Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anna Uswatun Hasanah Rochjana
"ABSTRAK
Kebiasaan dokter di Indonesia masih banyak memberikan obat dalam bentuk racikan. Peracikan obat menjadi perhatian oleh karena banyak munculnya kejadian yang tidak dikehendaki seperti masalah farmasetika dan interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah farmasetika inkompatibilitas dan interaksi obat pada resep racikan pasien pediatri rawat jalan di RSUD Cibinong pada bulan Januari ndash; Agustus 2016. Metode penelitian ini adalah gabungan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Data yang diambil menggunakan total sampling sebanyak 506 lembar resep racikan, 4 informan yang terdiri dari 2 orang dokter spesialis dan 2 orang apoteker. Hasil analisis menunjukkan bahwa resep racikan paling banyak dibuat sediaan puyer 94,9 . Obat yang sering dibuat adalah salbutamol 223 resep . Masalah farmasetika inkompatibilitas sebesar 3,4 17 lembar resep . Masalah interaksi obat sebesar 45,1 228 lembar resep , total interaksi obat sebanyak 329 interaksi obat. Masalah polifarmasi sebanyak 0,4 . Faktor yang mempengaruhi dokter terkait masalah resep racikan, inkompatibilitas, interaksi obat dan polifarmasi terdiri dari persepsi dokter yang menyatakan bahwa masalah yang terjadi karena ketersediaan obat dan kurangnya pengetahuan dokter. Masalah farmasetika dan interaksi obat pada resep racikan dapat dihindari apabila ada informasi dari bagian farmasi mengenai obat yang ada interaksi dan obat yang tidak boleh diracik.

ABSTRACT
Physician habits in Indonesia still provide a lot of medicine in the form of compounding. Compounding the drug is of concern because of the advent of unwanted events such as pharmaceutical problems and drug interactions. This study aims to analyze pharmaceutics problems incompatibility and drug interactions on compounding prescription of pediatric outpatient in RSUD Cibinong period January ndash August 2016. Method of research is quantitative and qualitative research. The data were taken with the total sampling of 506 compounding prescriptions, four informants consisting of two specialists and two pharmacists. Results of the analysis showed that the most compounding prescriptions made are puyer 94.9 . Pharmaceutics problem incompatibility of 3.4 17 recipe sheets . The problem of drug interaction was 45.1 228 prescriptions , total drug interactions of 329 drug interactions. Polypharmacy problem of 0.4 . The driving factors were affecting physicians over the issue of compounding prescription, incompatibilities, drug interactions and polypharmacy due to doctor 39 s perception that problems are the availability of drugs. Pharmaceutical problem and drug interactions in compounding prescriptions can be avoided if there is information from the pharmacy department of drug interactions and drugs that cannot be compounded."
2018
T50529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Rizky
"Perawat merupakan sumber daya manusia terpenting di rumah sakit, dikarenakan jumlahnya dominan. Pekerjaan perawat yang bervariasi, menyebabkan perawat memiliki beban kerja relatif tinggi, sehingga berisiko terjadinya kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kelelahan kerja pada perawat di RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini adalah semi-kuantitatif cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 91,1 perawat mengalami kelelahan kerja tingkat rendah hingga sedang, dimana variabel kualitas tidur dan masa kerja memiliki hubungan signifikan dengan kelelahan kerja p-value < 0,05. Faktor dominan yang berpengaruh terhadap kelelahan kerja adalah kualitas tidur, dimana kualitas tidur buruk berisiko 2,367 kali lebih tinggi untuk mengalami kelelahan, dibandingkan dengan kualitas tidur baik, setelah dikontrol variabel masa kerja dan shift kerja.
Saran yang dapat diberikan adalah perlunya pengkajian penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan kompetensinya dan kebutuhan pasien, meningkatkan manajemen waktu bagi perawat serta penerapan fatigue management program untuk mencegah tingginya kelelahan kerja pada perawat.

Nurse is the most important human resource in the hospital because of their dominant ammount. Nurse has various jobs, causing they have relatively high workload, so that would improve the risk of fatigue. The aim of the study is to analyze the determinants of work fatigue among nurses in Cibinong Regional Public Hospital, Bogor District. The design of this study is semi quantitative, cross sectional.
The results showed that 91.1 of nurses have low to moderate type of work fatigue, which is the sleep quality and working period variables have a significant relationship with work fatigue p value 0.05. The dominant factor affecting work fatigue is sleep quality, that the poor sleep quality respondents risk is 2,367 times higher to feels fatigue, compared with the good sleep quality, after controlled by working period and work shift variables.
Advices that can be given are need for assesment of the placement of nursing personnel based on their competence and patient needs, increase time managemet for nurse and also the application of fatigue management program to prevent high work fatigue among nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Familia Maya Sari
"Diare merupakan gejala umum dari infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh berbagai macam patogen, diantaranya bakteri, virus dan protozoa. Diare biasanya terjadi karena kurangnya air minum yang bersih, sanitasi dan kebersihan yang kurang baik, dan status gizi yang buruk. Pada kasus diare penanganan berfokus pada penyebab, mengganti kehilangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya hipovolemia, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan dengan melalui oral dengan (seperti, pedialite atau oralit) atau terapi parenteral. Pengobatan pada kondisi pasien seperti ini memerlukan penanganan khusus, dimana peran Apoteker adalah memantau pemberian terapi obat yang diberikan oleh dokter agar efek terapeutik tercapai. Proses pemantauan terapi obat merupakan proses yang panjang dan komprehensif yang harus dilakukan secara berkesinambungani. Pada tugas khusus ini membahas mengenai pemantauan terapi obat pasien pediatri yang memiliki diagnosa diare dan syok hipovolemik untuk dapat melihat proses pengobatan terapi yang digunakan.

Diarrhea is a common symptom of gastrointestinal infections caused by various pathogens, including bacteria, viruses and protozoa. Diarrhea usually occurs due to a lack of clean drinking water, poor sanitation and hygiene, and poor nutritional status. In cases of diarrhea, treatment focuses on the cause, replacing fluid and electrolyte losses is important to prevent hypovolemia. This can be done by administering it orally (such as pedialite or ORS) or parenteral therapy. Treatment of patient conditions like this requires special treatment, where the pharmacist's role is to monitor the administration of drug therapy given by the doctor so that the therapeutic effect is achieved. The process of monitoring drug therapy is a long and comprehensive process that must be carried out continuously. This special assignment discusses monitoring drug therapy for pediatric patients diagnosed with diarrhea and hypovolemic shock to be able to see the therapeutic treatment process used."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ushal Imami Fadhila
"Stres postpartum sering terjadi pada ibu primipara, dimana ibu mulai berusaha untuk memenuhi kebutuhan anaknya sendiri tanpa bantuan orang lain. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui respon stres ibu primipara postpartum. Sampel penelitian ini menggunakan teknik total sampling yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 64 responden dalam satu bulan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu primipara postpartum mengalami stres positif. Peran serta perawat untuk membantu ibu primipara dalam beradaptasi terhadap peran baru menjadi ibu perlu dilakukan untuk mengurangi stres ibu primipara postpartum.

Postpartum stress happens largely among primiparous mothers. Mothers begin to provide their own children needs without help from others. The aim of this study is to determine the stress response of postpartum primiparous mothers. This study design is descriptive. Total sampling that met the inclusion criteria is used to collect data. There are 64 respondents of study sample in a month. The results were analyzed by using univariate analysis. The results showed that postpartum primiparous mothers were having positive stress. The role of the nurse is to assist primiparous mothers in adapting to the new role of being a mother. It needs to be done for decreasing the stress of postpartum primiparous mothers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana
"Rujukan kebidanan merupakan sistem penting dalam menangani komplikasi dan kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan dan diharapkan dapat mengantarkan ibu melewati masa kehamilan dan persalinannya dengan aman. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran pasien rawat inap di RSUD Cibinong yang meliputi karakteristik, pola rujukan, tindakan, kondisi ibu saat datang di RS dan kondisi neonatal. Penelitan ini menggunakan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada pasien rawat inap kebidanan kebidanan di RSUD Cibinong pada tanggal 7 April - 19 Mei 2011 sebanyak 218 sampel. Pengumpulan dan pengambilan sampel dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan menggunakan data status pasien. Pada penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas ibu berusia 20-35 tahun (77.52%), dengan tingkat pendidikan ibu rendah (65.1%), ibu tidak bekerja (85.8%). Kasus rujukan pada RSUD Cibinong sebanyak 79.8% dengan asal rujukan terbanyak dari bidan (39.0%), rantai rujukan terbanyak adalah 2 mata rantai (54.6%). Didapatkan bahwa ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea sebanyak 45% dari seluruh persalinan, kondisi ibu yang tiba dalam kondisi menghawatirkan sebanyak 25.7% dan bayi lahir mati 6%.

Obstetric referral system is particularly important in pregnancy care and handling emergencies and complications of pregnancy and childbirth delivery. it is expected to help the mother through pregnancy and birth safely. This research aims to see the descriptions of the hospitalized obstetric patient in Cibinong General Hospital which include characteristics, referral patterns, treatment, maternal condition when arrived at the hospital and neonatal conditions. This research is a cross-sectional study at hospitalized obstetric patients in Cibinong General Hospital on April 7 - May 19 2011. The data was collected with interview bay using questioners to 218 respondent and use the patient status. This research show that the majority samples of aged 20-35 years (77.52%), and with low levels of maternal education (65.1%). The referral cases in Cibinong General Hospital as much as 79.8% with reference to the origin of most of the midwives (39.0%), referral chain was 2 chain (54.6%). Found that mothers who gave birth by caesarean section as much as 45% of all deliveries, the condition of the mother who arrives in a worrying condition as much as 25.7% and 6% stillbirth.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sugiarti
"Sejalan dengan akan didirikan bangsal keperawatan kelas VIP, kelas I, dan RS Swadana maka pertama kali yang harus dipersiapkan adalah mutu pelayanan keperawatan karena baik buruknya suatu rumah sakit ditentukan oleh bagaimana pelayanan keperawatannya. Oleh karena itu Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong harus mempersiapkan sumber daya keperawatannya yang memegang peranan panting dalam pelaksanaan proses keperawatannya.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik perawat terhadap proses asuhan keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Evaluasinya menggunakan perhitungan statistik sederhana. Penelitian dilakukan di 4 ruang perawatan inap Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong. Jenis data variabel bebas dan variabel terikat adalah data primer. Variabel bebas dipergunakan formulir pengamatan dari kegiatan proses asuhan keperawatan. Formulir berpedoman pada suatu standard penilaian yang disusun oleh American Nursing Association dan National League for Nursing. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat.
Berdasarkan analisa data Bari kuesioner menunjukan bahwa pelaksanaan proses asuhan keperawatan berlangsung dengan balk. Tetapi menurut data-data dokumentasi yang bersumber pada data tertulis rekam medis, menunjukan proses asuhan keperawatan di RSUD Cibinong adalah sangat buruk (rata-rata total 18,2%). Pelaksanaan proses keperawatan di RSUD Cibinong belum berjalan dengan baik. Hal ini terjadi karena beberapa kemungkinan yaitu perawat pada umumnya melaksanakan proses asuhan keperawatan dengan baik (sesuai kuesioner), tetapi setiap tahapan proses tidak direkam dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka perlu dibuat suatu sistem perekaman tahapan keperawatan yang sederhana dan mudah dilaksanakan oleh perawat. Perlu penambahan sumber daya keperawatan minimal 2 orang utama setiap jaga.

In line with constructing the nursing housing of VIP, Class I, and Self-funding Hospital (Rumah Sakit Swadana), then firstly that should be prepared is the quality of nursing services due to the condition of hospital determined by its nursing services. Thus General Hospital of Cibinong Region should prepare its nursing resources which have important role in acting the nursing process.
In general the research has aims to get information on the characteristics of nurses over nursing process. It is a survey research. Its evaluation uses simple statistics calculation. The research was done in four in-patient rooms of General Hospital of Cibinong Region. The questionaire form was guided by the valuation standard of American Nursing Association and National League for Nursing.
Based on data analysis of the questionaire indicated that the actions of nursing process went on properly. However according to documentation data in medical records, it indicated that nursing process in General Hospital of Cibinong Region was worst (total average 18.2 percent). The action of nursing process in General hospital of Cibinong Region did not go on well. It occurred because of some possibilities, that is nurses in general acted nursing process properly (in accordance with the questionnaire), but every process step was not recorded well. Based on the research results, it should be'made a recording system with simple and easy nursing process acted by nurses. It should make the addition of nursing resources minimally 2 main nurses on every duty.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Sonia Fauziah
"ABSTRAK
Pengalaman hospitalisasi pada anak merupakan salah satu stresor utama orangtua selama
hospitalisasi. Peningkatan stres pada orangtua yang terjadi karena penampilan dan perilaku
anaknya yang sakit, dapat mengubah respon perilaku dan emosional orangtua yang berdampak
pada peran dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi untuk merawat anak mereka.
Sebelum merencanakan intervensi keluarga, adalah penting untuk menilai lingkungan yang
berpotensi menimbulkan stres orangtua. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran tingkat stres
orangtua pada anak berusia 0-18 tahun yang sedang dihospitalisasi. Desain penelitian ini
deskriptif dengan teknik purposive sampling terhadap 75 orangtua di ruang anak RSUD
Cibinong Bogor. Dengan analisis univariat, hasilnya bervariasi yaitu orangtua merasa stres
ringan (68,0%), stres sedang (16,0%); tidak stres (13,3%); dan stres berat (2,7%). Bagi perawat
anak disarankan untuk menerapkan aspek caring dan family centered care untuk mengurangi
stres orangtua. Disarankan untuk penelitian selanjutnya menghubungkan tingkat stres dengan
variabel lain, misalnya dengan tingkat kepuasan pelayanan, dsb.

ABSTRACT
Experience of hospitalization in children is one of the major stressor parents during
hospitalization. An increase in parental distress at this time over the child’s appearance and
behavior may alter parents’ behavioral and emotional responses, impacting their role and
interfering with their ability to adapt to the situation and care for their child. Before planning a
family intervention, it is important to assess the potential environmental parental stressors. This
study aims to look at the level of parental stress in children aged 0-18 years who were
hospitalized. Design of this research is descriptive with purposive sampling technique to 75
parents in pediatric care unit Cibinong Bogor Hospital. The result are the parents feel no stress
(13,3%); mild stress (68,0%); medium stress (16,0%); and severe stress (2,7%). For caregivers
are advised to apply aspect of caring and family centered-care to reduce parental stress. It is
recommended for further research linking stress levels with other variables, such as the level of
service satisfaction, etc."
2014
S57591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ai Yeni Herlinawati
"Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan masalah yang mendunia. Pasien PGK yang menjalani hemodialisis biasanya mendapatkan resep yang banyak dan ini mempunyai risiko tinggi menyebabkan Masalah Terkait Obat (MTO). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi intervensi apoteker terhadap MTO yang berhubungan dengan kadar hemoglobin, ureum dan kreatinin. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre eksperimental dengan pre post design secara prospektif. Penelitian dilakukan terhadap satu kelompok uji, total responden penelitian 76 orang. Penelitian ini dilakukan di poli rawat jalan hemodialisis RSUD dr. Adjidarmo kabupaten Lebak selama periode Januari sampai maret 2017. MTO dinilai berdasarkan Pharmaceutical Network Europe (PCNE) V.6.2, tahun 2010. Jumlah MTO yang diidentifikasi adalah 256 masalah, Setelah dilakukan intervensi, jumlah MTO turun menjadi 71 masalah (menurun sebesar 72,26%). Terdapat perbedaan bermakna pengaruh intervensi apoteker terhadap penurunan jumlah MTO sebelum dan sesudah intervensi dengan p < 0,05. Terdapat perbedaan bermakna kenaikan rerata hemoglobin yang disebabkan oleh intervensi apoteker terhadap MTO dengan p < 0,05, selisih kenaikan rerata hemoglobin setelah intervensi selama 3 bulan adalah 0,84 g/dl. Rerata kadar hemoglobin setelah intervensi 3 bulan naik 8,29%. Terdapat perbedaan kadar ureum setelah dilakukan intervensi, tetapi tidak bermakna secara klinis dengan p > 0,05 (OR 1,37 p 0,517). Perubahan masalah terkait obat yang diakibatkan oleh intervensi apoteker bisa menurunkan kadar ureum 1,37 kali nya dibanding sebelum intervensi. Rerata kadar ureum setelah intervensi selama 3 bulan turun 30,05%. Terdapat perbedaan bermakna kadar kreatinin setelah dilakukan intervensi dengan p < 0,05 (OR 0,196, P 0,049). Perubahan masalah terkait obat yang diakibatkan oleh intervensi apoteker bisa menurunkan kadar kreatinin 0,196 kali nya dibanding sebelum intervensi. Rerata kadar kreatinin setelah intervensi selama 3 bulan turun sebesar 9,91%. Faktor perancu untuk kadar hemoglobin adalah stadium PGK dengan p < 0,05 dan status gizi dengan p < 0,05. Faktor perancu untuk kadar ureum adalah status gizi dengan p < 0,05. Dengan demikian intervensi apoteker terhadap MTO bisa membantu keberhasilan terapi pasien hemodialisis di RSUD dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

Chronic Kidney Disease (CKD) is a worldwide problem. PGK patients undergoing hemodialysis usually get many prescriptions and this has a high risk of causing Drug Related Problems (DRP). The aim of this study was to evaluate the pharmacists' interventions on DRPs relating to hemoglobin, urea and creatinine levels. The research design used was Preeksperimental with pre post design prospectively. The study was conducted on one test group, total of 76 respondents. This research was conducted in outpatient hemodialysis dr. Adjidarmo hospital Lebak district during the period January to March 2017. The DRP was assessed on the basis of Pharmaceutical Network Europe (PCNE) V.6.2, 2010. The number of DRPs identified was 256 problems. After intervention, the number of DRPs fell to 71 problems (decreased 72.26%). There was a significant difference in the effect of pharmacist intervention on decreasing the number of DRP before and after intervention with p <0.05. There was a significant difference in mean increase of hemoglobin caused by pharmacist intervention on DRP with p <0.05, the difference of mean hemoglobin increase after intervention for 3 months was 0.84 g/dl. Mean hemoglobin levels after 3 month intervention increased 8.29%. There was a difference in urea after the intervention, but not clinically significant with p> 0.05 (OR 1.37 p 0,517). Changes in drug-related problems resulting from pharmacist interventions can lower ureum 1.37 than before intervention. Mean urea levels after 3 month intervention decreased 30.05%. There was significant difference of creatinine level after intervention with p <0,05 (OR 0,196, P 0,049). Changes in drug related problems resulting from pharmacist interventions may decrease the creatinine level 0.196 compared to before intervention. Mean creatinine level after 3 months intervention decreased by 9.91%. Confounding factor for hemoglobin level was PGK stage with p <0,05 and nutritional status with p <0,05. The confounding factor for urea is nutritional status with p <0.05. Thus, pharmacist intervention on DRP can help the success of hemodialysis patient therapy in dr. Adjidarmo hospital district Lebak"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avini Risda Khaerani
"Pasien pediatri merupakan kelompok yang rentan akan terjadinya Efek Samping Obat (ESO), dikarenakan perbedaan farmakokinetika, farmakodinamika, dan kematangan sistem tubuh yang berbeda dengan pasien dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ESO antimikroba yang terjadi pada pasien pediatri COVID-19 dengan menggunakan metode trigger tool dimodifikasi dan algoritma Naranjo dan mengetahui antimikroba penyebab ESO. Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dideteksi dengan trigger tool yang dimodifikasi dan analisis kausalitas dianalisis dengan algoritma Naranjo. Studi cross-sectional ini dilakukan pada pasien pediatri yang dirujuk pada unit rawat inap RSUD Pasar Minggu dari Agustus 2020 hingga Juli 2021. Dari 120 pasien, didapatkan 119 pasien mengalami 389 kasus ESO dengan tingkat probabilitas sebesar 67,7% kasus possible dan 6,1% probable. ESO yang paling banyak ditemukan adalah ulser (84,2%), hipersensitivitas (39,2%), dan mual (27,5%). Obat yang diduga sebagai penyebabnya adalah seftriakson dan azitromisin. Kemampuan trigger tool dan naranjo untuk mendeteksi ESO ditunjukkan dengan Positive Predictive Value (PPV) berada pada rentang 0 hingga 1. Metode trigger tool yang dimodifikasi dan algoritma Naranjo dapat digunakan untuk mendeteksi ESO yang terjadi pada pasien pediatri. Seftriakson dan azitromisin adalah antimikroba dengan penyebab ESO tertinggi pada pasien pediatri COVID-19 dari hasil penelitian ini.

The pediatric population is vulnerable to ADRs due to the different pharmacokinetics, pharmacodynamics, and maturity of pediatric body systems compared to adults. The purposes of this study were to analyze antimicrobial ADRs in pediatric COVID-19 patients using a modified trigger tool and Naranjo algorithm and to determine the antimicrobials most associated with ADRs. Adverse Effects (AEs) were detected using a modified trigger tool, and causality assessment was analyzed using the Naranjo algorithm. This cross-sectional study was performed on pediatric patients with COVID-19 admitted to Pasar Minggu District Hospital from August 2020 until July 2021. A total of 120 patients, 119 patients were observed with 389 ADRs. According to the Naranjo scale, probable cases were 6,1%, and possible cases were 67,7%. The most common ADRs in pediatric patients are ulcer (84,2%), hypersensitivity (39,2%), and nausea (27,5%). The effectiveness of the modified trigger tool and Naranjo algorithms at detecting ADRs were calculated with Positive Predictive Value (PPV), ranging from 0 to 1. Modified trigger tool and Naranjo algorithm are applicable for ADRs detection in pediatric patients. Based on this study results, Ceftriaxone and azithromycin are the most common antibiotics associated with ADRs in pediatric COVID-19 patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Suherman
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai implementasi kebijakan penataan minimarket di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Meningkatnya jumlah minimarket di suatu daerah akan menimbulkan masalah, sehingga perlunya pengaturan untuk menata minimarket. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Charles O. Jones tentang proses implementasi kebijakan yaitu melalui tahap interpretasi, organisasi, dan aplikasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan belum dapat menata minimarket. Hambatan dalam implementasi kebijakan penataan minimarket adalah keterbatasan sumber daya manusia, pengawasan yang kurang berjalan, keterbatasan anggaran. Saran dalam penelitian ini adalah institusi yang terlibat harus melakukan koordinasi dengan baik, mengevaluasi peraturan mengenai penataan minimarket agar jelas, merekrut pegawai untuk menambah SDM, serta meningkatkan sosialisasi terkait penataan minimarket.

ABSTRACT
This research discuss the policy implementation of minimarket regulation in Sub District of Cibinong, Regency of Bogor. The accretion quantity of minimarket in an area will cause problems, so the need for policies to organize minimarket. The theory used in this research is the theory of Charles O. Jones about the process of public policy implementation through interpretation stage, organizations, and application. This research used qualitative approach with in-depth interviews, observation and literature study.
This research result showed implementation of policy have yet organize minimarket. The obstacle in the implementation of minimarket regulation in Sub District of Cibinong, Regency of Bogor are limited of the human resources, controlling is not the way, the limited of the budget. This research?s recommendations are institutions involved must good coordination, evaluate the rules to be clear about the minimarket regulation, recruit employees to increase human resources, as well as increasing socialization the minimarket regulation."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>