Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65658 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fierenziana Getruida Junus
"Penelitian disertasi ini bertujuan untuk memaparkan variasi ortografis Bahasa Prancis BP dalam komunikasi Facebook FB dengan cara membandingkan ortografi BP pada FB dengan BP baku. Korpus data dibuat dari kumpulan percakapan FB sejak 2015-2016 pada 555 akun, dengan jumlah sebesar 2.775 berkas percakapan, dan data sebesar 426 berupa kata yang dituliskan dengan ortografi yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah campuran kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi ortografis BP dalam komunikasi FB terjadi dari satuan terkecil yaitu fonogram, morfogram, kata, kata majemuk, frasa, gabungan kata, hingga klausa. Variasi ortografis ditunjukkan lewat adanya fenomena fonologis, ortografis, morfofonologis, morfologis, dan morfosintaksis yang terjadi dalam satuan linguistik. Percakapan FB merupakan percakapan yang menuntut keringkasan dalam penulisannya, terlihat dari banyaknya data yang mengalami proses reduksi, seperti pemenggalan, penyingkatan, kontraksi, elipsis, bahkan substitusi yang terjadi pun merupakan substitusi satuan bahasa yang lebih besar dengan yang lebih kecil. Namun demikian terlihat juga adanya keinginan untuk menunjukkan ekspresi dan emosi lewat penambahan. Pengguna FB dalam menuliskan percakapannya berusaha menghidupkan situasi percakapan lisan. Oleh karena itu yang juga banyak ditemukan dalam data adalah perubahan yang mempertahankan kesamaan ataupun kemiripan pelafalan satuan bahasa dengan pelafalan dalam percakapan lisan. Fenomena yang penulis beri nama 39;ecrononciation 39;.

The purpose of this dissertation is to expose French orthographic variations in Facebook FB communication by comparing French orthography in FB and Standard French orthography. The method used is mixed qualitative and quantitative method. The results show that French orthographic variation in FB communication occurs from the smallest unit, ie, phonogram, morphogram, word compound, phrase, word combination, to the clause. These orthographic variations indicate the occurence of phonological, orthographic, morphophonological, morphological, and morphosyntactic phenomena in linguistic units. FB conversations require quick writing and short posting, therefore the orthographic variations found in FB conversations are the process of reductions, such as troncation, abbreviation, contraction, ellipsis, and substitution. Substitution also categorized as reduction because in data the process done by substituting a larger language unit with a smaller one. In data, there is also an addition process which shows that FB users want to show their expression and emotion through orthographic variation. FB users try to animate verbal conversations through language units written in FB communication. This is indicated by the orthographic variations in FB that have the identical or similar pronunciation to the pronunciation of the language unit in verbal conversation, the phenomena that the author calls crononciation. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
D2511
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiar Inas Shabrina
"ABSTRAK
tulisan ini, penelitian ortografis difokuskan pada kata-kata tabu dalam bahasa Indonesia. Kata-kata tabu tersebut memiliki bentuk-bentuk ejaan yang berbeda dengan bentuk baku dalam kamus, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Etimologi Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Jawa-Indonesia, Kamus Bahasa Minangkabau-Indonesia, dan Kamus Bahasa Gaul. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bentuk-bentuk variasi ortografis kata-kata tabu di kolom komentar Youtube serta menjelaskan strategi-strategi pembentukannya. Kata-kata tabu yang terdapat dalam data adalah nama binatang tertentu, istilah seks, istilah ketidaknormalan mental, istilah ekskresi, nama jenis makhluk halus, dan istilah kematian. Variasi ortografis yang ditemukan terbentuk oleh strategi penghilangan spasi, pembentukan ejaan regiolek, pembentukan ejaan interlingual, pembentukan ejaan prosodik, substitusi grafem, abreviasi, elipsis, dan penyisipan fitur logotipe berupa tanda asterik dan tanda pagar. Strategi-strategi tersebut dilakukan untuk memperpendek kata, memberikan penekanan, menunjukkan intensitas, dan menyamarkan kata agar dapat diperhalus maknanya. Selain itu, ditemukan juga strategi penambahan huruf dan penggunaan angka. Penulis menyimpulkan bahwa terdapat beberapa kriteria yang dipertimbangkan dalam membentuk variasi ortografis. Kriteria-kriteria tersebut adalah kecocokan fonologis, kecocokan bentuk, dan pemertahanan huruf-huruf penting dari suatu kata.

ABSTRACT
In this paper, orthographic research is focused on taboo words in Indonesian. These taboo words also have different forms of spelling from the standard form in The Great Dictionary of Indonesian Language (KBBI), Indonesian Etymological Dictionary, Dictionary of Indonesian-Javanese, Dictionary of Indonesian-Minangnese, and Slang Dictionary. This research is conducted with the aim to explain the forms of orthographic variations of the taboo words on Youtube commentaries and to explain their formation strategies. Taboo words contained in the data are the names of certain animals, the terms of sex, the terms of mental abnormalities, the terms of excretion, the names of spirits, and the terms of death. Orthographic variations found in the data are formed by spacing strategy, regiolectal spellings, interlingual spellings, prosodic spellings, grapheme substitution, abreviation, elipsis, and logotype features, such as asterisks and hash tags. These strategies are carried out to shorten the words, to give emphasis, to show intensity, and to disguise the real meaning of the words. In addition, there are also strategies for adding letters and using numbers. The author concludes that there are several criteria considered in forming orthographic variations. These criteria are phonological compatibility, shape compatibility, and retention of important letters of a word."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Onibala, Gareth
"Skripsi ini membahas kesalahan ortografis kata-kata bahasa Jerman pada Karangan yang dibuat oleh mahasiswa Program Studi Jerman Universitas Indonesia angkatan 2011/2012. Selain itu dibahas juga faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mendeskripsikan jenis kesalahan dan penyebab kesalahan tersebut. Sumber data berasal dari karangan Ujian Akhir Semester I, 2011/ 2012.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kesalahannya, jenis kesalahan berupa penggunaan huruf yang salah adalah kesalahan yang paling sering ditemukan. Berdasarkan faktor penyebab terjadinya kesalahan, kesalahan yang paling sering dijumpai adalah kesalahan yang disebabkan oleh faktor eksternal berupa interferensi.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar mahasiswa lebih sering berlatih menulis dalam bahasa Jerman dan merujuk pada kamus bahasa Jerman sebagai referensi jika merasa tidak yakin bagaimana menuliskan sebuah kata dalam bahasa Jerman.

The topic of this paper is orthographic errors in German as a foreign language. Besides, the causes of the errors are also explained here. This research is a qualitative one by describing types and causes of the errors found at the end semester writing examination papers of German Studies students of the academic year of 2011/ 2012, Faculty of Humanities of the University of Indonesia.
The results of this research shows that according to their types, the most frequent errors are the ones made by using the wrong letters to represent certain phonemes. According to the cause, the most frequent errors are the ones caused by external factor i.e. interference.
Therefore, the students need to be more actively writing in German and immediately refer to a German dictionary, in case they're not sure how a German word should be written.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putriana Hamka
"Saat ini, jejaring sosial telah menjadi media komunikasi sehari-hari yang banyak digunakan di seluruh dunia. Facebook sendiri merupakan salah satu jejaring sosial yang paling terkenal. Dalam facebook, bentuk percakapan sehari-hari yang dituliskan dapat ditemukan. Melalui komunikasi pada facebook, pemakaian dialek Swiss-Jerman sebagai bahasa percakapan merupakan salah satu alternatif untuk meneliti dialek Swiss- Jerman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisis pergerakan (fleksi) artikel kata benda dialek Siwss Jerman yang memiliki struktur berbeda dari bahasa Jerman.
Hasil dari penilitian yang didapatkan adalah pergerakan artikel kata benda Swiss Jerman tidak memiliki komplekisitas yang tinggi seperti dalam bahasa Jerman. Hal ini berkaitan dengan ranah dialek Swiss Jerman sebagai bahasa sehari-hari, sehingga dialek ini tidak mengikuti aturan perubahan gramatikal (tata kata) artikel kata benda. Variasi dari artikel kata benda juga dipengaruhi oleh sistem bunyi.

Nowadays, social networking has been a daily media used by many people around the world. Facebook is one of the most famous social networking. Daily conversations can be found in communication contact on Facebook. By facebook, spoken language that is written can be found. According to the function of Swiss German dialect, an alternative to analyze Swiss German language is examining communication in Facebook, because Swiss German is a language that be used as spoken language. The aim of this research is to analyze movement (flexion) of nominal articles of Swiss German Dialect that has differences in comparison of German Language Stucture.
The research has given result regarding movement (flexion) of nominal articles of Swiss German Dialect, that the movement (flexion) has not high complexities as in German language because it is used for spoken language which does not strictly follow grammatical rules. The variety of nominal articles of Swiss-German is influenced with phonetic system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Indra Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara penggunaan Facebook dengan tiga variabel yaitu empati, keramahan, dan kesepian. Melalui survei terdistribusi sampel masyarakat, 852 tanggapan dikumpulkan. Korelasi positif yang signifikan ditemukan untuk penggunaan Facebook terhadap empati. Korelasi negatif yang signifikan ditemukan untuk penggunaan Facebook terhadap kesepian. Yang mengindikasikan semakin banyak orang yang terlibat di Facebook, kemungkinan seseorang mengalami kesepian semakin berkurang. Namun, tidak ada korelasi yang ditemukan untuk keramahan. Temuan ini mendukung kekuatan Facebook yang mengakomodasi empati dan orang terhubung.

This research aims to examine the correlation between Facebook use and three variables that are empathy, agreeableness, and loneliness. Through a community sampling distributed survey, 852 responses were collected. A significant positive correlation was found for Facebook use towards empathy. A significant negative correlation was found for Facebook use towards loneliness. Which indicates the more people are engaged in Facebook, the likelihood of a person experiencing loneliness is reduced. However, no correlation was found for agreeableness. This finding supports the power of Facebook which accommodates empathy and people connecting."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Insyira Budiman
"Facebook merupakan salah satu media sosial interaktif yang kerap digunakan orang-orang di seluruh dunia. Facebook telah terbukti bermanfaat bagi penggunanya dalam hal membangun hubungan sosial dengan teman, kerabat, atau bahkan orang asing. Namun, Facebook juga ditemukan dapat menyebabkan dampak negatif secara psikologis, seperti menimbulkan kecemasan sosial dan penurunan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan Facebook terhadap tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri individu. 852 partisipan (M = 28.94, SD = 13.98) menyelesaikan kuesioner daring yang mengukur penggunaan Facebook berserta survei untuk mengukur tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Facebook mempunyai korelasi negatif yang signifikan terhadap kecemasan sosial dan kesepian. Selanjutnya, terdapat korelasi positif yang signifikan antara penggunaan Facebook dan harga diri. Oleh karena itu, penelitian ini membuktikan bahwa jika digunakan secara bijak, Facebook dapat bermanfaat terhadap kesejahteraan psikologis seseorang karena penggunaannya dapat diasosiasikan dengan penurunan kesepian dan kecemasan sosial, serta peningkatan harga diri

Facebook is one of the most popular social media that offers a highly interactive social platform for people all around the world. Facebook has been found to be socially beneficial in terms of establishing social relations and connectivity with friends, relatives, or even strangers. However, Facebook might also cause negative psychological impacts such as causing social anxiety and decreasing self-esteem. This study aimed to examine the effect of Facebook use on individuals’ loneliness, social anxiety, and self-esteem. 852 participants (Mage = 28.94, SD = 13.98) completed an online survey measuring the nature of their Facebook use alongside the measures of loneliness, social anxiety, and self-esteem. The results showed that Facebook use was significantly negatively correlated with both social anxiety and loneliness. Furthermore, there was a significant positive correlation between Facebook use and self-esteem. The study therefore demonstrated that if used responsibly, Facebook can be beneficial towards psychological well-being since it is associated with a decrease in loneliness and social anxiety, as well as an increase in self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantobing, Vania Anezka Shannon Sinurtua
"Hubungan antara tipe kepribadian dan kebutuhan individu dengan penggunaan Facebook telah sering dilakukan. Namun, sebagian besar riset yang ada berfokus kepada lima sifat kepribadian sesuai dengan Five Factor Model, yang menjadikan penelitian-penelitian tersebut cukup sempit. Sifat extraversion dan agreeableness telah terbukti tumpang tindih dengan social belonging, dan hubungan ketiga variabel tersebut dengan penggunaan Facebook telah terbukti. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan Facebook dengan extraversion, agreeableness, dan social belonging. Responden diambil dari sampel komunitas (N = 852) yang mengisi survei korelasional yang disebarluaskan secara daring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan extraversion dan juga dengan social belonging. Dengan demikian, individu yang memiliki nilai extraversion dan social belonging lebih tinggi menggunakan Facebook lebih sering. Namun, tidak ada korelasi signifikan yang ditemukan antara penggunaan Facebook dan agreeableness. Ada kemungkinan bahwa jenis kelamin dapat berperan dalam hubungan kedua variabel tersebut. Implikasi dari hasil penelitian ini telah dijelaskan secara lebih lanjut, lalu diikuti saran untuk penelitian mengenai topik ini yang dapat dilakukan di masa depan.

Existing literature demonstrated associations between personality types and needs with Facebook use. However, most existing studies focus on all five traits under the Five Factor Model, making the study not narrow enough. Traits of extraversion and agreeableness have been shown to overlap with social belonging, and all three variables have shown to be somewhat correlated with Facebook use. This study aims to examine the relationship between Facebook use and extraversion, agreeableness, and social belonging, separately. Respondents from a community sample (N = 852) participated in answering a correlational survey disseminated online. Results showed a significant positive correlation between Facebook use and extraversion and Facebook use and social belonging. Thus, more extroverted individuals and those with higher perceived social belonging may use Facebook more. However, no significant correlation was found for Facebook use and agreeableness. This hints at a possible role of gender in the relationship of the two variables. Further implications of the results are discussed, and the present study offers suggestions for future research regarding this topic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Dian Prasasti
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang memprediksi berbagi informasi publik di Facebook. Hubungan yang dihipotesiskan dalam model yang diusulkan diverifikasi dengan data survei daring dari 110 pranata humas. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa para pranata humas pada dasarnya memiliki motivasi intrinsik yang cukup tinggi dalam berbagi informasi publik di Facebook dan mereka menganggap bahwa berbagi informasi publik di Facebook mendorong pencapaian tugas organisasi. Para pranata humas yang saling berbagi dan mengejar visi, misi, dan tujuan yang sama, menganggap bahwa berbagi informasi publik di Facebook mendorong integrasi dan tanggung jawab kolektif. Dengan berbagi informasi publik di Facebook, mereka yakin bahwa kegiatan ini akan mempererat hubungan dengan publik dan memungkinkan publik untuk memberikan komunikasi dua arah dan membantu dalam asimilasi pengetahuan baru terkait kebijakan publik. Penelitian ini memiliki signifikansi ilmiah dan praktis terhadap bidang komunikasi antarpribadi di media sosial dan kehumasan pemerintah.

This study aims to investigate the factors that predict public information sharing on Facebook. The hypothesized relationships in the proposed model are verified with online survey data from 110 government public relations (GPR) officials. From the research results, it can be concluded that GPR officials basically have a high intrinsic motivation and think that sharing public information on Facebook encourages the achievement of organizational tasks. GPR officials who share and pursue the same vision, mission and goals, think that sharing public information on Facebook encourages integration and collective responsibility. By sharing public information on Facebook, they believe that this activity will strengthen relations with the public and enable the public to provide twoway communication and assist in the assimilation of new knowledge related to public policy. This research has scientific and practical significance to the field of interpersonal communication on social media and government public relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Bandung : Angkasa, 1985
499.211 TAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Nadhifa Sydra Tsany
"Penelitian ini melibatkan survei untuk menguji hubungan antara penggunaan Facebook dan tiga faktor psikologis, yaitu empati, narsisisme, dan tingkat penghargaan diri pengguna. Skor rata-rata 3 variabel dari sampel 852 peserta (M = 28,94, SD = 13,98) diperoleh dengan menggunakan alat ukur yang mengukur intensitas penggunaan Facebook, empati, narsisisme, dan tingkat penghargaan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan ketiga sifat tersebut. Penggunaan Facebook berkaitan secara positif dengan peningkatan sifat empati, narsisisme dan penghargaan diri.

The present study conducted a survey to examine the relationship between Facebook use and three psychological factors, such as empathy, narcissism, and self-esteem level of the users. A sample of 852 participants’ (M = 28.94, SD = 13.98) averaged scores of aforementioned variables were obtained using measures of the intensity of Facebook use, empathy, narcissism, and self-esteem. Results showed that there were significant relationships between Facebook use and the three traits. Facebook use has a positive association with the increase of empathy, narcissism, and self-esteem level"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>