Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185072 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muthia Muharani
"ABSTRAK
Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki kecukupan harta. Zakat yang disalurkan tersebut merupakan bentuk aliran dana dari yang berkecukupan kepada masyarakat yang membutuhkan, yang dapat menjadi tambahan pendapatan bagi penerimanya, serta secara langsung juga menjadi tambahan pengeluaran. Hal tersebut dapat mendorong peningkatan konsumsi agregat masyarakat. Penyaluran zakat dalam jangka panjang dapat mendorong menurunnya tingkat kemiskinan, hal ini dimungkinkan dengan perpindahan masyarakat mustahik menjadi muzakki seiring dengan besarnya jumlah zakat yang disalurkan. Pergeseran golongan masyarakat tersebut dapat mendorong meningkatnya tingkat tabungan masyarakat, karena semakin banyaknya golongan muzakki. Namun, Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim, dan telah menyelenggarakan pengelolaan zakat sejak lama, masih belum memperlihatkan keberhasilan zakat, yaitu berkurangnya jumlah masyarakat miskin. Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh penyaluran zakat terhadap konsumsi agregat, tingkat kemiskinan, dan tingkat tabungan di Indonesia. Menggunakan analisis korelasi kanonikal, penelitian ini akan melihat korelasi antar variabel tersebut. Hasilnya, diperoleh bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara penyaluran zakat terhadap peningkatan konsumsi agregat, penurunan tingkat kemiskinan, dan kenaikan tingkat tabungan di Indonesia.

ABSTRACT
Zakat is an obligation for each Muslim who has asset in the specific amount. The payment of zakat forms a wealth circulation from the wealthy to the needy people. The wealth circulation becomes an addition of income, and simultaneously becomes spending by the zakat receiver. It can be a stimulator to increase aggregate consumption in the country. In the long term, by increasing of zakat distribution, it can also stimulate poverty alleviation. It is will be showed by the shift of needy people to wealthy people. The shift will also increase saving rate in the country, because of the increasing of wealthy people. Meanwhile, Indonesia with large number of Muslim citizen country have long story about zakat management, but it doesn rsquo t showed the success of zakat to reduce the number of poverty. This research analyzes the impact caused by zakat distribution to aggregate consumption, poverty rate, and saving rate in Indonesia. Using canonical correlation analysis method, the result shows that zakat distribution has significance correlation toward increasing of aggregate consumption, decreasing of poverty rate, and increasing of saving rate in Indonesia."
2018
T51342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Annisa Nabila
"ABSTRAK
Pendidikan dipercaya sebagai salah satu faktor yang mampu mengakhiri rantai kemiskinan. Namun di beberapa wilayah seperti di China dan Tanzania pendidikan tidak efektif untuk menekan angka kemiskinan. Malah dalam sebagian kasus, investasi keluarga yang terlalu besar dalam pendidikan malah menyebabkan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh pendidikan yang direpresentasikan dengan angka partisipasi murni siswa/i SMP dan SMA terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia dengan menggunakan data dari 34 provinsi di Indonesia dalam 4 tahun 2013-2016 . Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel yaitu Random Effect Model. Hasil dari uji statistik menunjukkan bahwa angka partisipasi murni siswa/i SMP dan SMA terbukti secara signifikan menurunkan tingkat kemiskinan. Namun, koefisien pengaruh kedua variabel tersebut yang relatif kecil menunjukkan bahwa pendidikan belum berhasil memberikan eksternalitas positif yang diharapkan dapat diciptakan oleh sektor pendidikan. Untuk itu masih di rasa perlu ada peningkatan tidak hanya dalam jumlah kuantitas peserta didik melainkan juga kualitas pendidikan untuk menciptakan manfaat yang lebih.

ABSTRACT
Education is believed to be one of the factors that could bring an end to the poverty chain. However, in some countries like China and Tanzania, education is not effective to reduce poverty rate. Instead, in some cases, a large amount of family investments in education leads to poverty. The aim of this research is to examine how education, which is represented by middle school and high school students 39 pure participation rate, affects the poverty rate in Indonesia by using the data collected from 34 provinces in Indonesia in 4 years timespan 2013 2016 . The method used in this research is the regression of panel data by Random Effect Model. The result of this statistic test shows that middle school and high school students 39 pure participation rate has been proven to be able to reduce the poverty rate significantly. However, the impact rsquo s coefficient of both variables, which are relatively small, shows that education has not been successful in providing the positive externality which is expected from the education sector. For this reason, it is necessary to have an increase not only in the quantity of students, but also in the quality of education so that it will give more benefit."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Amalia
"Kendati migrasi tenaga kerja ke luar negeri telah menjadi bagian dari strategi pembangunan pemerintah Indonesia, perhatian akan dampak dari remitansi terhadap ekonomi masih minim, termasuk juga penelitian mengenainya. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengisi lokus tersebut dengan melakukan analisis pengaruh remitansi terhadap kesejahteraan pada tingkat subnasional dengan indikator konsumsi per kapita, pertumbuhan konsumsi dan tingkat kemiskinan.
Analisis dilakukan untuk periode tahun 2007 hingga 2009 dengan individu tujuh belas daerah naungan BP3TKI yang mencakup 33 provinsi Indonesia. Dengan menggunakan metode regresi Ordinary Least Square (OLS), remitansi ditemukan terbukti berdampak positif secara signifikan terhadap konsumsi per kapita daerah, namun tidak terbukti berdampak terhadap tingkat kemiskinan dan pertumbuhan konsumsi daerah.

Although internasional labor migration has become a part of the Indonesian government's development strategy, attention to the impact of remittances on the economy is still minimum, including from research perspective. Therefore, this study seeks to fill this locus by analyzing the effect of remittances on welfare at subnational level with per capita consumption, consumption growth and poverty rate.
Analyzes were conducted for the period of 2007 to 2009 with seventeen regions covering 33 provinces of Indonesia. By using simple Ordinary Least Square (OLS) regression, remittances are found to significantly increase per capita household consumption, but cannot be proved to have impacts on poverty rate and consumption growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Jualita Santy
"ABSTRAK
Kesehatan merupakan bagian penting dari pembangunan berkelanjutan. Salah satu indikator yang menggambarkan derajat kesehatan suatu wilayah adalah tingkat kematian bayi. Tingkat kematian bayi pada suatu wilayah terkait dengan banyak faktor seperti faktor kesehatan, maternal, demografi, dan sosioekonomi. Faktor sosioekonomi yang mempengaruhi tingkat kematian bayi di antaranya adalah ketimpangan pendapatan dan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara ketimpangan pendapatan dan kemiskinan dengan tingkat kematian bayi pada kabupaten/kota di Indonesia 2016. Penelitian ini menggunakan indikator makro level kabupaten/kota dan rawdata Susenas 2016. Dengan menggunakan model regresi spasial Durbin diperoleh hasil bahwa ketimpangan pendapatan dan kemiskinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kematian bayi suatu kabupaten/kota di Indonesia setelah dikontrol terhadap pengaruh faktor pendidikan perempuan, imunisasi, dan anggaran kesehatan. Hasil regresi spasial Durbin juga menunjukkan bahwa kondisi tingkat kematian bayi pada suatu kabupaten/kota selain dipengaruhi oleh ketimpangan pendapatan dan kemiskinan dalam kabupaten/kota, juga terkait atau dapat dipicu dengan kondisi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan kabupaten/kota tetangg.

ABSTRACT
Health is an important aspect of sustainable development. One indicator that describes the health status of a region is the infant mortality rate. Infant mortality rates in an area are associated with many factors such as health, maternal, demographic, and socioeconomic factors. Socioeconomic factors that affect infant mortality rates include income inequality and poverty. This study aims to examine the relationship between income inequality and poverty with infant mortality rate in regencies in Indonesia 2016. This study uses regency-level macro indicators and raw data Susenas 2016. Using Durbin spatial regression model obtained results that income and poverty imbalance have a significant influence on infant mortality of regencies in Indonesia after being controlled for the influence of female education factors, immunization, and health budget. Durbin's spatial regression results also showed that infant mortality rates in a regency were in addition influenced by income and poverty inequality within regency, also related or may be triggered by conditions of income inequality and poverty of neighboring regencies."
2018
T51262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Fortuna Wijaya
"Kemiskinan merupakan salah satu tolak ukur kondisi sosial ekonomi dalam menilai keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah di suatu daerah. Meningkatnya kemiskinan menyebabkan berbagai masalah sosial yang merugikan. Meskipun angka kemiskinan Indonesia telah menurun selama beberapa tahun terakhir, sisa kemiskinan perlu dikurangi. Untuk memerangi kemiskinan, pemerintah harus memberlakukan undang-undang dan inisiatif yang sesuai. Tiga faktor penentu utama yang mempengaruhi kemiskinan adalah kesehatan dan pendidikan serta pengangguran, dua kategori yang merupakan komponen Indeks Pembangunan Manusia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pengangguran, pengeluaran pemerintah, dan indeks pembangunan manusia terhadap kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini menyusun analisis data panel dengan metode General Least Square Regression menggunakan STATA dengan data 32 provinsi (tidak termasuk Kalimantan Utara dan DKI Jakarta) di Indonesia untuk tahun 2010 sampai 2019. Temuan penelitian adalah bahwa pengangguran terbuka, pengeluaran pemerintah dan IPM berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan.

Poverty is one of the benchmarks for socio-economic conditions in assessing the success of development carried out by the government in an area. The rise in poverty leads to a wide range of detrimental social issues. Even though Indonesia's poverty rates have decreased over the past few years, specifically from 2010 to 2019, the residual poverty needs to be reduced. To combat poverty, the government should enact the appropriate laws and initiatives. Three of the key determinants influencing poverty are health and education as well as unemployment, two of the categories which are components of Human Development Index. Thus, this research aims to analyze the impact of unemployment, government expenditure, and human development index on poverty in Indonesia. This research arranged panel data analysis with General Least Square Regression using STATA with the data of 32 provinces (excluding North Kalimantan and DKI Jakarta) in Indonesia for the year 2010 to 2019. The finding is that open unemployment, government expenditure and HDI has significant impact on poverty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayadi
"ABSTRAK
Analisis Dinamik menggunakan Model VAR menunjukkan bahwa tingkat inflasi mempengaruhi kesejahteraan petani di Indonesia secara signifikan dalam jangka panjang, tetapi tidak dalam jangka pendek. Selanjutnya, berdasarkan analisis kuadran, terdapat peningkatan dari waktu ke waktu terhadap jumlah provinsi yang berbasis sektor pertanian di Indonesia. Namun demikian, kemiskinan pedesaan di Indonesia tetap stabil pada tahun 2011 dengan masih banyaknya provinsi yang terletak di kuadran normatif atau di kuadran transisi. Secara umum, dari hasil analisis disimpulkan bahwa tingkat inflasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap indeks NTP dalam jangka panjang dan indeks NTP tidak dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dalam jangka pendek, atau dengan kata lain ada faktor lain diluar faktor kesejahteraan petani yang memiliki peranan penting dalam mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaan.

ABSTRACT
The dynamic analysis using VAR model shows that inflation rate affects Indonesian farmers’ welfare significantly in the long run but not in the short run. Furthermore, based on the quadrant analysis, we can see that there is an increase over time of the number of agriculture based provinces in Indonesia. Nevertheless, the rural poverty in Indonesia remained stable in 2011 with many provinces located in the normative quadrant or in the transition provinces. Generally, we find in our analysis that inflation rate influences significantly and positively the NTP index in the long run and the NTP index cannot affect poverty rate in the short run, or that beyond other factors of the farmers’ welfare are at play to reduce rural poverty rate."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikko Alrakhman
"Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi masalah yang cukup serius dihadapi oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk miskin cukup tinggi dengan tingkat kemiskinan sebesar 13,48% atau 1,042 juta jiwa pada tahun 2012. Tingkat kemiskinan tersebut lebih tinggi dari rata-rata kemiskinan nasional (11,66%). Sejumlah penelitian empiris telah banyak menghasilkan temuan yang kuat adanya hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi dapat menjadi variabel yang sangat penting bagi upaya menanggulangi kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan data panel dengan 14 daerah kabupaten/kota selama delapan tahun (2005-2012).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan PDRB per kapita riil) memiliki pengaruh negatif (menurunkan) dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan. Koefisien variabel pertumbuhan PDRB per kapita secara konsisten berada dalam rentang antara -0,13 hingga -0,19 yang bermakna apabila terjadi pertumbuhan PDRB per kapita riil sebesar 1 persen maka tingkat kemiskinan akan turun berkisar antara 0,13 hingga 0,19 titik persen (percentage points).

Currently, poverty is still becoming one of severe obstacle that highly needs the attention from the Regional or National Government. South Sumatera Province is one of the regions in Indonesia which has huge number of poor people with poverty rate around 13,48% or 1,042 million people at 2012. The number of that regional poverty rate is considered higher than the national poverty rate (11,66%). Besides, many empirical studies had shown strong relation among economic growth and poverty. The economic growth itself shows how far the economic activity will provide more additional income to the people. Therefore, the economic growth could be pivotal variable to overcome poverty. This study was intended to analyze the influence of economic growth towards poverty rate in South Sumatera Province. This study used the data panel from 14 region during eight years (2005-2012).
The result of the study shows that the economic growth (the growth of per capita real Gross Regional Domestic Product/GRDP) has negative effects (reducing) and highly significant towards poverty rate in South Sumatera Province. The coefficient of per capita real GRDP growth variable consistently around -0,13 to -0,19 which indicate if the growth of per capita real GRDP is 1 percent, thus the poverty rate will reduce around 0,13 to 0,19 percentage points."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Khairunnisa
"Fenomena urbanisasi menjadi tren di dunia saat ini. Eksternalitas dari aglomerasi ekonomi di kawasan urban dianggap mampu menciptakan penurunan kemiskinan. Di samping itu, paradigma pertumbuhan kota saat ini mengarahkan pada pertumbuhan suatu kota memiliki hubungan dengan kota lainnya. Sejauh ini, studi yang mengukur hubungan antara urbanisasi dan kemiskinan, khususnya spillover effect ke wilayah sekitar, masih terbatas dengan hasil yang masih beragam. Studi ini bertujuan untuk menganalisa peran dari urbanisasi terhadap penurunan kemiskinan di wilayah kabupaten/kota di Pulau Jawa. Studi ini menggunakan pendekatan remote sensing dalam mengukur urbanisasi serta menangkap spillover effect dari urbanisasi terhadap kemiskinan di wilayah sekitar dengan menggunakan model ekonometrika Spatial Durbin. Hasil empiris dari studi ini adalah peningkatan urbanisasi di suatu wilayah memungkinkan terjadinya penurunan kemiskinan di wilayah tersebut. Namun peningkatan urbanisasi di wilayah tetangga berasosiasi dengan peningkatan kemiskinan di suatu wilayah. Faktor lain yang berasosiasi dengan penurunan kemiskinan adalah porsi dari sektor industri dan tersier di suatu wilayah dan wilayah sekitarnya. Tingkat pengangguran terbuka di wilayah sekitar memungkinkan terjadinya peningkatan kemiskinan di suatu wilayah.

The phenomenon of urbanization is a trend in the world today. Externalities from economic agglomeration in urban areas are considered capable of creating poverty reduction. In addition, the current urban growth paradigm leads to the growth of a city having a relationship with other cities. So far, studies that measure the relationship between urbanization and poverty, especially the spillover effect to surrounding areas, are still limited with mixed results. This study aims to analyze the role of urbanization on poverty reduction in districts/cities in Java. This study uses a remote sensing approach in measuring urbanization and captures the spillover effect of urbanization on poverty in surrounding areas using a Spatial Durbin econometric model. The empirical result of this study is that an increase in urbanization in a region allows a decrease in poverty in that region. However, an increase in urbanization in neighboring regions is associated with an increase in poverty in the region. Other factors associated with poverty reduction is the share of industrial and tertiary sectors in a region and its neighboring regions. The open unemployment rate in the neighboring region allows for an increase in poverty in a region."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrean Mohammad Irham Rasyid
"Indonesia memiliki potensi zakat yang besar, selain memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia, Indonesia juga merupakan negara yang paling dermawan di dunia (World Giving Index, 2018). Namun, pada tahun 2019 Indonesia hanya mampu menghimpun 4.39% dari total potensi dana zakat dan 85% dari dana yang dihimpun dapat disalurkan (BAZNAS, 2020). Penggunaan dana zakat guna mencapai kesejahteraan sosial memiliki dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat miskin dan membutuhkan. Hal ini akan berdampak tidak langsung pada masyarakat dan perekonomian Indonesia (Riyadi et al, 2021). Tujuan penelitian dilakukan untuk menguji dan membuktikan pengaruh zakat yang berhasil dihimpun terhadap kesejahteraan dan perekonomian di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan analisis meta yang digunakan untuk menguji hipotesis dan menjelaskan hasil perhitungan yang telah dilakukan. Hasil meta analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan negatif penyaluran zakat terhadap kemiskinan yaitu dengan nilai (r̅) sebesar -0.2180. Hubungan signifikan positif antara penyaluran zakat terhadap kesejahteraan dengan nilai (r̅) yaitu 0.6027, dan pendapatan dengan nilai (r̅) yaitu 0.3958.

Indonesia has great zakat potential, besides having the largest number of Muslims in the world, Indonesia is also the most generous country in the world (World Giving Index, 2018). However, in 2019 Indonesia was only able to collect 4.39% of the total potential zakat funds and 85% of the funds raised could be distributed (BAZNAS, 2020). The use of zakat funds to achieve social welfare has a very significant impact on the poor and needy. This will have an indirect impact on the Indonesian people and economy (Riyadi et al, 2021). The purpose of this research is to test and prove the effect of zakat that has been collected from the welfare and economy in Indonesia. This study uses an approach, namely a meta-analysis approach that is used to test hypotheses and explain the results of calculations that have been carried out. The results of the meta-analysis show that there is a significant relationship between zakat and poverty with a value (r) of -0.2180. positive relationship between zakat on welfare with a value (r) of 0.6027, and income with a value (r̅) of 0.3958."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refandi Budi Deswanto
"Hubungan antara tingkat pengangguran dengan kriminalitas telah menjadi area yang selama bertahun-tahun diteliti dan menjadi pusat perdebatan bagi para ahli. Walaupun berdasarkan teori ekonomi dapat diduga bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat pengangguran dan kriminalitas, nyatanya penelitian empiris yang telah ada menemukan hasil yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya motivation effect dan opportunity effect yang berperan dalam mempengaruhi kriminalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengangguran dengan spesialisasi tindakan kriminal yang terjadi pada suatu wilayah. Dengan menggunakan location quotient dalam mengukur derajat spesialisasi suatu tindakan kriminal dan membagi pengaruh tingkat pengangguran berdasarkan jangka waktunya, yaitu jangka panjang dan jangka pendek, penelitian ini menemukan bahwa pengangguran jangka panjang berpengaruh positif terhadap spesialisasi kejahatan properti tetapi negatif terhadap spesialisasi kejahatan kekerasan, serta pengangguran jangka pendek berpengaruh negatif terhadap spesialisasi kejahatan properti tetapi berpengaruh positif terhadap spesialisasi kejahatan kekerasan pada suatu wilayah.

The relationship between the unemployment rate and crime has been debated area for many years. Although based on economic theory it can be assumed that there is a positive relationship between the unemployment rate and crime, in fact, existing empirical research has found different results. This is due to the motivation effect and opportunity effect that plays an important role in influencing crime. This study aims to determine the relationship between the unemployment rate and the specialization of criminal acts. By using a location quotient to measure the degree of specialization of a criminal act and dividing the effect of the unemployment rate based on the time period, namely the long run and short run, this study found that long-run unemployment has a positive effect on property crime specialization but negative on violent crime specialization, and short-run unemployment has a negative effect on property crime specialization but positive effect on violent crime specialization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>