Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhri Hadi
"Kota Pariaman merupakan salah satu kota di Indonesia yang terindikasi rawan terhadap bencana tsunami dikarenakan lokasinya yang berada di pinggir pantai serta berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Desa pesisir Kota Pariaman yang menghadap langsung ke lepas laut membuat desa pesisir tersebut semakin rentan terhadap tsunami. Oleh karena itu, diperlukan penelitian kerentanan wilayah terhadap tsunami guna meminimalkan kerugian akibat bencana.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola kerentanan wilayah terhadap bencana tsunami. Kerentanan wilayah dilihat dari keterpaparan, sensitivitas, serta ketahanan. Keterpaparan dilihat dari ketinggian, jarak dari garis pantai, lereng, dan jarak dari sungai. Sensitivitas dilihat dari jumlah penduduk, dan kualitas bangunan. Ketahanan dilihat dari persepsi dan pengetahuan mitigasi bencana, serta sosialisasi mitigasi bencana. Setiap komponen tersebut kemudian ditampalkan dengan teknik overlay skoring dan pembobotan sehingga diperoleh kerentanan wilayah terhadap tsunami. Pola spasial kerentanan wilayah terhadap tsunami dapat diperoleh dari kerentanan wilayah tersebut dengan menggunakan nearest neighbor analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan Rendah lebih mendominasi, kemudian diikuti oleh Sedang dan Tinggi. Tingkat kerentanan Rendah terhadap tsunami berada di kelompok permukiman selatan dengan tingkat keterpaparan Sedang, sensitivitas Rendah, dan ketahanan Tinggi dengan pola seragam.

Pariaman city is one of cities in Indonesia that is indicated prone to tsunami due to its location which is directly adjacent to the Indian Ocean. The coastal villages of Pariaman City that faces directly to the offshore makes the coastal villages more vulnerable to tsunamis. Therefore, it is necessary to study the vulnerability of the region to the tsunami to minimize disaster losses.
This study aims to see the pattern of regional vulnerability of tsunami. The vulnerability of this region is seen from exposure, sensitivity, and resillience. Exposure is seen from the elevation, distance from shoreline, slope, and distance from river. Sensitivity is seen from total population, and building quality. Resilience is seen from perception and knowledge of tsunami mitigation, and socialization of tsunami mitigation. Each component is overlaid with overlay techniques scoring and weighting to obtain the vulnerability of the region to the tsunami. Spatial patterns of regional vulnerability to tsunamis can be seen from the vulnerability of the region using nearest neighbor analysis.
The results showed that Low vulnerability level is dominated, followed by Moderate and High . Low level is located in the southern settlement group with Moderate exposure, Low sensitivity and High resilience with dispersed pattern.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Pauza Pratiwi
"ABSTRAK
Kota Pariaman merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki kejadian gempa bumi yang sangat tinggi baik dari darat maupun dari bawah laut. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Pariaman berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang menjadi tempat pertemuan dua lempeng tektonik yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Tingkat kegempaan di bawah laut yang tinggi dapat memicu bencana tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model dinamika spasial kawasan rawan tsunami di Kota Pariaman, kemudian dengan menggunakan metode Cellular Automata Markov Chains (CA-MC) model tersebut digunakan untuk memodelkan kawasan rawan tsunami di Kota Pariaman tahun 2030 berdasarkan faktor pendorong yang diberikan kepada model. Faktor pendorong yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketinggian kawasan, kemiringan lereng, jarak dari garis pantai, jarak dari jalan raya, dan jarak dari sungai. CA-MC merepresentasikan tutupan lahan yang berubah tergantung pada sel tetangganya. Setelah model dihasilkan, model tersebut dianalisis berdasarkan RTRW Kota Pariaman tahun 2030 untuk membandingkan hasil model tersebut dengan RTRW eksisting. Untuk mendapatkan daerah rawan tsunami, model tutupan lahan tahun 2030 dilapisi dengan peta rawan tsunami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun 2018 hingga tahun 2030 telah terjadi peningkatan wilayah rawan tsunami dengan kelas rendah, sedang, dan tinggi di kawasan pemukiman.
ABSTRACT
Pariaman City is one of the cities in Indonesia which has a very high incidence of earthquakes both from land and from under the sea. This is because the Pariaman City area is directly adjacent to the Indian Ocean which is the meeting place for two tectonic plates, namely the Eurasian Plate and the Indo-Australian Plate. The high level of seismicity under the sea can trigger a tsunami disaster. This study aims to analyze the spatial dynamics model of tsunami prone areas in Kota Pariaman, then by using the Cellular Automata Markov Chains (CA-MC) method the model is used to model the tsunami prone areas in Kota Pariaman in 2030 based on the driving factors given to the model. The driving factors used in this study are the height of the area, the slope of the slope, the distance from the coastline, the distance from the road, and the distance from the river. CA-MC represents land cover that changes depending on neighboring cells. After the model is generated, the model is analyzed based on the RTRW for Kota Pariaman in 2030 to compare the results of the model with the existing RTRW. To get a tsunami prone area, the land cover model for 2030 is overlaid with a tsunami hazard map. The results show that from 2018 to 2030 there has been an increase in tsunami-prone areas with low, medium, and high classes in residential areas."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilza Ikhsanti
"

Kota Pariaman berada di pantai barat Pulau Sumatera yang kondisi geografisnya berada dekat dengan jalur seismik patahan Semangko (Semangko Fault) yaitu berupa patahan Barat Sumatera yang memanjang dari utara ke selatan dan zona penunjaman lempeng yang berada di dasar laut yaitu pertemuan antara dua lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko tsunami pada wilayah pesisir Kota Pariaman. Metode yang digunakan yaitu pemodelan, pembobotan serta overlay data bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar daerah pesisir Kota Pariaman berada pada tingkat risiko tsunami sangat tinggi, dengan luas sebesar 466,40 Ha atau 37% dari total luas wilayah bahaya. Tingkat risiko tsunami tinggi seluas 330, 39 Ha, tingkat risiko tsunami sedang seluas 348,41 Ha, risiko tsunami rendah seluas 109,80 Ha dan risiko tsunami sangat rendah seluas 3,56 Ha. Pada tingkat risiko tsunami sangat tinggi terdapat satu desa yang mendominasi yaitu Desa Taluk dengan tingkat risiko tsunami seluas 97,94 Ha.

 


Kota Pariaman is a coastal city in West Sumatera which is located near the seismic fracture. The Semangko fracture consists of the Sumatran fault that extends from north to south and the subduction zone of the plate is located at the base where the two Indo-Australian plates meet. This study aims to determine the level of tsunami risk assesment in the Pariaman City Coastal region. The method used in this research were modelling method, weighting method, and overlay method. Analysis has shown that much of the coastal area of Pariaman City is at a very high risk of tsunami with 466,40 Ha or 37 % of the total area of tsunami hazard area. Tsunami risk level at high about 330,39 Ha area, risk level at middle about 348,41 Ha, risk level at low about 109,80 Ha and tsunami risk level at very low about 3,56 Ha. At tsunami risk levels there is one dominating village in Taluk with 97.94 Ha total area of tsunami risk.

 

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Subiyanto
"Kota Bandar Lampung merupakan salah satu wilayah Indonesia yang memiliki tingkatan ancaman bencana tsunami yang tinggi, hal ini dikarenakan posisi Kota Bandar Lampung yang relatif berada dekat lokasi pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia yang relatif aktif. Selain ancaman bencana gempabumi dan Gunung Krakatau yang juga berpotensi membangkitkan gempa yang disertai dengan tsunami. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa potensi bahaya bencana tsunami di pesisir Kota Bandar Lampung diperoleh prediksi jarak run up rendaman tsunami mencapai ketinggian 20 meter di atas permukaan laut, mencakup 4 kecamatan yaitu (Kecamatan Bumi Waras, Kecamatan Panjang, Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Teluk Betung Timur). Metode yang digunakan adalah Cell Based modelling menggunakan tool model builder dalam Arc GIS dengan analisa grid raster 1 meter sehingga dapat menampilkan dan menjelaskan secara details atribut yang ada pada wilayah tersebut. Kondisi eksisting penggunaan lahan dapat dilihat dari citra Quick Bird yang memiliki resolusi tinggi 0,6 meter.
Hasil analisis Tingkat kerentanan terhadap tsunami di Kota Bandar Lampung, di Kecamatan Bumi Waras memiliki tingkat kerentanan tertinggi pada kelurahan Bumi Waras seluas 85,62 Ha. Kecamatan Panjang di kelurahan Pidada seluas 30,16 Ha. Kecamatan Teluk Betung Selatan memiliki tingkat kerentanan tertinggi pada kelurahan Pesawahan seluas 0.02 Ha dan Kecamatan Teluk Betung Timur di kelurahan Kota Karang seluas 32,11 Ha.

Bandar Lampung is an area in Indonesia which has a high level of Tsunami threat. It is due to the position of Bandar Lampung which is located relatively near the meeting point of Indo-Australian plate dan the Eurasian plate; both are plates are relatively active. Other causes are earthquake threat and the existence of Krakatoa which is potential to generate earthquakes which are followed by a Tsunami. The data analysis showed that the potential Tsunami hazard in the coastal city of Bandar Lampung is the predicted distance run up the marinade tsunami that reached a height of 20 meters above sea level. Potential hazards include four districts, i.e. Bumi Waras District, Panjang District, South Teluk Betung District, and East Teluk Betung District. The research method is Cell-Based modeling, the one using the tool model builder in Arc GIS with 1 meter raster grid analysis, which can show and explain in detail the attributes that exist in the region. From Quick Bird image that has of 0.6 meter resolution, the existing condition of the land use can be clearly seen.
The results of the analysis showed the vulnerability of Tsunami in the city of Bandar Lampung. The results showed that Bumi Waras District has the highest vulnerability level at Bumi Waras Subdistrict with an area of 85.62 Ha. Panjang District has the highest level of vulnerability at Pidada Subdistrict with an area of 30.16 ha. South Teluk Betung District has the highest level of vulnerability at Pesawahan Subdistrict with an area of 0,02 Ha. East Teluk Betung District has the highest level of vulnerability at Kota Karang Subdistrict with an area of 32.11 Ha."
Lengkap +
2015
T44490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allysa Nabila Pratiwi
"ABSTRAK
Pesisir Bayah merupakan salah satu wilayah di Pantai Selatan Pulau Jawa yang berpotensi terdampak oleh tsunami akibat gempa bumi. Tingkat kerentanan wilayah terhadap tsunami dikaji berdasarkan aspek keterpaparan, sensitivitas, dan ketahanan dengan menggunakan metode skoring dan overlay peta berbasis grid yang diawali dengan penerapan metode Analytical Hierarchy Process AHP untuk menentukan bobot masing-masing variabel. Wilayah penelitian berada pada ketinggian 0-25 mdpl, yang secara administratif terletak di empat desa di pesisir Bayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kerentanan wilayah terhadap tsunami dengan menggunakan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kerentanan wilayah terhadap tsunami di Pesisir Bayah dari pesisir pantai semakin meningkat ke arah pusat permukiman, selanjutnya menurun seiring dengan peningkatan elevasi dan jarak dari pantai. Kerentanan wilayah terhadap tsunami di wilayah penelitian didominasi oleh wilayah kerentanan sedang yang mencakup 65,59 dari total luas wilayah penelitian. Kerentanan wilayah sedang ditandai dengan keterpaparan sedang hingga tinggi, sensitivitas sedang hingga tinggi, dan ketahanan rendah hingga sedang. Kerentanan wilayah rendah seluas 32,05 total luas wilayah penelitian dan kerentanan wilayah tinggi seluas 2,36 total luas wilayah penelitian. Kerentanan wilayah terhadap tsunami pada tingkat desa secara berurutan dari tertinggi hingga terendah adalah Desa Bayah Barat, Desa Sawarna, Desa Darmasari, dan terakhir Desa Sawarna Timur.

ABSTRACT
Bayah coastal area is one of the areas in south coast of Java Island which can be potentially affected by the tsunami caused by tectonic earthquake. The region vulnerability level towards tsunami is assessed based on aspects of exposure, sensitivity, and resilience by using the scoring and map overlay method based on grid which begins with the application of Analytical Hierarchy Process AHP method to determine the weight of each variables. The study area is located at an elevation of 0 25 meters above the sea level, administratively located in four villages in Bayah coastal area. This study aims to analyze vulnerability pattern towards tsunami using spatial and descriptive analysis. This study shows that region vulnerability pattern towards tsunami in Bayah Coastal Area is increasing from the coast lead up to settlements and concurrently decreasing with the enhancement of elevation and distance from coast. The region vulnerability towards tsunami in study area is dominated by moderate vulnerability area which encompasses 65,59 of the total study area. Moderate vulnerability area is known for low to moderate exposure, moderate to high sensitivity and low to moderate resilience. The low vulnerability area is about 32,05 of the total study area and the high vulnerability area is about 2,36 of the total study area. Region vulnerability towards tsunami at village level in sequence from highest to lowest is Bayah Barat, Sawarna, Darmasari, and lastly Sawarna Timur."
Lengkap +
2017
S67773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novida Dara Rezita
"[Wilayah pesisir selatan Pulau Jawa memiliki potensi ancaman gelombang tsunami akibat gempa tektonik termasuk Pantai Ujunggenteng yang terletak di pantai selatan Kabupaten Sukabumi. Tingkat Kerentanan wilayah terhadap tsunami di Pantai Ujunggenteng dikaji berdasarkan aspek keterpaparan, sensitivitas, dan ketahanan melalui penerapan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dikombinasikan dengan analisis spasial berbasis grid serta dilakukan verifikasi lapangan pada 37 titik survei. Kerentanan wilayah terhadap tsunami di daerah penelitian menggunakan metode AHP didominasi oleh kelas kerentanan tinggi. Kerentanan wilayah tinggi terdapat pada sepanjang pesisir pantai bagian selatan dan beberapa di pesisir pantai barat daerah penelitian dengan jumlah grid414 atau berkisar 73% dari seluruh jumlah grid. Kerentanan wilayah sedang terdapat pada bagian tengah, timur dan beberapa di pesisir barat daerah penelitian dengan jumlah grid 123 atau berkisar 22% dari seluruh jumlah grid. Sedangkan kerentanan wilayah rendah terdapat dibagian utara dan beberapa di tengah daerah penelitian dengan jumlah grid 27 atau berkisar 5% dari seluruh jumlah grid.;Java's southern coastal areas have potential threat of a tsunami caused by tectonic earthquake including Ujunggenteng beach located in the south coast of Sukabumi. The vulnerability levels of the region to the tsunami in Ujunggenteng beach are assessed based on aspects of exposure, sensitivity and resilience through the application of Analytical Hierarchy Process (AHP) combined with grid-based spatial analysis and verification from field surveys at 37 points. The vulnerability of the region to tsunami in study area with AHP method is dominated by high vulnerability class. There are areas of high vulnerability in the western part along the coast and southern coast area of ​​study with number of grids 414 or about 73% of the total grid. The moderate vulnerability of the region is located on the central, eastern and some western part of coastal in the study areas with 123 grids or about 22% of the total grid. While there is a lower susceptibility region in the north and some in the middle of the study area with the number of grids are 27, or about 5% of the total grid.
, Java's southern coastal areas have potential threat of a tsunami caused by tectonic earthquake including Ujunggenteng beach located in the south coast of Sukabumi. The vulnerability levels of the region to the tsunami in Ujunggenteng beach are assessed based on aspects of exposure, sensitivity and resilience through the application of Analytical Hierarchy Process (AHP) combined with grid-based spatial analysis and verification from field surveys at 37 points. The vulnerability of the region to tsunami in study area with AHP method is dominated by high vulnerability class. There are areas of high vulnerability in the western part along the coast and southern coast area of ​​study with number of grids 414 or about 73% of the total grid. The moderate vulnerability of the region is located on the central, eastern and some western part of coastal in the study areas with 123 grids or about 22% of the total grid. While there is a lower susceptibility region in the north and some in the middle of the study area with the number of grids are 27, or about 5% of the total grid.
]"
Lengkap +
Universitas Indonesia, 2015
S59717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Pramudita Wetty
"

Kecamatan Buleleng merupakan pusat kegiatan di Kabupaten Buleleng yang berbatasan langsung dengan Laut Bali di bagian utara yang dilewati oleh patahan naik Flores. Mengingat aktivitas patahan naik Flores yang pernah mengakibatkan gempa dan tsunami di Flores pada tahun 1992 dan menewaskan hingga 2100 jiwa, serta sejarah bencana gempa bumi pada tahun 1976 di Kabupaten Buleleng, maka dibuatlah model spasial kerentanan terhadap tsunami di Kecamatan Buleleng. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis model kerentanan terhadap tsunami, dan menganalisis intensitas kerugian wilayah terpapar tsunami terhadap distribusi penduduk dan lahan terbangun di Kecamatan Buleleng. Model spasial kerentanan terhadap tsunami di Kecamatan Buleleng menggunakan menggunakan metode analisis kuantitatif dan analisis spasial, dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menentukan harkat, bobot, skor. Variabel lahan terbangun membedakan jenis bangunan permukiman serta perdagangan dan jasa. Variabel distribusi menggunakan estimasi per 10 ha dengan menggunakan grid. Terdapat tiga skenario ketinggian gelombang yang dilakukan untuk melihat sejauh mana wilayah terpapar tsunami di Kecamatan Buleleng. Hasil skenario 6 meter menunjukkan jumlah korban mencapai 2.493 jiwa dengan 482 lahan terbangun yang terpapar tsunami. Skenario 9 meter menunjukkan 147.276 jiwa korban dan 8.052 bangunan yang terpapar tsunami, dan yang terakhir skenario 20 meter menunjukkan 161.199 jiwa korban dengan 18.293 bangunan yang terpapar tsunami


Buleleng Subdistrict is the activity center in Buleleng Regency. It is adjacent to the Bali Sea in the northern part, which is crossed by the Flores back arc thrust fault. Considering the fact that the fault activities in Flores had caused an earthquake and tsunami in 1992 in Flores which killing up to 2100 people and in 1976 in Buleleng Regency, hence a spatial modelling for tsunami vulnerability in Buleleng Subdistrict was developed. The aim of this study is to analyze the tsunami elevation model, and to analyze the integration of tsunami-exposed areas with the distribution of populations and buildings in Buleleng Subdistrict. The methods used for making a spatial modelling for tsunami vulnerability in Buleleng Subdistrict were quantitative analysis and spatial analysis. Analytical Hierarchy Process (AHP) used to determine the value, weight, and score. Built land variables distinguished the residential buildings, and trade and service areas. Distribution variables used an estimation of per 10 hectares in the grid. Based on the results, there are three wave height scenarios to identify how big the tsunami exposure area is in Buleleng Subdistrict. The scenario of 6-meter shows the number of victims will reach up to 2,493 people and around 482 buildings will affect. While, the 9-meter scenario estimates that there will be 147,276 victims and 8,052 buildings will affect. The last scenario is the 20-meter that estimates around 161,199 people and 18,293 buildings will affect

"
Lengkap +
2019
T54285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Amanda
"ABSTRAK
Kota Pariaman adalah Kota yang menjadi salah satu pilihan tempat berwisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumatra Barat. wisatawan yang datang ke Kota Pariaman meningkat setiap tahunnya, rata-rata 538.283,6 orang tiap tahunnya untuk wisatawan lokal dan 37 orang untuk wisatawan mancanegara, hal ini dapat disimpulkan bahwa demand meningkat dan supply pariwisatapun juga harus ditingkatkan dengan mengeksplor potensi wisata yang ada pada setiap desa yang diketahui dari tingkat kesesuaian wilayah sumber daya wisata alamnya. Sumber daya wisata alam dianalisis dari data citra landsat 8 Oli, citra
landsat 5 TM tahun 2006, 2011, 2018, DEMNAS, distribusi destinasi wisata yang digunakan untuk pemodelan tutupan lahan dan penentuan daya tarik setiap desa. Pemodelan tutupan lahan diolah dengan Cellular Automata dan kesesuaian wilayah wisata dengan teknik ADO-ODTWA. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kota Pariaman terdapat 4 tipe kesesuaian wilayah. Pada tahun 2019 kesesuaian wilayah sumber daya wisata alam didominasi oleh aksesibilitas tinggi-daya tarik sedang sedangkan pada tahun 2030 juga didominasi oleh kesesuaian wilayah aksesibilitas tinggi-daya tarik sedang namun jika dibandingkan dengan tahun 2019, kesesuaiannya menurun akibat perubahan tutupan lahan menjadi lahan terbangun.

ABSTRACT
Kota Pariaman is a city that is one of the choices of places for tourists to visit West Sumatra. Tourists coming to City of Pariaman increase each year, an average of 538283.6 people each year for local tourists and 37 people for foreign tourists, it can be concluded that demand is increasing and tourism supply must also be increased by exploring tourism potential that exists in each village that is known from the suitability level of the region's natural tourism resources. Natural tourism resources were analyzed from Landsat 8 OLI image, Landsat 5 TM image in 2006, 2011, 2018, DEMNAS, distribution of tourist
destinations used for modeling land cover and determining the attractiveness of each village. Modeling of land cover is processed by Cellular Automata and the suitability of tourism areas with ADO-ODTWA techniques. Based on the results of the study note that the City of Pariaman there are 4 types of regional suitability. In 2019 the suitability of natural tourism resources is dominated by the high accessibility- medium attractiveness while in 2030 it is also dominated
by the high accessibility- medium attractiveness suitability area but when compared to 2019, its suitability decreases due to changes in land cover to built-up area."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichwan Hanif
"Bencana merupakan sebuah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Penelitian ini merupakan peneltian geografi yang memiliki ciri khas dalam hal melihat fenomena keruangan yang terjadi di permukaan bumi Pada hal ini fenomena yang terjadi merupakan sebuah bencana alam yang berdampak terhadap alam secara fisik itu sendiri maupun terhadap komponen manusia yang mengalaminya. Bencana yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan bencana alam gempa bumi dan tsunami di Kota Padang. Kota Padang juga merupakan wilayah yang termasuk kedalam wilayah rawan bencaana, terkhusus untuk bencana gempa bumi dan tsunami. Maka dari itu perilaku kebencanaan masyarakat berupa pemilihan lokasi evakuasi dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat terhdap bencana. Pengetahuan yang dilihat merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman, pengetahuan terkait lokasi, dan pengetahuan terkait informasi sosialisasi bencana. Sehingga menghasilkan sebuah pola variasi spasial pengetahuan berdasarkan tingkat wilayah bahaya bencana. Hal ini menghasilkan tingkat pengetahuan yang akan mempengaruhi perilaku kebencanaan masyarakat dalam kesiapsiagaan mengahadapi bencana.

Disaster is an event or series of events that threaten and disrupt people's lives and livelihoods caused by both natural and/or non-natural factors as well as human factors, resulting in human casualties, environmental damage, property losses and psychological impacts. This research is a geographical research that has a characteristic in terms of seeing spatial phenomena that occur on the earth's surface. The disaster referred to in this study is an earthquake and tsunami natural disaster in the city of Padang. The city of Padang is also an area that is included in a disaster-prone area, especially for the earthquake and tsunami disaster. Therefore, community disaster behavior in the form of choosing an evacuation location is influenced by community knowledge about disasters. The knowledge seen is knowledge based on experience, knowledge related to location, and knowledge related to disaster socialization information. So as to produce a pattern of spatial variation of knowledge based on the level of the disaster hazard area. This results in a level of knowledge that will influence community disaster behavior in disaster preparedness."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendris Mur Aditama
"Penelitian ini merupakan salah satu cara untuk menunjukkan tingkat perkembangan wilayah Kota Pariaman dengan menggunakan metode analisis deskriptif yang bersifat keruangan berupa teknik overlay dengan unit analisis kelurahan yang ada di Kota Pariaman. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel infrastruktur kota dengan parameter jaringan jalan, pelayana listrik, pelayanan air minum dan pelayanan persampahan, variabel penggunaan tanah dan variabel penduduk dengan parameter jumlah dan kepadatan penduduk dapat menggambarkan tingkat perkembangan wilayah kota Pariaman baik sebelum maupun setelah terjadinya pemekaran wilayah. Penelitian bertujuan untuk memperlihatkan tingkat perkembangan Kota Pariaman sebelum terjadinya pemekaran wilayah ( tahun 2000 ) dan setelah terjadinya pemekaran wilayah (tahun 2008) dimana perkembangan wilayah Kota Pariaman semakin tinggi pada kelurahan-kelurahan yang berada di sekitar pusat pemerintahan kota yaitu di Kecamatan Pariaman Tengah dan terletak di bagian barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia sedangkan kelurahan-kelurahan yang berada di bagian timur dan jauh dari pusat pemerintahan mengalami tingkat perkembangan yang rendah."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34168
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>