Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardian Yoga Bharata
"ABSTRAK
Tesis ini melakukan kajian mendalam Panca Nirbhaya yaitu sistem manajemen keselamatan pertambangan di PT HPU yang merupakan salah satu perusahaan jasa pertambangan di Indonesia. Kajian yang dilakukan dengan menggunakan metode analisa kualitatif dengan melakukan analisa gap dan Kajian Panca Nirbhaya terhadap OHS Management System Theories berbasis resilience. Pada penelitian ini metode kualitatif digunakan untuk menilai keefetifan dan kehandalan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT HPU Panca Nirbhaya .Dalam OHS Management System dikena suatu konsep Sistem Manajemen K3 yang ber prinsip resilience yang dikenal dengan Safety I dan Safety II. Kajian yang dilakukan adalah melihat secara mendalam konten dalam standar di Panca Nirbhaya berada dalam Safety I atau Safety II. Konsep Safety Management Sistem berbasis resilience memberikan pandangan tentang Safety I dan Safety II, yaitu Safety I sangat berkonsentrasi pada ldquo;hal yang buruk rdquo;, maka ketiadaan hal yang buruk dianggap sebagai sebuah prestasi sedangkan Safety II berfokus memastikan hal yang sudah baik terus menjadi baik. Selain itu juga mengkaji Panca Nirbhaya secara prinsip resilience apakah standar mampu merespon setiap kondisi/aktivitas baik yang bersifat rutin dan tidak rutin dengan cara yang efektif, sistem mampu mengambil pelajaran/mampu belajar dari peristiwa yang telah terjadi, mengerti benar apa yang terjadi dan mengapa hal tersebut terjadi, sistem mampu memantau perkembangan jangka pendek dan ancaman yang mungkin terjadi serta mampu mengantisipasi ancaman jangka panjang dan melihat peluang untuk perbaikan.Hasil kajian menunjukkan bahwa sebagain besar sub elemen dalam Panca Nirbhaya sudah berada di Safety II yaitu sebanyak 37 sub elemen, serta 18 elemen masih berada di Safety I. Sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut masih belum mengakomodir kriteria ndash; kriteria yang dalam konsep resilience safety II terutama dalam hal antisipasi yang harus dilakukan organisasi kedepan/jangka panjang serta mengakomodir hal-hal lain yang bersifat inisiatif dan improvement yang bisa dilakukan organisasi. Semua sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut, perlu dirubah dan ditambahkan agar sub elemen tersebut bisa memperkuat sistem pertahanan yang telah ada diperusahaan, sehingga sistem Panca Nirbhaya menjadi suatu sistem yang telah berbasis prinsip resilience.

ABSTRACT
This thesis do a deep study to Panca Nirbhaya mining safety management systems namely PT HPU which is one of the mining service companies in Indonesia. Studies conducted using qualitative analysis method with Study and gap analysis Panca Nirbhaya to OHS Management System resilience based on Theories. In this research, qualitative methods were used to assess the effectiveness and reliability of safety and occupational health management systems PT HPU Panca Nirbhaya .In the OHS Management System management system, there is a K3 management systems concept with the resilience principled, known as Safety I and Safety II. The review undertaken is to look deeply into the content in the standard at Panca Nirbhaya are in Safety I or II Safety. The concept of Safety Management Systems based on resilience gives the view of Safety I and Safety II, that is Safety I which very concentrated on the bad thing , then the absence of a bad thing is considered an achievement while Safety II focuses ensure good things continue to be good. It also examines the Panca Nirbhaya in resilience principle whether standard able to respond any condition good activities which are routine and not routine in a way that is effective, the system is able to take the lessons capable of learning from the event has happened, understand correctly what happened and why it happened, the system is able to monitor short term developments and threats that may occur as well as being able to anticipate a long term threat and see opportunities for improvement.The result show that most of the sub elements in Panca Nirbhaya are already in Safety II, ie as many as 37 sub elements, and 18 elements are still in Safety I. Sub elements that remain in Safety I are still accommodating the criteria in the concept of resilience safety II especially in anticipation of the future organization should do long term as well as accommodating the other things which are initiatives and improvement that could be made of the organization. All sub elements that remain in Safety I need to be changed and added so that the sub elements can strengthen the existing defense system in the company, so the Panca Nirbhaya system becomes a system that has been based on the principle of resilience."
2018
T49838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Yoga Bharata
"Nama : Ardian Yoga BharataProgram Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan KerjaJudul : Kajian Panca Nirbhaya HSE Management System PT. HarmoniPanca Utama Terhadap OHS Management System Theories BerbasisPrinsip ResiliencePembimbing : Drs. Psi Ridwan Zahdi Sjaaf, MPHTesis ini melakukan kajian mendalam Panca Nirbhaya yaitu sistem manajemenkeselamatan pertambangan di PT HPU yang merupakan salah satu perusahaan jasapertambangan di Indonesia. Kajian yang dilakukan dengan menggunakan metodeanalisa kualitatif dengan melakukan analisa gap dan Kajian Panca Nirbhaya terhadapOHS Management System Theories berbasis resilience. Pada penelitian ini metodekualitatif digunakan untuk menilai keefetifan dan kehandalan Sistem ManajemenKeselamatan dan Kesehatan Kerja PT HPU Panca Nirbhaya .Dalam OHS Management System dikena suatu konsep Sistem Manajemen K3 yang berprinsip resilience yang dikenal dengan Safety I dan Safety II. Kajian yang dilakukanadalah melihat secara mendalam konten dalam standar di Panca Nirbhaya berada dalamSafety I atau Safety II. Konsep Safety Management Sistem berbasis resiliencememberikan pandangan tentang Safety I dan Safety II, yaitu Safety I sangatberkonsentrasi pada ldquo;hal yang buruk rdquo;, maka ketiadaan hal yang buruk dianggap sebagaisebuah prestasi sedangkan Safety II berfokus memastikan hal yang sudah baik terusmenjadi baik. Selain itu juga mengkaji Panca Nirbhaya secara prinsip resilience apakahstandar mampu merespon setiap kondisi/aktivitas baik yang bersifat rutin dan tidakrutin dengan cara yang efektif, sistem mampu mengambil pelajaran/mampu belajar dariperistiwa yang telah terjadi, mengerti benar apa yang terjadi dan mengapa hal tersebutterjadi, sistem mampu memantau perkembangan jangka pendek dan ancaman yangmungkin terjadi serta mampu mengantisipasi ancaman jangka panjang dan melihatpeluang untuk perbaikan.Hasil kajian menunjukkan bahwa sebagain besar sub elemen dalam Panca Nirbhayasudah berada di Safety II yaitu sebanyak 37 sub elemen, serta 18 elemen masih beradadi Safety I. Sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut masih belummengakomodir kriteria ndash; kriteria yang dalam konsep resilience safety II terutama dalamhal antisipasi yang harus dilakukan organisasi kedepan/jangka panjang sertamengakomodir hal-hal lain yang bersifat inisiatif dan improvement yang bisa dilakukanorganisasi. Semua sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut, perlu dirubah danditambahkan agar sub elemen tersebut bisa memperkuat sistem pertahanan yang telahada diperusahaan, sehingga sistem Panca Nirbhaya menjadi suatu sistem yang telahberbasis prinsip resilience.Kata kunci:Sistem Manajemen K3, resilience safety , Safety I dan Safety II
ABSTRACTName Ardian Yoga BharataStudy Program Master of Occupational Health SafetyTitle Study Of Panca Nirbhaya HSE Management System PTHarmoni Panca Utama against OHS Management System withResilience Principle based theoryCounsellor Drs. Psi Ridwan Zahdi Sjaaf, MPHKey words Occupational Health Safety, resilience safety , Safety I dan Safety II, informationThis thesis conducts in depth study Panca Nirbhaya mining safety management systemsnamely PT HPU which is one of the mining service companies in Indonesia. Studiesconducted using qualitative analysis method with Study and gap analysis PancaNirbhaya against OHS Management System resilience based Theories. In the currentstudy qualitative methods were used to assess the effectiveness and reliability of safetyand health management systems Work PT HPU Panca Nirbhaya .In the OHS Management System management system, a concept of systems known K3with resilience, known as the principle of Safety I and Safety II. The study does is lookdeeply content in standard in Panca Nirbhaya are in Safety I or II Safety. The concept ofSafety Management Systems based resilience gives the view of Safety I and Safety II,namely Safety I was very concentrated on the bad thing , then the absence of a badthing is considered an achievement while Safety II focuses ensure good things continueto be good. It also examines the Panca Nirbhaya resilience in principle whether standardable to respond any condition good activities which are routine and not routine in a waythat is effective, the system is able to take the lessons capable of learning from the eventhas happened, understand correctly what happened and why it happened, the system isable to monitor short term developments and threats that may occur as well as beingable to anticipate a long term threat and see opportunities for improvement.Results of the study show that filmed the sub element in Panca Nirbhaya already are inSafety II as much as 37 sub elements, as well as 18 elements are still in Safety i. Subelements that remain in Safety I still have yet to accommodate the criteria ndash the criteriain the concept of resilience safety II especially in anticipation of the future organizationshould do long term as well as accommodate the other things which are initiatives andimprovement that could be made of the organization. All sub elements that remain inSafety, I need to change it and added so that the sub elements can reinforce existingdefence systems inside, so the system Senses Nirbhaya became a principle based systemthat has resilience."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kurdiman
"Kegiatan industri tidak terlepas dari adanya bahaya dan pajanan risiko yang berpotensi kecelakaan, termasuk pertambangan. Perkembangan resilience secara teoritis dan praktis dalam pengelolaan risiko. Adanya bahaya berisiko tinggi di berbagai industri dan tuntutan efisiensi biaya diperlukan sebuah pendekatan baru dalam pengelolaan keselamatan, termasuk program safety culture. Sebuah pendekatan pengelolaan keselamatan baru tersebut adalah pendekatan Safety-I (safety culture) menjadi Safety-II (culture of resilience) (Hollnagel, 2013; 2015). Pendekatan yang memasukkan prinsip resilience pada safety culture. Perkembangan safety culture model secara teori dan praktis. PT Harmoni Panca Utama (HPU) telah mengembangkan program budaya keselamatan dan berpandangan bahwa safety culture model terdiri dari 3 (tiga) faktor pembentuk utama, yaitu: attitude, management infrastructure & technology; dan HSE Management System beserta belum mempertimbangkan aspek pendekatan baru berbasis prinsip resilience. Kajian faktor permbentuk utama terhadap safety culture model yang berindikator berbasis prinsip resilience merupakan tujuan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan mix methode, analisa kualitatif dan principal component analysis (PCA). Hasilnya bahwa safety culture model di HPU masih sesuai dengan perkembangan ilmiah saat ini dengan beberapa penyederhanaan. Dari PCA diperoleh 3 komponen yang indikator faktor pembentuknya sebanyak 29 variable telah ditambahkan 4 prinsip resilience, yaitu: respon, monitor, learn, dan anticipate. Hanya komponen 1 yang reliable, sementara Komponen 2 & 3 tidak. Hal ini dimungkinkan karena indikator faktor pada komponen satu dan lainnya saling berkaitan atau karena Komponen 2 & 3 berindikator faktor sedikit (3-4 variabel). Dari 397 responden, hasil uji reliabilitas untuk total indikator faktor pembentuk, nilai alpha cronbach 0,798 (reliable) dan uji validitas (r) dibawah nilai kritis pada masing2 pertanyaan/variable.

Industrial activities are inseparable from potential hazards and risk exposures, including mining. Today, the study of the development of resilience is theoretically and practically in risk management. The presence of high-risk hazards in various industries and cost-efficiency demands required a new approach to safety management, including safety culture programs. A new approach to safety management is the Safety-I approach (safety culture) to Safety-II (culture of resilience) (Hollnagel, 2013, 2015) which is an approach that incorporates the principle of resistance to safety culture. Today also the development of security culture model in theoretically and practically. PT. Harmoni Panca Utama (HPU) has developed a safety culture program and believes that the safety culture model consists of 3 (three) dominant form factors, including: attitude, management infrastructure & technology; and HSE management system. That model has not considered a new aspect of resilience principle based approach. The study of the major factor in the form of safety culture model founded on the resilience principle is the purpose of this study.
This research uses mix methods, qualitative analysis and principal component analysis (PCA). The result that the safety culture model in HPU is still following current scientific development with some simplification. Adding four principles of resilience, namely: respond, monitor, learn and anticipate from the PCA that obtained three components that the fundamental factors of 29 variables. Only Component 1 is reliable, while Components 2 & 3 do not. Otherwise, the researcher will still use 3 components or main factors based on literature review. This result is possible because the factor indicators on one component and the other are interrelated or because Components 2 & 3 are slightly indicator factors (3-4 variables). From 397 respondents, reliability test results for total indicators of the factor, alpha's Cronbach value 0.798 (reliable) and validity test (r) below the critical value of each question/variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Ocksania
"Penelitian ini mengenai kepuasan petugas pemadam kebakaran dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan petugas atas penerapan K3 di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang diukur melalui Indikator-Indikator Penerapan K3. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Hasil dari analisis kepuasan petugas pemadam kebakaran dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Kota Depok adalah petugas masih belum merasa puas atas penerapan K3 yang diberikan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.

This research is about the satisfaction of firefighters in the application program Occupational Health and Safety (OHS) in the Office in Depok. This research uses descriptive quantitative approach which aims to determine the officer's satisfaction over the implementation of OHS in Depok Fire Department as measured by Indicators Application of OHS. The number of samples in this study about 80 respondents, the sampling technique is using total sampling. Result of the analysis of satisfaction firefighters in the application program Occupational Health and Safety (OHS) in the Office of Depok is that officers still do not feel satisfied with the implementation of OHS given by Depok Fire Department."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S61003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Linchon Hasiholan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen manajemen danprogram pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dalam menerapkan SMK3.Studi yang dilakukan terkait penerapan SMK3 menyebutkan komitmen manajemen danprogram pelatihan K3 merupakan komponen yang menonjol dalam mempengaruhiperforma penerapan SMK3.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif ndash; semi kuantitatif dengan melakukanpeninjauan pada komitmen manajemen dan program pelatihan K3 dalam menerapkanSMK3. Dan penerapan SMK3 di PT XZY terkait komitmen manajemen dan pelatihan K3dibandingkan dengan standar ISO 45001:2018, OHSMS Australia/ New Zealand AS/NZS4801:2001, PP No. 50 Tahun 2012 dan ISRS Willem, 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara komitmen manajemen danprogram pelatihan K3 dengan penerapan SMK3, diman hasil analisis multivariate regresilogistic diperoleh p-value model adalah 0.000 omnimbus test of model coefficients , hal iniberarti secara bersama-sama komitmen manajemen dan program pelatihan K3 signifikandapat memprediksi SMK3 di PT XYZ Tahun 2018.Faktor yang paling dominan mempengaruhi SMK3 di PT XYZ Tahun 2018 adalahkomitmen manajemen. Hal ini disebabkan faktor program pelatihan K3 diperlukan adanyaperbaikan seperti melakukan analisis kebutuhan pelatihan terkait K3 TNA , menentukansasaran dan target pelatihan K3, pelatihan K3 sebaiknya juga melihat dari identifikasibahaya penilaian risiko HIRADC dan melakukan evaluasi pelatihan K3.

This study aims to determine the effect of management commitment and trainingprogram Occupational Health and Safety OHS in implementing OHSMS. The studyconducted related to the implementation of OHSMS mentions the managementcommitment and training program K3 is a prominent component in influencing theperformance of OHSMS implementation.This study uses descriptive semi quantitative research by reviewing the managementcommitment and OHS training programs in applying OHSMS. And the implementation ofOHSMS in PT XZY related to management commitment and OHS training compared withISO 45001 2018 standard, OHSMS Australia New Zealand AS NZS 4801 2001, PP.50 Year 2012 and ISRS Willem, 2009.
The results showed that there is a significantrelationship between management commitment and OHS training programs with theapplication of OHSMS, whereas multivariate logistic regression analysis obtained p valuemodel is 0.000 omnimbus test of model coefficients, it means jointly commitment ofmanagement and OHS training programs can significantly predict OHSMS in PT XYZYear 2018.The most dominant factor affecting OHSMS in PT XYZ Year 2018 is managementcommitment. This is due to the OHS training programs needs to be improved, such asconduct needs analysis related to OHS training TNA , determining the target and objectiveof OHS training, OHS training should also look at the hazard identification risk assessment HIRADC and conduct evaluation of OHS training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diniyah Indah Fahmi Putri
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara penghasil batu bara terbsesar kedua di Asia Pasifik. Industri batu bara merupakan salah satu industri penopang utama ekonomi Indonesia. Aktivitas indutri batu bara cukup banyak di Indonesia. Industri batu bara merupakan industri dengan tingkat risiko tingi (high risk). Data internasional dan nasional menunjukan angka kematian dan kecelakaan di industri batu bara cukup tinggi. Beberapa hasil penelitian menemukan bahwa salah satu penyebab terjadinya kecelakaan tersebut yaitu proses penilaian risiko yang tidak efektif dan effisien. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan studi kasus (kajian) terhadap implementasi penilaian risiko pada aktivitas hauling batu bara PT.HPU jobsite MGA dan melakukan analisis banding terhadap hasil tinjauan literatur penilaian risiko yang ideal. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui proses penilaian risiko yang ideal berdasarkan literatur dan melakukan analisis banding dengan salah satu contoh pelaksanaannya di lapangan guna mengetahui perbedaan dan persamaan antara konsep yang ideal dengan praktik di lapangan. Hasil penelitian menunjukan terdapat beberapa perbedaan pada pelaksanaan penilaian risiko pada literatur dan kasus. Dalam literatur identifikasi bahaya & risiko dapat menggunakan metode tertentu yang sudah dilengkapi dengan form penilaian sementara kasus hanya menggunakan brainstorming dan form yang dikembangkan sendiri. Selain itu, terdapat beberapa komponen yang belum teridentifikasi dengan lengkap di dalam kasus namun disebutkan di dalam literatur. Pada tahap analisis, perbedaan terdapat pada proses penentuan nilai probabilitas kejadian dimana literatur menggunakan analisis FTA atau ETA sementara kasus masih melibatkan professional judgment semata. Namun secara keseluruhan, hasil analisis banding terhadap pelaksanaan penilaian risiko pada kasus dan proses penilaian risiko yang ideal berdasarkan literatur tidak menunjukan perbedaan yang besar dan signifikan.

ABSTRACT
Indonesia is the second largest coal producer in Asia Pacific. Coal mining is the most popular and biggest industry that supplies most of economic and income in Indonesia. Coal mining is also one of the highest risk industries. International and national statistic showed that fatality and accident occurred in coal mining is high. Some study showed that it relates to insufficient and inappropriate risk assessment process. This study aim to know how the risk assessment should be implemented based on literature and compare it with the implementation in coal hauling activity at PT.Harmoni Panca Utama jobsite MGA to find out the difference and similarities between the literature and practice. This study approach is descriptive case study and literature review. The result is there are some difference between the literature and case. In hazard & risk identification, literatures say some methods with form in it while the case doesnt. It is just brainstorming with the form is own by them. And the same case also happens in risk analysis, evaluation, and treatment process. But, for overall, the study showed that there are so much similarities between the literature and practice."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Suryohartono Sasmita
"PT. XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur di bidang pengolahan minyak nabati/ minyak CPO crude palm oil , yang menghasilkan produk margarine, shortening serta minyak goreng. PT. XYZ menerapkan beberapa sistem manajemen, diantaranya sistem manajemen K3, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen mutu. Implementasi sistem manajemen K3 secara formal dimulai sejak tahun 2010 dan saat ini sudah mendapatkan sertifikasi dari badan audit. Namun demikian untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan terhadap sistem menajemen K3, PT. XYZ belum mengetahui efektivitas penerapan sistem yang ada, meskipun selama ini sudah mendapatkan sertifikasi dari badan audit,belummenjamin sistem sudah efektif dan bisa diandalkan mengelola keselamatan dan kesehatan pekerja. Analisis dilakukan terhadap efektivitas sistem manajemen K3 yang sedang diterapkanmenggunakan metode triangulasi, yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen terhadap implementasi sistem.
Hasil penelitian selain mengetahui efektivitas SMK3 juga mengungkap tipe sistem yang digunakan oleh PT. XYZ yaitu tipe traditional design and engineering. Instrumen penilaian kinerja sistem manajemen menggunakan hasil penelitian dari Gallagher, 1997 dan diperoleh hasil akhir PT. XYZ memenuhi kriteria penilaian sebesar 63,9 . Outcome data 5 tahun terakhir menunjukkan tiga indikator insiden di PT. XYZ memiliki tren yang variatif positif dan negatif. Sehingga bisa disimpulkan kinerja sistem belum efektif dalam menurunkan tingkat insiden final outcome.

PT. XYZ is one of the manufacturing companies in the processing vegetable oil area crude palm oil CPO, which produces margarine, shortening and cooking oil. PT. XYZ applies several management systems, including OHS management system, environmental management system and quality management system. The implementation of OHS management system formally started in 2010 and todayit has certified by the audit body. However, regarding continuous improvement to the health and safety management system, PT. XYZ is not aware of the effectiveness of existing system, although it has been certified by the audit body, does not guarantee the system has been effective and reliable manage the safety and health of workers. Analysis was conducted on the effectiveness of implemented OHS management using triangulation method, ie in depth interview, observation and document review.
The results of research besides knowing the effectiveness of OHSMS also reveal the type of system used by PT. XYZ is the traditional design and engineering type. The performance analysis instrument of the management system adopted from Gallagher, 1997 and obtained the final result of PT. XYZ criteria complianceis 63.9. The last 5 years data outcome shows three incident indicators at PT. XYZ has a varied trend positive and negative . So it can be concluded that the system performance has not been effective in decreasing the incident rate final outcome.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christanto Ghiffari Halim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan ISO 45001:2018 pada perusahaan PT. ICO Asiapacific Indonesia pada tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan desain studi cross-sectional. Data penelitian diperoleh melalui kaji dokumen, wawancara dan observasi. Analisis dilakukan menggunakan gap analysis dengan sistem skoring 1-5 terhadap setiap klausul yang ada pada instrumen checklist ISO 45001:2018 yang dibandingkan dengan realita pemenuhan SMK3 pada perusahaan. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT. ICO Asiapacific Indonesia telah memenuhi berbagai ketentuan sebagaimana standar ISO 45001:2018 sebesar 84,62% secara keseluruhan dan telah diterapkan secara konsisten pada 33,33% dari seluruh klausul. Namun, terdapat adanya inkonsistensi sebesar 56,41% dari total klausul serta tersedia dokumen yang dibutuhkan namun belum diterapkan pada 10,26% dari total klausul.

This research aims to analyze the implementation of the Occupational Safety and Health Management System (OHSMS) based on ISO 45001:2018 at the company PT. ICO Asiapacific Indonesia in 2024. This research is a descriptive quantitative study using a cross-sectional study design. Research data was obtained through document review, interviews and observation. The analysis was carried out using gap analysis with a 1-5 scoring system for each clause in the ISO 45001:2018 checklist instrument which was compared with the reality of OHSMS compliance in the company. The analysis results from this research show that PT. ICO Asiapacific Indonesia has fulfilled various provisions such as the ISO 45001:2018 standard 84.62% overall and has been implemented consistently in 33.33% of all clauses. However, there are inconsistencies in 56.41% of the total clauses and required documents are available but have not been implemented in 10.26% of the total clauses."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayi Nuur Asih
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Berdasarkan PP 50 2012 dan PERMENPU 21 2019 disebuah perusahaan entitas BUMN yang bergerak dibidang jasa konstruksi bangunan gedung. Penelitian ini berdasarkan PP 50 2012 yang mana merupakan peraturan yang dijadikan dasar pedoman dalam penerapan SMK3 di Indonesia, dan juga PERMENPU 21 2019 yang mana menjelaskan Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan. Dengan keterbaruan PERMENPU 21 2019 penelitian ini dimaksudkan menguji pemenuhan atas penerapan SMK3  di PT. X dengan PERMENPU 21 2019 dan juga PP 50 2012.

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana proses penerapan SMK3 di PT. X saat ini, mengevaluasi penerapan SMK3 di  PT. X berdasarkan PP 50 2012 dan PERMENPU 21 2019, dan juga memberikan saran beserta rekomendasi perbaikan jika tejadi ketidaksesuaian dengan peraturan yang sudah dijelaskan. Penelitian ini adalah penilitian ini dilakukan secara kualitatif yang mana pada umumnya penelitian kualitatif didesain secara deskriptif.

Hasil penelitian ini yaitu kinerja K3 yang ada di PT. X berupa gambaran pelaksanaan SMK3 di PT. pada saat ini serta pemenuhan penerapan SMK3 di PT. X berdasarkan PP 50 2012 dan PERMENPU 21 2019.


ABSTRACT
This study discusses the Evaluation of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) Based on PP 50 2012 and PERMENPU 21 2019 in a state-owned company engaged in building construction services. This research is based on PP 50 2012 which is a regulation that is used as a basis for guidelines in the application of SMK3 in Indonesia, and also PERMENPU 21 2019 which explains Construction Safety Management (SMKK) to support Construction Work in realizing compliance with security, safety, health and and standards. sustainability that guarantees the safety of construction engineering, labor safety and health, public safety and the environment. With the renewal of PERMENPU 21 2019 this research is intended to test the fulfillment of the Application of SMK3 in PT. X with PERMENPU 21 2019 and also PP 50 2012.

The purpose of this study is to find out how the current process of applying SMK3 in PT. X, evaluating the application of SMK3 in PT. X based on PP 50 2012 and PERMENPU 21 2019, and also to provide suggestions and recommendations for improvement if there are non-conformities with the regulations that have been described. This research was conducted in a qualitative manner which in general qualitative research was designed descriptively. The results of this study are the K3 performance in PT. X in the form of an overview of the implementation of SMK3 in PT at this time and the fulfillment of the application of SMK3 in PT. X based on PP 50 2012 and PERMENPU 21 2019."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenni Sriastuti
"Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kelja (K3) di Rumah Sakit adalah salah satu benluk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dad penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan keja serta bebas pencemaran Iingkungan menuju peningkatan produktifitas. Keberhasilan program K3 di Rumah Sakit tergantung pada kemampuan atau kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam melakukannya. SDM yang kompeten merupakan kunci dan pemicu (enabler) untuk keberhasilan praktek manajemen K3 Rumah Sakit. Kompetensi SDM dapat diperoleh melalui pelatihan. Salah satu faktor yang membérikan konhibusi dalam tercapainya efektifitas pelatihan adalah materi pelatihan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isi materi pelatihan K3 Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh PT X Tahun 2008. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan Studi deskriptif analilik. Sedangkan sampel penelitian adalah materi (teori) pelatihan K3 RS yang diselenggaxakan pada tanggal 26-29 Mei 2008 di Jakarta. Pengukuran data menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun kedalarn kategori kognitifl afektif, dan psikomotor yang sudah reliabel. Pengukuran dilakukan dengan metode analisa isi (content analysis) untuk mengobservasi dan mengukur isi dari mated pelatihan berdasarkan kategori yang telah ditetapkan. Kemudian dilakukan validitas dan reliabilitas data dengan menggunakan bantuan key injbrman untuk menguji keabsahan data. Selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan valiabel penelitian kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi, agar mudah dibaca dengan pengelompokan temuan penelitian sesuai dengan kategori-kategori.
Hasil penelitian diperoleh gambaran materi pelatihan K3 RS terdiri dari 11 materi teori dan 73 tema. Uraian materi yang belum rinci adalah materi audit internal, tanggap darurat, dokumentasi sistem manajemen K3, dan Kegawatdaruratan di RS. Materi yang memiliki unsur kognitif paling tinggi adalah materi bahaya potensial di RS (l00%) dan PAK/KAK di RS (83%), sedangkan unsur kognitif paling rendah adalah materi kebijakan manajemen K3 di RS (35,29%). Materi yang memiliki unsur afektif pa!ing tinggi adalah materi peraturan pemndangan (50%), yang paling rendah adalah PAK/KAK di RS, Bahaya Potensial di RS, dan Manajemen Risiko K3 RS sebesar 0%. Materi yang memiliki unsur psikomotor paling tinggi adalah materi kebijakan manajemen K3 di RS (35,29%). Sedangkan yang paling rendah adalah materi peraturan perundangan (0%). Secara keseluruhan unsur kompetensi yang paling tinggi didalam materi pelatihan K3 RS adalah unsur kognitif (51%), sedangkan unsur afeklif dan psikomotor relatif sama. Materi yang belurn tercakup dalam persyaratan OHSAS 18001: 2007 adalah Evaluasi Pemenuhan dan Pengadaan.
Saran penelitian ini berupa usulan kepada PT. X (Bagian Diklat) sebagai penyusun modul pelatihan untuk memberikan stmktur program pelatihan kepada instmktur/nara sumber pelatihan dengan menyertakan Evaluasi Pemenuhan dan Pengadaan menjadi bagian dari materl pelatihan K3 RS, sedangkan mated Audit internal, tanggap darurat, dokumentasi sistem manajemen K3 agar dapat disempumakan Iagi, sehingga tujuan pelatihan K3 RS dapat dicapai.

Hospital occupational health and safety (OHS) program is one of etforts to create a safe workplace, health, human being, free from occupational diseases and work related disesases, free fiom environmental pollution to get increase productivity. A successful of OHS programs depend on the ability or competence of human resources in doing it. The competent human resources are a key or enabler to gain a success of Ol-IS practiced. One of contributing factors to gain training effectivity is a training material.
The goals of this research are to analyze a content material of hospital OHS training that organized by PT. X 2008. The approach of this research is a qualitative with descriptive analytic study. The sample of this study is a teoritic training materials of hospital OHS on 26-29 May 2008 in Jakarta. Data measurement is using an instrument research that was constructing to cognitif, affective and psychomotor category that have been reliabeled. The measurement was done with content analysis methods to observe and measure about content of training materials based on categorization. Data validity and reliability was used with using some helping fiom key informan to data validity testing. Data analysis with using descritive statistics to describe research variables into frequency distribution tables is supposed to easy while reading with grouping results based on categorization.
Result of the research that gained about review of hospital OHS training material emphasis of ll teoritical material and 73 themes. The description of material that was not cleared is intemal audits, emergency responses, OHS management system documentation, and emergency in hospital. Material with high cognitive unsure is a potcnsial hazard in hospital (l00%), and occupational diseases/work related diseases (PAK/PAHK) in hospital (83%), Material with low cognitive unsure is a OHS management in hospital (3S,29%). Material with high affective unsure is a legal role (50%), material with low affective unsure is PAK/PAHK in hospital, potensial hazard in hospital, and risk management of OHS in hospital (0%). Material with high psychomotor unsure is a managemen policy of OHS in Hospital (35,29%). Material with low psychomotor unsure is a legal role (0%). Mostly of whole material, cognitive unsure is a high competence unsure in training material of OHS in hospital. The material that was not scouped in OHSAS 1800122007 requirements is a compliance of evaluation.
The researcher suggest to PT. X, especially to training divison as a arranger of training modul to give some programme structur to instmctur/trainer about compliance of evaluation being part of material of hospital OHS training. About intemal audit, emergency responses, OHS management system documentation have to be described; it is suppose to get hospital OHS training goals.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>