Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukma Direja
"ABSTRAK
Penelitian ini mengestimasi keputusan bersama antara keputusan bekerja dan keputusan pilihan tipe pengasuhan bagi wanita yang sudah menikah dan memilki paling tidak seorang anak kecil berusia 0-5 tahun dalam suatu rumah tangga. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data hasil Survei Biaya Hidup SBH pada tahun 2012. Hasilnya menunjukkan jika harga mengasuh anak tidak berpengaruh terhadap partisipasi kerja wanita yang sudah menikah dan memiliki anak kecil berusia 0-5 tahun. Dan juga hasil upah perkiraan dari wanita tersebut menunjukkan pengaruh positif baik terhadap partisipasi kerja maupun tipe pengasuhan.

ABSTRACT
This study estimates a joint decision between a work decision and a decision on the choice of care type for a married woman and has at least one 0 5 years old child in a household. The data used in this study is data from the Survey Cost of Living SBH in 2012. The results indicate if the price of childcare does not affect the participation of working women who are married and have small children aged 0 5 years. And also the results of the wage estimates of the women showed a positive influence both on the participation of work and the type of care. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Berliana Deborah
"Fenomena anak yang bekerja hingga saat ini masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara Indonesia. Keseriusan pemerintah dalam mengatasi pekerja anak dapat dilihat dari komitmen pemerintah untuk menciptakan Indonesia bebas pekerja anak tahun 2025. Salah satu faktor yang paling sering disebut sebagai penyebab munculnya pekerja anak adalah kemiskinan. ILO mengungkapkan salah satu cara agar keluar dari kemiskinan, adalah dengan melakukan migrasi. Remitansi (kiriman uang) yang dikirimkan oleh para migran ke daerah asal sebagai produk dari migrasi menjadi alternatif pendapatan bagi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga diharapkan anak tidak harus terjun ke dunia kerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk melihat pengaruh remitansi terhadap partisipasi kerja anak adalah dengan menggunakan 2SLS dengan bantuan variabel instrumental. Hasil regresi 2SLS menunjukkan bahwa remitansi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap partisipasi kerja anak. Intervensi pemerintah dalam mengadakan pelatihan pengelolaan remitansi serta menyediakan sekolah gratis bagi masyarakat miskin diharapkan dapat mampu memperkecil partisipasi kerja anak.

The phenomenon of child labor has been a problem in Indonesia. The determination in dealing with this problem can be seen from the Government's commitment to free Indonesia from child labor by 2025. One of the factors most often cited as the cause of child labor is poverty. The ILO revealed that one of the ways to get out of poverty is by doing a migration. Remittances sent by migrants to areas of origin as a product of migration are an alternative income for households to meet their daily needs, so it is hoped that children do not have to enter the world of work just to make ends meet. In this study, the method used to see the remittances effect on children's work participation is the 2sls with the help of an instrumental variable. The regression result shows that remittances have a negative and significant effect on children's work participation. Government intervention in conducting training on remittance management and providing free schools for the poor is expected to reduce children's work participation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Lidra Maribeth
"Indonesia menjadi salah satu negara dengan penyumbang angka stunting terbesar kelima di dunia.Kehamilan tidak diinginkan dapat menjadi salah satu faktor yang mungkin berperan besar dalam menyebabkan kejadian stunting pada anak usia 0-5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kehamilan tidak diinginkan dengan kejadian stunting pada anak usia 0-5 tahun. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Nasional (Riskesdas) dengan metode penelitian potong lintang (cross sectional). Penelitian ini mencakup seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang dilaksanakan mulai dari persiapan sampai dengan analisis lanjut pada Januari 2012 – Desember 2014 dan data sekunder diproses pada tahun 2019. Sampel penelitian ini adalah wanita usia 15-49 tahun dengan anak usia 0-5 tahun di Indonesia yang berjumlah sebanyak 42.684 orang.
Hasil dari penelitian ini didapatkan hubungan kehamilan tidak diinginkan dengan kejadian stunting pada analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square, dengan nilai p 0,04 (OR: 1,059 dan 95% CI: 1,003-1,118). Pada uji multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik, hubungan kehamilan tidak diinginkan menjadi tidak signifikan dengan stunting dengan hasil p-value 0, 077  (OR: 1,051; 95% CI: 0,995-1,110). Terdapat dua variabel konfonding yaitu status ekonomi dan pendidikan yang berhubungan sginifikan dengan stunting dengan p value <0,001.
Kesimpulan : Pada analisis multivariat tidak terdapat hubungan kehamilan tidak diinginkan dengan kejadian stunting pada anak usia 0-5 tahun (nilai p> 0,05). Terdapat konfonding dalam penelitian ini yaitu pada variabel pendidikan dan status ekonomi. Pendidikan dan status ekonomi memiliki hubungan signifikan pada analisis multivariat (nilai p<0,001) dengan kejadian stunting.

Indonesia has become 5th top country with biggest stunting rate in the world. Unintended pregnancies can be one of the factors that may play a major role in causing the incidence of stunting in children aged 0-5 years. This study aims to analyze the relationship of unintended pregnancies with incidence of stunting in children aged 0-5 years. This quantitative research used secondary data from National Health Research (Riskesdas) with cross sectional research methods. This research covered all provinces and districts / cities in Indonesia which were carried out from preparation to further analysis in January 2012 - December 2014 and the secondary data was processed in 2019. The sample of this study was women aged 15-49 years old with children 0-5 years old in Indonesia which amount to 42,684 people.
Results: In bivariate analysis using chi-square test, it was found that the relationship of unintended pregnancies with stunting have a p value of 0.04 (OR: 1.059 and 95% CI: 1.003-1.118). In multivariate test using logistic regression tests, the relationship of unintended pregnancies became insignificant to stunting with p-value 0, 077 (OR: 1.051; 95% CI: 0.995-1,110). There are two confounding variabels, economic status and education related significantly to stunting with p value <0.001.
Conclusion: in multivariate analysis there was no relathionship of unintended pregnancy with stunting in children under five years old ( p value> 0.05). There is confounding in this study, the educational variable and economic status are confounding variable. Education and economic status have a significant relationship on multivariate analysis (p value< 0.001) with stunting.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T55289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Ayu Wulandari
"Pada tahun 2007, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan menurun antara kelompok umur 20-24 dan 30-34 tahun. Keberadaan anak umur tertentu dikatakan menjadi penyebab perubahan partisipasi kerja perempuan ini. Dengan menggunakan data SAKERTI 2000 dan 2007, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur anak terhadap transisi keluar kerja perempuan menikah menjadi ibu rumah tangga. Penelitian ini menemukan bahwa anak umur 0-2 tahun merupakan faktor utama yang mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja. Selain itu, anak umur 3-5 dan 18 tahun ke atas cenderung mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja, sementara anak 12-14 tahun cenderung mendorong perempuan menikah untuk tetap bekerja.

In 2007, Female Labor Force Participation Rate declined between the ages of 20-24 and 30-34 years old. It was said that the presence of children at certain ages cause changes in women’s work participation. Using IFLS 2000 and 2007, this study aims to analyse the effect of children’s age on married women’s transition out of employment to become housewives. This study finds that children aged 0-2 are the main factor that encourage married women to exit employment. Moreover, children aged 3-5 and 18 years and over are more likely to encourage married women to exit employment, while children aged 12-14 are more likely to encourage married women to stay employed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradita Khairinnisa
"Kehadiran anak usia 0-5 tahun dalam suatu keluarga dapat berdampak pada penurunan kepuasan pernikahan pada ibu secara drastis dan terus menerus. Hal ini disebabkan oleh pengasuhan yang intensif dan continuous yang dilakukan ibu sehingga membuatnya merasa pembagian tugas pengasuhan yang tidak adil dengan suaminya, kelelahan, dan stress. Hal tersebut dapat dicegah dengan adanya co-parenting dari suami.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan co-parenting dan kepuasan pernikahan pada ibu dengan anak usia 0-5 tahun. Pengukuran variabel co-parenting diukur menggunakan Brief Co-parenting Relationship Scale yang dikembangkan oleh Feinberg, Brown, dan Kan 2012, sedangkan kepuasan pernikahan menggunakan ENRICH Marital Satisfaction Scale yang dikembangkan oleh Fowers dan Olson 1993.
Penelitian ini diikuti oleh 425 ibu berstatus menikah yang memiliki anak pertama maksimal berusia 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara co-parenting dan kepuasan pernikahan pada ibu dengan anak usia 0-5 tahun.

Marital satisfaction of mother decline drastically after the birth of her child until the child turn 5 years old. This is caused by mother rsquo s intense and continuous parenting since the child is born. Mothers reported to feel exhausted, stressed, and unfair division of parenting task between her and her husband. The drastic decline of marital satisfaction in mother with 0 5 years old child can be prevented by co parenting with husband.
The aim of this study is to investigate the correlation between co parenting and marital satisfaction among mothers with 0 5 years old children. Co parenting is measured by Brief Co parenting Relationship Scale developed by Feinberg, Brown, and Kan 2012, and marital satisfaction is measured by ENRICH Marital Satisfaction Scale developed by Fowers and Olson 1993.
This study involved 425 mothers with 0 5 years old children. Result showed positive and significant correlation between co parenting and marital satisfaction among mother with 0 5 years old children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulia Januarti
"Karies merupakan penyakit rongga mulut yang banyak diderita oleh anak. Di Indonesia, sekitar 90% anak usia pra sekolah mengalami karies gigi. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penilaian risiko kareis gigi. Penilaian risiko karies dapat menilai faktor-faktor risiko karies yang ada pada setiap individu. Penilaian risiko karies yang telah ada berupa formulir yang diisi oleh dokter gigi melalui wawancara dan pemeriksaan klinis. Selama masa pandemi, terjadi penurunan kunjungan orang tua untuk membawa anaknya ke dokter gigi. Sehingga pembuatan aplikasi penilaiain risiko karies CAMBRA Indonesia berbasis android dilakukan agar orang tua dapat menilai risiko karies gigi anak usia 0-5 tahun. Pemahaman seseorang terhadap suatu informasi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Oleh karena itu, penelitian tentang penilaian risiko karies CAMBRA Indonesia berbasis android “SKOR GIGI” untuk anak usia 0-5 tahun pada orang tua berpendidikan dasar dilakukan. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil penilaian risiko karies gigi CAMBRA Indonesia berbasis android “SKOR GIGI” dengan formulir CAMBRA Indonesia untuk anak usia 0-5 tahun pada orang tua berpendidikan dasar. Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan di TK, PAUD dan RSGMP FKG UI. Pengambilan sampel dilakukan terhadap 37 orang tua dan anak yang sesuai dengan kriteria inklusi dan menandatangani surat persetujuan. Orang tua diminta untuk mengisi aplikasi “SKOR GIGI” kemudian setelah 6 hari, dokter gigi mengisi formulir CAMBRA Indonesia melalui wawancara dengan orang tua dan pemeriksaan klinis terhadap anak. Hasil pemeriksaan risiko karies aplikasi “SKOR GIGI” dengan formulir CAMBRA Indonesia diuji secara statistik. Hasil : Uji validitas menunjukkan angka sensitivitas sebesar 92,9%, spesifisitas sebesar 100%, NDP 100% dan NDN 81%. Dari uji komparasi didapatkan hasil tidak terdapat berbeda bermakna antara hasil aplikasi “SKOR GIGI” dengan formulir CAMBRA Indonesia. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan hasil antara pemeriksaan risiko karies aplikasi “SKOR GIGI” dengan formulir CAMBRA Indonesia untuk anak usia 0-5 tahun dengan orang tua berpendidikan dasar.

Caries is an oral disease that mostly affects children. In Indonesia, about 90% of pre-school age children experience dental caries. One of the prevention that can be done is by conducting a risk assessment of dental caries. Caries risk assessment can assess the caries risk factors that exist in each individual. The existing caries risk assessment is in the formulir of a formulir filled out by the dentist through interviews and clinical examinations. During the pandemic, there was a decrease in parental visits to take their children to the dentist. So that the creation of an Android-based CAMBRA Indonesia caries risk assessment application is carried out so that parents can assess the risk of dental caries in children aged 0-5 years. A person's understanding of an informuliration is influenced by the level of education. Therefore, a research on the caries risk assessment of CAMBRA Indonesia based on the android “SKOR GIGI” for children aged 0-5 years in parents with basic education was carried out. Objective: This study aims to see the results of the CAMBRA Indonesia dental caries risk assessment based on the android "SKOR GIGI" with CAMBRA Indonesia form for children aged 0-5 years in parents with basic education. Research Methods: This research was conducted in TK, PAUD and RSGMP FKG UI. Sampling was carried out on 37 parents and children who met the inclusion criteria and signed a letter of consent. Parents were asked to fill out the “SKOR GIGI” application then after 6 days, the dentist filled out CAMBRA Indonesia form through interviews with parents and clinical examination of the child. The results of the caries risk assessment using the “SKOR GIGI” application with CAMBRA Indonesia form were statistically tested. Results: The validity test showed a sensitivity of 92.9%, specificity of 100%, NDP 100% and NDN 81%. From the comparative test, the results showed that there was no significant difference between the results of the "SKOR GIGI" application and CAMBRA Indonesia form. Conclusion: There is no difference in the results between the caries risk assessment using the "SKOR GIGI" application and CAMBRA Indonesia form for children aged 0-5 years in parents with basic education."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azmi Zain
"Skripsi ini mengkaji tentang faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi keputusan perempuan menikah untuk bekerja dalam lima kelompok umur (seluruh wanita menikah dalam usia kerja, 15-24, 25-35, 36-45, dan 46-60 tahun). Studi ini menemukan bahwa pendidikan dan upah suami secara signifikan mempengaruhi kemungkinan perempuan menikah di Indonesia untuk memasuki angkatan kerja. Determinan lain seperti jumlah anak dan umur memiliki korelasi yang tidak signifikan terhadap probabilitas partisipasi angkatan kerja. Selanjutnya, beberapa tahan dalam teori family life cycle terjadi di Indonesia yang mempengaruhi faktor sosial ekonomi. Penelitian ini juga memberikan informasi mengenai ketimpangan dan permasalahan budaya terkait pernikahan pada usia kerja dini untuk penelitian selanjutnya guna meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan.

This undergraduate thesis examines the socio-economic factors that affect married women’s decision to work within five age groups (working age, 15-24, 25-35, 36-45, and 46-60). The study finds that education and husband’s wage significantly impact the likelihood of married women in Indonesia to enter the labor force. Other determinants such as number of children and age have insignificant correlation to probability of labor force participation. Furthermore, family life cycle theory occurs at some stages in Indonesia that affects the socio-economic factors. This research also provides information regarding inequality and cultural problems regarding marriage at the earliest of working age for further research to increase women’s labor force participation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Septiani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tingkat partisipasi ayah dalam cuti mengasuh anak ditinjau dari segi maskulinitas di Jepang. Penulis menggunakan teori maskulinitas hegemonik dari salaryman di Jepang untuk menganalisis keterkaitan pandangan maskulinitas hegemonik dan tingkat partisipasi ayah dalam cuti mengasuh anak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pandangan maskulinitas hegemonik dimana pria Jepang diekspektasikan lebih dominan dalam mencari nafkah dibandingkan dengan urusan rumah mempengaruhi tingkat partisipasi ayah yang tercatat rendah dalam cuti mengasuh anak. Meskipun terlibat dalam cuti mengasuh anak, bukan berarti ayah tersebut tidak dikatagorikan sebagai pria yang tidak maskulin. Ayah yang turut serta dalam mengambil cuti mengasuh anak mempunyai pandangan tersendiri terhadap maskulinitas dan cenderung melawan konsep maskulinitas dalam menjalankan peran mereka sebagai ayah.

ABSTRACT
This research discusses about the the level of father rsquo s participation in childcare leave viewed from masculinity in Japan. The author of this research used the theory of hegemonic masculinity of salaryman in Japan. The research rsquo s findings shows that the view of hegemonic masculinity where Japanese male are expected to be more dominant as a breadwinner as opposed of domestic responsibilities influenced the level of father rsquo s participation, which are noted as low in child care leaves. Although male are involved in child care leave, this does not mean that father are categorized as non masculine male. Fathers that actively participate in child care leave have their own view of masculinity and have the tendency to defy the concept of masculinity in undertaking their role as fathers."
2016
S66048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alana Aluditasari
"Latar Belakang : Penilaian risiko karies adalah suatu hal yang penting untuk dilakukan pada saat kunjungan anak ke dokter gigi. CAMBRA versi Indonesia merupakan salah satu metode penilaian risiko karies gigi anak. Di era pandemi Covid-19, frekuensi kunjungan anak dan orang tua ke dokter gigi menjadi berkurang sehingga penilaian risiko karies pada anak sulit dilakukan. Keberadaan telepon pintar dan sistem operasi di dalamnya seperti android, diharapkan dapat mampu bermanfaat bagi orang tua untuk secara langsung menilai risiko karies pada anak. Tingkat pendidikan orang tua merupakan hal yang berpengaruh di dalam penggunaan telepon pintar. Penelitian mengenai aplikasi CAMBRA versi Indonesia berbasis android pada anak usia 0-5 tahun dengan orang tua berpendidikan tinggi belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aplikasi CAMBRA versi Indonesia berbasis android "SKOR GIGI" dalam menilai risiko karies anak usia 0-5 tahun oleh orang tua berpendidikan tinggi.
Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak, PAUD, dan RSKGM FKG UI dengan subjek penelitian adalah 37 orang tua berpendidikan tinggi yang sesuai dengan kriteria inklusi. Setelah mengisi informed consent, subjek penelitian diminta mengisi aplikasi SKOR GIGI pada telepon pintar berbasis android. Enam hari setelahnya dilakukan wawancara untuk pengisian formulir CAMBRA versi Indonesia oleh dokter gigi. Hasil kemudian diolah statistik untuk melihat sensitivitas dan spesifisitas dari aplikasi, dan dilakukan uji komparatif antara pengisian aplikasi SKOR GIGI dan formulir CAMBRA versi Indonesia.
Hasil : Uji sensitivitas aplikasi SKOR GIGI menunjukkan nilai 96,3%, spesifisitas 100%, nilai duga positif 100%, dan nilai duga negatif 90,9%, yang dapat diinterpretasikan bahwa aplikasi SKOR GIGI valid untuk digunakan. Hasil uji komparatif dengan McNemar menunjukkan p-value 1.000 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara penilaian risiko karies anak usia 0-5 tahun dengan menggunakan aplikasi SKOR GIGI oleh orang tua berpendidikan tinggi dan formulir CAMBRA versi Indonesia oleh dokter gigi.
Kesimpulan : Aplikasi CAMBRA versi Indonesia berbasis android SKOR GIGI dapat digunakan untuk menilai risiko karies anak usia 0-5 tahun oleh orang tua berpendidikan tinggi.

Background: Caries risk assessment is essential to do during a child's dental visit. The Indonesian version of CAMBRA is a method for assessing the risk of dental caries in children. In the time of the COVID-19 pandemic, the frequency of dental visits by children and parents has declined, making it difficult to assess caries risk in children. The availability of a smartphone and its operating systems like Android is expected to be useful for parents to directly assess the risk of caries in children. The level of education of parents is an influential factor in their use of smartphones. There has never been any research in Indonesia on the Indonesian version of the Android-based CAMBRA application among children aged 0-5 years by highly educated parents.
Objective: This research aimed to analyze the Indonesian version of the Android-based CAMBRA application “SKOR GIGI” in assessing the caries risk of children aged 0-5 years by highly educated parents.
Methods: This research was conducted in kindergarten, playschool, and RSKGM FKG of UI with 37 parents as with higher education according to the inclusion criteria as the research subjects. Following the completion of the informed consent, the research subjects were instructed to fill out the SKOR GIGI application on their Android-based smartphones. Six days later, an interview was conducted to fill out the Indonesian version of the CAMBRA form by the dentist. The findings were then statistically processed to assess the sensitivity and specificity of the application, and a comparative test was performed between filling out the SKOR GIGI application and the Indonesian version of the CAMBRA form.
Results: The results of the tests performed on the SKOR GIGI application indicate a value of 96.3% for sensitivity, 100% for specificity, 100% for positive predictive value, and 90.9% for negative predictive value. It can be interpreted that the SKOR GIGI application is valid to use. The results of the comparative test with McNemar indicated a p-value of 1,000, showing that there was no significant difference between the caries risk assessment of children aged 0-5 years using the SKOR GIGI application by highly educated parents and the Indonesian version of the CAMBRA form by dentists.
Conclusion: The Indonesian version of the Android-based CAMBRA application SKOR GIGI can be used to assess the caries risk of children aged 0-5 years by highly educated parents.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Otitis media akut adalah peradangan yang terjadi pada telinga bagian tengah, termasuk saluran eustachius dan kavum mastoid dengan waktu kejadian akut, yaitu kurang dari 2 minggu. Otitis media akut (OMA) atau acute otitis media (AOM) ini dapat disebabkan oleh bakteri maupun oleh virus. Kejadian OMA sering ditemukan pada anak-anak terutama anak dalam rentan usia 0-5 tahun. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh struktur anatomi telinga anak yang lebih datar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prevalensi Otitis Media Akut dan Hubungannya dengan Status Gizi pada Anak Usia 0-5 tahun di Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah cross sectional. Data diambil sejak tanggal 4 Mei sampai tanggal 18 Juni 2012 dan didapatkan 125 anak dengan rentang usia 0-5 tahun. Hasil penelitian menunjukan prevalensi otitis media akut pada anak usia 0-5 di Jakarta Timur pada tahun 2012 adalah sebesar 17,6 % (laki-laki 54,4% dan perempuan 45,6%). Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara otitis media akut dan status gizi pada anak, ( p < 0.001). Angka kejadian otitis media akut terbesar ditemukan pada anak dengan status gizi kurang. Dapat disimpulkan bahwa prevalensi otitis media di Jakarta Timur pada tahun 2012 adalah 17,6% dan terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian otitis media akut pada anak usia 0-5 tahun., Acute Otitis Media is inflammation which occur on middle ear, including eustachius tube, mastoid cavum, and happened during acute time ( less than 2 weeks). Acute Otitis Media (AOM) is ussually caused by bacteria and virus. This disease ussually happen in 0-5 years old children. This is maybe caused by immature middle ear structure in children which is more flat than middle ear structure in adult. The purpose of this study was to determine the prevalence of acute otitis media and its association with nutritional status on 0-5 years old children in East Jakarta. Cross sectional method was used in this study. Data was taken from May 4th to June 18th 2012 and from that data we got 125 0-5 years old children. The result we got, showed that the prevalence of acute otitis media on 0-5 years old children was 17,6% (boys 54,4% and girls 45,6%). There is a significant association statistically between prevalence of acute otitis media with nutritional status. , (p<0.001). The biggest prevalence acute otitis media is found on children with low nutritional status. In conclusion, the prevalence of acute otitis media in East Jakarta 2012 is 17,6% and there is association between the prevalence of acute otitis media with nutritional status on 0-5 years old children.]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>