Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ode Pramoedya
"ABSTRAK
Generasi millennial yang mendominasi sebagian besar penduduk Indonesia saat ini menjadi subjek penelitian yang menarik bagi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku unik millennial dan melakukan segmentasi pasar dari sudut pandang bauran pemasaran, personality, dan lifestyle akan keputusan pembelian kendaraan. Metode kualitatif dan kuantitatif menggunakan In Depth Interview terhadap 8 responden dan menyebarkan kuesioner secara online dan offline kepada 300 responden lainnya dengan Snowball Sampling. Terdapat 18 faktor yang terbentuk dari hasil dari Factor Analysis yang kemudian diolah menggunakan Cluster Analysis yang menghasilkan tiga segmen untuk Honda Jazz dan empat segmen pada Toyota Yaris. Ditemukan perbedaan antar kelompok pada setiap merek dalam hal peran pengambilan keputusan, demografi, pertimbangan bauran pemasaran, personality dan lifestyle. Penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan terkait dengan segmentasi konsumen, khususnya untuk generasi millennial di negara berkembang seperti Indonesia.

ABSTRACT
Current Indonesia rsquo s dominating generation which called millennial has attracting marketing practice. This study aims to analyse their unique behavior and perform a market segmentation from point of view 7Ps marketing mix, personality, and lifestyle on buying their car buying decision. For this purpose, research method of qualitative and quantitative were applied with In Depth Interview of 8 respondents and deeper data collecting from Snowball Sampling for 300 respondents through offline online questionnaire. Factor Analysis of the data identified 18 factors which further analysed using Cluster Snalysis. The Cluster Analysis revealed three types of millennial Honda Jazz and four types on Toyota Yaris. Significant differences were found between groups in each brands in term of decision making role, demographic, marketing mix consideration, personality and lifestyle. This study provides new insights regarding customer segmentation, especially for millennial generation in developing country such as Indonesia."
2018
T50396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Eldo Steven Markus
"Kebutuhan sarana transportasi umum merupakan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Brand personality memainkan peran kunci dalam psikologi merek sehingga dapat membentuk identitas merek. Konsumen cendrung mengekspresikan citra diri mereka melalui kepribadian merek dalam mendorong keputusan pembelian. Berdasarkan teori kesesuaian dan analisis dari moda transportasi dibawah Jaklingko, penelitian ini mengungkapkan berbagai peran yang dimainkan oleh kepribadian merek dalam mendorong pilihannya. Khususnya, konsumen cendrung mengekspresikan self congruity melalui dimensi brand personality yang dikenal dengan aggressiveness dan emotionality, dan simplicity dan responsibility untuk mengevaluasi seberapa konsisten functional congruity yang dirasakan konsumen. Sampel penelitian ini terdiri atas 626 pengguna aktif Jaklingko di Indonesia sebagai responden dalam penelitian ini. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan structural equation modeling-partial least squares (SEM-PLS). Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua dimensi brand personality kecuali simplicity berpengaruh positif terhadap functional congruity dan self congruity. Hasil pengujian moderasi menunjukkan bahwa traveling purpose tidak memperkuat hubungan self congruity maupun functional congruity terhadap brand attitude. Penelitian ini menawarkan perusahaan pengembang jasa transportasi pemahaman yang lebih baik tentang dimensi brand personality yang berpengaruh terhadap persepsi konsumen atau memperkuat merek perusahaan dalam fungsinya sehingga dapat meningkatkan utilitas masing-masing dimensi.

The need for public transportation is a community need that continues to grow. Brand personality plays a key role in brand psychology so that it can form brand identity. Consumers tend to express their self-image through brand personality in driving purchase decisions. Based on the theory of suitability and analysis of transportation modes under Jaklingko, this study reveals the various roles played by the brand personality in encouraging its choice. In particular, consumers tend to express self-congruity through brand personality dimensions known as aggressiveness and emotionality, and simplicity and responsibility to evaluate how consistent the functional congruity is perceived by consumers. The sample of this study consisted of 626 active users of Jaklingko in Indonesia as respondents in this study. The hypothesis in this study was tested with structural equation modeling-partial least squares (SEM-PLS). The test results show that all dimensions of brand personality except simplicity have a positive effect on functional congruity and self-congruity. The results of the moderation test show that traveling purpose does not strengthen the relationship between self-congruity and functional congruity with brand attitude. This study offers transportation service development companies a better understanding of the dimensions of brand personality that affect consumer perceptions or strengthen the company's brand in its function so as to increase the utility of each dimensi"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namiera Hamidah
"Tiktok is a global application that is typically used by brands to reach a large target audience. Many brands have been successful in using TikTok to increase brand awareness and popularity. In this study, the authors apply a qualitative descriptive research approach. One of the Indonesian products is MS Glow cosmetics which are becoming more widely known by utilizing Tiktok social media. One of the countries with the highest rates of TikTok usage as a marketing tool is known to be Indonesia. The current TikTok app has a lot of user-friendly features in addition to almost always having the most recent information. It is best if there are more social media platforms used for product marketing. The focus of this study is on what occurred rather than how or why it occurred. Observation and surveys are also used in this study to gather data. In this paper, brand journalism analysis is also used. Brand journalism has developed into the creation of content using journalistic techniques. It's crucial to provide evidence in support of the news's intent and the appropriate manner of dissemination on behalf of the brand. By analysing using brand journalism, MS Glow must understand that they must be more mindful of the content they post on social media and act as journalists in doing so.

.Tiktok adalah aplikasi global yang biasanya digunakan oleh sebuah merek untuk menjangkau audiens dengan target yang besar. Banyak brand telah berhasil menggunakan TikTok untuk meningkatkan kesadaran dan popularitas merek. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Salah satu produk kosmetik di Indonesia adalah MS Glow yang semakin dikenal luas dengan memanfaatkan media sosial Tiktok. Indonesia dikenal menjadi salah satu negara dengan penggunaan aplikasi TikTok tertinggi di dunia untuk alat pemasaran. Selain fakta bahwa aplikasi TikTok saat ini memuat hampir semua informasi terbaru, aplikasi ini juga memiliki sejumlah fitur yang ramah pengguna. Semakin banyak platform yang digunakan untuk pemasaran produk di media sosial, akan semakin baik. Penelitian ini lebih memperhatikan apa yang terjadi daripada bagaimana atau mengapa hal itu terjadi. Penelitian ini juga menggunakan observasi dan survei untuk mengumpulkan data. Analisi menggunakan Brand Journalism juga digunakan dalam makalah ini. Brand journalism berkembang menjadi pembuatan konten yang menggunakan metode jurnalistik. Sangat penting untuk mengevaluasi kembali tujuan berita dan cara yang harus dibagikan atas nama brand. Dengan menggunakan Brand Journalism MS Glow harus bertindak sebagai jurnalis dengan memahami bahwa mereka harus lebih aware dengan konten yang mereka posting di social media. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Harry Kurniawan
"Bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia telah membuktikan signifikansinya melalui kontribusi yang diberikan atas PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia dan penyerapan tenaga kerja selama bertahun-tahun. Sekalipun dengan dukungan pemerintah Indonesia lewat berbagai peraturan yang ditujukan untuk mendorong bisnisUMKM secara finansial,  sebagian besar UMKM masih menghadapi masalah dengan kendala yang lebih besar yaitu pengetahuan pelaku UMKM terhadap strategi pemasaran dan manajemen organisasi. Masalah yang sama terjadi juga pada PT Korma Jaya Utama yang merupakan bisnis milik keluarga yang telah memproduksi kecap manis kedelai hitam berkualitas premium lebih dari 70 tahun. Melalui business coaching, penelitian kualitatif dilaksanakan untuk mengidentifikasi masalah yang ada di perusahaan dan dengan pendekatan studi literatur beberapa solusi yang layak kemudian direkomendasikan untuk mengatasi masalah tersebut. Selama proses business coaching, ditemukan bahwa tidak ada dokumentasi SOP penjualan (Standard Operating Procedure) yang  rapi tersedia untuk tenaga penjualan, sehingga aktivitas penjualan dilakukan hanya berdasarkan pengalaman kerja masing-masing  individu mitra penjualan. Diketahui juga bahwa perusahaan telah memiliki situs web resmi yang tujuan utamanya hanya digunakan untuk memfasilitasi transaksi e-commerce melalui platform belanja online. Kurangnya pengetahuan terhadap ilmu pemasaran juga membatasi pilihan perusahaan untuk mengembangkan alternatif strategi pemasaran. Beberapa solusi berhasil direkomendasikan terkait penyelesaian masalah bagi perusahaan termasuk didalamnya adalah pengaturan dan pendokumentasian SOP penjualan, perbaikan situs web dan persiapan strategi pemasaran alternatif melalui pendekatan endorser. Survey atas website dilakukan untuk membandingkan elemen penting dalam website serta penilaian antara website lama dan website baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT Korma Jaya Utama dalam mengelola secara lebih baik aktivitas pemasaran mereka melalui pengembangan website resmi perusahaan, pendokumentasian SOP penjualan serta mempersiapkan perusahaan terhadap strategi penggunaan endorser sebagai alternatif strategi pemasaran.

MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) business in Indonesia has proven its significance through contribution given to Indonesia GDP (Gross Domestic Product) and labor absorbtion for many years. With several regulatory support from Indonesian Government to encourage the business financially, most MSMEs are still facing problem with broader issue namely marketing knowledge and organizational management.
The same problem happens to PT Korma Jaya Utama, a family-own business producing premium quality sweet soy souce that has existed over 70 years in the industry. Through business coaching, a qualitative research is implemented to identify the problems exist in the company and with literature study approach several feasible solutions are recommended to overcome the problems. During the process of business coaching, it was found that no sales SOP (Standard Operating Procedure) documentation available for salesperson, thus the sales activities performed based solely on individuals best practices. It was also noticed that the company already has an official website which main soley purpose is focused on facilitating e-commerce through online shopping platforms. Lack of marketing knowledge also limits the companys option for alternative marketing strategies exposure. Several solutions to tackle the problems are recommended for this company which includes website improvement, organizing and documenting sales SOP and preparation for alternative marketing strategy through endorsement approach. Survey was performed to compare the significance elements and features between old and new website after the improvement. The objective of this study is to help PT Korma Jaya Utama to manage their marketing activities by better documentation process of their sales SOP, improving their official website and preparing necessary steps to support the strategy on the use of endorser as an approach for alternative marketing strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran norma personal sebagai faktor inti dari norm activation theory (NAT) dalam memprediksi perilaku pro lingkungan yang belum sepenuhnya dijelaskan secara utuh pada theory of planned behavior (TPB). Pemilahan sampah merupakan kajian khusus tentang perilaku pro lingkungan yang menjadi fokus kajian ini. Ukuran sampel akhir adalah 300 responden dari tiga kota berbeda di Indonesia yaitu Bogor, Depok, dan Jakarta. Teknik purposive sampling dipilih sebagai teknik penarikan sampel dengan kriteria tertentu yang relevan dengan konteks. Pemodelan persamaan struktural digunakan untuk menguji hipotesis dan dilengkapi dengan regresi bertahap untuk mengungkapkan kontribusi masing-masing prediktor dalam model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma personal memiliki peran penting dalam menjelaskan perilaku pemilahan sampah melalui integrasi TPB dan NAT. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam bidang pemasaran sosial, melalui implikasi manajerial dan kontribusi teoritis.

This research aims to analyze the personal norms role as a core factor of norm activation theory (NAT) in predicting pro-environmental behavior that not completely well explained by the theory of planned behavior (TPB). Waste sorting is a particular study in pro-environmental behavior that becomes the focus of this study. The final sample size is 300 respondents from three different cities in Indonesia, namely Bogor, Depok, and Jakarta. Purposive sampling was chosen as the sampling technique with certain specific criteria relevant to the context.  Structural equation modeling was used to test the hypotheses and completed with stepwise regression to reveal each predictors contribution to the model. The results show that personal norm has an important role in explaining waste sorting behavior by integrating TPB and NAT. This research provides an essential contribution in the social marketing field through the managerial implication and the theoretical contribution.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumar, Nirmalya
New York: Palgrave Macmillan, 2013
658.8 KUM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Paramita
"Industri minyak dan gas bumi di Indonesia memasuki babak baru. Hal mi ditandai dengan ditetapkan TJLT no 22 tahun 2001 yang dalam ketetapaimya melarang perusahaan menjalankan usaha dengan sistem monopoli. Pada industri minyak dan gas, Pertamina yang tadinya merupakan pemain tunggal harus mampu berkompetisi dengan para pesaingnya, terntama perusahaan-perusahaan asing yang sangat tertarik untuk berinvestasi di sektor industri mi. Untuk merealisasikarmya, maka Pertamina kemudian melakukan pembaharuan disegala sektor. Penelitian mi dilakukan dengan menganalisa situasi yang mendorong PT Pertamina (Persero) melakukan corporate rebranding dan perencanaan strategi apa yang dilakukan PT Pertamina (Persero). Kemudian penelitian mi juga akan membahas bagaimana corporate rebranding PT Pertamina (Persero) mendorong dilaksanakaimya program Transformasi SPBU Pertamina dan perencanaan strategi dalam melaksanakan program Transformasi, sampai tahap mi, metode yang digunakan adalah studi literatur dan wawancara kepada narasumber ahli. Kemudian yang terakhir akan dilihat efekivitas dari dilaksananya program SPBU Pertamina tersebut berdasarkan teori teori yang relevan. Dalam pengumpulan data, penulis terlebih dahulu menentukan teori yang akan digunakan dalam menganalisa efektivitas Transformasi SPBU. Kemudian disebarkan kuesioner kepada konsumen SPBU Pertamina dengan jumiah kuisioner yang dapat diolah iebih lanjut sebanyak 160 buah, dengan menggunakan metode convinience sample. Dalam analisa dan pembahasan maka dapat disimpuikan bahwa, pembaharuan yang dilakukan Pertamina dianalisa sebagai suatu bentuk corporate rebranding, dimana dalam thesis mi akan dibahas situation analysis dan planning dari program corporate rebranding tersebut. Situation anaiysis dilakukan dengan menganalisa situasi yang mendorong terjadinya rebranding; yaitu ditetapkannya UTJ No 22 Tahun 2001 dan keinginan Pertamina untuk menjadi perusahaan keias dunia sekaligus dianalisa mengenai brand audit dan oppurtunity yang dimiliki Pertamina seteiah program corporate rebranding. Selanjutnya Pianning/strategi perencanaan corporate rebranding dibagi menjadi dua. Pertama, ditujukkan langsung bagi customer eksternal yaitu dengan melakukan perubahan elemen logo dan slogan sehingga perubahan dapat langsung disignaikan pada pemerintah, maupun masyarakat luas. Kedua, corporate rebranding ditujukan kepada customer internal yaitu dengan menciptakan beberapa program yang dapat meningkatkan kineija karyawan, manajer maupun pihak direksi seperti Pertamina CLEAN, dan Break Through Project. Selanjutnya akan dibahas bagaimana corporate rebranding Pertamina dapat mendorong teijadinya Transformasi SPBU Pertamina. SPBU Pertamina dalam kaitannya dengan corporate rebranding PT Pertamina (Persero) adalah merupakan Breakthrough Project I. Hal mi dilakukan dengan alasan, sektor retail, dalani hal mi SPBU adalah sektor yang berhubungan langsung dengan masyarakat/pihak eksternal, sehingga perubahan dapat segera diketahui dan dirasakan largsung oleh masyarakat. Analisa terhadap program Transformasi Pertamina dilakukan dengan menggunakan theoritical framework yang sama dengan analisa corporate rebranding PT Pertamina (Persero) meliputi situation analysis, planning dan evaluation. Dimana situasi utama yang melatar belakangi adalah rneningkatnya ikiim kompetisi di industri mi, khusunya sektor retail Pertamina seteiah diundangkannya TJ1J No 22 Tahun 2001. saat mi pemain pemain SPBU kelas dunia seperti Shell dan Petronas sudah mulai meluaskan sayapnya di Indonesia. Dalam waktu dekat mi terdapat teberapa perusahaan pengelola SPBU asing yang akan turut serta menanamkan rnodalnya di Indonesia. Planning untuk program transformasi SPBU Pertamina mi juga dibagi dua untuk customer eksternal dan internal. Untuk customer eksternai diluncurkan program Pertamina Way yang dilakukan secara b ertahap, meliputi (/) Staf yang teriatih dan bermotivasi meliputi penampilan, peiayanan pelanggan, dan penanganan keluhan, (2) Jaminan kualitas dan kuantitas jaminan ketepatan takaran dan mutu BBM yang dijual, (3) Peralatan yang terawat baik: perawatan, preventive inainte-nance, breakdown maintenance (4) Format fisik yang konsisten tampilan visual yang sesuai dengan standar Pertamina, (5) Penawaran produk yang comperhensf: penawaran produk dan peiayanan tambahan yang selaras dengan strategi Pertamina. Selain itu diluncurkan juga Pertamina Pasti Pas yang merupakan program lanjutan dan pertamina Way, dimana setelah SPBU mencanangkan program Pertamina Way, ia akan mendapatkaii sertifikat Pasti Pas dimana Konsumen dapat mengharapkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang rarnah, serta fasilitas nyaman karena SPBU PASTI PAS! menggunakan alat-alat pengukur kualitas dan kuantitas lebih akurat juga menerapkan prosedur monitoring yang lebih ketat. Selanjutnya, evaluasi atas Transformasi SPBU Pertamina dilakukan berdasarkan Brand Equity Aaker dan AIDA Model. Pengukuran brand equity dilakukan kepada keempat variabel' pembentuknya yaitu brand awareness, brand associations, perceived quality dan brand loyalty. Berdasarkan hasil pengukuran deskriptif atas brand equity, didapatkan bahwa transformasi SPBU belum efektif, hal mi dikarenakan nilai brand associations, perceived value dan brand loyalty masyarakat terhadap merek SPBU Pertamina masih rendah, kecuali brand awareness, dimana Pertamina masih menjadi top of mind dimata konsurnennya. Sedangkan pengukuran anova hanya dilakukan kepada dua variabel brand equity yaitu perceived value dan brand loyalty. Dari Uji Anova yang dilakukan terhadap konstruk pengamatan, diketahui bahwa beberapa di antara kosntruk tersebut tidak secara signifikan dipengaruhi oleh variabel dependen dalam hal mi adalah demografi responden.Hal mi didapatkan dengan membandingkan P-value atau Signifikan dari hasil Uji Aiova. Apabila niiai siifikan <0,05 maka dapat dijelaskan bahwa variabei tersebut secara signifikan menjelaskan konstruk, pada tingkat kepercayaan 95%. Setelah pengukuran menggunakan one way anova, dapat dilihat variabel-variabel yang menjelaskan konstruk secara signifikan adalah "pengeluaran perbulan pada "perceived quality" dan "pengeluaran perbulan pada brand loyalty". Hasil darl pengukuran anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan atas perceived quality dan tingkat loyallitas responden dengan range pengeluaran yang berbeda, dimana responden dengan range pengeluaran 1-3 juta dan 8-10 juta memiliki kesan kualitas dan tingkat loyalitas yang lebih rendah dibanding responden dalam range pengeluaran iainnya. Berdasarkan pengukuran dengan AIDA model, efektivitas komunikasi melalui media cetak dan televisi sudah dapat dikatakan cukup efektif, dimana terdapat sebesar 58% responden dan jumlah seluruh responden yang pada tahap "attention" memberikan respon positif yang melakukan kemudian melakukan "action" (menggunakan produk dan pelayanan SPBU Pertamina setelah melihat atau membaca ikian yang dikeluarkan oleh SPBU Pertamina setelah dicanangkannya program Transformasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23060
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Defy Oktaviani
"

Rantai nilai global (GVC) diasumsikan menyebabkan pelemahan hubungan nilai tukar dan ekspor. Dengan menggunakan data spesifik industri, studi ini bertujuan menyelidiki dampak GVC pada hubungan Nilai Tukar Efektif Riil (REER) dan ekspor di empat negara ASEAN. Estimasi dilakukan menggunakan Least Square Dummy Variable (LSDV) dari tahun 2009-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk Indonesia dan Malaysia, integrasi ke GVC dengan berbagai pengukuran akan menurunkan elastisitas ekspor terhadap REER Sebaliknya, koefisien elatisitas dan partisipasi GVC untuk Filipina tidak signifikan secara statistik. Selanjutnya, estimasi terhadap Thailand dan kelompok empat negara ASEAN mengimplikasikan partisipasi pada GVC mengubah nilai dan tanda elastisitas ekspor terhadap REER.


Global Value Chain (GVC) is assumed as the source of the weakening link between exchange rates and export. By employing industry-specific data, this study aims to investigate the impact of GVC on the relationship of the Real Effective Exchange Rate (REER) and exports in four ASEAN countries. The estimations are conducted using Least Square Dummy Variable (LSDV) from 2009 to 2015. The findings of this study suggest that for Indonesia and Malaysia, integration to GVC, with various measurements, will reduce the REER elasticity of exports. Conversely, the coefficients of elasticity and participation to GVC are not statistically significant for the Philippines. Furthermore, the estimation on Thailand and a group of four countries implies that the presence of GVC changes both the value and the sign of REER elasticity of exports.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rubiono Rusman
"Citra pada suatu merek produk dirasakan penting sekali
oleh karena konsumen tidak hanya meembeli produk berdasarkan
kebutuhan secara fisik saja tetapi mereka membeli atas
pertimbangan psikologisnya.
Citra yang positif pada suatu merek produk memberikan
nilai tambah pada produk tersebut sekaligus memberikan ciri
khusus yang membedakan merek tersebut dengan merek yang lain
diantara produk yang sejenis.
Berangkat dari pentingnya citra yang positif pada suatu
merek produk, peneliti ingin memberikan suatu gambaran
mengenai Citra Merek Kartu Kredit AMEX (American Express) di
kalangan pemeg~ng kartu kredit AMEX, dan faktor-faktor yang
diduga berperan, yaitu faktor Persepsi Terhadap Kelompok
Referensi (Kelompok Referensi Prestise, Kelompok Referensi
Karir dan Kelompok Sesama) dan faktor Persepsi Terhadap Sampel sengaj a (purposive sample) adalah sampel yang
digunakan pada penelitian ini, yaitu pemegang kartu kredit
AMEX. Penarikan sampelnya dilakukan secara kebetulan (accidental)
maksudnya, orang-orang yang secara kebetulan diketahui
peneliti dan memenuhi syarat sebagai sampel pene litian,
langsung dijadikan responden, yaitu sebanyak 100 responden.
Citra merek kartu kredit AMEX diukur melalui 5 buah
aspek yaitu Citra Tipe Konsumen kartu kredit AMEX, Citra Kep ribadian kartu kredit AMEX, Citra Pelayanan kartu kredit
AMEX, Citra Perusahaan kartu kredit AMEX dan Citra iklan
kartu kredit AMEX.
Metode yang digunakan untuk mengukur citra merek ini
adalah Semantic Differensial yang disajikan dalam bentuk
grafik. Sedangkan Kelompok Referensi dan Pengalaman pemegang
kartu kredt AMEX diukur dengan metode pengukuran skala
Likert disajikan dalam bentuk grafik.Untuk mengetahui apakah
Kelompok Referensi dan Pengalaman mempunyai hubungan dengan
citra merek kartu kredit AMEX diperlihatkan dalam bentuk
tabel silang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S4109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juvita Revianti
"Penelitian ini menggunakan model analisa yang didapat dari penggabungan 4 model yaitu Consumer Decision Model (CDM), Respon Kognitif, Persepsi, Advertising Content-BrandAttitude yang didalamnya terdapat faktor-faktor dalam diri dan kognitif seseorang sampai dengan respon yang dihasilkan. Dari gabungan k~ model ini kemudian dimodifikasi agar didapat pemahaman yang lebih komgrehensif. Mode yang telah dimodifikasi ini terdiri dari varaibelvariabel
respon kognitif seseorang dan CDM terhadap brand. Respon kognitif antara lain exposure to colored advertising, iQterpretation to color psychology dan color advertising serta attitude towards advertising. CDM antara lain exposure to colored advertising, brand
recognition, attitude towards brand dan confidence to value brand. ·
Adanya pemahaman alur respon kognitif seseorang terhadap iklan berwama dan pola CDM terhadap brand diharapkan mampu memberika human insight (keya.k.inan, aspirasi, keinginan manusia d' bawah permukaan yang seringkali mempengaruhi perlakuannya terhadap sebuah obyek) terhadap apa saja yang terjadi di dalam diri I kognitif seseorang mengenai suatu terpaan iklan. emahaman ini akan mengarah pada pembentukan suatu iklan yang lebih mengarah pada emotional benefi yang didapat daripada fungsiona n a. Responden pene1itian ini betjumlah 100 orang ang di~eroleh melalui stratifie random
sampling. Wanifa 18-40 tahun, emah melihat iklan Felice, bekerja tida mahasiswa dengan SSE A dan B dan tinggal-diperkotaan.
Uji reij_abilitas ang dilakukan mendapatkanalpha cronbach sebesar 0,5172-0,8649. Uji validitas dengan/ac'lor analysis mendapatkan nilai KMO antara 0,501 - 0, 756 yang menunjukkan bahwa masing-masing variable layak untuk dilakUkanfactor analysis, yaitu mengetahui apakah indikator benar-benar mengukur konsep yang diukur. Sebagian besar indikator mengelompok pada faktor-faktor yang sama.,
Untuk melihat pola hubungan antara variable" ariabel yang ada dalam model analis dilakukan path analysis. Diilapatkan nilai koefisien p antara.-0,214 - 0,770. sedangkan dari goodness of fit yang menguji kesesuai ooe pola ubWlgan antara 2 model (awal dan
disesuaikan) diperoleh y} > nilai kritis df 2; 0,05) yaitu 27.832 > 5,991 . Ini berarti model yang disesuaikan lebih baik diban ingkan mOdel dasar. Hal ini terjadi'Karena pada model awal yang
tertinggal dari basil regresi yan dilakukan hanyalah model COM saja (mengenai brand dan decision making) padahal pemahaman terhaaap apa yang t~rjadt dalam diri dan kognitif seseorang juga sangat esensial untuk mengetahui respon apa yang akan rimbul dari kognitif seseorang ini dan apakah pemahaman ini mempengaruhi CDM-nya.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan tidak signifikansinya hubungan attitude advertising dan attitude brand yang menunjukkan faktor dalam diri seseorang berperan cukup besar dan aktif dalam menemtukan attitude seseorang terhadap iklan dan brand yang nantinya
juga mempengaruhi confidence-nya dalam ·menilai brand. Nilai total efek terbesar untuk variable yang paling mempengaruhi confidence ada lab attitude towards brand. Kelemahan penelitian ini adalah sediktinya jumlah responden dibandingkan dengan populasi yang ingin diteliti, usia respondenjuga hanya berkisar 20-30 tahun, SSE B dan sebagian besar berstatus pegawai dan mahasiswa. Diharapkan kelemahan ini dapat menjadi acuan perhatian lebih lanjurt untuk penelitian sejenis atau setema yang mungkin dilakukan pada masa
yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>