Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dipta Esnawan Anindyajati
"ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah untuk membuktikan bahwa terdapat permainan kata di dalam iklan Sberbank yang bertemakan pensiunan di Rusia. Permainan kata merupakan hal yang sudah sangat lazim di dunia periklanan. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan untuk menjual suatu produk sehingga perusahaan berlomba-lomba menciptakan suatu kata, frase, maupun kalimat yang dapat mencuri perhatian konsumernya, termasuk Sberbank, sebuah bank Rusia. Pada tahun 2016, mereka meluncurkan sebuah produk berupa program untuk para pensiunan dengan berbagai keuntungan. Dalam iklan audio visual yang mereka gunakan, muncul kata-kata lsquo;baru rsquo;. Kata-kata tersebut tetap berasal dari bahasa Rusia yang sudah ada, tetapi kata-kata itu tidak ada dalam bahasa Rusia, melainkan sebuah permainan kata yang berupa portmanteau, sebuah permainan kata yang menggabungkan dua kata. Untuk membuktikan bahwa permainan kata tersebut menggabungkan dua kata yang berbeda, penelitian difokuskan dengan melihat teori permainan kata milik Delabastita, teori pembentukan kata milik Eliseeva serta ditunjang dengan teori nomina milik Savko. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa permainan kata yang ada di dalam iklan Sberbank menggabungkan akar kata dan suffiks dari dua kata yang berbeda.

ABSTRACT
The purpose of this research is to prove that wordplay is used in Sberbank pensionary-themed advertisement. This is caused by the demand to sell the product and in result, the business developers compete to be the most creative by creating words, phrases, or sentences that can draw people rsquo;s attention, including Sberbank, a Russian bank. In 2016, they launched a product which was a program for the pensioners with tons of benefits. In the audio visual advertisement they aired, there are a few words that were considered as new. Those words are derived from Russian, but those words are nonexistent in Russian, but a wordplay called portmanteau, a kind of wordplay that blends two words. To prove that the wordplay indeed blends two different words, this paper is focused on theory about wordplay by Delabastita, theory about word formation by Eliseeva and supported by theory of nouns by Savko. The result of the analisis shows that the wordplay that is used in Sberbank advertisement blends the root words and suffixes from two different words."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Riga Adhitya Ramadhan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang makna iklan dalam majalah Playboy
Rusia yang dikaji secara semiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
makna iklan yang terdapat dalam iklan yang berada di majalah Playboy Rusia
dengan mengidentifikasikan tanda-tanda dan fungsi bahasa apa saja yang terdapat
dalam desain iklan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitis dengan pendekatan teori semiotik Pierce, yaitu sintaktika, semantika,
pragmatika dan fungsi bahasa menurut Roman Jakobson. Penelitian dilakukan
dengan menganalisis data berupa 30 iklan yang terdapat dalam majalah Playboy
Rusia edisi Oktober 2005, Juli 2006 dan Mei 2007. Dari hasil penelitian
ditemukan tanda verbal berupa teks, tanda nonverbal berupa gambar dan fungsi
bahasa yang membentuk satu kesatuan wacana informasi yang bersifat persuasif.

ABSTRACT
This research talks about meanings of advertisements in Russian playboy
that is being analyzed semiotically. The purpose of this research is to know the
meaning of the advertisement in the Russian playboy by identifying signs and
language function that is shown in the advertisement?s design. The method that is
used in this research is descriptive-analytic with Pierce?s semiotic theory which
are syntactic, semantic, pragmatic and Roman Jakobson?s language function. This
research is done by analyzing 30 advertisements that is published in October
2005, July 2006, and May 2007 of Russian playboy?s advertisement, there are
verbal sign in a form of text, nonverbal sign in a form of pictorial, and language
function that form a one whole persuasive discourse of information."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42258
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mumtaz Salsabila
"Penelitian ini membahas mengenai fungsi bahasa pada iklan pariwisata Indonesia yang terdapat pada katalog pariwisata “2023: Gebeco Asien Australien und Neuseeland Reisen, die beeindrucken”. Data diambil dari situs tour operator Gebeco.de. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi kualitatif dengan teori dari Roman Jakobson (1992) untuk menganalisis penggunaan fungsi bahasa pada iklan pariwisata Indonesia. Selain itu, teori dari Nina Janich (2013) juga digunakan untuk mengklasifikasikan struktur pada iklan. Data pada penelitian ini berupa teks iklan, meliputi kata, frasa maupun kalimat yang terdapat dalam struktur iklan, yaitu judul, isi dan slogan. Berdasarkan hasil penelitian, dalam struktur iklan ditemukan fungsi bahasa konatif, fungsi bahasa emotif dan fungsi bahasa puitis. Penggunaan ketiga fungsi bahasa tersebut pada iklan pariwisata bertujuan untuk memperkenalkan produk, menjual produk, mempengaruhi pembaca, dan juga menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik serta imajinatif. Dari analisis ketiga fungsi bahasa tersebut ditemukan bahwa fungsi konatif dan fungsi puitis terlihat lebih dominan. Hal ini dikarenakan pada teks iklan pariwisata, penggunaan bahasa cenderung dirancang untuk mempengaruhi dan menimbulkan daya tarik melalui gaya bahasa yang menarik serta pilihan kata yang tepat agar pesan yang disampaikan mampu meninggalkan kesan yang selalu diingat oleh pembacanya.

This research discusses the function of language in Indonesian tourism advertisements in the tourism catalog “2023: Gebeco Asien Australien und Neuseeland Reisen, die beeindrucken”. The data are taken from the Gebeco.de. website. The research uses a qualitative descriptive method using theory from Roman Jakobson (1992) to analyze the function of language in Indonesian tourism advertisements and theory from Nina Janich (2013) to classify the structure of advertisements. The research data are in the form of advertising text, including words, phrases and sentences contained in the advertisements structure: title, content and slogan. Based on the results of the research, in the advertisement structure found languages functions, consisting of: conative, emotive and poetic. The use of these three language functions in a tourism advertisement aims to introduce products, sell products, influence readers and also convey messages in a more interesting and imaginative way. From the analysis of the three language functions, the conative and poetic functions become the more dominant functions. This is because in tourism advertising texts, language functions tend to be designed to influence readers and create attraction through attractive language styles and proper word choice so that the message conveyed is able to give an impression that is always remembered by the reader."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Pratiwi Kusumo Wardhani
"Penulisan ini bertujuan untuk melihat dan menjabarkan lebih lanjut dalam pengidentifikasian penggunaan teori maksim Grice dalam iklan Sariwangi versi atap bocor apakah telah diaplikasikan secara baik atau tidak. Berdasarkan teori yang dibangun oleh Paul Grice, penulisan ini akan mendefinisikan berbagai macam tipe maksim yang ditemukan dalam suatu percakapan, mengidentifikasi pelanggaran, dan juga alasan mengapa percakapan tersebut dikategorikan sebagai maksim atau pun pelanggaran. Pada dasarnya, penerima akan mendapat pesan yang diberikan oleh penutur secara baik jika penutur mengaplikasikan aturan-aturan maksim dalam percakapannya. Sehingga, hal itu dapat meminimalisir pengertian yang ambigu atau membingungkan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam mempresentasikan korelasi antara teori dan data. Iklan Sariwangi versi atap bocor ini dipilih sebagai data yang akan dilampirkan dialog percakapannya. Dengan membaca penulisan ini secara lebih dalam, diharapkan penelitian ini akan menambah pengetahuan pembaca dalam membedakan dan mengaplikasikan aturan-aturan maksim. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan tiga pengaplikasian maksim dan juga dua pelanggaran yang dilakukan oleh penutur dalam iklan ini.

This writing aims to see and elaborate more on identifying the use of Grice’s conversational maxims on Sariwangi ‘leaked roof’ version TV advertisement, whether it has been adapted properly or not. Based on the theory which is conducted by Paul Grice, this writing will elaborate the type of maxims in each part of conversation, finding violation, and also proposing the reason why it is categorized. The way the receiver will get the purpose appropriately if the sender applies the rule of maxims or ambiguous meaning will occur if the sender violates the rule of maxims.
This research uses qualitative descriptive method to present the correlation between the theory and the data. Sariwangi ‘leaked roof’ version TV advertisement is selected as a data which the transcript of conversation will be included. By reading this finding thoroughly, it will enrich the readers’ knowledge to distinguish and apply the rules of maxims. The results have been found that there are three maxims which are found including the two violations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Dwi Puspitasari
"Kemajuan teknologi informasi turut mendorong perkembangan iklan di media cetak maupun di media elektronik. Iklan sebagai sarana untuk mempengaruhi tingkah laku konsumen agar membeli suatu produk menggunakan unsur pokok iklan berupa gambar dan kata-kata di dalam iklan yang mengandung makna. Makna suatu kata tidak hanya terdiri dari satu makna tunggal, melainkan di antaranya terdapat makna konotasi dan asosiasi. Melalui penelitian kepustakaan dan metode deskriptif, jurnal ini bertujuan untuk mengetahui unsur pokok iklan apa saja yang terdapat dalam iklan Allianz beserta makna denotasi, konotasi dan asosiasi di dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan bahwa tidak semua unsur pokok iklan terdapat di dalam setiap iklan Allianz dan tidak semua iklan memiliki kesamaan makna denotasi, konotasi dan asosiasi.

The progress of information technology drives to the advancement of advertisement in print media and also electronic media. Advertisement as a tool to affect consumer's action to buy a product uses advertisement's main element such as illustration and words which contain meaning. Meaning of a word does not concist of one singular meaning, but also includes connotation and association meaning. Through literature research and descriptive metode, this journal aims to know which advertisement's main element are they in Allianz advertisement and how are denotation, connotation and association meaning in them. Based on the research's result reader will know that not every advertisement includes all advertisement's main element and not all advertisements have the same denotation, connotation and association meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Adhianingsih
"Skripsi ini merupakan salah satu dari sedikit banyak hasil penelitian atas iklan radio berbahasa Indonesia. Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik untuk menganalisis tuturan yang dituturkan oleh penuturnya. Di samping itu, penulis juga menganalisis partikel-partikel fatis yang ada di dalam tuturan. Daya ilokusi yang muncul dalam penelitian ini berjumlah empat belas jenis, yaitu memberitahu, berargumentasi, meminta penjelasan, memerintah, meminta, mengusulkan, meminta informasi, memberi nasihat, menjamin, memuji, mengeluh, menyindir, memutuskan, dan membuktikan, sedangkan partikel fatis yang muncul adalah ayo, deh, dong, halo, kan, kok, lho, nah, nih, sih, toh, tuh, dan ya. Salah satu hal yang menarik dari penelitian ini adalah daya ilokusi dan partikel-partikel fatis dapat saling berkombinasi.
Hasil dari penelitian sederhana ini, penulis menemukan pemakain daya ilokusi memberitahu yang lebih dominan dibandingkan dengan memuji dan menjamin. In iterjadi mungkin disebabkan oleh kebudayaan orang Indonesia, umumnya, dan pengkilan khususnya, yang malu menunjukan kelebihan produknya dibandingkan produk lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S11109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Nadila
"ABSTRAK
Artikel ini membahas pemaknaan yang terdapat dalam iklan Lampu pintar IKEA berbahasa Belanda di internet. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan makna yang terdapat dalam tiga iklan Lampu pintar IKEA berbahasa Belanda. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga iklan itu mengandung beberapa jenis makna yaitu makna kontekstual, referensial, konseptual, asosiatif, dan denotatif. Makna kontekstual dan referensial pada ketiga iklan itu lebih dominan. Kalimat dan ilustrasi yang terkandung dalam iklan tersebut memaparkan peran indeks, ikon, dan simbol yang juga memiliki peran penting dalam membangun pemaknaan dalam iklan tersebut.

ABSTRACT
This article discusses the meaning of the IKEA s smart lights advertisement 2018 in Dutch on the internet. The research using qualitative method from literature study. The aims of this study is to explore the meanings of the three IKEA s smart lights advertisement in Dutch. The results show that these three advertisements contain several types of meanings, namely contextual, referential, conceptual, associative, and denotative meanings. The contextual and referential meanings are more dominant. The sentences and illustrations contained in the advertisement describe the role of indexes, icons, and symbols which also have an important role in building meaning in the advertisement."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novira Varadita
"Schlagzeile merupakan elemen teks terpenting dalam iklan sehingga penulisan Schlagzeile harus dikemas semenarik mungkin agar dapat memikat perhatian pembaca dan mengarahkannya untuk membaca iklan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan alat retorika dalam pembentukan Schalgzeile yang digunakan dalam iklan Coca-cola berbahasa Jerman dan Indonesia yang merupakan merek minuman kenamaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Analisis yang digunakan berfokus hanya pada unsur utama iklan, yaitu Schlagzeile dan Unterüberschrift dan unsur pendukungnya yaitu key visual dan catch visual.
Berdasarkan hasil penelitian, dalam iklan berbahasa Jerman alat retorika yang digunakan lebih beragam dibandingkan dengan iklan berbahasa Indonesia. Penggunaan alat retorika yang lebih banyak pada iklan dan kesesuaian gambar pendukung membuatnya terlihat lebih menarik.

Headline is a central text element in advertising. Headline should be packed as interessting as possible in puprose to attract reader's attention and leads them to read the whole advertising. This research aims to know the use of rethorical tools in Headline of Coca-Cola Advertising in German and Indonesia version, which is a famous beverage merk around the world.
This reasearch uses qualitative method which is from literary review. This reasearch is being analyzed by analyzing the main element of advetising only, such as Headline and Subheadline and sublement such as key visual and catch visual.
Based on the result, rethorical tools in German Advertising are used more often than Indonesian Advertising. The using of rethorical tools more often and the suitability of picture make advertising looks more interesting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dzihan Rahma Rahayu
"Iklan berfungsi untuk menarik khalayak ramai agar membeli produk yang ditawarkaIklan berfungsi untuk menarik khalayak ramai agar membeli produk yang ditawarkan atau paling tidak membuat masyarakat menaruh perhatian lebih pada iklan tersebut. Iklan termasuk dalam wacana. Suatu wacana (dalam hal ini adalah iklan) yang baik mengandung konteks yang berhubungan dengan latar belakang budaya secara keseluruhan. Salah satu iklan yang merupakan bagian dari wacana tersebut adalah Iklan Djarum 76 Wani Piro Versi Gayus (Sogokan). Iklan ini sering diperbincangkan oleh masyarakat karena mengandung keunikan tersendiri. Iklan ini mengandung konteks yang digagasi oleh Cutting, yaitu konteks situasi (situational context), konteks pengetahuan latar belakang (background knowledge context), yaitu apa yang diketahui peserta komunikasi tentang mitra tutur/ tulis (interpersonal knowledge) dan dunia (cultural general knowledge), dan konteks ko-tekstual (co-textual context). Selain konteks-konteks yang terkandung di dalam iklan tersebut, konteks daerah asal masyarakat (audience) pun menjadi poin penting dalam memahami iklan ini.

Advertising serves to attract the general public to buy products offered or at least make people pay more attention to the ad. Ad includes in the discourse. A discourse (in this case is ad) which both contain a context related to the overall cultural backgrounds. One of the ads that is part of the discourse is Djarum 76 Wani Piro Gayus Version (bribery). This ad is often discussed by the public because it contains its own uniqueness. This ad contains of Cutting context, they are the context of the situation (situational context), background knowledge contact which means the knowledge about the things that participants of communication known about another participants, including what is said / written (interpersonal knowledge) and the world (general cultural knowledge), and co-textual context (co-textual context). Besides all those contexts, the context of the community of origin (audience) becomes an important point in understanding this ad.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Djulfiansyah
"Bahasa Iklan merupakan hal yang menarik untuk dibahas. Ini patut dipelajari, tidak saja melingkupi kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga dapat dilihat sebagai pengantar penulisan yang bersifat persuasif. Penelaahan bahasa iklan dapat menambah studi tentang bahasa dalam konteks yang lebih luas. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membahas bahasa iklan dari sudut fungsi bahasa dalam komunikasi. Setiap kehidupan manusia tidak terlepas dari komunikasi. Komunikasi dalam hal ini yaitu penyampaian amanat dari penberi komunikasi kepada penerima komunikasi. Bahasa iklan sebagai salah satu sarana komunikasi yang menghubungkan produsen ke konsumen. Roman Jakobson menyebutkan ada enam fungsi bahasa dalam komunikasi, yaitu (1) Fungsi referensial, (2) Fungsi emotif, (3) Fungsi konatif, (4) Fungsi fatik, (5) Fungsi metalinguistik, dan (6) Fungsi puitik. Dari keenam fungsi bahasa yang dikemukakan oleh Roman Jakobson, kelima fungsi bahasa berhubungan erat dengan makna konotatif, sedangkan satu fungsi lagi mengandung makna denotatif. Kelima fungsi tersebut yakni fungsi konatif, menimbulkan konotasi konatif, fungsi emotif menimbulkan konotasi emotif, fungsi fatik menimbulkan konotasi fatik, fungsi metalinguistik menimbulkan konotasi metal linguistik, dan fungsi puitik menimbulkan konotasi publik. Kelima fungsi tersebut bersama-sama menyebabkan timbulnya makna ekspresif bahasa iklan. Data yang digunakan adalah bahasa iklan media cetak, yakni tajuk iklan yang memiliki sifat dan fungsi yang khan. Sampel penelitian berjumlah sembilan puluh delapan, dengan menggunakan teknik interval (teknik slang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari data yang terkumpul, bahasa iklan sebagian besar mempunyai fungsi konatif, perwujudan kebahasaan terbanyak pada bentuk perbandingan. Perbandingan di sini dapat berupa kesamaan sifat, perbandingan tingkat lebih, ataupun perbandingan tingkat superlatif. Fungsi konatif yang menimbulkan konotasi konatif paling nyata dalam bentuk kalimat perintah, dengan penggunaan partikel-lah, serta kata-kata perintah seperti : berikan, atasi, dan biarkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S11221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>