Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurnia Indah Sumunar
"Environmental, Social, and Governance ESG semakin mendapatkan perhatian di antara perusahaan dan pemangku kepentingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah peran mediasi pengungkapan ESG memiliki pengaruh negatif terhadap CEO overconfidence dan risiko perusahaan, terutama berdasarkan perspektif investor. Banyak penelitian mengenai pengungkapan ESG hanya dilakukan di Eropa dan Amerika. Sebagian besar pengungkapan ESG diukur menggunakan daftar ceklist manual berdasarkan laporan tahunan atau situs web perusahaan. Dengan menggunakan dataset panel dari 225 perusahaan manufaktur di Asia Tenggara tahun 2012-2016 yang diperoleh dari skor ESG Thomson Reuters, hasilnya menunjukkan bahwa CEO overconfidence tidak memiliki pengaruh negatif terhadap risiko perusahaan secara langsung namun peran pengungkapan ESG sebagai variabel mediasi terhadap pengaruh negatif CEO overconfidence dan risiko perusahaan terbukti. CEO overconfidence memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan ESG dan pengungkapan ESG memiliki pengaruh negatif terhadap risiko perusahaan. CEO overconfidence akan memilih keputusan terbaik untuk mengungkapkan ESG sehingga nilai perusahaan akan meningkat dan mengurangi risiko perusahaan. Semakin tinggi perusahaan yang mengungkapkan ESG akan menurunkan risiko yang dihadapi oleh investor.Kata Kunci: CEO Overconfidence; Pengungkapan ESG; dan Risiko Perusahaan.

Environmental, Social, and Governance ESG is increasingly gaining attention among firms and stakeholders. The purpose of this study was to examine whether the mediation role of ESG disclosure has a negative effect on CEO overconfidence and firm risk, especially based on investors 39 perspective. Many researches on ESG disclosure are conducted only in Europe and America. Most of ESG disclosure are measured using manual checklist based on annual reports or firm websites. By using the panel dataset of 225 manufacturing firms in Southeast Asia from 2012 2016 that obtained from Thomson Reuters rsquo ESG score, the results show that CEO overconfidence has no negative effect to firm risk directly but the role of ESG disclosure as a mediating variable has a negative effect to CEO overconfidence and firm risk. CEO overconfidence has a positive effect to ESG disclosure and ESG disclosure has a negative effect to firm risk. CEO overconfidence will choose the best decisions to disclose ESG so the value of the firm will increase and reduce firm risk. The higher firms that disclose ESG disclosure will lower risk faced by the investors.Keywords CEO Overconfidence ESG Disclosure and Firm Risk "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Arthur Eliezer
"ABSTRAK
Manajemen modal kerja merupakan hal yang penting untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dengan menentukan tingkat leverage, profitabilitas atau utilisasi aset, dan tingkat pengembangan kesempatan, diharapkan dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap 54 perusahaan infrastruktur dan energi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada rentang tahun 2007 hingga 2016 menggunakan panel data dan menggunakan model regresi linear berganda dengan ukuran perusahaan sebagai kontrol. Hasil yang ditemukan modal kerja yang diwakilkan dengan net trade cycle memiliki hubungan non-linear kuadratik pada sektor infrastruktur dengan tingkat optimal. Sementara hubungan leverage dan return on assets memiliki hubungan signifikan positif terhadap nilai perusahaan pada sektor infrastruktur dan energi. Tingkat growth berpengaruh positif untuk industri real estate terhadap nilai perusahaan. Sementara ukuran perusahaan pada industri real estate berpengaruh positif dan pada sektor energi berpengaruh negatif.

ABSTRACT
Working capital management and financial aspects are important in increasing value of a firm. By adjusting the leverage level, profitability asset utilization, and growth of the company will effect the value of a firm. The study was conducted on 54 infrastructure and energy companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2007 to 2016 using panel data and analyzed using linear model regression adding firm size as control. The results show working capital represented by net trade cycle have a non linear quadratic relationship to firm value with optimal level. Meanwhile the financial aspects shows a significant positive relationship of leverage, and profitability to firm value. For real estate industry, growth has positive effect on firm value. Meanwhile size has positive effect on firm value in real estate industry and negative effect on energy industries."
2017
T49366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Daniel
"ABSTRAK
Pengelolaan struktur
modal sangat penting bagi suatu
perusahaan karena struktur modal tersebut akan menentukan
nilai perusahaan itu sendiri.
Didalam pembahasan ini, struktur modal perusahaan ?XX?
yang bergerak dalam bisnis kertas dipilih sebagai objek
analisis. Dalam melakukan anajisis ini, digunakan berbagai
pendekatan ataupun teori dibidang manajemen keuangan.
Masalah yang menjadi pusat pembahasan adalah mencari
struktur modal perusahaan ?XX? dengan proporsi hutang yang
mengoptimalkan nilai perusahaan.
Kesimpulan dan analisis studi ini adalah bahwa nilai
perusahaan ?XX? belum optimal karena proporsi hutang dalam
struktur modainva terlalu banyak. Atau dengan kata lain
struktur modal perusahaan tidak berada pada struktur yang
mendekatj ideal. Dengan jumlati modal sendiri sebesar
Rp.8.832.299.000,00, maka jumlah hutang yang ideal bagi
perusahaan ?XX? untuk tahun 1990 adalah sebesar
Rp.47.000.000.000,00. Sedangkan junilah hutang perugahaan ?XX
pada tahun 1990 adalah sebesar Rp.52,13.790.000,00. Dengan
demikian jumlah hutang tersebut terlalu besar
Rp.5.123.790.000100. Akibatnya nilai perusahaan menurun atau
lebih rendah sebesar Rp.532.990.000,00.
Masalah ini disebabkan manajemen belum mempertimbangkan
biaya kebangkrutan atau financial distress. Secara umum
manajemen perusahaan hanya mempertimbangkan faktor tax shield
yang meningkatkan nilai perusahaan. Dengan tax shield ini
memang diperoleh penghematan pembayaran pajak, karena bunga
pinjaman dapat dikurangkan dari laba yang terkena pajak. Dari
persepsi itu perusahaan ini. cenderung menìngkatkan,aodalnya
melalul hutang, tetapi. haï itu merupakan persepsi yang sempit.
penggunaan hutang penlu juga dilihat secara lebih spesifik lagi.
Perusahaan ?XX yang mempunyat bisnis di bidang kertas
(kertas sebagai barang normal), adalah lebih baik menggunakan
hutang yang besar untuk ekspansi apabila kondisi ekonomi
membaik. Sebaliknya apabila ekonomi sedang memburuk, penggunaan
modal sendiri untuk menambah modal akan lebih aman bagi
survival perusahaan.
Terhadap permasalahan struktur modal ini, kemudian
diberikan rekomendasi yang bermanfaat untuk perbaikan struktur
modal perusahaan. Rekomendasi ini antan lain menyangkut pada
masalah financial distress, yaitu dalam hal pengambilan
keputusan keuangan supaya selalu memperhatikan akibatnya
terhadap financial distress atau biaya kebangkrutan meialui
Times rnterest Earned, Cash Flow Times Interest Earned dan
Margin Of Safety.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nailatul Himma
"Tesis ini mengambil topik penelitian mengenai peranan akuntansi aset tetap dalam optimalisasi perencanaan kebutuhan dan penganggaran barang milik negara di Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan soft system methodology. Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan kompleksitas dan permasalahan mengenai proses perencanaan kebutuhan dan penganggaran barang milik negara, dan bagaimana peranan akuntansi aset tetap yang logis dan diterima secara kultural dalam proses tersebut di Ditjen Pendidikan Tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan kompleksitas permasalahan dan pihak yang terlibat dalam akuntansi aset tetap serta proses perencanaan kebutuhan dan penganggaran barang milik negara. Penelitian juga menghasilkan aktivitas-aktivitas yang logis dan diterima secara kultural di Ditjen Pendidikan Tinggi. Rekomendasi penelitian ini adalah aktivitas-aktivitas logis dalam proses (1) perencanaan kebutuhan barang milik negara, dan; (2) penganggaran barang milik negara.

The topic for this thesis research is the role of fixed asset accounting in the optimization of requirement's planning and budgeting of state-owned assets in the Directorate General of Higher Education Ministry of Education and Culture. This study is a qualitative research with Soft Systems Methodology (SSM) approach. The purpose of the study is to describe the complexity and concerns about the process of requirement's planning and budgeting of state-owned assets, and how the role of fixed asset accounting logical and culturally acceptable in that process in the Directorate General of Higher Education.
The results show the complexity of the issues and parties involved in the accounting of fixed assets as well as the process of requirement's planning and budgeting of state-owned assets. The research also generates logical activities and culturally acceptable in the Directorate General of Higher Education. This research recommendation are logical activities in the process of (1) requirement's planning of state-owned assets, and; (2) budgeting of state-owned assets.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Indri Garini Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital (IC) terhadap kinerja keuangan dan kinerja ESG (environmental, social and goverrment) perusahaan dengan pandemi COVID-19 sebagai variabel moderasi. Pada penelitian ini menggunakan sampel perusahaan (kecuali sektor keuangan) yang tercatat pada bursa efek di negara-negara ASEAN, yaitu: Indonesia, Malaysia, Philippina, Singapura dan Thailand dengan total data observasi sebanyak 784 dalam periode tahun 2016 sampai dengan 2020. Dalam penelitian ini menggunakan model Modified Value-Added Intellectual Coefficient (MVAIC) sebagai proksi dari IC, return on assets (ROA) sebagai proksi dari kinerja keuangan, dan skor ESG dari database Eikon Thomson Reuters sebagai proksi dari kinerja ESG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MVAIC memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kinerja keuangan, tapi sebaliknya MVAIC berhubungan negatif signifikan dengan kinerja ESG. Dengan pandemi COVID-19 sebagai variabel moderasi, hasil pengujian menunjukkan periode pandemi tidak terbukti memoderasi pengaruh MVAIC terhadap kinerja keuangan dan kinerja ESG. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa dalam kondisi normal sebelum krisis ekonomi akibat COVID-19, perusahaan-perusahaan di ASEAN lebih mengutamakan pemanfaatan IC untuk meningkatkan kinerja keuangan. Sedangkan, dalam masa pandemi COVID-19, perusahaan-perusahaan di ASEAN belum memanfaatkan IC untuk meningkatkan kinerjanya. Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman kepada perusahaan pentingnya IC untuk kinerja keuangan dan kinerja ESG perusahaan baik di masa normal maupun di masa krisis.

This study aims to analyze the impact of intellectual capital (IC) on firm’s financial performance and ESG (environmental, social and government) performance with the COVID-19 pandemic as a moderating variable. This study uses a sample of companies (except the financial sector) listed on stock exchanges in ASEAN countries, namely: Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, and Thailand with a total of 784 observational data in the 2016 to 2020 period. This study uses the Modified Value-Added Intellectual Coefficient (MVAIC) model as a proxy for IC, return on assets (ROA) as a proxy for financial performance, and ESG scores from the Eikon Thomson Reuters database as a proxy for ESG performance. The results showed that MVAIC had a significant positive relationship with financial performance, but on the other hand, MVAIC had a significant negative relationship with ESG performance. With the COVID- 19 pandemic as the moderating variable, the test results show that the pandemic period was not proven to moderate the influence of MVAIC on financial performance and ESG performance. These results indicate that under normal conditions before the economic crisis due to COVID-19, companies in ASEAN prioritized using IC to improve financial performance. Meanwhile, during the COVID-19 pandemic, companies in ASEAN are not using IC to improve their performance. The implication of this research is to provide understanding to companies about the importance of IC for the company's financial performance and ESG performance both in normal times and in times of crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Uli Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh co-insurance effect terhadap biaya utang. Pada peneletian ini co-insurance effect diteliti melalui hubungan kelompok usaha dan biaya utang.Penelitian ini menggunakan metode generalized least square, dengan jumlah observasi 770 titik observasi dari tahun 2008-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha memiliki biaya utang yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan Independen. Dengan demikian co-insurance effect tidak terbukti membuat biaya utang menjadi lebih murah. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan co-insuance effect diantara perusahaan di dalam kelompok usaha. Hal ini mungkin dikarenakan terjadinya tunneling diantara perusahaan dalam kelompok usaha yang disebabkan oleh pemisahan pengendalian dan kepemilikan.

The purpose of this study is to examine the co-insurance effect on cost of debt. The research conducted by analayzing the relationship between group and the cost of debt. There are 770 firm-year observations in this research from 2008-2012. The results suggest that firms that join business group have significant higher cost of debt, compared wih their counterparts. This means that the co-insurance effect has no significant positive effect on cost of debt. Moreover this research shows that there is no significant difference of co-insurance effect among the firms in business group. it maybe due to the probability of the existence of tunneling activities in business group which caused by the divergence of controlling right and cash flow right.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Sakina
"Penelitian ini membahas tentang analisis risiko pengendalian internal atas prosedur pengelolaan aset tetap pada Perum Perumnas. Penelitian ini menjabarkan dengan detail prosedur yang berlaku dalam pengelolaan aset tetap kemudian mengidentifikasi risiko terkait. Penelitian ini menganalisis mitigasi yang telah dilakukan dan respon perusahaan terhadap risiko yang ada. Penyusunan skripsi menggunakan metode studi kasus. Hasil dari penelitian adalah pengendalian internal atas prosedur pengelolaan aset tetap pada Perum Perumnas Regional III telah dilakukan dengan baik. Digunakan pedekatan COSO Internal Control Framework Update 2014 atas risiko-risiko yang teridentifikasi dari lima prosedur terkait pengelolaan aset tetap terdapat 6,56% (4 risiko) berada pada kuadran I yang berarti kombinasi dari risiko yang memiliki nilai probabilitas hampir pasti terjadi dan dampaknya sangat besar apabila risiko terjadi. Hasil penelitian terdapat 93,44% (57 risiko) berada pada kuadran II yang berarti kombinasi dari risiko yang memiliki nilai probabilitas hampir tidak mungkin terjadi dan dampaknya sangat besar apabila risiko terjadi. Risiko-risiko yang telah teridentifikasi telah dilakukan mitigasi serta respon reducing dan sharing apabila risiko terjadi. Empat dari lima komponen dari COSO Internal Control Framework Update 2014 telah dilakukan dengan baik oleh manajemen Perum Perumnas Regional III yaitu lingkungan pengendalian (control environment), aktivitas pengendalian (control activities), informasi dan komunikasi (information and communication), pengawasan (monitoring).

This research discusses about risk analysis of internal control over fixed asset management procedures at Perum Perumnas. This research describes in detail the procedures that apply fixed asset management then identifies the related risks. This research analyze the mitigation that has been done and the companys response to the existing risks. This research is compiling the research using case study method. Result of the research are internal control over the procedure for fixed asset management at Perum Perumnas Regional III has been done well. Using the 2014 COSO internal control framework approach to the risk identified from five procedures related to fixed assets management there are 6.56% (4 risks) in quadrant I, which means combination of risks that have a probability value almost certainly occurs and the impact is very large if the risk occurs. And there are 93.44% (57 risks) in quadrant II, which means that combination of risks that have a probability value is almost impossible and the impact is very large if the risk occurs. The risks that have been identified have been mitigated as well as reducing and sharing responses when risks occur. Four of five components of 2014 COSO internal control framework have been done well by the management of Perum Perumnas Regional III, there is control environment, control activity, information and communication, and monitoring."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vemy Nadhila Putri
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengungkapkan isu terkait reklasifikasi aset dalam penyelesaian menjadi aset tetap pada salah satu perusahaan di bidang pertambangan di Indonesia yaitu PT MTA. Analisis terkait isu dilakukan dengan dasar PSAK 16: Aset Tetap revisi 2015 dan PSAK 26: Biaya Pinjaman revisi 2014 . Selain itu, dibahas juga adanya pengecualian dalam pengukuran persediaan menurut PSAK 14: Persediaan revisi 2014 menggunakan NRV sesuai dengan praktik industri yang berlaku, yang didalamnya mencakup produsen mineral dan produk mineral. Adapun persediaan emas yang dimiliki PT MTA tetap diukur menggunakan LCNRV. Perbandingan juga dilakukan dengan perusahaan terbuka lainnya yang memiliki persediaan emas. Pengukuran dengan LCNRV maupun NRV dapat diterapkan pada perusahaan produsen mineral dan produk mineral selama persediaannya merupakan komoditas umum.

The aim of this internship report is to disclose issues related to the reclassification of construction in progress CIP into fixed assets in a mining company in Indonesia, namely PT MTA. The analysis is based on SFAS 16 Fixed Assets revised 2015 and SFAS 26 Borrowing Cost revised 2014 . In addition, there are also exceptions in the measurement of inventories under SFAS 14 Inventories revised 2014 using NRV in accordance with applicable industrial practices, which include mineral and mineral products producers. PT MTA chose to measure their gold inventory using LCNRV instead. Comparison is also done with other public company that has gold as their inventory. Measurement with either LCNRV or NRV can be applied to mineral and mineral product producers to the extent that their inventory is a common commodity."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Aristo Kaesar
"Laporan ini memaparkan penerapan kebijakan akuntansi aset tetap pada salah satu perusahaan jasa transportasi laut. Kebijakan akuntansi tersebut mencakup metode pengukurannya, metode penyusutan, penurunan nilai, dan penghapusan. Laporan ini juga membahas manajemen aset tetap yang dilakukan perusahaan seperti inventarisasi aset, perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan aset tetap. Terdapat analisis atas penerapan kebijakan akuntansi dan manajemen aset tetap pada perusahaan tersebut. Penerapan kebijakan akuntansi aset tetap PT. HIT telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan PSAK No. 48 (Revisi 2009). Proses manajemen aset tetap perusahaan telah berjalan dengan baik dan mengikuti prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh PT. HIT.

This report explains about the application of accounting policies in the marine transportation services company related to fixed assets. The significant accounting policies are measurement method, depreciation method, impairment, and disposal. This report also discusses the company’s fixed asset management as such as asset inventorying, planning, procurement, maintenance, and disposal of fixed assets. It also contains some analysis of the application of accounting policies and the fixed assets management of the company. The application of fixed assets accounting policies in PT. HIT is appropriate with PSAK No. 16 (Revisi 2011) and PSAK No. 48 (Revisi 2009). The process of company fixed assets management has run well and basically on the procedures applied in PT. HIT."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Prima Nirmala
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris terkait hubungan langsung maupun tidak langsung antara konsentrasi pasar jasa audit dan kualitas audit yang dimediasi oleh biaya audit dan melihat apakah regulasi terkait rotasi yang diterbitkan yaitu PP No. 20 Tahun 2015 mempengaruhi hubungan tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industri non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017. Penelitian ini menemukan dengan adanya penghapusan kewajiban rotasi KAP pada PP No. 20 Tahun 2015, mempengaruhi hubungan konsentrasi pasar jasa audit dan kualitas audit secara tidak langsung dalam hal ini di mediasi oleh biaya audit. Penelitian juga menemukan hubungan konsentrasi pasar jasa audit berhubungan positif signifikan dengan biaya audit. Biaya audit juga memiliki hubungan positif signifikan dengan kualitas audit. Hal tersebut dilatarbelakangi adanya perubahan regulasi terkait rotasi, dalam hal ini adalah PP Nomor 20 Tahun 2015.

This study aims to obtain empirical evidence related to the direct and indirect relationship between audit service market concentration and audit quality mediated by audit costs and see whether regulations related to rotations issued are PP No. 20 of 2015 affects the relationship. The sample used in this study is a non-financial industrial company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013-2017. This study found that with the abolition of KAPs rotation obligation on PP No. 20 of 2015, affects the relationship of audit market concentration and audit quality indirectly in this case mediated by audit fees. The study also found that the relationship between audit service market concentration was significantly positive with audit fees. Audit costs also have a significant positive relationship with audit quality. This is motivated by the existence of regulatory changes related to rotation, in this case is Indonesian Government Regulation Number 20 Year 2015.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>