Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169852 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Agustina
"Pemberian Air Susu Ibu ASI selalu menjadi bagian terpenting dari kesehatan bayi. Secara psikologis, menyusui juga dapat memberikan kesempatan terjalinnya hubungan emosional antara ibu dan anak. Namun demikian beberapa kendala masih ditemukan dalam pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dengan motivasi ibu post seksio sesaria dalam memberikan ASI. Rancangan penelitian menggunakan potong lintang, yang melibatkan 56 sampel dengan kriteria yang dipilih secara consecutive sampling. Instrumen untuk menilai karakteristik responden, pengetahuan, dan motivasi ibu menggunakan Breastfeeding Motivasional Instructional Measurement.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan motivasi ibu dalam memberikan ASI. Hasil ini membuktikan semakin tinggi pengetahuan, maka semakin tinggi motivasi ibu dalam memberikan ASI. Pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap motivasi ibu post seksio sesaria dalam memberikan ASI.

Breastfeeding has always been an important part of the baby 39 s health. Psychologically, breastfeeding can also provide opportunities emotional relations between mother and child. However, several obstacles still to be found in breastfeeding. This study aims to identify the relationship between knowledge and motivation of post cesarean mothers in breastfeeding. Using cross sectional design of the study, which involved 56 samples with criteria selected by consecutive sampling. Instruments to assess the characteristics of respondents, knowledge, and use Breastfeeding Motivational Instructional Measurement.
The results of the analysis researchers showed that there is relationship between knowledge and maternal motivation mother in breastfeeding. These results prove the higher knowledge, the higher the motivation of mothers in breastfeeding. These results prove the higher the knowledge, the higher the motivation of mother in giving breastfeeding. Knowledge has an influence on the motivation of post cesarean mother in breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enok Nurliawati
"Kegagalan ASI yang sering ditemukan antara lain karena ibu menjalani seksio sesarea, oleh karena itu maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan produksi ASI pada ibu pasca seksio sesarea. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional. Tehnik pengambilan sampel non-probability sampling yaitu consecutive sampling dengan sampel sebanyak 112.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden yaitu umur, paritas, tingkat pendidikan dan pekerjaan tidak berhubungan dengan produksi ASI. Faktor yang berhubungan dengan produksi ASI adalah nyeri, asupan cairan, kecemasan, motivasi, dukungan suami dan atau keluarga dan informasi tentang ASI. Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap produksi ASI adalah motivasi (OR= 21,737).

Failure which is often found in breast feeding, because the mother underwent cesarean section, therefore the objective of this research was to identify factors related to milk production of post cesarean section women. This research method was analytical descriptive with cross-sectional approach using consecutive sampling involving 112 samples.
The research result showed that there was no correlation between respondences? characteristics (age, parities, education level, and occupation) and milk production. Factors that related to milk production are pain, fluid intake, anxiety, motivation, husband or family support, and information about lactation. Further analysis showed that the most influential factor to milk production was motivation (OR= 21,737).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29402
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberian ASI secara eksklusif memiliki banyak manfaat bagi bayi dan ibu,
namun ada beberapa kendala yang terjadi dalam pemberian ASI Eksklusif
salah satunya adalah persepsi ibu yang merasa bahwa produksi ASI nya tidak mencukupi kebutuhan bayi. Oleh karena itu, motivasi yang kuat serta
usaha yang dilakukan terus menerus oleh ibu untuk dapat memberikan ASI kepada bayinya sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kontribusi persepsi dan motivasi Ibu dalam peningkatan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di wilayah pedesaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel sebanyak 62 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada masyarakat pedesaan ibu memiliki persepsi yang baik (59,6%) mengenai pemberian ASI kepada bayinya berjumlah hampir sama dengan ibu yang memiliki persepsi tidak baik (40,4) untuk memberikan ASI kepada bayinya. Sebagian besar ibu memiliki motivasi yang kuat (87,1%) untuk memberikan ASI kepada bayinya. Status pemberian ASI secara eksklusif hampir sama antara responden yang memberikan ASI secara eksklusif (55,8%) dan tidak eksklusif (54,2) di wilayah pedesaan. "
613 JKKI 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Widiastuti
"ABSTRAK
Air Susu lbu (ASI) sudah diketahui banyak manfaatnya tetapi pemberian ASI
masih menjadi masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dukungan
sosial dan mutivasi dalam memberikan ASI. Desain penelitian ini adalah
deskriptif analisis mengguakan pendekatan potong lintang atau cross sectional.
Teknik pengambilan sample menggunakan non probability sampling dengan jenis
purposive sampling dengan jumlah sample 43 responden. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan dukungan sosial dengan motivasi ibu dalam
memberikan ASI pada BBLR (p<0,05). Suami sebagai pemberi dukungan utama
dan keluarga perlu diberikan edukasi terkait pentingngya ASI agar motivasi ibu
menyusui untuk memberikan ASI. Disarankan agar dukungan sosial dapat
dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan program
pemberian ASI pada bayi.

ABSTRACT
Breast milk (breast milk) has been known for many benefits, but breastfeeding is
still a problem. The purpose of this study was to identify social support and
motivation in breastfeeding. The design of this study is descriptive analysis using
cross sectional or cross sectional approach. Sampling technique with non
probability sampling with the type of purposive sampling with a sample of 43
respondents. The results showed there was a relationship of social support with
the mother's motivation in giving breast milk to LBW (p <0,05). The husband as
the main supporter and the family should be given education related to the
importance of breast milk to motivate the breastfeeding moth;:;r to breastfeed. It is
recommended that social support can be used as one of the nursing interventions
to improve breastfeeding programs in infants."
2017
T48304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Putri Widiarti
"Suami berperan penting membangun motivasi ibu untuk menyusui. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan suami tentang pemberian air susu ibu (ASI) terhadap motivasi ibu dalam menyusui. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan pendekatan analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan dan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 68 orangtua dari bayi yang sedang menyusu berusia 7-12 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan suami tentang pemberian ASI terhadap motivasi ibu dalam menyusui dengan pvalue=0,230 yang menggunakan uji Chi-square (α=0,05).
Saran penelitian selanjutnya adalah mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan suami tentang pemberian ASI terhadap dukungan kepada istrinya pada masa menyusui.

Father have role to increase mother?s motivation to breastfeed. The objective of this research is to find the relation of fathers? knowledge level about giving breast milk to maternal motivation of breastfeeding. This research was conducted using cross sectional design with approach analytical comparative categorical nonpaired and using purposive sampling technique to 68 parents of baby who suckling and aged 7-12 months.
The result shows that no significant relation between fathers? knowledge level about giving breast milk to maternal motivation of breastfeeding with p=value=0,230 using Chi-square test (α=0,05).
Recommendation for next research is identifying relation of fathers? knowledge level about giving breast milk toward support to his wife breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
S43131
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Selama pemulihan pasca operasi caesarea ibu akan mengalami banyak masalah
dimana diperlukan adaptasi suami pada kondisi ini. Disisi lain banyak rumah sakit
membatasi kunjungan suami terhadap pasangannya yang mengalami persalinan
melalui operasi caesarea, sedangkan keterlibatan atau peran suami sangat dibutuhkan
untuk membantu istri mengatasi masalahnya. Keterlibatan suami dalam persalinan
sampai dengan pasca persalinan memerlukan persiapan baik secara mental maupun
fisik (Richman, 1982). Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan
suami dalam merawat istri yang melahirkan dengan tindakan operasi caesarea
adalah: faktor pendidikan, pengetahuan dan motifasi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat adanya hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan dan motivasi
dengan keterlibatan suami dalam merawat istri pasca operasi caesarea. Penelitian ini
dilakukan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dan Rumah Sakit Fatmawati
Jakarta, dari tanggal 20 Desember 2002 sampal dengan tanggal 4 Januari 2003.
metode penelitian adalah deskripsi korelasi dengan jumlah responden 30 orang. Dari
hasil analisa data didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
tingkat pendidikan dengan keterlibatan suami dalam merawat istri pasca operasi
caesarea dengan p value 0,42 dengan tingkat kepercayaan 95 %. Tingkat
pengetahuan dengan keterlibatan suami dalam merawat istri pasca operasi caesarea
dengan p value 0,22. Motivasi dengan keterlibatan suami dalam merawat istri pasca
operasi caesarea diperoleh p value 1,0, sehingga dapat diperoleh kesimpulan tidak
ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, dan motivasi
denan ketrlibatan suami dalam merawat istri pasca operasi caesarea."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5211
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani Hartati
"Mobilisasi dini adalah salah satu tindakan keperawatan untuk meminimalkan terjadinya komplikasi. Berbagai faktor dapat mempengaruhi ibu pasca seksio sesarea untuk melakukan mobilisasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan ibu pasca seksio sesarea dalam melakukan mobilisasi dini. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan cross sectional.
Hasil penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara faktor pengetahuan, motivasi, dan pemberian informasi oleh petugas kesehatan terhadap tindakan mobilisasi dini dengan p value (p=0.005; α=0.05). Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap tindakan mobilisasi dini adalah faktor pemberian informasi oleh petugas kesehatan (Exp (B): 4,200).
Direkomendasikan perawat untuk memberikan informasi tentang tindakan mobilisasi dini pada ibu pasca seksio sesarea sesuai dengan standar operasional prosedur.

Early mobilization is one of the nursing interventions to minimize the occurrence of complications. Various factors can affect the post-Caesarean section mothers to accomplish early mobilization. The purpose of this study was to determine the factors related to post-cesarean mothers in performing early mobilization. This study used a quantitative method with cross-sectional approach.
The result showed that there were a significant correlation between the factors of knowledge, motivation, and information provision given by health professionals to the intervention of early mobilization with p value (p=:0.005;α=0.05). While the most affecting factor was the information provision performed by health professionals (Exp (B): 4,200).
It is recommended that nurses provide information about early mobilization to post Caesarean section mothers in accordance with standardoperatingprocedures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T33739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klara Yuliarti
"Human milk oligosaccharides (HMO) adalah karbohidrat yang terdiri dari 3–10 monosakarida dan tidak dapat dicerna oleh manusia. Fungsi HMO adalah prebiotik untuk mikrobiota usus. Metabolit yang dihasilkan mikrobiota adalah asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid/SCFA). Sintesis HMO ditentukan oleh enzim fukosiltransferase 2 (FUT2) dan fukosiltransferase 3 (FUT3), yang disandi gen FUT2 dan FUT3. Polimorfisme gen FUT2 menyebabkan perbedaan HMO pada ASI. Ibu dengan kadar 2’fukosillaktosa (2’FL) ≥ 50 mg/L disebut ibu sekretor. Proporsi ibu sekretor bervariasi, karena polimorfisme gen FUT2 berbeda antar ras. Proporsi sekretor di Eropa > 80%, namun belum ada data di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis proporsi sekretor dan polimorfisme gen FUT2, serta profil SCFA berdasarkan pasangan genotipe ibu-bayi.
Penelitian menggunakan desain potong lintang, dilakukan di RSIA Bunda selama bulan Desember 2021–Juli 2022. Subjek penelitian adalah ibu berusia minimal 18 tahun, menyusui eksklusif, dan sehat. Ibu dengan ras Kaukasia di atas 2 generasi dieksklusi. Bayi dari ibu yang memenuhi kriteria inklusi automatis menjadi subjek penelitian dan dieksklusi bila bayi pernah mendapat antibiotik. Pemeriksaan HMO dilakukan saat bayi berusia 2–5 minggu, sedangkan SCFA feses bayi saat usia 4 minggu. Sekuensing coding region FUT2 dilakukan pada ibu dan bayi.
Sebanyak 120 pasangan ibu-bayi memenuhi kriteria inklusi dengan proporsi ibu fenotipe sekretor 65,8% dan genotipe sekretor 65,8%. Hubungan antara genotipe FUT2 dan kadar 2’FL bermakna. Penelitian ini menemukan varian baru c.851C>G yang bersifat merusak berdasarkan prediksi in silico. Berdasarkan genotipe FUT2, diusulkan nilai ambang baru 2’FL 425,9 mg/L dengan nilai sensitivitas 98,7% dan spesifisitas 100%. Tidak terdapat hubungan antara proporsi relatif asetat, propionat, butirat dan genotipe ibu, genotipe bayi, maupun pasangan genotipe ibu-bayi.

Human milk oligosaccharides (HMO) are complex carbohydrates consisting of 3–10 monosaccharides which is undigestible to human. HMO acts as a prebiotic for gut microbiota, which produce short chain fatty acid (SCFA). The synthesis of HMO is determined by the activity of fucosyltransferase 2 (FUT2) and fucosyltransferase 3 (FUT3) enzymes, which are encoded by the FUT2 and FUT3 genes. Polymorphisms of the FUT2 gene result in different secretor status. Mothers with 2'-fucosyllactose (2'FL) level of ≥ 50 mg/L are referred to as secretor. The proportion of secretor varies worldwide due to FUT2 polymorphisms among races. The proportion of secretor in Europe is generally > 80%, but there is no data on secretor status in Indonesia. Thus, baseline data about secretor phenotype and genotype status in Indonesia is needed. This study aimed to analyze the proportion of secretor and FUT2 gene polymorphism in Indonesia, as well as the stool SCFA profile based on the mother-infant dyad genotype.
This was a cross-sectional study conducted at Bunda Mother and Child Hospital from December 2021 to July 2022. The study subjects were healthy mothers aged at least 18 years, exclusively breastfeeding. Mothers with Caucasion ancestor from two generations above were excluded. Infants from eligible mothers were automatically included as study subjects but excluded if they had history of antibiotic administration. Breastmilk samples were obtained at infant’s age 2–5 weeks old, while infant’s stool at 4 weeks old. Sequencing of the entire coding region of FUT2 was performed for mothers and infants.
A total of 120 mother-infant dyads met the eligibility criteria. The proportion of secretor mother was 65.8%. Secretor genotypes were found in 65.8% of mothers. There was a significant association between secretor genotype and 2’FL level. A novel variant was identified, c.851C>G, which showed deleterious effect based on in silico analysis. A new threshold value of 425.9 mg/L for 2'FL is proposed, with 98.7% sensitivity and 100% specificity. There was no significant relationship between the relative proportion of acetate, propionate, butyrate, and valerate among the mother-infant’s genotype dyads.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dengan judul keluhan sakit kepala klien post operasi seksio sesar
dengan anestesi spinal setelah 24 jam pertama dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan sakit kepala pada klien dengan anestesi
spinal. Penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif sederhana. Tempat
penelitian di ruang rawat kebidanan rumah sakit Muhammadiyah Taman Puring
Jakarta Selatan dengan responden 30 orang. Instrumen pengumpulan data berupa
kuisioner yang diolah dari vaniabel penelitian. Hasil penelitian didapatkan klien
dengan sakit kepala karena mobilisasi dini dan hidrasi yang kurang berjumlah 20
orang (66,67%), sakit kepala dengan hidrasi yang kurang dari 2500 ml berjumlah 10
orang (33,3%), dan sakit kepala karena mobilisasi dini berjumlah 5 orang (16,67%).
Rekomendasi yang peneliti berikan pada perawat untuk memotivasi ibu post operasi
seksio sesar untuk tidak melakukan mobilisasi sebelum 24 jam dan minum
+ 2500 ml-3000 ml per hari."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5113
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Merlin Jovany
"ABSTRAK
Salah satu faktor peningkatan angka seksio sesarea adalah seksio sesarea sebelumnya. Ibu yang baru pertama dilakukan seksio sesarea dapat melahirkan dengan cara pervaginam. Peneliti ingin mengetahui proporsi faktor medis dan nonmedis yang mempengaruhi keputusan ibu dilakukan seksio sesarea kedua. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kategorik. Jenis pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah responden sejumlah 43. Pengambilan sampel
dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Pengukuran variabel dilakukan dengan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Dari 43 responden menunjukan 39 responden (90,7%) karena faktor medis dan 4 responden (9,3%) karena faktor nonmedis. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden dilakukan seksio sesarea kedua karena faktor medis. Perawat memiliki peran dalam
upaya penurunan angka seksio sesarea.

abstract
This research is mainly discuss about the proportion between medical and non medical factor influencing one?s decision to choose caesarean section for the second time. Researcher conduct this study using descriptive category approach. The sampling to support research is purposive sampling involve 43 respondents whom having second caesarean section. These sampling are taken from Rumah Sakit Umum
Pusat Fatmawati, Jakarta, with interview and questionnaire. The data show that 39 out 43 respondents (90,7%) decided to have second caesarean section for medical factor. The rest of cases, 4 from 43 respondents (9,3%) have this delivery because of non medical factor. This research reveal that the majority of respondents decide to
have second caesarean section because of medical factor. Nurse has a big responsibility to decrease number of caesarean section by providing medical services in helping vaginal birth."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42790
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>