Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raihana Putri Amanda
"Bangsa Indonesia dan Belanda mempunyai hubungan sejarah panjang yang mengalami pasang surut, terutama sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam jurnal ini, dibahas pasang-surut Indonesia Belanda, kaitan penegakkan Hak Asasi Manusia dan campur tangan Belanda di dalamnya. Korpus penelitian ini adalah Pemberitaan tentang kematian aktivis HAM Indonesia, Munir Said Thalib, di dua surat kabar Belanda De Volkskrant dan NRC Handelsblad dari tahun 2004 sampai 2005. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan studi kepustakaan.

Indonesia and Netherlands have a strong historical relationship. The relationship of both have ups and downs since the proclamation of Independence of Indonesia. In this journal, discuss about the ups and downs os Indonesia ndash; Netherlands relations, the human rights enforcement and Dutch interference in it. The corpus for this research is the news of the death of Indonesian human rights activist, Munir Said Thalib, in two Dutch newspaper De Volkskrant and NRC Handelsblad from 2004 to 2005. This research method used qualitative method based on literature study."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Nur Ikhsan Gunawan
"Penelitian ini membahas pandangan dari surat kabar Hindia Belanda mengenai penerapan Wilde Scholen Ordonantie (1932). Penerapan Wilde Scholen Ordonantie (1932) di Hindia Belanda merupakan peristiwa penting untuk dunia pendidikan di Hindia Belanda.Data yang digunakan adalah artikel-artikel surat kabar di Hindia Belanda yaitu Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië, De Indische Courant, De Locomotief, Soerabaijasch handelsblad, Bataviaasch Nieuwsblaad, Het Nieuws van de dag voor Nederlands Indië yang terbit pada bulan Oktober-Desember 1932. Penelitian ini menggunakan metode sejarah terdiri dari menentukan topik, pengumpulan data (heuristik), verifikasi data, interpretasi, dan historiografi. Model framing Entman (1993) digunakan untuk menginterpretasi data penelitian. Dalam artikel-artikel surat kabar yang dianalisis ditemukan topik penolakan terhadap Wilde Scholen Ordonantie, lijdelijk verzet, dukungan pergerakan nasional untuk menentang ordonansi , dan perlawanan terhadap ordonansi. Dalam topik-topik tersebut ditemukan empat model Entman  dalam mendefinisikan berita mengenai Wilde Scholen Ordonantie yaitu define problem, diagnoses cause, make moral judgement, dan treatment recommendation. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa surat kabar di Hindia Belanda banyak berpihak kepada masyarakat pribumi dan menentang pemberlakuan Wilde Scholen Ordonantie.

The implementation of the Wilde Scholen Ordonantie (1932) in the Dutch East Indies was an important event for the world of education in the Dutch East Indies. This study discusses the views of Dutch East Indies newspapers regarding the implementation of the Wilde Scholen Ordonantie (1932). The data used were newspaper articles in the Dutch East Indies, namely Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië, De Indische Courant, De Locomotief, Soerabaijasch handelsblad, Bataviaasch Nieuwsblaad, Het Nieuws van de dag voor Nederlands Indië which were published in October-December 1932. This study uses the historical method which consists of determining the topic, data collection (heuristics), data verification, interpretation, and historiography. Entman's (1993) framing model was used to interpret the research data. In the analyzed newspaper articles found topics of rejection of the Wilde Scholen Ordonantie, lijdelijk verzet, support for the national movement to oppose the ordinance, and resistance to the ordinance. In these topics, four Entman models were found in defining news about the Wilde Scholen Ordonantie, namely define problem, diagnose cause, make moral judgment, and treatment recommendation. The results of the study concluded that many newspapers in the Dutch East Indies sided with the indigenous people and opposed the implementation of the Wilde Scholen Ordonantie."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alitalia Jeanny
"Pada 1 Desember 1957, Menteri Penerangan Indonesia Soedibjo mengeluarkan pengumuman yang melarang penerbitan dan distribusi majalah, surat kabar, iklan, film dan publikasi lainnya yang berbahasa Belanda. Langkah ini diambil karena publikasi berbahasa Belanda dianggap dapat merusak lsquo;perjuangan Indonesia untuk Irian Barat. Sementara itu, bahasa Belanda masih diperlukan dalam berbagai bidang di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan.
Penelitian ini membahas dinamika bahasa Belanda sebelum dan sesudah terjadinya sentimen anti-Belanda di Indonesia tahun 1957 yang mengakibatkan kampanye nasionalisasi besar-besaran dalam rangka pembebasan Irian Barat beserta dampaknya bagi hubungan bilateral Indonesia dan Belanda. Penelitian ini menggunakan metode sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari pemilihan masalah penelitian dan penentuan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pelarangan dan sentimen terhadap bahasa Belanda di Indonesia pada akhir tahun 1957 lsquo;bagaikan buah simalakama. Dorongan politis membuat pemerintah Indonesia mencoba menghilangkan bahasa Belanda di Indonesia dengan mengeluarkan larangan tersebut. Di lain sisi, bahasa Belanda tidak dapat hilang begitu saja dari nusantara.

On the 1st of December 1957 Soedibjo, the Indonesian Minister of Information, gave an announcement to forbid any kind of publication and distribution such as magazines, newspapers, advertisements and films that used Dutch. This action was taken because any form of publication that used Dutch could be considered harmful towards the liberation of New Guinea. Meanwhile, Dutch were still essential in most fields in Indonesia especially in the field of education.
This research discusses the dynamics of Dutch in Indonesia before and after the Anti Dutch Sentiment in 1957 that caused a massive nationalization campaign in order to liberate New Guinea and its impact towards Indonesia the Netherlands bilateral relations. The method used in this research is the Kuntowijoyos historical method, which consists of problem of analysis and topic selection, heuristics, source criticism, interpretation, and historiography.
The results of this research show that the act of prohibition and the sentimentality towards Dutch in Indonesia at the later period of 1957 are between the devil and the deep sea. The political pressure forced the Indonesian government to eradicate the usage of Dutch in Indonesia but at the same time Dutch could not just disappear in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Tresyani
"Notaris mempunyai peran penting dalam bidang kewarisan, terutama dalam membuat akta autentik terkait wasiat. Pembuatan akta wasiat dilakukan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Ketidaktahuan seseorang mengenai ketentuan wasiat dapat menimbulkan permasalahan, terlebih apabila dibuat dibawah tangan oleh warga negara Belanda yang tinggal di Indonesia, dan tidak pernah diserahkan kepada Notaris selama hidupnya. Setelah Pewaris meninggal dunia, surat wasiat tersebut disimpan oleh Notaris. Permasalahan timbul ketika surat wasiat tersebut tidak bisa dilaksanakan. Hal ini tidak terlepas dari keabsahan surat wasiat tersebut yang mana berdasarkan Hukum Perdata Internasional di Indonesia mengenai wasiat berlaku hukum nasional Pewaris, sedangkan mengenai bentuk formal wasiat berlaku hukum negara tempat surat wasiat dibuat. Menarik untuk diteliti bagaimana tugas dan tanggung jawab Notaris terhadap surat wasiat tersebut dan bagaimana kedudukan hukum surat wasiat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitiaan yuridis normatif, dengan meneliti data sekunder yang terdiri bahan hukum primer, sekunder dan tersier berkaitan dengan hukum waris, surat wasiat, kewajiban Notaris yang berkaitan dengan wasiat dan kewarisan dalam Hukum Perdata Internasional, yang didukung dengan wawancara dengan narasumber. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif sehingga diperoleh simpulan terhadap surat wasiat tersebut. Notaris memiliki tugas untuk membuat berita acara atas surat wasiat tersebut sebagai bukti untuk dibawa ke Pengadilan untuk dimintakan pengesahan. Pengesahan dari Pengadilan dijadikan dasar oleh Notaris untuk membuat akta penyimpanan untuk selanjutnya dilaporkan kepada ke Pusat Daftar Wasiat pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Surat wasiat tersebut secara substansial adalah sah karena telah mendapatkan autentisitasnya dan mempunyai kekuatan hukum atas pengesahan dari Pengadilan di Indonesia.

A Notary has an important role in inheritance, especially in making an authentically deed related to testament. The construction of deed of testament made accordingly to the legal procedure determined by the Civil Code of Indonesia. Unknowingness of the provision of testament may cause problem, especially if the testament made by private deed (self written) by a Dutch who domiciled in Indonesia and never handed over by the testator to a Notary during his lifetime. The testament was just kept by a Notary after the testator decease. Problem emerges when the testament can not be executed. Inseparable from the validity of testament which is according to Internasional Civil Law in Indonesia, concerning on testament shall be determined by the national law of the testator, while regarding to the formal form of testament shall be determined by the internal law of the State where the testator made the testament. Therefore, it is interesting to research how is the duty and liability of a Notary towards the testament and how is the legal standing/validity of the testament. This research uses the juridical normative, by scrutinizing the secondary data consist of primary, secondary and tertiary legal materials relevant to inheritance law, testament, the duty of Notary related to testament and inheritance law in the Private International Law, supported by interview with resource persons. The obtained data are then analyzed descriptively so that obtained conclusion to the testament. A Notary has duty to make an official report of the testament as evidence in a court for attestation. The attestation from the Court shall serve as the principle by the Notary to draw up notarial deed to be subsequently reported to the Testament Register Center at the Ministry of Law and Human Rights. The testament is substantially valid as it has gained its authenticity and legal power for an attestation by Indonesian Court."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munif Yusuf
"Bangsa Belanda adalah bangsa yang terbuka dan toleran. Hal itu terbukti dari banyak pengungsi yang datang ke Belanda. Secara historis para pengungsi itu berasal dari Belgia, Prancis, dan Portugal. Belakangan ini pengungsi yang datang berasal dari negara-negara konflik seperti Afganistan, Eritrea, dan Suriah. Surat kabar daring memberitakan kehadiran mereka, termasuk Trouw dan De Volkskrant. Dalam menuliskan berita, surat kabar kadang menggunakan metafora. Penelitian ini menelisik metafora yang digunakan kedua surat kabar itu dari sudut pandang metafora konseptual. Dengan demikian pertanyaan penelitian disertasi ini adalah komponen makna jenis apa saja dari ranah sumber metafora yang dialihkan ke ranah sasaran dan bagaimana cara pandang masyarakat Belanda terhadap pengungsi dilihat dari pengalihan makna dari ranah sumber ke ranah sasaran. Penelitian ini menggunakan pendapat Elisabetta Ježek (2016) untuk mengamati komponen makna jenis apa yang dialihkan. Temuan pada pertanyaan pertama adalah bahwa ada komponen makna bersifat core digunakan berdasarkan kenyataan dan pengetahuan umum dan komponen makna bersifat non core berdasarkan pengalaman. Temuan pertanyaan kedua menunjukkan bahwa dalam surat kabar De Volkskrant terdapat 16 metafora bermakna positif dan 15 negatif, sedangkan dalam Trouw terdapat 33 positif dan 64 negatif. Dengan demikian, menurut berita yang disampaikan dalam kedua surat kabar itu keberadaan pengungsi bersifat negatif. Mereka dianggap sebagai pencuri lapangan kerja dan dianggap sebagai hewan. Dengan demikian, ditemukan pandangannegatif terhadap penungsi dari kedua surat kabar itu. Walaupun demikian, kita tidak dapat sepenuhnya setuju dengan pendapat bahwa pengungsi dianggap negatif oleh masyarakat Belanda secara umum. Anggapan negatif ini hanya berdasarkan dua surat kabar yang diteliti, masih diperlukan data yang lebih besar untuk sampai kepada pendapat di atas.

Dutch people are open and tolerant. This is evident from the many refugees who came to the Netherlands. Refugees historically came from Belgium, France and Portugal. Recently, refugees who have come from conflict countries such as Afghanistan, Eritrea, and Syria. Online newspapers have written over their presence, including Trouw and De Volkskrant. Newspapers use conceptual metaphors in writing news. Thus, the research questions of this dissertation are what kinds of meaning components from the source domain of metaphor are transferred to the target domain and how the Dutch community views refugees as seen from the transfer of meaning from the source domain to the target domain. This study used the opinion of Elisabetta Ježek (2016) to observe what kind of meaning component is transferred. The finding in the first question is that the core meaning component is used based on reality and general knowledge and the non-core meaning component is based on experience. The findings of the second question show that in De Volkskrant newspaper there are 16 positive and 15 negative metaphors, while in Trouw there are 33 positive and 64 negative. Thus, according to the news conveyed by the Dutch, represented by the newspapers, they thought that refugees were negative. They are seen as job thieves and are seen as animals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
KEZIA KURNIAWATI KOMALING
"Perempuan Indonesia di zaman kolonialisme Belanda tidak terlihat sebagai sebuah human being dengan hanya dijadikan ”penghibur” lelaki saja. Diawali dengan seorang Kartini, seorang perempuan Indonesia yang melihat perbedaan status perempuan di mata sosial, mengarahkan perempuan Indonesia lainnya kepada kongres kecil yang lambat laun berbuah pada naiknya taraf hidup perempuan di masyarakat. Bagaimana perjuangan wanita Indonesia pada masa itu dan apa saja yang telah dilakukan wanita Indonesia di tahun 1900-an? Dengan metode deskrtiptif analitis untuk menganalisis data mengenai kehidupan perempuan Indonesia masa kolonialisme ditunjang dengan teori emansipasi. Hasil analisis yang didapat berupa simpulan yaitu berhasilnya perjuangan yang dilakukan perempuan Indonesia kala itu.

Indonesian women during Dutch colonialism did not seem to look like a human being and they only became a man’s ”another” woman. Started with Kartini, who saw Indonesian women’s status difference. She lead other Indonesian women to start a mini congress that evolved into an increasing status of women in society. How did those women fight and what did they achieve in the 1900? With analytical description method, I analyze the data about the life of Indonesian women during colonialism. The result of the analysis shows that Indonesian women had reached a better status, altough not equal yet, in the social life in that periode."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2014
N-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Kemal Kono
"Penyalahgunaan keadaan merupakan salah satu alasan pembatalan perjanjian di dalam Nieuw Burgerlijk Wetboek di Belanda. Dewasa ini penyalahgunaan keadaan mulai digunakan sebagai alasan Majelis Hakim di Indonesia untuk membatalkan suatu putusan. Di Jerman sendiri tidak terdapat doktrin penyalahgunaan keadaan, namun terdapat aturan terkait penyalahgunaan keadaan, yakni Pasal 138 ayat (1) dan Pasal 138 ayat (2) Bürgerliches Gesetzbuch. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan penyalahgunaan keadaan yang ada di Belanda dan Jerman dan juga merumuskan ketentuan apakah yang tepat untuk mengatur penyalahgunaan keadaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan perbandingan (comparative approach). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa Indonesia lebih baik mengikuti teori penyalahgunaan keadaan yang dianut oleh Belanda karena teori penyalahgunaan keadaan di Belanda telah lama digunakan di Indonesia dan juga teori ini tidak terlalu memberikan batasan yang sempit untuk diterapkan.

Undue influence is one of the defects of consent in Nieuw Burgerlijk Wetboek in Netherlands. Recently, undue influence has been used by Indonesian court as one of the defects of consent. In Germany, there’s no doctrine about undue influence, but there’s a statute that related to undue influence, articles 138 (1) and (2) Bürgerliches Gesetzbuch. The purpose of this research is to compare undue influence in Dutch Law and German Law, also to find the best formula to regulate undue influence in Indonesian Law. According to this research, Indonesia better follow undue influence in Dutch Law, because it’s long been used in Indonesia and it doesn’t give a narrow restriction to apply.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S63540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisya Zahwa Rachmadina
"Indonesia dan Belanda dikenal memiliki banyak keterkaitan karena adanya kontak secara terus-menerus pada masa lampau sehingga terdapat berbagai dampak dalam berbagai aspek. Salah satu aspek yang terdampak hingga saat ini adalah budaya, seperti pada restoran-restoran Belanda di Indonesia yang melakukan akulturasi budaya. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui upaya penyesuaian budaya dalam bentuk akulturasi apa yang telah dilakukan oleh Restoran H.E.M.A. TIS Square Tebet dan bagaimana respon dari para pengunjung terhadap akulturasi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori akulturasi oleh Redfield, Linton, dan Herskovits melalui pendekatan studi kasus yaitu mengumpulkan data dengan mengobservasi objek yang diteliti melalui wawancara dengan pemilik dan pengunjung restoran H.E.M.A. dan survei langsung ke restoran. Hasil dari penelitian ini yaitu Restoran H.E.M.A. TIS Square Tebet melakukan akulturasi dalam bentuk bahasa, makanan, pakaian, dan juga arsitektur bangunan sebagai upaya untuk menyesuaikan budaya Belanda di Indonesia. Upaya akulturasi budaya Belanda dan Indonesia yang dilakukan oleh Restoran H.E.M.A. ini berhasil menarik perhatian para pengunjung karena dapat menambah pengetahuan budaya Belanda dan Indonesia.

Indonesia and the Netherlands are known to have many connections because there was continuous contact in the past so that there were various impacts in various aspects. One aspect that has been affected to this day is culture, as in Dutch restaurants in Indonesia which carry out cultural acculturation. This research was made with the aim of knowing what cultural adjustment efforts in the form of acculturation have been carried out by the H.E.M.A. Restaurant. TIS Square Tebet and how the response from visitors to the acculturation carried out. This study uses a qualitative method with the theory of acculturation by Redfield, Linton, and Herskovits through a case study approach, namely collecting data by observing the object under study through interviews with H.E.M.A. restaurant owners and visitors. then survey directly to the restaurant. The results of this study are the H.E.M.A. Restaurant. TIS Square Tebet acculturates in the form of language, food, clothing, and also building architecture as an effort to adapt Dutch culture in Indonesia. Efforts to acculturate Dutch and Indonesian culture carried out by the H.E.M.A. Restaurant This succeeded in attracting the attention of the visitors because it could increase knowledge of Dutch and Indonesian culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Merlina Zelin
"Kesalahan berbahasa kerap kali terjadi pada multibahasawan apalagi dalam proses pembelajaran
bahasa asing. Kesalahan yang umum terjadi adalah kesalahan gramatika yang dipengaruhi oleh bahasa
asal atau bahasa ibu penutur. Kesalahan ini disebut juga sebagai interferensi gramatikal. Penelitian ini
menganalisis interferensi gramatikal bahasa Belanda dalam serial TV Belanda Ninja Nanny. Data
penelitian yang dipilih berupa kalimat tuturan tokoh Farah yang memiliki kesalahan gramatikal
terhadap bahasa sasaran L2 (bahasa Belanda). Farah merupakan tokoh dalam serial Ninja Nanny yang
berbahasa ibu bahasa Indonesia dan melakukan kesalahan tuturan bahasa Belanda. Penelitian dilakukan
berdasarkan teori interferensi gramatikal Weinreich (1979) dengan menggunakan pendekatan kualitatif
dan metode deskriptif. Dalam penelitian ini, ditemukan interferensi hubungan gramatikal pada
penggunaan bentuk verba yang tidak tepat, interferensi hubungan gramatikal yang melanggar pola
gramatikal L2, penghilangan kategori gramatikal wajib (verba), dan penghilangan artikel definit pada
nomina. Hasil penelitian menunjukkan interferensi gramatikal yang sering terjadi pada tuturan tokoh
Farah adalah penggunaan bentuk verba yang tidak tepat dan adanya penghilangan kategori gramatikal
wajib pada verba. Hal ini dikarenakan L1 (bahasa Indonesia) tidak memiliki perbedaan bentuk verba
berdasarkan waktu terjadinya suatu peristiwa dan jenis subjek. Selain itu, adanya pengaruh gramatika
bahasa Indonesia yang tidak selalu atau wajib ada verba kopula.

Language errors often occur in multilingual speakers, especially when learning a foreign language.
The errors that commonly occur are grammatical errors influenced by the native language or the
speaker's mother tongue. This error is also known as grammatical interference. This study analyzes
Dutch grammatical interference in the Dutch TV series Ninja Nanny. The selected research data is in
the form of sentences uttered by the character Farah who has grammatical errors in the target
language L2 (Dutch). Farah is a character in the Ninja Nanny series whose native language is
Indonesian and who makes mistakes in Dutch. The research uses a qualitative approach and
descriptive method based on Weinreich's theory of grammatical interference (1979). This study found
grammatical interference in using inappropriate verbs, grammatical relations violated the L2
grammatical pattern, missing verbs and missing the definite article in nouns. The study results show
that grammatical interference often occurs in Farah's utterances is the use of inappropriate verb forms
and missing verbs. This grammatical interference is caused by, in L1 (Indonesian), there is no
difference in the verb form based on the time an event occurs and the type of subject. Furthermore,
there is an influence of Indonesian grammar, which does not necessarily use copula verbs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Izzatul Yazidah
"Mencampurkan dua bahasa dalam percakapan sudah bukan hal yang asing lagi, begitu pula dengan memasukkannya ke dalam lirik lagu. Meski begitu, belum banyak penelitian yang mengkaji campur kode dalam lagu, terutama antara bahasa Belanda dan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menambah sumber informasi dengan mengkaji campur kode bahasa Indonesia dalam lirik lagu karya Wouter Muller. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi ketimpangan informasi dalam bidang linguistik, terutama campur kode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan. Data berupa lirik lagu diambil dari situs pribadi milik Wouter Muller. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis insersi, alternasi juga leksikalisasi kongruen berupa kata, frasa, dan kalimat dalam sembilan lirik lagu karya Wouter Muller. Faktor penyebab terjadinya campur kode dalam lirik-lirik lagu ini di antaranya untuk menambah kesan estetis dan kesan retoris, kehadiran peserta lain, menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi, dan menyesuaikan topik.

Mixing two languages in conversation is no longer a peculiar thing, as is including it in song lyrics. Nevertheless, there have not been many studies exploring code-mixing in songs, especially between Dutch and Indonesian. This study aims to increase the source of information by examining the code-mixing in Indonesia in the song lyrics written by Wouter Muller. This study also attempts to fill the gap of information in the linguistic field, mainly about code-mixing. The song’s lyrics were taken from Wouter Muller’s website. The method used in this research is library research. The results revealed that there were types of insertions, alternations, and congruent lexicalization in the form of words, phrases, and a sentence in nine song lyrics written by Wouter Muller. The motives of code-mixing in the song lyrics were to add the aesthetic and rhetoric impression, the presence of other participants, showing a strong sense of solidarity, and adjusting to the song’s topic"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>