Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110918 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nugroho Agung Wijoyo
"Studi ini mencoba untuk mengidentifikasi bank sistemik di Indonesia dengan menggunakan pendekatan Conditional Value-at-Risk (CoVaR). Dengan populasi berdasarkan semua data bank umum selama tahun 2002-2014 119 bank , studi ini melakukan tiga langkah pengukuran sebagai berikut. Pertama, studi ini menggunakan model Merton untuk mengukur probabilitas default bank umum. Kedua, studi ini mengukur value at risk masing-masing bank termasuk kontribusi risiko sistemik pada sistem perbankan secara keseluruhan. Akhirnya, studi ini mengukur keterkaitan keuangan antar bank dan kontribusi value at risk individu bank, yang dikondisikan imbal hasil bank lain mengalami kesulitan keuangan, yaitu pada tingkat Value at Risk-nya.
Dengan menerapkan ambang batas ?CoVaR A B sebesar 20 persen, studi ini menemukan bahwa terdapat dua belas dari seratus sembilan belas bank umum di Indonesia yang dikategorikan sebagai bank sistemik. Tes tambahan dengan mengunakan GMM menunjukkan bahwa ukuran bank berdampak positif terhadap CoVaR. Dengan demikian, bank dengan total aset yang lebih besar cenderung memiliki risiko sistemik yang lebih tinggi. Adakah kriteria lain yang lebih penting selain ukuran bank? Studi ini menemukan bahwa ukuran bank bukan lah faktor yang paling utama. Studi ini juga menggunakan beberapa metode, yakni menggunakan metode Conditional Value-at-Risk untuk mengukur kontribusi risiko sistemik institusi dan pendekatan uji kausalitas Granger untuk menentukan tingkat interconnectedness keterkaitannya. Uji kausalitas Granger digunakan untuk menjawab mengapa bank bank menengah kecil dapat juga menjadi bank sistemik karena keterkaitannya dengan bank lain. Uji ini juga dapat digunakan sebagai indikator utama untuk mendeteksi tekanan pada sistem keuangan, khususnya sistem perbankan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat interkoneksi antar bank mengalami peningkatan yang signifikan ketika pasar keuangan dalam kondisi tertekan.
Studi ini juga menjelaskan betapa pentingnya pemberian Fasilitas Pembiayaan Darurat FPD atau Emergency Liquidity Assistance ELA kepada bank gagal berdampak sistemik Systemically Important Banks di Indonesia.

This study attempts to identify systemically important banks in Indonesia by utilizing Conditional Value-at-Risk CoVaR approach. Based on all commercial banks data during 2002-2014, this study conducts three-steps measurement as follows. Firstly, this study uses Merton model to gauge the commercial banks rsquo; probability of default. Secondly, this study quantifies the value at risk of each bank including its contribution to the whole banking systemic risk. Finally, this study measures financial linkage among banks and the value at risk contribution of the individual bank, conditioning that financial distress event refers to the return of other banks are at its Value at Risk.
Applying a threshold of 20 ?CoVaR A B, this study finds twelve out of one hundred and nineteen Indonesian commercial banks are systemically important. An additional test using GMM indicates that bank size has a positive impact on CoVaR. Thus, banks with greater total assets have higher systemic risk. Is there anything else more important than bank size? This study finds thats bank size is not a major factor.
This study also uses several methods, namely using Conditional Value-at-Risk method to analyze the systemic risk contribution in the banking system of Indonesia and Granger causality test to determine the level of interconnectedness. Granger Causality Test gives answer why a small medium bank can also be a systemically important bank because of its interconnectedness with other banks. This test can also be used as a leading indicator. These results indicate that interconnection levels among banks will increase significantly in depressed financial markets conditions. This study explains how important to give Emergency Liquidity Assistant ELA to Systemically Important Banks in Indonesia. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D2449
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Bagus Erri Wibowo
"Tesis ini meneliti hubungan tingkat kompetisi dan tingkat konsentrasi perbankan terhadap risiko sistemik. Selain itu, juga dilakukan penelitian mengenai hubungan kontribusi bank terhadap risiko sistemik dengan karakteristik masingmasing bank. Penelitian ini menggunakan model Panzar ? Rosse dan CR5 atas data laporan keuangan bulanan seluruh bank umum ke Bank Indonesia untuk mengukur tingkat kompetisi dan tingkat persaingan. Penelitian ini juga menggunakan model CoVaR dengan metode Quantile Regression atas data return saham bulanan bank umum untuk mengukur risiko sistemik. Periode pengamatan adalah Januari 2004 sampai Maret 2013.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat persaingan dan tingkat konsentrasi perbankan meningkatkan risiko sistemik Hal ini berarti mendukung hipotesa competition fragility dan concentration fragility. Hal ini menandakan bahwa persaingan yang makin tinggi mendorong perbankan untuk mengambil risiko yang lebih tinggi sementara tingkat konsentrasi yang makin tinggi mendorong bank dengan kekuatan pasar besar untuk mengenakan bunga yang lebih besar yang pada gilirannya dapat menyebabkan meningkatnya risiko sistemik atas sistem keuangan.
Adanya pengaruh variabel kontrol Net Interest Margin terhadap kedua model memperkuat hipotesa tersebut. Selain itu ukuran bank dan rasio pinjaman antar bank terhadap pendanaan juga berpengaruh terhadap kontribusi risiko sistemik suatu bank. Sementara variabel profitability (ROA), variabel struktur permodalan (EQ), dan variabel struktur deposito (ratio demand deposit terhadap total funding) tidak berpengaruh pada kontribusi risiko sistemik.

This thesis analyzes the relationship between Indonesian banking competition, concentration, and systemic risk. This thesis also analyes the relationship between bank?s contribution to systemic risk with characteristics of individual bank. This thesis uses Panzar ? Rosse and CR5 model of the entire bank?s monthly financial report to measure competition and concentration. CoVaR with Quantile Regression of banks monthly stock return were used for systemic risk contribution measurement. The period of observation is from January 2004 until March 2013.
The empirical result shows concentration and competition increase the systemic risk (CoVaR). This thesis support both competition-fragility and concentration-fragility hypothesa. This means increasing competition leads banks to taking higher risks and banks with high market power tends to charge higher interest rate to their debtors which will lead to increasing banks contribution to systemic risk.
The fact that Net Interest Margin as control variable is statistically significant for both models shows further support for both hypothesa. The influence of size and interbank deposit ratio to bank?s contribution to systemic risk is statistically significant, meanwhile, profitability, capital structure, and demand deposit to total funding ratio are not significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Nuansa Pradana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan bank terhadap risiko sistemik di Indonesia untuk periode 2006-2015. Dengan menggunakan metode Panzar-Roose Model sebagai pengukuran tingkat persaingan bank dan metode Altman Z-Score sebagai pengukuran risiko sistemik, menunjukan tingkat persaingan bank secara signifikan berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik perbankan Indonesia. Semakin tinggi tingkat persaingan perbankan akan menurunkan tingkat risiko sistemik. Tingginya tingkat persaingan bank akan membuat bank-bank untuk mendiversifikasikan risiko-risikonya sehingga menyebabkan sistem perbankan semakin kokoh.

The objective of this research is to determine the effect of banking competition level to systemic risk in Indonesia in the period of 2006 2015. Panzar Roose Model is used to measure the degree of competitiveness and Altman Z Score is used to measure systemic risk. It shows a significant negative relationship between the degree of bank competitiveness and systemic risk. The higher the level of banking competition will reduce the level of systemic risk and the greater the level of competition encourages bank to diversify their risks, so that it will make the banking system less fragile.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andree Prasetyo Siantoro
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan bank terhadap risiko sistemik pada perbankan publik di Indonesia untuk periode 2010-2014. Dengan menggunakan metode Lerner Index sebagai pengukuran tingkat persaingan bank dan metode Merton?s distance-to-default sebagai pengukuran risiko sistemik, menunjukan tingkat persaingan individual bank secara signifikan berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik perbankan Indonesia. Semakin rendah tingkat konsentrasi pasar perbankan akan menurunkan tingkat risiko sistemik. Tingginya tingkat persaingan bank akan membuat bank-bank untuk mendiversifikasikan risiko-risikonya sehingga menyebabkan sistem perbankan semakin kokoh.

The objective of this research is to determine the effect of bank degree of competitiveness on systemic risk of public banks in Indonesia during 2010-2014. Using Lerner Index to measure bank degree of competitiveness and Merton's distance-to-default to measure systemic risk, show a significant negative relationship between bank degree of competitiveness and systemic risk. The less concentrated of banking market cause reduction on systemic risk. The greater bank degree of competitiveness encourages banks to take on more diversified risks, making the banking system less fragile.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli
"Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hubungan antara stabilitas sistem perbankan dengan kompetisi, dan diversifikasi pendapatan perbankan. Penelitian ini menggunakan data 103 Bank Konvensioal di Indonesia dari tahun 2005-2014. Stabilitas perbankan dihitung dengan menggunakan Indek Z, diversifikasi pendapatan dihitung dengan menggunakan Indek Herfindahl dan kompetisi perbankan dihitung dengan menggunakan Indeks Lerner. Hasil penelitian menunjukkan nilai diversifikasi pendapatan bank di Indonesia masih rendah. Analisis dikembangkan dengan mengelompokan bank berdasarkan kepemilikan modal.
Diversifikasi pendapatan tertinggi berada pada kelompok Bank Asing dan paling rendah kelompok Bank BPD. Industri bank di Indonesia berada dalam kondisi yang kurang/tidak kompetitif dan struktur pasar cendrung monopoli. Kelompok Bank BUMN merupakan bank yang paling tidak kompetitif dan Bank campuran merupakan bank yang paling kompetitif. Diversifikasi dan kompetisi berpengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan di Indonesia. Diversifikasi pendapatan meningkat dapat meningkatkan stabilitas perbankan. Kompetisi yang meningkat dapat menurunkan stabilitas perbankan. (competitionfragality).

The purpose of this research are defined the causality relationship between stability, competition and revenue diversification. This research used 103 Indonesian Commercial Bank data from 2005-2014. To analyze Banking Stability, we used Z-score, Herfindahl Indeks to calculate income diversification and competition analyzed using Lerner Indeks Our results show the bank's revenue diversification in Indonesia is still low. The analysis developed by classifying the bank into five groups based on capital ownership.
Foreign Bank group has the higest income diversification and the lowest is Bank BPD group. Industrial banks in Indonesia are not competitive and monopolistic market structures tend. Group of state-owned bank is a bank that is least competitive and The Mixtures Bank is a bank that is the most competitive in Indonesia. Diversification and competition significantly influence the stability of banks in Indonesia. Increased revenue diversification can increase the stability of the banking system. Increasing competition reduce the stability of the banking system (Competition - fragality).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Elfrim Gracella
"Jumlah bank umum di Indonesia yang terbilang cukup banyak dipandang tidak efektif dan tidak efisien bagi sistem keuangan nasional sehingga masih perlu disederhanakan. Ketentuan permodalan yang tidak mendorong bank untuk meningkatkan modal dan daya saing membuat bank beroperasi jauh dari skala kontributif. Dengan demikian diperlukan upaya penguatan struktur, ketahanan, dan daya saing perbankan melalui konsolidasi. Penelitian yuridis-normatif ini akan membahas mengenai bagaimana pengaturan konsolidasi bank umum di Indonesia setelah berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsolidasi Bank Umum dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 dan bagaimana akibat hukum bagi Bank yang tidak melaksanakan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsolidasi Bank Umum. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsolidasi Bank Umum meningkatkan ketentuan mengenai modal inti minimum bagi bank umum dan kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri menjadi minimal Rp3 triliun dengan dilakukan melalui beberapa tahapan. Bagi bank yang tidak melaksanakan ketentuan pada peraturan ini maka akan mendapatkan sanksi administratif dari OJK seperti teguran tertulis, pencabutan izin usaha, self-liquidation, atau penilaian kembali pihak utama. Saran yang diberikan kepada OJK adalah agar memberikan sanksi yang lebih efektif berupa pencabutan izin usaha apabila berdasarkan penilaian OJK, bank tidak melakukan upaya penyehatan bank yang membuat bank dalam keadaan bank semakin menurun dan kepada bank umum untuk terus menjaga kesehatan bank dengan cara memperkuat modal melalui skema konsolidasi, membentuk kelompok usaha bank, ataupun melakukan aksi korporasi lainnya.

The number of commercial banks in Indonesia which is quite large is considered ineffective and inefficient for the national financial system that it still needs to be simplified. Capital provisions that do not encourage banks to increase their capital and competitiveness make banks operate far from a contributory scale. Thus, efforts are needed to strengthen the structure, resilience, and competitiveness of banks through consolidation. This juridical-normative research will discuss how to regulate the consolidation of commercial banks in Indonesia after the enactment of the OJK Regulation concerning the Consolidation of Commercial Banks in the context of the Covid-19 pandemic and what are the legal consequences for Banks that do not implement the provisions of the OJK Regulation concerning Commercial Bank Consolidation. The conclusion of this research shows that the OJK Regulation concerning the Consolidation of Commercial Banks increases the provisions regarding the minimum core capital for commercial banks and bank branch offices domiciled abroad to a minimum of IDR 3 billion by going through several stages. For banks that do not implement the provisions of this regulation, they will receive administrative sanctions from the OJK, such as legal notice, revocation of business licenses, self-liquidation, or reassessment of the main party. The recommendation that can be given to OJK is to provide more effective sanction, for instance revocation of business license if OJK assessment shows the banks do not conduct restructuring which weaken the bank condition. For the commercial banks must maintain bank health by strengthening the capital through consolidation scheme, establishment of a bank business group, or perform other corporate actions."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Aqlima Izazi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetisi bank dengan menggunakan pendekatan struktural dan pendekatan non - struktural terhadap stabilitas perbankan di Indonesia selama periode 2004 - 2013. Teknik estimasi penelitian ini menggunakan fixed effect model dengan menggunakan 107 bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran kompetisi menggunakan pendekatan non - struktural memiliki pengaruh positif signifikan terhadap stabilitas perbankan dengan menggunakan pengukuran z-score. Sedangkan pengukuran menggunakan pendekatan struktural menunjukkan kompetisi memiliki pengaruh positif tidak sifnifikan terhadap stabilitas perbankan.

This study aims to determine the impact of bank competition to banking stabilitybased on structural approcah and non - structural approach. Fixed effect model is a method used to examine 107 banks in Indonesia from 2004 -2013. From the study, it concluded that with non - structural approach bank competition signficantly has a positive impact to banking stability while with structural approach the impact is also positive but non significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Bimo Nandito
"Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kewajiban dari setiap perusahaan. Tanggung jawab ini merupakan kewajiban perusahaan terhadap stakeholders yaitu masyarakat dan lingkungan hidup. Saat ini memang ada pengaturan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan namun belum cukup jelas. Dalam bidang perbankan telah dikenal apa yang disebut dengan equator principles di mana bank dapat menjadi pendukung dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan oleh banyak perusahaan. Pembiayaan oleh bank terhadap proyek perusahaan dapat menjadi bentuk pelaksanaan CSR oleh bank dan juga memberi dampak kepada sosial dan lingkungan hidup.

Corporate Social Responsibility is a must for every kind of corporates. This responsibility is the corporates' obligation toward stakeholders which are social and environment. Nowadays there have been regulations regarding this responsibility but still vague. In banking field there is a known principle called the equator principles where banks can be a boosting factor towards corporate social responsibility implementation by many corporations. The banks' budgeting program in many corporations' projects can be one of the implementations of CSR by banks and also gives positive effects to social and environment."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43540
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Pramudya
"Krisis keuangan Asia pada tabun 1997 merupakan satan satu pintu gerbang maraknya aktivitas merger dan akuisisi di industri perbankan yang dilakukan perusabaan asing, Hai ini tidak terlepas dari berbagai faktor, seperti Letter of Intent (Loi) antara pemerintah dengan IMF serta adanya liberalisasi peraturan mengenai batas kepemilikan asing di industri perbankan.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah meneliti berbagai motivasi yang mendasari perusabaan asing atas aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan, daya tarik indonesia khususnya lndustri perbankan bagi pernsahaan asing, dan situasi perbankan nasional saat ini sebagai implikasi gencarnya tren aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan asing beserta fokus penyaluran kredit perbankan pasca krisis Asia tahun 1997.
Penelitian mengenai merger dan akuisisi pada umumnya hanya seputar kinerja perusahaan. Yang berbeda dari penelitian ini adalah, secara spesifik meneliti berbagai bal dibalik gencarnya dominasi asing di industri perbankan saat ini beserta implikasinya terhadap situasi perbankan nasional.
Untuk menjawab dari pennasalahan penelitian ini, maka dilakukan pengumpulan data selama periode tahun 1997 hingga tahun 2008. Data yang diperoleh berupa data primer maupun sekunder. Data primer diperoleh dari perusahaan asing yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi di Indonesia, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai publikasi yang ada.
Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dimana selanjutnya akan dilakukan proses pengidentifikasian dan pendalaman guna memperoleh gambaran yang komprehensif untuk menjawab tujuan dari penelitian ini.
Temuan menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang melatarbelakangi perusahaan asing melakukan aktivitas merger dan akuisisi, yaitu : menciptakan skala ekonomi) memperluas pasar, dan memperoleh market power. Selain itu terdapat lima faktor yang menjadi daya tarik Indonesia khususnya sektor perbankan bagi perusahaan asing, yaitu : perekonomian Indonesia, populasi Indonesia, perbaikan iklim investasi di Indonesia, kinerja perbankan dan deregulasi. Dan untuk situasi perbankan saat ini dimana 42,78 % pangsa pasar industri perbankan dikuasai oleh asingserta terjdinya perubahan fokus penyaluran kredit pasca krisis Asia tahun 1997 yaitu adanya tren peningkatan pada kredit konsumsi.

Asian financial crisis in 1997 is one of the gates merger and acquisition activity in the banking industry by foreign company. It can be of various factors, such as the Letter of Intent (Lol) between the government and the IMF and the liberalization of rules on foreign ownership limits in the banking industry.
The general objectives of this research is to examine the underlying motivations of foreign companies on mergers and acquisitions activity is carried out, particularly Indonesia attractiveness of the banking industry to foreign companies, the situation of national banking as the implications of current trends amid merger and acquisition activity undertaken with foreign companies, and the focus of banking loans in the postff1997 Asian crisis.
Research on mergers and acquisitions in general, only about the company's performance. Different from this study is. specifically examining various things behind the onslaught of foreign domination in the current banking industry and its implications for the national banking situation.
To answer the problems of this research, data collection is performed during the period 1997 to year 2008. Data obtained in the form of primary and secondary data. Primary data obtained from foreign companies doing mergers and acquisitions activity in Indonesia, while the secondary data obtained from existing publications.
This study used ex post factor method, which will then be carried out and deepening the process of identification in order to obtain a comprehensive picture to answer the purpose of this research.
The findings show that there are three factors behind foreign companies doing mergers and acquisitions activity, namely: to create economies of scale, expand markets and gain market power. In addition there are five factors are the main attraction, especially Indonesian's banking sector to foreign companies, namely: the economy of Indonesia, the performance of banks, and deregulation. And for the current banking situation in which 42.78% industry market share controlled by foreign banks and the credit focus changes after the 1997 Asian crisis is a trend increase in consumption credit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32012
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Eldi Radityo
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh dari faktor makroekonomi dan bank specific terhadap non performing loans bank komersil di Indonesia. Penelitian ini menggunakan panel data dimana objek penelitian adalah seluruh bank yang tercatat di Indonesia kecuali bank berbentuk syariah sehingga total terdapat 108 bank yang menjadi objek dalam penelitian ini. Periode penelitian adalah dari tahun 2012 sampai tahun 2015. Faktor makroekonomi yang diuji dalam penelitian ini adalah faktor gross domestic products, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran nasional di Indonesia. Sedangkan variabel bank specific dalam penelitian ini adalah faktor ukuran perbankan, tingkat pengambilan resiko, capital adequacy dan tingkat efisiensi bank. Estimasi model yang digunakan adalah model Fixed Effect. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 2 variabel makroekonomi yaitu GDP dan Inflasi yang mempengaruhi non performing loans sedangkan untuk variabel bank specific terdapat 1 variabel yang mempengaruhi yaitu variabel ukuran bank.

The purpose of this study is to examine and learn the effect of macroecomics factors and bank specific towards non performing loans commercial bank in Indonesia. This research used data panel where the object is all banks listed in Indonesia except shariah banks. 108 banks are listed to be examined as the object of this study. The research period started in 2012 to 2015. Macroeconomics factors examined in this study are gross domestic products, inflation rates and unemployment rates in Indonesia. However, the variabel of bank specific in this study is banking measuring factor, risk taking rates, capital adequacy and bank effeciency rates. Model estimation used in this study is Fixed Effect model. Results of this research shown that there are two macroeconomics variables GDP and Inflation that has effect on non performing loans and in bank specific variable, bank measuring has effects on listed variable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>