Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 236547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoana Periskila Winarto
"Latar belakang: Health Risk Assessment HRA tahun 2016, melaporkan gangguan muskuloskeletal pada pekerja pengguna komputer di Perusahaan X adalah 73,28 . Untuk mengatasi ini, Perusahaan X mulai menerapkan Program Ergonomi Perkantoran, yang sampai saat ini belum dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program ergonomis dengan menggunakan standar SMK3 sebagai referensi.Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan mixmethods kuantitatif dan kualitatif . Wawancara mendalam dilakukan dengan pimpinan perusahaan dan pengelola program. Efektivitas program didapat dengan mewawancarai pekerja yang berpartisipasi dalam HRA pada tahun 2016.Hasil: Program ini berhasil dan efektif dalam mengurangi gangguan muskuloskeletal secara signifikan sebesar 37,7 . Hubungan yang signifikan didapatkan antara latihan peregangan OR 6,53, 95 CI 1,74-24,57 dan penerapan posisi kerja ergonomis OR 6,93 95 CI 2,08-23,01 dengan penurunan gangguan muskuloskeletal. Implementasi standar SMK3 pada pelaksanaanp program, mencapai 81,08 untuk elemen input kategori baik , 74,02 untuk elemen proses kategori baik dan 85,7 untuk elemen output kategori memuaskan . Konsultasi dengan perwakilan pekerja sebelum implementasi, distribusi fasilitas penyanggah laptop yang merata, dan pengawasan pelaksanaan program, merupakan faktor kunci bagi program untuk meraih tingakt keberhasilan yang lebih tinggi.Kesimpulan: Program Kantor Ergonomis berhasil menurunkan keluhan muskuloskeletal antara 37,7 . Implementasi Sistem Manajemen K3 standar dalam konsultasi program, penyediaan fasilitas program dan pengawasan mempengaruhi kerberhasilan program.
Background Health Risk Assessment HRA in 2016, revealed that musculoskeletal disorders among in computer workers in Company X was 73.28 . To control this, Company X started to implement an Office Ergonomic Program, which has not been evaluated yet. This study aims to evaluate the effectiveness of the ergonomic program by using standard OSH Management System checklists as a reference.Method The design of this study is cross sectional using mix methods quantitative and qualitative . In depth interviews were conducted with the company management and ergonomic program managers and also relevant documents were reviewed. The effectiveness of the program was conducted by interviewing worker who participated in the HRA in by 2016.Results The program was successful and effective in signifficantly reducing musculoskeletal disorders by 37.7 . A significant association was found between implementing stretching exercises OR 6.53 95 CI 1.74 24.57 and ergonomic working positions OR 6.93 95 CI 2.08 23.01 with decreased musculoskeletal disorders. Implementation of standard OSH Management System to implementation of program, achieved 81.08 for input element good category , 74.02 for process element good category and 85.7 for output elements satisfactory category . Consultation with worker representatives before implementation, adequate distribution of laptop support facilities, and program supervision are the key factor of the program to have higher success rate.Conclusion The Ergonomic Office program succeeded decreasing musculoskeletal complaints in 37.7 of the workers. The implementation of standard OSH Management in program consultation, provision of program facilities and supervision are the factor which influenced the success of the program. "
2018
T55551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhilan, Feng
"Mathematical models can be very helpful to understand the transmission dynamics of infectious diseases. This book presents examples of epidemiological models and modeling tools that can assist policymakers to assess and evaluate disease control strategies. Contents: Development and Analysis of Models for Infectious Diseases; Application of Models to Real Disease Data; User-Friendly Modeling Tools for Public Health Policymakers. Readership: Researchers in mathematical biology, mathematical modeling, infectious diseases and complex systems."
New Jersey: World Scientific, 2014
614.4 ZHI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Aditya Herdianto
"Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memiliki tugas pokok dan fungsi dalam pelaksanaan penyelenggaraan kearsipan nasional berdasarkan arah kebijakan yang ditetapkan dalam rangka pencapaian visi dan misi pemerintah. Sejalan dengan perkembangan transformasi era digital di mana arsip saat ini telah beralih pengelolaannya dari konvensional menjadi elektronik atau digital serta infrastruktur teknologi informasi yang semakin meningkat memunculkan risiko dan tantangan terhadap rentannya keamanan infomasi arsip. Ancaman dan gangguan pada teknologi informasi saat ini dapat menghambat kinerja ANRI dalam pelayanan arsip kepada masyarakat. Hal ini tertuang dalam peraturan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tentang penggunaan infrastruktur SPBE bertujuan meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan integrasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur bagi Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, ANRI membutuhkan sebuah Business Continuity Plan (BCP) untuk penanganan proses bisnis kritikal yang secara komprehensif dalam langkah menjaga kesinambungan bisnis pelayanan publik bidang kearsipan. Kerangka penelitian perancangan BCP ini menggunakan ISO 22301:2019 yang disesuaikan dengan kondisi organisasi. Berdasarkan siklus PDCA, tahapan  perancangan dimulai analisis kebijakan organisasi, analisis dampak bisnis, penilaian risiko, dan strategi penyusunan BCP. Hasil akhir penelitian ini perancangan BCP dalam layanan SIKN dan JIKN. 

The National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI) has the primary duties and functions in implementing the national archives based on the policy direction set to achieve the governments vision and mission. In line with the development of the transformation of the digital era in which the current archive has shifted its management from conventional to electronic or digital, and information technology infrastructure that is increasing raises risks and challenges to the vulnerability of archival information security. Threats and disruptions to information technology today can hinder ANRI's performance in archiving services to the public. This is stated in the Electronic-Based Government System (SPBE) regulation regarding the use of SPBE infrastructure to increase efficiency, security, and ease of integration to meet the infrastructure needs of Central Agencies and Regional Governments. Therefore, ANRI requires a Business Continuity Plan (BCP) to handle critical business processes in a comprehensive manner to maintain the continuity of the public service business in the archival sector. This BCP design research framework uses ISO 22301: 2019, which is adapted to organizational conditions. Based on the PDCA cycle, the design stage begins with organizational policy analysis, business impact analysis, risk assessment, and BCP preparation strategy. The final result is formed BCP design in SIKN and JIKN services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dwi Ryanti
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja di
Industri Penyamakan Kulit PT. X Citeureup Bogor Tahun 2014. Penelitian mengacu
pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan analisis risiko
semikuantitatif. Penilaian risiko menggunakan metode W.T. Fine yaitu nilai risiko
merupakan hasil kali antara faktor konsekuensi, pajanan, dan kemungikinan. Tujuan
dari skripsi ini adalah untuk mendapatkan nilai risiko keselamatan dan kesehatan
pada setiap tahapan kerja di Industri Penyamakan Kulit PT. X. Hasil penelitian
adalah tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahapan proses
meliputi very high, priority 1, substantial, priority 3 dan acceptable. Hasil penelitian
dapat menjadi dasar pertimbangan program pengendalian risiko di Industri
Penyamakan Kulit PT.X.

ABSTRACT
This research describes risk assessment of occupational health and safety in Tannery
PT. X 2014. This study referred to AS/NZS 4360:2004 standard and used semiqunatitatie
analysis. Risk assessment used W.T. Fine method. Risk score was got
from multiplication of the consequency, exposure, dan probability factors. Objective
of this study is to get health and safety level of risk in every step process in Tannery
PT. X 2014. The results state the level of risk in every step process includes very
high, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable. This results is used for
implementation of hazard communication program in Tannery PT. X 2014."
2014
S55276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhlas Tawazun
"Uni Eropa merupakan institusi internasional yang konsisten membuat kebijakan-kebijakan luar negeri yang berorientasi multilateral dalam isu iklim. Namun, pada 14 Juli 2021, Komisi Eropa mengadopsi proposal CBAM yang akan mengenakan biaya tambahan secara sepihak terhadap lima kategori barang padat karbon yang diimpor ke Uni Eropa. Skripsi ini berusaha mengungkap alasan di balik pembuatan proposal CBAM yang bersifat unilateral. Skripsi ini menggunakan kerangka teori actor-centered institutionalism dari Mayntz dan Scharpf yang melihat kebijakan sebagai aksi yang disengaja. Skripsi ini menemukan bahwa Komisi Eropa membuat proposal CBAM karena dorongan pluralitas faktor yang berinteraksi di dalam situasi dan konstelasi isu iklim di Uni Eropa. Di dalam interaksi tersebut, terdapat pengaturan institusional Uni Eropa, yang terdiri dari mode-mode interaksi, kapabilitas organ-organ, dan norma-norma yang diatur. Selain itu, juga terdapat faktor-faktor non-institusional Komisi Eropa, yang terdiri dari kepentingan dan identitas Presiden Komisi Eropa. Kedua variabel tersebut mendorong Komisi Eropa untuk membuat proposal CBAM. Selain kedua variabel tersebut, juga terdapat berbagai situasi dan konstelasi yang membentuk konteks yang melingkupi Komisi Eropa, yang memunculkan kesempatan dan motif untuk pembuatan proposal CBAM.

The European Union is an international institution that consistently makes multilateral-oriented foreign policies on climate issues. However, on July 14th, 2021, the European Commission adopted a CBAM proposal that would unilaterally apply additional fees on five categories of carbon-intensive goods imported into the European Union. This study seeks to uncover the reasons behind the making of the unilateral CBAM proposal. This study utilized the actor-centered institutionalism theoretical framework from Mayntz and Scharpf which describes policy as an intentional action. This study found that the European Commission made the CBAM proposal due to the plurality of factors that interacted within the situation and constellation of climate issues in the European Union. In this interaction, there were institutional settings of the European Union, which consisted of the modes of interactions, capabilities of the organs, and norms that are regulated. In addition, there were non-institutional factors of the European Commission, which consisted of the interests and identity of the President of the European Commission. These two variables prompted the European Commission to make the CBAM proposal. Apart from these two variables, there were also various situations and constellations that shape the context surrounding the European Commission, which created opportunities and motives to make the CBAM proposal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yangga Yolanda
"Tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia jika dibandingkan negara-negara di Eropa. Di mana 171 pekerja di Inggris mengalami Fatal Injury, sedangkan di Indonesia tercatat 4.380 cacat fungsi, 42 cacat total, dan 2. 144 meninggal dunia. Tahun 1996 OSHA merilis 5 elemen inti program K3 diantaranya adalah evaluation of program effectiveness. Dalam PP no. 50 tahun 2012 juga mengharuskan melakukan evaluasi SMK3. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi program K3.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi program-program K3 yang dimiliki oleh PT. XYZ berdasarkan standar OSHA PEP pada periode tahun 2012. Desain penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan peninjauan dokumen. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa nilai profil program K3 PT. XYZ berada pada tingkatan ke 3 (basic) berdasarkan Standar OSHA PEP.

Indonesia has higher work related accident than European Country. They were 171 workers fatally injured in England, meanwhile, they were 4.380 workers function disabilities, 42 has physical defect, and 2.144 died. At 1996, OSHA releases 5 core elements, one of them is evaluation of program effectiveness. PP no. 50, 2012 says occupational safety and health have to evaluated. Therefore, this research have done to evaluated OSH programs.
This research have done to evaluating OSH programs which belong to PT. XYZ based on OSHA PEP standard in the period of 2012. The design of this research is qualitative. The collecting of data is conduct with interview, observation, and document review. The result of this research is known that PT. XYZ Occupational Safety and Health programs be in basic level based on OSHA PEP standard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sania
"Sektor konstruksi merupakan sektor penyumbang kecelakaan tertinggi di Indonesia dan kasus terbanyak terjadi pada konstruksi bangunan gedung. Salah satu pekerjaan dalam konstruksi bangunan gedung ialah pengecoran yang merupakan pekerjaan krusial dan perlu diperhatikan dalam suatu pembangunan karena akan menentukan kekuatan struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses pengecoran gedung perkantoran X. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan analisis risiko kualitatif menggunakan Job Hazard Analysis dan analisis risiko semi kuantitatif yang mengacu pada AS/NZS 4360:2004 tentang Risk Management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 risiko yang dinilai, 28 risiko diantaranya termasuk ke dalam kategori tingkat very high, seperti risiko terjatuh dari ketinggian, terpajan adukan beton, terpajan cairan curing compound, tertimpa material seperti alas balok dan besi, tersetrum vibrator dan mengalami hand arm vibration syndrome sehingga diperlukan tindakan pengendalian risiko untuk mengurangi tingkat risiko agar masuk ke dalam risiko yang dapat diterima.

The construction sector is the highest accident contributor sector in Indonesia and the most cases occur in the construction of buildings. One of the jobs in building construction is casting which is a crucial job and needs to be considered in a construction since it will determine the strength of the building structure. This study aims to manage occupational health and safety risks in the casting process of office building X. This study was a descriptive analytical study with a qualitative risk analysis approach using Job Hazard Analysis and semi-quantitative risk analysis referring to AS/NZS 4360:2004 concerning Risk Management. The result of the study shows that of the 96 assessed risks, 28 of them are categorized as very high; such as, the risk of falling from height, exposure to concrete mix, exposure to curing compound liquid, being hit by materials; such as, pedestal and iron, being electrocuted by a vibrator and experiencing a hand-arm vibration syndrome. Thus, risk control measures are needed in order to reduce the level of risk so that it falls into an acceptable risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmi Nur Aini
"Penelitian ini membahas tentang manajemen risiko kesehatan dan keselamatan kerja dalam aktivitas ereksi girder jalan tol layang yang dilakukan oleh PT X (di salah satu wilayah Jakarta pada tahun 2019). Dalam penelitian ini, bahaya diidentifikasi dengan menggunakan Analisis Keselamatan Kerja (JSA) dan analisis risiko dilakukan dengan menggunakan ukuran semi-kuantitatif WT. Baik (1971). Data dikumpulkan dari observasi langsung dan pendekatan wawancara kepada pekerja yang terlibat dalam aktivitas ereksi gelagar. Ada 61 tugas kerja yang dilakukan dalam aktivitas dan 6 jenis bahaya biologis, kimia, ergonomi, fisik, keselamatan, dan psikososial, dengan 1 bahaya biologis, 8 bahaya kimia, 8 bahaya ergonomis, 3 bahaya fisik, 40 keselamatan, dan 2 psikososial Bahaya ditemukan dalam penelitian ini. Analisis risiko dihitung dari nilai risiko yang ada dan risiko prediktif, sehingga tingkat risiko dalam setiap penilaian diketahui dengan mempertimbangkan kontrol bahaya yang telah diterapkan dan rekomendasi untuk kontrol yang diberikan.

This study discusses the management of occupational health and safety risks in the erection activities of the elevated toll road girder conducted by PT X (in one area of ​​Jakarta in 2019). In this study, hazards were identified using Occupational Safety Analysis (JSA) and risk analysis was carried out using a semi-quantitative WT measure. Good (1971). Data were collected from direct observation and interview approaches to workers involved in girth erection activities. There are 61 work tasks performed in activities and 6 types of biological, chemical, ergonomic, physical, safety, and psychosocial hazards, with 1 biological hazard, 8 chemical hazard, 8 ergonomic hazard, 3 physical hazard, 40 safety, and 2 psychosocial hazards found in this research. Risk analysis is calculated from the value of existing risks and predictive risks, so that the level of risk in each assessment is known by considering the hazard controls that have been applied and recommendations for the controls given."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayutia Syarifati A.
"Penelitian ini dilakukan di PT PP (Persero) Tbk untuk melihat pengaruh tindakan audit internal terhadap perbaikan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di proyek konstruksi bangunan. Data dikumpulkan dari hasil telaah dokumen audit internal perusahaan. Dampak pelaksanaan audit internal terhadap program K3 dilihat dari status rencana tindak lanjut (RTL) serta dokumentasi berupa foto perbaikan program dari hasil temuan yang dilakukan proyek konstruksi. Penelitian ini menggunkan metode deskriptif dengan hasil penelitian berupa temuan ketidaksesuaian terhadap elemen audit (OHSAS 18001).
Hasil temuan audit terbanyak terdapat pada elemen implementation and operation dimana proyek konstruksi tidak melaksanakan implementasi sarana dan prasaran K3. Dengan dilakukannya audit internal, perusahaan dapat memantau pelaksanaan dari program-program K3 di proyek konstruksi.

This research is located at PT PP (Persero) Tbk to see the impact of internal audit action to improvement of safety and health program in building construction projects. Data is collected from the review of documents from the internal audit in company. Impact of implementation internal audit for the occupational health and safety program are seen by the follow-up plan and photo documentations of program improvements from findings that construction projects. This study uses the descriptive method with the result as findings of noncompliance with audit elements (OHSAS 18001).
Most of audit findings contained in the implementation and operation of elements which the construction project is not implement of facilities and infrastructure of occupational health and safety. With the internal audit, the company can monitor the implementation of occupational health and safety program in construction projects.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbalus Zaman
"Penerapan management kesclamatan dan kesehatan ke1ja bagi organisasi yang mempekedakan 100 orang atau lebih di indonesia, menjadikan sistem management kcselamatan dan kesehatan kelja belsifat mandatory, tidak demikian dengan di luar Indonesia penerapan sistem management bersifat voluntary. Walaupun bersifat voluntary kesepakatan bisnis global setidalmya merubah Sesuatu yang bcrsifat voluntary menjadi sesuatu keharusan untuk di terapkan bila ingin tetap kompetiti£ GATT (General Agreement on taridk and trade) I994 menyatakan : "Negara anggota tidak boleh membuat ketentuan teknis yang menghambat masulcnya barang-barang di Negara anggota kecuali bagi hal yang menyangkut kepada masalah keselamatan kerja".
Penerapan sistem management keselamatan dan kesehatan kelja di [ndonesia belum di imbangi dengan pemahaman yang baik mengenai esensi sistem management keselamatan dan kesehatan kelja itu sendiri. Sehingga perkembangannya sangat lambat bahkan tetap ditempat. Sistem management keselamatan dan kesehatan kelja sebagai suatu siklus haruslah dipahami oleh setiap organisasi, siklus yang berjalan kearah perbaikan terus menenls hams tetap dliaga, untuk menjalankan, mengembangkan dan menjaga performa haruslah mengetahui jenis dan karakter sistem management keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan. Ada pengertian yang berbeda antara sistem management dan OHSAS 18001, SMK3 DEPNAKER merupakan jenis tipe atau model sistem management keselamatan dan kesehatan ketja, tentu saja hal ini menyebabkan pengembangan keaxarah perbaikan terus menems mcnjadi bias, dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai tipe dan karakter sistem management yang diterapkan. Dengan mengetahui bagaimana karakter dan tipe sistem management yang ditetapkan di organisasi tentu akan menjadi lebih mudah bagi pemegang tanggung jawab untuk melakukan tindakan tindakan kearah perbaikan.
Melihat banyaknya standar standar sistem management yang harus dipenuhi oleh organisasi, Serta kulangnya pemahaman mengenai tipe dan karakter suatu sistem management yang diterapkan oleh perusahaann , mendorong penulis untuk melakuknn kajian terhadap sistem management yang ada khususnya SMK3 yang diterapkan di PT X, dcngan harapan dapat memperoleh gambaran mengenai karakter dan tipe sistem management keselamatan kctja yang ada di PT X. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam penelitiannya, dcngan mcmanfaatkan pengctahuan , pemahan serta penerapan para karyawan dilapangan sebanyak 80 orang sebagai sample, ditanyakan berbagai pertanyaan melalui kuesioner yang disusun kedalam empat kelompok.
Dari hasil pengolahan jawaban yang diperoleh dengan melakukan dua tahap perhitungan, yaitu pertama menjumlahkan nilai hasil survey, kemudian memberikan peringkat sehingga dapat diperoleh distribusi kecenderungan dari matrik yang ada dengan bantuan SPSS dan uji statistik anova dua arah serla uji signifikasi test freadman diperoleh nilai yang significant saling berhubungan. Dengan framework Gallagher tentang tipology system tipenya diperoleh gambaran keeendenlngan karakter dan system type yang diterapkan di PT X dimana diperoleh kesimpulan bahwa Struktur dan tipe Sistem management keselamatan dan kesehatan ketja di PT X adalah campuran traclisional innovative managementS Strategi pengendalian adalah .nge person, sehingga pendekatan yang dilakukan adalah mclalui mix antara Sophisticated Behavioral approach dan Ummm: act minimtser. Pelaksanaan element program khusus di PT X menggunakan gaya traditional Unsajiz act minimiser dan Traditional engineering and design.

Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) for organization that employed 100 people or more in Indonesia, makes the OHS management system mandatory, on the contrary in the foreign country its management system Implementation is voluntary. Even though it is voluntary, the global business agreement at least changed the voluntary to be a compulsion to applied if wants to keep the competitiveness. The GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) 1994 stated: "The member state cannot make technical rules which obstruct incoming goods in the member state unless if concerning about occupational safety problems" OHS safety management implementation in Indonesia haven’t yet completed with good understanding of its OHS management system essence, it caused the improvement arc walk slowly and in fact static.
OHS management system as a cycle should be comprehended by all organization, the continuous improvement should preserve, to run, enlarge and keep the performance, organization should known the adequate type and characteristic of applied OHS management system. There are different understandings between OHS management system of Labour Department (SMK3 DEPNAKER) and OI-[SAS 18001. SMK3 DEPNAKER is type and model of OHS management system, of course this is caused the expansion of continuous improvement becomes difli-action, caused by lack of understanding about type and character of implemented management system. By known how the character and type of applied management system it will be easy for thc stakeholder to do improvement actions.
A large amount standard of management system which should followed by organization and lack of understanding about type and character of the applied management system by the company, encourages the researcher to study management system especially SMK3 which applied by PT. X, to obtain the description about character and management system type of occupational safety in PT. X. The researcher are using descriptive qualitative method in his research, using the knowledge, understanding, and implementation bythe field employee, as 80 persons as sample, asked by various question trough questionnaire which consist in four groups.
The answers are processed with two stage of calculation; first is sums up the value of survey result, then giving rank to obtain trend of distribution fiom the existence matrix with SPSS program and two way ANOVA statistic test and also friedman significant test, the result is interaction or interrelated significant value. From Gallagher’s ii-amework about typology of its type system obtained the descriptive of character trend and applied system type by PT. X. conclude that structure and type of OHS management system in PT. X. is combination of traditional innovative management system. The control strategy is safe person, so the approach used is the mix between sophisticated behavioral approach and unsajé act minimizer. The implementation of special element program in PT.X used traditional style of unsafe ac! minimrlfer and traditional engineering and design.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34234
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>