Ditemukan 60053 dokumen yang sesuai dengan query
Daerawi
"Dalam komunikasi multimedia khususnya dalam format video, dibutuhkan sumber daya yang tepat agar diperoleh kualitas gambar yang diinginkan. Ketersediaan bandwidth dan resolusi perangkat yang berbeda-beda pada sisi client serta teknik kompresi yang digunakan untuk transmisi juga berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas video. Meskipun standar kompresi video H.264/AVC dan ekstensinya yaitu scalabe video coding SVC diperkenalkan dan berhasil menjawab tantangan tersebut, ternyata masih terdapat kelemahan khususnya untuk transmisi video dengan resolusi tinggi. Besarnya ukuran bitstream yang dihasilkan standar SVC untuk kompresi video resolusi ultra tinggi, hanya bisa dipenuhi kualitasnya jika ditransmisikan pada jaringan dengan bandwidth yang besar. Untuk itu, dalam perkembangannya standar kompresi H.265 HEVC dan ekstensinya yaitu scalable high efficiency video coding SHVC diperkenalkan untuk mengatasi permasalahan pada standar SVC. Standar kompresi video baru tersebut terbukti dapat mengurangi kebutuhan bandwidth sampai dengan 50 dibandingkan dengan standar SVC untuk kualitas video yang sama. Pada penelitian ini, analisa kinerja transmisi video terskala standar SHVC dilakukan dengan membandingkan dengan standar SVC. Pengujian dilakukan dengan mengemulasikan kedua teknik kompresi video melalui emulator jaringan Mininet-Wifi untuk mendapatkan gambaran transmisi sesungguhnya. Dengan menerapkan skenario uji transmisi video client-server dengan bandwidth berbeda-beda, dan posisi client diatur pada jarak yang berbeda-beda dari access point-nya, didapatkan bahwa waktu transmisi, packet loss, dan kualitas video rekonstruksi pada transmisi video terskala dengan standar SHVC lebih baik dibandingkan pada transmisi video terskala dengan standar SVC.
Video communication requires the right resources to obtain the desired image quality. Availability of bandwidth and screen resolution from different devices on the client end, as well as compression techniques used for transmission also significantly influence to the video quality. Even the H.264 AVC video compression standard and its scalable extension known as scalable video coding SVC was introduced and successfully addressed the challenge, there are some weakness especially on high resolution video transmissions. The size of the bitstream generated by the SVC standard for ultra high resolution video compression can only be met if transmitted on a network with a large bandwidth. Therefore, in its development the H.265 HEVC compression standard and its extension known as scalable high efficiency video coding SHVC were introduced to overcome problems in the SVC standards. The new video compression standard is proven to reduce bandwidth requirements by up to 50 compared to SVC standards for the same video quality. This study introduces the performance analysis of SHVC standard video transmission as compared to SVC standard. Both compression standards are transmitted and emulated through network emulator called Mininet Wifi to get the real transmission picture. The client server video transmission scheme with different bandwidth, and variation of client position different distances from access point are set in the experiment scenario. It is found that transmission time, packet loss, and video reconstruction quality on scalable video transmission with SHVC standard is better than scalable video transmissions with SVC standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51512
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Almer Rashad
"Saat ini, pemanfaatan wireless power transfer untuk menyediakan daya bagi implan medis menjadi krusial dalam meminimalisasi tindakan operasi berulang yang diperlukan untuk penggantian baterai. Akan tetapi sistem Wireless Power dan Data Transfer (WPDT) konvensional memiliki dua koil induktif, sehingga diperlukan rangkaian yang kompleks dan area besar. Pada penelitian ini, diusulkan rangkaian pemancar WPDT koil tunggal dengan modulasi amplitudo shift keying (ASK) yang yang compact dan mampu menghasilkan efisiensi tinggi. Dua buah kapasitor parallel yang dirangkai seri dengan koil pemancar memungkinkan operasi transfer daya dan data berada pada kondisi optimal. Uji coba rangkaian pada level PCB memperoleh efisiensi sebesar 40,47% dan dapat ditingkatkan hingga 96,44% dengan rentang frekuensi 8,5 MHz hingga 11,5 MHz.
Currently, the utilization of wireless power transfer to provide power for medical implants is crucial in minimizing the need for repeated surgical procedures for battery replacement. However, conventional Wireless Power and Data Transfer (WPDT) systems have two inductive coils, requiring complex circuitry and a large area. In this study, a single-coil WPDT transmitter circuit with amplitude shift keying (ASK) modulation is proposed, which is compact and capable of achieving high efficiency. Two parallel capacitors connected in series with the transmitter coil enable power and data transfer operations to be in optimal condition. Circuit testing at the PCB level achieved an efficiency of 40.47% and can be improved up to 96.44% within the frequency range of 8.5 MHz to 11"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ghanbari, Mohammed
"ITU and ISO/IEC standards are now widely accepted in the picture/video coding field. This book gives an authoritative explanation of picture and video coding algorithms, working from basic principles through to the advanced video compression systems now being developed. One of its main objectives is to describe the reasons behind the introduction of a standard codec for a specific application and its chosen parameter. This book will enable readers to appreciate the fundamentals needed to design a video codec for any given application and should prove to be a valuable resource for engineers working in this field."
London: Institution of Engineering and Technology, 2003
e20452109
eBooks Universitas Indonesia Library
Muhammad Pinandhito Adi Dharma
"Dalam rangka meningkatkan pendapatan, PT.PLN (Persero) melaksanakan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT. Lotte Chemical Indonesia Cilegon. berupa investasi relokasi saluran udara tegangan tinggi 150 kV. Penelitian ini begitu penting sebagai simulasi skala kecil mengingat banyaknya proyek transmisi tenaga listrik yang dilaksanakan PLN. Penelitian ini menganalisis dampak relokasi SUTT 150 kV tersebut ditemukan bahwa material eksisting yang dibongkar baik yang termanfaatkan/ tidak termanfaatkan kembali sehingga berpotensi menjadi penambah/pengurang investasi bagi PLN. Metode penelitian berupa analisis data kajian kelayakan proyek PLN. Analisis perhitungan dengan menghitung nilai asset eksiting yang kemudian digunakan sebagai acuan dalam perhitungan analisis sensitivitas yang kemudian ditentukan 3 skenario dengan menggunakan indikator finansial IRR, NPV, B/C Ratio dan Payback Period (PB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk Skenario 1,2 dan 3 mempunyai nilai IRR dan B/C Ratio positif dan terdapat selisih 1 tahun untuk payback period antara skenario 1 dan 3 vs skenario 2 dan untuk NPV tertinggi ada di skenario 3.
In order to increase revenue, PT PLN (Persero) entered into a power purchase agreement with PT. Lotte Chemical Indonesia Cilegon. investment in the relocation of 150 kV high voltage overhead lines. This research is very important as a small-scale simulation given the large number of electric power transmission projects implemented by PLN. This study analyzes the impact of the relocation of the 150 kV SUTT and found that the existing material that was dismantled was either utilized/not reused so that it has the potential to increase/decrease investment for PLN. The research method is in the form of data analysis on the feasibility study of the PLN project. Calculation analysis by calculating the value of existing assets which is then used as a reference in calculating sensitivity analysis which is then determined 3 skenarios using financial indicators IRR, NPV, B/C Ratio and Payback Period (PB). The results of the study show that skenarios 1, 2 and 3 have positive IRR and B/C ratio values and there is a difference of 1 year for the payback period between skenarios 1 and 3 vs skenario 2 and the highest NPV is in skenario 3."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Abdul Aziz
"Sistem transmisi Voltage Source Converter-High Voltage Direct Current (VSC-HVDC) telah menjadi pilihan utama dalam transmisi daya jarak jauh karena keunggulannya dalam hal fleksibilitas dan stabilitas. Namun, tantangan utama dalam pengoperasian sistem VSC-HVDC adalah menjaga stabilitas dan performa optimal, terutama dalam kondisi transien dan saat terjadi gangguan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja sistem transmisi VSC-HVDC dengan menggunakan kontrol roportional-Integral Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (PI-ANFIS) dan membandingkan performanya dengan kontrol PI konvensional. Penelitian ini menggunakan pemodelan sistem transmisi VSC-HVDC dengan kontrol PI sebagai dasar. Data relasi input-output dari model tersebut kemudian digunakan untuk melatih model ANFIS. Setelah itu, model VSC-HVDC dengan kontrol PI-ANFIS dikembangkan dan dianalisis. Kinerja sistem dengan kontrol PI-ANFIS dievaluasi dalam kondisi transien dan saat terjadi gangguan, baik gangguan permanen maupun sementara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol PI-ANFIS mampu meningkatkan performa sistem transmisi VSC-HVDC secara signifikan dibandingkan dengan kontrol PI konvensional. Dalam kondisi transien, PI-ANFIS mampu mengurangi overshoot dan mempercepat settling time pada kendali daya aktif, daya reaktif, dan tegangan DC. Saat terjadi gangguan permanen, PI-ANFIS menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam menjaga kestabilan dan mempercepat waktu pemulihan sistem. Pada kondisi gangguan sementara, PI-ANFIS mampu mencapai kestabilan lebih cepat dan menjaga stabilitas dalam batas yang diinginkan. Keunggulan kontrol PI-ANFIS didasari oleh kemampuan adaptasi dan pembelajaran dari algoritma ANFIS, yang memberikan fleksibilitas tambahan dalam menghadapi kondisi dinamis dan gangguan tak terduga. Implementasi kontrol PI-ANFIS pada sistem transmisi VSC-HVDC tidak hanya meningkatkan kinerja sistem dalam jangka pendek, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang melalui peningkatan keandalan dan pengurangan biaya pemeliharaan sistem. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi kontrol cerdas untuk sistem transmisi daya yang lebih handal, efisien, dan adaptif. Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut dan adopsi kontrol PI-ANFIS dalam aplikasi praktis pada sistem transmisi VSC-HVDC di masa depan.
Voltage Source Converter-High Voltage Direct Current (VSC-HVDC) transmission systems have become the preferred choice for long-distance power transmission due to their advantages in flexibility and stability. However, the main challenge in operating VSC-HVDC systems is maintaining optimal stability and performance, especially under transient conditions and during disturbances. This research aims to analyze the performance of VSC-HVDC transmission systems using Proportional-Integral Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (PI-ANFIS) control and compare its performance with conventional PI control. This research uses modeling of the VSC-HVDC transmission system with PI control as a basis. The input-output relationship data from the model is then used to train the ANFIS model. Afterward, the VSC-HVDC model with PI-ANFIS control is developed and optimized. The performance of the system with PI-ANFIS control is evaluated under transient conditions and during disturbances, both permanent and temporary. The results show that PI-ANFIS control can significantly improve the performance of the VSC-HVDC transmission system compared to conventional PI control. Under transient conditions, PI-ANFIS is capable of reducing overshoot and accelerating settling time in active power, reactive power, and DC voltage control. During permanent disturbances, PI-ANFIS demonstrates better ability in maintaining stability and accelerating system recovery time. Under temporary disturbance conditions, PI-ANFIS achieves stability faster and maintains stability within desired limits. The superiority of PI-ANFIS control is based on the adaptability and learning capabilities of the ANFIS algorithm, which provides additional flexibility in dealing with dynamic conditions and unexpected disturbances. The implementation of PI-ANFIS control in VSC-HVDC transmission systems not only improves short-term system performance but can also provide long-term economic benefits through increased reliability and reduced system maintenance costs. This research makes a significant contribution to the development of intelligent control technology for more reliable, efficient, and adaptive power transmission systems. The results of this research can serve as a foundation for further research and the adoption of PI-ANFIS control in practical applications of VSC-HVDC transmission systems in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Toshihiro Kumagai
"Wireless power transmission is being investigated as a means to operate tiny medical devices such as the capsular endoscope, which is able to exist for a long period during diagnostic procedures within the body. In this paper, we examine the wireless power transmission to a capsular endoscope by electromagnetic waves to show its usability for medical applications. A modified helical antenna inside the endoscope is proposed as a power receiving antenna, operating at 915 MHz. By calculating a maximum received power in the stomach using such antenna, the results show that adequate power can be well received."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2011
UI-IJTECH 2:1 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ari Muladi
"Terjadinya Partial Discharge merupakan indikasi dari suatu kegagalan yang terjadi akibat kondisi dari transformator daya. Indikasi kegagalan dari karakteristik PD yang terjadi disebabkan oleh kesalahan desain/produksi dan penggunaan material yang kurang baik pada transformator daya. Pengidentifikasian kegagalan yang terjadi pada saat ini dilakukan dengan metoda investigasi setelah pengukuran PD. Metode yang digunakan tersebut sering menimbulkan interpretasi yang salah dalam mengatasi masalah yang terjadi sehingga berakibat lamanya pembuatan transformator daya.
Penulisan tesis ini menunjukkan analisis menggunakan metoda berdasarkan kasus dari pengumpulan data karakteristik pola partial discharge yang dihasilkan dari pengujian didapatkan indikasi kegagalan dari kondisi transformator yang kurang baik terdeteksi dari pola pulsa yang muncul pada kuadran 1 dan 3 pada diagram sinusoidal. Selanjutnya dengan dipadukan karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan secara statistik didapatkan kondisi transformator daya yang kurang baik memiliki kecenderungan kenaikan melebihi nilai 200 pC dan korelasi yang kuat antara tegangan dan tingkat partial discharge.
Metoda tersebut juga bisa membedakan indikasi penyebab kondisi yang kurang baik pada transformator daya yang didapat dari analisis karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan data penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu dimana kondisi yang kurang baik yang disebabkan oleh kesalahan desain/produksi memiliki kecenderungan kenaikan yang lebih tinggi daripada akibat yang ditimbulkan dari penggunaan material yang kurang baik.
Partial Discharge is an early indication for the condition of power transformer that can make a failure. The failure is detected from PD characteristic could be made from design and material of power transformer. Nowadays failure identification is using investigation after partial discharge test measurement. This method usually makes wrong interpretation for solving problem so it takes along time for producing it. This thesis will show the analyst using Base-Case Reasoning Method from collecting pattern characteristic from PD test measurement is resulting failure indication from bad condition of power transformer is detected from the appearance pulse in 1 and 3 quadrants at sinusoidal diagram. After that allied with level characteristic from testing and statistic processing is resulting indication of bad condition power transformer have a growing trend up to 200 pC and strong correlation between voltage and partial discharge level. This method also can differ cause of bad condition power transformer from the characteristic testing and statistic processing from applying voltage in interval of time where the bad condition cause of wrong design have a rapid growing trend data than bad condition cause of using material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26020
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Arief Adi Nugroho
"Dalam sistem tenaga listrik yang kompleks, terjadinya ganggan short circuit dapat timbul kapan saja. Dampak dari gangguan tersebut akan semakin parah dan berpengaruh terhadap kestabilan sistem yang ada. Pada sistem tenaga listrik Pacitan, terdapat jalur transmisi pembangkit yang merupakan jalur utama penyaluran daya aktif dari pembangkit menuju gardu-gardu induk di sekitarnya. Oleh karenanya, jalur tersebut harus diminimalisir dampak dari gangguannya. Selain itu, kapasitas cadangan dari PLTU Pacitan masih tersisa banyak untuk menyuplai beban-beban yang berlebih dan perencanaan beban yang akan mendatang. Namun, apabila kapasitas standar pembangkit ditingkatkan akan terjadi ketidakstabilan pada sudut rotor maupun daya aktif pembangkitnya. Oleh karena itu, Unified Power Flow Controller (UPFC) salah satu divais Flexible AC Transmission System (FACTS) merupakah jawaban dari kedua permasalahan tersebut. Dengan pemasangan UPFC, kestabilan dari sudut rotor dan osilasi daya aktif pembangkit dapat teredam sehingga masih dalam ambang stabil. Injeksi yang diberikan UPFC kepada sistem berupa daya reaktif dan tegangan p.u pada saluran transmisi PLTU Pacitan-Nguntoronadi dengan menganut pemasangan dengan impedansi paling besar juga memberikan keunggulan dalam menangani bus-bus yang undervoltage serta pemerataan aliran daya aktif saat pembangkit ditingkatkan 10 MW dari kapasitas standarnya.
In complex electric power systems, the occurrence of a short circuit can occur at any time. The impact of these disturbances will be more severe and affect the stability of the existing system. In the Pacitan power system, there is a generator transmission line which is the main channel for channeling active power from the generator to the surrounding substations. Therefore, the pathway must be minimized from the impact. Apart from that, there is still a lot of spare capacity from the PLTU PLTU to supply excessive loads and plan future loads. However, if the standard capacity of the generator is increased there will be instability in the rotor angle and the active power of the generator. Therefore, the Unified Power Flow Controller (UPFC), one of the Flexible AC Transmission System (FACTS) devices, is the answer to these two problems. With the installation of UPFC, the stability of the rotor angle and generator active oscillation can be damped so that it is still in a stable threshold. The injection given by UPFC to the system in the form of reactive power and p.u voltage on the transmission line of the Pacitan-Nguntoronadi PLTU with the highest impedance installation also provides advantages in handling undervoltage buses and even distribution of active power when the plant is increased by 10 MW from its standard capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"This research is based upon the rapid development of mobile communication by the introduction of 3G network : and also the demand of reliable and real time multimedia services, such as video telephony, video conference, and digital television...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Erasmus Nugraha Kristi
"PLN akan mebangun saluran transmisi tegangan tinggi arus searah (HVDC), saluran ini meliputi transmisi udara di Pulau Sumatera, saluran kabel bawah laut di Selat Sunda, dan transmisi udara di Pulau Jawa. Salah satu cara untuk mendapatkan saluran yang efektif adalah penggunaan kawat berkas. Dalam penentuan kawat berkas yang efektif, pada penelitian ini akan digunakan pertimbangan - pertimbangan karakteristik HVDC, seperti pertimbangan susut tegangan, kerugian daya karena korona, gangguan bising, daya hantar arus ,dan massa konduktor. Dari hasil penelitan diperoleh saluran transmisi HVDC yang efektif, yaitu saluran ganda dengan kawat berkas 5 konduktor ACSR untuk diameter keselurahan masing - masing konduktor 29,9mm - 38,21mm dan saluran ganda dengan kawat berkas 4 konduktor ACSR untuk diameter keseluruhan masing - masing konduktor 38,22mm - 48,85mm.
One way to get an effective channel is the use of the bundle conductor. The use of bundle conductor is expected to minimize power losses, the corona, and increased ampacity. In determining the effective bundle conductor, in this study will be used considerations of the characteristics HVDC, such as consideration of voltage drop, corona power loss, audible noise, ampacity, and the mass of the conductor. The research results for the effective HVDC transmission line are double circuit channel with 5 bundle conductor , each ACSR conductor has overall diameter about 29,9mm - 38,21mm and double circuit channel with 4 bundle conductor , each ACSR conductor has overall diameter about 38,22mm - 48,85mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59270
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library