Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizal Afif Rasyidi
"Skripsi ini membahas mengenai evaluasi kinerja rantai pasokan bantuan logistik lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap dalam kegiatan penanggulangan bencana fase tanggap darurat di Indonesia dengan menggunakan metode supply chain agility assessment. Penelitian ini disusun dengan rancangan studi kasus untuk menerapkan model supply chain agility assessment dari Charles et al., 2010 untuk mengetahui kemampuan rantai pasokan dalam merespon perubahan dalam jangka pendek.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan manajemen rantai pasokan serta mengevaluasi kapabilitas supply chain agility pada lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap.
Penelitian ini menemukan bahwa sistem rantai pasokan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap berada pada agility level 2. Hal tersebut berarti sistem rantai pasokan belum terlalu mampu dalam merespon dan menangani perubahan secara pada jangka pendek maupun ketidakpastian permintaan dan penawaran pada kondisi gawat darurat.
Untuk meningkatkan kapabilitas supply chain agility pada rantai pasokan bantuan logistik lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap diperlukan adanya perbaikan pada manajemen pengadaan dan manajemen pemasok khususnya dengan menerapkan sistim kontrak serta kerjasama baik dengan pemasok maupun lembaga kemanusiaan di sekitar wilayah operasional masing-masing kantor cabang.

This study discusses humanitarian supply chain performance evaluation in humanitarian organization Aksi Cepat Tanggap ACT for emergency response activities in Indonesia by using supply chain agility assessment method. This study was conducted with case study design to apply supply chain agility assessment model by Charles et al., 2010 to know the supply chain 39s ability to respond short term changes.
The purpose of this study is to analyze the implementation of supply chain management and evaluate the capability of supply chain agility at humanitarian organization Aksi Cepat Tanggap ACT.
This study found that ACT's agility level of supply chain systems are at level 2. This means the supply chain system has not been very able to respond and handle sort term changes as well as the uncertainty of demand and supply in emergency conditions.
To improve the supply chain agility capability in the ACTs supply chain, there is a need for improvements in procurement management and supplier management especially by implementing contract system as well as cooperation with suppliers and other humanitarian agencies around the operational areas of each branch office.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Hernanda
"Untuk melakukan perbaikan yang berdampak pada rantai pasok, diperlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui kondisi rantai pasok suatu perusahaan, yang akan menjadi titik awal upaya perbaikan. Penelitian ini dilakukan di gudang PT X Indonesia yang bergerak di bidang industri otomotif. Sebelumnya, belum ada model atau pendekatan sistematis yang digunakan untuk mengukur kinerja gudang di divisi logistik PT X Indonesia. Jika ukuran kinerja yang relevan dan standar dapat diterapkan, divisi logistik PT X dapat menjadi lebih efisien, memberikan dukungan yang lebih baik ke lokasi produksi dan secara tidak langsung menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai kerangka pengukuran kinerja, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot untuk setiap indikator kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengukur kinerja dalam kegiatan gudang; sistem pengukuran harus didasarkan pada model Supply Chain Operations Reference (SCOR). Ada 29 indikator kinerja (KPI) yang akan digunakan untuk mengukur dalam perspektif model SCOR untuk setiap level. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok gudang PT. X Indonesia tahun 2019 Januari-September sebesar 78,55% yang menunjukkan kinerja perusahaan saat ini dalam kategori baik. Meskipun kinerja rantai pasok di gudang secara keseluruhan dapat dikatakan baik, namun masih ada beberapa metrik kinerja gudang (KPI) yang tergolong kurang. Setiap KPI kemudian akan dipetakan ke kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mendapatkan indikator mana saja yang menyebabkan kinerja supply chain perusahaan menurun. Dari kuadran IPA, terdapat 6 KPI dalam rantai pasokan gudang yang membutuhkan perbaikan segera. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja. Strategi yang diusulkan dianalisis menggunakan matriks prioritas dan diagram Pareto. Dari 9 strategi peningkatan kinerja yang diusulkan untuk memperbaiki 6 KPI yang kinerjanya kurang baik, 6 usulan strategi yang paling efektif yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan perusahaan untuk diterapkan adalah memberikan reminder untuk membuat saran sistem, melakukan briefing operator setiap pagi sebelum jam kerja dimulai, memberikan penghargaan, hukuman, dan motivasi kepada karyawan, menerapkan 5S prinsip lean, dan merekrut lebih banyak pekerja yang berkualitas

To make improvements that have an impact on the supply chain, performance measurement is needed to determine the condition of a company's supply chain, which will be the starting point for improvement efforts. This research was conducted in the warehouse of PT X Indonesia which is engaged in the automotive industry. Previously, there was no model or systematic approach used to measure warehouse performance in the logistics division of PT X Indonesia. If relevant performance measures and standards can be applied, PT X's logistics division can become more efficient, provide better support to production sites and indirectly lead to greater customer satisfaction. The method used in this study is the Supply Chain Operations Reference (SCOR) as a performance measurement framework, the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine the weights for each performance indicator. The purpose of this research is to develop and measure performance in warehouse activities; the measurement system should be based on the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model. There are 29 performance indicators (KPI) that will be used to measure in the perspective of the SCOR model for each level. The results of measuring the performance of the warehouse supply chain of PT. X Indonesia in 2019 January-September of 78.55% which shows the company's current performance is in the good category. Although the overall supply chain performance in the warehouse can be said to be good, there are still some warehouse performance metrics (KPI) that are classified as lacking. Each KPI will then be mapped to the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to get which indicators cause the company's supply chain performance to decline. From the IPA quadrant, there are 6 KPIs in the warehouse supply chain that require immediate improvement. Therefore, a strategy is needed to improve performance. The proposed strategy is analyzed using a priority matrix and Pareto diagram. Of the 9 performance improvement strategies proposed to improve the 6 KPIs whose performance is not good, the 6 most effective strategy proposals that are in accordance with the circumstances and the company's ability to be implemented are to provide reminders to make system suggestions, conduct operator briefings every morning before working hours start, provide reward, punishment, and motivation to employees, apply the 5S lean principles, and recruit more qualified workers"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musyaffa Muhammad Naufal Erlangga
"

Penggunaan Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) banyak diterapkan perusahaan untuk mengukur kondisi rantai pasoknya. Penelitian ini dilakukan pada PT.X yang bergerak di bidang industri obat herbal. Metode yang digunakan dalam penelitian kinerja rantai pasok ini adalah metode SCOR sebagai kerangka utama penelitian dan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pendukung untuk memberikan bobot penilaian pada indikator SCOR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kinerja rantai pasok perusahaan serta memberikan usulan rekomendasi strategi perbaikan jika ditemukan indikator yang berkinerja kurang baik. Terdapat 28 indikator kinerja tervalidasi yang akan diukur dalam model. Dari hasil pengukuran kinerja yang dilakukan pada rantai pasok proses produksi PT. X tahun 2022, nilai rata-rata kinerja rantai pasok perusahaan adalah sebesar 67,85% yang menunjukkan kinerja rantai pasok perusahaan termasuk ke dalam kategori rata-rata berdasarkan sisem Traffic Light Monitoring. Kinerja setiap indikator dipetakan ke dalam diagram IPA untuk mengetahui indikator mana yang memiliki Performance yang belum baik namun memiliki Importance yang tinggi sehingga perlu untuk diperbaiki atau ditingkatkan. Berdasarkan diagram IPA terdapat enam indikator dari rantai pasok proses produksi perusahaan yang harus ditingkatkan. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut, penelitili mengusulkan rekomendasi strategi untuk meningkatkan kinerja indikator tersebut.


Many companies use the Supply Chain Operation Reference (SCOR) model to measure the condition of their supply chain. This research was conducted at PT.X which is specialized in herbal medicine industry. The method used in this supply chain performance research is the SCOR method as the main research framework and the Analytical Hierarchy Process (AHP) as a supporting method to give scoring weight to the SCOR indikator. The purpose of this study was to determine the condition of the company's supply chain performance and to provide recommendations for improvement strategies if indikators were found to be underperforming. There are 28 validated performance indikators that will be measured in the model. From the results of performance measurements carried out in the production process supply chain of PT. X in 2022, the average value of the company's supply chain performance is 67.85% which shows that the company's supply chain performance is included in the average category based on the Traffic Light Monitoring system. The performance of each indikator is mapped onto the IPA diagram to find out which indikators have poor performance but have high importance so they need to be repaired or increased. Based on the IPA diagram, there are six indikators of the company's production process supply chain that must be improved. After further analysis, the researcher proposes recommendations on strategies to improve the performance of these indicators.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aretta Anindita
"Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja rantai pasok pada PT X Persero sebagai salah satu perusahaan manufaktur bahan peledak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan merancang strategi yang dapat meningkatkan kinerja rantai pasok. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kerangka Supply Chain Operation Reference (SCOR) sebagai metode pengukuran kinerja untuk evaluasi kinerja rantai pasokan untuk mendapatkan indeks kinerja. Metode lain seperti Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memberi pembobotan pada setiap indikator dan Traffic Light System untuk pengelompokan kategori kinerja berdasarkan warna. Terdapat 29 indikator kinerja (KPI), yang terbagi dalam perspektif model SCOR untuk masing-masing tingkatan. Hasil kinerja pada PT X Persero pada tahun 2021 dari bulan Januari sampai dengan September 2021 adalah sebesar 60,72% yang menunjukkan kinerja perusahaan berada pada kategori sedang. Setiap KPI kemudian dipetakan ke dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mencari indikator penting dan kurang untuk diperbaiki. Terdapat 4 KPI terkait kinerja rantai pasok yang perlu ditingkatkan, oleh karena itu diberikan usulan rekomendasi untuk KPI tersebut.

This study was conducted to measure supply chain performance at PT X Persero as an explosives manufacturing company in Indonesia. This research aims to measure and design strategies that can improve supply chain performance. It is conducted using the Supply Chain Operation Reference (SCOR) framework as a performance measurement method for supply chain performance evaluation to gain performance index. Also other frameworks such as Analytical Hierarchy Process (AHP) method to weight each indicator and the Traffic Light System grouping system to categorize performance based on color. The objective of this research is to develop and measure supply chain performance. There are 29 performance indicators (KPIs), that is divided into the SCOR model’s perspectives for each level. The result of the performance in PT X Persero in 2021 from January until September 2021 is 60,72% which shows the company’s performance is in an average category. Each KPI is then mapped into the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to find the critical and underperformance indicator to be improved. There are 4 KPIs regarding supply chain performance that requires improvement, therefore proposed recommendations is provided for the KPIs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsa Irbah Salsabila
"Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja rantai pasok pada perusahaan pengolahan Air Minum Dalam Kemasan bertujuan untuk mengetahui pencapaian kinerja perusahaan dan mengusulkan rekomendasi perbaikan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja rantai pasok perusahaan. Metode yang digunakan adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai kerangka pengukuran kinerja rantai pasok perusahaan. Pengukuran kinerja rantai pasok perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi rantai pasok dari suatu perusahaan, yang menjadi langkah awal perbaikan. Pada penelitian ini, perbaikan dilakukan berkaitan dari kondisi daya saing perusahaan dan juga permasalahan di operasi rantai di pabrik. Tingkat kepentingan atribut kinerja diukur berdasar pembobotan dengan kuesioner oleh beberapa pakar. Terdapat 35 Key Performance Indicator (KPI) yang diukur dan terbagi ke dalam perspektif model SCOR untuk tiap levelnya. Dari hasil pengukuran menggunakan sistem penilaian Objective Matrix (OMAX), didapatkan nilai total indeks kinerja rantai pasok perusahaan pada tahun 2022 sebesar 5,95 yang menunjukkan kinerja perusahaan berada pada kategori cukup baik dengan warna kuning namun masih perlu adanya beberapa perbaikan. Pada tabel OMAX, dapat diketahui indikator yang memiliki performa belum baik yang ditunjukkan dengan warna merah untuk segera dilakukan perbaikan. Melalui matriks OMAX, didapatkan 9 KPI pada rantai pasok perusahaan dengan kinerja belum baik. Penyusunan rekomendasi sudah dilakukan sebagai strategi peningkatan kinerja perusahaan.

This research was conducted to measure supply chain performance at bottled drinking water company to know the company's performance achievements and improvement recommendation. The method used is the Supply Chain Operations Reference (SCOR) as a framework for measuring the company's supply chain performance. The measurement is done to know its condition. In this study, improvements were made related to the condition of the company's competitiveness and problems in chain operations at the factory. The importance level of performance attributes is measured by weighting with a questionnaire by several experts. There are 35 Key Performance Indicators (KPI) that are measured and divided into the the SCOR model for each level. From the measurement results using the Objective Matrix (OMAX) scoring system, the total value of the company's supply chain performance index in 2022 is 5,95, which shows that the it is in the fairly good category in yellow but still needs some improvement. In the OMAX table, the indicators that have not performed well are shown in red to be repaired immediately. Through the OMAX matrix, 9 KPIs were obtained in the supply chain of companies with poor performance. Recommendations have been prepared as a strategy to improve company performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Rahmayanti
"Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) banyak digunakan untuk menilai kondisi rantai pasok suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada PT. X yang merupakan salah satu industri pengemasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SCOR sebagai kerangka penilaian, Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pendukung untuk memberikan bobot penilaian, dan metode analisis Importance Performance Analysis (IPA) untuk menganalisis hasil penilaian. Dalam menganalisis hasil penilaian kinerja, penelitian ini dibantu oleh sistem pengelompokkan Traffic Light System dan Prioritization Matrix untuk merancang usulan strategi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja rantai pasok dan memberikan usulan strategi perbaikan untuk indikator-indikator yang kurang baik. Terdapat 29 indikator kinerja yang tervalidasi untuk diukur dalam model. Dari hasil pengukuran kinerja rantai pasok pada PT. X tahun 2019, nilai yang didapatkan perusahaan yaitu sebesar 66,92% yang menunjukkan kinerja perusahaan hanya berada pada kategori rata – rata dengan warna kuning. Dengan menggunakan kuadran IPA, didapatkan 4 indikator kinerja rantai pasok yang kurang baik dan memerlukan perbaikan segera. Setelah dianalisis lebih lanjut, terdapat 10 usulan strategi untuk memperbaiki keempat indikator kinerja rantai pasok yang kurang baik. Usulan tersebut kemudian dihitung korelasi dan prioritasnya menggunakan prioritization matrix. Usulan strategi yang berada di peringkat pertama yaitu meningkatkan koordinasi antardepartemen, dan strategi di peringkat akhir yaitu meningkatkan proses quality control terhadap mesin dan bahan baku produksi.

Supply Chain Operation Reference (SCOR) model is widely used to determine the condition of a company's supply chain. This research was conducted at PT. X which is one of the packaging industry. The method used in this research is SCOR as the measurement framework, Analytical Hierarchy Process (AHP) as a supporting method for weighting indicators, and Importance Performance Analysis (IPA) as a method to analyze the calculated results. In analyzing the results, this study was assisted by a Traffic Light System grouping system and Prioritization Matrix to design a proposed strategy. The purpose of this study is to determine the performance of the supply chain and provide a proposed improvement strategy for indicators that are not good. There are 29 validated performance indicators to be measured in the model. The measurement results of the supply chain performance at PT. X in 2019, the company’s score was 66.92% which shows the company's performance is only in the average category with a yellow color. y using the IPA quadrant, there are 4 indicators of supply chain performance that are not good and require immediate improvement. After further analysis, there are 10 proposed strategies to improve the four indicators of supply chain performance that are not good. The proposed strategy is then calculated by its correlations and priorities using a prioritization matrix. The first rank strategy from the matrix is to improve interdepartmental coordination, and the final rank strategy is to improve the process of quality control of production machinery and raw materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abigail Naomi Ariela
"Perusahaan yang bergerak di industri pergudangan, sebagai salah satu industri dengan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia, perlu mempertahankan performanya agar tetap baik melalui pengukuran kinerja prosesnya, salah satunya proses rantai pasok. Maka dari itu, penelitian terkait pengukuran kinerja rantai pasok Perusahaan dilakukan menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR), dibantu dengan metode MCDM Analytical Hierarchy Process (AHP), dan Importance-Performance Analysis (IPA) untuk mendapatkan indikator rantai pasok, kinerja rantai pasok Perusahaan, dan perancangan strategi untuk perbaikan. Data dikumpulkan melalui kuesioner pairwise comparison, interview dengan para expert, serta data historis Perusahaan sepanjang tahun 2023. Perancangan strategi difokuskan terhadap enam indikator yang menjadi prioritas, yaitu yang memiliki kepentingan tinggi, namun performanya masih rendah. Strategi yang bisa diterapkan perusahaan untuk memperbaiki kinerja rantai pasok yaitu menerapkan mekanisme real-time vehicle routing, menggunakan Autonomous Guided Vehicle (AGV), menerapkan metode Lean Manufacturing, mengadakan pelatihan karyawan, menerapkan konsep ABC Analysis, dan menerapkan Just-In-Time Logistics (JIT-L) Management

Companies engaged in the warehousing industry, as one of the industries with a significant contribution to the Indonesian economy, need to maintain their good performance through measuring the performance of their processes, one of which is the supply chain process. Therefore, research related to measuring the Company's supply chain performance was conducted using the Supply Chain Operation Reference (SCOR) method, assisted by the MCDM Analytical Hierarchy Process (AHP) method, and Importance-Performance Analysis (IPA) to obtain supply chain indicators, the Company's supply chain performance, and design strategies for improvement. Data was collected through pairwise comparison questionnaires, interviews with experts, and historical data of the Company throughout 2023. The strategy design focused on six prioritized indicators, which have high importance, but low performance. Strategies that can be applied by the company to improve supply chain performance are implementing real-time vehicle routing mechanisms, using Autonomous Guided Vehicles (AGV), applying Lean Manufacturing methods, conducting employee training, applying ABC Analysis concepts, and implementing Just-In-Time Logistics (JIT-L) Management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Riesna Dinawaty
"Tesis ini menganalisis kinerja dari pengiriman minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) model 11.0. Analisis ini dilakukan pada PT XYZ Tbk. yang merupakan salah satu perusahaan penghasil CPO terbesar di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat membantu PT. XYZ Tbk. untuk meningkatkan kinerja rantai pasok dengan tujuan mengurangi kekosongan persediaan (Zero Stock) seperti yang terjadi di tahun 2019 & 2020, serta waktu pengiriman yang panjang. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode SCOR model 11.0 dan hasilnya menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok dari PT. XYZ Tbk. dari sisi reability, responsiveness, dan assets management efficiency masih kurang baik. Hasil penelitian juga menunjukkan kondisi persediaan yang kurang baik karena hanya kinerja responsiveness yang dapat memenuhi target perusahaan dan best in class dengan nilai rata-rata 7 hari untuk memenuhi permintaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan pentingnya cadangan pengaman dan membeli tambahan CPO dari pabrik lain untuk menjaga kemampuan perusahaan menciptakan supply chain yang baik.

This study analyzes the supply chain performance of CPO’s delivery using SCOR 11.0 method. This analysis is conducted at PT XYZ Tbk, one of the largest CPO producing companies in Indonesia. This research is expected to help PT XYZ Tbk. to improve supply chain performance with the aim of reducing zero inventory as happened in 2019 & 2020 and long lead time. The results show that in terms of reliability, responsiveness, and asset management efficiency attributes the performance is below from the company’s target because only responsiveness performance can meet the company's target and best in class with an average value of 7 days to meet the demand. The results also show that the inventory level management is adequate as there is no safety stock. The research suggestion, the management need to set the safety stock and buy CPO from other manufacturers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Nur Larasati
"Makalah ini memberikan wawasan tentang manajemen rantai pasokan Walmart, yang befokus kepada evolusi, integrasi teknologi, kemitraan strategis, dan inisiatif keberlanjutan dari Walmart. Dimulai dengan pendiriannya pada tahun 1962, Walmart telah berkembang secara global, memanfaatkan sistem Kolaborasi Rantai Pasokan (Supply Chain Collaboration) untuk meminimalkan biaya. Inovasi seperti database Retail Link dan strategi "cross-docking" mengoptimalkan efisiensi komunikasi dan distribusi, meningkatkan daya saing pasar. Kemitraan yang berhasil, seperti kemitraan Walmart dengan P&G, menunjukkan adopsi teknologi canggih untuk perencanaan kolaboratif dan manajemen inventaris. Komitmen Walmart terhadap keberlanjutan menegaskan kesadaran lingkungan proaktifnya. Melihat ke depan, makalah ini menekankan pentingnya adaptasi yang berkelanjutan bagi Walmart terhadap teknologi dan dinamika pasar yang terus berkembang untuk kesuksesan berkelanjutan.

This paper offers insights into Walmart's supply chain management, highlighting its evolution, technological integration, strategic partnerships, and sustainability initiatives. Beginning with its inception in 1962, Walmart has expanded globally, leveraging the Supply Chain Collaboration (SCC) system to minimize costs. Innovations like the Retail Link database and "cross-docking" strategy optimize communication and distribution efficiency, enhancing market competitiveness. Successful alliances, like the P&G partnership, showcase the adoption of advanced technologies for collaborative planning and inventory management. Walmart's commitment to sustainability, exemplified by the Responsibility Sourcing Program, underscores its proactive environmental stewardship. Looking ahead, the report emphasizes the importance of Walmart's continuous adaptation to evolving technologies and market dynamics for sustained success."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryati
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh matriks pengukuran kinerja pada perusahaan berbasis produksi obat-obatan. Penilaian kinerja ini bisa digunakan untuk membantu perusahaan untuk mengidentifikasi kondisi saat ini dari supply chain, mencari akar masalah dan melakukan perbaikan pada kinerja rantai pasok. Matriks-matriks supply chain yang digunakan adalah berasal dari supply chain operation reference (SCOR) model. Setiap matriks akan dilakukan peninjauan pertama apakah matriks ini penting digunakan pada industri farmasi.
Setelah dilakukan verifikasi dan pemilihan matriks yang akan digunakan, langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian dengan membandingkan secara berpasangan matriks kinerja (Pairwise Comparison Matrix) dengan metode AHP. Hasil pembobotan tersebut digunakan untuk menentukan peringkat matriks kinerja dengan menggunakan metode TOPSIS. Matriks yang terpilih dinilai sebagai kriteria matriks yang paling penting dan dijadikan bahan untuk mendapatkan solusi terbaik untuk mencapai performa maksimum perusahaan.

The objective of this research is to obtain performance measurement matrices of a pharmaceutical company. This performance scoring can be used to help the company to identify the current condition of the supply chain, to find the root cause of the problem, and to improve supply chain performance. Supply chain matrices used are derived from the supply chain operation reference (SCOR) model. Each matrix will be reviewed whether this matrix is important to be used in pharmaceutical industry.
After the verification and selection of the matrices, next step is scoring by doing pairwise comparison of the performance matrices with AHP method. The result then used to determine the rank of performance matrices using TOPSIS method. The highest ranked matrix then selected as the most important matrix and can be used as a source to get the best solutions to achieve maximum performance of the company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>