Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131444 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Ariawan
"Evaluasi Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIMRS di RSU Bali Royal Tahun 2017SIM RS di RSU Bali Royal sudah digunakan sejak tahun 2010. Tetapipemanfaatan SIM RS masih belum optimal. Tujuan penelitian adalah untukmengukur efektivitas implementasi SIM RS di RSU Bali Royaldengan menggunakanindikator PIECES Performance, Information and data, Economics, Control andsecurity, Efficiency, Service di evaluasi dari sisi Informasi yang bisa dihasilkan.Rancangan penelitian yang digunakan adalah System Assessment Method.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam Indepth Interview menggunakan pedoman wawancara.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dantelaah dokumen yang telah dilakukan, didapatkan hasil kinerja SIMRS RSU BaliRoyal dari sisi informasi berdasarkan performance sudah baik diketahui dariindikator throughput dan respond time, dari information sudah baik bila dinilai darioutputs, inputs serta stored data, secara economics sudah baik, dari cotrolling andsecurity keamanan data masih kurang, dari segi efficiency informasi yang didapatkandi SIMRS sudah baik, dari segi service bahwa SIMRS RSU Bali Royal sudah baik.Saran penambahan server, penerapan elektronik rekam medis, mengintegrasikansistem dengan peralatan yang ada, adanya log out otomatis dan pemantauan rutinimplementasi SIMRS ke seluruh unit.Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIM RS , Efektivitas,Informasi, Metode PIECES.

Evaluation of Effectiveness Implementation of Hospital Management InformationSystem HMIS in Bali Royal Hospital 2017Hospital Management Information System HMIS in Bali Royal Hospitalhas been used since 2010. But the utilization of HMIS is not optimal. The purpose ofthis research is to measure the effectiveness of HMIS implementation in RSU BaliRoyal by using PIECES indicator Performance, Information and Data, Economics,Control and security, Efficiency, Service from the Information that can be providedby HMIS. The research design is System Assessment Method. Data collection wasdone by in depth interviews Indepth Interview using interview guidelines.
Based onthe results of in depth interviews and data processing, the results is performance ofHMIS in Bali Royal in terms of information seen from the performance is good knownfrom the throughput and respond time indicators, from the information is goodassessed from outputs, inputs and stored data, economics is good, from controllingand security data security is not good , in terms of information efficiency obtained inHMIS is good, in terms of service that HMIS Bali Royal Hospital is good. Suggestionof server addition, implementation of electronic medical record, integrate system withexisting equipment, automatic logout and routine monitoring of HMISimplementation to all unitsKeyword Hospital Management Information System HMIS , effectiveness,Information, PIECES.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delis Septianti Balgis
"Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit merupakan salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Timur yang telah mendukung pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) DKI Jakarta, yaitu dengan cara mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Saat ini RSKD Duren Sawit sedang dalam tahap penerapan keamanan informasi SIMRS berdasarkan ISO/IEC 27001. Hal tersebut selaras dengan adanya Peraturan Mentri Kominfo No.4 tahun 2016 tentang sistem standar manajemen pengamanan informasi untuk penyelenggaraan sistem elektronik. Namun berdasarkan hasil evaluasi indeks Keamanan Informasi (KAMI) dari Badan Siber dan Sandi Negara, penerapan keamanan informasi di RSKD Duren Sawit belum memenuhi standar keamanan informasi. Penyebab utama dari permasalah tersebut ialah belum adanya penerapan manajemen risiko yang belum mengacu pada standar keamanan informasi. Oleh karena itu, perlu adanya perancangan manajemen risiko keamanan informasi untuk SIMRS RSKD Duren Sawit. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja ISO/IEC 27005 sebagai panduan dalam merancang manajemen risiko serta mendukung konsep umum yang ditetapkan dalam ISO/IEC 27001. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu primer dan sekunder. Pengumpulan data primer berdasarkan wawancara secara langsung di Bagian Pelaksanan SIMRS RSKD Duren Sawit. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menganalisis dokumen internal RSKD Duren Sawit terkait SIMRS. Penelitian ini menghasilkan 7 skenario risiko yang akan diterima (accept) dan 62 skenario yang akan dikontrol (mitigate). Rekomendasi kontrol disusun dengan mengacu pada ISO/IEC 27002. Berdasarkan penelitian ini dapat meminimalisir dampak kerugian bagi RSKD Duren Sawit. Selain itu, dapat meningkatkan keamanan informasi pada SIMRS RSKD Duren Sawit yang sesuai dengan regulasi pemerintah, serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan pihak manajemen demi peningkatan layanan SIMRS RSKD Duren Sawit.

Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit is one of the hospitals in the East Jakarta area that has supported the development of the Regional Health Information System DKI Jakarta (SIKDA), by implementing the Hospital Management Information System (SIMRS). Currently RSKD Duren Sawit is in the stage of implementing information security SIMRS based on ISO/IEC 27001. This is in line with the Regulation of the Minister of Communication and Information No. 4 of 2016 concerning the standard system of information security management for the implementation of electronic systems. However, based on the results of the evaluation of Indeks Keamanan Informasi (KAMI) from Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), the application of information security in RSKD Duren Sawit is not yet fulfilled information security standards. The root cause of these problems is because information security risk management does not refer to information security standards. Therefore, it is necessary to design an information security risk management for SIMRS RSKD Duren Sawit. This research uses the ISO / IEC 27005 framework as a guide in designing risk management and supports the general concepts from ISO / IEC 27001. Data collection will be divided into primary and secondary data. Primary data collection is based on direct interviews with Bagian Pelaksanan SIMRS RSKD Duren Sawit. Secondary data collection will be done by analyzing the internal documents of RSKD Duren Sawit related to SIMRS. This research produces 7 risk scenarios that will be accepted and 62 scenarios that will be controlled (mitigate). Control recommendations are prepared by referring to ISO/IEC 27002. Based on this research can minimize the impact of losses for the Duren Sawit RSKD. In addition, it can improve information security on the Duren Sawit RSKD SIMRS in accordance with government regulations and can be used as a material for consideration and management decision making for the improvement of SIMRS RSKD Duren Sawit service.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dharmawati
"Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) telah dilaksanakan sejak tahun 2012 di RSK Dr Rivai Abdullah dan belum pernah dilakukan evaluasi terhadap sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh evaluasi mengenai sistem informasi manajemen rumah sakit di pelayanan rawat jalan RSK Dr. Rivai Abdullah. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik terkait SIMRS di Pelayanan Rawat Jalan RSK Dr. Rivai Abdullah. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa belum adanya kebijakan berupa Tim Kerja SIMRS, belum adanya pedoman atau standar operasional prosedur (SOP) mengenai SIMRS, dan pelatihan hanya sekali dilakukan. RSK Dr Rivai Abdullah dalam proses persiapan pengembangan SIMRS dengan melakukan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Perangkat keras (hardware) yang ada sudah mencukupi kecuali di Poliklinik (Instalasi Rawat Jalan).
Berdasarkan analisis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service) dapat disimpulkan performa sudah cukup standar dan tidak terlalu rumit, kecepatan pengiriman dan pengaksesan data belum cukup cepat, informasi yang ditampilkan sudah cukup baik, dari segi ekonomi tenaga teknisi SIMRS yang ada masih kurang dari jumlah minimal yang dibutuhkan, kontrol dan sekuritas sudah cukup aman. Disarankan dukungan pihak manajemen lebih optimal terutama kebijakan mengenai SIMRS, pembentukan Tim Kerja SIMRS, pembuatan pedoman SIMRS, pemenuhan tenaga teknisi, terjaminnya kualitas konektivitas jaringan, diadakan pelatihan dan sosialisasi kembali mengenai SIMRS.

Hospital Management Information System (SIMRS) has been implemented since 2012 in RSK Dr. Rivai Abdullah and has never been evaluated. This study aims to obtain an evaluation of the SIMRS in Dr. Rivai Abdullah hospital. This is a qualitative research methods with descriptive analytical approach SIMRS in Dr. Rivai Abdullah hospital. The evaluation showed that the absence of policy such as working team SIMRS, not yet guidelines or Standard Operational Procedure (SOP) regarding SIMRS, and training is done only once. RSK Dr. Rivai Abdullah in the preparation process SIMRS development through cooperation with the Ministry of Health. Hardware is sufficient except in Poliklinik.
Based on the analysis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service) concluded the performance was pretty standard and not too complicated, the transmission speed and data access is not fast enough, the information displayed is quite good, from an economic point of IT personnel that there is still less than the minimum amount required, control and security is enough secure. Suggested management support optimized especially regarding SIMRS policy, the establishment of the working team SIMRS, manufacture guidelines or SOP SIMRS, fulfillment of IT, ensuring the quality of network connectivity, training and socialization held back on SIMRS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T53076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Tri Wijayati
"Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kinerja, RS UKRIDA melakukan implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Penerimaan atau penolakan sistem oleh pengguna adalah penentu keberhasilan atau kegagalan adopsi sistem. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu metode untuk melakukan penilaian penerimaan teknologi yang paling banyak digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis penerimaan penggunaan SIMRS oleh karyawan RS UKRIDA dengan menggunakan TAM. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi cross sectional terhadap 104 karyawan RS UKRIDA. Analisis dilakukan dengan uji univariat dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap persepsi manfaat. Persepsi kegunaan dan persepsi manfaat berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap sikap terhadap penggunaan. Sikap terhadap penggunaan berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap intensi/niat perilaku. Persepsi manfaat berpengaruh secara langsung namun tidak signifikan terhadap intensi/niat perilaku. Pada pengaruh tidak langsung, persepsi manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi/niat perilaku melalui sikap penggunaan. Dan pengaruh tidak langsung persepsi kemudahan terhadap intensi/niat perilaku bernilai positif dan signifikan. Sikap terhadap penggunaan merupakan prediktor terpenting dari intensi/niat perilaku karyawan RS UKRIDA terhadap penggunaan SIMRS.

In providing optimal health services, increasing efficiency, effectiveness, and performance, UKRIDA Hospital implements the Hospital Management Information System (HMIS). User’s acceptance or rejection of the system is determinant of the success or failure of the system adoption. Technology Acceptance Model (TAM) is one of the most widely used methods for assessing technology acceptance. The purpose of this study is to analyze the acceptance of HMIS usage by UKRIDA Hospital employees using TAM. This research is a quantitative study with a cross sectional study approach to 104 employees of UKRIDA Hospital. The analysis is carried out by univariate test and path analysis. The results show that perceived ease of use has a direct and significant effect on perceived usefulness. Perceived ease of use and perceived usefulness have a direct and significant effect on attitude toward using. Attitude toward using has a direct and significant effect on behavioral intention to use. Perceived usefulness has a direct effect but not significant on behavioral intention to use. On the indirect effect, perceived usefulness has a positive and significant effect on behavior intention to use through attitude toward using. And the indirect effect of perceived ease of use on behavioral intention to use is positive and significant. Attitude toward using is the most important predictor of behavioral intention to use of UKRIDA Hospital employees toward the use of HMIS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Pers, 2018
362.110 68 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1997
651.504261 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Sukma Sajati
"Nyeri adalah suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual, potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian saat terjadi kerusakan. Manajemen nyeri merupakan suatu komponen penting dari perawatan pasien, terutama dalam keadaan darurat dimana rasa sakit dapat menghambat kesempatan untuk mengobati dan mengelola kondisi yang menyebabkan rasa sakit. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk membentuk pedoman manajemen nyeri di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sehingga dapat digunakan secara efektif dan cepat guna mengurangi rasa nyeri yang dirasakan, meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit dan meningkatkan kualitas hidup. Dalam studi ini, Rumah Sakit Universitas Indonesia menjadi subjek evaluasi. Penelitian ini dilakukan dengan desain obeservasional menggunakan analisis deskriptif. Kesimpulan dari studi ini adalah derajat nyeri dapat dibagi secara sederhana menjadi ringan, sedang, berat. Ada beberapa cara untuk membantu mengetahui akibat nyeri menggunakan skala assessment nyeri yaitu Visual Analog Scale (VAS), Verbal Rating Scale (VRS), Numeric Rating Scale (NRS), dan Wong Baker Pain Rating Scale. Manajemen nyeri dapat dilakukan tatalaksananya sesuai dengan indikasi nyeri berdasarkan tingkat keparahannya. Manajemen nyeri yang efektif dan cepat dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan, meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit dan meningkatkan kualitas hidup. Berdasarkan studi literatur, obat yang dapat digunakan sebagai terapi untuk kategori nyeri skala sedang yaitu terapi inhalasi (seperti nitrooksida, dan metoksifluran), asetaminofen/parasetamol, obat golongan antiinflamasi non steroid (NSAID) (seperti ibuprofen, naproxen, diklofenak, ketorolak, celecoxib dan metamizol), dan obat golongan opioid (seperti kodein dan tramadol).

Pain is an unpleasant sensory and emotional experience associated with actual, potential or perceived tissue damage in the event of damage. Pain management is an important component of patient care, especially in emergencies where pain can hinder the opportunity to treat and manage the condition causing the pain. Therefore, this study aims to establish guidelines for pain management in the Emergency Room (ER) so that they can be used effectively and quickly to reduce perceived pain, improve the function of diseased body parts and improve quality of life. In this study, the University of Indonesia Hospital was the subject of evaluation. This research was conducted with an observational design using descriptive analysis. This study concludes that the degree of pain can be simply divided into mild, moderate, and severe. There are several ways to help determine the effects of pain using pain assessment scales, namely the Visual Analog Scale (VAS), Verbal Rating Scale (VRS), Numeric Rating Scale (NRS), and Wong-Baker Pain Rating Scale. Pain management can be managed according to pain indications based on the severity level. Effective and fast pain management can reduce pain, improve the function of the affected body part and improve quality of life. Based on literature studies, drugs that can be used as therapy for moderate pain are inhalation therapy (such as nitrooxide and methoxyflurane), acetaminophen/paracetamol, non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) (such as ibuprofen, naproxen, diclofenac, ketorolac, celecoxib and metamizole), and opioid class drugs (such as codeine and tramadol)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Parna Arianta
"SIRS merupakan salah satu sub-sistem penting dalam pelayanan rumah sakituntuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan berguna untuk segenap ldquo;stakeholder rdquo; di rumah sakit. SIRS yang telah berjalan wajib untuk dievaluasi,agar sesuai dengan perkembangan kebutuhan pelayanan. Di era jaminan kesehatannasional JKN , rumah sakit harus memiliki SIRS yang mampu terintegrasidengan sistem informasi BPJS. Untuk menganalisa manfaat penggunaan SIRSpada proses klaim pasien JKN, peneliti mengadopsi kombinasi berbagai modelevaluasi sistem. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasiSIRS di RSU Kertha Usada terhadap ketepatan pengklaiman pasien JKN.Penelitian ini bersifat studi analitik berdesain cross sectional, dengan sampelpenelitian sebanyak 100 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuisonerdengan dilakukan analisis data univariat, bivariat chi-square test , dan multivariatlogistic regression menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian memperlihatkansampel penelitian valid dan reliabel digunakan sebagai sampel penelitian, dengannilai R tabel > 0,3610 DF 28, 0,05 . Berdasarkan data demografi 75 sampelperempuan, dengan rata-rata usia 24-40 tahun sebanyak 68 , dan sampelterbanyak 84 pada jabatan pelaporan. Semua indikator variabel independendipersepsikan baik oleh responden.. Hasil analisis Chi-Square, variabelindependen : kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas informasi, kepuasanmemiliki hubungan dengan dampak individu. Hasil analisis multivariatmemperlihatkan hanya variabel kualitas sistem yang berpengaruh terhadapdampak individu dengan sebesar 3,378 kali OR 3,378 . Hasil penelitianmengemukakan terdapat pengaruh SIRS terhadap ketepatan pengklaiman pasienJKN RSU Kertha Usada Singaraja Bali

Hospital information system HIS is one of the important sub systems in hospitalservices to produce fast, precise, and useful information for all stakeholders inhospitals. HIS that has been running must be evaluated, to fit with the servicedevelopment. In the era of national health service coverage NHS , the hospitalsmust have HIS that can be integrated with BPJS information system. To evaluatethe effect of HIS benefit on the NHS claims process, researchers adoptcombination of information evaluation models. The aim of this study was to knowthe description of HIS implementation in Kertha Usada General Hospital with theaccuracy of HIS claims. This research is cross sectional design with analyticalstudy by using 100 samples. The research instrument used questionnaire withunivariate data analysis, bivariate chi square test , and multivariate logisticregression using SPSS application. The result of the research shows that the datais valid and reliable used as the research sample, with R table 0,3610 DF 28, 0,05 . Based on demographic data 75 of female samples, with mean age 24 40years as many as 68 , and 84 samples are in reporting position. All of theindependent variable have good perception by the respondent. Chi Squareanalysis results, independent variable system quality, service quality,information quality, and satisfaction has good relation with individual impact p value 0.05 . Multivariate test shows that only system quality impact individualimpact, 3,378 times OR 3,378 . The result of study indicates that there isinfluence of HIS on the accuracy of NHS claims."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Putra
"Pelayanan Farmasi merupakan pelayanan yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi akan memengaruhi mutu layanan di rumah sakit secara menyeluruh. Demikian juga di RSU Bali Royal, didapatkan waktu tunggu di atas dari standar pelayanan minimal rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi rawat jalan disebabkan belumber jalannya manajemen mutu yang baik di RSU Bali Royal.
Peneitian ini akan melihat bagaimana proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean, di tahun 2017 dengan observational action process research, dengan melakukan observasi terhadap 15 pasien dari bulan oktober 2017 sampaidengan Januari 2018 di farmasi rawat jalan RSU Bali Royal, dengan melihatwaste yang ada.
Ditemukan kegiatan yang bersifat value added sebesar 45,65 dan kegiatan non value added waste sebesar 54,28. Waste yang banyak ditemukan adalah waste waiting dan waste defect. Eliminasi waste yang sudah ditemukan dengan implementasi intervensi antara lain: memindahkan konterkasir, merubah lay out farmasi, membuat loket antara konter farmasi denganruang pengerjaan obat mengunci pintu ruang farmasi dan merubah alur layananfarmasi rawat jalan, sehingga kegiatan non value added dapat di eliminasi menjadi 18,28 dan kegiatan value added menjadi 81,72. Dari segi outcome dapat dilihat adanya perbaikan waktu tunggu, perbaikan kepuasan pelanggan, peningkatan kunjungan dan peningkatan omset di farmasi.
Peneitian ini menyimpulkan adanya peningkatan mutu layanan setelah dilakukan perbaikan proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean.

Pharmaceutical Services is a service that cannot be separated from hospitalservices. The length of waiting time in the pharmacy will satisfy the overallquality of hospital services. Currently the waiting time in Bali Royal Hospitalpharmacy for out patient is still above the standard waiting time, which is not inaccordance with the hospital guidelines. The standard waiting time for outpatientpharmacy cannot be achieved due to lack of quality management at RSU BaliRoyal.
This study will look at how the process of outpatient pharmacy serviceusing lean method, in 2017 with observational action process research, byobserving 15 patients from October 2017 to January 2018 at outpatientpharmaceutical RSU Bali Royal, by looking at the waste.
It is founded that thereare 45.65 value added activities and non value added activities vaste of54.28 . Most of the wastes that are found are waste waiting and waste defect.Elimination of waste that has been done by the implementation of intervention,among others moving cashier counters, changing the lay out of pharmacy,making counter between the pharmaceutical counter with space lock pharmaceutical door lock and change in outpatient pharmacy service, so that non value added activities can be eliminated to 18.28 and value added activities to81.72. In terms of outcome can be seen the improvement of waiting time, improvement of customer satisfaction, increased visits and increased turnover inpharmacy.
This study concludes that there is a significant improvement of servicequality after the refinement of outpatient pharmacy service process using leanmethod.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afni Intan Pratiwi
"Implementasi IPM melalui SAMRS oleh teknisi elektromedik IPSSRS RSUP Fatmawati belum dilaksanakan secara optimal, ditunjukkan dengan adanya perbedaan antara capaian IPM dalam kontrak kinerja pegawai dengan report IPM melalui SAMRS. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis implementasi inspection preventive maintenance berbasis web sistem aset manajemen rumah sakit dengan technology acceptance model di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian operasional yang bersifat kualitatif. Metode yang digunakan adalah observasi, telaah dokumen, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian digambarkan dengan matriks hasil wawancara mendalam untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi implementasi IPM melalui SAMRS. Berdasarkan hasil analisis menggunakan technology acceptance model, diketahui akar penyebab implementasi IPM melalui SAMRS tidak optimal akibat kurangnya sumber daya elektromedik di RSUP Fatmawati. Faktor lain penyebab implementasi IPM melalui SAMRS tidak optimal karena IPM melalui SAMRS belum menjadi laporan wajib teknisi elektromedik dan kurangnya waktu yang dibutuhkan oleh teknisi elektromedik untuk pencatatan hasil IPM melalui SAMRS. Berdasarkan analisis tersebut diberikan usulan berupa penghitungan analisis beban kerja teknisi elektromedik terhadap jumlah alat medik di RSUP Fatmawati yang dilakukan inspection preventive maintenance dan merubah sistem pelaporan IPM teknisi elektromedik kepada kepala IPSSRS dari manual menjadi digital melalui SAMRS.

The implementation of IPM through SAMRS by IPSSRS electromedic technician at RSUP Fatmawati has not been carried out optimally, as indicated by the differences between the achievement of IPM in employee performance contracts with IPM reports through SAMRS. This research was conducted to obtain the results of the implementation analysis of a web-based inspection preventive maintenance system of hospital management with technology acceptance models at RSUP Fatmawati. The type of this research is qualitative operational research. The method used are observation, literature review, and in-depth interviews. The results of the study are illustrated by a matrix of in-depth interviews to find out the factors that influence the implementation of IPM through SAMRS. Based on the analysis using the technology acceptance model, the main cause of the implementation of IPM through SAMRS is not optimal due to the lack of electromedic resources in RSUP Fatmawati. The other factors causing the nonoptimal implementation of IPM through SAMRS are IPM through SAMRS has not become a mandatory report on electromedical technicians and the lack of time required by electromedical technicians to record the results of IPM through SAMRS. Based on the analysis it can be proposed that electromedical technician workload calculation of the number of medical devices in RSUP Fatmawati which is carried out by preventive maintenance inspection and changes the electromedic technician's IPM reporting system to the IPSSRS head from manual to digital via SAMRS is suggested as the recommendation to resolve the problem."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>