Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172491 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Santi Widya Putri
"ABSTRAK
Nama : Mega Santi Widya PutriProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Pengaruh Konsumsi Susu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24 Bulan DiKecamatan Duren Sawit Tahun 2018Pendahuluan: Stunting merupakan kekurangan gizi kronis akibat kekurangan asupan zat gizi dalamwaktu yang lama, biasanya diikuti dengan frekuensi sering sakit, yang disebabkan oleh berbagai faktorseperti kurangnya pengasuhan, penggunaan air yang tidak bersih, lingkungan yang tidak sehat,terbatasnya akses terhadap pangan dan kemiskinan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh konsumsi susu dengan kejadian stunting pada anak balita usia 24 bulan di Kecamatan DurenSawit tahun 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian casecontrol, jumlah sampel penelitian ini adalah 74 orang, pada kelompok kasus 37 anak, dan pada kelompokkontrol 37 anak. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Duren Sawit pada anak balita usia 24 bulan.Hasil: Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan terdapat pengaruh antara konsumsi susu, frekuensiminum susu, jumlah minum susu, mulai minum susu, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, penyakitinfeksi, asupan energi, asupan lemak, dan asupan zat besi dengan kejadian stunting. Tidak ditemukanpengaruh pendidikan ayah, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, besar keluarga, riwayat ASI Eksklusif, asupankarbohidrat, dan asupan kalsium dengan kejadian stunting. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwakonsumsi susu, penyakit infeksi, dan asupan energi berpengaruh terhadap kejadian stunting dan yangpaling dominan dalam mempengaruhi kejadian stunting adalah konsumsi susu. Kesimpulan: Konsumsisusu memiliki pengaruh dengan kejadian stunting pada anak usia 24 bulan.Kata Kunci :Balita, Stunting, Konsumsi Susu

ABSTRACT
Name Mega Santi Widya PutriStudy Program Public Health SciencesTitle Influence of Milk Consumption with Stunting Event in 24 Month Child inDistrict Duren Sawit East Jakarta Year 2018Introduction Stunting is a chronic malnutrition caused by a lack of long term nutritional intake, usuallyfollowed by frequent frequent illness, caused by factors such as lack of care, impure water use, unhealthyenvironment, limited access to food and poverty . Purpose This study aims to determine the effect ofmilk consumption with the incidence of stunting in children aged 24 months in Kecamatan Duren Sawitin 2018. Method This study is a quantitative study with case control research design, the number ofsamples of this study was 74 people, in case group 37 children, and in the control group of 37 children.This research was conducted in Duren Sawit Subdistrict in children aged 24 months. Results The resultsof bivariate analysis showed that there was influence between milk consumption, milk drinkingfrequency, milk drinking, milk, mother education, mother 39 s nutrition, infectious diseases, energy intake,fat intake, and iron intake with stunting events. No effect of father 39 s education, father 39 s work, mother 39 sjob, family size, history of exclusive breastfeeding, carbohydrate intake, and calcium intake with stuntingevents. The result of multivariate analysis showed that milk consumption, infectious diseases, and energyintake had an effect on stunting event and the most dominant in influencing stunting incidence was milkconsumption. Conclusion Milk consumption has an influence with stunting events in children aged 24months.Key words Toddler, Stunting, Milk Consumption"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Katherini Adhi
"Prevalensi balita stunting di Kab.Bogor tahun 2013 sebesar 28,3 . Hal tersebut masihmenunjukan bahwa stunting di Kab. Bogor masih merupakan masalah kesehatanmasyarakat. Susu merupakan sumber pangan yang mengandung energi, protein danmikronutrien yang hanya ditemukan pada sumber makanan hewani yang dapat berfungsidalam merangsang pertumbuhan. Pelarangan promosi susu pada anak dibawah umur 3tahun memunculkan kekhawatiran akan jumlah balita stunting yang malah akanmeningkat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan susudengan stunting ada anak balita umur 24 bulan di Kecamatan Bojong Gede KabupatenBogor Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan sampelpenelitian sebanyak 113 balita.
Hasil penelitian menunjukan 26,5 balita umur 24 bulandi Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Tahun 2018 mengalami stunting. Terdapathubungan antara umur mulai minum susu dengan kejadian stunting p=0,021, sedangkantipe konsumsi susu p=0,734 dan frekuensi minum susu p=0,588 tidak mempunyai hubungan dengan kejadian stunting. Balita yang mulai minum susu umur ge;12 bulanmempunyai peluang 4,1 kali 95 CI: 1,23-13,32 untuk menjadi stunting dibandingkandengan balita yang minum susu umur.

The prevalence of under five children stunting in Kab.Bogor in 2013 is 28,3 . It is showsthat stunting in Kab. Bogor is still a public health problem. Milk is a food source thatcontains energy, protein and micronutrients that found only in animal food sources thatcan stimulating growth. The prohibition of promotion of milk in children under 3 yearsold raises concerns about increasing of stunting children .
The purpose of this study wasto determine the corelation between milk intake and stunting on 24 month old child inBojong Gede sub district, Bogor Regency in 2018. This study used cross sectionalmethod with 113 research samples.
The results showed 26.5 of children aged 24 monthsin Bojong Gede District, Bogor Regency in 2018 had stunting. There was a corelationbetween drinking milk start date and stunting p 0,021, while type milk consumption p 0,734 and milk drinking frequency p 0,588 had no corelation with stunting .Toddlers who start drinking milk ge 12 months old have a chance of 4.1 times 95 CI 1,23 13,32 encounter stunting compared to under fives who drink milk."
Universitas Indonesia, 2018
T51322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Widiastuti
"ABSTRAK
Air Susu lbu (ASI) sudah diketahui banyak manfaatnya tetapi pemberian ASI
masih menjadi masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dukungan
sosial dan mutivasi dalam memberikan ASI. Desain penelitian ini adalah
deskriptif analisis mengguakan pendekatan potong lintang atau cross sectional.
Teknik pengambilan sample menggunakan non probability sampling dengan jenis
purposive sampling dengan jumlah sample 43 responden. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan dukungan sosial dengan motivasi ibu dalam
memberikan ASI pada BBLR (p<0,05). Suami sebagai pemberi dukungan utama
dan keluarga perlu diberikan edukasi terkait pentingngya ASI agar motivasi ibu
menyusui untuk memberikan ASI. Disarankan agar dukungan sosial dapat
dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan program
pemberian ASI pada bayi.

ABSTRACT
Breast milk (breast milk) has been known for many benefits, but breastfeeding is
still a problem. The purpose of this study was to identify social support and
motivation in breastfeeding. The design of this study is descriptive analysis using
cross sectional or cross sectional approach. Sampling technique with non
probability sampling with the type of purposive sampling with a sample of 43
respondents. The results showed there was a relationship of social support with
the mother's motivation in giving breast milk to LBW (p <0,05). The husband as
the main supporter and the family should be given education related to the
importance of breast milk to motivate the breastfeeding moth;:;r to breastfeed. It is
recommended that social support can be used as one of the nursing interventions
to improve breastfeeding programs in infants."
2017
T48304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Dwi Anggraini
"Tercatat 5.4% anak balita Indonesia gizi buruk dan 13.0% gizi kurang. Kualitas SDM Indonesia peringkat ke-124 dunia pada 2011 menurut UNDP. Konsumsi susu sebagai sumber makanan/minuman dengan zat gizi lengkap di Indonesia masih rendah, hanya 11,9 liter/kapita/tahun. Jumlah anak balita sebagai kelompok umur yang direkomendasikan mengonsumsi susu di Indonesia mencapai 22.6 juta jiwa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah media yang memuat iklan susu yang memapar, frekuensi paparan iklan susu, pendidikanorangtua (ayah dan ibu), pekerjaan orangtua (ayah dan ibu), pendapatan keluarga, pengetahuan gizi orangtua, jumlah anak, umur anak, dan alergi susu pada anakbalita dengan konsumsi susu anak balita di wilayah Kelurahan PekayonKecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur.
Desain studi berupa kuantitatif crosssectional dengan sampel 86 orangtua yang memiliki anak balita umur 13-59 bulan yang dipilih secara acak dari data total anak balita umur 13-59 bulan di wilayah Kelurahan Pekayon. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan tingkat konsumsi susu pada balita adalah jumlah media yang memuat iklan susu yang memapar (p value = 0.020; OR = 3.4), frekuensi paparan iklan susu (p value = 0.012; OR = 3.6), pendidikan ibu (p value = 0.004; OR = 5.9), pendapatan keluarga (p value = 0.012; OR = 4.0), pengetahuan gizi orangtua (p value = 0.006; OR = 7.1), jumlah anak (p value = 0.009; OR = 5.6 ), dan alergi (p value = 0.001; OR = 11.6 ).
Perlu peran orangtua, kader kesehatan, dan kerjasama sektor pemerintah dari kementrian kesehatan, serta kementrian pertanian untuk meningkatkan konsumsisusu Indonesia.

Recorded 18.4% under five years old children in Indonesia have undernutrition. The quality of Indonesian was number 124th in a world in 2011 according to UNDP. The prevalence of milk consumption in Indonesia was below (11,9 L/capita/year). The number of under five years old children in Indonesia, as a group that recommended to consume milk, was very large, around 22,6 million.
The purpose of this study was to investigate the correlation between the amount of mass media, frequencies of milk advertisement, parents? education, parents? employment status, family?s economic status, parents? nutrition knowledge, number of children, children?s age, and allergies with milk consumption among under five years old children in Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, East Jakarta.
This study used quantitative cross sectional design with 86 parents as respondents and simple random sampling was used to choose the sample. The result of this study showed correlation between amount and frequencies of milk advertisement (p=0,020; OR=3,4 and p=0,012; OR=3,6), mother?s educational status (p=0,004; OR=5,9), family?s economic status (p=0,012; OR=4), nutrition knowledge (p=0,006; OR=7,1), number of children (p=0,009; OR=5,6), and allergies (p=0,001; OR=11,6).
From these result we suggest that to increase milk consumption in Indonesia, the contribution of parents, health workers, and the collaboration between Ministry of Health and Ministry of Agriculture is very important."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghefira Dania
"Pemberian ASI Eksklusif telah direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dan dicanangkan program-program serta peraturan perundangan terkait pentingnya pemberian ASI Eksklusif oleh pemerintah Indonesia. Namun angka pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah terutama di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keterpaparan promosi susu pengganti ASI dan motivasi ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di DKI Jakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada 100 ibu yang memiliki bayi berusia 7 – 24 bulan di DKI Jakarta dengan metode consecutive sampling melalui pengisian kuesioner daring. Dari penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara keterpaparan promosi susu pengganti ASI dengan pemberian ASI Eksklusif (p0,238 > α0,005). Ada hubungan bermakna antara motivasi ibu dengan pemberian ASI Eksklusif (p0,000 > α0,005) dengan OR = 6,7667 (95% CI:2,702 – 16,947) dimana motivasi yang tinggi dalam memberikan ASI 6,77 kali lebih berpotensi untuk dapat memberikan bayinya ASI Eksklusif.

Exclusive breastfeeding has been recommended by the World Health Organization (WHO), and Indonesia's government also promulgated programs, laws, and regulations related to the importance of exclusive breastfeeding. However, the rate of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low, especially in DKI Jakarta. This research conducted to determine the correlation between exposure to the promotion of dairy substitute for breast milk and maternal motivation to breastfeed exclusively in DKI Jakarta. This type of research is quantitative with a cross-sectional approach. Retrieval data performed on 100 mothers who have babies aged between 7 to 24 months in DKI Jakarta using the consecutive sampling method by filling out an online questionnaire. From this research, it obtained that there was no significant correlation between the exposure to the promotion of milk substitute for breast milk with exclusive breastfeeding (p0,238> α0,005). There is a significant correlation between maternal motivation with exclusive breastfeeding (p0,000> α0,005) with OR = 6,7667 (95% CI: 2,702 - 16,947) where the high motivation in giving breast milk 6.77 times more potential to be able to give her baby exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The Objectives of this study were to determine cadmium and lead concentration in the breas milk of healthy lactating women who were living in Zarrinshar, an industrial area of Iran and to investigate the effect of mother's age, parity and smoking habits in families living in the vacinity of areas contaminated with heavy metals."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Nandi Wardani
"Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah nutrisi, terlihat dari masih terdapatnya sejumlah anak yang masuk dalam kategori kurang gizi. Studi lain menyatakan bahwa tingkat konsumsi susu di Indonesia masih rendah dibandingkan negara Asia lainnya. Berdasarkan kedua fakta diatas, penulis membuat riset dengan tujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara status gizi dengan kebiasaan minum susu pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan metode ?cross sectional? dengan populasi sejumlah 97 siswa SD kelas 4, 5 dan 6. Input data dan analisis statistic menggunakan program SPSS 11.5, dengan metode ?chi-square for cross tabulation?. Berdasarkan data yang didapat, 100 persen dari populasi mengaku mengkonsumsi susu. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan frekuensi konsumsi susu perhari (p=0.670). Begitu juga dengan hubungan antara status gizi dan jenis susu yang diminum, menunjukan hasil yang tidak signifikan (p=0.224). Dari studi ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kebiasaan minum susu.

Nowadays, Indonesia is still dealing with nutrition problems which represented by a quite number of children who are still categorized as undernourished and severely malnourished. Furthermore, recent study shows that the milk consumption in Indonesia is still low if compared to other Asian countries. Based on those facts, the author seems to determine the relationship between nutritional status and the habit of milk consumption among school aged children. In this cross-sectional study, the study population is chosen by cluster random sampling of grade 4, 5, and 6 with the total respondents 97 students. Primary data is conducted by self administered questionnaire regarding milk consumption habit, type of milk, frequency of drinking milk, and nutritional status measurement. Data entry and statistical analysis is done by the SPSS for windows version 11.5. The chi square test for cross tabulations was utilized. From the study populations 100% admitted that they consume milk daily. The result of the chi-square for cross tabulation reveals that there is no significant difference determined between nutritional status and the frequency of drinking milk per day (p=0.670). Also there is no significant difference between nutritional status and type of milk that is consumed (p=0.224). Hence, this study concludes that children nutritional status is not associated with the habit of milk consumption among school aged children."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurmunaya
"ABSTRAK
Susu fermentasi telah terkenal sejak lama. Banyak negara-negara terutama di Eropa dan Timur tengah mempunyai minuman tradisional dari susu fermentasi ini. Sebagai organisme fermentasi dapat dipakai bakteri-bakteri dari spesies-spesies Lactobasilus, Bacilus, Stroptococcus ataupun ragi yang dapat memfermentasi laktosa. Kegunaan dari susu fermentasi belum dikethui dengan jelas.
Pada penelitian ini komponen-komponen utama yaitu laktosa, protein, leenit, dan asam laktat juga berat jenis dari susu sebelum dan sesudah fermentasi dibandingkan secara kualitatif. Untuk penelitian ini dijabarkan 3 jenis susu yaitu susu segar, susu bubuk full cream dan susu tanpa lemak. Sebagai organisme fermentasi dipakai laktobasilus bulgaricus.
Penentuan kadar protein dilakukan dengan cara Kjeldahl,penentuan kadar laktosa berdasarkan sifat nereduksinya yaitu ditambahkan dengan reagon cupri berlebihan, kemudian kelebihan cupri ditentukan secara jodometri. Penentuan kadar non dengan cara asam basa dengan menggunakan larutan NaOH. sedang penentuan kadar lemak dilakukan secara gravinetri dan penentuan jenis menggunakan piknometer.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar laktosa akan turun secara menyolok setelah difermentasi. sebaliknya kadar asam akan naik. Sedangkan kadar protein dan lemak tidak banyak mengalami perubahan. Tetapi sampai sekaran belum diketahui dengan pasti zat apa yang berkhasiat terhadap tubuh, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Maria Angelika
"Pemberian ASI eksklusif memberikan banyak manfaat bagi ibu dan anaknya. Pentingnya pemberian ASI eksklusif juga telah diperhatikan oleh pemerintah, sehingga pemerintah membuat suatu peraturan yang mengatur tentang pemberian ASI eksklusif kepada bayi yang baru lahir. Meskipun persentase nasional dan persentase di Jakarta tentang ASI eksklusif dapat dibilang tinggi, akan tetapi persentase itu masih belum mencapai 100%, terlepas dari semua upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Inisiasi menyusui dini dianggap menjadi salah satu faktor menuju keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara inisiasi menyusui dini dan menyusui eksklusif di salah satu rumah sakit di Jakarta Pusat Ini adalah studi cross sectional yang menggunakan data primer di sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat. Para ibu diwawancarai oleh penulis yang pertanyaannya terdiri dari pertanyaan karakteristik demografis dan pertanyaan mengenai informasi detail mengenai menyusui inisiasi dini dan status menyusui mereka saat ini. Kami menggunakan subjek yang melahirkan di rumah sakit MH Thamrin antara Maret 2018 hingga Desember 2018 dan mengadakan wawancara pada bulan April 2019 hingga Juni 2019.Tidak ada perbedaan statistik yang signifikan antara inisiasi menyusui dini dalam pemberian ASI eksklusif ketika dipulangkan (p = 0,301) dan setelah 2 bulan (0.251). Data yang diperoleh dari penelitian ini menggunakan 90 sampel yang tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik pemberian ASI eksklusif pada mereka yang melakukan pemberian ASI dini.

Exclusive breastfeeding is very beneficial for both mother and their offspring’s. The importance of exclusive breastfeeding has been noticed by the government, hence it is included in government’s policy. Although the national percentage and Jakarta’s percentage on exclusive breastfeeding are considered high, it still had not reach 100% despite all the effort that was made by the government. Early initiation breastfeeding is said to be one of the factor towards the success of exclusive breastfeeding. This study aims to find the relationship between early initiation breastfeeding and exclusive breastfeeding in one of the hospitals in Central Jakarta. This is a cross sectional study that used a primary data in a hospital in Central Jakarta. Mothers were questioned by the author which comprise of demographic characteristics questions and questions regarding detail information of early initiation breastfeeding and their current status on breastfeeding. We used subject who gave birth in MH Thamrin hospital between March 2018- December 2018 and held the interview in between April 2019 to June 2019. There was no significant statistical difference between early breastfeeding initiation and exclusive breastfeeding when discharged (p=0.301) and after 2 months (p=0.251). The data obtained from this study using 90 samples in which it did not show statistically significant increase of exclusive breastfeeding administration in those who performed early breastfeeding administration. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>