Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faradilla Ichmawati
"ABSTRAK
Penjajahan Jepang di Korea membuat masyarakat Korea kehilangan kebebasan untuk berkarya sehingga muncul kelompok penyair yang hanya menulis puisi dengan tema kehidupan. Kelompok yang muncul sejak tahun 1930 ini dikenal dengan nama Saengmyeongpa. Yoo Chi-Hwan merupakan salah satu penyair representatif dari kelompok ini. Penelitian ini membahas perbedaan karakteristik kehidupan masyarakat Korea masa pra dan pasca kemerdekaan melalui tanda-tanda verbal pada puisi Saengmyeongeui Seo yang ditulis oleh Yoo Chi-Hwan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan perbedaan kehidupan masyarakat Korea pada masa pra dan pasca kemerdekaan Korea melalui tanda verbal yang digunakan penyair. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotik untuk mencari makna dari suatu tanda yang merepresentasikan realitas keadaan masyarakat. Analisis menunjukkan bahwa dalam puisinya, Yoo Chi-Hwan menggambarkan keadaan masyarakat Korea melalui tanda-tanda yang berhubungan kehidupan dan alam. Kata yang dominan pada masa pra kemerdekaan adalah kata yang berhubungan dengan kehidupan, sedangkan pada masa pasca kemerdekaan adalah kata yang berhubungan dengan alam. Hal ini menunjukkan bahwa ada perkembangan di kehidupan masyarakat Korea saat itu meskipun secara garis besar tetap diliputi kesedihan dan perbedaan. Banyaknya penggunaan simbol alam daripada simbol kehidupan pada masa pasca kemerdekaan menunjukkan bahwa masyarakat sudah bisa melihat keindahan alam dan tidak fokus hanya pada masalah kehidupan.
ABSTRACT
Japanese colonization in Korea made the Korean people lose their freedom to create a work that leads the group of poets can only write life theme poetry. The group that emerged since 1930 is known as Saengmyeongpa. Yoo Chi-Hwan is one of the representative poets of this group. This study discusses differences in the characteristics of pre and post-independence Korean society life through verbal signs on Saengmyeongeui Seo 39;s poetry written by Yoo Chi-Hwan. The purpose of this study is to explain the differences of Korean society life in pre and post-independence Korea through the verbal signs used by poets. This research uses qualitative method with semiotic approach to find meaning from a sign representing reality of society condition. Analysis shows that in his poetry, Yoo Chi-Hwan describes the state of Korean society through life-related signs and nature. The dominant words in the pre-independence period are related to life, while in the post-independence period the words are related to nature. This shows that there are developments in the life of Korean society at that time even though the broad outline remains filled with sadness and difference. The many uses of natural symbols rather than the symbols of life in the post-independence period indicate that people can see the beauty of nature and do not focus only on the issues of life. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yu, Chi-hwan
Seoul : Miresa, 2005
KOR 895.710 8 YUC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rismawati
"Skripsi ini membahas budaya minum minuman beralkohol dalam kehidupan sosial masyarakat Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami budaya minum minuman beralkohol dari segi sosial kehidupan masyarakat Korea. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah budaya minum minuman beralkohol di Korea adalah sesuatu yang tidak bisa dihilangkan dari kehidupan sosial masyarakat karena budaya ini adalah budaya yang sudah ada sejak zaman dahulu dan memiliki peran penting dalam kehidupan social masyarakat Korea.

The focus of this study is drinking culture in the social life of Korean society. The purpose of this study is to know and understand drinking culture in the social life of Korean society in more detail. This research is qualitative descriptive interpretive. To support this research, the researcher collected a variety of written data sources relevant to the theme of this thesis, ranging from books to articles in the internet.
The results of this study is drinking culture in Korea is something that can not be remove from the social life because this culture is a culture that already exists since ancient times and has an important role in the social life of Korean society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S456
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Febynya Fannyo
"ABSTRAK
Artikel ini berfokus pada negosiasi identitas dan diskriminasi dalam naturalisasi yang dialami oleh perempuan zainichi ndash; yaitu orang Korea yang tinggal di Jepang ndash; generasi ketiga. Penulis berargumen bahwa diskriminasi yang diterima perempuan zainichi menyebabkan negosiasi identitas dan mendorong mereka melakukan naturalisasi. Namun, naturalisasi tersebut juga merupakan bentuk diskriminasi karena perempuan hanya diberikan pilihan melahirkan keturunan Jepang agar keberhasilan naturalisasinya terjamin. Studi-studi sebelumnya tentang Korea zainichi menempatkan penelitian mereka dalam bidang politik dan sosial budaya. Berbeda dengan hal tersebut, artikel ini membahas dari sisi perempuan Korea zainichi melalui karya puisi. Puisi yang akan dianalisis berjudul The Consultation Corner karya Cheon Mihye. Puisi ini menceritakan tentang diskriminasi yang dialami pengarang sebagai perempuan Korea zainichi. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah close reading, yaitu melakukan pemahaman mendalam pada setiap kata atau bahasa bacaan yang dibaca. Untuk memperdalam analisis, penulis mengumpulkan data, seperti artikel, buku dan situs internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
ABSTRACT
This article is focused on the identity negotiation and discrimination in naturalization experienced by third generation Zainichi women ndash; Korean people who live in Japan ndash;. The author argues that the discrimination Zainichi women received has caused identity negotiation and encouraged them to naturalize. However, the naturalization is also a form of discrimination because women are only given choice to give birth to Japanese descent in order to ensure the success of the naturalization. The previous studies on Korean Zainichi put their researches in politic and socio-culture fields. Contrary from those studies, this article discusses Korean Zainichi from Korean Zainichi women rsquo;s side through poetry. The poetry that will be analyzed is The Consultation Corner written by Cheon Mihye. This poetry shows the discrimination experienced by the writer as Korean Zainichi woman. The method which is used in this research article is close reading method, an in-depth understating of every word or language. Author collected data, such as articles, books and internet sites related to this research to deepen the analysis."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Asriani Putri
"Masalah kemiskinan tidak terlepas dari masalah kesehatan, keduanya memiliki hubungan yang timbal balik yang tidak dapat dipisahkan. Semakin tinggi angka kemiskinan akan semakin menciptakan kondisi kesehatan yang semakin buruk pula. Salah satu upaya Pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan yaitu melalui program jaminan kesehatan guna mengatasi ketimpangan akses terhadap pelayanan kesehatan.
Namun pada kenyataannya, masih terdapat ketimpangan akses terhadap pelayanan kesehatan antara masyarakat miskin dan kaya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui determinan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin periode pra dan pasca JKN tahun 2013 dan 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2013 dan 2017 dengan unit analisis individu pada kuintil 1 dan 2 yang memiliki jaminan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kunjungan rawat jalan pada masyarakat miskin mengalami penurunan dari pra JKN tahun 2013 ke pasca JKN tahun
2017, dengan rasio kunjungan tertinggi yaitu 1-3 kali. Sedangkan proporsi kunjungan rawat inap mengalami peningkatan dari pra JKN tahun 2013 ke pasca JKN tahun 2017, dengan rasio hari rawat inap tertinggi yaitu 1-10 hari. Faktor predisposisi, pemungkin, dan kebutuhan memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada masyarakat periode pra dan pasca JKN Tahun 2013 dan 2017. Faktor yang paling dominan terhadap pemanfaatan rawat jalan dan rawat inap periode pra dan pasca JKN tahun 2013 dan 2017 adalah keluhan kesehatan.

The problem of poverty is inseparable from health problems, related to reciprocal relationships that cannot be resolved. The higher the poverty rate the more it will create health conditions that are getting worse. One of the governments efforts in tackling poverty is through the Health Insurance program to overcome inequality in
access to health services. But in reality, there is still an inequality in access to health services between the poor and the rich. The purpose of this study was to determine the determinants of the utilization of health services in the poor pre and post JKN period in 2013 and 2017. The study used secondary data from the results of the 2013 and 2017 National Socio-Economic Survey with individual analysis units in quintiles 1 and 2 that had health insurance. The results showed that the proportion of outpatient visits in the poor had decreased from pre JKN in 2013 to post JKN in 2017, with the highest visit ratio of 1-3 times. While the proportion of inpatient visits has increased from pre JKN in 2013 to post JKN in 2017, with the highest hospitalization ratio of 1-10 days. Predisposing, enabling, and need factors have a significant relationship with the utilization of health
services in the community before and after JKN in 2013 and 2017. The most dominant factor in the use of outpatient care and hospitalization for the pre and post JKN periods in 2013 and 2017 is health complaints.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Diplomasi RI di Mesir berhasil menarik simpati negara-negara Arab lainnya untuk mengakui kedaulatan RI, seperti Syria, Yordania, Libanon, Irak, Yaman, dan Saudia Arabia. Akan tetapi, tidak sedikit faktor pendukung dan penghambat usaha tersebut. Latar belakang dukungan Mesir terhadap propaganda perjuangan kemerdekaan dan pencarian pengakuan RI dari dunia international adalah adanya keinginan Mesir untuk mengisi kekosongan kekhalifahan umat Islam setelah timbangnya kekuasaan Turki yang pernah menjadi pemersatu umat Islam sebelumnya. Selain itu, Mesir melalui Liga Arab ingin membantu seluruh negara yang mayoritas berpendudukan muslim agar dapat lepas dan merdeka dari kolonialisme dan imperialisme. Dari uraian di atas ternyata diplomasi RI di luar negeri memiliki garis hubungan politik dengan perkembangan politik secara nasional di Indonesiadan wawasan politik kaum intelektual Indonesia di Mesir mengikuti wawasan kebangsaan di Indonesia. Oleh karena itu, perkembangan yang terjadi di Indonesia, juga terjadi di Mesir yang diawali dengan pembentukan organisasi-organisasi mahasiswa indonesia yang menjalankan propaganda perjuangan kemerdekaan dan pencaharian pengakuan kedaulatan dari negara-negara Arab."
[Arab, Universitas Indonesia], 2005
050 ARI 7 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Sebastiansyah
"Penelitian ini membahas mengenai penyebab utama dari terjadinya kembali konflik di Sudan Selatan antara SPLM/A yang merupakan etnis Dinka dan SPLM-IO yang didominasi oleh etnis Nuer pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan studi literatur secara online. Penelitian ini menggunakan Theory of Protracted Social Conflict oleh Edward Azar untuk menganalisis keberlanjutan konflik di Sudan Selatan pasca kemerdekaan pada tahun 2013 hingga tahun 2019. Lebih lanjut, penelitian ini menganalisis penyebab dan kondisi yang membuat suatu konflik menjadi berkepanjangan yang dibagi menjadi dua, yaitu Genesis; Communal Context/Communal Identity, Government and State Role, International Linkage yang menjadi penyebab dari konflik berkepanjangan dan Process Dynamics; Communal Actions and Strategies, State Actions and Strategies, dan Built in Mechanism of Conflict yang merupakan proses terjadinya dinamika dalam konflik yang berkepanjangan. Penelitian ini menemukan bahwa terjadinya kembali konflik di Sudan Selatan pada tahun 2013 disebabkan oleh faktor hubungan antara Dinka dan Nuer yang historis buruk, dominasi SPLM/A dalam pemerintahan Sudan Selatan, pemerintahan Kiir yang represif, dan otoriter, kekecewaan terhadap pemerintahan Kiir, dan negara lain yang mendorong terjadinya konflik karena adanya kepentingan di Sudan Selatan. Selain itu, dimulainya konflik disebabkan oleh penurunan wakil Presiden Riek Machar oleh Salva Kiir dan penyerangan terhadap etnis Nuer oleh Dinka.

This study discusses the main causes of the recurrence of conflict in South Sudan between the SPLM/A who are ethnic Dinka and SPLM-IO which are dominated by Nuer ethnicity in 2013. This study uses qualitative research methods by conducting a literature study online. This study uses the Theory of Protracted Social Conflict by Edward Azar to analyze the continuation of conflict in South Sudan after independence in 2013 to 2019. Furthermore, this study analyzes the causes and conditions that make a conflict become prolonged divided into two, namely Genesis; Communal Context/Communal Identity, Government and State Role, International Linkage that are the cause of prolonged conflict and Process Dynamics; Communal Actions and Strategies, State Actions and Strategies, and Built in Mechanism of Conflict which is the process of dynamics in a prolonged conflict. The study find that the recurrence of the conflict in South Sudan in 2013 was caused by the historically poor relationship between Dinka and Nuer, SPLM/A dominance in the South Sudan government, the repressive, and authoritarian Kiir government, disappointment to the Kiir government, and other countries which led to conflict because of interests in South Sudan. In addition, the start of the conflict was caused by the decline of Vice President Riek Machar by Salva Kiir and the attack on the Nuer ethnic group by Dinka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Mufti Ramdlani
"Puisi sebagai sastra yang populer pada masa pemerintahan dinasti Umayah mampu menjadi alat propaganda untuk membela atau menjatuhkan suatu golongan. Farazdaq. Jarir, dan Al-Akhtal merupakan tiga orang penyair yang terlibat perang propaganda melalui puisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur puisi dan unsur propaganda dalam puisi Farazdaq, Jarir, dan Al-Akhtal. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis strukturalisme. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada puisi karya Farazdaq, Jarir, dan Al-Aktal terdapat unsur propaganda. Eksplorasi terhadap keberadaan unsur propaganda dilakukan melalui tinjauan terhadap penggunaan teknik propaganda dalam puisi tersebut. Adapun teknik-teknik propaganda yang ditemukan dalam puisi tersebut adalah teknik name calling, testimonial, Using all forms of persuations, transfer, card stacking, dan bandwagon technique.Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur puisi, puisi tersebut termasuk kedalam puisi Arab Klasik dan berhasil memunculkan puisi jenis baru yaitu An-Naqa`id (polemik) yang merupakan gabungan antara kebanggaan (fakhr), pujian (madh), satire (hija).

Poetry as a popular literature during the reign of Umayyad dynasty becomes a propaganda tool to defends or drops a tribe or clan. Farazdaq, Jareer and Al-Akhtal are three poets that involved on the propaganda war through poems. This research aims to analyze the structure of poetry and propaganda element in poetry of Farazdaq, Jarir and Al-Akhtal. The analysis used in this research is the analysis of structuralism. The research proves that the poems by Farazdaq, Jarir and Al-Akhtal has elements of propaganda. The exploration to find out the content of the propaganda by reviewing the use of propaganda techniques in the poem. As for the propaganda techniques found in the poem is the technique of name calling, testimonials, Using all forms of persuations, transfer, card stacking, and the bandwagon technique. Based on the analysis of the structure of the poem, they are classified into classical Arabic poetry (pre-islamic Arabic Poetry) and inisiate a new type of poetry that is Naqa `id (polemic) which is combination of pride (fakhr), praise (madh), satire (hija).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoo, Hyo-jin
Soul-si: Yon Lim kati nol, 2010
KOR 895.73 YOO s XIII
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>