Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajrin Violita
"ABSTRAK
Remaja banyak mengalami masalah akibat perilaku beresiko. Oleh karena itu remajamembutuhkan penanangan khusus melalui pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatanreproduksi, namun pemanfaatan program pelayanan kesehatan reproduksi remaja di KotaMakassar masih tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pemanfaatanpelayanan kesehatan reproduksi remaja dan menganalisis determinan yang mempengaruhipemanfaatan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain crosssectional yang dilaksanakan pada bulan Maret ndash; Mei 2018 di Kota Makassar. Datadikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara mandiri oleh 383 siswa-siswi sekolahmenengah atas yang diambil secara acak dari total enam sekolah. Data dianalisismenggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda menggunakan SPSS. Hasil penelitianmenemukan hanya 24,3 siswa-siswi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan reproduksiremaja. Hasil analisis membuktikan faktor pengetahuan tentang kesehatan reproduksi danpelayanan yang tersedia OR= 1,74; CI 95 = 1,040-2,911 berhubungan denganpemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Siswa-siswi yang berpengetahuantinggi berpeluang hampir 2 kali lebih tinggi untuk memanfaatkan pelayanan kesehatanreproduksi remaja dibandingkan yang berpengetahuan rendah setelah dikontrol variabeldukungan keluarga dan dukungan teman. Untuk itu perlu sosialisasi kepada siswa-siswi danorang tua secara rutin, penyebaran informasi melalui media online / jejaring sosial, pelatihanpeer educator dan pembentukan organisasi sekolah dibidang kesehatan reproduksi dapatdilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksiremaja.

ABSTRACT
Adolescents face many problems due to risky behavior. Therefore, they require specialconsideration through the administration of health education and reproductive healthservices, but the utilization of adolescent reproductive health service programs in Makassaris still relatively low. The purpose of this study was to identify the rates at which adolescentreproductive health services were utilized and to analyze the determinants affecting suchutilization. This research was a quantitative project with a cross sectional design, and itwas conducted in March to May of 2018 in Makassar City. Data were collected via theindependent completion of questionnaires by 383 senior high school students randomlyselected from a total of six schools. Data were analyzed using chi square testing andmultiple logistic regression using SPSS. This study found that only 24.3 of the studentstook advantage of adolescent reproductive health services. The results of the analysis provethat knowledge of reproductive health and the available services OR 1.74 95 CI 1.040 ndash 2.911 are related to the utilization of adolescent reproductive health services. It wasfound that students with high levels of knowledge are nearly two times more likely to utilizeadolescent reproductive health services than those with low levels of knowledge after theresults were controlled for the variables of family and peer support. It is necessary topromote socialization between students and parents on a regular basis, disseminateinformation through online media social networking, administer peer educator training,and establish school organizations in the field of reproductive health to increase awarenessand utilization of adolescent reproductive health services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T52693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Astriana Lestari
"Sikap kesehatan reproduksi remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jenis sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap kesehatan reproduksi siswa antara SMA negeri dan SMA berbasis agama. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif komparatif dengan pendekatan cross sectional. 104 responden dari SMA di Depok diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil analisis chi square menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara sikap kesehatan reproduksi siswa SMA negeri dan SMA berdasarkan agama (p = 0,000, CI 95%). Perbedaan tersebut dapat terjadi karena pengaruh tingkat religiusitas, lingkungan sekolah dan teman sebaya. Hasil ini merekomendasikan adanya peningkatan program pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah menengah atas melalui pendekatan pendidikan agama.
The attitude of adolescent reproductive health is influenced by several factors, one of which is the type of school. This study aims to determine the differences in the reproductive health attitudes of students between state high schools and religion-based high schools. This study used a comparative quantitative design with a cross sectional approach. 104 respondents from SMA in Depok were obtained using cluster random sampling technique. The results of the chi square analysis showed that there was a significant difference between the reproductive health attitudes of public high school and senior high school students based on religion (p = 0.000, 95% CI). These differences can occur due to the influence of the level of religiosity, school environment and peers. These results recommend an increase in reproductive health education programs in senior secondary schools through the religious education approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadia Shafa Angelika Hareni
"Remaja dan kaum muda di negara berkembang, khususnya di Asia dan Afrika, masih menghadapi hambatan dalam mengakses pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi remaja dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi dengan menggunakan scoping review. Pencarian literatur studi dilakukan dengan menggunakan Pubmed, EBSCOhost, Embase dan Scopus dan jumlah studi yang ditemukan sebanyak 22 studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi di wilayah Asia dan Afrika masih menunjukkan persentase yang cukup rendah. Berbagai faktor memengaruhi remaja dalam memanfaatkan layanan kesehatan reproduksi diantaranya faktor demografi dan budaya yang terdiri dari usia, jenis kelamin dan norma gender, status perkawinan, status hidup remaja, dan etnis; faktor sosioekonomi yang meliputi tingkat pendidikan remaja, orang tua dan pasangan serta pendapatan; faktor individu yang terdiri dari pengetahuan, sikap, persepsi, komunikasi dan diskusi dengan orang tua, teman sebaya, pasangan dan petugas kesehatan, partisipasi dalam peer education, riwayat hubungan seksual, riwayat masalah kesehatan reproduksi, faktor sosiokultural dan psikobudaya; dan faktor sistem pelayanan kesehatan yang meliputi sistem kesehatan, jarak terhadap fasilitas kesehatan dan ketersediaan layanan.

Adolescents and young people in developing countries, especially in Asia and Africa, still face barriers to accessing sexual and reproductive health services. This study was conducted to identify factors that influence adolescents in the utilization of reproductive health services by using a scoping review. The literature search was performed using Pubmed, EBSCOhost, Embase and Scopus, and the number of studies found was 22 studies. The results showed that the utilization of reproductive health services in the Asian and African regions still showed a relatively low percentage. Various factors influence adolescents in utilizing reproductive health services, including demographic and cultural factors consisting of age, sex and gender norms, marital status, the living status of adolescents, and ethnicity; socioeconomic factors, including the education level of adolescents, parents and partners and income; individual factors consisting of knowledge, attitudes, perceptions, communication and discussion with parents, peers, partners and health workers, participation in peer education, history of sexual intercourse, history of reproductive health problems, socio-cultural and psycho-cultural factors; and health service system factors including health systems, distance to health facilities and service availability."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cempaka Rini
"ABSTRAK
Kesehatan reproduksi merupakan hak bagi setiap manusia namun belum ada
kebijakan publik program kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitas intelektual.
Penelitian ini bertujuan melakukan pengumpulan informasi untuk advokasi
kebijakan publik program kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitas intelektual.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Assesment
Prosedure. Informan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang, dipilih secara
purposive dan snowball, yaitu berbagai pemangku kepentingan yang terkait
dengan isu kesehatan reproduksi dan disabilitas. Metode pengumpulan data
melalui indepth interview pada tahap analisis. Tahapan penelitian ini yaitu
analisis; strategi pro aktif dengan membuat factsheet, press release serta
penyelenggaraan lokakarya; mobilisasi sebagai langkah awal dari membangun
koalisi; dan aksi advokasi melalui lokakarya. Hasil analisis didapatkan belum
adanya kebijakan publik program kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitas
intelektual karena bukan program prioritas dan hasil lokakarya diperoleh usulan
rekomendasi yang selanjutnya dibuat dalam bentuk policy brief berupa melakukan
kajian perundang-undangan dan modul yang sudah ada terkait kesehatan
reproduksi dan disabilitas dengan melibatkan semua pihak untuk berkoordinasi,
modul psikoedukasi kesehatan reproduksi bagi remaja tunagrahita yang sudah ada
perlu masuk ke dalam sistem pemerintah serta penyediaan alat peraga kesehatan
reproduksi di SLB C.

ABSTRACT
Reproductive health is a right for every human being yet there is no public policy
for concentrating reproductive health for adolescents intellectual disability. This
study aims at collecting information for advocacy on the issue. This study used a
qualitative research with Rapid Assessment Procedure design. The informants in
this study amounted to 12 people were selected purposively and employed
snowball, procedure a number of informant were selected consist of different
stakeholder. Data were collected through in-depth interview on the analysis stage.
Stages of this research is the analysis; pro-active strategy to create factsheets,
press releases and organizing workshops; mobilization as the first step of building
coalitions; and advocacy action through workshops. The results of the analysis
indicated no public policies for reproductive health programs for adolescents
intellectual disability because is not a priority program and the results of the
workshop obtained by the proposed recommendations were subsequently made in
the form of policy briefs be reviewing legislation and existing modules related to
reproductive health and disabilities by involving all parties to coordinate,
psychoeducation module reproductive health for adolescents intellectual
disability existing need to get into the government system and the provision of
reproductive health props in SLB C."
2016
T53723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Nur Rahmaniah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia sekolah prapubertas di Kota Serang pada tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kulitatif kepada 3 kelompok informan, yaitu siswa kelas 1-4, orang tua dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan informasi tentang kesehatan reproduksi bagi anak usia sekolah prapubertas berbeda-beda untuk tiap tingkatan kelasnya.
Sumber informasi utama tentang kesehatan reproduksi bagi anak usia sekolah prapubertas adalah orang tua dan guru. Sementara itu, media yang paling disukai oleh anak dalam pendidikan kesehatan reproduksi adalah media video atau film, sedangkan metode yang dapat digunakan adalah metode permainan untuk kelas 1 dan 2 serta metode diskusi untuk kelas 3 dan 4.

This study is aimed to identify the needs of reproductive health education on prapuberty school-age children in Serang City on 2014. This study used qualitative method to 3 groups of informants; the 1st-4th grade students, the parents and the teachers. The result shows that the needs of reproductive health informations for prapuberty school-age children were different for every grade.
The main source of information about reproductive health for prapuberty schoolage children were parents and teachers. Meanwhile, the most favorite media in reproductive health education was the video or film, and the methods which can be used in delivering the information about reproductive health were games for 1st and 2nd grade, discussion for 3rd and 4th grade.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Walidah Mailina Istiqomah
"Rendahnya pendidikan memberikan dampak hampir 48,1% dari remaja SMP/MTs tidak melanjutkan jenjang sekolah yang lebih tinggi di Jepara dengan demikian diharapkan pengetahuan kesehatan reproduksi yang di dapat di sekolah formal SMP/MTs mampu memberikan pengetahuan yang baik sebelum siswa tidak melanjutkan sekolah dan mengahadapi pergaulan bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendidikan kesehatan reproduksi di SMP/MTs binaan Puskesmas dengan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Jepara, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Rapid Assesment Procedure (RAP).
Didapatkan hampir semua sekolah belum mempunyai kebijakan yang berkaitan dengan penerapan kesehatan reproduksi, pemberian materi kesehatan reproduksi yang dilakukan oleh guru secara sepintas, fasilitas, materi pengajaran serta informasi tentang kesehatan reproduksi yang sebagian besar diambil dari internet dan dana yang seadanya serta belum adanya pelatihan yang konsisten terhadap petugas Puskesmas, kerjasama dengan puskesmas belum menghapus anggapan tabu yang masih dimiliki sebagian guru maupun siswa. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi penerapan pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah SMP/MTs di Jepara. Kesimpulannya Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah belum berjalan.

The low level of education affects almost 48.1% of junior high school teenagers do not continue higher education in Jepara thus expected knowledge of reproductive health that can in formal school of SMP / MTs able to give good knowledge before students do not continue their school. This study aims to determine the implementation of reproductive health education in SMP / MTs targeted Puskesmas with Adolescent Friendly Health Services in Jepara, using qualitative method with Rapid Assessment Procedure (RAP) approach.
It is found that almost all schools have no policies related to reproductive health practices, the provision of reproductive health materials by teachers only in passing, facilities, teaching materials as well as information on reproductive health, mostly from the internet, modest funds and lack of consistent training to the Puskesmas staff also the cooperation with the puskesmas has not erased the taboo assumption that some teachers still have. This is a challenge for the implementation of reproductive health education in junior high schools in Jepara.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ferry Rhendra Pananda Putra
"ABSTRAK
Latar penelitian ini didasarkan pada berbagai temuan penelitian sebelumnya yang menyatakan adanya berbagai pengaruh pada remaja dalam mengakses media massa. Dengan model Uses and Gratifications ingin dijawab pertanyaan 1 mengapa remaja terdorong mengakses program terpilih, dan 2 bagaimana manfaat yang diterima remaja dengan mengakses program terpilih. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganjenis penelitian eksplanatori. Program acara terpilih adalah You rsquo;re So Special radio lokal dan Papua Sehat televisi lokal di Kota Jayapura Propinsi Papua. Program pilihan ini berupa topik kesehatan reproduksi yakni topik fungsi alat reproduksi, penyakit menular seksual serta kehamilan tidak diinginkan. Total informannya adalah 48 orang.Disimpulkan pada penelitian ini bahwa khalayak remaja dalam menggunakan pelayanan sosial melalui program terpilih pada media massa lokal dalam pemenuhan kebutuhannya lebih berorientasi pada manfaat yang berfokus pada manfaat di periode jangka menengah dan jangka panjang. Terdapat sejumlah kecil manfaat praktis dalam periode jangka pendek yang didapatkan khalayak remaja dalam mengakses program terkait kesehatan reproduksi pada kedua media massa lokal di Kota Jayapura. Berdasarkan temuan mengenai manfaat dinyatakan terdapat tiga jenis tipologi yakni manfaat 1 masa depan, 2 informatif, dan 3 praktis dan tiga jenis tipologi dalam temuan dorongan yakni tipe dorongan 1 informatif, 2 kisah dan kata bijak, dan 3 tips.

ABSTRACT
This research background is based on the findings of previous researches which suggested a variety of influences on adolescents in accessing mass media. Using the Uses and Gratification model needs to answer questions 1 why teens are encouraged to access the selected program, and 2 how the benefits received by teens with access to the selected program. The research approach uses a qualitative approach to the type of explanatory research. The selected programs are You 39 re So Special local radio and Papua Sehat local television in Jayapura City, Papua Province. The topic of selected programs the reproductive health topics which are reproductive function topic, sexually transmitted diseases and unwanted pregnancies. Total informants are 48 people. It is concluded in this research that the teen audience in the use of social services through the selected program on the local mass media in fulfilling the needs are more oriented to the benefits that focus on the benefits in the period of mid term and long term. There are a small number of practical benefits in the short term period obtained teenage audience in accessing reproductive health related programs at both the local mass media in the City of Jayapura. Based on the findings regarding the benefits stated there are three types of typologies that benefit 1 of the future, 2 informative, and 3 practical and three types of typologies in the findings urge the type of motives 1 informative, 2 the story and wisdom words, and 3 tips."
2017
D1708
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ima Fatmawati
"ABSTRAK
Penelitian ini membandingkan tingkat pengetahuan dan sikap remaja di sekolah DAKU! (76 responden) dengan sekolah non DAKU! (76 responden), dengan menggunakan desain potong lintang. Pengambilan data dengan mengisi kuesioner. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada perbedaan pengetahuan dan sikap remaja dari sekolah DAKU! dengan sekolah non DAKU!.

Abstract
This study compared the level of knowledge and attitudes of young people in
school me! (76 respondents) with a non school me! (76 respondents), using crosssectional
design. Retrieval of data by filling in a questionnaire. The results of
bivariate analysis showed no differences in knowledge and attitudes of adolescent
school DAKU! with non school DAKU!"
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Zahidah
"Perilaku seksual pranikah adalah aktivitas seksual yang dilakukan sebelum adanya ikatan pernikahan sah yang dapat berupa pegangan tangan, pelukan, ciuman, meraba daerah sensitif tubuh, hingga melakukan hubungan seksual. Data dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia pada kelompok usia remaja 15-19 tahun menunjukkan kenaikan dalam persentase melakukan hubungan seksual pertama kali dari tahun 2012 hingga 2017. Tingginya kasus penyimpangan seksual pada remaja membuat hal tersebut menjadi isu strategis yang diangkat Kota Depok dan banyaknya kasus pernikahan dini serta temuan perilaku seks pranikah yang kurang baik pada remaja SMA di Kecamatan Sukmajaya membuat wilayah ini rentan terhadap perilaku seksual pranikah remaja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui determinan niat pencegahan perilaku seksual pranikah pada siswa-siswi di SMA “X” dan SMA “Y” Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2023 berdasarkan theory of planned behavior. Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif dengan studi analitik observasional dan menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik probability sampling dan metode simple random sampling untuk menentukan sampel dari populasi kelas XI di SMA “X” dan SMA “Y” tahun ajaran 2022/2023. Sampel di SMA “X” berjumlah 204 responden dan di SMA “Y” berjumlah 34 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square untuk mengetahui hubungan antara variabel kategorik. Hasil penelitian menemukan bahwa siswa/i di SMA “X” memiliki niat kuat untuk mencegah perilaku seksual pranikah sebesar 85.5% dan siswa/i di SMA “Y” sebesar 91.2%. Sikap, pengaruh orang tua, dan pengaruh teman sebaya memiliki hubungan dengan niat pencegahan perilaku seksual pranikah di SMA “X”. Artinya, siswa dengan sikap baik, pengaruh orang tua positif, dan pengaruh teman sebaya positif akan memiliki niat kuat untuk mencegah perilaku seksual pranikah. Sedangkan di SMA “Y” pengaruh teman sebaya memiliki hubungan dengan niat pencegahan perilaku seksual pranikah. Artinya, siswa dengan pengaruh teman sebaya positif akan memiliki niat kuat untuk mencegah perilaku seksual pranikah. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara pihak sekolah, Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan, dan puskesmas untuk memperkuat kegiatan tentang kesehatan reproduksi remaja yang melibatkan peran orang tua dan siswa secara aktif dalam mencegah perilaku seksual pranikah.

Premarital sexual behavior is sexual activity carried out without legal marriage bond which can take the form of holding hands, hugging, kissing, touching sensitive areas of the body, to having sexual intercourse. Data from the Indonesian Demographic Health Survey in 15-19 year age group of adolescents shows an increase in the percentage of having sexual intercourse for the first time from 2012 to 2017. The high cases of sexual deviation among adolescents has made this a strategic issue raised by Depok City and the high number of cases of early marriage as well as findings of poor premarital sexual behavior among high school adolescents in Sukmajaya District, making this district vulnerable to adolescent premarital sexual behavior. The purpose of this study was to determine the determinants of intention to prevent premarital sexual behavior in students at SMA "X" and SMA "Y" Sukmajaya District, Depok City in 2023 based on the theory of planned behavior. This research is a quantitative research with observational analytic study and uses a cross sectional design. Sampling in this study was carried out using probability sampling techniques and simple random sampling methods to determine samples from the class XI population at SMA “X” and SMA “Y” for the 2022/2023 school year. The sample in SMA "X" is 204 respondents and in SMA "Y" is 34 respondents. The data analysis used chi square test to determine the relationship between categorical variables. The results of the study found that students in SMA "X" had a strong intention to prevent premarital sexual behavior by 85.5% and students in SMA "Y" by 91.2%. Attitude, parental influence, and peer influence was associated with intention to prevent premarital sexual behavior in SMA "X", meaning that students with good attitudes, positive parental influence, and positive peer influence will have a strong intention to prevent premarital sexual behavior. Whereas in SMA "Y" peer influence was associated with the intention to prevent premarital sexual behavior, meaning that students with positive peer influence will have a strong intention to prevent premarital sexual behavior. Therefore, cooperation between school, High School Development Division of the Education Office, and puskesmas is needed to strengthen activities on adolescent reproductive health which involve the active role of parents and students in preventing premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marti Rahayu Diah Kusumawati
"Konsumsi buah dan sayur pada siswa masih belum memenuhi rekomendasi yang dianjurkan. Kurangnya konsumsi buah dan sayur mengakibatkan peningkatan risiko penyakit tidak menular dan menyebabkan kematian. Kelompok usia sekolah menengah atas merupakan kelompok usia remaja yang berada dalam masa yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam menanamkan kebiasaaan makan yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sebanyak 326 siswa dari 4 SMA Negeri berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, preferensi, dan ketersediaan buah dan sayur di rumah merupakan determinan dari konsumsi buah dan sayur dengan faktor dominan yang ditemukan adalah preferensi (OR=7,87; CI=1,8-34,1). Peningkatan pemahaman akan manfaat dan pentingnya kecukupan konsumsi buah dan sayur bagi kesehatan serta upaya pemberdayaan masyarakat sekolah dapat membentuk persepsi yang baik bahwa buah dan sayur adalah makanan sehat dengan rasa yang enak dan dapat dikonsumsi dalam berbagai jenis pengolahan yang menarik.

Consumption of fruits and vegetables in students still not meet the recommended recommendations. Lack of fruit and vegetable consumption leads to an increased risk of non-communicable diseases and causing death. The high school age group is a group of teenagers who are in the right age for their growth and development in instilling healthy eating habits. This study aims to determine the determinants of fruit and vegetable consumption in high school students in East Jakarta Jatinegara Subdistrict. This research is a quantitative research with cross-sectional study design. A total of 326 students from 4 public senior high school participated in this study. The results showed that the attitudes, preferences, and availability of fruits and vegetables at home were the determinants of fruit and vegetable consumption with the dominant factor found in preference (OR = 7,87, CI = 1,8-34,1). Increased understanding of the benefits and importance of the adequacy of fruit and vegetable consumption for health and efforts to empower the school community can form a good perception that fruits and vegetables are healthy foods with good taste and can be consumed in various types of attractive processing."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>