Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Damai Ratri
"Artikel ini membahas tentang dominasi id dalam kehidupan Therese Raquin yang merupakan tokoh utama dalam novel Therese Raquin karya Emile Zola, seorang penulis Prancis beraliran naturalisme. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif kajian sastra struktural dengan bantuan konsep struktur kepribadian menurut Sigmund Freud. Analisis memperlihatkan bahwa terdapat perkembangan kepribadian yang mengarah kepada dominasi Id dalam kehidupan Therese Raquin. Dominasi Id dalam diri Therese dimulai sejak ia bertemu dengan Laurent, dilatarbelakangi oleh adanya ketidakseimbangan Ego semenjak Therese kecil dan adanya pengaruh dari Laurent yang sejak sekolah lebih banyak dikendalikan oleh Id.

This article discusses the domination of id in the life of Therese Raquin who is the main character in the novel Therese Raquin by Emile Zola, a naturalism French writer. The method used in this paper is a qualitative method of study of structural literature with the help of the structural personality concept according to Sigmund Freud. Analysis shows that there is a development of personality that leads to the dominance of Id in the life of Therese Raquin. The domination of Id in Therese begins since she met Laurent, motivated by the imbalance of Ego since she was young and the influence of Laurent who controlled more by Id since he was at school age.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bahasoan, Mardiani
"Abad XIX di Perancis merupakan masa yang penuh gejolak akibat keadaan politik yang tidak stabil, namun memperlihatkan perkembangan dalam dunia ilmu pengetahuan dan kemajuan yang pesat dalam bidang industri dan ekonomi.
Dari tahun 1800 sampai 1900, Perancis mengalami sembilan kali perubahan bentuk pemerintahan yaitu : Consular, Kekaisaran, Restorasi, Monarki Juli, Republik Kedua, Kekaisaran Kedua dan Republik Ketiga sebagai rangkaian akibat dari Revolusi Perancis 1789.
Periode yang tidak stabil itu membawa pengaruh pula dalam kehidupan sosial dan ekonomi bangsa. Dengan adanya perubahan bentuk pemerintah tersebut, peranan kaum bangsawan dan gereja dalam kehidupan sosial dan ekonomi, beralih kepada golongan baru yaitu kaum borjuis dan para cerdik pandai.
Ketidakstabilan politik ternyata tidak menghambat perkembangan dalam dunia ilmu pengetahuan yang telah dimulai oleh para pernikir dari abad Pencerahan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pemikiran-pemikiran tradisional mengenai cara-cara memecahkan masalah kehidupan yang berdasarkan pada doktrin agama, digantikan oleh filsafat Positivisme Auguste Comte yang mendasarkan segala pemikiran pada ilmu pengetahuan (rains). Saat itu hanya ilmu pengetahuan sajalah yang diakui sebagai satu-satunya cara untuk memecahkan berbagai masalah dan misteri di atas bumi ini. Maka terjadilah pemujaan terhadap ilmu pengetahuan. Dalam dunia sastra sikap tersebut melahirkan para pengarang realis dan naturalis seperti Balzac, Flaubert, dan Zola.
Perkembangan yang cepat dalam bidang industri pada saat itu, membuat masyarakat Perancis yang agraris dan statis bergerak menuju kota yang berkembang pesat menjadi pusat industri dan perdagangan. Ditemukannya mesin uap untuk kereta api dan kapal, telah mempercepat proses perubahan tersebut, dengan demikian terjadi pula perubahan dalam gaya hidup masyarakat. Di samping golongan borjuis, urbanisasi..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zola, Émile, 1840-1902
London: Everyman's Library, 1991
843 ZOL g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zola, Émile, 1840-1902
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016
843 ZOL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mauriac, François, 1885-1970
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2017
843 MAU t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Setiawanty
"Pascaperang kemerdekaan dan pascakolonialisme, kesusastraan Aljazair berkembang pesat dengan ciri khas yang mengangkat tema identitas, resistensi, dan kebebasan. Adanya hubungan yang erat dengan Prancis tersebut mengakibatkan identitas yang tumpang tindih pada masyarakat Aljazair, khususnya pada perempuan Aljazair. Artikel ini membahas konstruksi identitas yang terjadi pada tokoh utama dalam novel Vaste est la prison karya Assia Djebar (1995). Novel ini menceritakan perjuangan perempuan di tiga generasi (nenek, ibu, dan anak) dalam menentang struktur patriarki tradisional untuk membela anaknya, hidupnya, perempuan di negerinya, dan tanah airnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konstruksi identitas tokoh utama yang terbentuk sebagai seorang perempuan muslim Aljazair yang submisif, kemudian berkembang menjadi liyan yang resisten melalui fokalisasi “Aku” sebagai narator dan wakil dari suara perempuan Aljazair. Dengan metode kualitatif, konsep naratif Roland Barthes, teori struktur alur Gustave Freytag, dan kajian struktur teks Genette digunakan untuk membedah struktur teks. Selanjutnya, dibantu oleh konsep écriture féminine Hélène Cixous untuk menganalisis konstruksi identitas yang terjadi pada tokoh utama. Hasil analisis mengidentifikasi bahwa tokoh utama pada novel atau perempuan Aljazair telah mengonstruksi identitasnya dalam upaya resistensi dari dominasi patriarki yang dianalogikan sebagai penjara yang sangat luas, di negaranya sendiri.

Algerian literature developed rapidly following post-war independence and post-colonialism, with a characteristic that raised the themes of identity, resistance, and freedom. Algerian society, especially Algerian women, experience overlapping identities as a consequence of the country's close relationship with France. This article describes the main character's identity construction in Assia Djebar's novel, Vaste est la prison (1995). This novel tells of the struggle of a women in three generations (grandmother, mother, and daughter) in a traditional patriarchal structure to defend her child, her life, the women in her country, and her homeland. This study aims to determine the identity of the main character who is formed as a submissive Algerian Muslim woman, then develops into a resistant other through the focalization of "I" as the narrator and representative of the Algerian female voice. The author's structure was analyzed using qualitative methodologies, including Roland Barthes' narrative concept, Genette's analysis of text structure, and Hélène Cixous's concept of écriture féminine were used to evaluate the main character's construction of identity. The results of the study showed that Algerian women have constructed their identities in order to survive as oppressed women and to resist patriarchal domination, which is analogous to a large prison within itself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tremblay, Michel
Vancouver: Talonbooks, 1981
843 TRE f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tremblay, Michel
Ottawa: Lemeac, 1980
819.3 TRE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erni Febriani
"ABSTRACT
Skripsi ini adalah studi genre terhadap sebuah cerita science--faction yang berjudul La Journee d'Un Journaliste Americain en 2889 karya Jules Verne. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ciri-ciri science-fiction dalam karya, melalui analisis pengaluran, tokoh, latar ruang dan latar waktu.
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural dengan menggunakan teori mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik dari Roland Barthes, teori sekuen dari Schmitt dan Viala, serta teori science-fiction dari Gerard Cordesse dan Louis Vincent-Thomas.
Langkah awal penelitian ini adalah menguraikan cerita menjadi satuan-satuan isi cerita atau sekuen-sekuen, sesuai urutan penyajiannya dalam teks. Dari sekuen_-sekuen tersebut diketahui bahwa ada tiga pusat peristiwa menonjol, yang masing-_masing mempunyai alur yang kuat, yaitu: pusat peristiwa Francis Benett, pusat peristiwa Nathaniel Faithburn dan pusat peristiwa penemuan alat-alat canggih. Dari analisis terlihat bahwa ketiga alur dari pusat peristiwa tersebut berkisar pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut sesuai dengan salah satu ciri science-fiction, yaitu kehadiran ilmu pengetahuan dalam karya.
Dalam analisis tokoh terlihat bahwa ada sekelompok tokoh yang mempunyai tingkat intelejensia yang tinggi, yaitu tokoh Francis Benett, para ilmuwan dan para penemu. Selain itu terdapat pula tokoh yang mempunyai keinginan untuk hidup abadi, yaitu tokoh Nathaniel Faithburn. Francis Benett adalah gambaran manusia tahun 2889 yang hidup dalam dunia modern. Semua kegiatannya dibantu oleh mesin. Adapun tokoh Nathaniel Faithburn adalah gambaran seorang ilmuwan yang sangat mengagungkan ilmu pengetahuan. Ia melakukan percobaan hibernasi manusia yang sangat berbahaya demi mencapai ambisinya untuk hidup abadi.
Sernentara itu analisis latar ruang menggambarkan ruangan-ruangan modern yang dilengkapi peralatan berteknologi canggih. Hal ini sesuai dengan ciri Science-fiction. Begitu juga dengan analisis latar waktu. Sesuai dengan judulnya, semua peristiwa dalam La Journee d'Un Journaliste Americain en 2889 terjadi di masa depan, tepatnya tanggal 25 Juli 2889.

"
1999
S14375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>