Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Rezeki Yusandika Kantohe
"ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut telah menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia dan kelompok umur yang paling rentan terhadap ISPA adalah kelompok balita. Kasus ISPA pada balita di kelurahan Kampung Melayu Kec. Jatinegara Jakarta Timur menempati urutan pertama dengan angka kejadian setiap tahunnya hingga 3000 kasus pada balitaTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kualitas lingkungan fisik rumah dan sumber pencemar udara dalam ruangan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu.
Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 102 yang terbatas pada kelompok balita. Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square dan Regresi Logistik. Terdapat diperoleh 55 balita yang terkena ISPA. Variabel yang memiliki hubungan kejadian penyakit ISPA pada balita adalah Jenis dinding p-value = 0.003, Jenis Atap p- value = 0.025, Kelembaban p- value = 0.001, Pencahayaan p- value = 0.000, Kepadatan hunian p- value = 0.001, dan perilaku merokok p- value = 0.002. Faktor dominan yang mempengaruhi kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu adalah Pencahaayan p- value = 0.000; OR = 12.4

Acute Respiratory Infections has been a major cause of infectious morbidity and mortality in the world and age groups most susceptible to ARIs are toddlers. ARI cases in toddlers in Kampung Melayu ranks first with the number of incidents is 3000 cases. The purpose of this study is to analyze the relationship between the quality of the physical environment of the house and the source of air pollutants indoor with the incidence of ARI in toddlers the work area of Puskesmas Kampung Melayu.
The design study is cross sectional with 102 samples of toddlers. Using simple random sampling using questioner. The statistical test used is chi square and Logistic Regression. There was 55 toddlers affected by ARI. The result showed that there was correlation of ARI disease in toddlers with type of wall p value 0.003, type of roof p value 0.025, Humidity p value 0.001, Lighting p value 0.000, density residential p value 0.001, and smoking behavior p value 0.002. The dominant factors that influence the incidence of ARI in toddlers the work area of Puskesmas Kampung Melayu, Kec. Jatinegara in 2018 are lighting p value 0.000 OR 12.4.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyu Sri Rahayu
"Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Diperkirakan, sebanyak 150.000 bayi / balita meninggal tiap tahun. Di wilayah Puskesmas DTP Cibeber dari tahun 2008 sampai 2010 yaitu 778 (24,3%), 231 (7,21%) dan 873 (27,3%) kasus ISPA pada balita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu, karakteristik balita, sumber pencemar udara dalam ruang, dan lingkungan fisik rumah dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas DTP Cibeber Kabupaten Lebak Propinsi Banten dengan jumlah sampel 106 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Variabel penelitian ini adalah pengetahuan ibu, BBL balita, status ASI, status imunisasi, ventilasi, kepadatan hunian, adanya perokok dan bahan bakar memasak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi balita yang menderita sakit ISPA 80,2%. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu {OR=4,333(95% CI : 1,596-11,768)}, BBL, status ASI, ventilasi {OR= 9,726, (95 CI : 2,132- 44,373)}, kepadatan hunian dan adanya perokok dalam rumah {OR= 40,500 (95% CI: 10,466- 156,715)} terhadap kejadian ISPA pada balita. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar diupayakan peningkatan pengetahuan ibu mengenai penyakit ISPA, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, pemeriksaan rutin kehamilan untuk mencegah bayi lahir rendah, bagi anggota keluarga perokok untuk tidak merokok dalam rumah atau dekat dengan balita, dan mengupayakan ventilasi dan penghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan.

In Indonesia, Acute Respiratory Infections (ISPA) always place first rank cause of infant and child death. It is estimated as much as 150,000 infants/children under five (Balita) die for each year. Number of cases of ISPA to balita in working area of Cibeber Community Health Centers to Care from 2008 up to 2010 is 778 (24.3%), 231 (7.21%), and 873 (27.3%).
This study aims to find out mother knowledge, balita characteristic, air pollution source of inside room, and home physical environment using cross sectional design. Study population are all of mothers who have child under five in there of samples are 106 respondents. Data were collected by direct interview to respondents using questionnaire. Variables in this study are mother knowledge, BBL of balita, ASI and immunization status, ventilation, population density, presence of smoker, and cooking fuel.
Study result shows that proportion of balita suffered from ISPA is 80.2%. There are meaning relationship between mother knowledge {OR= 4,333(95% CI : 1,596-11,768)}, Birth weigth, born, brestfeeding status, ventilation {OR= 9,726, (95% CI : 2,132- 44,373)} , population density, and presence of smoker inside house { OR= 40,500, 95% CI: 10,466- 156,715)} to incident of ISPA to child under five. Based on study result, it is suggested to do an efforts to increase mother knowledge regarding to ISPA disease, giving an exclusive ASI for 6 months, routine checking up of gestation to prevent low birth weight for infant, not smoke near balita or inside house for family member who is smoker.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agisna Nur Fidya
"ISPA merupakan penyakit penyebab kematian yang paling umum pada anak-anak di Negara berkembang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan PM10 dalam udara ruang kelas dengan kejadian ISPA pada siswa SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor tahun 2018. Sampel sebanyak 184 siswa kelas 4 dan 5 sekolah dasar yang berada di tiga sekolah terpilih. Selain PM10, variabel lainnya yang diteliti yang diduga berhubungan dengan kejadian ISPA pada siswa sekolah dasar yaitu suhu, kelembaban, pencahayaan, ventilasi dan kepadatan hunian ruang kelas, serta status gizi siswa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada siswa SD/MI yaitu PM10 p=0,0001;OR=3,862, pencahayaan p=0,006;OR=3,111, dan kepadatan hunian kelas p=0,002;OR=2,952. Setelah dikontrol dengan variabel konfonding, didapatkan bahwa siswa yang berada dalam ruang kelas dengan konsentrasi PM10 di atas median dan kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat berisiko 4,5 kali untuk mengalami kejadian ISPA dibandingkan dengan siswa yang berada di ruang kelas dengan konsentrasi di bawah median dan kepadatan hunian yang memenuhi syarat. Upaya yang perlu dilakukan diantaranya menjaga kebersihan ruang kelas; menambahkan ventilasi dan sumber pencahayaan dalam ruang kelas; menambahkan pepohonan di sekitar lingkungan sekolah; serta membatasi jumlah siswa dalam satu kelas.

ARI is the most common cause of death among children in developing countries. This research is using cross sectional design, to find out the association of PM10 in the classroom air with the incidence of ARI in elementary school students under Cilebut Primary Health Care work area, Bogor. The samples are 184 students in 4th and 5th grade in three selected elementary schools. In addition to PM10, other variables thought to be associated with ARI in elementary school students temperature, humidity, lighting, ventilation, density of the classroom, nutritional status of the students.
The results showed that the variables which associated with ARI in elementary school students were PM10 p 0,0001 OR 3,862, lighting p 0.011 OR 3.111, and density of the classroom p 0,004 OR 2,952. Found that students who were in the classroom with an above median PM10 concentration and uneligible class density were at risk 4.5 times for ARI compared with those in the classroom with concentrations below median and eligible class density. Effort that need to be done are maintaining the cleanliness of the classroom adding ventilation and lighting sources planting trees and limiting the number of students in one class.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Epi Ria Kristina
"Laporan WHO menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut (ISPA). Laporan WHO dan Depkes menyebutkan bahwa ISPA merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada balita. Bahkan, hingga saat ini, ISPA masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Warakas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara Tahun 2011. Merupakan studi observasional dengan disain cross sectional. Jumlah sampel 150 balita diambil secara non probability sampling (bersifat accidental sampling). Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square dan Regresi Logistik.
Hasil analisis univariat dari 150 balita yang dijadikan sampel penelitian diperoleh 112 kasus ISPA (74,7%). Kualitas Lingkungan Fisik Rumah yang tidak memenuhi syarat antara lain jenis lantai (14,7%), jenis dinding (58,7%), jenis atap (58%), ventilasi (6%), kepadatan hunian (62,7%), suhu (88,7%), kelembaban (68,7%), dan pencahayaan (79,3%). Karakteristik Keluarga yang tidak memenuhi syarat antara lain pengguna anti nyamuk (23,3%), berprilaku merokok (70%), pengguna bahan bakar memasak (15,3%), sosial ekonomi rendah (39,3%), dan pendidikan ibu rendah (60,7%). Sedangkan Karakteristik Responden yang tidak memenuhi syarat antara lain status imunisasi berisiko atau tidak lengkap (37,3%), dan status gizi berisiko atau tidak normal (27,3%).
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Kepadatan Hunian (p = 0,032; OR = 2,346) dan Status Gizi (p = 0,034; OR = 3,126) terhadap kejadian ISPA. Kualitas Lingkungan Fisik Rumah yang memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada Balita di Kelurahan Warakas adalah Kepadatan Hunian. Karakteristik Keluarga di Kelurahan Warakas tidak memiliki hubungan terhadap kejadian ISPA pada Balita. Karakteristik Responden yang memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada Balita di Kelurahan Warakas adalah Status Gizi, dengan status gizi sebagai faktor yang paling dominan dan anti nyamuk sebagai faktor perancu.

WHO report said that the highest death because of infection in the world is an acute respiratory infection (ARI). WHO and Depkes reported that the ARI is one of the highest death cause in infants. In fact, until recently, ARI is still a public health problem in Indonesia. The goal of research to determine the relationship of Quality house Physical Environment with ARI incidence in Toddlers at Work Area Health Center Village District Warakas North Jakarta Tanjung Priok in 2011. An observational study with cross sectional design. The number of samples taken in 150 infants of non probability sampling (sampling is accidental). Statistical tests used were Chi-Square and Logistic Regression.
The analysis report from 150 infants who obtained the study sampled 112 cases ISPA (74%). The quality of house environment physically that do not fulfil the requirement are: the type of floor (14,7%), type of wall (58%), tupe of roof (58%), ventilation (6%), density residential, (62,7%), temperature (88,7%), humidity (68,7%), exposure (79,3%). The characteristic of families that do not support are: the using of anti-mosquito (23,3%), smoking habit (70%), use cooking fluel (15,3%), low socio-economic conditions (39,3%),, and low mother education (60,7%). The Responden characteristics that do not support are: immunization at risk risk and do not complete (37,3%), and the nutrient at risk risk or do not normal (27,3%).
The result bivariate anylisis showed that there is the conection between density residential (p = 0,032; OR = 2,346) and nutrient statue (p = 0,034; OR = 3,126) for ISPA. Quality of House Physical Environmental who has a relationship with the incidence of ARI in Toddlers in Village Warakas is Density Residential. Characteristics of Families in the Village Warakas has no relationship to the incidence of ARI in Toddlers. Characteristics of Respondents who have a relationship with the incidence of ARI in the toddler in the Village is Warakas Nutritional Status, which the statue of nutrient is become the dominant factor and the using of anti-mosquito as a confounding factor.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Michicho Citra Zhangrila
"Peningkatan persentase resistensi antimikroba (AMR) yang cukup tinggi di Indonesia disebabkan oleh penggunaan antimikroba yang tidak tepat, terutama dalam pelayanan kesehatan. Salah satu cara untuk mengatasi AMR adalah dengan mengoptimalkan penggunaan antibiotik. Maka dari itu, diperlukan evaluasi penggunaan antibiotik di fasilitas pelayanan kesehatan untuk memastikan optimalisasi penggunaan antibiotik tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif dengan metode ATC/DDD di Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu pada periode 2021. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) periode 2021 milik Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu yang diperoleh dari arsip LPLPO di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Data diolah menggunakan Microsoft Excel 2022 berdasarkan jenis antibiotik, rute pemberian, dan klasifikasi ATC yang telah ditetapkan oleh WHO. Setelah itu dihitung total kekuatan antibiotik yang digunakan, serta analisis kuantitatif menggunakan metode DDD/1000 penduduk/hari. Berdasarkan persentase pemakaian dan nilai DDD/1000 penduduk/hari, lima antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu Amoksisilin (52,78%; 0,4284 DDD), Azitromisin (18,86%; 0,1531 DDD), Siprofloksasin (8,08%; 0,0655 DDD), Sefadroksil (5,85%; 0,0475 DDD), dan Doksisiklin (5,09%; 0,0413 DDD). Jumlah total penggunaan antibiotik di Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu selama tahun 2021 yaitu sebesar 6228,80 DDD dan 0,8116 DDD/1000 penduduk/hari.

The increase in the percentage of antimicrobial resistance (AMR) in Indonesia is relatively high and primarily caused by inappropriate use of antimicrobials, especially in healthcare services. One way to address AMR is by optimizing the use of antibiotics. Therefore, it is necessary to evaluate the use of antibiotics in healthcare facilities to ensure their optimal use. This study quantitatively evaluated antibiotic usage using the ATC/DDD method at the Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu during the period 2021. Data collection was done retrospectively using secondary data, specifically the Drug Use and Request Form (LPLPO) for 2021, obtained from the archives of the Puskesmas Kecamatan Jatinegara. The data were processed using Microsoft Excel 2022, categorized by antibiotic type, administration route, and WHO-established ATC classification. Subsequently, the total antibiotic strength used was calculated, and quantitative analysis was performed using the DDD/1000 inhabitants/day method. Based on the percentage of usage and DDD/1000 inhabitants/day values, the five most commonly used antibiotics were Amoxicillin (52.78%; 0.4284 DDD), Azithromycin (18.86%; 0.1531 DDD), Ciprofloxacin (8.08%; 0.0655 DDD), Cefadroxil (5.85%; 0.0475 DDD), and Doxycycline (5.09%; 0.0413 DDD). The total amount of antibiotics used at the Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu in 2021 was 6228.80 DDD and 0.8116 DDD/1000 inhabitants/day."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dewi Shafira
"ISPA masih menjadi tantangan besar di Indonesia karena menjadi salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang serta menjadi penyakit dengan kunjungan puskesmas sekitar 40%-60% di seluruh kalangan umur. Kasus ISPA juga selalu masuk kedalam 10 jenis penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan fisik rumah dan Paparan asap rokok dengan kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Srengseng Sawah. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi potong lintang dengan jumlah responden 115 rumah tangga. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara kuesioner. Uji statistik yang digunakan yaitu uji kai kuadrat dan uji regresi logistik ganda. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat tiga variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian ISPA diantaranya yaitu luas ventilasi (p-value = 0.001), kepadatan hunian (p-value = 0.037) dan jumlah anggota keluarga yang merokok ( p-value = 0.044). Analisis multivariat menunjukkan luas ventilasi merupakan faktor risiko dominan yang mempengaruhi kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng Sawah (p-value = 0.000; OR =5.465). Peningkatan terhadap kesadaran masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kualitas lingkungan perlu dilakukan.

ARI is still a big challenge in Indonesia. It is one of the main causes of death in developing countries and a disease with around 40%-60% of health center visits in all ages. Cases of ARI are always included in the 10 most common types of diseases in the working area of the Puskesmas Srengseng Sawah Village, Jagakarsa. The purpose of this study was to determine the relationship between the physical environment of the house and exposure to cigarette smoke with the incidence of ARI in the working area of the Srengseng Sawah Health Center. This research was conducted using a quantitative method with a cross-sectional study design with a total of 115 households as respondents. Data collection was carried out using observation techniques and questionnaire interviews. The statistical test used is the chi-square test and the multiple logistic regression test. The results of statistical tests show that there are two variables that have a significant relationship with the incidence of ARI including ventilation area (p-value = 0.001), occupancy density (p-value = 0.037), and number of family members who smoke (p-value = 0.044). Multivariate analysis showed that ventilation area was the dominant risk factor influencing the incidence of ARI in the working area of the Puskesmas Srengseng Sawah (p-value = 0.000; OR =5.465). It is necessary to increase public awareness regarding clean and healthy living behavior and environmental quality."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Sri Wahyuningsih
"Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) adalah penyakit terbanyak di Puskesmas Pejuang tahun 2012, dengan Insiden Rate 9,58%. Particulate Matter 10 (PM10) merupakan salah satu faktor resiko penyebab ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PM10 udara rumah tinggal terhadap kejadian ISPA Balita. Metode penelitian cross sectional. Populasinya seluruh balita di kecamatan Medan Satria, sampelnya 130 balita. Hasil pengukuran didapatkan kadar rata-rata PM10 udara rumah tinggal sebesar 72μg/m3 dan terdapat 88 balita (67,7%) mengalami ISPA. Disimpulkan bahwa kadar PM10 yang tidak memenuhi syarat berpeluang 11,33 kali lebih besar terkena ISPA dibandingkan dengan kadar PM10 yang memenuhi syarat.
Acute Respiratory Infections (ARI) the first from ten ranks of most diseases in district Medan Satria in 2012, with Incidence Rate 9.58%. Particulate Matter 10 (PM10) is one of their risk factors of Acute Respiratory Infections. This research aims to know the effects of PM10 of Residential Air on respiratory events in toddlers. This research method using cross sectional. The population is the entire toddler in district Medan Satria, the sample are 130 toddlers. Measurement results obtained average PM10 levels air House of 72 μg/m3 and there are 88 toddlers experiencing respiratory. It was concluded that PM10 levels are not eligible have the opportunity to be a cause of respiratory infection in toddler by 11,33 times compared with PM10 in homes that meet the requirements."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sa`adatul Aliyah
"Jumlah lansia yang cukup tinggi ditambah dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah membuat Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan risiko demensia yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kepercayaan lansia mengenai demensia dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perilaku pencegahan demensia pada lansia sebagai kelompok berisiko tinggi demensia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengacu pada teori Health Belief Model HBM. Pengambilan data dilakukan pada 14 orang dari kelompok lansia, keluarga, kader, serta petugas kesehatan dengan metode wawancara mendalam. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap ancaman demensia yang rendah ditambah kurangnya faktor pemicu seperti sosialisasi demensia menyebabkan perilaku kesehatan lansia lebih ditujukan untuk mencegah penyakit selain demensia, misalnya penyakit jantung, diabetes mellitus, atau hipertensi.

The number of elderly living in Sub district Kampung Melayu, Jatinegara, East Jakarta, added with their low socioeconomic status indicated that that place is at high risk of dementia's prevalence. The objective of the study is to identify elderly's perception about dementia and how it affects their preventive behavior regarding the disease based on Health Belief Model theory. This is a qualitative study using in depth interview to collect data. The data is collected from 14 informants which come from several groups elderly, family living with elderly, and health workers around the area. This study shows that elder's low perceived threats combined with the lack of cues to action such as dementia socialization affect their behavior which focus on preventing other diseases such as heart disease, diabetes mellitus, or hypertension rather than dementia.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Ayu Wulandari
"Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mendalam tentang persepsi pasangan usia subur terhadap nilai anak yang dikaitkan dengan preferensi fertilitas, khususnya di wilayah pemukiman kumuh perkotaan Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan persepsi pasangan usia subur terhadap nilai anak di wilayah kumuh perkotaan yang menonjol adalah nilai anak secara ekonomis dibandingkan dengan nilai anak secara sosial ataupun psikologis. Tingginya nilai anak secara ekonomis menyebabkan masih tingginya preferensi fertilitas (keinginan akan anak) di wilayah kumuh. Pemberian informasi tentang nilai anak dan sosialisasi tentang perencanaan keluarga masih sangat perlu dilakukan. Program Keluarga Berencana (KB) "2 anak cukup" di wilayah kumuh sangat penting dioptimalkan dan disertai dengan peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga.

The purpose of this study to obtain in-depth information about perception of the productive-age couple against child value that associated with fertility preferences at the slums area, Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur. This study used a qualitative approach. The results showed that the productive-age couple's perception which stands out the most is the economic value of child compared to the social value and psychological value. The high economic value of the child causes fertility preferences (desire for a child) is high at slum area. Provision of information about the value of children and the dissemination of family planning still needs to be done. Government's family planning program "2 anak cukup" in slums area is very important to be optimized and accompanied by increases economic empowerment of the family.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T45314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robertus R. Suhartono
"Penelitian dalam rangka pemuatan tesis bertujuan untuk memahami bagaimana cara orang Cina peranakan mendefinisikan kembali identitas kulturalnya sebagai akibat dari terjadinya perubahan politik pada tahun 1998 yang lebih menjanjikan kebebasan berekspresi. Pendefinisian yang terjadi saat ini merupakan sebuah proses yang bersumber dari serangkaian peristiwa yang mendahului, rnenjadi respon terhadap perubahan pandangan dan sikap pihak luar, dan sebaliknya apa yang terjadi saat ini tidak menjadi titik akhir dari usaha pendefinisian identitas.
Lokasi penelitian ini ada di kawasan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sejarah pemukiman ini terkait dengan keberadaan pusat ekonomi yang kini dikenal sebagai pasar Jatinegara yang menjadi daya tarik bagi orang Cina untuk menetap dan berusaha di sana. Di wilayah ini pula terdapat beberapa institusi budaya Cina yang pada masa Iampau menjadi salah satu pusat orientasi budaya Cina dan pada masa selanjutnya semakin tersaingi oleh sejumlah institusi pendidikan maupun keagamaan (Kristen) yang telah memberi andil besar pada proses ?peranakanisasi? di sini. Kawasan ini dipilih sebagai lokasi penelitian bedasarkan pertimbangan komposisi orang Cinanya yang mencapai sekitar 30 % sampai dengan 40 % diasumsikan memberi peluang untuk tetap menjaga frekuensi dan intensitas interaksi sosial di antara sesama orang Cina maupun dengan anggota masyarakat lainnya.
Kolonialisme punya andil dalam menciptakan apa yang disebut sebagai ?Masalah Cina?. Melalui politik segregasinya, batas sejarah, sosial, dan budaya di antara orang Cina Indonesia dan pribumi Indonesia bertahan hingga masa kini. Catatan sejarah menunjukkan bagaimana pemerintah dan masyarakat umum (baca: pribumi) ?menciptakan? dan ?memaksakan? batas-batas identitas kepada orang Cina. Sementara di sisi lain, menjadi rentetan perubahan intemal sehagai konsekuensi dari kelidaklengkapan pewarisan tradisi, akulturasi dengan unsur baru, dan berbagai tekanan politik yang harus dihadapi orang Cina. Maka, terbentuklah identitas Cina Peranakan yang terbelah di antara identitas lokal setempat dan idenlitas Cina yang sudah semakin kabur. Identitas Cina-nya bahkan bersifat ambigu karena di satu sisi ingin diperlahankau namun namun di sisi lain ingin disembunyikan dari lingkungan sosialnya. Dalam keterbatasan sebagai akibat dari pembatasan yang dipaksakan pihak luar, maupun pembatasan yang dilakukan oleh mereka sendiri, orang Cina, khususnya Cina peranakan harus selalu mendefinisikan identitasnya dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan sosial yang dihadapinya.
Perubahan politik yang diawali pada tahun 1998 menawarkan peluang pada orang Cina Peranakan untuk berani mengekspresikan identitasnya melalui berbagai cara. Namun untuk mencapai tujuan tersebut mereka hams terlebih dahulu mendefinisikan kembali identitas kultural mereka sebagai Cina peranakan. Caranya adalah dengan menafsir ulang sikap pihak luar terhadap keberadaan mereka. Terkait dengan proses penafsiran ulang tersebut, mereka juga harus merujuk kembali referensi identitas kultural Cina yang mereka ketahui: (1) interpretasi pada ideniitas Cina dengan herpgak pada masa lalu yang mereka ketahui; dan (2) interpretasi pada identitas Cina dengan berpijak pada globalisasi budaya Cina yang sedang marak saat ini. Namun satu hal yang pasti, basil pendefinisian ulang pada identitas kultural Cina peranakan masih tetap ditentukan oleh bagaimana cara pandang dan sikap pihak luar kepada mereka."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>