Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Kautsar Firdaus
"Taman Lingkungan mempuyai peran sebagai ruang sosial yang berfungsi sebagai tempat dimana masyrakat dapat berekreasi, berinteraksi sosial, sebagai ruang edukasi, sampai sarana evakuasi. Begitu penting Taman Lingkungan sebagai ruang terbuka publik khusus dipermukiman tertata maupun tidak tertata harus optimal dalam pemanfaatannya. Maka diperlukan suatu kajian terkait hal pentingnya sebuah ruang terbuka public yang dapat melayani sesuai kebutuhan masyarakat yang tidak hanya sebagai ruang hijau tetapi juga sebagai ruang terbuka publik yang juga haruslah memenuhi standar ditijnjau dari luasan dan jumlah manusia berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, khusus nya di area permukiman tertata dan tidak tertata maka daripada itu diperluka suatu studi untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan dalam pemanfaatannya dengan adanya Taman Lingkungan di Permukiman dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan. Pengukuran tingkat keberhasilan dengan kriteria aksesibilitas, dapat memberikan kesenangan dan menarik, mempunyai rasa aman dan nyaman dan juga dapat memberikan keterikatan terhadap warga. Studi ini dilakukan untuk mengukur sebarapa jauh tingkat keberhasilannya Taman Lingkungan sebagai ruang publik. Pelaksanaan studi di 11 Taman Lingkungan di Kecamatan Duren Sawit , yaitu taman Bambo Kuning, Taman Cempaka Taman Cengkir, Taman Duren Sawit Indah, Taman Jl.IG.Ngurah Rai, Taman, Taman Kesenian, Taman Lembah Palem, Taman Malaka Selatan 2, Taman Pondok Kopi 8, Taman Rusun Klender dan Taman Viaduct Klender akan dievaluasi mengukur tingkat keberhasilannya. Evaluasi didasarkan dengan persepsi masyarakat terhadap Taman Lingkungan dengan menggunakan kuesioner dengan random sampling dengan menggunakan analisis diskriptif, dengan Indeks Variasi Kualitatif untuk mengukur pencapaiannya. Dari hasil studi tingkat keberhasilan dari pemanfaatan Taman lingkungan secara keseluruhan 11 Taman Lingkungan tidak berhasil sebagai Ruang Terbuka Publik.

The Neighborhood Park has a role as a social space that serves as a place where society can have recreation, social interaction, as an educational space, until evacuation means. So important Neighborhood Park as a public open space specially settled orderly or unorganized must be optimal in its utilization. Therefore, a study is needed regarding the importance of an open public space that can serve the needs of the community not only as a green space but also as a public open space which must also meet the standards of the extent and number of people based on Regulation of the Minister of Public Works No. 05 PRT M2008 on Guidelines for the Provision and Utilization of Green Open Space in Urban Areas, specifically in settled and unorganized settlement areas, it is therefore required to study how much success in the utilization of Neighborhood Park in settlements can improve the quality of life of urban communities. Measuring success rates with accessibility criteria, can provide fun and exciting, have a sense of security and comfort and can also provide attachment to citizens. This study was conducted to measure how far the success rate of the Garden of the Environment as a public space. Study of 11 area Neighborhood Parks in Duren Sawit sub district, namely Bambo Kuning Park, Cempaka Park Cengkir Park, Duren Sawit Indah Park, Taman Jl.IG.Ngurah Rai, Taman , Taman Kesenian, Palem Valley Park, Taman Malaka Selatan 2, Taman Pondok Kopi 8, Klender Flat Garden and Klender Viaduct Park will be evaluated to measure the success rate. Evaluation was based on community perception on Neighborhood Park by using questionnaire with random sampling by using descriptive analysis, with Qualitative Variation Index to measure its achievement. From the results of the study the success rate of the utilization of Neighborhood Park as a whole 11 Environmental Parks did not succeed as Public Open Space.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Septa
"Tesis ini membahas mengenai pentingnya Ruang Terbuka Hijau RTH bagi masyarakat kota sehingga keberadaannya perlu diperhatikan dan ditingkatkan. Masalah di beberapa kota besar di Indonesia seperti DKI Jakarta, ketersediaan RTH sangat minim dikarenakan banyak terjadi konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun guna memenuhi kebutuhan penduduk. RTH di DKI Jakarta sampai dengan akhir 2015 tercatat hanya 9,98 dari 30 yang seharusnya disediakan menurut UU No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang. Salah satu upaya untuk meningkatkan luasan RTH dengan membangun RTH publik di kawasan Kanal Banjir Timur Kec. Duren Sawit Jakarta Timur. Selain meningkatkan luasan RTH, RTH publik tersebut memberikan manfaat secara ekologis, ekonomi, estetika dan sosial bagi masyarakat. Sedangkan ditinjau dari kriteria ruang publik menurut Stephen Carr 1992 yaitu responsive, democratif dan meaningfull menunjukan kualitas RTH tersebut baik sebagai ruang publik menurut masyarakat. Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kawasan sempadan sungai/kanal berpotensi dibangun sebagai RTH publik yang bermanfaat bagi masyarakat. Khusus bagi DKI Jakarta, jenis RTH publik di kawasan sungai/kanal sangat berpotensi meningkatkan luasan RTH, mengingat kondisi wilayah DKI Jakarta yang dilalui oleh 13 sungai dan 2 kanal besar Barat dan Timur . Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode campuran yaitu kualitatif dan kuantitatif.

This thesis discusses about the importance of public Green Open Space GOS for the city so that its existence need to be considered and improved. Problems in several major cities in Indonesia such as Jakarta, the availability of GOS was limited because most of the conversion case of open space into land use to meet the needs of the population. Until the end of 2015, there were only 9.98 GOS in Jakarta of 30 should be provided according to Law No. 26 Year 2007 on spatial planning regulation. One of the way to increase availability of GOS by build the public GOS on the East Flood Canal area in Duren Sawit sub district East Jakarta. In addition to increasing the GOS area, the public GOS provides ecological, economic, aesthetic, and social benefit for the community. Based on criteria of public space by Stephen Carr 1992 which is responsive, democratif and meaningfull, showing the quality of the GOS as a public space are good according to community. Therefore, based on the research, it can be concluded that the border river canal area could potentially be built as a public GOS that give benefit for people. Especially for Jakarta, the type of public GOS in the area of the river canal is potentially increase the green space area, considering the conditions of Jakarta area crossed by 13 rivers and two large canals West and East. This study used a descriptive approach with mixed methods are qualitative and quantitative.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Rachmad
"Kelurahan Duren Sawit merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Duren Sawit dimana tingkat pemanfaatan air tanah masih tinggi meskipun telah lama tersedia jaringan perpipaan dan lebih setengah Kepala Keluarga tergolong masyarakat berkemampuan ekonomi baik. Masalah penelitian ini adalah pemanfaatan air tanah yang tinggi dan tidak terkendali menimbulkan dampak lingkungan, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis sumber air untuk kebutuhan masyarakat, menganalisis kesadaran dan perilaku ramah lingkungan masyarakat terhadap pemanfaatan air kebutuhan rumah tangga dan merumuskan strategi percepatan peralihan dari pemanfaatan air tanah menuju air perpipaan. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode gabungan (mix method). Pendekatan kualitatif menggunakan grounded teory, sedangkan analisis permasalahan untuk merumuskan strategi menggunakan menmggunakan diagram fishbone. Hasil penelitian menunjukan 81% rumah tangga memanfaatkan air tanah, 9% air perpipaan dan 10% memanfaatkan dua sumber. Terdapat lima 5 (lima) faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat pemanfaatan air perpipaan yaitu: sosial ekonomi, kualitas air tanah, perilaku ramah lingkungan, kinerja PAM Jaya dan regulasi air tanah untuk kebutuhan rumah tangga. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor perilaku ramah lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingginya pemanfaatan air tanah. Diperlukan perbaikan dan solusi terhadap lima faktor diatas seperti program sosialisasi dan edukasi pelestarian air tanah, program penyambungan air perpipaan secara gratis untuk rumah tangga ekonomi kurang mampu, sosialisasi kualitas air tanah, peningkatan kinerja PAM Jaya serta percepatan penerbitan perubahan ketentuan pengambilan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga.

Sub-District Kelurahan Duren Sawit is one of the Sub-District in District Duren Sawit where the groundwater utilization is still high despite the availability of piped water for a long time and more than half of the family heads are classified as economically well-off. The problem of this research is that high and uncontrolled groundwater utilization causes environmental, social and economic impacts. This research aims to analyze water sources for community needs, analyze community awareness and environmentally friendly behavior towards household water use and formulate strategies to accelerate the transition from groundwater use to piped water. The research approach is qualitative with mixed methods. The qualitative approach uses grounded theory, while the problem analysis to formulate strategies uses fishbone diagrams. The results showed 81% of households utilize groundwater, 9% piped water and 10% utilize two sources. There are five (5) factors that influence the low level of piped water utilization, namely: socio-economic, groundwater quality, environmentally friendly behavior, PAM Jaya performance and groundwater regulations for household needs. The conclusion of this study is that the environmentally friendly behavior factor is the main factor influencing the high utilization of groundwater. Improvements and solutions to the five factors above are needed such as socialization and education programs for groundwater conservation, free piped water connection programs for economically disadvantaged households, socialization of groundwater quality, improving the performance of PAM Jaya and accelerating the issuance of changes to the provisions of groundwater withdrawal for household needs."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustiwan Sofyan Pahlevi
"Menurut Suparlan (1996:3) kota itu ada dan hidup karena bisa memberikan pelayanan yang penting artinya bagi warga yang hidup di dalam kota dan sekitarnya. Salah satu bentuk pelayanan kota adalah penyediaan sarana olahraga yang memadai. Gelanggang Remaja Kecamatan Duren Sawit merupakan aset tanah dan bangunan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berfungsi memberikan pelayanan di bidang olahraga. Pada penelitian ini, ditemukan permasalahan bahwa pemanfaatan Gelanggang Remaja Kecamatan Duren Sawit rendah berdasarkan jumlah kunjungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari faktor penting dalam peningkatan pemanfaatan gedung dan mencari cara terbaik dalam pengelolaan aset dalam bentuk sebuah strategi. Dalam penelitian ini melalkui dua tahap analisis. Alat analisis tersebut berupa analisis faktor dan Analithycal Hierarchy Process (AHP). Faktor-faktor yang terkait dengan Peningkatan Pemanfaatan Gelanggang Remaja diperoleh dengan cara survey pendahuluan, tinjauan pustaka, benchmark, diskusi dengan pengelola gedung olahraga. Perumusan strategi didasarkan pada justifikasi pakar/stakeholder. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan cara pengumpulan data kuesioner yang pada 120 orang pengguna gelanggang remaja dan 5 pakar/stakeholder yang mengetahui dan terlibat dalam pengelolaan gelanggang remaja.
Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa faktor fisik, fasilitas, tarif, aksesibilitas, internal pengguna dan eksternal pengguna merupakan faktor yang terkait dengan Peningkatan Pemanfaatan dan dengan Peningkatkan Kualitas Manajemen Gedung, dan aspek yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan tujuan pelayana masyarakat antara lain faktor yang paling berpengaruh adalah Faktor Fisik dan faktor yang paling berperan adalah Pengelola Gedung. Implikasi dari penelitian ini 1) inspeksi atau monitor secara berkala terhadap kondisi fisik bangunan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2) Pemberian pelatihan bagi Pengelola Gedung sebagai upaya peningkatan kemampuan pengelolaan aset atau peningkatan kualitas manajemen aset Pemerintah Daerah dan 3) melakukan Bencmark terhadap pengelolaan aset milik swasta baik di dalam dan di luar negeri, secara berkala untuk menambah pengalaman bagi pengelola aset Pemerintah Daerah dan 4) Pembentukan Pilot Project pengelolaan Gelanggang Remaja menjadi Strategic Business Unit (SBU) yang mandiri.

According to Suparlan (1996:3), the life and the existence of a city is determined by its ability to provide services which are important for the people living in or surround it. One of the city services is the adequate sport facility. Duren Sawit Youth Center is a DKI Jakarta?s physical asset which provides sport services. This research finds that Duren Sawit Youth Center?s utilization is considered low in terms of the visit level. The objectives of this research is to find important factors in improving the building utilization and find the best way to strategize the asset management. This research goes through two analytical steps which are factor analysis and Analytical Hierarchy Process (AHP). Factors related to Youth Center Utilization Improvement are taken through preliminary Survey, References, benchmark, discussion with the building management officer. The strategy formula is based on stakeholders?/experts? justification. This is a quantitative research using questionnaire collection from 120 Youth Center visitors and 5 experts/stakeholders who are involved in the Youth Center management.
The result shows that physics, facilities, fee, access, internal and external users are the factors related to the improvement of the utilization and building management quality. The important aspect influencing is a physical factor and the other aspect playing important role is Building management officer. The impacts of the research are: 1) periodical monitoring or inspection to the physical building condition of DKI Jakarta province assets. 2) conducting training for building management officers in order for them to improve the capability of managing asset and to improve the quality of the local Government management asset.3) conducting benchmarking with the local and abroad private asset management periodically in order to acquire more experience for local Government asset management. 4) starting Pilot Project from managing Youth Center to independent Strategic Business Unit (SBU)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Rahmadi
"Kecelakaan lalu lintas yang merupakan salah satu permasalahan dari kegiatan tranportasi sebenarnya adalah dampak yang terjadi dari adanya mobilitas transportasi. Salah satu faktor penyebab kecelakaan lalu lintas adalah kondisi lalu lintas dari suatu jalan. Kondisi lalu lintas jalan dapat diketahui setelah mendapat tingkat pelayanan jalan yang diperoleh setelah membagi volume lalu lintas dengan kapasitas jalan. Kecelakaan lalu lintas pada pagi hari menunjukan tingkat kecelakaan tinggi dapat ditemukan pada segmen jalan yang disekitarnya terdapat pusat keramaian berupa perkantoran dan kondisi lalu lintasnya buruk. Kecelakaan lalu lintas pada siang hari menunjukan tingkat kecelakaan tinggi dapat ditemukan pada segmen jalan yang di sekitarnya terdapat pusat keramaian berupa kawasan pertokoan dan mal namun kondisi lalu lintasnya baik. Kecelakaan lalu lintas pada sore hari menunjukan tingkat kecelakaan tinggi dapat ditemukan pada segmen jalan yang di sekitarnya terdapat pusat keramaian yang berupa kawasan pertokoan serta kondisi lalu lintasnya buruk. Keberadaan pusat keramaian menimbulkan hambatan samping, sehingga menyebabkan terganggunya arus lalu lintas yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Traffic accident is a problem that comes from a transportation activity. Traffic accident was a side effect of a transportation mobility. Balance between driver, vehicle and traffic infrastructrure is a form to a transportation mobility. If one of the element is left behind from the adaptation then will it do assimetry that will bring into a traffic accident. Traffic accident case in Duren Sawit District mostly happen in trunk road. Traffic accident in Duren Sawit District mostly happen near commercial building, it is normally because of crowded activity which is happen near commercial building. Traffic accident mostly happen in a road which is have unstable traffic condition, it is normally because of road incapacitation in order to accommodate traffic volume."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1417
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhywa Darmawan
"Perilaku ramah lingkungan merupakan salah satu dimensi penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, perilaku ramah lingkungan harus diterapkan dalam kegiatan sehari-hari oleh masyarakat. Sementara itu, masyarakat DKI Jakarta cenderung tidak menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui profil perilaku ramah lingkungan masyarakat, 2) mengetahui penerapan perilaku ramah lingkungan dalam tempat tinggal, 3) menentukan faktor yang paling berpengaruh, dan 4) menentukan upaya yang tepat dalam upaya peningkatan perilaku ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik (uji t, uji anova, korelasi, regresi berganda, dan analisis deskriptif).
Hasil penelitian menunjukkan, profil kurang baik dan cukup pada perilaku ramah lingkungan merupakan profil yang menggambarkan perilaku ramah lingkungan masyarakat DKI Jakarta. Penerapan perilaku ramah lingkungan pada pengelolaan tempat tinggal belum menunjukkan hal baik. Sikap terhadap lingkungan merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku ramah lingkungan bila dibandingkan dengan fasilitas umum. Untuk itu, upaya berbasis pemberian pendidikan dan peningkatan kualitas fasilitas umum merupakan upaya yang tepat dalam peningkatan perilaku ramah lingkungan.

Environmental friendly behavior is one of the important dimensions in achieving sustainable development. Therefore, environmental friendly behavior must be applied in daily activities by the community. However, the people of DKI Jakarta tend not to apply environmental friendly behavior in their daily activities. The purpose of this study is 1) to discover the profile of community friendly behavior, 2) to discover the application of environmentally friendly behavior in the residence 3) to analyze the most influential factors, and 4) determine appropriate efforts to improve environmental friendly behavior. This study uses statistical analysis methods (t test, anova test, correlation, regression, and descriptive analysis).
The results of the study showed that a unfriendly and sufficient profile in environmental friendly behavior was a profile that described the environmental friendly behavior of the DKI Jakarta community. The application of environmental friendly behaviors to living quarters has not shown good results. Environmental attitude is the factor that most influence factor to develop environmental friendly behavior compared to public facilities. As a result, providing education and improve the quality of public facilities are appropriate efforts to improve environmental friendly behavior.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T52317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Nidaul Lathifah
"Tujuan ke-11 SDGs tentang membangun kota dan pemukiman berkelanjutan dapat ditingkatkan melalui penataan ruang bangunan maupun Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penyediaan RTH perkotaan telah diatur pada UU RI No. 11 tahun 2020 memiliki proporsi sebesar 30% terdiri dari 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Pada tahun 2019, Provinsi DKI Jakarta memiliki proporsi RTH perkotaan sebesar 9,8%. Proporsi RTH perkotaan dapat ditingkatkan melalui penyediaan RTH privat. Tujuan penelitian ini adalah merancang alternatif desain penataan RTH privat di hunian pada lahan terbatas. Metode penelitian ini yaitu menganalisis preferensi masyarakat mengenai penyediaan RTH Privat, expert judgment dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan perancangan menggunakan Curic Sun Path Analysis Sketchup. Hasil penelitian ini adalah penggunaan vertical garden dan green roof menjadi alternatif desain RTH privat pada lahan terbatas dan menjadi saran kepada pemerintah mengenai Koefisien Daerah Hijau (KDH) pada Izin Mendirikan Bangunan (IMB) mempertimbangkan luas lahan.

The 11th SDGs goal of building sustainable cities can be increased through building space planning and Green Open Space (GOS). Provision of urban GOS has been regulated in the RI Law no. 11 of 2020 has a proportion of 30% consisting of 20% public GOS and 10% private GOS. In 2019, DKI Jakarta Province has a proportion of urban GOS of 9.8%. The proportion of urban GOS can be increased through the provision of private GOS. The aim is an alternative design for the arrangement of private GOS in residential areas on limited land. This research method is to analyze people's preferences regarding the provision of private GOS, expert judgment with the Analytic Hierarchy Process (AHP) method and design using Curic Sun Path Analysis Sketchup. The results are vertical gardens and green roofs as an alternative to private GOS designs on limited land and a suggestion to the government regarding the Green Area Coefficient on the Building Permit considering the land area."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rambitan, Mutiara Selvia
"Pembangunan di kota-kota besar menyebabkan perubahan iklim global yang disebabkan oleh kenaikan suhu udara. Ruang terbuka hijau kota yang ditata dengan tepat akan meningkatkan kualitas atmosfer kota, penyegaran udara, menurunkan suhu udara dan polusi, serta meredam kebisingan. Dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang, sebuah kota harus memiliki RTH sebesar 30 persen dari total luas kota. Salah satu wilayah di DKI Jakarta yang masih memiliki banyak RTH adalah Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ketersediaan RTH terhadap iklim mikro serta menganalisis pola spasial kenyamanan termal di Kecamatan Pasar Rebo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data suhu udara dan kelembapan udara yang diukur langsung di lapangan, citra SPOT 6 dan citra Landsat 8 yang direkam pada Mei 2018 di wilayah DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode spasial Normalized Difference Vegetation Index, Land Surface Temperature, dan interpolasi Inverse Distance Weighted. Uji statistik yaitu uji korelasi Pearson Product Moment dan uji regresi linier sederhana digunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh ketersediaan ruang terbuka hijau terhadap iklim mikro. Hasil menunjukan bahwa RTH memiliki pengaruh yang signifikan terhadap iklim mikro di Kecamatan Pasar Rebo. Bentuk RTH yang memiliki pengaruh yang besar terhadap iklim mikro adalah hutan kota. Sebagian besar wilayah di Kecamatan Pasar Rebo masih termasuk tidak nyaman dalam indeks kenyamanan termal. Hanya wilayah di sekitar Hutan Kota Cijantung yang memiliki status kenyamanan termal yang nyaman.

Development in big cities causes global climate change caused by rising air temperatures. The citys green open space that is properly arranged will improve the quality of the citys atmosphere, refresh the air, reduce air temperature and pollution, and reduce noise. In Law of the Republic of Indonesia No. 26 of 2007 concerning Spatial Planning, a city should have green open space covering 30% of the total area. One area in DKI Jakarta that still has some existing green open space located in Pasar Rebo District, East Jakarta. This research aims to analyze the effect of green space availability on microclimate and analyze the spatial patterns of thermal comfort in Pasar Rebo District. The data used are air temperature and air humidity measured directly in the study field, SPOT 6 imagery and Landsat 8 imagery of Jakarta City recorded in May 2018. The spatial methods used are Normalized Difference Vegetation Index, Land Surface Temperature, and Inverse Distance Weighted interpolation methods. Pearson Product Moment correlation test and simple linear regression test are used to assess how much influence the green open space availability on the microclimate. The results shows that green open space has a significant influence on microclimate in Pasar Rebo District. Green space type that has a big influence on microclimate is urban forest. Most areas in Pasar Rebo are still uncomfortable in terms of thermal comfort. Only the area around Hutan Kota Cijantung has a comfortable status in thermal comfort."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>