Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58505 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thasya Fadilla
"ABSTRAK
Sebagai negara dengan penduduk Muslim lebih dari 200 juta penduduk, banyak penelitianmengungkapkan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial bagi produk halal. Sejauh ini, daribeberapa penelitian yang telah dilakukan, label halal pada produk perawatan pribadi yang halal PCP halal ternyata kurang terlalu dipedulikan sebagai atribut penting bagi umat Muslim yangsering menggunakan produk tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukanfaktor-faktor intensi beralih yang memengaruhi umat Muslim Indonesia untuk menggunakanPCP yang halal. Dengan menggunakan model jalur regresi, penelitian ini mengonfirmasihipotesis hubungan antara religiositas, sikap, dan niat konsumen untuk beralih beberapa klasterkonsumen dengan menggunakan teori gaya pengambilan keputusan. Sebagai hasil, penelitian inimenunjukan bahwa religiositas dan gaya pengambilan keputusan tidak secara kuat menjelaskansikap konsumen terhadap PCP halal secara bersamaan. Teori Consumer Style Inventory CSI oleh Sproles dan Kendall 1986 membantu menunjukkan keragaman pengambilan keputusankonsumen Muslim Indonesia terhadap PCP halal, bahkan klaster-klaster ini tidak membuatperbedaan dalam sikap terhadap pembelian PCP halal. Data yang dikumpulkan melalui teori CSIdan dianalisis menggunakan Principal Component Analysis PCA menghasilkan enam gayaalamiah pengambilan keputusan konsumen Muslim Indonesia mengenai pembelian PCP. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 10.0px Helvetica.

ABSTRACT
Many research reports that Indonesia, home of more than 200 million Muslims, to be the bigpotential market for halal products. However, few studies have been conducted to understand theconsumers rsquo switching intention to use halal personal care product halal PCP . Halal label on PCPis less concerned as an important attribute even tough Muslims consume PCP as frequent as foodsand beverages. This study aims to find the switching intentions rsquo determinant factors that influenceIndonesian Muslim to use halal personal care product. This study uses a path model regression toconfirm hypothetical relationships between consumers rsquo religiosity, attitude and intention to switchfor each consumers rsquo cluster using decision making style theory. This research shows thatreligiosity and decision making style do not strongly explain consumers rsquo attitude towards halalpersonal care product simultaneously. The original theory of Consumer Style Inventory CSI bySproles and Kendall 1986 helps showing diversity of Muslim consumers decision makingtowards halal PCP, even these clusters makes no differences in Muslim attitude towards halal PCPpurchase. The original data collected based on CSI theory and analyzed using PrincipalComponent Analysis PCA produces six original Indonesian Muslim consumers rsquo decision makingstyle regarding PCP purchasing. p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px font 10.0px Helvetica "
2018
T51500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deananda Puspitasari
"Di Indonesia memberikan kepastian dan informasi Halal masih belum menjadi kewajiban. Saat ini, penelitian yang berfokus pada bagaimana komunikasi Halal berdampak pada sikap konsumen Muslim masihlah terbatas.
Pemerintah telah menunjuk MUI sebagai badan resmi untuk melakukan sertifikasi Halal, namun karena peraturan untuk mendapatkan dan menempatkan logo Halal pada produk belum merupakan kewajiban, maka pada prakteknya saat ini tidak semua produk menempatkan logo Halal di dalamnya dan tidak semua disertifikasi oleh MUI.
Tesis ini akan mengkaji penggunaan logo Halal dalam produknya, dan apakah ada perbedaan kredibilitas logo Halal yang disertifikasi oleh MUI dibandingkan dengan logo Halal yang diklaim sendiri oleh produsen.

In Indonesia giving Halal assurance is still not yet mandatory. There is still limited research focusing on how Halal communication gives impact to the Moslem consumers’ attitude. Government has appointed MUI as the official body to do Halal certification, however the regulation is not yet strongly implemented, as not yet all products are having Halal logo, and not all are certified by by MUI.
This thesis will examine on the usage of Halal logo in the product, and whether the there is any difference in credibility of Halal logo certified by MUI vs those who are self-claimed by the producers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Kusnandar
"Jumlah Muslim di Dunia adalah yang terbesar kedua setelah Kristen, dan di Indonesia, Islam adalah agama mayoritas penduduknya. Dalam memilih produk untuk dikonsumsi, umat Islam memiliki pertimbangan khusus dan menyesuaikannya dengan ketentuan agama mereka, atau apa yang disebut halal. Meski begitu, belum banyak penelitian ilmiah yang mengeksplorasi peran merek halal yang sangat identik dengan umat Islam. Penelitian ini mencoba menguji ulang sebelumnya yang dilakukan oleh Ali et al. (2017) untuk mencari jawaban atas hubungan merek halal dengan niat pembelian kembali dari konsumen di Indonesia. Di sisi lain, penelitian ini juga berupaya melihat pengaruh Citra Negara yang merupakan produsen produk yang dikonsumsi. Penelitian ini diuji pada 252 responden yang merupakan konsumen dari beberapa Restoran Ramen di Jakarta, Indonesia dari bulan Maret hingga Mei 2020. Kemudian, semua data yang diperoleh diproses menggunakan aplikasi LISREL 8.51. Temuan pada hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara umum konstruksi merek halal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian kembali. Selain itu, citra negara dari Jepang ternyata memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap citra dari merek halal. Akan tetapi, hal tersebut tidak secara signifikan berpengaruh terhadap variabel niat pembelian ulang.

The number of Muslims in the World is the second largest after Christianity, and in Indonesia, Islam is the majority religion of its population. In choosing a product to consume, Muslims have special considerations and adapt it to the provisions of their religion, or what is called of halal. Even so, not many scientific studies that have explored the role of the halal brand which is very identical with Muslims. This study tried to do the same thing with previous research conducted by Ali et al. (2017) to seek answers to the halal brand relationship with repurchase intentions from consumers in Indonesia. On the other hand, this research also seeks to see the influence of the Country Image which is the producer of the consumed product. This study was tested on 252 respondents who were consumers of several Ramen Restaurants in Jakarta, Indonesia from March to May 2020. Then, all data obtained were processed using LISREL 8.51. The findings of this study reveal that in general halal brand construction has a positive and significant effect on repurchase intention. In addition, the country's image from Japan turned out to have a positive and significant influence on halal brand image but not significantly to repurchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chatlia Quranina
"Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim. Permasalahan di Indonesia yang masih sering terjadi dan merugikan konsumen beragama islam adalah terkait sertifikat halal. Sesuai dengan ketentuan hukum Islam, umat islam wajib untuk mengkonsumsi makanan halal sebagai salah satu ibadah yang dilakukan. Hal tersebut membuat sertifikat halal menjadi bentuk perlindungan konsumen. Sertifikat halal hadir untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen agar dalam melakukan konsumsi tersebut konsumen mendapatkan informasi yang terjamin terkait makanan dan minuman yang dikonsumsi. Dengan adanya sertifikat halal, dapat memberikan kepastian hukum serta jaminan terkait perlindungan terhadap konsumen. Adapun seringkali terjadi ketidakpastian hukum terkait sertifikat halal tersebut. Dalam memberikan sertifikat halal yang telah terjamin dan pasti, diperlukan banyak lembaga serta pengaturan untuk memastikan bahwa hal tersebut pasti. Di Indonesia telah terdapat banyak peraturan terkait perlindungan pada konsumen, dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen hingga Undang-Undang Jaminan Produk Halal. Terkait untuk lembaga, di Indonesia terdapat Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal yang memegang kuasa terkait sertifikasi halal. Dalam melakukan perbandingan, negara Singapura merupakan salah satu negara di Asia tenggara yang memiliki latar belakang berbeda dengan Indonesia memiliki pengaturan juga terkait perlindungan konsumen. Singapura, yang masyarakat muslimnya merupakan minoritas memiliki perlindungan terkait sertifikasi halal. Pengaturan tersebut terdapat pada Administration of Act Singapore  yang dijalankan oleh lembaga The Majlis Ugama Islam Singapura. Singapura dapat memberikan perlindungan tersebut dengan menggunakan lembaga serta peraturan yang ada dengan sistematis yang baik.

Indonesia is a country with a Muslim majority population. The problem in Indonesia that are detrimental to Muslim consumers are related to halal certificates. In accordance with the provisions of Islamic law, Muslims are required to consume halal food as one of the acts of worship performed. Halal certificates exist to provide protection for consumers so that in carrying out these consumption consumers have guaranteed information regarding the sustenance as a form of consumer protection. With the existence of a halal certificate, it can provide legal certainty to consumers. Halal certificates have several issue related to their use, and it is questionable whether they can provide protection for consumers. In providing  halal certificates, many institutions and arrangements are needed to ensure that the certificate is definite. In Indonesia, there are many regulations related to consumer protection, from the Consumer Protection Act to the Halal Product Guarantee Law. Regarding institutions, in Indonesia there is a Halal Product Assurance Organizing Agency which holds the authority regarding halal certification. In making comparisons, Singapore is one of the countries in Southeast Asia which has a different background from Indonesia and has regulations related to consumer protection. Singapore, whose Muslim community is a minority, has an established halal certification. These arrangements are contained in the Singapore Administration of Act which is run by the institution of The Majlis Ugama Islam Singapore. Singapore can provide a halal certificate by using existing institutions and regulations in a good systematic manner."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfirotun
"Tesis ini membahas tentang Penerapan Sertifikasi Halal Berbasis Elektronik (OSS-RBA) Pada Sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Setelah Berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja (UU No 11 Tahun 2020). Sejak Undang Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal telah digalakkan untuk sertifikasi halal di Indonesia. Kemudian terbit Undang Undang Cipta Kerja dan terbit peraturan pelaksananya yaitu Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2021 maka sertifikasi halal ini wajib dilaksanakan oleh UMK, namun kesiapan dari UMK dan Pemerintah dalam ketersediaan penyelia halal serta pengaturan berkaitan dengan penyelia halal pada sektor UMK (Usaha Mikro dan Kecil) setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta penerapan sertifikasi halal dikaitkan dengan sistim Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) untuk UMK (Usaha Mikro dan Kecil) setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Usaha Mikro dan Kecil (UMK) wajib untuk melakukan sertifikasi halal terhadap produk yang dihasilkannya tetapi saat ini penyelia halal masih terbatas jumlahnya dan pengetahuan terkait sertifiksi halal pada UMK masih belum terinformasikan dengan baik. Oleh karenanya Peneliti melakukan wawancara langsung kepada 3 UMK di Kebumen, Halal mCenter Universitas Indonesia dan UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Penerapan teori maqashid asy-Syariah dan Efektifitas Hukum Hans Kelsen untuk menganalisis penerapan sertifikasi halal pada UMK, agar jangan sampai penerapan sertifikasi halal ini wajib tetapi UMK belum siap sehingga dapat merugikan UMK dan masyarakat pada umumnya.

This thesis discusses the Application of Electronic-Based Halal Certification (OSS-RBA) in the Micro and Small Business Sector (UMK) after the Enforcement of the Job Creation Law (UU No 11 of 2020). Since Law Number 33 of 2014 concerning Guaranteed Halal Products has been promoted for halal certification in Indonesia. Then the Employment Creation Law was issued and the implementing regulation was issued, namely Government Regulation No. 39 of 2021, this halal certification must be carried out by MSEs, but the readiness of MSEs and the Government in the availability of halal supervisors and regulations relating to halal supervisors in the MSE sector (Micro and Small Enterprises) ) after the enactment of Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation and the application of halal certification associated with the Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) system for MSEs (Micro and Small Enterprises) after the enactment of Law Number 11 of 2020 concerning Copyright The work needs to be investigated further. This study uses a normative juridical method with a qualitative approach. Micro and Small Enterprises (UMK) are required to carry out halal certification for their products but currently there are limited number of halal supervisors and knowledge related to halal certification in MSEs is still not well informed. Therefore, the researcher conducted direct interviews with 3 MSEs in Kebumen, the University of Indonesia's Halal Center and the SME Center of the Faculty of Economics and Business, University of Indonesia. The application of maqashid ash-Sharia theory and Hans Kelsen's Legal Effectiveness to analyze the application of halal certification to MSEs, so that the application of halal certification is not mandatory but MSEs are not ready so that it can harm MSEs and society in general."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah Azzahrah
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh personal intrinsic religiosity dan halal product knowledge millenial Muslim Indonesia terhadap intensi pembelian produk makanan halal. Data responden yang digunakan dalam penilitian sebanyak 710 responden millenial Muslim Indonesia. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan software LISREL 8.8 digunakan untuk mengevaluasi hubungan hipotesis antar variabel yang ada dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh personal intrinsic religiosity (PIR) terhadap halal product awareness (HPA), halal product knowledge (HPK) terhadap halal product awareness (HPA), personal intrinsic religiosity (PIR) terhadap halal purchase intention (HPI), halal product knowledge (HPK) terhadap halal purchase intention (HPI), serta halal product awareness (HPA) terhadap halal purchase intention (HPI). Penelitian ini juga menemukan peran mediasi parsial HPA pada pengaruh PIR terhadap HPI, dan  peran mediasi parsial HPA pada pengaruh HPK terhadap HPI.

This study aims to determine the influence of personal intrinsic religiosity and halal product knowledge Indonesian Muslim millenial on halal food product purchase intention. Data used in this study were 710 data from Indonesian Muslim millennials respondents. Structural Equation Modelling (SEM) analysis with LISREL 8.8 software was used to evaluate the hypothesized relationships between variables in this study. The study results found that there was 13.008px13.008px; personal intrinsic religiosity (PIR) 13.008px;-size: 13.008px;"halal product awareness (HPA), halal product knowledge (HPK) towards halal product awareness (HPA), personal intrinsic religiosity (PIR) towards halal purchase intention (HPI), halal product knowledge (HPK) towards halal purchase intention (HPI), and halal product awareness (HPA) towards halal purchase intention (HPI).  This study also found that there is parcial mediation of HPA in the influence PIR towards HPI, and parcial mediation of HPA in the influence HPK towards HPI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Exza Pratama
"ABSTRAK
Perdagangan Internasional merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari di era globalisasi ini, setiap negara memiliki ketentuan yang berbeda dalam kaitanya dengan perdagangan internasional, salah satunya adalah Perlindungan terkait dengan Publik Moral yang diatur dalam pengecualian umum Pasal XX a GATT. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim memiliki kepentingan dalam memberikan perlindungan moral terhadap masyarakatnya melalui jaminan produk halal meliputi proses sertifikasi dan labelisasi halal. Dalam Sengketa No 484 antara Brasil dan Indonesia terkait larangan impor ayam dan produk ayam, penerapan sertifikasi dan labelisasi halal dianggap bertentangan dengan ketentuan pasal III:4 GATT terkait dengan national treatment, serta jaminan halal dan ketentuan SPS. Namun, disisi lain sertifikasi dan labelisasi halal juga erat kaitanya dengan pengaturan perjanjian TBT karena mengatur masalah teknis dari suatu produk. Hasil dari penulisan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, Penerapan sertifikasi dan labelisasi dalam perdagangan internasional merupakan suatu hal yang harus dilindungi yang erat kaitanya dengan moral publik. Kedua, Penerapan sertifikasi dan Labelisasi halal tidaklah bertentangan dengan ketentuan Perdagangan Internasional tentang Pasal III:4 GATT terkait national treatment, serta pengaturan terkait labelisasi seperti perjanjian TBT dan perjanjian tekait seperi Perjanjian SPS. Dari permasalahan diatas dapat diamati bahwa perlu adanya suatu pengaturan khusus terkait dengan Sertifikasi dan labelisasi halal dalam ketentuan WTO dan Pengaturan yang lebih jelas dalam Peraturan Perundang-Undangan.

ABSTRACT
International Trade is a thing that cannot be avoided in this era of globalization, each country has different provisions in relation to international trade, one of which is the Moral provision set in the general exception under Article XX a GATT. Indonesia as the world 39 s largest Muslim country has an interest in providing moral justice to its people through a halal guarantee through the process of certification and halal labeling. In Dispute number 484 between Brazil and Indonesia concerning the prohibition of chicken and chicken products importation, the implementation of halal certification and labeling is considered contrary to the provisions under Article III 4 GATT is related to national treatment and the provisions of halal and SPS provisions. However, on the other hand halal certification and labeling are also closely related to TBT agreement due to the technical problem requirements of a product. The results of this writing can be drawn some conclusions. First, the application of certification and labeling in international trade is a matter that must be protected which is closely related to public morality. Second, the implementation of Halal Certification and Labeling with the provisions of International Trade on Terms and Conditions. From the above obstacles can be observed the need for a special arrangement related to Halal Certification and Labeling in the provisions of the WTO and the more clear arrangements in the Laws and Regulations. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrazzaq Natawijaya
"Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya menganut agama Islam dan menjadi negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, sangat menarik dan penting untuk melakukan penelitian terkait praktik halal di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian deskriptif yang mengumpulkan 346 responden berkewarganegaraan Indonesia yang berdomisili di Indonesia, beragama Islam, berusia antara 18 hinggga 65 tahun, dan pernah mengonsumsi makanan bersertifikat halal, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi pembelian produk makanan halal konsumen muslim Indonesia, yakni halal marketing, religious belief, halal awareness, halal logo certification, personal societal perception, dan product ingredients. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh dari religious belief dan halal logo certification terhadap halal awareness, serta mencari tahu bagaimana peran mediasi dari halal awareness terhadap pengaruh tidak langsung dari religious belief dan halal logo certification terhadap halal purchase intention. Dengan menggunakan metode Partial Least Square - Structural Equation Modelling (PLS-SEM) melalui software SmartPLS 4, penelitian ini menemukan bahwa halal marketing, halal awareness, personal societal perception, dan product ingredients berpengaruh positif terhadap halal purchase intention. Selain itu, halal logo certification juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan baik terhadap halal awareness maupun halal purchase intention. Di sisi lain, penelitian ini menemukan bahwa religious belief tidak berpengaruh secara signifikan terhadap halal awareness dan halal purchase intention. Dengan segala keterbatasan penelitian yang ada, hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam bersinergi guna membangun halal awareness konsumen Muslim Indonesia. Pelaku usaha, khususnya para produsen makanan halal dapat memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan penjualan produk makanan halal mereka.

As a country with the majority of its population adhering to Islam and being the country with the largest Muslim population in the world, it is very interesting and important to conduct research related to halal practices in Indonesia. In line with this, using a quantitative approach and a descriptive research design that collected 346 respondents who are Indonesian citizens who live in Indonesia, are Muslim, aged between 18 to 65 years, and have consumed halal-certified food, this study aims to analyze the factors that affect the intention to purchase halal food products for Indonesian Muslim consumers, namely halal marketing, religious belief, halal awareness, halal logo certification, personal societal perception, and product ingredients. This study also analyzes the influence of religious belief and halal logo certification on halal awareness, and finds out the mediating role of halal awareness on the indirect effect of religious belief and halal logo certification on halal purchase intention. Using the Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method through SmartPLS 4 software, this study found that halal marketing, halal awareness, personal societal perception, and product ingredients have a positive effect on halal purchase intention. In addition, halal logo certification also has a positive and significant impact on both halal awareness and halal purchase intention. On the other hand, this study found that religious belief did not have a significant effect on halal awareness and halal purchase intention. With all the limitations of existing research, the results of this research can be utilized by the government, “Majelis Ulama Indonesia”(MUI), “Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal” (BPJPH) in synergy to build halal awareness for Indonesian Muslim consumers. Business actors, especially halal food producers, can take advantage of research results to increase sales of their halal food products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Narotama
"Pertumbuhan penduduk muslim secara global meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan konsep halal dalam setiap produk yang beredar di masyarakat. Hal ini berdampak pada peningkatan produk-produk yang tersertifikasi halal dan berlogo halal secara global khususnya pada negara dengan mayoritas muslim seperti di Indonesia. Bagi penduduk muslim, peran logo halal atau sertifikasi halal merupakan daya tarik tersendiri oleh para konsumen muslim dalam menentukan tindakannya. Salah satu produk yang sangat sensitif dengan faktor kehalalannya yaitu produk daging sapi potong, karena daging sapi potong tidak hanya dilihat dari bagaimana sapi dipotong dan dibagikan kepada konsumen. Daging sapi potong pada setiap prosesnya dari hulu hingga hilir perlu diperhatikan , sebab daging yang halal juga perlu memenuhi standar yang baik atau toyyib, apabila daging halal tidak dalam keadaan baik atau toyyib maka daging tersebut tetap tidak dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Peran sertifikasi halal dan logo halal pada produk daging sapi potong sangat penting dalam memberikan jaminan produk daging sapi potong halal yang baik, aman, sehat, dan tentunya layak dikonsumsi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intensi membeli daging sapi potong tersertifikasi halal. Kerangka konseptual yang digunakan untuk melihat intensi dengan model Theory of Planned Behaviour. Data dikumpulkan dari 314 responden. Selanjutnya dianalisis dengan metode SEM. Hasil analisis menunjukkan bahwa religious obligation, sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli. Akan tetapi, pada variabel norma subjektif didapati signifikan negatif terhadap intensi membeli. Variabel knowledge dan consumer’s perception didapati tidak signifikan terhadap intensi membeli. Hasil penelitian diharapkan menjadi rekomendasi bagi perusahaan penyedia daging sapi potong dalam melakukan strategi marketing dan analisis yang tepat.

The growth of the Muslim population globally increases public awareness of the importance of implementing the halal concept in every product circulating in the community. This has an impact on increasing products that are certified halal and have the halal logo globally, especially in countries with a Muslim majority such as Indonesia. For the Muslim population, the role of the halal logo or halal certification is the main attraction for Muslim consumers in determining their actions. One product that is very sensitive to the halal factor is beef products, because beef is not only seen from how the beef is slaughtered and distributed to consumers. Beef in every process from upstream to downstream needs to be considered, because halal meat also needs to meet good standards or toyyib, if halal meat is not in good condition or toyyib then the meat still cannot be consumed by the public. The role of halal certification and halal logos on beef products is very important in providing guarantees for halal beef products that are good, safe, healthy, and of course suitable for consumption. Therefore, this study aims to analyze the factors that influence the intention to buy halal-certified beef. The conceptual framework used to see intentions is the Theory of Planned Behavior model. Data were collected from 314 respondents. Then analyzed by SEM method. The results of the analysis show that religious obligations, attitudes, subjective norms and perceived behavioral control have a significant effect on purchase intentions. However, subjective norms were found to be significantly negative on purchase intention. Knowledge and consumer's perception were found to be insignificant to purchase intention. The research results are expected to be a recommendation for beef supply companies in carrying out appropriate marketing and analysis strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burhanuddin S.
"On consumer protection and halal food certification based on Indonesian and Islamic laws."
Malang: UIN-Maliki Press, 2011
343.071 BUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>