Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144861 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puji Ariyanto
"ABSTRAK
Jawa bagian tengah merupakan salah satu bagian dari Busur Sunda yang mempunyai zona subduksi yang sangat aktif. Aktivitas tumbukan lempeng telah membangkitkan beberapa bencana alam, seperti: gempabumi, tsunami dan gunung meletus yang banyak menelan korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk: 1 mengetahui struktur kerak bumi Jawa bagian tengah, dilihat dari: ketebalan kerak, rasio Vp/Vs dan model kecepatan gelombang S, serta 2 mengidentifikasi keberadaan zona kecepatan rendah dan slab subduksi. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis fungsi penerima dari data teleseismik yang terekam pada 10 sensor broadband 3 komponen dari jaringan seismograf BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dan 64 sensor short period 3 komponen dari jaringan MERAMEX MERapi AMphibious EXperiment terpilih di Jawa bagian tengah. Model kecepatan gelombang S dan rasio Vp/Vs di bawah stasiun didapatkan dengan melakukan inversi fungsi penerima menggunakan metode non-linear Algoritma Neighbourhood NA . Model kecepatan lokal hasil NA dari penelitian ini digunakan untuk memigrasikan amplitudo fungsi penerima ke kedalaman. Ketebalan kerak bumi di Jawa bagian tengah bervariasi dari 19 km hingga 60 km dan relatif lebih tebal di bawah busur pegunungan sebagai kompensasi massa dari isostasi. Zona kecepatan rendah dapat diidentifikasi pada kedalaman 10-25 km di bagian Selatan Jawa bagian Tengah berkaitan dengan aktivitas geotermal dari gunung api aktif Merapi-Lawu Merapi Lawu Anomaly . Zona kecepatan rendah juga terdapat pada kedalaman lebih dari 100 km dan berkaitan dengan lelehan parsial yang naik dari slab subduksi dan bermigrasi mengisi kantong magma gunung api di Jawa Tengah. Keberadaan Slab Subduksi Indo-Australia dengan cukup baik dapat digambarkan dari fase konversi Ps beberapa stasiun seismik. Kedalaman slab sekitar 100-120 km di Selatan Jawa Tengah dan menukik cukup tajam di bagian Tengah hingga ke agak Utara pada kedalaman 200-220 km. Terdapat ketidakmenerusan slab di Utara Jawa tengah kemungkinan berasosiasi dengan adanya lubang pada slab yang didukung beberapa penelitian sebelumnya. Keberadaan Fragmen Benua Gondwana yang memberikan fase konversi Ps kuat di bawah Moho berada pada kedalaman 40-50 km dan mengobduksi kerak yang berada di bawah batuan dasar Zona Pegunungan Selatan Jawa mengakibatkan kompresi dan lipatan pada zona ini.

ABSTRACT
Central Java as a part of the Sunda Arc has a very active subduction zone. Plate collision activity has generated several natural disasters, such as earthquakes, tsunamis and volcano eruptions caused many casualties. This study aims to 1 to know the characteristic of crustal structure in Central Java crustal thickness, Vp Vs ratio and S wave velocity models, and 2 to identify the presence of low velocity zones and subduction slabs. The method was using receiver function analysis of teleseismic data recorded on 10 broadband three component seismometers from BMKG network Meteorology, Climatology and Geophysics Agency and 64 selected short period three component seismometers from MERAMEX MERapi AMphibious EXperiment network at Central Java. The inversion was performed using non linear Neighborhood Algorithm NA . The local velocity model of NA was used to migrate the amplitude of the receiver function to depth. The thickness of the earth rsquo s crust in Central Java is between 19 to 60 km and relatively thicker under the volcanic arc as the mass compensation of isostation. The low velocity zone can be identified at depth 10 to 25 km in the Southern part of Central Java that is related to the geothermal activity of Mt. Merapi Lawu Merapi Lawu Anomaly . The low velocity zone also exist at depth over 100 km and is associated with partial melting of subduction slab. The presence of Indo Australian subduction slab can be observed from the Ps conversion phase of several station. The depth of the top slab is at depth of about 100 to 120 km in the South of Central Java and steeper to the North at depth of about 200 to 220 km. There is a gap of slab in northern Central Java which associated with tearing of slab supported by previous studies. While the presence of Gondwana Continental Fragment is at depth of about 40 to 50 km in the Southern Mountain of Java resulted in compression and folding in this zone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Ronald H
"ABSTRAK
Pengamatan sinyal gempa bumi di seluruh dunia memungkinkan para ahli seismologi untuk mengetahui struktur internal dari bumi terutama kerak buminya. Dalam penelitian ini, dilakukan analisa terhadap receiver function dan dispersi gelombang permukaan di daerah Jawa bagian Barat, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memodelkan struktur kecepatan kerak bumi di daerah Jawa bagian barat yang didapatkan dari join inversi receiver function dan dispersi gelombang permukaan, (2) Mengetahui ketebalan kerak bumi di daerah Jawa bagian barat dan (3) Mengetahui keberadaan Low Velocity Zone ( zona kecepatan rendah). Receiver function dihitung dari data gempa dengan magnitude lebih besar dari 5 dengan jarak episenter 30o - 90o dengan teknik iterasi dekonvolusi. Dispersi gelombang permukaan diperoleh dengan menggunakan analisis frekuensi waktu dari gempa dengan manitude lebih besar dari 5 dengan jarak 30o - 40o. Dari hasil join inversi yang dilakukan, didapatkan model kecepatan struktur kerak bumi di daerah Jawa Bagian Barat dengan ketebalan kerak bervariasi pada tiap stasiun yaitu antara 30-38 km. Ketebalan kerak paling tebal terdapat di Zona Pegunungan Bayah dan Zona Bandung. Struktur kecepatan kerak bumi pada stasiun yang berada pada zona fisiografi yang sama memiliki kesamaan pola kecepatan Vs.

ABSTRACT
Earthquake signal observations around the world allow seismologists to obtain the information of internal structure of the Earth especially the Earth's crust. In this study, receiver functions and surface wave dispersion analized in Western Java, Indonesia. The objectives of this study (1). Modelling crustal structure velocity of western java obtained from joint inversion of teleseismic data receiver function and surface wave dispersion (2) To find out the earth's crust thickness in Western Java and (3). To find out the existence of low velocity zone. Receiver function were calculated from earthquakes with magnitude more than 5 and at distance 30o - 90o, with iterative deconvolution technique. Surface wave dispersions were calculated using frequency time analysis from earthquakes at distance 30o - 40o. Crustal velocity structure model in Western Java obtained from joint inversion receiver function and surface wave dispersion, and crustal thickness beneath each station is about 30-38 km. Pegunungan Bayah zone and Bandung zone has the most thick earth crust. Crustal structure velocity has identically pattern which are in the same physiography zone.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Budi Utomo
"Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sangat besar dalam bidang panas bumi. Salah satu daerah yang berpotensi panas bumi yaitu berada di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Penelitian ini berfokus dalam memperkirakan persebaran daerah prospek panas bumi di daerah Brebes dengan melakukan analisis dan integrasi beberapa metode penginderaan jauh yang meliputi LST, NDVI, dan FFD. Metode ini diolah pada data citra Landsat-8 dan DEM serta didukung oleh data lapangan berupa data geologi dan manifestasi permukaan. Selain itu, dilakukan juga evaluasi daerah prospek panas bumi untuk mengetahui kondisi sistem panas bumi dan kondisi permukaannya yang ditentukan berdasarkan analisis aspek 3G (Geologi, Geofisika, dan Geokimia) dari penelitian terdahulu, sehingga dapat ditentukan tingkat kelayakan daerah tersebut untuk di eksplorasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua daerah prospek panas bumi di daerah Brebes, yaitu prospek A yang terletak pada koordinat UTM 269690 – 271040 mE, dan 9197903-9199163 mN serta luas 165 Hektar, dan prospek B yang terletak pada koordinat UTM 280224-281083 mE, dan 9188823-9190237 mN serta luas 115 Hektar. Evaluasi daerah prospek panas bumi menunjukkan kondisi sistem panas bumi sudah lengkap dan terletak dekat dengan daerah prospek serta kondisi permukaan dengan akses yang mudah dan tidak mengganggu daerah hutan. Secara keseluruhan, daerah prospek ini sudah cukup layak untuk eksplorasi panas bumi lebih lanjut.

Indonesia is a country that has enormous potential in the geothermal sector. One area that has geothermal potential is located in Brebes Regency, Central Java. This research focuses on estimating the distribution of geothermal prospect areas in the Brebes area by analyzing and integrating several remote sensing methods which include LST, NDVI, and FFD. This method is processed on Landsat-8 and DEM image data and is supported by field data in the form of geological data and surface manifestations. In addition, an evaluation of the geothermal prospect area was also carried out to determine the condition of the geothermal system and surface conditions which were determined based on an analysis of the 3G aspects (Geology, Geophysics and Geochemistry) from previous studies, so that the level of feasibility of the area for exploration could be determined. The results of this study indicate that there are two geothermal prospect areas in the Brebes area, namely prospect A which is located at UTM coordinates 269690 – 271040 mE, and 9197903 – 9199163 mN and an area of 165 hectares, and prospect B which is located at UTM coordinates 280224-281083 mE, and 9188823-9190237 mN and an area of 115 hectares. Evaluation of the geothermal prospect area shows that the condition of the geothermal system is complete and is located close to the prospect area as well as surface conditions with easy access to the area and does not disturb forest areas. Overall, this prospect area is quite feasible for further geothermal exploration.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rey Fariz Irwansyah
"ABSTRAK
Model sintetik radial receiver function pada lapisan mantle, kerak, dan sedimen (SCM) dibuat dengan memvariasikan ketebalan sedimen mulai dari 0.4 hingga 1.0 km. Forward modelling dijalankan menggunakan program hrftn pada Computer Program in Sesimology (CPS). Parameter data sintetik yang digunakan adalah Vp, Vs, Vp/Vs, dan densitas yang masing-masing nilainya adalah 1.8 km/s, 0.61 km/s, 2.95 dan 2.33 g/cm3 untuk lapisan sedimen. Untuk lapisan kerak Vp, Vs, Vp/Vs, dan densitasnya masing-masing adalah 6.1 km/s, 3.52 km/s 1.73 dan 2.73 g/cm3. Dengan memvariasikan ketebalan sedimen didapatkan respon sinyal receiver function yang mengandung multiple ditandai dengan adanya waktu tunda yang terjadi pada masing-masing fase. Waktu tunda yang terjadi dipengaruhi oleh ketebalan sedimen dan multiple yang terjadi. Multiple yang ada pada receiver function berhasil dikurangi dengan menerapkan filter prediktif. Filter diaplikasikan pada data sintetik receiver function terlebih dahulu kemudian diaplikasikan pada data real receiver function. Parameter filter yang didapat adalah kekuatan multiple yang berasosiasi dengan koefisien refleksi dan waktu bolak-balik pada setiap event gempa. Filter diterapkan kembali pada data real di stasiun BKNI dan BASI. Filter yang diaplikasikan pada data sintetik dan data real cukup efektif untuk mengurangi multiple pada receiver function.

 


A synthetic radial receiver function model has been prepared on mantle, crust, and sedimentary layers (SCM) by varying the thickness of the sediment from 0.4 until 1.0 km. Forward modelling models are executed with the hrftn program in the Computer Program in Sesimology (CPS). Synthetic data parameters for sedimentary layer using Vp, Vs, Vp/Vs, and density which values are 1.8 km/s, 0.61 km/s, 2.95 and 2.33 g/cm3 respectively. Crustal layer using the same parameter with sedimentary layer that are values 6.1 km/s, 3.52 km/s, 1.73, and 2.73 g/cm3 respectively. By varying the thickness of the sediment obtained the respons of reverberations receiver function signals characterized by delay on every phase. The delay of receiver function caused by sediment thickness and multiple/reverberation. Multiple on receiver function have sucsessfully reduced by applying a filter predictive. The Predictive filter applied on synthetic data and then on real data of receiver function. Parameters of filter have obtained by the filter are strong of reverberation that is associated with the reflection koeficient and two way time of reverberation obtained of every event. Then filter applied on real data on BASI and BKNI station. The filter predictive have successfully reducing multiple effect of the receiver function on real and synthetic data. 

 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aulya Syafira
"Shear wave splitting merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui anitopropi lapisan bumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis shear wave splitting pada patahan Baribis dengan menggunakan metode rotation correlation, minimum energy, dan eigenvalue pada program SplitLab yang dijalankan pada MATLAB environment. Penelitian ini menggunakan data masing masing dua event pada empat stasiun di sekitar patahan Baribis. Keluaran shear wave splitting menghasilkan variabel fast polarization dan delay time. Penelitian ini meneliti arah fast polarization untuk menganalisis arah pergerakan patahan Baribis. Arah fast polarization metode rotation correlation sub parallel dengan patahan Baribis dan mendekati penelitian sebelumnya. Arah fast polarization umumnya searah dengan arah maximum horizontal stress yang merupakan besaran maksimum stress patahan Baribis secara horizontal. Arah maximum horizontal stress ini menunjukkan arah pergerakan patahan Baribis. Selain itu, arah fast polarization—yang menghasilkan arah 61° searah arah jarum—juga sesuai dengan dengan arah pergerakan patahan Baribis yang cenderung bergerak ke arah kanan atau dextral. Hasil penelitian menunjukkan metode rotation correlation menghasilkan variabel shear wave splitting sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menganalisis shear wave splitting pada pulau Jawa untuk meneliti anisotropi lapisan mantel atas pulau Jawa.

Shear wave splitting is one of the methods used to determine the anisotropy of Earth's layers. This research aims to analyze shear wave splitting on the Baribis fault using the rotation correlation, minimum energy, and eigenvalue methods in the SplitLab program run in the MATLAB environment. The study utilizes data from two events at four stations around the Baribis fault. The output of the shear wave splitting provides the fast polarization and delay time variables. The research examines the direction of fast polarization to analyze the movement direction of the Baribis fault. The fast polarization direction using the rotation correlation method is sub-parallel to the Baribis fault and is consistent with previous studies. The fast polarization direction generally aligns with the direction of maximum horizontal stress, which represents the maximum stress magnitude of the Baribis fault horizontally. This direction indicates the movement of the Baribis fault. Additionally, the fast polarization direction, resulting in a 61° angle in the clockwise direction, corresponds to the right-lateral movement of the Baribis fault. The findings align with previous research that investigated the shear wave splitting on the Java Island to study the anisotropy of the upper mantle layers of Java Island. In conclusion, the rotation correlation method yields shear wave splitting variables consistent with previous studies, which explored shear wave splitting on Java Island to investigate the anisotropy of the upper mantle layers of the island."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Maritza
"Pulau Jawa merupakan salah satu bagian penting dari kompleks geologi Indonesia dan memiliki sejarah geologi yang sangat kompleks. Salah satu wilayah di Jawa yang terkena dampak dari aktivitas tektonik tersebut adalah Jawa Tengah. Mengingat Jawa Tengah sendiri merupakan Provinsi dengan penduduk ketiga terbanyak di Indonesia, maka diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi struktur geologi yang terjadi akibat aktivitas tektonik tersebut terutama terhadap potensi bencana alam, khususnya gempa bumi. Penelitian ini menggunakan metode gravitasi dengan data gravitasi Topex. Hasil penelitian menunjukkan setidaknya terdapat 7 sesar di daerah penelitian dengan kedalamanan zona regional sedalam 15,37 km dan kedalaman zona residual sedalam 1,45 km. Penelitian ini juga dapat memetakan daerah dengan risiko bencana gempa bumi yang tinggi, yaitu daerah di sekitar Sesar Opak.

Java Island is one of the important parts of the geological complex of Indonesia and has a very complex geological history. One of the regions in Java affected by tectonic activities is Central Java. Considering that Central Java itself is the third most populous province in Indonesia, research is needed to identify the geological structures resulting from these tectonic activities, especially regarding the potential for natural disasters, particularly earthquakes. This research uses the gravity method with Topex gravity data. The research results indicate that there are at least 7 faults in the study area with a regional zone depth of up to 15.37 km and a residual zone depth of 1.45 km. This research can also map areas with high earthquake disaster risk, particularly the areas around the Opak Fault."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iqbal Tawakal
"Kondisi geologi setempat sangat mempengaruhi tingkat risiko bencana di suatu daerah. Jawa timur merupakan wilayah dengan tingkat kerentanan gempabumi cukup tinggi. Oleh karena itu Perlu ada kajian struktur bawah permukaan secara regional sebagai upaya mitigasi bencana gempabumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model kecepatan gelombang geser, kedalaman bedrock dan mengetahui distribusi kecepatan gelombang geser, frekuensi natural, faktor amplifikasi, dan indeks kerentanan seismik. Sinyal seismik diperoleh dari rekaman seimograf portable dan stasioner yang terpasang di wilayah Jawa Timur dan Madura. Penelitian ini menggunakan metode inversi ambient noise rasio spektrum horizontal dan vertikal (HVSR). Model kecepatan satu dimensi didapatkan dari simulasi pencarian Monte Carlo berdasarkan nilai misfit terbaik. Hasil Penelitian menunjukkan nilai Vs30 Jawa Timur berkisar 168 – 788 m/s dengan ketebalan sedimen berkisar 10 meter sampai lebih dari 200 meter. Klasifikasi jenis tanah berdasarkan SNI 1726:2012 bervariasi yaitu dari jenis tanah lunak (SE) hingga batuan keras (SA). Indeks Kerentanan seismik bervariasi dengan kisaran 0,23 sampai 64,43. Bagian Utara Jawa Timur terutama di zona kendeng memiliki tingkat risiko bencana gempabumi lebih tinggi. Daerahnya meliputi Lumajang, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Jombang, Ponorogo, Bangkalan, dan Sampangan.

The geological conditions greatly affect the level of disaster risk in an area. East Java is region with a high level of earthquake vulnerability. Therefore, there is need for regional subsurface structure studies as an earthquake disaster mitigation effort. The purpose of this study is to determine the shear wave velocity model, bedrock depth and the shear wave velocity distribution, natural frequency, amplification factor, and seismic vulnerability index. Seismic signals are obtained from portable and stationary seimograph installed in East Java and Madura. This study uses the horizontal and vertical spectrum ambient noise inversion method (HVSR). One-dimensional share wave velocity  models are obtained from Monte Carlo search simulations based on the best misfit values. The results showed that Vs30 East Java values ranged from 168-788 m/s with sediment thickness ranging from 10 meters to more than 200 meters. Classification of soil types based on SNI 1726: 012 varies from the type of soft soil (SE) to hard rock (SA). Index Seismic vulnerability varies from 0,23 to 64,44. The northern part of East Java, especially in the Kendeng zone, has a higher risk of earthquake disaster. The area includes Lumajang, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Madiun, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Jombang, Ponorogo, Bangkalan, and Sampang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Ramadhan
"Longsor merupakan bencana yag sering terjadi di Indonesia termasuk Kabupaten Kebumen. Sebaran potensi dan bahaya longsor dapat diidentifikasi dengan metode Indeks Storie. Tingkat potensi longsor Kabupaten Kebumen dikaji berdasarkan empat tipe curah hujan, kemiringan lereng, tekstur tanah, dan kerapatan sungai melalui penerapan metode indeks Storie dan bahaya longsor dengan penggunaan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi longsor di Kabupaten Kebumen terbagi menjadi tiga kelas, yaitu sangat rendah, rendah dan sedang. Wilayah potensi longsor sedang mendominasi daerah Kabupaten Kebumen sekitar 60 , tersebar di kecamatan kecamatan bagian tengah dari barat sampai timur. Bahaya longsor di Kabupaten Kebumen berada pada lima tingkat, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hampir separuh dari wilayah Kabupaten Kebumen tergolong sebagai wilayah bahaya longsor sangat tinggi, tersebar di kecamatan kecamatan bagian tengah dari barat sampai ke timur Kabupaten Kebumen.

Landslide is a frequent disaster in Indonesia including Kebumen Regency. Potential and hazard of landslide can be identified by the Storie Index method. The potential landslide level of Kebumen Regency is assessed based on four types of rainfall, slope, soil texture, and river density through the application of Storie index method and landslide hazard with land use. The results showed that the potential of landslides in Kebumen Regency is divided into three classes, namely very low, low and medium. Potential landslide areas are dominating the area of Kebumen Regency about 60 , spread in the middle from west to east. Hazard of landslide in Kebumen Regency is at five levels, which is very low, low, medium, high, and very high. Almost half of Kebumen Regency classified as a very high landslide hazard area, spread in the middle from west to east of Kebumen Regency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herwina Dewani
"Pariwisata telah menjadi sektor andalan sumber devisa, termasuk di Indonesia. Salah satu tujuan wisata wisatawan mancanegara ialah Pulau Jawa bagian tengah. Kondisi iklim mempengaruhi kenyamanan yang dirasakan wisatawan saat melakukan wisata. Cara untuk mengetahui tingkat kenyamanan iklim yang berkaitan dengan wisata dikenal dengan Tourism Climate Index (TCI). Studi mengenai TCI di Indonesia belum ditemukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan iklim daerah tujuan wisata di Pulau Jawa bagian tengah dan mengetahui kaitannya dengan jumlah kunjungan daerah tujuan wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kenyamanan iklim daerah tujuan wisata di Pulau Jawa bagian tengah tidak ada yang termasuk kategori ideal. Nilai TCI tidak memiliki kaitan dengan jumlah pengunjung yang datang.

Tourism has become one of the sectors which are the mainstay source of foreign exchange in Indonesia. One of the region which become a tourist destination for foreign tourists is the central part of Java Island. Climatic conditions affect the tourists' comfortability while doing the tourism activity. Way to determine the level of comfort associated with tourism activities are known to the Tourism Climate Index (TCI). In Indonesia, the study of the TCI has not been found.
This research aims to determine the level of climate comfort tourist destinations in the central part of Java based on the value of TCI and knowing the relation between TCI value with the number of visits a tourist destination. The results showed that the comfort level for tourism’s climate in the central part of Java Island have no ideal category. There was no significant association between TCI value and the number of visitors who come to the tourist destination.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>