Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuraida Muji Kurnia E. P.
"Kesenjangan pembangunan antar wilayah, terutama antara wilayah timur dengan wilayah barat, masih menjadi isu strategis yang harus ditemukan strategi dan upaya untuk meminimalisirnya. Hal ini disebabkan sebagian besar wilayah timur Indonesia merupakan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan negara, yang masih memiliki kebutuhan tinggi untuk pembangunan infrastruktur, namun kapasitas fiskal rendah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1 menganalisis pengaruh proporsi belanja modal terhadap ketersediaan infrastruktur listrik, air bersih, jalan aspal, dan akses menuju sekolah dasar dan puskesmas dengan menggunakan asumsi jarak terdekat dari permukiman; dan 2 menganalisis pengaruh ketersediaan nfrastruktur listrik, air bersih, jalan aspal, dan akses menuju sekolah dasar dan puskesmas terhadap pembangunan manusia. Penelitian dilakukan di 129 kabupaten/kota di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua dalam rentang waktu tahun 2012 ndash; 2016. Metode penelitian menggunakan analisis kuadran dan analisis regresi linier dan berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi belanja modal maka ketersediaan infrastruktur akan semakin meningkat, dan semakin tinggi ketersediaan infrastruktur akan meningkatkan capaian pembangunan manusia pada setiap komponennya. Infrastruktur yang memiliki daya ungkit paling besar terhadap mayoritas komponen pembangunan manusia yaitu jalan aspal, sehingga menunjukkan bahwa konektivitas menjadi infrastruktur penting dalam pembangunan manusia. Namun demikian, berdasarkan hasil analisis kuadran, terdapat beberapa daerah yang memiliki proporsi belanja modal tinggi tetapi ketersediaan infrastruktur dasar rendah, dan daerah yang memiliki ketersediaan infrastruktur dasar tinggi namun capaian pembangunan manusia rendah. Oleh karena itu, diperlukan skema pengalokasian anggaran dan output infrastruktur yang tepat sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan manusia.

Regional disparities still be a main issues of regional development that hasn rsquo t been resolved yet. This fact is due to the most of them are backwash area, which is has high demand for public infrastructure, but low fiscal capacity. This study examines 1 the effect of the local government expenditure on the availability of infrastructure electricity, clean water, asphalt road, and access to primary schools and medical health center and 2 the effect of the availability of infrastructure electricity, clean water, asphalt road, and access to primary schools and medical health center on human development index. There are 129 districts cities in Sulawesi, Maluku, and Papua in the period of 2012 ndash 2016 as an objects of this study. This study uses quadrant analysis and multiple regression analysis.
We find that the higher of local government expenditure, will increase the availability of infrastructure, and the higher of infrastructure rsquo s availability will increase human development index. The infrastructure which has the greatest leverage on the human development index is the asphalt road. It is indicate that connectivity becomes an important infrastructure in human development. Based on quadrant analysis results, there some types of regions, they are high local government expenditure with lack infrastructure rsquo s availability, and high infrastructure rsquo s availability with low human development index. Therefore, there is a need to improve the quality of budget allocation and output infrastructure schemes, so that it can give a significant impact on human development."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T52054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anri Ette Michelle Mulia
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis penyebab dari Indonesia melakukan pengembangan kekuatan pertahanan ke wilayah Indonesia Timur pada pemerintahan Joko Widodo. Dengan menggunakan theory Offense-Defense dari Stephen Van Evera, tulisan ini menjelaskan melalui empat faktor yang menyebabkan Indonesia melakukan pengembangan kekuatan pertahanan ke wilayah Indonesia Timur, baik dari sisi kapabilitas militer, geografi, rezim pemerintahan, serta diplomasi pertahanan. Tulisan ini juga menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data berdasarkan studi kepustakaan. Pada akhirnya, temuan dalam tulisan ini adalah Indonesia melakukan pengembangan karena adanya faktor peningkatan kapabilitas militer, faktor geografis Indonesia yang merupakan jalur perdagangan Internasional, rezim pemerintahan Jokowi yang popular sehingga mendapat dukungan dan respon baik atas kebijakan yang diambilnya, serta adanya kepentingan Indonesia dalam diplomasi pertahanan sehingga Indonesia mengembangkan kekuatan pertahanan ke wilayah Indonesia Timur. Pengembangan kekuatan pertahanan ke wilayah Indonesia Timur ini merupakan tindakan yang wajar dilakukan oleh Indonesia untuk menjaga wilayah tersebut dan diperlukan upaya dari pemerintah untuk meyakinkan negara tetangga tidak perlu merasa terancan dengan tindakan Indonesia.

ABSTRACT
This thesis analyzes the causes of Indonesia to develop defense into the Eastern Indonesian region under the Joko Widodo administration. Using the theory of Offense-Defense from Stephen Van Evera, this paper explains through four factors that caused Indonesia to develop defense forces into Eastern Indonesia, both in terms of military capabilities, geography, government regimes, and defense diplomacy. This paper also uses qualitative data sources based on literature studies. In the end, the findings in this paper are that Indonesia is developing because of the increasing factor of military capabilities, also Indonesia's geographical factors which are international trade routes, the leadership of the popular Jokowi government receives support and a good response to the policies he took and Indonesia also has an interest in Indonesia's defense diplomacy. The development of defense forces for the Eastern Indonesia region is a natural action taken by Indonesia for the protection areas that are needed and needed by the government to ensure that neighboring countries do not need to be threatened by Indonesian actions."
2020
T55367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Widia
"Permasalahan yang ditakutkan akan memiliki dampak besar pada keberhasilan program KB dalam mengendalikan jumlah penduduk Indonesia adalah kejadian putus pakai kontrasepsi. Data SDKI 2017 melaporkan sekitar 29% perempuan dengan bermacam metode kontrasepsi memutuskan untuk menyudahi penggunaan alat kontrasepsi setelah 12 bulan pemakaian. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat perbedaan determinan kejadian putus pakai kontrasepsi pada wanita usia subur (15-49 tahun) antara Wilayah Barat Indonesia (Sumatera) dan Wilayah Timur Indonesia (Nusa Tenggara, Maluku, Papua). Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesi tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur (15-49 tahun). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu putus pakai kontrasepsi, sedangkan variabel independent penelitian ini adalah umur, paritas, preferensi fertilitas, tingkat pendidikan, status pekerjaan, daerah tempat tinggal, indeks kekayaan, metode kontrasepsi yang dihentikan, penggunaan internet, dan kepemilikan ponsel. Regresi logistic multivariable digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang paling berhubungan dengan putus pakai kontrasepsi di kedua wilayah tersebut. Tingkat putus pakai kontrasepsi di Wilayah Sumatera mencapai 45,7% dan di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua mencapai 41,2%. Alasan paling umum untuk seorang wanita putus pakai kontrasepsi di Wilayah Sumatera dan Nusa Tenggara, Maluku, Papua adalah karena efek samping/masalah kesehatan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan (OR 2,63) merupakan determinan terbesar terhadap putus pakai konrasepsi di Wilayah Sumatera diikuti oleh daerah tempat tinggal (OR 1,13). Sedangkan determinan terbesar terhadap putus pakai kontrasepsi di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua adalah daerah tempat tinggal (OR 1,42). Konseling dan edukasi terkait metode kontrasepsi dan efek samping/masalah kesehatan yang mungkin muncul perlu digencarkan terutama pada kelompok tingkat pendidikan tinggi dan tinggal di perkotaan.

The problem that is feared will have a major impact on the success of the family planning program in controlling the population in Indonesia is the incidence of discontinuation of contraceptive use. The 2017 IDHS data reported that around 29% of women with various contraceptive methods decided to stop using contraceptives after 12 months of use. This study aim to describe the comparison of determinants of contraceptive discontinuation between the Western Region of Indonesia (Sumatera) and the Eastern Region of Indonesia (Nusa Tenggara, Maluku, Papua). This study uses Indonesia Demography Health Survey (IDHS) 2017. The population for this study is a women of childbearing age 15-49 years old. The dependent variable in this study is the contraceptive discontinuation, while the independent variable of this study are age, parity, fertility preferences, level of education, occupation, area of residence, wealth index, discontinued contraceptive method, internet use, and mobile phone ownership. Multivariable logistic regression was used to identify the predictors of contraceptive discontinuation. The proportion of respondent who discontinue using contraceptive was 45,7% (Sumatera) and 41,2% (Nusa Tenggara, Maluku and Papua). The most common reason for discontinuation in Sumatra and Nusa Tenggara, Maluku, Papua is because of side effects/health problems. The results of the multivariate analysis showed that the variable level of education (OR 2,63) was the largest determinant of contraceptive discontinuation in Sumatra, followed by area of residence (OR 1,13). Meanwhile, the biggest determinant of discontinuation of contraceptive use in Nusa Tenggara, Maluku, Papua is the area of residence (OR 1,42). Counseling and education related to contraceptive methods and side effects/health problems that may arise need to be intensified, especially in the group with higher education levels and living in urban areas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Lydia Maria
"The distribution of subsidized fuel in Indonesia is still out of lane. It is manifested in the existence of groups which were targeted as subsidized fuel recipients but have not received the subsidy. This condition could be seen as what happened in Papua and Maluku. Those regions always receive the lowest quantity of subsidized fuel. The discrepantion between subsidized fuel volume in Papua and Maluku region towards another regions in Indonesia, like Java, Bali, and Sumatera island, is highly significant. The uneven distribution of subsidized fuel is problem that should be resolved, but not by distributing fuel evenly or in the same amount, but by funnelling to suit the needs in each respective regions. This research is confined to the region of Papua and Maluku. The purpose of this study is to obtain the estimation of subsidized fuel volume in Papua and Maluku region for 2015. The premium and solar volume are calculated based on the amount of vehicles used subsidized fuel data, Gross National Product data, and the number of residents data from 2010 until 2014. The amount of vehicles represents the number of subsidized fuel users. The way to estimate the subsidized volume in 2015 is through extended LEAP approach. Premium volume is calculated based on the amount of cars, motorcycles, and GNP datas. The solar volume is calculated based on the amount of cars, bus, trucks, boats, and GNP datas. The result of this study is expected to be used as a benchmark in the distribution of subsidized fuel, so that the Papua and Maluku region will receive the fuel subsidy no less nor excess the needs.

Distribusi BBM bersubsidi di Indonesia sampai saat ini masih belum merata Banyak kelompok yang menjadi sasaran penerima subsidi BBM tetapi belum dapat menikmatinya Seperti yang terjadi di wilayah Papua dan Maluku yang selalu menerima BBM bersubsidi dengan kuantitas paling kecil Diskrepansi antara volum BBM bersubsidi di wilayah Papua dan Maluku dengan wilayah lainnya di Indonesia seperti Pulau Jawa Bali dan Sumatera pun cukup signifikan Ketidakmerataan distribusi BBM bersubsidi merupakan permasalahan yang harus diatasi namun bukan dengan mendistribusikan BBM bersubsi secara merata atau dalam jumlah yang sama untuk seluruh wilayah melainkan dengan menyalurkan sesuai dengan kebutuhan di suatu wilayah dimana pada penelitian ini dikhususkan untuk wilayah Papua dan Maluku Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh perkiraan besar volum BBM bersubsidi di wilayah Papua dan Maluku pada tahun 2015 Pada penelitian ini dilakukan perhitungan volum premium dan solar berdasarkan data jumlah kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi PDRB mulai tahun 2010 hingga 2014 sehingga dapat diperkirakan volum BBM bersubsidi pada tahun 2015 melalui pendekatan extended LEAP Volum premium dihitung berdasarkan data jumlah mobil dan motor serta PDRB tani dan jasa Volum solar dihitung berdasarkan data jumlah mobil bus truk dan perahu serta PDRB tani dan jasa Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai patokan dalam pendistribusian BBM bersubsidi sehingga wilayah Papua dan Maluku menerima subsidi BBM tidak kurang dari kebutuhannya namun juga tidak berlebih."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S59251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Fitrah Aulia Nurpalah
"Studi analisis ini merupakan suatu kegiatan untuk menganalisis dan menghitung kekuatan tegangan tendon dan besar beban ekternal dari lingkungan untuk menghindari terjadinya failure pada perencanaan dan perancangan TLP agar mendapatkan hasil yang optimal serta bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu 100 tahun (lifetime design). Guna mencapai tujuan yang dimaksud, harus dilakukan analisis terhadap pembebanan pada struktur TLP sendiri, beban angin, arus, jenis soil, dan beban ombak yang diderita TLP dalam kondisi kritis yaitu pada kondisi badai 100 tahunan di tempat operasional. Adapun hasil analisis ini menyatakan bahwa kekuatan tegangan tendon pada TLP yaitu 239.105.642,12 N/m2 dan hal ini sesuai dengan standar sehingga mampu diterapkan di laut dalam Wilayah Timur Kalimantan, Indonesia.

This analysis study is an activity to analyze and calculate about the tendon tensile strength of Tension Leg Platform (TLP) and the value of external load to avoid a failure in planning and designing it in order to obtain optimal results, and this building can survive within period 100 years (lifetime design). To achieve this intended goal, should be analyzed internal load on the structure, wind load, currents load, soil type, and wave load in critical condition (100 years storm condition) of operational place. The result of this analysis states the tendon tensile strength is 239.105.642,12 N/m2, it shall be appropriate with the standards an regulations, so the TLP can be applied for deep water on Eastern Region of Kalimantan, Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reva Aulia
"Permasalahan konflik yang terjadi di daerah kecamatan Sausu, kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah telah berlangsung lama dan belum dapat terselesaikan. Para kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) melakukan aksi penembakan terhadap aparat keamanan dan melakukan aksi Amaliyah penyerangan terhadap pemukiman masyarakat yang sudah banyak menelan korban. Masyarakat mulai dilema di satu sisi, apabila memberikan informasi kepada Polisi maka keselamatan mereka juga terancam, dan sebaliknya apabila masyarakat tidak memberikan informasi kepada Polisi maka masyarakat bisa dikategorikan sebagai simpatisan MIT. Simpatisan tersebut disusun ke dalam 4 kuadran yang terdiri dari kelompok simpatisan pasif, kelompok aktif, kelompok agen dan kelompok apatis. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan perilaku masyarakat pra dan pasca operasi keamanan Madago Raya terhadap dilema sosial yang terjadi pada masyarakat Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana data yang diperoleh melalui hasil wawancara dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada informan yang telah ditunjuk data sekunder yang telah diperoleh kemudian dianalisa menggunakan teknik analisa data triangulasi untuk mendapatkan hasil penelitian.

The conflict problems that occurred in the Sausu District area, Parigi Moutong Regency, Central Sulawesi have been going on for a long time and have not been resolved. The Mujahidin Indonesia Timur (MIT) group shot at security forces and carried out amaliyah attacks on residential areas that have claimed many victims. The community began to be dilemmatic on the one hand, if they provide information to the police then their safety is also threatened, and vice versa if the community does not provide information to the police then the community can be categorized as MIT sympathizers. The sympathizers are grouped into 4 quadrants consisting of passive sympathizers, active groups, agent groups, and apathetic groups. The purpose of this study is to look at changes in community behavior pre and post Madago Raya security operations against social dilemmas that occur in the community of Sausu District, Parigi Moutong Regency. This research uses a qualitative method where data is obtained through interviews and documentation studies. Interviews were conducted with predetermined informants. Secondary data that has been obtained is then analyzed using triangulation data analysis techniques to obtain research results."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gibran Khalil
"Energi angin adalah salah satu energi baru dan terbarukan yang sedang dikembangkan sebagai energi alternatif untuk mengatasi krisis energi yang akan dihadapi. Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah yang memiliki potensi angin yang cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Salah satu teknologi yang banyak digunakan untuk pemanfaatan energi menjadi pembangkit listrik adalah turbin angin. Dalam pembangunan turbin angin, terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi diantaranya yaitu kecepatan dan arah angin, kemiringan lereng, dan beberapa faktor lain seperti penggunaan tanah dan wilayah permukiman. Dengan kondisi angin di Nusa Tenggara Timur yang memiliki kecepatan rata-rata 3 m/s hingga 7 m/s maka jenis turbin angin skala menengah sangat cocok untuk dikembangkan. Sehingga hasil dari penelitian ini yaitu berupa gambaran mengenai potensi angin di Nusa Tenggara Timur serta wilayah yang berpotensi untuk pembangunan turbin angin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kebutuhan akan energi.

Wind energy is one of the new and renewable energy is being developed as an alternative energy to overcome the energy crisis to be faced. East Nusa Tenggara is a region that has a good enough wind potential to be used as a power plant. One of technology that is widely used for the utilization of energy into electricity generation is wind turbines. In the construction of wind turbines, there are several variables that affect them is the speed and direction of wind, slope, and several other factors such as the landuse and residential areas. With the wind conditions in East Nusa Tenggara which has an average speed of 3 m/s to 7 m/s the kind of medium scale wind turbine is suitable to be developed. So the results of this research in the form of an overview of the wind potential in East Nusa Tenggara and the region that have the potential for development of wind turbines to meet the needs of the community in need of energy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomi Timutius
"Dewasa ini, sudah umum ditemukan gim atau permainan yang memasukkan unsur budaya dengan tujuan tertentu. Unsur budaya dari dunia nyata biasanya divisualisasikan dalam bentuk negara atau wilayah virtual. Salah satu contohnya adalah Genshin Impact, sebuah gim yang dirilis oleh Hoyoverse pada tahun 2020, sebuah perusahaan pengembang gim asal Cina. Penelitian ini diawali dengan permasalahan bagaimana pengembang gim Cina memvisualisasikan budaya Timur Tengah dan apa saja unsur-unsur kebudayaan yang ada di region Sumeru dalam gim Genshin Impact. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskirptif. Data dari unsur kebudayaan dalam Genshin Impact dikumpulkan dengan mengobservasi gim yang kemudian dikomparasikan dengan data tinggalan kebudayaan yang ada di Timur Tengah. Penelitian ini menggunakan teori representasi reflektif dari Stuart Hall (1977). Hasil penelitian ini adalah region Sumeru merepresentasikan unsur-unsur kebudayaan yang ada di Timur Tengah, seperti perayaan festival Nowruz, Bayt al-Hikmah pada masa Abasiyyah, komplek bangunan Piramida Giza, kuliner dan representasi Eremites sebagai suku Berber.

Today, it is common to find games that incorporate cultural elements with a specific purpose. Cultural elements from the real world are usually visualized in the form of virtual countries or regions. One example is Genshin Impact, a game released by Hoyoverse in 2020, a game development company from China. This research begins with the problem of how Chinese game developers visualize Middle Eastern culture and what cultural elements exist in the Sumeru region in the Genshin Impact game. This study uses a descriptive-qualitative method. Data from cultural elements in Genshin Impact is collected by observing games, which are then compared with data on cultural remains in the Middle East. This study uses the theory of reflective representation from Stuart Hall (1977). The results of this study show that the Sumeru region represents cultural elements in the Middle East, such as the celebration of the Nowruz festival, Bayt al-Hikmah during the Abasiyyah period, the Giza Pyramid building complex, culinary delights, and the representation of the Eremites as Berbers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Suratin
"Konversi hutan dan lahan adalah masalah utama untuk mencapai tujuan pembangunan rendah karbon inklusif. Penelitian ini bertujuan menganalisis preferensi, perilaku, efek perilaku pengguna lahan, situasi prisoner’s dilemma, insentif berbasis perilaku, mengembangkan model dan merumuskan kebijakan PRK yang lebih inklusif dan efektif. Data dikumpulkan dari 740 pengguna lahan di Kabupaten Lombok Timur. Tiga metode yaitu partial least square equation modelling, game theory, dan permodelan system dynamics digunakan untuk analisis data.. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan preferensi pengguna lahan dari status quo menjadi ambivalen. Perilaku dominan pengguna lahan adalah Altruis-Mumpung (50,00%, N=740), yang meyebabkan Kapasitas Sekuestrasi hanya mencapai 0,98% dari emisi dan Intensitas Emisi meningkat 8,37% per tahun. PRK juga tidak inklusif karena terjadi prisoner’s dilemma. Insentif berbasis perilaku potensial meningkatkan inklusivitas dan efektivitas PRK. Peneliti menyimpulkan bahwa insentif berbasis perilaku berdasarkan Kategori Pilihan Hiperekuitas dan prinsip keadilan Rawlsian berhasil meningkatkan efektivitas PRK inklusif.

Forest conversion is a major problem for achieving inclusive, low-carbon development. This study aims to analyze land users' preferences, behaviours, behavioral effects, the prisoner's dilemma, behavior-based incentives, develop a model, and formulate more inclusive and effective low-carbon development (LCD) policies. Data for this research was collected from 740 land users in East Lombok Regency and analyzed by using partial least-square equation modelling, game theory, and system dynamics modelling. The research results indicate a shift in land users' preferences from the status quo to ambivalent. Altruist-Mumpung as a dominant behaviour (50.00%, N = 740) causes sequestration capacity 0.98% of the total emissions, and emission intensity increases by 8.37% annually. Prisoner’s dilemma observed made the LCD not inclusive. Behaviour-based interventions have potential for increasing LCD inclusiveness and effectiveness. This study concludes that the behaviour-based incentive design based on the Hiperequity Choice Category and the Rawlsian justice principle has been proven to make inclusive LCD policies effective."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Dian Sari
"Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditi yang vital dan mempunyai nilai  strategis bagi konsumen dan produsen sehingga diperlukan nilai optimal kuantitas BBM dan faktor-faktor yang berpengaruh pada proses distribusi. Penelitian ini mengambil kasus pendistribusian BBM di wilayah Maluku untuk memecahkan masalah distribusi BBM yang bertujuan agar permintaan BBM kepada konsumen tetap terjaga dan dengan tetap meminimumkan biaya distribusi perusahaan. Model Mix Integer Linier Programming (MILP) menjadi solusi yang ditawarkan pada penelitan ini.
Penelitian terdahulu hanya yang meneliti distribusi BBM masih belum ada yang memasukan faktor multi depot, multimoda transportasi, analisis skenario distribusi normal, kebencanaan dan lonjakan permintaan dengan tetap memperhitungkan jarak tempuh dan kondisi geografis. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai optimal kuantitasi distribusi BBM dan factor-factor yang berperan dalam proses distribusi BBM untuk masing-masing skenario yang dianalisis.

Fuel oil (BBM) is a vital commodity and has a strategic value for consumers and producers so that the optimal value of the quantity of fuel and the factors that affect the distribution process are needed. This study takes the case of the distribution of fuel in the Maluku region to solve the problem of fuel distribution which aims to keep the demand for fuel to consumers maintained and by minimizing the company's distribution costs. The Mix Integer Linear Programming (MILP) model is the solution offered in this research.
Previous studies have only examined the distribution of fuel, but none have included multi-depot factors, multimodal transportation, analysis of normal distribution scenarios, disasters and surges in demand while still considering mileage and geographical conditions. The results of the research that has been carried out obtained the optimal value of the distribution of fuel quantity and the factors that play a role in the process of fuel distribution for each scenario that being analyzed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>