Ditemukan 83609 dokumen yang sesuai dengan query
Nicolaus Ferderio Padeng
"
ABSTRAKDalam mengalami sebuah ruang arsitektural, pengguna berupaya untuk berinteraksi dengan ruang melalui serangkaian proses persepsi menggunakan tubuhnya. Namun, ada saatnya interaksi yang terjadi tidak melibatkan pengguna secara utuh dengan ruang karena ruang tersebut mempunyai kriteria yang mengalienasi pengguna sehingga pengguna merasakan anxiety. Melalui kajian terhadap beberapa karya arsitektur, ditemukan tiga kriteria desain yang membuat pengguna merasakan hal ini; 1 Kurangnya sense of depth yang menciptakan axis bergerak 2 Kurangnya sense of edge antara ruang luar dalam 3 Komposisi desain yang cenderung aditif daripada subtraktif, adalah kriteria yang dapat menciptakan terjadinya anxiety. Tulisan ini diharapkan dapat membuka wawasan terkait desain dan respon pengguna.
ABSTRACTIn our effort of experiencing certain architectural space, we managed to interact with surrounding environment through process of perception with our body. Sometimes, this interaction process does not engage us as a design user because of certain criteria the design employs to alienate us and bring us to state of anxiety. After studying several designs and literature review, three main criterions were found to be the source of this non engaging experience 1 Lack of sense of depth which useful in creating axis of movement 2 Lack of sense of edge between inside and outside 3 Emphasize on additive composition than subtractive composition. I hope this research can be helpful in enlightening us about various user responses of certain architectural design."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Chichester, England: Academic Edition, 1999
724.6 POW
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Chichester: Wiley-Academy, 2001
724.7 LOW
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Spiller, Neil
West Sussex: Academy Group, 2001
724.6 SPI l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Corte Madera, C.A.: Gingko Press, 1999
724.6 VER
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Amanda Elmasyafiqa
"Masalah identitas selalu menjadi diskusi yang berlanjut di sejarah Arsitektur Indonesia. Untuk waktu yang lama, ide identitas selalu berubah dari satu periode ke periode lainnya, dan arsitektur tumbuh sesuai dengan masyarakat dan kejadian disekitarnya. Skripsi ini adalah penulisan yang deskriptif membahas identitas Arsitektur Indonesia; menemukan pola penentu selagi melihat sejarah Arsitektur Indonesia. Skripsi ini bertujuan untuk memahami lebih jauh tentang apa identitas Arsitektur Indonesia di era kontemporer, dan bagaimana identitas Arsitektur Indonesia diwakili di era saat ini dengan melihat beberapa bangunan yang baru saja direnovasi di Gelora Bung Karno sebagai contoh.
The matter of identity has always been an on-going discussion through out the history of Indonesian Architecture. For a long time now, the idea of identity changes from one period to the other, and architecture grows in accordance to its society and recent happenings. This thesis is a descriptive writing discussing the identity of Indonesian Architecture; finding a common denominator as we look through the history of Indonesian Architecture. This thesis aims to understand further on what identity of Indonesian Architecture is in the contemporary era, and how the identity of Indonesian Architecture is represented in the current era by looking at some of the newly renovated buildings in Gelora Bung Karno as examples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diah Mustikasari
"Skripsi ini membahas permasalahan yang timbul dari persepsi Boemipoetra terhadap Teater Utan Kayu yang terjadi di dalam kesusastraan kontemporer Indonesia. Boemipoetra dan Teater Utan Kayu merupakan komunitas di dalam kesusastraan kontemporer Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di sejarah kesusastraan Indonesia kontemporer.
Hasil penelitian menunjukkan tiga hal berikut. Pertama, ada dua isu yang dipersoalkan dalam permasalahan ini, yaitu anggapan adanya hegemoni oleh Teater Utan Kayu dalam kesusastraan Indonesia sebagai akibat politik kanonisasi dan anggapan Boemipoetra bahwa Teater Utan Kayu adalah agen-agen imperialisme Barat. Kedua, ada fenomena kekuasaan dalam permasalahan antara Boemipoetra dengan Teater Utan Kayu ini yang memunculkan perlawanan dari Boemipoetra. Ketiga, permasalahan yang timbul dari persepsi Boemipoetra terhadap Teater Utan Kayu ini adalah permasalahan yang masih kurang berdaya.
The focus of this study is problems that occur from Boemipoetra?s toward Teater Utan Kayu in contemporary Indonesian literature. Boemipoetra and Teater Utan Kayu are both communities in contemporary Indonesian literature. This study applies qualitative method. The purpose of the study is to examine the problems that occur in contemporary Indonesian literature.There are three results from this study. First, there are two issues in question by Boemipoetra against Teater Utan Kayu: the notion of hegemony as a result of political canonization in Indonesian literature and the notion of Teater Utan Kayu as western imperialist agent. Second, there is a phenomenon of power in Boemipoetra and Teater Utan Kayu?s problem. This leads to conflict by Boemipoetra against Teater Utan Kayu. Third, Boemipoetra and Teater Utan Kayu?s problem in contemporary Indonesian literature is still less powerful."
2014
S62003
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Didha Igasi Marindra
"Definisi permukaan adalah sebagai lapisan teratas ataupun terluar dari sesuatu. Dalam dunia arsitektur, permukaan berkaitan dengan bangunan sebagai produk utamanya. Oleh karena itu permukaan dalam arsitektur didefinisikan sebagai lapisan terluar dari bangunan, dengan muka/kulit/fasad/cover sebagai wujudnya. Permukaan memberikan tampilan pada bangunan dengan fungsi utama sebagai media representasi. Melalui permukaan, sebuah bangunan berkespresi baik secara arsitektural maupun fungsional. Wujud permukaan bangunan melalui suatu tahapan pembentukan sehingga mencapai hasil representasi yang diinginkan. Dalam usaha mewujudkan hal tersebut, permukaan berhubungan dengan penilaian visual akan kualitas yang dimilikinya. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi sifat maupun karakter yang ada pada permukaan bangunan dalam usaha merepresentasikan dirinya.
Surface defined as the outside/uppermost layer of something. In architecture, surface related to the building as its main product. Hence the surface in architecture is the outermost layer of the building and has face/skin/facade/cover as its form. As the outermost layer, the surface gives the appearance of the building with the main function as a medium of representation. Building express both architecturally and functionally through the surface. The form of surface pass through a stage formation to achieve the desired outcome of representation. Aiming this goal, surface deal with visual assessment of the quality it has. This study tried to identify the nature and character of the building surface in an attempt to represent itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47775
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bertens, K. [Kees]
Jakarta : Gramedia, 2006
190.9 BER f
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Donny Gahral Adian
Yogyakarta: Jalasutra, 2006
111 ADI p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library