Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184641 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Octaviani
"Schistosomiasis merupakan suatu penyakit pada manusia dan vertebrata yangdisebabkan oleh cacing Schistosoma. Kasus schistosomiasis masih berfluktuasi denganprevalensi berkisar rata-rata diatas 1 . Aktivitas dan kontak langsung masyarakat diarea fokus keong memungkinkan terjadinya penularan schistosomiasis. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadianschistosomiasis di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.Desain penelitian ini adalah studi ekologi, analisis data sekunder Badan Pusat Stastistikdan data dinas kesehatan provinsi Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menunjukkanbahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian schistosomiasis adalah proporsi jeniskelamin laki-laki dengan nilai p value < 0,05 rata-rata pada kasus tinggi >1 adalah1,79. Hal ini mungkin disebabkan mereka tidak hanya mengerjakan sawah atau kebuntetapi juga sering mencari kayu di tepi hutan, yang merupakan tempat terjadinyapenularan schistosomiasis.

Schistosomiasis is a disease in humans and vertebrates caused by Schistosoma worms.Schistosomiasis cases still fluctuate with prevalence ranging above 1 on average.Community direct activities and contacts in the snail focus area allow forschistosomiasis transmission. The purpose of this study was to determine the factorsassociated with the incidence of schistosomiasis in Poso District and Sigi RegencyCentral Sulawesi Province. The research design is ecological study, secondary dataanalysis of Central Agency of Stastistik and data of health service of Central Sulawesiprovince. The results showed that the factors associated with the incidence ofschistosomiasis were the proportion of male sex with a mean p value 1 was 1.79. This may be because they not only work on rice fields orgardens but also often look for wood on the edge of the forest, which is the site ofschistosomiasis transmission."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jumiati
"Program Pemerintah mengenai Schistosomiasis yaitu menurunkan prevalensi Schistosomiasis sampai kurang dari 1 %, di Dataran Tinggi Napu pada tahun 2011, prevalensi Schistosomiasis sebesa r 2,15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, pengetahuan dan perilaku dengan kejadian Schistosomiasis di Dataran Tinggi Napu kabupaten Poso Sulawesi Tengah tahun 2013. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan total sampel 278 yang terdiri dari 139 kasus dan kontrol 139. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square (α=5%).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan, pengetahuan dan perilaku dengan kejadian schistosomiasis, dengan masing-masing OR, pekerjaan (3,3) pengetahuan (1,7) kontak dengan air(4,9), BAB disungai (2,1) penggunaan sepatu boot (7,8) mencuci disungai (1,8) dan mobilitas ke daerah endemis (1,9).

Schistosomiasis control programme target is to reduce the prevalence of schistosomiasis less than 1 %. In Napu Valley in 2011, showed that the prevalence schistosomiasis in human is 2,15 %. This study objective is to determine the relationship between individual characteristics, knowledge and behavior with Schistosomiasis episodes in Napu Valley in Poso District of Central Sulawesi. The study design is case control study, with total sample is 278, which contain 139 cases and 139 controls. Statistical analysis using univariate and bivariate analysis with chi square statistical test (α = 5%).
The results showed there is any significant relationship between individual characteristics, knowledge and behavior with Schistosomiasis episodes. The odd ratio of occupation (3,3), knowledge (1,7), contact with contaminated water (4,9), defecation behavior in river/ditch (2,1), wearing boots (7,8), laundering in river/ditch (1.8) and mobilization to endemic areas (1,9).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Magdalena Killis
"ABSTRAK
Latar Belakang : Scistosomiasis termasuk dalam Penyakit Tropis yang Terabaikan (NTD-Neglected Tropical Diseases). disebabkan oleh cacing pipih trematoda darah dari genus Schistosoma. Schistosoma pada manusia yang dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu: Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni dan Schistosoma haematobium. Berdasarkan tempat hidupnya dalam tubuh manusia, terbagi menjadi dua jenis yaitu dalam pembuluh darah vena usus (Schistosoma japonicum dan Schistosoma mansoni), sedangkan dalam pembuluh darah vena vesica urinari (Schistosoma haematobium). Schistosomiasis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di 77 negara berkembang di daerah tropis maupun subtropis. Diperkirakan 240 juta orang yang terinfeksi Schistosomiasis, dengan sekitar 700 juta orang di seluruh dunia berisiko terinfeksi Schistosomiasis, di Indonesia prevalensi Schistosomiasis tahun 2015 sebesar (1,7%), sama dengan prevalensi di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar (1,7%). Tujuan: penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara Sarana Air Bersih (SAB) dan jamban terhadap kejadian Schistosomiasis di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan analisis desain studi ekologi, desa sebagai unit analisis. Hasil : Hasil analisis hubungan antara SAB dengan Kejadian Schistosomiasis dan Jamban di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi selama tahun pengamatan 2014-2016, secara statistik tidak terdapat hubungan. Hasil analisis yang berhubungan adalah pelaksanaan Program STBM dengan p-value = 0,010 (Poso) dan p-value = 0,0005 (Sigi) serta keberadaan kader kesehatan lingkungan Kabupaten Poso p-value=0,001, pekerjaan p-value = 0,000 (Sigi). Kesimpulan : Variabel pelaksanaan program STBM dan ketersediaan kader kesehatan lingkungan, Penyuluhan Kesehatan lingkungan, pekerjaan dan kepadatan penduduk merupakan variabel yang berhubungan signifikan dari pada variabel lainnya.

ABSTRACT
Introduction: Scistosomiasis is included in the Neglected Tropical Diseases (NTD), caused by flatworms of blood trematoda from the genus Schistosoma. There are three known Schistosoma in human, which are: Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni and Schistosoma haematobium. Based on the place of its life in the human body, is divided into two types, that is in the veins of intestinal veins (Schistosoma japonicum and Schistosoma mansoni), and in the veins of venous vesica urinary (Schistosoma haematobium). Schistosomiasis is still a public health problem, especially in 77 developing countries in the tropics and subtropics. Estimated, 240 million people infected with Schistosomiasis and about 700 million people worldwide at risk of being infected with Schistosomiasis. In Indonesia the prevalence of Schistosomiasis by 2015 was 1.7%, is similar to the prevalence in Central Sulawesi. Objective: This study was to analyze the relationship between the clean water facility and latrines against the incidence of Schistosomiasis in Sigi and Poso districts of Central Sulawesi Province. Method: This research is a descriptive quantitative research using ecological study design analysis, and the village as unit of analysis. Result: Result of analysis of relationship between SAB with insidence of Schistosomiasis and Jamban in Poso and Sigi District during observation year 2014-2016 showed statistically there was no relationship. The result of related analysis is the implementation of Total Sanitation Based on Community Program with p-value = 0,010 (Poso) and p-value = 0.0005 (Sigi) and presence of health cadre of Kabupaten Poso p-value = 0,001, job p-value = 0,000 (Sigi) . Conclusion: The implementation of Total Sanitation Based on Community Program, the availability of environmental health cadres, environmental health counseling, occupation and population density were variables which are significantly related to other variables."
2017
T49290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusna Hi. Dj. Labelo
"Schistosomiasis masih merupakan masalah kesehatan di Desa Maholo, disebabkan prevalensi kasusnya yang cenderung meningkat, serta masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam mencegah penularan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karaktreristik individu (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pengetahuan) dan perilaku masyarakat usia produktif (penggunaan alat pelindung diri, pemanfaatan jamban, pemanfaatan air bersih dan pemanfaatan program kesehatan) terhadap kejadian penyakit Schistosomiasis.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain Kasus Kontrol. Besar sampel penelitian berjumlah 61 dengandengan perbandingan yang sama maka jumlah kasus 61 dan kontrol 61 sehingga sampel keseluruhan menjadi 122 responden. Hasil Analisis Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan OR 15,49; (3,44 - 69,75), pemanfaatan jamban dengan OR 7,78; (3,26 - 18,58), pemanfaatan air bersih dengan OR 6,30; (2,79-14,21), terhadap kejadian Schistosomiasis.
Hasil analisis Regresi Logistik menunjukkan bahwa yang berhubungan secara bermakna adalah penggunaan alat pelindung diri dengan OR 8,43: (1,68-42,29), pemanfaatan jamban dengan OR 5,13; (1,81-14,55), jenis kelamin 4,96; (1,84-13,37) dan pemanfaatan air bersih dengan OR 3,67, (1,38-9,75). Analisis faktor risiko menunjukkan bahwa kelompok yang berisiko 16,33 kali berpeluang terinfeksi penyakit Schistosomiasis dibanding pada kelompok yang tidak berisiko.

Schistosomiasis is still become a public health problem in the village of Maholo, because the cases tend to increase and the lack of community awareness to prevent the transmission of the disease. The purpose of this study was to determine the relationship between individual characteristics (age, sex, education level, occupation, and level of knowledge) and The community behavior of Productive Age (the use of personal protective equipment, use of latrines, the utilization of water safety and the utilization of health programs) on the incidence of the Schistosomiasis.
This study was a quantitative study which used a case control study design. The samples consisted of 122 subjects ( 61 cases ; 61 control ). The Chi Square analysis test showed that there was a significant relationship between the use of personal protective equipment OR 15.49 (3.44 to 69.75), the use of latrines OR 7.78 (3.26 to 18.58), the utilization of water safety OR 6.30 (2.79 to 14.21) with the incidence of Schistosomiasis.
The logistic regression analysis showed there was a significant relation between the use of personal protective equipment with OR 8.43 (1.682 - 42.287), the use of latrines with OR 5.13 (1.805 - 14.548), sex and Schistosomiasis with OR 4.96 (1.840 - 13.374), and the utilization of safety water of 3.67, (1.381 - 9.747). The analysis risk factor showed that risk group had risk 16,33 times to be infected of Schistosomiasis compared with the group which not risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Magdalena Killis
"ABSTRAK
Ketersediaan Sarana Air Bersih dan Jamban Dengan KejadianSchistosomiasis japonicumdi Kabupaten Poso dan KabupatenSigi Tahun 2014 - 2016Latar Belakang : Scistosomiasis termasuk dalam Penyakit Tropis yangTerabaikan NTD-Neglected Tropical Diseases . disebabkan oleh cacing pipihtrematoda darah dari genus Schistosoma. Schistosoma pada manusia yang dikenalada 3 tiga jenis yaitu: Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni danSchistosoma haematobium. Berdasarkan tempat hidupnya dalam tubuh manusia,terbagi menjadi dua jenis yaitu dalam pembuluh darah vena usus Schistosomajaponicum dan Schistosoma mansoni , sedangkan dalam pembuluh darah venavesica urinari Schistosoma haematobium . Schistosomiasis masih menjadimasalah kesehatan masyarakat, terutama di 77 negara berkembang di daerahtropis maupun subtropis. Diperkirakan 240 juta orang yang terinfeksiSchistosomiasis, dengan sekitar 700 juta orang di seluruh dunia berisikoterinfeksi Schistosomiasis, di Indonesia prevalensi Schistosomiasis tahun 2015sebesar 1,7 , sama dengan prevalensi di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 1,7 . Tujuan: penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara SaranaAir Bersih SAB dan jamban terhadap kejadian Schistosomiasis di KabupatenSigi dan Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Metode : Penelitian iniadalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan analisisdesain studi ekologi, desa sebagai unit analisis. Hasil : Hasil analisis hubunganantara SAB dengan Kejadian Schistosomiasis dan Jamban di Kabupaten Poso danKabupaten Sigi selama tahun pengamatan 2014-2016, secara statistik tidakterdapat hubungan. Hasil analisis yang berhubungan adalah pelaksanaan ProgramSTBM dengan p-value = 0,010 Poso dan p-value = 0,0005 Sigi sertakeberadaan kader kesehatan lingkungan Kabupaten Poso p-value=0,001,pekerjaan p-value = 0,000 Sigi . Kesimpulan : Variabel pelaksanaan programSTBM dan ketersediaan kader kesehatan lingkungan, Penyuluhan Kesehatanlingkungan, pekerjaan dan kepadatan penduduk merupakan variabel yangberhubungan signifikan dari pada variabel lainnya.Kata Kunci : Schistosomiasis japonicum, SAB, Jamban dan ProgramSTBM

ABSTRACT
Availability of Water and Latrine Facility With the Incidenceof Japonicum Schistosomiasis at Kabupaten Poso andKabupaten Sigi in 2014 ndash 2016Introduction Scistosomiasis is included in the Neglected Tropical Diseases NTD , caused by flatworms of blood trematoda from the genus Schistosoma.There are three known Schistosoma in human, which are Schistosoma japonicum,Schistosoma mansoni and Schistosoma haematobium. Based on the place of itslife in the human body, is divided into two types, that is in the veins of intestinalveins Schistosoma japonicum and Schistosoma mansoni , and in the veins ofvenous vesica urinary Schistosoma haematobium . Schistosomiasis is still apublic health problem, especially in 77 developing countries in the tropics andsubtropics. Estimated, 240 million people infected with Schistosomiasis and about700 million people worldwide at risk of being infected with Schistosomiasis. InIndonesia the prevalence of Schistosomiasis by 2015 was 1.7 , is similar to theprevalence in Central Sulawesi. Objective This study was to analyze therelationship between the clean water facility and latrines against the incidence ofSchistosomiasis in Sigi and Poso districts of Central Sulawesi Province. Method This research is a descriptive quantitative research using ecological study designanalysis, and the village as unit of analysis. Result Result of analysis ofrelationship between SAB with insidence of Schistosomiasis and Jamban in Posoand Sigi District during observation year 2014 2016 showed statistically there wasno relationship. The result of related analysis is the implementation of TotalSanitation Based on Community Program with p value 0,010 Poso and pvalue 0.0005 Sigi and presence of health cadre of Kabupaten Poso p value 0,001, job p value 0,000 Sigi . Conclusion The implementation of TotalSanitation Based on Community Program, the availability of environmental healthcadres, environmental health counseling, occupation and population density werevariables which are significantly related to other variables.Keywords Schistosomiasis japonicum, water facility, latrine and TotalSanitation Based on Community Program"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasha Nagasie
"Nikel merupakan salah satu unsur dengan kegunaan yang sangat bervariasi dan juga tuntutan produksi yang sangat tinggi. Nikel dengan kadar tinggi seperti nikel sulfida sudah mulai berkurang sumbernya sehingga perlu ditemukan alternatif yaitu, mulai dilaksanakan eksplorasi endapan nikel laterit meskipun cenderung memiliki kadar yang rendah, dan Indonesia merupakan salah satu penyuplai utama nikel dengan sumberdaya nikel laterit yang melimpah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tipe endapan nikel laterit pada daerah penelitian, dan membuat sebuah model geologi untuk suatu endapan nikel laterit berdasarkan data bor, untuk digunakan dalam estimasi sumberdaya. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan data bor yang kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak untuk mendapatkan suatu model geologi yang kemudian digunakan untuk estimasi sumberdaya nikel laterit yang terdapat di daerah penelitian. Tipe endapan nikel laterit di daerah penelitian adalah tipe oksida. Berdasarkan pemodelan dan estimasi yang telah dilakukan dari endapan nikel laterit di Lapangan X volume yang didapatkan sebesar 4,652,184 m3 dan tonase sebesar 7,443,494 ton dengan kadar Ni sebesar 1.01%wt untuk metode Ordinary Kriging, serta volume sebesar 4,896,312 m3 dan tonase sebesar 7,834,099 ton dan kadar Ni sebesar 1.02%wt untuk metode Inverse Distance Weight. Selisih dari nilai estimasi yang didapatkan adalah 4.9%.

Nickel is an element with a variety of uses and is in high demand for production. High grade nickel ore such as nickel sulfides has depleting resources and thus an alternative is needed which comes in the form of lateritic nickel exploration despite the lower grade the deposits offer, and Indonesia is one of the main nickel suppliers in the world with abundant lateritic resources. The main purpose of this study is to know what type of nickel laterite deposit the area of study is, and to create a geological model based on borehole data, which will then be used to estimate the mineral resources. The method of this study includes quantitative methods through the creation of a three-dimensional geological model and to estimate the mineral resources in X Field. The type of nickel laterite deposit is the oxide type. Based on the modelling and resource estimation of nickel laterite, the volume is 4,652,184 m3 with tonnage of 7,443,494 ton and Ni grades of 1.01%wt for the Ordinary Kriging method, as well as a volume of 4,896,312 m3 and tonnage of 7,834,099 ton with Ni grade of 1.02%wt for Inverse Distance Weight method. The difference of estimated values is 4,9%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Rusdawati Hasan
"Kejadian ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak balita di dunia maupun negara berkembang termasuk di ndonesia. Kejadian ISPA banyak ditemukan di pelayanan kesehatan Sulawesi Tengah dan Kabupaten Banggai. Prevalensi ISPA di wilayah kerja UPTD Kesehatan Luwuk Timur terus mengalami peningkatan 3 tahun terakhir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor ibu, faktor keluarga, faktor balita dan faktor lingkungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilyah kerja UPTD Kesehatan Luwuk Timur, penelitian ini menggunakan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dan balita umur 0-59 bulan, jumlah sampel 166, bertempat tinggal di wilayah kerja UPTD Kesehatan Luwuk Timur.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara riwayat ASI ekslusif (0,002; 1,49-5,40), pencahayaan (0,019; 1,18-4,31), jenis dinding (0,003; 1,45-5,30), kelembaban (0,001; 1,65-6,15) dan suhu (0,001; 1,65-6,15) dengan kejadian ISPA pada balita. Variabel yang diprediksi paling dominan menyebabkan ISPA adalah kelembaban (0,025; 1,13-6,14).
The incidence of ARI is one of the leading causes of death in children under five years in the world and developing countries including Indonesia. ARI incidence found in care health and Banggai Central Sulawesi. The prevalence of ARI at the coverage of Luwuk East Health increased in past 3 years.
This study aims to determine the relationship maternal factors, family factors, toddlers factors and environmental factors with the incidence of ARI in infants at Coverage Area of Luwuk East Health ,this study used a cross-sectional design, the population were all infants and toddlers 0-59 months, the number of samples is 166 and lived in the Coverage Area of Luwuk East Health.
The results showed significant association between a history of exclusive breast feeding (0,002; 1,49-5,40), lighting (0,019; 1,18-4,31), the type of wall (0,003; 1,45-5,30), humidity (0,001; 1,65-6,15) and temperature (0,001; 1,65-6,15) with the incidence of respiratory infection in infants. Variables that predicted the most dominant cause of ARI is humidity (0,025; 1,13-6,14).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joyly Rawis
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2011
392.4 JOY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Padang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
303.37 PEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1979
992.2 D 325 s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>