Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180391 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riza Annisa Putri
"ABSTRAK
Secara umum, pidato kampanye lebih menekankan pada membujuk dan meyakinkan seseorang terhadap sebuah pandangan tertentu. Dengan demikian, salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk memengaruhi dan membujuk lawan bicara yaitu menyusun argumen yang solid. Penggunaan strategi persuasi yang tepat sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan seorang politisi untuk memersuasi. Sebagai analisis wacana politik, penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan strategi persuasi yang digunakan oleh Michelle Obama dalam pidatonya pada acara kampanye ldquo;Hillary for America rdquo; di Manchester, New Hampshire pada tahun 2016. Penelitian ini menggunakan teori Johnstone mengenai strategi persuasi sebagai kerangka teori untuk menganalisis penggunaan penanda persuasi pada orasi Michelle. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa Michelle menggunakan ketiga strategi persuasi dengan baik guna memengaruhi pendengarnya. Analisis data menunjukkan bahwa strategi persuasi yang sering digunakan oleh Michelle adalah penalaran logis dan pengulangan. Dengan berhasilnya Michelle mengaplikasikan ketiga strategi persuasinya, menandakan bahwa Michelle memiliki kemampuan persuasi yang baik.

ABSTRACT
Campaign speech puts more emphasis on persuading and convincing people rsquo;s beliefs. Therefore, constructing a solid argument is essential to influence the audience. To understand how a politician could successfully stir the audience, it is important to see the strategy used. This research paper aims to identify the use of Johnstone rsquo;s persuasive strategies in Michelle Obama rsquo;s remark at ldquo;Hillary for America rdquo; campaign event in Manchester, New Hampshire, in 2016 as a political discourse analysis. Johnstone rsquo;s 1989 theory of persuasive strategies serves as the framework to analyze Michelle rsquo;s use of persuasive markers in her remark. This research uses a qualitative approach and employs discourse analysis as a method. The findings disclose that the three persuasive strategies are used effectively to convince the audience. The data analysis has revealed that Michelle mostly used logical reasoning and repetition throughout her speech. Having successfully implemented the strategies, Michelle has remarkable persuasive skills as a political actor."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wieke Wiana
"Wieke, Wiana. "Strategi Persuasi Kampanye Senator Hillary Rodham Clinton Sebagai Kandidat Calon Presiden 2008 Partai Demokrat di Amerika Serikat". Jakarta: Program Pascasarjana Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia, 2008 Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan kegagalan strategi kampanye Hillary Clinton sebagai seorang calon presiden dari partai Demokrat Amerika yang memiliki peran penting dalam menciptakan serangkaian program kegiatan kampanye dengan strategi dan taktik komunikasi secara persuasif. Permasalah penelitian adalah bagaimana kegagalan strategi persuasi Hillary Clinton mengubah pendapat-pendapat umum menjadi pendapat politik dalam menciptakan Hillary Clinton menjadi calon presiden di partai Demokrat. Metode yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis interpretatif, yaitu akan mendekripsikan dan menginterprestasikan berbagai peristiwa dan konteks yang berkaitan dengan strategi persuasi Hillary Clinton selama masa kampanye. Adapun teknik penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan. Strategi kampanye yang diterapkan dalam kampanye Hillary Clinton dalam pencalonan presiden di partai demokrat di bantu oleh sekelompok orang dan dipimpin oleh chief strategist yang menjalankan secara profesional yang bertujuan menciptakan kegiatan-kegiatan promosi yang dikemas dalam bentuk publikasi selama masa kampanye berlangsung, dengan menggunakan media cetak maupun media elektronik sebagai bahan promosi. Penerapan penggunaan media sebagai bahan promosi merupakan perwujudan dari penerapan siklus komunikasi dua arah dan pihak komunikator menyampaikan pesan-pesan melalui media kepada penerima pesan, untuk memberikan image positif pada penerima pesan dalam hal ini masyarakat Amerika agar memberikan hak suaranya kepada Hillary Clinton sebagai calon presiden dari partai Demokrat. Tetapi hasil pemungutan suara menghasilkan suara terbanyak adalah Senator Barack Obama dengan selisih suara yang tidak terpaut jauh dengan Senator Hillary Clinton di pemilihan awal partai Demokrat dan menunjukkan bergesernya strategi komunikasi politik persuasi Hillary Clinton ke taktik incumbency challenger atau strategi offensif."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24965
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irving, John
New York: Pocket Books, 1981
813.54 IRV h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Barker, Lori A.
"On November 4, 2008, Barack Hussein Obama became the first African American president of the United States. Everyone agrees this was an historic event; not everyone agrees as to its meaning. On that night and in the days and months that followed, everyone chimed in with an opinion-from seasoned politicians and television news commentators, to co-workers, neighbors, family members, and strangers on the street. Many were astonished at his meteoric rise to success and expressed strong emotional reactions-from joy and hope, to anger and resentment. With his success came many questions: How did he accomplish this? Why does he evoke such strong reactions? Do we now live in a post-racial society? What will this mean for the next generation? This book seeks answers to these questions and examines the psychological impact of Barack Obama as the first African American president of the United States. Contributing authors represent some of the leading scholars in their fields, and they address these questions using psychological theory and research on topics such as racism, prejudice, stereotyping, immigration, and ethnic identity. They also discuss his impact on different populations, including African Americans, immigrants, youth, and the LGBT community. The purpose is to analyze the impact of this historic event on how we see ourselves, how we see each other, and the interactions we have with one another."
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470473
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Fitria Anasty
"Sejak tahun 2011, NII melakukan perekrutan ke sekolah dan kampus untuk menjerat banyak korban guna mendirikan sebuah negara. Tujuan dibutuhkannya banyak anggota adalah karena NII membutuhkan biaya operasional yang besar, maka semua anggota nantinya akan menyetorkan sejumlah uang setiap bulannya. Fenomena ini meresahkan sebab kebanyakan target sasaran NII adalah pelajar dan mahasiswa yang belum punya penghasilan sendiri, sehingga mereka harus bekerja, melupakan pendidikan dan pergaulan, dan jika terpaksa, mereka harus mencuri. Strategi yang digunakan NII untuk merekrut anggota adalah dengan strategi komunikasi persuasi dengan cara brainwash, melalui tahapan-tahapan yaitu selective exposure, fear appeals, repetition, dan commitment. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini yaitu melalui telusuran dokumen yang terkait dengan NII.
Hasil analisis ditemukan bahwa dengan metode brainwash, NII berhasil mempengaruhi calon korban. Tahapan dari strategi tersebut yaitu dengan menghadirkan teman terdekat/kerabat (selective exposure), lalu melakukan fear appeals dalam bentuk ancaman-ancaman jika korban tidak bergabung dengan NII, dan yang paling penting dari keberhasilan strategi ini adalah dengan dilakukan berulang-ulang (repetition), sampai korban bergabung dengan NII dan melakukan komitmen seumur hidup dan patuh pada aturan-aturan yang ada di NII.

Since the year 2011, the NII phenomenon in recruiting new victims from many campuses and schools to establish a state has getting troubling. The idea is to gather a big mount of money to fulfil their operating costs. Many students have been trapped in the dark circle of NII and abandoned their education to deposit targeted money every month. There's must be some particular strategies in persuading adolescent and young adults to join a religion cult. Concerning this issue, I try to describe those strategies NII did to recruit new victims. The theory used in this paper is Persuasive Communication with brainwash method. This method requires several stages such as selective exposure, fear appeals, repetition, and commitment.
The results of this analysis is that with the brainwash method, NII was able to persuade potential new victims. The stages are to bring the new victims’ closest friends / relatives (selective exposure), then do the fear appeals in the form of threats if they don't join the NII, and the most important thing is to be done repeatedly (repetition) until the victim join the NII and make a lifetime of commitment in it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Fatma Putri
"Topik penelitian ini adalah tuturan humor dalam pidato Presiden Barack Obama. Humor evaluatif ditemukan dalam pidatonya pada acara kenegaraan Asosiasi Koresponden Gedung Putih tahun 2013 hingga 2016. Penelitian ini memiliki pokok bahasan yaitu humor evaluatif dalam wacana pidato. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan 3 langkah metode yaitu, transkripsi, identifikasi dan analisis yang akan disampaikan secara deskriptif dari data yang terkumpul. Penelitian ini menggunakan 130 tuturan humor evaluatif yang kemudian diklasifikasikan ke dalam 7 jenis humor evaluatif. Jenis tuturan yamg dianalisis yaitu 1) kontradiktif, 2) asosiatif, 3) pemarkah afiksasi, 4) metaforis, 5) ilustratif, 6) leksikalisasi dan 7) konteksasi. Konteksasi ini terbagi ke dalam 2 bahasan yaitu konteksasi verbal dan nonverbal. Pola yang ditemukan dalam setiap jenis tuturan kemudian disebut sebagai faktor pembentuk humor dalam variabel linguistik. Pola ini digunakan Presiden Obama sebagai sebuah strategi dalam penyampaian evaluasi atas isu sosial, ekonomi, maupun politik yang terjadi di sekitar partisipan terlibat. Prosses humor terjadi berdasarkan pemahaman bersama yang dimiliki oleh setiap partisipan terlibat atau disebut sebagai common ground.

The topic of this research is the utterance of humor in President Barack Obama's speech. Evaluative humor is found in his speech at state events of the White House Correspondents Association from 2013 to 2016. This study has the main topic of evaluative humor in speech discourse. This research is qualitative by using 3 steps method, namely, transcribing, identifying and analyzing which will be delivered descriptively from the collected data. This study uses 130 evaluative humor utterances which are then classified into 7 types of evaluative humor. The types of utterances analyzed are 1) contradictory, 2) associative, 3) affixation markers, 4) metaphorical, 5) illustrative, 6) lexicalization and 7) contextualization. This context is divided into verbal and nonverbal contexts. The patterns in each type of speech are then referred to as humor-forming factors based on the linguistics variables found in speech. President Obama used this pattern as a strategy in conveying an evaluation of social, economic, and political issues that occurred around the audiences. The humor process occurs based on a common understanding shared by each participant who is involved. It is referred as a common ground."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melenia Savhira
"Penelitian mengenai identitas melalui narasi tertulis seperti pada memoar dan biografi sudah populer di bidang linguistik selama beberapa dekade. Dalam tulisan ini, memoar terkenal yang ditulis oleh Michelle Robinson Obama, Becoming (2018), diteliti dengan tujuan untuk menganalisis konstruksi identitas. Memoar ini secara spesifik dipilih karena narasi personal yang kuat dan cerita yang menginspirasi, dimana menceritakan perjuangan seorang wanita Afrika-Amerika melawan diskriminasi di Amerika Serikat. Tulisan ini berfokus pada bagian tertentu dari memoar, yaitu Becoming Us, yang dianalisis melalui pendekatan DHA (Analisis Wacana Historis) yang dipelopori oleh Ruth Wodak. Pendekatan ini menyediakan beberapa strategi diskursif, beberapa di antaranya adalah referensi/nominasi dan predikasi yang diaplikasikan untuk menganalisis fitur-fitur linguistik yang menyediakan representasi positif, negatif, dan netral dari aktor sosial. Semua representasi yang ada nantinya berkontribusi untuk mengonstruksi identitas budaya dan ras Michelle Obama. Kebaruan dari penelitian ini terdapat pada pendekatan yang lebih linguistik dan konteks sejarah sebagai usaha untuk meneliti identitas.

Researches on identity through written narrative such as memoir and biography have been popular in the linguistics field over the decades. In this paper, a famous memoir written by Michelle Robinson Obama, Becoming (2018), is examined as a means to analyze the construction of identities. This particular memoir is chosen because of the strong personal narrative and inspiring story which recounts the struggle of the African American woman against discrimination in the United States. This paper focuses on the selected section of the memoir, Becoming Us, which is examined through the Discourse-Historical Analysis (DHA) pioneered by Ruth Wodak. This approach offers several discursive strategies, some of which are referential/nomination and predication that are applied to analyze the linguistic features which provide positive, negative, and neutral representations of the social actor. All of these representations then contribute to construct Michelle Obama’s cultural and racial identities. The novelty of this research lies in a more linguistic approach and historical context as the endeavors to examine the identities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Milenia Lembang
"Pada April 2015, Hillary Clinton mengumumkan di YouTube tentang pencalonannya sebagai presiden Amerika Serikat. Pengumumannya disambut oleh berbagai kalangan, bahkan lembaga survei opini publik memprediksikan kemenangan Clinton dalam pemilu 2016. Namun hasil pemilu menunjukkan hal sebaliknya. Banyak faktor yang mengakibatkan kekalahannya, termasuk perubahan dalam politik Amerika Serikat.
Selama bertahun-tahun, politik Amerika Serikat dipenuhi dengan praktik spin yang hanya menguntungkan para elit. Namun belakangan ini, telah terjadi gerakan anti-elit sebagai akibat krisis keuangan tahun 2008 yang menyebabkan para kelas pekerja kehilangan pekerjaan dan rumah mereka. Situasi ini memburuk karena orang-orang melihat Clinton sebagai wajah dari elit global.
Selain itu, Clinton telah dihadapi oleh banyak skandal dan isu, terutama terkait peretasan e-mail dan Clinton Foundation. Ditambah, Clinton mempunyai hubungan yang buruk dengan media, yang membuat peliputan mengenai Clinton negatif. Media mempunyai peran dalam membuat citra seorang politikus dan ini sesuai dengan teori agenda-setting yang mengatakan bahwa media dapat membentuk persepsi publik.
Riset ini akan meninjau hubungan Hillary Clinton dengan spin-timnya, outlet media nasional Amerika Serikat, dan publik selama masa pemilihan presiden di 2016. Riset ini menemukan bahwa Clinton dan timnya telah menjalin hubungan yang buruk dengan media karena Clinton berlindung dibalik Clintonesque-nya sebagai front-stage performance. Selain itu, riset ini menemukan pentingnya menjalin hubungan dengan media di dalam lingkungan demokrasi liberal.

In April 2015, Hillary Clinton announced on YouTube about her United States presidential candidacy. Her announcement was widely received, even the public opinion pollster predicted that Clinton was going to win the 2016 election. However, the election results showed the opposite. Many factors contribute towards her loss, which include the changes within the United States politics.
Throughout the years, the United States politics had been filled with spin practices who benefit only the elites. However, there has been a movement against the elite in recent years as a result of the 2008 financial crash that caused the working class to lose their jobs and homes. This situation worsened as Clinton has been deemed as the pinnacle of the global elite.
Moreover, Clinton was faced with many scandals and issues, in particular regarding the leaked e-mails and Clinton Foundation. In addition to that, Clinton had a rough relationship with the media, and it caused the media to cover negative stories about Clinton. The media has a role in making the image of the politician and this is aligned with the agenda-setting theory that states that the media shapes what the public thinks.
This research will observe Hillary Clinton’s relationship with her spin-teams, the United States national media outlets, and the public during the 2016 Presidential election campaign. From the findings, the research has found that Clinton and her spin-teams had run a bad media relation as her front-stage performance would be concealed under her Clintonesque façade. This research has also underlined the importance of media relations in liberal democracy setting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yukon Putra
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25463
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Luciany Januar
"ABSTRAK
Kampanye merupakan salah satu kegiatan komunikasi yang sering menjadi pilihan yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Kegiatan kampanye membutuhkan proses yang dapat dilihat dengan menggunakan formula SMCRE. Humas memegang peranan penting dalam proses kampanye, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaanya. Setiap kampanye memiliki tujuan yang ingin di wujudkan, sehingga dibutuhkan strategi yang tepat. Strategi public relations dapat digunakan untuk mencapai tujuan sebuah kampanye, salah satu strategi PR yang dapat digunakan adalah teknik persuasif. Cara ini dapat diterapkan untuk kampanye, terutama untuk produk-produk khusus dimana produk tersebut tidak bisa ditampilkan secara eksplisit, seperti yang dibahas dalam tulisan ini, yaitu produk kondom. Tulisan ini akan membahas mengenai proses dan model kampanye yang dilakukan Durex TurnOffToTurnOn di Indonesia, serta pendekatan persuasi yang dilakukan. Kampanye Durex ini bekerjasama dengan World Wildlife dengan memanfaatkan kegiatan Earth Hour. Kampanye ini dianalisis menggunakan model kampanye Nowak dan Warneryd karena elemen-elemennya sesuai dengan keadaan yang dihadapi oleh Durex. Hasil dari analisis akan menunjukkan pendekatan komunikasi persuasif yang digunakan untuk menghadapi tantangan yang ada di Indonesia. Kata kunci: kampanye Public Relations, kampanye Kondom, Durex, pendekatan persuasi.

ABSTRACT
Campaign is one of the most frequent communication activities that used to deliver a message. Campaign activity requires a process that can be analyzed by using SMCRE formula. Public relations have an important role in the campaign process, from planning to implementation. Each campaign has goals to achieve, so it need a right strategy. Public relations strategies can be used to achieve the goals of a campaign, one of the PR strategies that can be used is persuasive approach. This can be applied to campaigns, especially for special products where the product can not be displayed explicitly, as discussed in this paper, condom. This paper will discuss about the process and model of campaign used by Durex campaign TurnOffToTurnOn in Indonesia, and also persuasive approach. Durex collaborate with World Wildlife by using Earth Hour activities. This campaign is analyzed by using Nowak and Warneryd campaign models because the elements suitable with the circumstances that faced by Durex. The results of the analysis will show the persuasive communication approach that used by Durex to deal with the challenges in Indonesia. Keywords public relations campaign, condom campaign, Durex, persuasive approach "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>