Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211790 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Salamiah
"Pengambilan keputusan penggunaan kontrasepsi tidak saja terjadi pada taha pawal penggunaan, tapi juga pada tahap penggantian. Penggantian alat kontrasepsi dengan menggunakan metode yang efektif dan efisien MKJP dapat mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Akan tetapi, penggantian metode kontrasepsi masih didominasi dari non MKJP ke non MKJP. Belum optimalnya komunikasi, informasi, edukasi KIE MKJP oleh provider menjadi salah satu faktor rendahnya penggunaan MKJP. Studi ini bertujuan mengidentifikasi penggantian metode kontrasepsi dari non MKJP ke MKJP serta membuktikan hubungan sumber informasi KB, informed choice, tempat layanan KB dan kunjungan petugas kesehatan/KB dengan penggantian metode kontrasepsi pada WUS di Jawa Timur. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Subyek penelitian adalah WUS yang sebelumnya memiliki riwayat menggunakan non MKJP. Pengambilan sampel menggunakan multi stage cluster PPS sample design dan didapatkan sampel sebanyak 3312 orang. Data dianalisis univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Dari total 3312 responden, sebanyak 594 orang 17,9 yang beralih menggunakan MKJP. Penggantian masih didominasi dari non MKJP ke non MKJP 82,1. Sumber informasi KB, informed choice dan tempat layanan KB terbukti berhubungan signifikan dengan penggantian metode kontrasepsi setelah dikontrol dengan variabel confounding. WUS yang mendapatkan informasi KB dari dua orang tenaga kesehatan terbukti mendorong untuk beralih menggunakan MKJP. Adanya informed choice juga dapat mendorong WUS beralih menggunakan MKJP serta WUS yang mendapatkan layanan KB dari fasyankes pemerintah lebih mendorong untuk beralih menggunakan MKJP. Untuk membantu meningkatkan peralihan metode kontrasepsi ke MKJP, tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan KB wajib konseling dan memberikan informed choice serta lebih memperkenalkan alat kontrasepsi MKJP sehingga dapat mengambil keputusan penggunaan kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan.

Decision making to choose contraception methods occurs not only in the earlystages, but also in the switching stage. Switching contraception to Long Acting and Permanent Method LAPM that proven effective and efficient method prevent unplanned pregnancy. However, the switching of contraceptive methods was still dominated from non LAPM to non LAPM. Lack of communication, information, education of LAPM by provider might couse the low use of LAPM. This study aims to identify the role of informed choice and family planning services to promote contraception switch from non LAPM to LAPM. This study uses a quantitative approach with cross sectional design. The sample of this study are women of child bearing age who had been used non LAPM and selected with multistage cluster with total of 3312 participants. Descriptive analyses were conducted to see the proportions of variables, while chi square tests and logistic regression with a 95 confidence interval were conducted to see the relationship between independent and dependent variable. Out of 3312 respondents, 594 women 17.9 are switching their contraception method from non LAPM to LAPMs. Most of contraception switch were from non LAPMs to non LAPMs. Sources of family planning information, informed choice and type of health services were significantly related to the replacement of contraceptive methods after controlled with confounding variables. Women whose obtain family planning information from two provider, receive informed choice, and gain family planning service from government health care have higher odds to switch contraception method to LAPMs. To improve the switching of contraceptive methods to LAPMs, provider who perform family planning services are obliged to perform counseling andprovide informed choice and introduce more LAPMs, so the client can decide thecontraception method as needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Hendro Toro Seputro Koestoer
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Fijriah
"Kepercayaan, dalam bentuk apapun, merupakan hal fundamental yang dimiliki oleh setiap makhluk berakal. Dalam kaitannya dengan manusia sebagai penghuni kota, tesis ini membahas kepercayaan para penghuni kota atau urban faith sebagai hal yang berpengaruh pada bagaimana ruang-ruang kota digunakan. Penggunaan tersebut secara sadar maupun tidak kemudian membentuk suatu pola dalam ruang kota. Pengamatan selanjutnya mengarah pada bagaimana pola atas dasar kepercayaan terwujud dalam ruang kota. Tebuireng – Jombang merupakan salah satu kawasan pendidikan dan wisata religi yang terbentuk dengan sangat kuat atas dasar kepercayaan sekelompok manusia. Dalam studi kasus pada kawasan tersebut, perwujudan urban faith dalam ruang kota dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap suatu pemahaman keagamaan, serta penghormatan kepada sosok kiai yang berstatus sebagai pemimpin dengan pemahaman agama tertinggi. Analisis menunjukkan bahwa mekanisme spasial konvergensi-subduksi serta pola tingkah laku kiai-santri ditemukan sebagai perwujudan fisik urban faith dalam ruang kota. Temuan ini kemudian mengantarkan pada metode merancang kota berbasis mekanisme swelling space (efek dari konvergensi-subduksi) dan bowing (dari pola tingkah laku kiai-santri).

Faith, in any form, is a fundamental matter that exists in every human being. In relation to human and citizenship, this thesis discusses urban faith as a matter that impresses how city spaces are used. The uses somehow create certain pattern in city spaces. Observation leads to how this faith-based pattern occurs. Tebuireng – Jombang is a very case of faith-based area which is mainly occupied for educational and religious tourism matters. In this case study, manifestations of urban faith in city spaces are influenced by religious doctrines and affection to kiai as a religious leader that holds qualified knowledge. The discussion denotes spatial mechanism of convergence and kiai-santris behavioural pattern as visible manifestations of urban faith in the city. This matter leads to initiate the mechanism of swelling space and bowing as approaches to redesign the area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Theresia Rhabina Noviandari
"Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) efektif dalam mengendalikan fertilitas tetapi angka penggunaannya cukup rendah jika dibandingkan metode lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap karakteristik MKJP dengan penggunaan MKJP di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Penelitian menggunakan data Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Kontrasepsi di Provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (PPK UI) dengan besar sampel 1.370 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap karakteristik MKJP memiliki hubungan dengan pengambilan MKJP pada WUS di Kabupaten Tuban (p= <0,005 POR= 4,64 CI 95%= 2,74-7,86). Uji regresi logistik menunjukkan bahwa persepsi terhadap karakteristik MKJP berhubungan dengan penggunaan MKJP setelah dikontrol dengan pengambilan keputusan dan interaksi antara pengambilan keputusan dengan persepsi terhadap karakteristik MKJP.

Long term contraceptive method effective in controlling fertility but the usage is lower than other methods. This study aims to determine the relationship between perception of the characteristic of long term contraceptive method and using of long term contraceptive method in Tuban, East Java. This research used the data of Operational Research on Family Planning to Improve Contraceptive Method Mix in East Java and West Nusa Tenggara Province held by Center for Health Research University of Indonesia, with sample size of 1.370 subjects. Statistical test used was multiple logistic regressions. The subject is women of childbearing age who used contraception method. Perception of long term contraceptive method associated with using of long term contraceptive method among women of childbearing age in Tuban (p= <0,005 POR= 4,64 CI 95%= 2,74-7,86). Logistic regression analysis showed that perception associated with the use of long term contraceptive method after controlled by decision-making and interaction between decision making and perception of long term contraceptive method.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyrisca Fatmarani
"Meski tren penggunaan kontrasepsi terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, angka unmet need atau kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi masih tinggi. Total persentase unmet need pada wanita berstatus kawin umur 15-49 tahun di Indonesia adalah 11,4 persen, di mana 4,5 persen untuk menunda kelahiran, dan 6,9 persen untuk membatasi kelahiran. Meski demikian, pemilihan kontrasepsi mantap pada Wanita Usia Subur (WUS) yang bertujuan untuk membatasi kelahiran masih tetap rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan kontrasepsi mantap pada WUS di Indonesia tahun 2012. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder SDKI 2012. Sampel pada penelitian ini dibatasi pada WUS yang sedang menikah (currently in union), sedang menggunakan alat kontrasepsi modern (current use modern contraception) MOW/Tubektomi, IUD, suntikan, susuk KB, dan pil KB, dan datanya tersedia lengkap sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 16.385 responden. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square.
Hasil analisis menunjukkan umur (≥33 tahun; OR=17,827, 95% CI: 13,142-24,182), pendidikan (tinggi; OR=2,189, 95% CI: 1,295-3,699), status pekerjaan (bekerja; OR=1,256, 95% CI: 1,087-1,452), daerah tempat tinggal (perkotaan; OR=2,229, 95% CI: 1,933-2,570), status ekonomi (teratas; OR=4,452, 95% CI: 3,525-5,622; menengah atas; OR=2,408, 95% CI: 1,878-3,039; menengah; OR=2,048, 95% CI: 1,592-2,634; menengah bawah; OR=1,372, 95% CI: 1,052-1,790), paritas (>5 anak; OR=12,579, 95% CI: 9,944-15,912; 3-4 anak; OR=8,944, 95% CI: 7,324- 10,922), biaya pelayanan KB (mahal; OR=2,225, 95% CI: 1,928-2,566), sumber pelayanan KB (pemerintah; OR=4,380, 95% CI: 3,803-5,044), dan keputusan ber-KB (bersama; OR=1,859, 95% CI: 1,596-2,165) berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi mantap.

Although the trend of contraceptive use continued to increase over the years, the number of unmet need in Family Planning (FP) remain high. The total percentage of unmet need among married women aged 15-49 in Indonesia is 11.4 percent; 4.5 percent for delaying births and 6.9 percent for limiting births. However, the permanent contraceptive choice in Women of Reproductive Age (WRA) which is to limit births remains low. This study aims to determine factors associated with permanent contraceptive choice among WRA in Indonesia 2012. This study used a cross-sectional study design using secondary data IDHS 2012. The sample in this study is limited on currently married WRA, who are using modern contraception (female sterilization/tubectomy, IUD, injection, implant, and birth control pills), and have complete data according to the variables studied. The number of samples is 16.385 respondents. Bivariate analysis using Chi Square test.
The analysis showed that age (≥33 years; OR = 17.827, 95% CI: 13.142 to 24.182), education (higher; OR = 2.189, 95% CI: 1.295 to 3.699), employment status (employed; OR = 1.256, 95% CI: 1.087 to 1.452), area of residence (urban; OR = 2.229, 95% CI: 1.933 to 2.570), economic status (richest; OR = 4.452, 95% CI: 3.525 to 5.622; richer; OR = 2.408, 95% CI: 1.878 to 3.039; middle; OR = 2.048, 95% CI: 1.592 to 2.634; poorer; OR = 1.372, 95% CI: 1.052 to 1.790), parity (>5 children; OR = 12.579, 95% CI : 9.944 to 15.912; 3-4 children; OR = 8.944, 95% CI: 7.324 to 10.922), cost of FP services (expensive; OR = 2.225, 95% CI: 1.928 to 2.566), source of FP services (public; OR = 4.380, 95% CI: 3.803 to 5.044), and FP decisions (together; OR = 1.859, 95% CI: 1.596 to 2.165) are associated with the permanent contraceptive choice.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Yulianti
"

Berdasarkan hasil laporan SDKI, angka unmet need KB di Indonesia pada tahun 2012 berada pada angka 11,4% menjadi 10,6% di tahun 2017. Berdasarkan SDKI 2017, angka unmet need Jawa Barat adalah 11% dan angka unmet need KB Sulawesi Selatan berada angka 14.4%. Tingginya angka unmet need menimbulkan berbagai macam permasalahan diantaranya adalah kehamilan yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan aborsi yang tidak aman dan berkontribusi pada tingginya angka kematian ibu dan bayi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui determinan kejadian unmet need KB pada wanita kawin di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan sampel wanita usia 15-49 tahun berstatus kawin/tinggal bersama pasangan. Penelitian ini meggunakan uji chi-square dan regresi logistik untuk menggambarkan kekuatan hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini yaitu angka unmet need KB Jawa Barat adalah 10.3% dan angka unmet need KB Sulawesi Selatan adalah 14%. Hasil analisis multivariabel menunjukkan variabel yang memiliki odds ratio terbesar untuk unmet need KB di kedua provinsi adalah dukungan pasangan [AOR=5]. Wanita yang tidak mendapat persetujuan dari pasangan untuk menggunakan kontrasepsi memiliki kemungkinan lima kali lebih tinggi untuk mengalami unmet need KB. Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat harus diprioritaskan lewat pendekatan pasangan/ peran pria dalam program KB.


Based on the Indonesian Demographic and Health Survey, the percentage of unmet need for family planning in Indonesia namely at 11.4% in 2012 to 10.6% in 2017. Meanwhile, based on IDHS 2017, the unmet need for West Java is 11% and the unmet need for family planning in South Sulawesi is 14.4%. The high rate of unmet need raises various kinds of problems including unwanted pregnancies, causing unsafe abortions and contributing to high maternal and infant mortality rates. This research was conducted with the aim of knowing the determinants of the incidence of unmet need for family planning among married women in West Java and South Sulawesi. The study design that is used in this study is cross-sectional with a sample of women aged 15-49 years who were currently married/living with a partner. This study uses the chi-square test and logistic regression to describe the strength of the relationship between variables. The results of this study are the unmet need for family planning in West Java is 10.3% and the unmet need for family planning in South Sulawesi is 14%. The results of the multivariable analysis showed that the variable that had the greatest odds ratio for unmet family planning needs in the two provinces was spousal support [AOR=5]. Women who do not receive consent from their partners to use contraception are five times more likely to experience unmet need for family planning. The family as the smallest unit of society must be prioritized through the male partner/role approach in family planning programs.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelly Maya Lova
"Prevalensi penggunaan metode kontrasepsi modern merupakan salah satu indikator keberhasilan program KB, yang berfungsi sebagai salah satu strategi untuk mengendalikan jumlah penduduk serta mendukung percepatan penurunan AKI, AKB, dan KTD, namun demikian capaiannya masih relatif rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan penggunaan metode kontrasepsi modern pada Wanita Usia Subur di Pulau Sumatera. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross- sectional, menggunakan data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Sampel penelitian berjumlah 5.276 responden. Analisis data menggunakan uji statistik regresi logistik. Hasil analisis didapatkan persentase penggunaan metode kontrasepsi modern pada WUS di pulau Sumatera adalah sebesar 85%. Tetapi jenis kontrasepsi jangka panjang seperti masih rendah yaitu IUD (4,1%) dan Implan (10,1%), yang paling banyak adalah penggunaan suntik 3 bulan (36,7%). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang mempengaruhi penggunaan metode kontrasepsi modern adalah pendidikan, status bekerja, pengetahuan tentang KB, tempat tinggal, dukungan suami dan dukungan tenaga kesehatan. Dengan faktor dominan yaitu dukungan suami berpeluang 3,35 kali menggunakan metode kontrasepsi modern. Untuk meningkatkan cakupan penggunaan kontrasepsi modern pemerintah perlu meningkatkan pelayanan dan menyusun strategi KIE yang efektif untuk WUS dan pasangannya.

The prevalence of modern contraceptive use is an indicator of the success of the family planning program, which functions as a strategy to control the population and support the accelerated reduction in maternal mortality, unwanted pregnancies, and abortion, however the achievements are still relatively low. The aim of this research is to analyze the determinants of modern contraceptive use among women of childbearing age on the island of Sumatera. This type of research is a quantitative study with a cross-sectional research design, using secondary data from the 2017 Indonesian Health Demographic Survey (IDHS). The study sample consisted of 5276 respondents. Data analysis used logistic regression statistical test. The results of the analysis showed that the percentage of use of modern contraceptive methods among WUS on the island of Sumatra was 85%. However, the types of long-term contraception are still low, namely IUDs (4.1%) and implants (10.1%), the most common being the use of 3-month injections (36.7%). The results of the multivariate analysis show that the factors that influence the use of modern contraceptive methods are education, work status, knowledge about family planning, place of residence, husband's support and support from health workers. With the dominant factor, namely husband's support, there is a 3.35 times chance of using modern contraceptive methods. To increase coverage of modern contraceptive use the government needs to improve services and develop effective IEC strategies for WUS and their partners."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Supriatna
"Perencanaan wilayah suatu daerah biasanya mengedepankan faktor ekonomi untuk pertumbuhan wilayahnya dibandingkan dengan faktor keseimbangan lingkungan termasuk keseimbangan ekosistem yang ada. Faktor bentang alam (lanskap) termasuk faktor yang kurang diperhatikan. Pengelolaan estuari tidak terlepas dari lanskap yang ada, sehingga diperlukan suatu lanskap yang berkelanjutan (sustainable landscape). Model lanskap yang berkelanjutan pada wilayah Estuari Cimandiri sangat diperlukan, dimana pada saat ini pada bagian utara Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri merupakan wilayah terbangun (pabrik, permukiman, gudang, lahan terbuka). Pada wilayah selatannya masih didominasi lahan pertanian. Tujuan umum dari riset ini yaitu membuat suatu model lanskap berkelanjutan pada wilayah estuari sebagai alternatif kebijakan, sedangkan tujuan khusus dalam riset ini: (1) mengkarakteristikan lanskap dan batas wilayah Estuari Cimandiri, (2) menilai hubungan Estuari Cimandiri dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakatnya, dan (3) merumuskan model lanskap yang berkelanjutan pada wilayah Estuari Cimandiri. Pada riset ini variabel yang dipakai adalah batas estuari (salinitas perairan, fisik wilayah, batas administrasi, dan jarak muara sungai ke tempat tinggal masyarakat), karakteristik (tipologi) lanskap, dan sosial ekonomi masyarakat. Analisis menggunakan konsep analisis citra penginderaan jauh, analisis spasial, analisis dinamika spasial, analisis statistik, dan analisis deskripsi. Riset ini menghasilkan model lanskap berkelanjutan dengan peta zona wilayahnya yang potensial dibangun (terbangun) dan wilayah yang prioritas dikonservasi pada wilayah Estuari Cimandiri.

Regional planning in one area usually prioritize economic factor compared to environmental factor, such as on its ecosystem balance. It can not be separated from the landscape characteristics. Estuarine management can not be separated from the existing landscape, so it require a sustainable landscape. Sustainable landscape model for Cimandiri Estuary is needed by northern part of the Cimandiri watershed where built up area (factories, warehouses, settlement, open space are very dominant), while the southern region is still dominated by agricultural land. The general purpose of the research is to create a model of sustainable landscape in the Cimandiri Estuary as an alternative policy. Special purpose in this research are: (1) to find analyze the characteristics of the landscape and boundary of Cimandiri Estuary, (2) to analyze the relationship between Cimandiri Estuary with social and economic conditions of its people, and (3) to create a formula model of sustainable landscapes in the region of Cimandiri Estuary. The variables used in this research are characteristic boundary (salinity waters, physical area, administration boundary, and distance from estuary to community residences), landscape characteristic (typology), and social and economic communities. The analysis used are the concept of remote sensing, spatial analysis, spatial dynamics, statistical analysis, and description analysis. This research created a model of sustainable landscapes with a map of potential built up area, and the priority area of conservation on the Cimandiri Estuaries."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>