Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95249 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mufidah Li Silmi
"Menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia tidak sebanding dengan tingkat kesadaran masyarakat Korea Selatan yang masih rendah dalam budaya donasi. Munculnya ketidakpercayaan terhadap organisasi amal menjadi salah satu hambatannya. Sementara Korea Selatan merupakan negara yang sangat kental dengan ajaran Konfusianisme yang telah menjadikan masyarakatnya memiliki jiwa altruistik. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk menjelaskan fenomena budaya donasi di dalam masyarakat Korea. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif analisis. Teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan ini berdasarkan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Korea dalam berdonasi bukan karena budaya donasi belum mengakar di Korea, melainkan masyarakat Korea telah mempunyai cara tersendiri dalam melakukan donasi.

Being one of the fastest growing economies countries in the world is not comparable to the level of Korean society awareness that has been low on donation culture. Lack faith in charitable organization is one of the obstacles. Meanwhile, South Korea is a country that is very thick with Confucian thought that make Koreans have altruistic soul. The purpose of this journal is to explain the cultural phenomenon of donating in Korean society. This journal applies descriptive analysis method by collecting secondary data. The result of this research shows the low level of Korean society participation in donating not because donation culture is has not taken root in Korea, but Korean society has its own way of making donation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Fadia Zahra
"Kemajuan teknologi secara tidak langsung membawa pengaruh besar terhadap perubahan kebudayaan yang ada di dalam suatu masyarakat. Internet sebagai salah satu hasil kemajuan teknologi informasi juga telah mempengaruhi pola kehidupan suatu masyarakat. Demikian pula dengan Korea, keberadaan internet telah memicu fenomena budaya internet di dalam masyarakat Korea, antara lain Cyworld dan Lineage yang merupakan produk internet hasil kemajuan teknologi Korea Selatan. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budaya Cyworld dan Lineage dalam masyarakat modern Korea. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Cyworld dan Lineage telah menjadi budaya unik bagi masyarakat modern Korea. Hal ini dikarenakan Cyworld dan Lineage memiliki nilai-nilai tradisional Korea yang menjadikannya khas dan cenderung lebih disukai masyarakat Korea dibandingkan dengan produk internet dari negara lain.

The improvement of technology indirectly has brought great influence to the culture of a society. Internet as the result of information and technology improvement has also affected the pattern of life’s style of a society. Similarly, the existence of internet has triggered a phenomenon of internet culture in Korean society such as Cyworld and Lineage which are the products of internet as the result of technology improvement in Korea. Using descriptive qualitative method, the aim of this research was to prove the culture of Cyworld and Lineage in Korean modern society. The result of this research showed that Cyworld and Lineage has become a unique culture for South Korea modern society. This was because Cyworld and Lineage contained Korean traditional values that made them unique and tend to be loved by the Korean society than the other internet products from the other countries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Yasmina Putriningrum
"Ajaran Konfusianisme di Korea telah membawa dampak yang besar terhadap perubahan nilai-nilai budaya tradisional masyarakat Korea, di antaranya adalah perayaan ulang tahun pertama (Doljanchi) yang mendapat pengaruh dari ajaran Konfusianisme. Perayaan ini pada awalnya dilakukan karena keadaan sosial-ekonomi masyarakat Korea yang masih terbelakang. Perayaan Doljanchi dilakukan sebagai bentuk ekspresi rasa terima kasih kepada dewa-dewa dan juga sebagai representasi simbol harapan bagi sang bayi saat tumbuh dewasa. Seiring dengan berjalannya waktu, perayaan ini mengalami perubahan bentuk dan pergeseran nilai budaya di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan nilai budaya yang terdapat pada perayaan Doljanchi di dalam masyarakat modern Korea. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini mennjukkan bahwa telah terjadi perubahan nilai budaya dalam perayaan Doljanchi di masa modern akibat transformasi dan perubahan sosial budaya dalam masyarakat Korea. Ini berdampak pada perayaan Doljanchi, seperti perayaan yang hanya mengundang keluarga dan kerabat terdekat, beragamnya barang yang diikutsertakan dalam Doljabi, dan berkurangnya proses ritual yang dijalankan.

Confucianism in Korea has had a great impact on changes in the traditional cultural values of Korean society, including the traditional celebration on the first birthday (Doljanchi) which was influenced by Confucianism. Doljanchi was originally carried out because of the socio-economic conditions of the Korean society which is still underdeveloped. Doljanchi’s celebration is done as a form of expression of gratitude to the gods ans also as a symbol of hope for the baby as the baby grows up. Over time, the celebration of Doljanchi has changed its form and shifted the cultural values in it. This study aims to identify changes in cultural values in Doljanchi celebrations in modern Korean society. This study uses qualitative methods with interview techniques and literature study. The results of this study indicate that there has been a change in cultural values in the Doljanchi celebration in modern times due to social cultural transformation and change in Korean society. This has an impact on Doljanchi celebrations, such as celebrations that only include family and closest relatives, the variety of items included in Doljabi, and the reduced process of rituals carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Miko Toresa
"Karya ilmiah ini membahas mengenai fenomena perokok perempuan dalam masyarakat Konfusianisme di Korea Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekriptif-kualitatif dengan penjabaran deskriptif dan analisis studi pustaka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa posisi kaum perokok perempuan dalam masyarakat Korea, serta beberapa faktor pemicu berkembangnya jumlah perokok perempuan di Korea Selatan sejak tahun 1980. Dari hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa Korea telah mengenal rokok sejak abad ke- 17 dari Jepang. Konfusianisme berkembang sangat pesat di Korea berpengaruh sangat besar terhadap pandangan umum masyarakat Korea yang menganggap tidak lazim bagi kaum perempuan merokok di depan laki-laki. Walaupun demikian, jumlah perokok perempuan sejak tahun 1980 mengalami peningkatan. Adapun faktor berkembangnya jumlah perokok perempuan di Korea sejak tahun 1980 disebabkan oleh lemahnya regulasi pemerintah terhadap perokok perempuan dan TTCs menargetkan perempuan sebagai pangsa pasar baru. Dari sisi perokok itu sendiri diketahui adanya alasan bahwa merokok bisa mengurangi stres dan mengurangi berat badan.

This paper discusses the phenomenon of women smokers in Korean Confucian society which started to grow since 1980. The method of research is descriptive-qualitative method with descriptive explanation and literature analysis. This study aims to analyze the position of women smokers in Confucian society, and to find significant reason for the growth of women smokers in Korea since the year 1980. The result shows that tobacco has been introduced to Korea from Japan since 17th century. Since Confusianism shows rapid growth in Korea, socially it is not allowed if a women smokes in front of men. However, the number of women smokers in Korea has increased since 1980, and some significant reason of this is because of government’s weakness on regulation for women smokers and also TTCs’s target which put women as a new market. Besides, Korean women smokers choose smoking as their reason to reduce stress and their body weight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfira Muthia Khansa
"Korea lekat akan nilai-nilai Kolektivisme dalam kehidupan masyarakatnya. Korea yang identik dengan jeong sebagai salah satu karakteristik dari Kolektivisme kini mulai meninggalkan nilai tersebut. Dengan kata lain, dewasa ini nilai-nilai kolektivisme sudah tidak penting bagi masyarakat Korea. Rasa kolektivis yang memudar di Korea dapat terlihat dari munculnya perilaku dan gaya hidup individualis yang mendorong perkembangan fenomena budaya Honjok. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku dan gaya hidup masyarakat modern Korea dalam membentuk budaya Honjok berkaitan dengan nilai-nilai individualis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku dan gaya hidup individualis dalam budaya Honjok dan kaitannya dengan memudarnya nilai-nilai kolektivis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku individualis seperti menjadi unit rumah tangga satu orang, memilih untuk tidak menikah, melakukan kegiatan makan dan minum sendiri, dan meluangkan waktu dengan diri sendiri adalah suatu gaya hidup individualis yang banyak dilakukan oleh masyarakat modern Korea yang membentuk perkembangan fenomena budaya Honjok. Gaya hidup ini memberikan perubahan dalam aspek sosial-budaya masyarakatnya. Perubahan aspek sosial yang muncul seperti, masyarakat Korea yang semakin individualis. Sedangkan perubahan dalam aspek budaya, yaitu perubahan gaya hidup dan perkembangan penyebaran budaya melalui teknologi digital.

Korean society lives alongside their strongly attached collectivism values. Korea which is characterized by jeong as one of the collectivism characteristics now begin to abandon that value. In other words, now the values of collectivism are not as important to them anymore. The fading collectivist sense in Korea is observed through the emergence of individualist behavior and lifestyles that encourage the development of the Honjok culture phenomenon. The research question is how the behavior and lifestyle of modern Koreans in shaping the Honjok culture are related to individualist values. This study aims to analyze the behavior and lifestyle of individualists in Honjok culture and its relation to the fading of collectivist values using a qualitative method. The results indicate that individualist behaviors such as being a single-person household unit, choosing not to marry, doing eating and drinking activities alone, and spending time with oneself are an individualistic lifestyle that is carried out by modern Korean society that shapes the development of Honjok culture phenomenon, thus change the socio-cultural aspects of the community. Changes in social aspects include Korean society becoming increasingly individualistic. While in cultural aspects include lifestyle changes and the development of culture spread through digital technology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wulan Defridayanti
"ABSTRAK
Konfusianisme merupakan suatu filosofi yang mengutamakan moral manusia. Ajaran ini
berasal dari Cina, tetapi pengaruhnya lebih besar di Korea. Konfusianisme di Korea
memengaruhi nilai-nilai masyarakat Korea sejak zaman Joseon, terutama dalam hubungan
antar sesame manusia. Akan tetapi memasuki era modern Korea mulai meninggalkan nilainilai
lama dan menganut nilai dan ajaran baru megikuti tren masyarakat global. Jurnal ini
membahas contoh nilai Konfusianisme yang masih ada hingga saat ini. Tujuan dari
pembahasan ini yaitu untuk mengetahui nilai konfusianisme apa saja yang masih ada di
masyarakat Korea. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif
dan menggunakan metode pustaka sebagai metode pengumpulan data. Temuan dari
penelitian ini adalah Konfusianisme mempunyai pengaruh yang sangat besar di masyarakat
Korea pada zaman Joseon, tetapi di masa modern ini, pengaruh Konfusianisme sudah
semakin melemah dan mulai ditinggalkan.

ABSTRACT
Confucianism is philosophy that focuses on morality. This teaching comes from China, but
has bigger influence in Korea. From the beginning of Joseon, Confucianism has already
affected value of Korean people, especially in human relationship. Nevertheless when Korea
become more modern, Korean people start to abandon Confucianism’s value and embrace
modern value following western people. The purpose of this research is to know what kind
of Confuscianism value that still exist in Korean society. The method used is descriptive
qualitative and for the data collection method used is the literature method. The result of this
research is Confucianism has a great influence on Korean people when Joseon Dynasty was
established, however in modern time, Confucianism influence has been weakened and
forgotten"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rakhmawaty
"Skripsi ini membahas fenomena meningkatnya pernikahan yeonae dan menurunnya pernikahan jungmae dalam masyarakat Korea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya pernikahan yeonae dan menurunnya pernikahan jungmae, serta nilai-nilai yang berubah karena fenomena tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penjelasan deskriptif. Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan fenomena meningkatnya pernikahan yeonae dan menurunnya pernikahan jungmae di Korea, antara lain konsep cinta, budaya berkencan, pentingnya pendidikan, dan majunya perekonomian Korea. Selanjutnya nilai-nilai yang berubah, yaitu munculnya perceraian, berkurangnya rasa bakti kepada orangtua, dan pernikahan dipandang sebagai pilihan.

The focus of this study is the phenomenon of the increasing yeonae marriage and the increasing jungmae marriage in Korean society. This study aimed to perceive the reasons behind the increasing yeonae marriage and the decreasing jungmae marriage, also to see the change of values in Korean society because of it. This study designed by qualitative descriptive method. The result of this research is the concept of love, dating culture, the importance of study, and the rapid growth of Korea caused the increasing of yeonae marriage and the decreasing jungmae marriage in Korea. Because of that, divorce, the decrease of filial piety, and marriage as a matter of choice happened in Korea.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Dwi Ari Wibowo
"Penelitian ini membahas makna pernikahan yang dilakukan oleh pasangan gay dan lesbian dalam film Dugyeolhanjang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menjelaskan tentang alasan seorang gay yang menikahi seorang lesbian untuk sebuah kamuflase bagi diri mereka masing-masing yang dipengaruhi oleh sistem keluarga di masyarakat Korea. Bagi tokoh utama gay di sini ia menikahi seorang lesbian karena lelah dengan pertanyaan menikah dari orang tua dan sekitarnya. Ia takut jika masyarakat tahu bahwa dirinya gay akan menghancurkan kehidupannya. Sedangkan tokoh utama lesbian yang sudah memiliki pasangan wanita ini menikah agar bisa mengadopsi anak dengan mudah.

This research explains the meaning of gay and lesbian couple marriage which related to the theme of the movie Dugyeolhanjang. This research is qualitative research with descriptive design. The result of this research explains the reason that gay married lesbian is to cover their each identity for being homosexual which affected by family system in Korean society. For the gay, he married the lesbian because he got being tired of people and his parents asking him about marriage. He is afraid if people know that he is gay it will ruins his life. While the lesbian which has girlfriend married gay in order to adopt baby easily.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shahnaz Khalila Najlana
"Skripsi ini membahas perundungan di kalangan pelajar Korea Selatan dan memudarnya nilai-nilai kolektivisme dalam institusi pendidikan Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perundungan dapat terjadi di kalangan pelajar Korea dan hubungannya dengan memudarnya nilai-nilai kolektivisme dalam institusi pendidikan Korea. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menghasilkan data berupa data deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perundungan di kalangan pelajar Korea terjadi akibat beberapa faktor, seperti faktor individu, keluarga, teman, dan pendidikan, serta berhubungan dengan memudarnya nilai kolektivisme dalam institusi pendidikan Korea, seperti harmoni, jeong, dan woori. Kesimpulan penelitian ini adalah sistem pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter seorang pelajar dan menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya perundungan di kalangan pelajar Korea. Perundungan tersebut kemudian menyebabkan memudarnya nilai- nilai kolektivisme dalam institusi pendidikan Korea.

The focus of this study is the bullying culture in South Korean students and the declining collectivism values in the education institution. The purpose of this study is to know how bullying can happen in Korean students and its relation with the declining collectivism values in the education institution. This study is a qualitative research and yield descriptive data. The result of this study shows that bullying in Korean student circle happens because of several factors such as personal, family, peer group, and education factors, and there is a relation with declining collectivism values in education institution, such as harmony, jeong, and woori. The conclusion of this study is the education system has an important role in developing student’s character and become one of the most important factor causing bullying in Korean students. Later, bullying is causing the decline of collectivism values in education institution."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismawati
"Skripsi ini membahas budaya minum minuman beralkohol dalam kehidupan sosial masyarakat Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami budaya minum minuman beralkohol dari segi sosial kehidupan masyarakat Korea. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah budaya minum minuman beralkohol di Korea adalah sesuatu yang tidak bisa dihilangkan dari kehidupan sosial masyarakat karena budaya ini adalah budaya yang sudah ada sejak zaman dahulu dan memiliki peran penting dalam kehidupan social masyarakat Korea.

The focus of this study is drinking culture in the social life of Korean society. The purpose of this study is to know and understand drinking culture in the social life of Korean society in more detail. This research is qualitative descriptive interpretive. To support this research, the researcher collected a variety of written data sources relevant to the theme of this thesis, ranging from books to articles in the internet.
The results of this study is drinking culture in Korea is something that can not be remove from the social life because this culture is a culture that already exists since ancient times and has an important role in the social life of Korean society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S456
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>