Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
La Ode Arpai
"ABSTRAK
Masyarakat yang bekerja di sektor pertanian menghadapi tantangan, terlepas sektor pertanian merupakan penyumbang utama Produk Domestik Bruto Nasional dan sebagai profesi strategis di daerah pedesaan. Penelitian ini menggunakan teori Peter Evans yang melihat kehidupan ekonomi tidak berdiri sendiri, melainkan saling melekat antara aktor baik aktor pemerintah, ekonomi, maupun masyarakat sipil. Studi ini memfokuskan untuk menjelaskan peran dari upaya ketiga aktor dalam hal industri usaha pertanian padi di Desa Duriaasi, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen kebijakan. Di banyak daerah kondisi ekonomi petani tidak mencerminkan kesejahteraan sosial tetapi penelitian ini menemukan fakta sebaliknya. Hasil penelitian menemukan bahwa pendapatan petani Desa Duriaasi lebih tinggi dari Upah Minimum Provinsi Sulawesi Tenggara yang sebesar Rp. 2.003.000 . Masyarakat petani mendapatkan keuntungan Rp. 11.270.000/hektar dalam satu kali musim tanam 4 bulan atau sekitar Rp. 2.817.500 setiap bulan. Peran dari ke tiga aktor seperti pemerintah yang telah memberikan bantuan berupa benih, ketersediaan pupuk, dan alat teknologi pertanian, serta peran dari pelaku ekonomi pedagang yang telah mambantu petani dengan memberikan pinjaman modal serta peran masyarakat sipil P3A dan lumbung pangan , dianggap berhasil dan mampu mewarnai perkembangan ekonomi masyarakat petani padi menjadi positif.

ABSTRACT
People who rely upon agriculture sector for a living, have been facing barriers, although this sector is a major contributor to National Gross Domestic Product as well as a strategic profession in rural areas. This research applies Peter Evans theory to see that the economic life is not independent, but it is embedded to each other among government and economic actors as well as civil society. This study focuses on explaining the roles of those three actors rsquo efforts in the rice farming industry in Duriaasi village, Wonggeduku sub district, Konawe regency, Southeast Sulawesi Province. This study uses qualitative approach as a research method through data collection technique by means of observation, in depth interview and policy documents review desk study . The social welfare of farmers rsquo economic condition is commonly not reflected in many areas, but this research has revealed a different fact. The result of this research found that farmers income in Duriaasi village is higher than provincial minimum wage in Southeast Sulawesi which is set at IDR 2.003.000. Farmers get a profit of IDR 11.270.000 hectare in one planting season every 4 months or about IDR 2.817.500 per month. Those three actors rsquo roles such as the government that has given some supports by supplying seeds, fertilizer and hi tech agriculture equipment , the economic actors merchant who have helped those farmers by providing capital loans, and civil society water users association P3A and barns , are considered successful and able to lead the economic development of rice farmers in a positive way. "
2018
T51544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasya Amalia Oliviani Putri
"Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau dengan deposit nikel laterit terbesar di Indonesia, yang berkaitan erat dengan keberadaan East Sulawesi Ophiolite (ESO). Deposit nikel laterit merupakan hasil dari pelapukan batuan ultramafik yang ditemukan pada sekuen ofiolit, sehingga mengalami pengayaan unsur tertentu pada setiap profil laterit. Penelitian mengenai hubungan antara batuan induk terhadap karakteristik deposit nikel laterit yang dihasilkan masih jarang ditemukan sehingga sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batuan induk serta kaitannya terhadap karakteristik deposit nikel laterit yang terdapat di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara tepatnya di lapangan DS. Penelitian diawali dengan klasifikasi batuan induk berdasarkan data geokimia XRF dengan menggunakan pembelajaran mesin tersupervisi yang kemudian dilanjutkan dengan analisis petrografi dan mikro XRF pada setiap tipe batuan dasar yang ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersusun atas batuan ultramafik harzburgit tipe 1, 2 dan 3 yang dibedakan berdasarkan komposisi mineral utama. Dari hasil analisis data XRF setiap zona, didapatkan hasil bahwa persentase nikel tertinggi ditemukan pada profil saprolit lunak pada zona harzburgite tipe tiga yang didukung oleh kondisi kemiringan lereng.

Sulawesi is one of the islands with the largest nickel laterite deposits in Indonesia, which is closely related to the existence of East Sulawesi Ophiolite (ESO). Laterite nickel deposit is the result of weathering of ultramafic rocks found in ophiolite sequences, with certain element enrichment in each laterite profile. Research on the relationship between the source rock and the characteristics of the laterite nickel deposit is still rarely found, so it is very interesting for further research. This study aims to determine the source rock and its relation to the characteristics of laterite nickel deposits in Konawe Regency, Southeast Sulawesi, precisely in the DS field. The study began with the classification of the bedrock based on XRF geochemical data using supervised machine learning which was continued with petrographic and micro XRF analysis for each type of bedrock. Based on the research results, it is known that the research area is consisted of ultramafic harzburgite rocks types 1, 2 and 3 which are differentiated based on the composition of the major minerals. From the analysis of XRF data for each zone, the result shows that the highest percentage of nickel was found in the soft saprolite profile in the Harzburgite zone type three which was supported by morphological conditions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfan Alifi Anwar
"Pengukuran menggunakan metode ground-penetrating radar (GPR) dilakukan pada area dengan potensi keberadaan laterit nikel di Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode GPR memanfaatkan perbedaan permitivitas dialektrik material penyusun lapisan-lapisan pada zona laterit untuk mendelineasi batas antar lapisan. Berdasarkan interpretasi dari data penampang GPR pada area penelitian ditemukan zona yang terindikasi sebagai lapisan limonit yang ditunjukkan dengan pola reflektifitas berbentuk lapisan paralel dengan nilai amplitudo yang lemah, zona yang terindikasi sebagai lapisan saprolit yang ditunjukkan dengan pola reflektifitas hummocky dengan nilai kontras amplitudo yang tinggi. Topografi batas antar lapisan limonit-saprolit dan saprolit-bedrock kemudian digunakan untuk membuat model estimasi kontur batas lapisan bawah permukaan dengan bantuan data DEM Lidar. Dari data model estimasi kontur batas lapisan, nilai estimasi volume zona saprolit berhasil didapatkan.

A measurment using ground-penetrating radar method was done on an area with nickel laterite potential in Asera Subdistrict, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. GPR Method utilizes the difference between dielectric permittivity of constituent materials consisting each layer in the laterite zone to delineate boundaries between layers. Based on the interpretation of the GPR data slices in the research area, an indicated limonite zone was found shown in the radargram by paralleled layer reflectivity pattern with low amplitude, while the indicated saprolite zone was found shown in the radargram by hummocky reflectivity pattern with high amplitude contrast. The topography of layer boundaries between limonite-saprolite and saprolite-bedrock was used to create an estimation of subsurface layer boundary contour model with the help of Lidar DEM data. From the subsurface layer boundary contour model, an estimated value of saprolite zone volume was acquired."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sumpena
"Desa siaga merupakan salah satu program yang digulirkan Depkes.Komponen kesiapan menjadi salah satu faktor penting terhadap terlaksananya program desa siaga. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesiapan pengembangan desa siaga di Kabupaten Konawe Selatan,dengan menggunakan desain kualitatif untuk mengetahui informasi keberadaan komponen pengembangan desa siaga. Pengumpulan data dilakukan dengan metode diskusi kelompok terarah dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari Sembilan variabel yang harus dimiliki dalam pengembangan desa siaga,baru empat variabel yang sudah dimiliki. Kesimpulannya secara umum Kabupaten Konawe Selatan belum siap untuk pengembangan desa siaga. Dinkes Kabupaten diharapkan mampu meningkatkan pengadaan sarana prasarana Poskesdes yang sudah berjalan baik dan meningkatkan kemitraan dengan pemerintah kecamatan dan desa.

Village alert was one program that published by Health Departement. The readiness component be an important factor to implementate village alert programs. The objective of this study was to identify ?the readiness in village alert development at South Konawe district?, which used a qualitative method to get more information about availability of components of village alert development. Data collected with focus group discussion and in depth interview. The findings of this study showed that the village in South Konawe just have four variables from nine variables that must been available. The conclusion was South Konawe district have not been ready for village alert development. It is recommended for Health Departement to improve Poskesdes facilities that have been going on and to improve collaboration with village and sub district government.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T41274
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryadin
"Penelitian ini mengenai perubahan pelaksanaan dalam tradisi bercocok tanam padi di ladang masyarakat Tolaki secara tradisional yakni, monda?u. Tradisi lisan monda'u sebagai salah satu bentuk tradisi lisan dan sastra lisan yang belum memiliki dokumentasi secara tertulis. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah 'Bagaimana tradisi ritual monda?u masih menjalankan fungsinya, ketika mantra tidak lagi dilibatkan dalam masyarakat Tolaki'. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan perubahan fungsi dan makna yang terkandung dalam mantra monda'u pada proses pelaksanaan bercocok tanam padi ladang masyarakat Tolaki secara umum. Manfaat dari penelitian ini adalah memberi sumbangsi kepada generasi muda saat ini agar mereka lebih banyak mengetahui tentang betapa pentingnya mempertahankan suatu budaya dan tradisi yang sudah sejak dulu di lakukan oleh nenek moyang kita. Serta memberi sumbangsi pemikiran kepada pemerintah daerah khususnya di lingkup Departemen pendidikan dan kebudayaan. Dalam rangka pengembangan sastra lisan khususnya tentang tradisi lisan yang berada di Konawe yang mulai punah, penulis menggunakan metode etnografi, agar penulis dapat mengungkapkan tradisi lisan yang berada di masyarakat lokal Konawe yang berhubungan dengan perubahan fungsi mantra tradisi monda'u, perubahan pelaksanaan ritual, dan perubahan pewarisan mantra monda?u dengan menggunakan katakata atau tulis. Kemudian dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa konsep dan teori sebagai pendukung dalam tulisan ini, adapun konsep dan teorinya adalah: ritual, tradisi lisan, perubahan, pewarisan, dan formula.

This study regarding the implementation of changes in the tradition of rice farming communities in fields traditionally Tolaki ie, monda'u. Monda'u oral tradition as a form of oral traditions and oral literature that do not have written documentation. The problem addressed in this study is "How monda'u ritual tradition is still carrying out its functions, when the spell is no longer involved in the community Tolaki??. This study aims to reveal the changes in the function and meaning contained in monda'u spell on the implementation process of farming rice fields Tolaki society in general. The benefit of this study is to provide contributions to today's young generation so that they are more knowledgeable about the importance of maintaining a culture and tradition that has always been done by our ancestors. And giving thought to the local government contributions especially in the scope of the Ministry of education and culture. In order to develop oral literature, especially of the oral tradition that was in Konawe which became extinct, the author uses ethnographic methods, so that the author can express oral tradition that was in the local community Konawe associated with changes in the function of tradition monda'u spells, rituals change, and changes in inheritance monda'u spells using words or writing. Later in this study the author uses some of the concepts and theories as a supporter in this paper, while the concepts and theories are: rituals, oral traditions, changes, inheritance, and formulas.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Sarumaha
"Tesis ini menganalisis tentang Perbandingan Information System Success Model di Dalam Implementasi SISKEUDES 2.0 pada Desa Uete, Desa Wonua Mbae, Desa Nario Indah, dan Desa Analahumbuti Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara dan perbedaan performa pelaksanaan SISKEUDES 2.0 di empat desa tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis dengan jenis penelitian kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesuksesan implementasi SISKEUDES 2.0 di Desa Uete dan Desa Wonua Mbae rendah karena dari enam dimensi terdapat tiga dimensi yang indikatornya belum terpenuhi yakni Dimensi Kualitas Sistem, Minat Menggunakan/Penggunaan, dan Kepuasaan Pengguna. Pada Desa Nario Indah cukup karena terdapat dua dimensi yang indikatornya belum terpenuhi yakni Dimensi Minat Menggunakan/Penggunaan dan Kepuasan Pengguna. Sementara, pada Desa Analahumbuti rendah karena dari enam dimensi terdapat tiga dimensi yang indikatornya belum terpenuhi yakni Dimensi Kualitas Pelayanan, Minat Menggunakan/Penggunaan, dan Kepuasaan Pengguna Selain itu, perbedaan performa pelaksanaan SISKEUDES 2.0 di empat desa dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni Kepemimpinan, Komitmen, Komunikasi, Sumber Daya Manusia, dan Pelatihan.

This thesis analyzes the Comparison of the Information System Success Model in The Implementation of SISKEUDES 2.0 in Uete Village, Wonua Mbae Village, Nario Indah Village, and Analahumbuti Village, Konawe District, Southeast Sulawesi Province and differences in the performance of the implementation of SISKEUDES 2.0 in these four villages. This study uses a post-positivist paradigm and qualitative-descriptive research. The result of the study shows that the success rate of SISKEUDES 2.0 implementation in Uete Village and Wonua Mbae Village are low because there are three dimensions from six dimensions that does not meet the criteria namely System Quality, Use, and User Satisfaction. Nario Indah village is sufficient because two dimensions that do not meet the criteria namely Use and User Satisfaction. Meanwhile, Analahumbuti village is low because three dimensions do not meet the criteria namely Service Quality, Use, and User Satisfaction In addition, the differences in the performance of the implementation of SISKEUDES 2.0 at four villages were influenced by several factors, namely Leadership, Commitment, Communication, Human Resources, and Training."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinandhita Ardhana Suryafajar
"Lapangan Daerah Lainea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu, metode analisis geokimia air dan metode penginderaan jauh. Tujuan penelitian adalah menentukan daerah yang berpotensi dalam dilakukannya eksplorasi panas bumi lebih lanjut. Terdapat persebaran manifestasi panas bumi berupa air panas dan air dingin yang terdiri dari dari satu mata air dingin dan dua belas mata air panas. Pada analisis dari ketiga belas manifestasi permukaan panas bumi berdasarkan analisis geokimia air didapatkan bahwa tipe air panas bumi menunjukan tipe air bikarbonat. Sumber air panas bumi bersumber dari satu reservoir yang sama serta kondisi air panas berada di fase immature waters dan air panas berasal dari air meteorik. Berdasarkan geoindikator didapatkan zona upflow berada di titik APL-3. Pada metode penginderaan jauh mengintegrasikan antara data primer meliputi LST, NDVI, dan FFD serta data sekunder meliputi data geologi dan manifestasi permukaan. Melalui analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa terdapat dua area potensi panas bumi. Pertama, Area potensi A terletak pada Daerah Lainea dengan koordinat UTM 459539 – 459298 mE dan UTM 9516156 – 9515231 mN serta memiliki luas 256 hektar. Kedua, area potensi B terletak pada Daerah Kaendi dengan koordinat 455202 – 455542 mE dan 9517840 – 9517577 mN serta memiliki luas 26 hektar.

Lainea Region, South Konawe District, Southeast Sulawesi Province, is one of the many areas in Indonesia with geothermal potential. This research uses two methods—water geochemistry analysis and remote sensing method. This research aims to determine which area has the potential for further geothermal exploration. Firstly, there are distributions of geothermal manifestations in the form of hot and cold springs, consisting of one cold spring and twelve hot springs, respectively. Within the analysis of these thirteen manifestations of the geothermal surface according to the water geochemistry analysis, it was found that the geothermal water consists of bicarbonate water. The geothermal water source comes from the same reservoir, and the condition of the hot spring in the immature waters phase comes from the meteoric waters. Based on the geoindicator, there is an upflow zone at the APL-3 point. Secondly, through the remote sensing method—integrating the primary data such as LST, NDVI, and FFD with secondary data such as geological data and surface manifestations. This analysis obtains that there are two potential geothermal areas. First, Potential Area A, located in Lainea Region with the coordinate UTM 459539 – 459298 mE and UTM 9516156 – 9515231 mN, covers 256 hectares of the area. Second, Potential Area B is in Kaendi Region with the coordinates 455202 – 455542 mE dan 9517840 – 9517577 mN and covers 26 hectares."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Djuwita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Farhan Nugroho
"Pulau Sulawesi, terutama Halmahera, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah, merupakan daerah dengan sumber daya alam mineral nikel melimpah di Indonesia. Salah satu wilayah di Sulawesi Tenggara yang memiliki prospek nikel laterit adalah Konawe Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batas persebaran zona nikel laterit dengan menggunakan metode resistivitas yang dikorelasikan dengan data bor. Metode resistivitas yang digunakan adalah konfigurasi schlumberger yang memiliki kemampuan penetrasi hingga zona batuan dasar. Pengolahan resistivitas dilakukan dengan melakukan penggabungan data hasil sounding dilanjutkan dengan inversi data sehingga didapatkan penampang true resistivity 2-D. Hasil inversi ini kemudian akan dimodelkan dan dikorelasikan dengan data bor untuk menentukan batas zona laterit. Analisis resistivitas berdasarkan korelasi data bor pada 3 jalur interpretasi mengungkapkan adanya zona topsoil dengan resistivitas 177-2021 ?m, limonite dengan resistivitas 30-1245 ?m, saprolite dengan resistivitas 4-518 ?m, dan bedrock dengan resistivitas 55-927/m. Kedalaman topsoil terletak pada 0 m, limonite 1-6 m, saprolite 8-38 m, dan bedrock pada kedalaman 28-38 m. Selain itu, ketebalan lapisan topsoil adalah 1 m, limonite 1-5 m, dan saprolite 4-36 m. Dalam penelitian ini juga terdapat zona batuan dasar dengan nilai resistivitas rendah, yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi air.

Sulawesi Island, particularly Halmahera, Southeast Sulawesi, and Central Sulawesi, is an area abundant in nickel mineral resources in Indonesia. One of the regions in Southeast Sulawesi with prospects for lateritic nickel is North Konawe. This research aims to identify the boundaries of the lateritic nickel zone using resistivity methods correlated with borehole data. The resistivity method employed is the Schlumberger configuration, which allows for penetration into the bedrock zone. Resistivity data processing involves merging and inverting the data using software to obtain a 2-D true resistivity cross-section. The results of this inversion will be modeled and correlated with borehole data to determine the boundaries of the lateritic zone. Resistivity analysis based on borehole data correlation reveals the presence of a topsoil zone with resistivity ranging from 177 to 2021 ?m, limonite with resistivity ranging from 30 to 1245 ?m, saprolite with resistivity ranging from 4 to 518 ?m, and bedrock with resistivity ranging from 55 to 927/m. The topsoil depth is located at 0 m, limonite at 1-6 m, saprolite at 8-38 m, and bedrock at a depth of 28-38 m. Additionally, the thickness of the topsoil layer is 1 m, limonite ranges from 1 to 5 m, and saprolite ranges from 4 to 36 m. This research also identifies a bedrock zone with low resistivity values, attributed to a high water concentration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>