode mini theater dan focus group discussion FGD dan evaluasi program dengan Youtube Analytics dan FGD. BAB 5AnggaranRealisasi pembuatan prototipe 3 episode web series adalah sebesar Rp.381.300. Anggaran produksi web series 10 episode adalah sebesar Rp.111.375.000 dan rencana pemasukan sebasar Rp.181.917.200 dari iklan dan Youtube. Pendapatan bersih berjumlah Rp.69.942.200 setelah dikurangi Rp.600.000 sebagai biaya evaluasi.

BAB 1 Situation Analysis. Women are bombarded with the concept of ideal and beautiful woman, which is constructed by mass media. Researches have shown many women attempt excessively, until harming themselves, to have that ideal body. Therefore, the author wants to produce a web series which can become an inspiration for women to love themselves regardless of their condition.
BAB 2 Benefits and Goals of Prototype Development. Benefits of this web series is to be an educational source about woman beauty concept which is constructed by mass media and enlightenment for women who are consumed by ideal woman stereotype. The goals are to give new perspective and to persuade women to love themselves.
BAB 3 Developed Prototype. This web series has 10 episodes with drama genre and has 5 6 minutes duration. This web series narrates a story about a student named Gitta who is good at singing, smart academically, and good at student activities. However, she does not feel confident about herself because she is fat. Therefore, she attempts excessively to reduce her weight until she harms herself.
BAB 4 Evaluation. Evaluation will be conducted through media pre test with mini theater, YouTube Analytics, and focus group discussion.BAB 5Budgeting The budget for production of 3 episodes prototype which has been executed is Rp. 381.300. The budget for producing 10 episodes is Rp.111.375.000 and there rsquo s a plan to gain income from advertisement and YouTube. The net income will be Rp.69.917.200, after Rp.600.000 total expense for evaluation budget.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Nady Salsabila
"Jurnalisehat adalah e-magazine mengenai kesehatan mental untuk jurnalis. Khalayak sasaran utama yang dituju adalah jurnalis dengan rentang usia 22-35 tahun. Tujuan situs ini untuk menyebarluaskan informasi kesehatan sesuai dengan komunikasi kesehatan. Penyampaian pesan dilakukan dengan pendekatan jurnalisme kesehatan. Terdapat tiga rubrik dan forum diskusi.

Jurnalisehat is an e-magazine about mental health for journalists. The main target audience is journalists with an age range of 22-35 years. The purpose of this magazine is to disseminate health information in accordance to health communication. It uses health journalism approach. There are three rubrics and discussion forums."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maurizky Febriansyah
"Studi PISA di tahun 2018 menunjukkan rendah dan lambatnya perkembangan kognitif literasi dari peserta didik di Indonesia, di mana Indonesia menempati peringkat 10 terbawah di ketiga bidang literasi. Isu tersebut menjadi salah satu agenda pembangunan ekonomi nasional dalam RPJMN tahun 2020-2024 terkait kualitas sumber daya manusia. Menurut teori fungsi produksi kognitif oleh Leibowitz (1974) dan Todd & Wolpin (2007), rumah tangga memiliki peran dalam perkembangan kognitif anak, yaitu melalui pemberian input investasi rumah tangga berupa kuantitas dan kualitas waktu. Selain itu, kognitif juga dipengaruhi oleh kecerdasan genetik dan input sekolah. Namun, isu tingginya jam kerja dan tingkat prevalensi depresi di Indonesia dapat menghambat orang tua memberikan waktu yang berkualitas kepada anak. Jam kerja dapat menjadi proksi dari kuantitas waktu dan gejala depresi sebagai proksi dari kualitas waktu (Becker, 1965; Saptarini et al., 2020). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan jam kerja dan kesehatan mental orang tua terhadap kognitif anak dalam konteks investasi rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima di tahun 2014/2015 dengan metode regresi ordinary least square. Unit analisis dalam penelitian ini adalah anak usia 7-14 tahun yang memiliki orang tua lengkap dan hidup bersama. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 1.894 anak usia 7-14 tahun yang memiliki data kontrol lengkap, antara lain karakteristik anak, ayah, ibu, sosial ekonomi rumah tangga, dan sekolah. Penelitian ini menemukan hubungan positif signifikan di tingkat 1% antara jam kerja ayah dan kognitif anak. Namun, hasil tidak menunjukkan hubungan signifikan antara jam kerja ibu dan kognitif anak. Peneliti memodifikasi jam kerja ibu dari numerik menjadi dummy overtime dan menemukan hubungan negatif signifikan di tingkat 10%. Hal ini menunjukkan peran bereda dari ayah dan ibu terhadap kognitif anak. Selain itu, regresi menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara orang tua depresi dengan kognitif anak. Di luar konteks investasi rumah tangga, peneliti menemukan mayoritas variabel-variabel terkait kecerdasan genetik dan input sekolah signifikan terhadap kognitif anak. Dengan demikian, isu rendahnya kognitif anak dapat diatasi melalui peran orang tua dan rumah tangga, serta peran pemerintah dalam kebijakan terkait input sekolah.

In 2018, the PISA survey revealed that Indonesian students' cognitive literacy development is poor and slow, with the country ranking in the bottom ten in all three literacy domains. This is one of the national economic development agendas related to human resource quality in the 2020-2024 RPJMN. According to Leibowitz (1974) and Todd & Wolpin (2007)'s cognitive production function theory, households play an important role in children's cognitive development by giving home investment in the form of quantity and quality of time. In addition, inherited intelligence and school inputs have an effect on cognitive abilities. High working hours and the prevalence of depression in Indonesia, on the other hand, can impede parents from spending quality time with their children. Working hours can be used as a proxy for time quantity, while depressive symptoms can be used as a proxy for time quality (Becker, 1965; Saptarini et al., 2020). As a result, this study aimed to investigate the impact of working hours and parents' mental health on children's cognitive development in the context of household investment. The ordinary least square regression approach was used to analyze data from the Indonesian family life survey's fifth wave in 2014/2015. This study's unit of analysis includes children aged 7 to 14 who have both parents and live together. This study included 1,894 children aged 7 to 14 with complete control data on their parents, mothers, family socioeconomics, and schools. The father's working hours and the child's cognitive abilities were found to have a significant positive relationship at the 1% level in this study. However, there was no evidence of a relationship between the mother's working hours and the child's cognitive abilities. Researchers modified maternal working hours from numeric to dummy over time and found a significant negative relationship at the 10% level. This illustrates how fathers and mothers play various roles in their children's cognitive development. Furthermore, regressions revealed no significant relationship between depressed parents and their children's cognitive abilities. Outside the context of home investment, the researchers found that most variables related to genetic intelligence and school input were significant to children`s cognitive. Thus, the issue of children's low cognitive abilities can be overcome through the role of parents and households and the government's role in school input policies
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Hapsari Massarapa
"Latar Belakang. Frekuensi kekerasan pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) cukup sering dijumpai, sehingga menimbulkan permasalahan baik saat mereka berada dalam perawatan di rumah sakit ataupun saat mereka kembali ke komunitas. Dengan adanya suatu instrumen yang dapat menilai faktor-faktor risiko terjadinya kekerasan di masa mendatang serta diberikannya manajemen risiko dan tata laksana yang adekuat dapat mengurangi timbulnya risiko perilaku kekerasan atau kebeberbahayaan, serta menimbulkan rasa aman dan nyaman baik bagi ODGJ itu sendiri, keluarga atau pelaku rawat, komunitas serta tenaga medis. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang sahih dan handal dalam menilai risiko kekerasan atau keberbahayaan di masa mendatang serta rencana tata laksananya terutama pada seting klinis, yakni Historical Clinical Risk Management Scale 20 Version 3 (HCR-20V3) versi Bahasa Indonesia. Metode. Penelitian ini melibatkan 103 pasien dengan riwayat perilaku kekerasan yang datang ke Poli Jiwa Dewasa dan Unit Rawat Inap Departemen Psikiatri RSCM sejak bulan November 2018 dan berusia 18-59 tahun. Uji kesahihan yang dilakukan antara lain uji kesahihan isi dengan meminta pendapat dari 10 orang pakar di bidang Ilmu Kesehatan Jiwa, serta uji kesahihan konkuren yang membandingkan skala klinis pada instrumen HCR-20V3 versi Bahasa Indonesia dengan instrumen standar yang telah divalidasi sebelumnya yakni PANSS dan OAS. Uji keandalan konsistensi internal dilakukan dengan melihat nilai Cronbach s Alpha. Hasil. Uji kesahihan isi menunjukkan nilai content validity index for items (I-CVI) sebesar 0.97 dan nilai content validity index for scales (S-CVI) sebesar 0.80 yang menunjukkan bahwa butir-butir pada instrumen HCR-20V3 versi Bahasa Indonesia memiliki relevansi terhadap penilaian risiko kekerasan/keberbahayaan pada seseorang. Uji kesahihan konkuren menunjukkan korelasi positif dan signifikan jika dibandingkan dengan instrumen PANSS dan OAS. Nilai koefisien Cronbach s Alpha diperoleh hasil sebesar 0.758 yang menunjukkan hasil baik pada uji keandalan konsistensi internal. Simpulan. Penelitian ini menghasilkan instrumen HCR-20V3 versi Bahasa Indonesia yang sahih dan andal dalam menilai risiko perilaku kekerasan atau keberbahayaan.

Background. The frequency of violence in people with mental disorders is quite common, causing problems when they are in hospital care or when they return to the community. An instrument that can assess risk factors for future violence and provide adequate risk management can reduce the risk of violence or dangerous behavior, and create a sense of security and comfort for people with mental disorder, their families, the community and medical personnel. Aim. This research was conducted to obtain a valid and reliable instrument, namely the Indonesian version of the Historical Clinical Risk Management Scale 20 Version 3 (HCR-20V3), in assessing the risk of future violence or harm and its management, especially in clinical settings. Methods. The study involved 103 patients with a history of violent behavior who had come to the Adult Psychiatry Outpatient Unit and RSCM Department of Psychiatric Inpatient Unit since November 2018 until March 2019 and aged 18-59 years. Validity tests included the content validity test by collecting the opinions of 10 experts in the field of Mental Health, as well as concurrent validity test that compare the clinical scale of the Indonesian version of the HCR-20V3 instrument with the previously validated standard instruments, Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS) and Overt Agression Scale (OAS). Reliability testing of internal consistency was done by defining the value of Cronbach s Alpha. Results. The content validity index for items (I-CVI) was 0.97 and the content validity index for scales (S-CVI) value was 0.80, indicating that the items in the Indonesian version of the HCR-20V3 instrument are relevant for asssessing risk of violent behavior. Concurrent validity test showed a positive and significant correlation when compared with PANSS and OAS instruments. The Cronbach s Alpha coefficient value was 0.758 which showed good result on the internal consistency reliability test. Conclusion. The Indonesian version of HCR-20V3 is a valid and reliable instrument for assessing risk of violent or dangerous behavior."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sakina Oktavianti
"Latar belakang: Angka sensitivitas interpersonal lebih tinggi terjadi pada mahasiswa kedokteran dibandingkan dengan mahasiswa pada umumnya, kejadian mental distress di mahasiswa kedokteran sangat tinggi, terlebih pada mahasiswa kedokteran tingkat 3. Sementara itu, resiliensi merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara resiliensi dan sensitivitas interpersonal pada mahasiswa kedokteran.
Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang. Subjek merupakan 116 mahasiswa FKUI tingkat 3. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah SCL-90 bagian sensitivitas interpersonal dan CD-RISC 25 untuk menilai tingkat sensitivitas interpersonal dan resiliensi. Data resiliensi dan sensitivitas interpersonal dianalisis korelasinya dengan Uji Spearman.
Hasil: Mayoritas dari subjek yaitu sebanyak 83 mahasiswa (71,6%) merupakan mahasiswa berjenis kelamin perempuan. Sebaran dari usia subjek berkisar antara 18 hingga 22 tahun dengan median 21 tahun. Sebagian besar subjek, yaitu sebanyak 90 mahasiswa (77,6%) berasal dari daerah Jabodetabek. Latar belakang sosioekonomi dari subjek dinilai berdasarkan pendidikan terakhir Ayah serta pendapatan bulanan, yang mana sebagian besar pendidikan terakhir Ayah dari subjek yaitu S1/D4 sebanyak 49 mahasiswa (42,2%) lalu pendapatan bulanan sebagian besar berkisar >Rp15.000.000,00 sebanyak 80 mahasiswa (69,0%). Sebagian besar subjek yaitu 107 mahasiswa (92,2%) saat ini tinggal bersama dengan orang tua atau wali serta mayoritas dari subjek memeluk agama Islam, yaitu 78 mahasiswa (67,2%). Rerata nilai resiliensi subjek adalah 69,39 ± 14,11, median dari nilai sensitivitas interpersonal adalah 8 dengan nilai minimal 0 dan maksimal 32. Hasil dari uji Spearman terhadap resiliensi dan sensitivitas interpersonal menunjukkan bahwa hasil signifikan (p<0,05) serta terdapat korelasi negatif yang sedang antara resiliensi dengan sensitivitas interpersonal (r = -0,462).
Kesimpulan: Resiliensi dan sensitivitas interpersonal memiliki korelasi yang sedang dan negatif, yaitu apabila resiliensi semakin tinggi maka sensitivitas interpersonal semakin rendah.

Introduction: Number of interpersonal sensitivity in medical students is higher than common university students, mental distress occurrence is more common in medical students, especially in third-year medical students. Meanwhile, resilience is a factor that can affect mental health. This study was conducted to assess the correlation between resilience and interpersonal sensitivity among medical students.
Method: The design used in this study is cross-sectional. Subjects are 116 third-year students of FMUI. This study used interpersonal sensitivity section of SCL-90 and CD-RISC 25 questionnaire to evaluate interpersonal sensitivity and resilience. Resilience and interpersonal sensitivity data were analyzed for their correlation by Spearman’s test.
Result: The majority of the subjects are women (71,6%) with total 83 students. The age ranges from 18-22 years old with a median 21 years old. Most of the subjects, with total 90 students (77,6%) are from Jabodetabek. Meanwhile the socio-economic background of the subjects is based on their Father’s last education and income per month, with the majority is a bachelor’s degree/diploma (42,2%) with total 49 students and above >Rp15.000.000,00 (69,0%) with total 80 students. Most of the subjects (92,2%) are living with their parents or guardians and majority of the subjects are Muslim (67,2%). The mean of the subjects’ resilience is 69,39 ± 14,11, and the median of the subjects’ interpersonal sensitivity is 8 with minimum score 0 and maximum score 31. Based on Spearman’s test, resilience and interpersonal sensitivity are significantly correlated (p<0,05) and they are correlated moderately and negatively (r = -0,462).
Conclusion: Resilience and interpersonal sensitivity are correlated moderately and negatively (p<0,05) and (r<0). Therefore, the higher resilience score, the lower interpersonal sensitivity score.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>