Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Hilmia Erianto
"Praktik kerja profesi di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Periode 23 April – 7 Mei Tahun 2018 bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker, menambah pengetahuan tentang tupoksi, menambah wawasan, pengetahuann, keterampilan, dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama dua minggu dengan tugas khusus yaitu “Analisis Metode Pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di Fasilitas Kesehatan di Indonesia”. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar dapat mengetahui macam-macam metode pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang dilakukan di fasilitas kesehatan farmasi yakni rumah sakit, puskesmas, dan apotek serta memilih metode pengadaan yang paling sesuai untuk ketiga fasilitas kesehatan farmasi tersebut.

Internship at Directorate of Pharmaceticals and Medical Devices Ministry of Health Republic of Indonesia aims to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists, to increase knowledge about special tasks and funcions, add insight, knowledge, skills and practical experience of work, and has a real picture of pharmaceutical’s issues in the Directorate of Pharmaceutical Services of Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices Ministry of Health Republic of Indonesia. This professional work practice is carried out for two weeks with the special task of "Analysis of Procurement Method of Pharmaceutical Preperation, Medical Device, and Medical Material Consumable at Health Facility in Indonesia". The purpose of this special task is to be able to know the various methods of procurement of pharmaceutical preparations, medical devices and medical consumables in pharmaceutical’s health facilities such as hospitals, public health centers, and pharmacy, and to choose the most appropriate procurement method for the that three health facilities."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Hilda Nur Aziza
"Praktik Kerja Profesi di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Periode Bulan April bertujuan untuk Memiliki pengetahuan mengenai tugas, pokok dan fungsi Apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian di instansi pemerintahan khususnya di Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian memiliki tugas melaksananakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang produksi dan distribusi kefarmasian. Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian melaksanakan beberapa fungsi di bidang produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetik, narkotika, psikotropika, prekursor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan pengamanan pangan dalam upaya kesehatan. Praktik Kerja ini dilaksanakan selama dua minggu dengan tugas khusus yang berjudul ldquo;Pengaturan Regulasi New Psychoactive Substances Di Indonesia Dan Asia Timur tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui peraturan hukum mengenai NPS di indonesia dan membandingkan regulasi NPS di Indonesia dengan Negara lain yaitu Jepang, Korea Selatan, Cina, Taiwan.

Internship at Internship at Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices Ministry of Health Republic of Indonesia aims to understand of the main tasks and functions of pharmacists in performing pharmaceutical practice in government ministry, especially in the Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution in accordance with applicable laws and ethics, The Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution has the task of carrying out policies, drafted norms, standards, procedures, and criteria, and provided technical guidance and supervision, as well as monitored, evaluation and reported in the field of pharmaceutical production and distribution. The Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution performed several functions in the field of production and distribution of drugs, traditional medicine, cosmetics, narcotics, psychotropic substances, pharmaceutical precursors, independence of drug and pharmaceutical raw materials, and heath effort in food safety. This internship was conducted for two weeks with special assignment entitled Regulation of New Psychoactive Substances Regulation In Indonesia and East Asia rdquo; the purpose of this assignment was to understand the implementation legal regulations regarding laws about NPS in Indonesia and compared the regulation and substance act with different country such as Japan, Korea South, China, Taiwan.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Melinda Anggita Setiyadi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai kebijakan, pengawasan dan pengendalian pada kegiatan distribusi dan produksi kefarmasian. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian mempunyai tugas dalam melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi kefarmasian. Untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas yang dilakukan, maka penulis ditempatkan di direktorat tersebut dan melakukan pengkajian kebijakan tentang pencegahan diversi prekursor di negara Canada dan Thailand. Pengkajian dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari tentang diversi prekursor dan upaya pencegahan yang berlaku di Canada dan Thailand. Negara Canada dan Thailand memiliki Undang-Undang yang memuat aturan dan sangsi pidana maupun perdata berkaitan dengan diversi prekursor di negaranya. Canada memiliki Controlled Drugs and Substances Act S.C. 1996, sedangkan Thailand memiliki Undang-Undang Pengawasan Komoditi tahun 1952.

Apothecary internship at Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia aims to gain knowledge and an overview of policies, monitoring and controlling the activities of distribution and pharmaceutical production. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian has a duty to carry out the preparation of the formulation and implementation of policies and preparation of Norms, Standards, Procedures and Criteria (NSPK), and providing technical guidance and evaluation in the field of production and distribution of pharmacy. To get an overview of the activities carried out, the authors placed in the directorate and assessing the policy on the prevention of diversion of precursors in Canada and Thailand. The assessment carried out with the aim to learn about the diversion of precursors and prevention policies in Canada and Thailand. Country Canada and Thailand have Act containing rules and sanctions relating to civil and criminal diversion of precursors in the country. Canada has the Controlled Drugs and Substances Act SC 1996, while Thailand has the Commodities Control Act of 1952.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Sindra Wardhani Nasti
"Apoteker adalah tenaga kefarmasian yang dapat menjalankan praktek kefarmasiannya pada berbagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat diantaranya adalah apotek Tugas dan fungsi apotek adalah sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan sebagai sarana farmasi yang melaksanakan peracikan pengubahan bentuk pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat dan sebagai sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata Peran apoteker menurut Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2009 adalah melakukan pengadaan produksi distribusi dan pelayan kesehatan Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit diatur dan dikelola oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit IFRS Keberadaan pelayanan farmasi yang baik akan berpengaruh pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan penurunan biaya kesehatan dan peningkatan prilaku rasional dari seluruh tenaga kesehatan pasien keluarga pasien dan masyarakat lain Peran apoteker dalam farmasi Rumah Sakit diantaranya melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik farmasi melaksanakan komunikasi informasi dan edukasi KIE meningkatkan pelayanan mutu farmasi melakukan pengawasan serta memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium rumah sakit.

Pharmacist is a profession that can run on a variety of healthcare facilities, including community pharmacist. Duties and function of an apothecary ai a place of devotionthe profession of a pharmacist that has been utter a vow of tenure; As a place of pharmaceutical that carry out compounding, transformation form, mixing and the delivery of drugs or ingredients drug and as a distributor of supplies pharmaceutical must deploy a drug that is required to society as extends and equitable. The function of apotechary in Government rules No. 51 Tahun 2009 are procurement, produce, distribute, and give health services. Pharmaceutical services in hospital, organized and managed by Installation of Hospital Pharmacy. Good pharmaceutical services will affect the healthcare quality improvement, cost reduction, and improved health of rational behaviourof the entire health workforce, patient, patient's family, and other community. The role of pharmacist in he pharmacy hospital, such as : make optimal pharmacy services, professional pharmacy services organizes activities based on pharmaceutical procedure and ethics pharmacy, discharge of communication information and education, improve quality services pharmaceutical monitoring, and facilitate and managed standard treatment and formulary hospital.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>