Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Asri Christine
"ABSTRAK
Dukungan orang tua merupakan faktor penting yang memengaruhi konsumsi sayur dan buah remaja. Dukungan orang terbagi menjadi dukungan instrumental dan dukungan emosional. Walaupun penting, sebagian besar orang tua di SMPN 8 Kota Bogor masih memberikan dukungan emosional yang negatif dengan tidak menjadi role model perilaku makan sehat bagi anak. Konsumsi sayur dan buah anak pun ternyata kurang. Hal ini merepresentasikan isu di Kota Bogor. Kota Bogor merupakan kota/kabupaten di Jawa Barat yang paling kurang mengonsumsi sayur dan buah dengan proporsi penduduk yang paling besar adalah remaja 10-14 tahun. Belum terdapat usaha dari pemerintah untuk meningkatkan dukungan orang tua dalam rangka meningkatkan konsumsi sayur dan buah remaja. Hal ini mendorong peneliti untuk merancang intervensi yang menyasar pada peningkatan dukungan orang tua kepada anak untuk mengonsumsi sayur dan buah. Melalui studi baseline dengan wawancara terhadap 5 orang tua siswa SMPN 8 Kota Bogor, peneliti mendapati bahwa anak seluruh partisipan kurang konsumsi sayur dan buah serta dukungan orang tua pun belum menyeluruh dan optimal. Peneliti kemudian melakukan intervensi buletin selama sepuluh hari dengan tujuan untuk meningkatkan dukungan orang tua. Desain penelitian adalah pre-test and post-test control group design. Terdapat total 33 dan 35 partisipan dalam kelompok intervensi dan kontrol yang terlibat dari pre-test hingga post-test. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa skor dukungan orang tua dalam kelompok intervensi meningkat dari 84,697/120 ke 87,242/120 dan melalui teknik dependent t-test diketahui bahwa peningkatan ini marginally significant dengan p=0,079. Wawancara untuk evaluasi intervensi terhadap 3 orang anak dan 5 orang tua menunjukkan bahwa orang tua mengalami perubahan perilaku dukungan. Orang tua lebih banyak atau sering memasak dan membelikan buah, mengajak atau mengingatkan anak untuk lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah, serta memberitahukan manfaat sayur dan buah. Dari hasil ini, peneliti menyimpulkan bahwa intervensi buletin mampu meningkatkan perilaku dukungan orang tua.

ABSTRACT
Parental support is one primary factor that afects adolescents rsquo vegetable and fruit intake. Parental support can be categorized as instrumental and emotional support. Despite its importance, parental support was not implemented optimally by parents of students in Junior High School 8 Bogor. They did not emotionally support their children by becoming negative role models in term of healthy eating. The results further showed that most of the students rsquo vegetable and fruit intake did not meet the recommended daily servings. This issue represented the bigger issue in Bogor. Bogor City has the lowest vegetable and fruit intake in West Java province with the largest proportion of population aged 10 14 years. There has not been an effort yet from government to promote parental support. This encouraged researcher to design an intervention aiming at promoting parental support by improving those factors. Through interviews to 5 parents, researcher found that all children consumed less vegetables and fruits and parent did not implement an integrated and optimal support. Researcher then conducted a 10 day bulletin intervention to promote parental support for adolescents rsquo vegetable and fruit intake. The reseach design was pre test and post test control group design. There were 33 and 35 participants in intervention and control group participated from pre test until post test. Hypothesis testing showed that parental support score increased from 84,697 120 to 87,242 120 and according to dependent t test this increasement could be considered as marginally significant with p 0,079. Interview to evaluate intervention to 3 children and 5 parents showed that there were several improvements in parental support behavior. Parents cooked more amount and frequency , instructed and reminded their children to eat more vegetable and fruit more frequently, and informed their children about the benefits of vegetables and fruits more frequently. From these results, researcher concluded that bulletin intervention could promote parental support. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlisa Candrawati
"ABSTRAK
Pembentukan perilaku diit dimulai pada masa prasekolah dan dipengaruhi oleh
faktor keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik
individu dan praktik pemberian makan dalam keluarga dengan perilaku konsumsi
buah dan sayur pada anak usia prasekolah. Desain deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional dilakukan pada keluarga yang memiliki anak usia
prasekolah. Hasil menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pendidikan
ibu, kontrol makanan, model peran, pelibatan anak, edukasi nutrisi, serta
penyediaan buah dan sayur terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur anak usia
prasekolah dengan p value < 0,05. Pendidikan kesehatan dan konseling praktik
pemberian makan sesuai tahapan usia anak perlu dilakukan sebagai upaya
promotif dan preventif

ABSTRACT
Dietary behavior and patterns are established during pre-school years and
influenced by parents. The study aim is to determine the association between
individual characteristics and parenting feeding practices to promote fruit and
vegetable and its consumption among pre-school children. A cross sectional
design with descriptive correlation was used to 89 family with pre-school aged
children. It showed statistically significant relationship of education level of
mother, food control, role model, the involvement of children, nutrition education,
fruit and vegetable provision (p value < 0,05) with a fruit and vegetable
consumption pre-school aged children. Health education and counseling about
parental feeding practices needs to be done as promotion and prevention
intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mei Rasaningrum
"Penelitian ini bertujuan menguji metode dialogic reading oleh ibu untuk meningkatkan kesediaan mengonsumsi sayuran pada anak usia 4-5 tahun. Desain penelitian ini menggunakan one group pretest posttest design. Pelaksanaan rangkaian kegiatan selama penelitian dilakukan secara daring. Penelitian diawali dengan kegiatan praintervensi berupa pelatihan untuk para ibu yang bertujuan melatih ibu untuk melakukan pembacaan buku cerita dengan metode dialogic reading kepada anak. Partisipan penelitian adalah anak-anak prasekolah usia 4-5 tahun (n=5). Alat ukur yang digunakan merupakan modifikasi dari Children Eating Behaviour Questionaire (CEBQ) yang terdiri dari 7 dimensi yaitu satiety responsiveness, food responsiveness, emotional overeating, emotional undereating, enjoyment of food, desire to drink, slowness in eating, dan food fussiness. Pengukuran dari kesediaan mengonsumsi sayuran menggunakan dua dimensi yaitu dimensi enjoyment of food yang menunjukkan ketertarikan anak terhadap sayuran dan food fussiness yang menunjukkan ketidaksediaan mengonsumsi sayuran. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali yaitu saat pretest, posttest, dan follow up. Hasil analisis statistik Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan saat pengujian pretest dengan posttest untuk kedua dimensi tersebut. Pada pengujian posttest dengan follow up untuk melihat efek keberlanjutan intervensi menunjukkan hasil yang signifikan untuk dimensi food fussiness tetapi tidak signifikan untuk dimensi enjoyment of food. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dialogic reading secara signifikan efektif dalam meningkatkan kesediaan anak mengonsumsi sayuran. Namun, efek keberlanjutan dari metode ini kurang signifikan dalam meningkatkan ketertarikan anak terhadap sayuran (enjoyment of food) karena respon afeksi positif yang kurang. Akan tetapi, efek keberlanjutan dari metode ini signifikan dalam menurunkan ketidaksediaan anak mengonsumsi sayuran (food fussiness).

This study aims to examine dialogic reading by mother to increase the willingness to consume vegetable in children aged 4-5 year. Research design used one group pretest posttest design. Series of activities in this study were carried out online. This research began with pre-intervention program for mother with the aim of training mother to used dialogic reading for their child. Study participants were preschool children ages 4-5 years (n=5). The measuring instrument was a modification of Children Eating Behaviour Questionaire (CEBQ). This instrument had 7 dimensions which is consist of satiety responsiveness, food responsiveness, emotional overeating, emotional undereating, enjoyment of food, desire to drink, slowness in eating, and food fussiness. Measurement of children’s willingness to eat vegetables used the dimensions of enjoyment of food and food fussiness from CEBQ. The measurement process was carried out three times, namely pretest, posttest, and follow up. The result of Wilcoxon Signed Rank Test showed a difference between pretest and posttest for both dimensions, namely enjoyment of food and food fussiness. Meanwhile, the statistical analysis of posttest and follow up showed a significant result for food fussiness and not significant result for enjoyment of food. The conclusion is that dialogic reading method can effectively increase children’s willingness to eat vegetables. However, the sustainability effect of this method is less significant in increasing children interest in vegetables (enjoyment of food) because positive affective response is still lacking. But, the sustainability effect in dialogic reading is effective in reducing children’s unwillingness to eat vegetables (food fussiness)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranganna, S.
New Delhi: McGraw-Hill, 1986
R 664.07 RAN h (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Kawasan pertanian periurban merupakan daerah pertanian yang dijumpai di sekitar pinggiran perkotaan. Berkaitan dengan tekanan lingkungan yang berat di kawasan periurban, akibat berbagai kegiatan non pertanian dan transportasi, perlu adanya perhatian terhadap kondisi agro klimat yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Kualitas lingkungan tempat tumbuh tanaman pada kawasan pertanian pperiurban berpengaruh terhadap komposisi kandungan biokimia jaringan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar klorofil, karotenoid, dan vitamin C pada sayuran bayam (Amaranthus tricolor, L.), kangkung (Ipomoea reptans) dan sawi (Brassica juncea L.) yang dibudidayakan di tiga kawasan periurban Kota Surabaya. Kadar klorofil dan dan karotenoid diukur dengan spectromether, sedangkan kandungan vitamin C ditetapkan dengan metode titrasi DCPIP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sayuran bayam yang dibudidayakan di kawasan Bangkingan-Lakarsantri memiliki kadar klorofil (3.046 mg/g) dan karotenoid (375.33 umol/L) tertinggi. Kandungan vitamin C tertinggi (4.55 ug/g) terdapat pada sayuran sawi yang dibudidayakan di kawasan Wonorejo. Tidak ada perbedaan nyata pada klorofil, karotenoid dan vitamin C antara sayuran organik dengan sayuran yang dibudidayakan di kawasan periurban Bangkingan-Lakarsantri."
JMSTUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marisa Luisa Badenes, editor
"This volume presents information on the latest scientific information in applied plant breeding using the current advances in the field, from an efficient use of genetic resources to the impact of biotechnology in plant breeding. The majority of the volume showcases individual crops, complemented by sections dealing with important aspects of fruit breeding as trends, marketing and protection of new varieties, health benefits of fruits and new crops in the horizon. The book also features contributions from outstanding scientists for each crop species."
New York: [Springer, ], 2012
e20417583
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizaldy Patra Syahnanda
"Fasilitas pengolahan sampah sayur dan buah dengan metode Black Soldier Fly Larvae (BSFL) di Puspa Agro, Jawa Timur, dapat mereduksi sampah yang dibuang ke TPA hingga 50%. Namun fasilitas ini juga memproduksi limbah cairan hasil pengeringan dan residu dari proses pengolahan oleh larva lalat yang masih berpotensi untuk diolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pembentukan metana dari sampah sayur dan buah, cairan hasil pengeringan, dan residu menggunakan digestasi anaerobik. Penelitian dilakukan dengan metode BMP pada suhu 35oC selama 5 minggu dengan wadah botol 500 mL. Karakteristik sampel sampah sayur dan buah adalah TS 7,09%; VS 5,96%; dan C/N 11,89. Cairan hasil pengeringan TS 2,65%, VS 2,04%, dan C/N 4,40. Residu TS 3,62%, VS 3,32%, dan C/N 15,53. Cairan hasil pengeringan dan residu dicampur sehingga mendapatkan rasio kombinasi optimal yang mempertimbangkan kondisi C/N dan OL. Dari penelitian ini didapatkan pembentukan metana untuk sampah sayur dan buah 0,0217 L CH4/g VS; cairan hasil pengeringan 0,1467 L CH4/g VS; residu 0,0876 L CH4/g VS; Rasio VS cairan hasil pengeringan dan residu dengan nilai 1:7; 1:3; dan 1:1. Pembentukan metana oleh kombinasi rasio 1:7 0,1121 L CH4/g VS; rasio 1:3 0,0736 L CH4/g VS; dan rasio 1:1 0,1378 L CH4/g VS.

Fruit and vegetable waste processing facility using Black Soldier Fly Larvae (BSFL) methode in Puspa Agro, Jawa Timur, might be able to reduce 50% of waste to dump into landfill. The purpose of this research is to find out the methane yield potential of fruit and vegetable waste, fruit and vegetable juice, and residue using anaerobic digestion. Methode used in this research is BMP assay in 35oC temperature for 5 weeks with 500 mL bottle as vessel. Characteristifs of fruit and vegetable waste TS 7,09%; VS 5,96%; and C/N 11,89. Fruit and vegetable juice TS 2,65%, VS 2,04%, and C/N 4,40. Residue TS 3,62%, VS 3,32%, and C/N 15,53. Fruit and vegetable juice are combined into a solution, the optimum ratio of the solution considering C/N and OL factors. The optimum combination ratio in this research is 1:3. The result is potential of methane yield for fruit and vegetable waste 0,0217 L CH4/g VS; fruit and vegetable juice 0,1467 L CH4/g VS; residue 0,0876 L CH4/g VS; Combination ratio used is fruit and vegetable juice and residue with ratio 0,5:3,5; 1:3; and 2:2. Potential of methane yield for ratio 1:9 0,1121 L CH4/g VS; ratio 1:4 0,0736 L CH4/g VS; dan ratio 3:7 0,1378 L CH4/g VS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Hanifa
"Rendahnya konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Namun, persentase perilaku kurang konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih tinggi, terutama pada kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 81 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2020 dengan melibatkan 143 responden yang dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner daring secara mandiri oleh responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan sebanyak 67,1% responden kurang mengonsumsi buah dan sayur (< 400 gram/hari). Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,031), preferensi (p = 0,002), pengaruh orang tua (p = 0,0001), ketersediaan buah dan sayur di rumah (p = 0,0001), dan keterpaparan terhadap media massa (p = 0,021) dengan konsumsi buah dan sayur. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur merupakan ketersediaan buah dan sayur di rumah (OR = 5,8). Peneliti menyarankan agar pihak sekolah dan dinas kesehatan dapat bekerjasama untuk memberikan edukasi gizi kepada siswa dan orang tua mengenai pentingnya ketersediaan buah dan sayur di rumah. Orang tua disarankan untuk membiasakan diri mengonsumsi buah dan sayur bersama anak, menyediakan beragam buah dan sayur di rumah serta buah dan sayur yang disukai anak, memudahkan akses konsumsi dengan menyajikan buah potong, membawakan bekal buah dan sayur, dan mengolah buah dan sayur sesuai jenis yang disukai anak.

Low consumption of fruits and vegetables may increase the risk of non-communicable diseases. However, the percentage of inadequate consumption of fruits and vegetables in Indonesia is still high, especially among adolescents.The aim of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among high school students in SMA Negeri 81 Jakarta. This study used a cross sectional study design and was conducted in March until April 2020 involving 143 respondents selected by using simple random sampling. Data was collected by self-administered online questionnaires. The data obtained were analyzed using univariate analysis, Chi-Square test, and multiple logistic regression tests. The results of this study found 67,1% of respondents consume less fruit and vegetables (<400 grams per day). Bivariate results showed a significant relationship between gender (p = 0,031), preference (p = 0,002), parental influence (p = 0,0001), fruits and vegetables availability at home (p = 0,0001), and mass media exposure (p = 0,021) with consumption of fruit and vegetables. Multivariate analysis showed that the availability of fruit and vegetables at home was a dominant factor associated with fruit and vegetable consumption (OR = 5,8). Researchers suggest that school and health services should collaborate to provide nutrition education to students and parents about the importance of the availability of fruits and vegetables at home. Parents are suggested to get used to eating fruits and vegetables with children, provide a variety of fruits and vegetables as well as fruits and vegetables that children like, facilitate access to consumption by serving cut fruit, provides fruit and vegetable as school meals, and process fruits and vegetables according to the type preferred by children."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryanti Maranata
"Kandungan nutrisi dalam sayur dan buah sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. Konsumsi sayur dan buah yang rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular dan penurunan kemampuan kognitif. Upaya promosi kesehatan anak usia sekolah yang berfokus untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah masih belum bervariasi. Promosi kesehatan yang dilakukan umumnya dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan pembagian leaflet. Metode ini ternyata sudah dianggap biasa dan kurang menarik. Metode sosiodrama merupakan salah satu metode yang menggabungkan permainan peran dan aktivitas kelompok. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh metode sosiodrama terhadap konsumsi sayur dan buah anak usia sekolah dasar. Desain penelitian menggunakan quasi experiment pre and post test control group design. Penentuan responden dilakukan dengan simple random sampling. Responden pada kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing berjumlah 45 orang dengan rentang usia 6-12 tahun. Analisis data dilakukan menggunakan uji dependent paired t test dan independent t tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara pemberian metode sosiodrama terhadap pengetahuan (p=0,0001), sikap (p=0,002) dan keterampilan konsumsi buah (p=0,057) sedangkan keterampilan konsumsi sayur tidak berpengaruh secara signifikan (p=0,158). Inisiatif dan kreatifitas yang muncul pada metode sosiodrama menjadikan metode ini dapat direkomendasikan sebagai metode pendidikan kesehatan konsumsi sayur dan buah pada anak usia sekolah dasar.

Nutritional content in vegetables and fruit is crucial for primary school-age children’s growth and development. Accordingly, a low vegetable and fruit consumption rate will likely accrue the risk of non-communicable diseases and cognitive ability degeneration. Nevertheless, health promotive attempts which elevate fruit and vegetable consumption in children are monotonous. Old common health promotion methods for the purpose are lecturing, discussion, and leaflet distribution. These methods are considered unattractive. As such, the sociodrama method is regarded as one of the methods with which we can integrate role-play into group activities. The objective of this research was to analyze the implications of the sociodrama method for primary school-age children’s fruit and vegetable consumption. The research design used was a quasi-experiment pre- and post-test control group design. The simple random sampling technique was used to select respondents. The treatment and control group had 45 respondents each, aged 6-12 years old. Data were analyzed using the dependent paired t-test and independent t-test. Findings indicate a significant correlation between sociodrama method application and knowledge (p = 0.0001), attitudes (p = 0.002), and skills in fruit consumption (p = 0.057) but no significant correlation between sociodrama method application and skills in vegetable consumption (p = 0.158). The sociodrama method, with its ability to boost initiatives and creativity, was thus a recommended health education method to enhance fruit and vegetable consumption in primary school children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Salamah
"ABSTRAK
Sayuran menyerap dan menyimpan logam berat pada bagian yang dikonsumsi manusia. Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, logam tersebut dapat menyebabkan masalah klinis dan fisiologis pada manusia. Beberapa logam seperti timbal, kadmium, tembaga dan merkuri merupakan logam yang diketahui terdeteksi pada sayuran di beberapa daerah. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian terhadap kandungan logam-logam tersebut pada sayuran organik dan non organik yang beredar di pasaran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sayur sawi, bayam, dan kangkung. Metode destruksi yang digunakan adalah destruksi basah menggunakan asam nitrat dan asam perklorat sebagai oksidator. Sampel dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang spesifik yaitu timbal pada 283,3 nm; kadmium pada 228,8 nm; tembaga pada 324,8 nm; dan merkuri pada 253,7 nm. Validasi metode ini mencakup linearitas, akurasi, presisi, batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel sayur dari kelompok organik dan non organik dinyatakan sesuai dengan standar SNI 7387: 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan dan keputusan Ditjen POM yang tertulis pada Keputusan No. 03725 / B / SK / VII / 89 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan.

ABSTRACT
Vegetables can absorb and retain heavy metals in an edible part which can cause clinical and physiological problems in humans when consumed in large quantities. Some metals such as lead, cadmium, copper and mercury are detected in vegetables in some areas. Therefore it is necessary to do a research about those metals contents in organic and inorganic vegetables in the market. Samples observed were amaranth spinach, chinese cabbage, and water spinach. The wet destruction method was used with nitric acid and perchloric acid as the oxidator. Samples were analyzed using atomic absorption spectrophotometer at specific wavelengths of Pb, Cd, Cu, Hg 283.3 nm, 228.8 nm, 324.8 nm, and 253.7 nm respectively. The method was validated in terms of linearity, accuracy, precision, limit of detection (LOD), and limit of quantification (LOQ). This study showed that all the samples of vegetables from organic and inorganic group were safe according to SNI 7387: 2009 about Limit Heavy Metal Contamination in Food and the document of the National Agency of Drug and Food Control?s written Decision No. 03725 / B / SK / VII / 89 about Limit Metal Contamination in Food."
2016
S65081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>