Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107774 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvin Gus Abdurrahman Wahid
"ABSTRAK
Pembangunan kota baru mandiri Bumi Serpong Damai City yang berada di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan menyebabkan adanya perubahan pemanfaatan lahan dan adanya arus penduduk yang masuk ke kawasan ini. Hal ini berpengaruh kepada perkampungan asli yang termasuk dalam kawasan pembangunan BSD City, yaitu Lengkong Ulama, Lengkong Gudang, dan Lengkong Wetan. Alih fungsi lahan yang terjadi di kampung tersebut, dan juga perubahan proporsi penduduk perkampungan yang kemudian merubah kondisi sosial kampung-kampung di Kecamatan Serpong dapat tergambarkan pada tatanan spasial aktivitas berkumpul dari generasi ke generasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode obervasi lapang, in-depth interview dengan metode penetapan informan dengan cara snowballing, triangulasi sebagai upaya untuk memvalidasi jawaban informan melalui kajian pustaka, hasil observasi lapangan, dan jawaban informan lain mengenai topik yang sama. Hasil dari organisasi spasial yang terbentuk adalah adanya sistem gravitasi titik di lokasi-lokasi berkumpul untuk kegiatan keagamaan, adat-istiadat, musyawarah, dan kegiatan sosial. Kampung yang jauh dari kawasan pusat BSD City dan memiliki nilai kultural yang kuat seperti Lengkong Ulama secara umum mampu mempertahankan tatanan spasial kegiatan berkumpul yang dimiliki, hal ini dikarenakan perubahan pemanfaatan lahan yang tidak terlalu intensif di sekitar kampung dan proporsi penduduk warga asli yang masih lebih banyak. Berbeda dengan Lengkong Gudang dan Lengkong Wetan yang berada di dalam kawasan pusat BSD City, terjadi perubahan pemanfaatan lahan yang intensif dan proporsi penduduk pendatang yang lebih banyak, sehingga terdapat sistem gravitasi titik yang mulai memudar seperti kegiatan adat yang sudah tidak dilakukan.

ABSTRACT
Bumi Serpong Damai City, a New Town Development in Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan is causing many changes in land usage in its development area and also a flow of immigrants into this area. This phenomenon also causing several rural settlements or kampung in this area to change in terms of land usage and population proportions, these kampung, namely Lengkong Ulama, Lengkong Gudang and Lengkong Wetan. The mentioned changes in land usage and locals immigrants population proportions are affecting the social condition in communal and gathering activities within the kampung and can be explained by its spatial organization across generations. Methods in data gathering and data analysis in this research are done by qualitative methods, by utilising in depth interview with informant recruitment by snowballing sampling. Triangulation methods in analysis is used to achieve credibility of the information. The results are, spatial organization of point gravitation systems are often found in many place of prayers, admnistrative building, public area, and informal gathering places such as cafetaria or security posts, within the kampung. There are spatial variations between these three kampung and changes periodically alongside the development of BSD City. Kampung that retains it cultural value and have a consistent gravitational system is found far from BSD City 39 s first and central development area, while kampung that has a diminishing cultural value and fading point gravitational system are found within BSD City central development area."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Bayu Sudibyo
"Pengembangan kawasan kota telah mengubah kawasan terbelakang menjadi pusat bisnis (CBD). Dirancang pengembang ternama, kawasan CBD BSD tidak saja menarik dari sisi keberagaman fungsi ruang, tetapi juga menyimpan dinamika tersendiri. Dengan memadukan pendekatan produksi ruang Henry Lefebvre dan David Harvey, penelitian ini berjalan dalam alur kombinasi deskripsi wajah baru pengembangan kawasan kota di CBD BSD dan bagaimana wajah baru itu telah menghapus jejak historis sebuah kampung. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan visualisasi, penelitian ini membuktikan bahwa (1) Wajah baru kawasan CBD BSD menunjukkan fungsi ruang sebagai artikulasi keberadaan status sosial penghuninya dan ajang komodifikasi yang ditandai dengan pembaratan (westernisasi) kawasan dan penciptaan hunian prestisius eksklusif. Hadirnya pusat gaya hidup pada Kawasan CBD BSD menjadi sarana berbagai macam aktivitas bisnis. (2) Di balik masifnya pembangunan apartemen, tersimpan jejak-jejak relokasi sebuah kampung. Fenomena sosial ini telah menghapus jejak historis Kampung Sampora Kaler. Tanah warisan leluhur sebagai identitas kolektif warga Sampora Kaler tidak dapat dipertahankan, sehingga kehilangan makna historisnya. Fenomena di atas merupakan manifestasi sifat progresif kapitalisme yang menempatkan ruang sebagai komoditas strategis untuk keberlangsungan modal.

The development of urban spaces has transformed underdeveloped areas into Central Business Districts (CBD). Offering renowned developers, CBD BSD is not only attractive in terms of the diversity of its spaces, but it also holds unique dynamics. With Henry Lefebvre and David Harvey, this study combines the description of the new face and the developments of CBD BSD and how this new face is equipped with historical traces. Through qualitative consultations including interviews, observations and visualization methods, this research proves: (1) The new face of CBD BSD demonstrates space as an articulation of the social status of its residents and commodification as marked by the westernization of the area and the exclusive prestigious housing offered. The presence of a lifestyle center in CBD BSD has become a variety business facilities; (2) Behind the massive development of apartment, there are traces of village relocation. This social phenomenon has created the historical footprint of Sampora Kaler Village. The land of ancestral inheritance as the collective identity of Sampora Kaler's residents cannot be ordered, thus losing its historical meaning. The above phonomenon is a manifestation of the progressive nature of capitalism, which places space as a strategic commodity for the sustainability of capital."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Irfan
"ABSTRAK
Real Estate Bumi Serpong Damai (BSD) yang terietak di Barat kota Tangerang saat ini menghadapi persaingan yang sangat kompetitif dengan banyaknya pengembang menawarkan
produk perumahannya di wilayah Tangerang. Pengembang tersebut masuk dengan menawarkan pemukiman dengan skala kota dan konsep kota yang beraneka ragam pula. Tingkat persaingan yang cukup tinggi ini menyebabkan pesaing banyak menawarkan produk dengan harga murah. Pembeli juga mempunyai banyak altemative pilihan yang lebih banyak hingga ada tuntutan akan perumahan dengan fasilitas dan kondisi lingkungan yang lebih baik.
Adanya peraturan pemerintah mengenai lingkungan berimbang juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan mengingat selama ini segmen pasar yang dituju oleh Bumi Serpong
Damai merupakan multi segmen dimana pengembangan rumah cenderung dialokasikan kepada perumahan segmen menengah keatas.
Analisa SWOT yang dilakukan mengidentifikasikan adanya peluang untuk merebut pasar
segmen menengah kebawah disertai dengan kemampuan perusahaan untk membangun dan
mengembangkan perumahan untuk segmen tersebut dengan fasilitas yang disesuaikan. Ancaman ada pada segmen menengah ke atas dimana daya serap untuk segmen tersebut mengalami penurunan yang tajam sebagai akibat penurunan daya beli konsumen. Terbatasnya kredit sector konstruksi bagi pengembang merupakan ancaman perusahaan dalam pembiayaan. Dari hasil analisa dapat dilihat bahwa real estate Bumi Serpong Damai mempunyai kekuatan seperti reputasi sebagai pengembang kota mandiri pertama, luas lahan yang cukup besar. Lingkungan yang ramah dan fasilitas kota yang sangat lengkap. Kelemahan yang cukup menonjol dibandingkan Kompetitor adalah akses ke perumahan yang sering teijadi kemacetan, promosi yang tidak terarah, dantidak fokusnya manajemen Bumi Serpong Damai dalam membangun produk perumahan.
Alternatif-alternatif strategi didapatkan dengan menggunakan matriks- TWOS yang mencocokkan peluang atau ancaman yang ada dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
BSD. Dari alternatif-alternatif strategi tersebut akan dipilih strategi bersaing dengan menggunakan matriks perencanaan strategi secara kumulatif (QSPM). Pengembangan lahan baru
untuk pembangunan rumah sederhana mempakan salah satu strategi yang dapat dipertimbangkan
untuk menarik minat pembeli dari kalangan segmen menengah kebewah. Untuk rumah sederhana
bagi segmen tersebut pembangunan rumah dengan tipe kecil dilokasi baru dapat memberikan
keunggulan bersaing dalam harga mengingat harga tanah di lokasi BSD berada masih relatif lebih
murah dibandingkan lokasi perumahan pengembang lainnya yang semakin terbatas dan mahal.
Memfokuskan pengembangan dan pembangunan rumah sederhana dapat dijadikan strategi
perusahaan dalam mengantisipasi pergeseran pasar pembelian rumah dimana pertumbuhan daya
serap rumah sederhana tersebut cukup pesat dibandingkan rumah menengah keatas.
Penyediaan mmah sederhana dan sangat sederhana harus dilakukan dengan ikut
memperhatikan kebijakan-kebijakan pemerintah yang menjadi pengawas dalam pengelolaan
perumahan nasional. Menurunnya suku bunga Kredit Perumahan Rakyat membuka kesempatan
bagi masyarakat untuk memiliki rumah sehingga BSD perlu memikirkan lebih lanjut temtama
mengenai system pembelian agar semakin mudah.
Selain itu usaha meningkatkan inovasi, infrastruktur, fasilitas, dan lingkungan yang berkualitas harus disertai dengan media promosi yang tepat dan efektif . Sehingga memberikan kesan bagi konsumen terhadap rasa nyaman dan benar-benar menciptakan sebuah kota mandiri yang lengkap merupakan hal yang sangat penting mengingat semakin kompetitifnya tingkat
persaingan di dalam bisnis real estate. Karena dengan usaha tersebut maka kebutuhan konsumen terhadap sebuah konsep kota mandiri akan terpenuhi.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwina Novya
"Pembangunan kota mandiri pada hakekatnya adalah suatu proses penataan tata ruang dan pengembangan wilayah baru menjadi kawasan yang mempunyai berbagai perlengkapan. Pengembangan kota mandiri BSD yang mempunyai kemudahan dengan tersedianya berbagai jaringan jalan antar wilayah mengakibatkan meningkatnya mobilisasi dan perpindahan penduduk ke wilayah ini. Hal ini turut berdampak kepada wilayah di sekitar BSD yang ikut mengalami perubahan seiring dengan berkembangnya BSD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan penggunaan tanah di wilayah sekitar BSD berdasarkan jarak dari BSD. Metode analisa yang dipakai adalah analisis deskriptif untuk melihat perubahan penggunaan tanah di wilayah penelitian. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa BSD memberikan dampak bagi perubahan penggunaan tanah di wilayah sekitarnya, khususnya perubahan penggunaan tanah pemukiman."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S34060
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Syahbana Alamsyah
"Kepekaan tempat di kota-kota baru (new towns) tidak bisa disamakan dengan kota-kota yang memiliki sejarah panjang seperti kota dalam pengertian wilayah administrasi atau tempat spesial seperti kawasan yang dihuni penduduk asli. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kepekaan tempat di kota baru Bumi Serpong Damai (BSD) dan Jababeka. Dalam penelitian ini, kepekaan tempat dieksplorasi dari hubungan individu dengan tempat dan ikatannya dengan tempat. Penelitian ini mengeksplorasi kepekaan tempat untuk menemukenali identitas kota baru berdasarkan apa yang dipahami penduduknya. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan yang mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuatitatif (mix model). Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis isi kualitatif. Temuannya, kepekaan tempat BSD maupun Jababeka sama - sama bersifat kontinum, namun di BSD tendensinya lebih kuat. Eksplorasi kepekaan tempat di kedua tempat ini menunjukkan adanya kontestasi dalam mempengaruhi pemaknaan atas tempat dan adanya tendensi penerimaan identitas tempat yang spasial. Dalam konteks pengembangan brand kota, BSD dan Jababeka memiliki potensi untuk memanfaatkan identitas spasial dalam memperkuat identitas kompetitifnya masing-masing.

Sense of place for new towns cannot be equated with the sense of place for cities which has a long history and inhabited by the natives. This study aimed to explore the sense of place for Bumi Serpong Damai (BSD) and Jababeka in term of the individual place relationship and place bonding with the new towns. This study explored sense of place in order to identify the identity conceived by the residents. It used a mixed model that combined qualitative and quantitative approaches. Data was analyzed using qualitative content analysis. The findings of this study indicated that sense of place for BSD and Jababeka is a continuum though the tendency for BSD was stronger. Sense of place for both towns showed a competition in influencing the construction of meaning and a tendency to adopt spatial place identity. In the context of city branding development, BSD and Jababeka each has the potentials in taking advantage of spatial identity for strengthening their competitive advantages."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T45535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Ardinata
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui wilayah harga tanah di Kota Tangerang Selatan berdasarkan keinginan masyarakat (Harga Tanah Aktual), harga yang ditetapkan oleh pemerintah (Harga NJOP) dan harga pendugaan yang merupakan hasil perhitungan statistik (harga estimasi).
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi wilayah harga tanah Aktual, NJOP dan Estimasi dipengaruhi oleh jarak terhadap pintu tol, jarak terhadap jalan arteri, terletak pada pemukiman teratur dan jarak terhadap fasilitas umum kesehatan. Faktor wilayah terbangun/tidak terbangun merupakan faktor penentu Harga Tanah Aktual dan Estimasi namun tidak berpengaruh terhadap Harga Tanah NJOP. Sedangkan jarak terhadap Fasilitas keamanan dan pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap Harga Tanah NJOP namun tidak berpengaruh terhadap Harga Tanah Aktual dan Estimasi.
Model Estimasi Spasial Harga Tanah Objektif adalah akan semakin tinggi apabila terletak dekat pintu tol, dekat jalan arteri, dekat fasilitas umum kesehatan dan terletak pada wilayah terbangun dengan pemukiman yang teratur. Status tanah, karateristik wilayah dan jarak fasilitas keamanan tidak berpengaruh terhadap model estimasi spasial harga tanah objektif. Apabila karakteristik wilayah bersifat desakota dikeluarkan dari model, maka karakteristik wilayah (bersifat perkotaan dan perdesaan) akan berpegaruh terhadap fluktuasi Harga Tanah Objektif. Jadi profil karakter desakota justru cendrung membiaskan Harga Tanah di Kota Tangerang Selatan.

Objective of this research is to make a map of the land price in South Tangerang City based on 3 prices, i.e.: the prices determined by the public (actual land prices), the prices determined by the government (NJOP), and the prices as the results of statistical modeling (estimation prices).
The results of this research show that the spatial pattern of land prices (actual land prices, NJOP land prices, estimation land prices) are influenced by the distance from the gate of high way, the distance from artery road, location at proper/not proper residence, and the distance from public health facility.
The model of objective estimation land price is higher in the location where the land is closer to the gate of high way, to the artery road, to the public health facility, and in the developed area, with proper residence. The land status, the characteristic, and the distance from security facility do not give effects to the objective land prices. If the observations with characteristic rural-urban are not included in the model, this explanatory variable (characteristic of the area) contributes significantly to the land prices. In other words, characteristic ruralurban causes the bias to the land price of South Tangerang City.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30147
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hermanto
"Tesis ini membahas tentang Manajemen Sekuriti Fisik di ITC BSD Serpong. Perhatian utama dalam penulisan tesis ini adalah bahwa kegiatan pengamanan pusat di perbelanjaan ITC BSD Serpong dilakukan dengan menggunakan sistem pengamanan swakarsa. Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, pengamatan terlibat dan wawancara berstruktur dan tidak berstruktur. Hasil penelitian menunjukan: 1) Kegiatan pengamanan di ITC BSD Serpong dilakukan oleh tenaga Satpam yang berasal dari tenaga outsourcing PT. SOS. Kegiatan yang dilakukan selama 24 jam penuh, dan sistem pelaksanaannya akan berpedoman pada standar pengamanan baku yang telah ditetapkan oleh manajemen gedung, 2) Chief merupakan pucuk pimpinan dari satpam di ITC BSD Serpong, dibawah Chief Danton, dibawah Danton Danru dan dibawahnya adalah anggota Satpam pelaksana, 3) Langkah-langkah kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh satpam ITC BSD Serpong: (a) Penyusunan Rencana Kegiatan Pengamanan; (b) Kegiatan koordinasi; (c) Kegiatan pengawasan; dan (d) Pelaporan dan Evaluasi, 4) Personil satpam dibekali dengan berbagai pelatihan dibidang keamanan seperti pelatihan bela diri, pelatihan tongkat dan borgol maupun pelatihan simulasi penanganan kebakaran yang dilaksanakan sebulan sekali, 5) Dalam kegiatan pengamanan fisik di ITC BSD Serpong, telah terbentuk pola hubungan yang terjadi antara anggota satpam dengan pihak lain seperti pola hubungan dengan Manajemen ITC BSD Serpong, pola hubungan dengan karyawan pengelola gedung, pola hubungan dengan penyewa property/tenant; pola hubungan dengan tamu/pengunjung; dan pola hubungan dengan warga masyarakat sekitar. 6) Kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh satpam ITC BSD Serpong mendapatkan pengawasan dari Polsek Metro Serpong, meliputi: koordinasi, penjagaan, pengawalan, patroli dan Tempat Kejadian Perkara (TKP). Implikasi kajian dari tesis ini adalah: (1) diperlukan suatu manajemen pengamanan fisik yang sistematik dan logis sesuai dengan kaidah organisasi pengamanan modern; (2) Pengoptimalam terhadap berbagai perlengkapan pengamanan yang ada; (3) perlunya penambahan peralatan pengamanan; (4) Perlunya pendidikan dan pelatihan sistem pengamanan yang berkesinambungan; (5) Pengintensifan pelaksanaan koordinasi antara satpam ITC BSD Serpong dengan Polsek Metro Serpong.

This thesis discusses Management of Physical Security at ITC BSD Serpong. The main subject of this thesis is security activity at the ITC BSD Serpong shopping center applying self-managed security system. The approach applied in this research is the qualitative method with ethnographic approach. Data were collected through observations, participatory observation, and structured and non-structured interviews. The research found that: 1) security activities at ITC BSD Serpong were performed for 24 hours by security officers outsourced from PT SOS and applies a security standard stipulated by the building management 2) Chief is the top command of the security unit at ITC BSD Serpong subordinating Chief Danton, Danton Danru and security members 3) security measures performed by security officers of ITC BSD Serpong: (a) to Prepare Security Activity Plan (b) Coordination Activities (c) Monitoring Activities and (d) Reporting and Evaluation 4) Security personnel are trained on martial arts, stick training, and handcuff trainings as well as fire handling simulation held once a month 5) in the physical security activities at ITC BSD Serpong have formed patterns of relationships between security members and other parties such as the Management of ITC BSD Serpong, building management employees, property tenants, guests/visitors, and local communities and 6) security activities performed by ITC BSD Serpong is supervised by the Serpong Metropolitan Sector Police (Polsek Metro Serpong) in relation to coordination, guarding, escorting, patrol, and site of crime (Tempat Kejadian Perkara/TKP). Implications of this thesis study are: (1) the need for a systematic and logic management of physical security in consistent with the principles of modern security organization (2) optimization of all available security equipment (3) the need for additional security equipment (4) the need for sustainable security system educations and trainings and (5) the need for more intensive coordination between the security unit of ITC BSD Serpong and Polsek Metro Serpong."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30194
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Nugroho
"ABSTRAK
Dengan semakin banyaknya pembangunan kawasan pemukiman baru di sekitar kata besar di Indonesia, dapat dilihat sebagai sumber bangkitan perjalanan baru bagi jalan yang ada.
Studi ini bertujuan melakukan pendekalnn estimasi pola bangkitan perjalanan dari kawasan terpadu dimana dalam kasus ini adalah kawasan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai.
Dengan menggunakan regresi linier dalam penurunan model-model matematika diharapkan dapat diidentifikasikasi karakteristik dari variabel bebas yang sesuai dengan kondisi daerah studi.
Pengumpulan data dilakukan dengan survei wawancara terhadap 1575 responden dari 318 keluanga. Faktor-faktor yang diamati meliputi: jumlah anggota keluarga, pemilikan kendaraan bermotor, maksud perjalanan.

"
1996
S35053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S33577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Lamonda
"Kota Tangerang Selatan merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk tertinggi di Provinsi Banten yang menjadikan pertumbuhan lahan terbangun eksisting tinggi dan cepat sehingga dapat menurunkan daya dukung lahan eksisting sehingga membuat prediksi daya dukung lahan eksisting. Penataan lahan perlu dilakukan agar daya dukung lahan yang ada dapat diketahui sebelum mencapai ambang batas aman. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan perubahan ruang terbuka tahun 2008-2018 dan model dinamika spasial daya dukung lahan di Kota Tangerang Selatan.
Penelitian ini menggunakan data populasi tahun 2008-2018, citra Landsat 5 TM (2008), dan citra Landsat 8 OLI (2013 dan 2018). Prediksi daya dukung lahan dilakukan pada tahun 2008-2100 dengan menggunakan metode sistem dinamik berdasarkan keterkaitan antara kebutuhan lahan berdasarkan pertumbuhan penduduk dan ketersediaan lahan berdasarkan lahan terbangun, yang kemudian dilihat perkembangannya secara spasial menjadi dinamika spasial. model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2025 daya dukung lahan di Kota Tangerang Selatan telah mencapai 30% dan pada tahun 2056 daya dukung lahan tersebut sudah tidak mendukung lagi.

Tangerang Selatan City is a city with the highest economic growth and population growth in Banten Province, which makes the existing land development high and fast so that it can reduce the carrying capacity of the existing land so that it makes predictions of the carrying capacity of the existing land. Land structuring needs to be done so that the carrying capacity of the existing land can be known before reaching the safe threshold. The purpose of this research is to produce changes in open space in 2008-2018 and a model of spatial dynamics of land carrying capacity in South Tangerang City.
This study uses population data for the years 2008-2018, Landsat 5 TM imagery (2008), and Landsat 8 OLI imagery (2013 and 2018). Prediction of the carrying capacity of land was carried out in 2008-2100 using a dynamic system method based on the relationship between land needs based on population growth and land availability based on built-up land, which then saw its development spatially into spatial dynamics. model.
The results show that in 2025 the carrying capacity of the land in South Tangerang City has reached 30% and in 2056 the carrying capacity of the land is no longer supportive.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>