Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mauza Pramordhavardhani Santoso
"ABSTRAK
Penelitian ini secara khusus membahas dan menganalisis tujuh manner poster karya Hideya Kawakita yang ditampilkan pada tahun 1974-1982. Kerangka Teori yang digunakan adalah teori semiotik Saussure berupa konsep signifier penanda dan signified petanda , serta berfokus pada metode penelitian sejarah. Analisis penelitian ini tidak terbatas hanya mengetahui makna dari tanda, yaitu berupa simbol dan ikon dalam manner poster, tetapi juga menganalisis sejarah ikon-ikon tersebut dan bagaimana kaitannya dengan Jepang. Hasil analisis tujuh manner poster yang dijadikan sumber data menunjukkan bahwa poster-poster tersebut dapat menggambarkan kondisi, masalah, dan perkembangan apa saja yang terjadi di Jepang pada kurun waktu setelah Perang Dunia II dan setelah mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

ABSTRACT
This research discussed about seven manner posters by Hideya Kawakita which were displayed in Japan 1974 1982 . The used Theoritical Structure is semiotics Saussure which is signifier and signified concept, also focusing on historical study method. The analysis of this study is not limited only to find out the meaning of signs such as symbols and icons in manner posters, but also analyzing the history of those icons and how they are related to Japan. The result of the analysis of seven manner posters which are used as data source shows that these posters can illustrate what kind of condition, problem, and development happened in Japan after the World War II and after experiencing rapid economic growth. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Anisyafira
"Penelitian ini membahas representasi pribumi yang dijadikan sebagai figur utama pada poster-poster Pasar Gambir 1926. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi pribumi yang ditampilkan pada poster Pasar Gambir tahun 1926. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Poster-poster yang dianalisis adalah poster utama dan juga empat poster terbaik dari kompetisi poster Pasar Gambir 1926. Analisis dilakukan mulai dari makna denotasi, makna konotasi, hingga didapatkan mitos dari setiap poster. Hasil dari penelitian ini adalah pribumi direpresentasikan sebagai golongan yang ikut berperan dalam mengisi dan meramaikan acara Pasar Gambir. Pribumi juga direpresentasikan sebagai golongan yang ikut berperan dalam perkembangan perekonomian Hindia Belanda pada awal abad ke-20 melalui kerajinan lokal yang dihasilkan.

This study discusses the representation of indigenous that were used as the main figure depicted in Pasar Gambir 1926 poster. The purpose of this study is to describe the indigenous representation in Pasar Gambir 1926 poster. This study uses theory of semiotics by Roland Barthes . The posters that are analyzed are the main poster and the four best posters from the Pasar Gambir 1926 poster competition. The analysis starts from the denotative meaning, connotative meaning, and the myths that exists from every poster. The result shows that the indigenous are represented as a group that played a role in Pasar Gambir. The indigenous are also represented as a group that played a role in the economic development of the Dutch East Indies in the early 20 centuries through local handicrafts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Puji Lestari
"Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan metafora bentuk substitusi dan komparasi eksplisit, serta pesan iklan yang terdapat dalam tajuk poster iklan berbahasa Jepang. Poster iklan yang digunakan sebagai data adalah iklan kuliner kota Onnagawa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan analisis komponen makna dan metafora. Berdasarkan hasil analisis, dari seluruh data yang berjumlah sembilan buah, diperoleh empat data yang mengandung metafora substitusi, dan diperoleh lima data yang mengandung metafora komparasi eksplisit. Penelitian ini menemukan bahwa pesan iklan yang mendominasi dari keseluruhan data adalah pesan mengenai 'kelezatan' dan metafora yang digunakan berkaitan dengan 'wanita'.

The purpose of this research is to explain the substitution and comparative metaphor and its delivered messages in Japanese advertisement posters. The corpus of this research are Onnagawa city's culinary advertisement posters. This research is a qualitative in nature and uses meaning component and metaphor analysis. Based on the result of analysis, out of nine examples, four use metaphorical substitutions, while the other five use explicit comparison metaphors. Most of metaphors has a message about 39 delicacy 39 and metaphors used in connection with 'women'.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raiza Putri Inara
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kawaii menurut Kinsella (1995) direpresentasikan dalam poster COVID-19 di Jepang dalam kurun waktu pandemi, yaitu dari tahun 2020 hingga 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang akan dianalisis merupakan tiga contoh poster kesehatan yang diambil dari tiga situs lembaga dan perusahaan yang berbeda. Ketiga poster akan dianalisis menggunakan teori semiotik oleh Roland Barthes (1967), dan hasil pemaknaannya menggunakan teori representasi menurut Stuart Hall (1997). Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa terdapat makna denotasi dan konotasi dari tanda yang muncul dalam poster tersebut. Representasi kawaii dalam poster digunakan untuk menarik perhatian pembaca, menghilangkan rasa takut dan menjadikan informasi yang terkandung dalam poster menjadi lebih mudah dimengerti.

This study aims to explain how kawaii according to Kinsella (1995) is represented within Japanese COVID-19 posters during the pandemic, which is from 2020 to 2021. A qualitative approach would be used in this study. The data used are three examples of health posters taken from three different institutions and companies' websites. The three posters will be analyzed using Roland Barthes’ theory of semiotics (1967), and the results further analyzed using Stuart Hall’s theory of representation (1997). The results of the study reveal that there are denotative and connotative meanings of the signs that appear in the poster. The representation of kawaii in such posters are used as an attention-grabber, to eliminate fear and to make the information contained within the poster easier to understand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Terzaghi, Karl
New York: ASCE, 1986
624.151 TER t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lifyanti Kurnia Khairani
"ABSTRACT
Jepang dikenal sebagai salah satu negara maju di dunia. Perkembangan Jepang dalam bidang teknologi sudah tidak diragukan lagi. Kemajuan teknologi Jepang sangat memudahkan masyarakatnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu tidak heran jika masyarakatnya sangat bergantung dengan teknologi. Selain itu, sikap masyarakatnya yang disiplin terhadap berbagai hal pun sudah diakui dunia. Dengan letak geografis yang rawan dengan bencana alam, menjadikan masyarakat Jepang sangat siap dan memiliki sikap yang tenang ketika menghadapi bencana. Bentuk dari kesiapan masyarakat Jepang pun tidak luput dari peran teknologi. Film Survival Family karya Yaguchi Shinobu menceritakan bagaimana masyarakat Jepang dapat bertahan hidup ketika teknologi tidak dapat digunakan. Dengan membedah film ini, penulis melihat representasi masyarakat Jepang dalam menghadapi bencana ketiadaan teknologi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan teori modernitas Anthony Giddens dan teori representasi Stuart Hall dan teori mise-en-scene. Hasil dari penelitian ini adalah film Survival Family merepresentasikan bahwa masyarakat Jepang tidak siap menghadapi bencana ketiadaan teknologi.

ABSTRACT
Japan is known as one of the developed countries with technology advancement that is highly undoubted around the world. The advancement of Japanese technologies greatly facilitate their people with their daily live routines which resulted to their dependence on technologies. In addition, Japanese discipline attitude towards various things has also been recognized by the world. With its geographical location being prone to natural disasters, Japanese society is very prepared and possess a calm attitude when facing disasters. These preparedness can not be separated from the role of technology. Survival Family, a movie directed by Yaguchi Shinobu, tells how Japanese people would survive when technology can not be used. The writer attemps to  examining this movie by seeing the representation of Japanese society when dealing with disasters in an environment absent of technology. This research used  descriptive analysis method, accompanied with Anthony Gidden`s modernity theory approach and Stuart Halls representation theory and the theory of mise-en-scene."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarno
"Poster film merupakan media promosi utama dan terdepan yang berhadapan langsung dengan target audiens dalam menyampaikan informasi pesan sebelum peluncuran sebuah film. Dengan demikian, maka visualisasi poster yang mencakup komponen bahasa verbal dan non verbal harus mendapatkan perhatian yang serius dalam perancangannya. Seperti halnya poster film 99 Cahaya di Langit Eropa yang secara perdana di rilis pada 5 Desember 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan ranah interdisipliner karena mampu memadukan berbagai disiplin ilmu dalam pembahasannya. Analisis kualitatif di sini berusaha melihat lebih dalam objek penelitian dengan konsep Islam sebagai landasan ideologis dalam pemaknaan tanda. Sedangkan metode yang digunakan sebagai pisau analisi dalam penelitian ini adalah metode semiotika Charles Sanders Peirce dengan konsep segitiga makna, di mana tanda dibentuk oleh hubungan segitiga yaitu representamen yang oleh Peirce disebut juga (sign) berhubungan dengan object yang dirujuknya. Nah, hubungan tersebut membuahkan interpretan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tampilan verbal dan visual dari film 99 Cahaya di Langit Eropa ini menjelaskan tanda-tanda kebudayaan dan kejayaan Islam di Eropa serta citra muslim yang sangat mulia serta mencerminkan keselarasan dan keserasian karakteristik tampilan visual poster film."
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Wiratma
"Die Gruenen merupakan partai yang menonjol pada Bundestagswahl 2021 (Pemilihan Umum Jerman 2021). Hal ini terlihat dari peningkatan perolehan suara Die Gruenen yang tertinggi di antara partai-partai lain dibandingkan dengan Bundestagswahl sebelumnya di tahun 2017. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan tersebut adalah poster kampanye yang berperan besar dalam proses politik di Jerman. Analisis semiotika dengan mempertimbangkan perspektif mitos oleh Barthes (1972) dan representasi oleh Hall (1997) dilakukan terhadap 16 poster kampanye Die Gruenen untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana poster kampanye Die Gruenen pada Bundestagswahl 2021 menyampaikan pesan partai dan ideologi apa yang terungkap dari cara penyampaian tersebut?”. Hasilnya, ditemukan bahwa Die Gruenen menggunakan karakteristik personalisasi, penjenamaan yang menonjol dengan adanya colour overlay, dan simplifikasi bahasa agenda partai. Semua unsur ini berbicara secara solid sebagai bahasa visual poster kampanye Die Gruenen kepada publik sehingga mencerminkan partai ini sebagai partai yang mengedepankan visi misi serta kepentingan publik.

In the 2021 Bundestagswahl (German General Election), the Green Party (Die Gruenen) stood out. This is proven by their highest votes gain among any other party compared to the 2017 election. A big part of their success was due to their campaign posters, which play a great role in German politics. To understand how these posters worked, a semiotic analysis was done to 16 of the Green Party’s posters using frameworks of Myth from Barthes (1972) and representation from Hall (1997). This study aims to shed some light on the question “How do the Green Party’s share their message through political campaign posters and what kind of ideas are they conveying?”. The study found that the Green Party's posters were effective because they used the characteristics of personalisation, their brand, especially bold colour overlay, and language simplification which made their political agendas more digestible. These strategies made the posters a powerful way to communicate with the public. They showed that the Green Party is deeply committed to its vision, mission, and the interests of the general public in Germany."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Afredite
"Film saat ini tidak lagi hanya berfungsi sebagai sarana hiburan semata, tetapi juga berpengaruh cukup penting dalam kehidupan masyarakat. Film saat ini sarat akan ideologi-ideologi yang dapat mempengaruhi suatu masyarakat, salah satunya adalah ideologi patriarki. Film-film yang mengandung ideologi patriarki seringkali lebih mengutamakan laki-laki dan mensubordinasikan perempuan. Banyak film yang merepresentasikan stereotip citra laki-laki dan perempuan menurut standar budaya patriarki, yang merepresentasikan citra laki-laki sebagai makhluk superior dan perempuan sebagai makhluk inferior. Namun sejak awal tahun 70an, dengan dipengaruhi adanya gerakan feminisme, banyak bermunculan film-film yang disutradarai oleh perempuan dan mengkritik budaya patriarki. Salah satunya adalah film M_nner karya Doris D_rrie yang dibuat pada tahun 1985. Dengan menggunakan analisis semiotika untuk memaknai tanda-tanda yang ada di dalam film, konsep maskulinitas, dan feminisme eksistensialis, skripsi ini berusaha memahami bagaimana citra laki-laki direpresentasikan dalam suatu film feminis, dan bagaimana kajian budaya feminis memandang citra laki-laki dalam film ini. M_nner adalah suatu film yang sarat akan kritik feminis terhadap budaya patriarki. Citra laki-laki dalam film ini ditampilkan secara ironi dan tidak sesuai dengan citra tradisional laki-laki yang berlaku di masyarakat. Dalam film ini, konstruksi citra laki-laki ideal dipandang sebagai usaha laki-laki untuk mempertahankan kekuasaannya atas perempuan.

Nowadays, film is no longer functioned solely as an entertainment. It gives a quite significant influence to the society. Film nowadays is full of ideologies which can influence a particular society. Patriarchal ideology is one of them. The films which are based on patriarchal ideology often put men in the first place and subordinate women. A lot of films which represent a stereotype of men and women's image from patriarchal cultural standard_s point of view represent men's image as a superior human being and women's image as the inferior one. However, a lot of films, affected by the feminist movement, have been directed by women and have criticised patriarchal culture since the early 70s. One of them is a film by Doris D_rrie, Manner, which was produced in 1985. Using semiotic analysis to decode the symbols found in the films, the concept of masculinity and existentialist feminism, this paper is trying to comprehend how men's image is being represented in a feminist film and how feminist culture review look at men's image in the film. Manner is a film full of feminist criticism towards patriarchal culture. Men's image in this film is presented ironically and unsuited for men's traditional image which applies in the society. In this film men's ideal image construction is viewed as men's effort to maintain his power over women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inggit Yullyani
"Pada masa penjajahan di Indonesia, poster merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk melakukan propaganda. Dalam penelitian ini, penulis mengambil korpus data berupa empat buah poster Belanda yang muncul pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1944-1945. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan deskriptif-analitis. Melalui penelitian ini, penulis ingin menjelaskan makna dari komponen gambar dan kalimat yang terdapat dalam poster dan menjelaskan pesan yang terkandung di dalamnya.
Hasil analisis menyimpulkan bahwa di dalam poster-poster ini terdapat ikon, simbol, dan indeks yang menunjukan bahwa Jepang sebagai penjajah atau penguasa, Hindia Belanda sebagai kaum terjajah serta Belanda sebagai kaum yang membela Hindia Belanda. Di dalam poster-poster tersebut terdapat beberapa teknik propaganda yang memperlihatkan kecerdikan bangsa Belanda guna merebut kembali hati masyarakat Hindia Belanda dengan menunjukan rasa simpati dan peduli melalui kata serta gambar dalam poster.

During the colonial period in Indonesia, the poster is one of medium that was widely used for propaganda. In this study, the author takes data corpus in the form of four Dutch poster that appeared during the occupation of Japan in 1944-1945. The method of this research is studying the literature and descriptive analyzing. Through this study, the author would like to explain the meaning of the images component and words component which are contained in the posters and to explain the message contained therein.
The results of the analysis conclude that in these posters, there are icons, symbols, and the indexes which show that the Japanese as occupiers or ruler, Dutch East Indies as the colonized as well as the Dutch as a defender for Dutch East Indies. In the posters mentioned, there are some propaganda techniques that show the ingenuity of the Dutch to regain the hearts of the Dutch East Indies people by showing sympathy and care through words and images in the poster.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>