Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Sri Dutima
"Penelitian ini menggunakan pooled ordinary least square dengan menggunakan fixed effect model untuk menganalisis hubungan antara sentimen investor terhadap price earning ratio selama periode penelitian. Sampel penelitian adalah perusahaan non-keuangan yang membagikan dividen setiap tahun. Penelitian dilakukan pada 21 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2008 s.d 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sentimen investor memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap price earning ratio.

This study uses pooled ordinary least square using fixed effect model to analyze the relationship between investor sentiment with price earning ratio during the study period. The research sample is a non financial company that distributes dividends every year. The study was conducted on 21 non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period of 2008 until 2017. The results showed that investor sentiment in general does not significantly affect the price earning ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feber Suhendra
"Penelitian ini akan melakukan analisis pengaruh perbedaan kebijakan. makro yang terdiri atas kebijakan moneter, inflasi dan pertumbuhan ekonomi dengan aspek-aspek fundamental antara lain Deviden Payout (DPO), Debt to Equity Ratio (DER) dan Deviden Per Share (DPS) pada Price Earning Ratio (PER). Periode Penelitian yang digunakan adalah 1993 - 1996 sebagai periode sebelum krisis sedangkan 1998 - 200i sebagai periode selama krisis. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur sebesar 88 emiten, Pada tahap awal pengujian dilakukan secara regresi dengan metode cross section untuk setiap tahun pengamatan, selanjutnya untuk melihat konsistensi nilai variabel tersebut dilakukan pengujian secara pooled section dengan metode data panel untuk periode sebelum dan selama krisis. Sebelum melakukan pengujian diatas terlebih dahulu melakukan pengujian casewisediagnostic, multikolinearitas, while heteroskedastis dan autokorelasi.
Untuk menguji pengaruh perbedaan efek kebijakan makro menggunakan uji Mann-Whitney U dan regresi linear secara dummy variabel. Adapun asumsi dummy yang diajukan Kebijakan Moneter (KM) sama dengan 1 jika Bank Indonesia menurunkan tingkat diskon mulai sebelum awal tahun hingga sesudah akhir tahun pendapatan. KM sama dengan 0 jika BI menaikkan tingkat diskon mulai sebelum awal tahun hingga sesudah akhir tahun pendapatan; Inflasi tinggi sama dengan 1 jika tingkat inflasi dalam satu tahun lebih dari 10 %, dan rendah jika kurang dari 10 %; Pertuinbuhan ekonomi yang meningkat diberi kode 1 dan menurun sama dengan 0.
Pada pengujian regresi yang konsisten signifikan mempengaruhi PER adalah DPO, sedangkan DER tidak signifikan pada tahun 1995, 1999, 2000 dan 2001 karena adanya pengaruh stock split. Pengujian secara pooled section baik sebelum maupun selama krisis menghasilkan DPO, DER, dan LnDPS secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap PER. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh DPO dan DER terhadap PER adalah positif, sebaliknya pengaruh DPS terhadap PER adalah negatif.
Pada pengujian Mann Whitney U, variabel PER secara konsisten selalu signifikan. Untuk pengujian regresi secara dummy variabel diperoleh apabila bank sentral menurunkan tingkat suku bunga pada periode sebelum dan selama krisis maka diperkirakan PER akan bertambah; dan apabila terjadi efek inflasi yang tinggi periode sebelum dan selama krisis maka diperkirakan PER akan turun; serta apabila terjadi efek pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada periode sebelum dan selama krisis maka diperkirakan PER akan meningkat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Dewata
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis value versus growth stock menggunakan price to earning ratio dan earnings growth dalam berinvestasi. Penelitian ini dilakukan dengan sampel penelitian emiten yang terdaftar pada Bursa Efek pada periode 2006 sampai dengan 2016 dan jumlah sampel 2.102. Variabel dependen pada penelitian ini adalah return saham, variabel independen adalah market free risk, small minus big SMB , high minus low HML dengan variabel kontrol price to earning ratio dan earnings growth rate. Terdapat dua model yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Capital Asset Pricing Model CAPM dan Fama French Three Factors. Hasil; 1 Price to Earning Ratio tidak dapat digunakan dalam menentukan strategi investasi antara growth stock dan value stock, 2 Price to Earning Ratio dan earnings growth tidak dapat digunakan dalam menentukan investasi antara undervalued value stock dan overvalued growth stock. Walaupun tidak terdapat strategi investasi jika dilihat dari invidiual stock, investor dapat melakukan investasi dengan portofolio undervalued value stock.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze value versus growth stock using price to earning ratio and earnings growth in the course of investing. This research was conducted with research sample of listed companies in Stock Exchange in period 2006 until 2016 and sample number 2,102. The dependent variable in this research is stocks returns and the independent variable are market free risk, small minus big SMB , high minus low HML with the control variable are price to earning ratio and earnings growth rate. There are two models used in this research, that are Capital Asset Pricing Model CAPM and Fama French Three Factors. Result 1 Price to Earning Ratio can not be used to determine investment strategy between value stock and growth stock, 2 Price to Earning Ratio and earnings growth can not be used to determine invesment strategy between undervalued value stock and overvalued growth stock. On the other side, investor can make undervalued value stock as investing strategy."
2017
S68328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlifah
"Investasi dalam saham dinilai mempunyai risiko lebih besar dibanding investasi bentuk lain seperti dalam obligasi, tabungan, dan deposito. Hal ini disebabkan karena return yang diharapkan dari saham tidak pasti, dirnana return saham diperoleh dari dividen dan capital gain. Kemampuan perusahaan dalam membayar dividen ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalarn menghasilkan laba, sehingga capital gain ditentukan oleh fluktuasi harga saham (perbedaan antara harga bell dan harga jual).
Price earning ratio adalah model valuasi yang sering digunakan pars analis untuk menentukan harga saham. Perbandingan antara harga saham dan earning per share yang ditunjukkan dengan price earning ratio adalah pertumbuhan dividen yang berarti laba. Semakin tinggi pertumbuhan dividen maka semakin tinggi price earning ratio. Husnan (1996, h.279-280).
Penelitian ini mencoba melihat beberapa faktor fundamental yang mempengaruhi price earning ratio perusahaan. Faktor-faktor tersebut diwakili oleh dividend payout, return on equity, earning growth, dan kurs rupiah. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang konsisten di kelompok Jakarta Islamic Index dan LQ 45 tahun 2004 sampai 2005.
Dari basil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut secara bersamasama berpengaruh terhadap tingkat price earning ratio. Pada periode tahun 2004 untuk kelompok Jakarta Islamic Index, variabel yang berpengaruh signifikan adalah dividend payout, return on equityn dan earning growth. Hal yang sama juga terjadi pads kelompok LQ 45.
Pada periode tahun 2005 untuk kelompok Jakarta Islamic Index, variabel yang berpengaruh signifikan adalah dividend payout dan kurs rupiah. Hal yang sama juga berlaku untuk kelompok LQ 45.
Dengan demikian keputusan untuk melakukan investasi dalam saham perusahaan dengan berpedoman pada price earning ratio hendaknya juga memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi price earning ratio.

Stock investment is predicted has bigger risk than investment in other form such as saving account, saving bond, and bank deposit, because we can not certainly expected the return of the stock which gained from dividend and capital gain. The capability of a company to pay dividend is determined by profit outcome of company it self, while capital gain is determined by fluctuation of stock rate (differentiation of buying and selling price).
Price earning ratio is valuation model that is often used by the analyst to determine of stock price. The comparison between the stock rate and earning per share that is showed by price earning ratio, is the growth of dividend -means profit. The higher the growth it gains, the higher price earning ratio too. Husnan (1996, p. 279-280).
Through this research I try to see various fundamentally factors that impact price earning ratio of company. The factors are dividend payout ratio, return on equity, earning growth, and rupiah rates. As the sample of this research is the company who consist in Jakarta Islamic Index group and LQ 45 group, at Jakarta Stock Exchange period 2004 till 2005.
According to the result of this research showed that the factors in the same times influenced to price earning ratio. At period 2004 the Jakarta Islamic Index group mean while dividend payout, return on equity, and earning growth are given significant impact. At the same with LQ 45.
At period 2005, the Jakarta Islamic Index group mean while dividend payout and rupiah rates, are give significant impact. At the same with LQ 45.
It means that the decision of doing investment in stock company which is based on price earning ratio, it will be better to pay attention the factors that influence of price earning ratio.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Basuki
"Tesis ini disusun untuk meneliti pengaruh beberapa faktor fundamental terhadap Price Earning Ratio pada industri properti di Bursa Efek Jakarta. Terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Pertama, untuk meneliti pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan pertumbuhan earning Per-Share (g.EPS) terhadap nilai Price Earning Ratio (PER) dalam industri properti. Kedua, untuk meneliti pengaruh faktor fundamental yang paling dominan terhadap Price Earning Ratio (PER) dalarn industri properti.
Metode yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis-hipotesis yang terdapat di dalam tesis ini adalah Metode regresi berganda dengan SPSS 12.0. Hipotesis yang akan diuji adalah apakah DER, ROE, dan pertumbuhan EPS mempunyai pengaruh terhadap PER.
Penelitian ini menghasilkan beberapa hal. Pertama, Debt to Equity Ratio merupakan faktor fundamental yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap nilai PER. Kedua, Return on Equity (ROE) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PER. Ketiga, Pertumbuhan EPS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PER.

This thesis is made arrangements for to check influence some fundamental factor to Price Earning Ratio at industry of property in Jakarta Stock Exchange (JSX). There are some target of which will reach in this research. First, to check influence of Debt Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), and growth of Earning Per-Share (g.EPS) to value of Price Earning Ratio ( PER) in industry of property. Second, to check influence of basal factor which most dominant to Price Earning Ratio ( PER) in industry of property.
Method used to examination of hypothesiss which there are in this thesis is Method of regression doubled with SPSS 12.0. Hypothesis to test what is DER, ROE, and growth of EPS have influence to PER.
This research yield several things. First, Debt To Equity Ratio represent fundamental factor which have influence most dominant to value PER. Second, Return on Equity ( ROE) do not have influence which signifikan to PER . Third, Growth of EPS do not have influence which signifikan to PER.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Artati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari struktur modal yang diproksikan kepada leverage terhadap Cumulated Annual Abnormal Returns CAAR , dengan variabel kontrol berupa rasio price earning, rasio market to book, risiko risk , dan ukuran perusahaan size . Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 115 perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel. Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan pada masing-masing variabel, dapat disimpulkan bahwa variabel leverage dan variabel risk memiliki pengaruh negatif terhadap CAAR, sedangkan variabel rasio price earning, variabel rasio market to book, dan variabel size memiliki pengaruh positif terhadap CAAR.

ABSTRACT
This research is aimed to determine the effect of capital structure proxied with leverage to Cumulated Annual Abnormal Returns CAAR , and adding some control variables such as price earning ratio, market ratio to book, risk, and firm size. This study uses a sample of 115 non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange with the study period of 2012 until 2016. The research method used is panel data regression. Based on the results of panel data regression model test on each variable, it can be concluded that leverage and risk have a negative effect on CAAR, while price earning ratio, market to book ratio, size have a positive effect on CAAR.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Tsara Dhuha
"ABSTRAK
Teori behavioral finance menyatakan hal yang kontradiktif dengan teori yang dikemukakan oleh Fama and French mengenai efficient market hypothesis bahwa investor selalu berlaku rasional dalam menentukan keputusan investasi. Adanya kontradiksi ini kmemunculkan adanya perbedapat antara behavioral finance dengan neoclassical finance. Penelitian ini mencoba menganalisis antara hubungan sentiment investor terhadap penilaian harga saham menggunakan model pooled ordinary least square dengan fixed effect model dengan periode penelitian selama delapan tahun yaitu 2008 -2015. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian 56 perusahaan non finansial yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sentiment investor tidak mempengaruhi penilaian harga saham di Bursa Efek Indonesia.

ABSTRACT
Recent literature in behavioral finance has contradicted the notion of efficiency of markets. Greate emphasis on how psychological biases influence both the behavioral of investors and asset prices has led a strong debat among proponents of behavioral finance and neoclassical finance. This study conducts a pooled ordinary least squares model using the fixed effects estimator to investigate the linkage between investor sentiment an stock prices for 56 firms over a tome period of 8 years, from 2008 ndash 2015. The findings suggest that investor sentiment does not significantly affecr the stock prices in this sample.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Golda Veronika
"Penelitian bertujuan menguji hubungan pengukuran kinerja price - earnings ratio dan cash value added terhadap return saham syariah yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. Penelitian ini menguji antara price - earnings ratio dan cash value added yang lebih baik mengukur return saham syariah. Sampel yang digunakan adalah saham syariah yang terdaftar di Daftar Efek Syariah pada tahun 2011 - 2012, dengan jumlah sampel sebanyak 111 perusahaan, dan jumlah observasi sebanyak 222. Hasil penelitian membuktikan bahwa cash value added memiliki hubungan signifikan dengan return saham syariah. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa cash value added lebih baik dalam mengukur return saham syariah dibandingkan price ? earnings ratio.

This study aims to examine the relationship between price - earnings ratio and cash value added in sharia stock return. This study also aims to determine whether cash value added is better in measuring sharia stock return than price - earnings ratio. The sample used were sharia stock on the Daftar Efek Syariah in 2011 - 2012, with a total sample of 111 companies, and the number of observations are 222. This study concludes cash value added is a significant with positive relation. Furthermore, the research concludes that cash value added is better in measuring sharia stock return than price - earnings ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamuji Wahyu Widodo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER) dan pengaruhnya secara konsisten dari waktu ke waktu. Model yang dipergunakan merupakan modifikasi dari model Whitbeck-Kisor (1963) dengan model Mpaata dan Sartono (1997). Dengan mengambil contoh seluruh saham yang tercatat di BEJ antara tahun 1997-2002, diperoleh 229 perusahaan yang memenuhi syarat dan 23 perusahaan yang tidak lengkap datanya.
Faktor GROWTH (setelah memperhitungkan faktor-faktor lainnya dalam model) untuk tahun 2001 terbukti berpengaruh terhadap PER secara positif dan signifikan, sedangkan tahun 2002 pengaruhnya negatif dan tidak signifikan. Faktor SIZE untuk tahun 2001 (setelah memperhitungkan faktor-faktor lainnya dalam model) terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan, sedangkan tahun 2002 pengaruhnya negatif dan tidak signifikan. Faktor STDEV (setelah memperhitungkan faktor-faktor lainnya dalam model) terbukti berpengaruh terhadap PER secara signifikan dan arah pengaruhnya positif untuk tahun 2001. Sedangkan untuk tahun 2002 arch pengaruhnya positif namun tidak signifikan. Faktor FIXED (setelah memperhitungkan faktor-faktor lainnya dalam model) untuk tahun 2001 terbukti berpengaruh terhadap PER secara negatif dan signifikan. Untuk tahun 2002 arah pengaruhnya positif dan signifikan. Faktor ROE (setelah memperhitungkan faktor-faktor lainnya dalam model) untuk tahun 2001 dan 2002 arah pengaruhnya positif dan tidak signifikan.

The purpose of this research is to understand the significant factors that influence Price Earning Ratio (PER) from time to time. The model that used in this thesis was modified model from Whitheck-Kisor (1963) and Mpaata-Sartono (1997). The data that used in this model based on the listing companies from Jakarta Stock Exchange between 1997-2002. There were 229 companies compiled with criteria and 23 companies were not complete.
Growth factor (after estimated the other factors in the model), for the year 2001 proved influence PER significant and positive direction. In the year 2002 the influence toward negative direction and did not significant. SIZE factor (after estimated the other factors in the model), in 2001 proved influence PER toward positive direction and significant. In the year 2002 the influence toward negative direction but not significant. STDEV factor (after estimated the other factors in the model), in 2001 proved influence PER significant and in positive direction. In the year 2002 the influence were positive direction but not significant. FIXED factor (after estimate the other factors in the model), for the year 2001 proved influence PER in negative direction and significant. For the year 2002 the influences were positive and significant. ROE factor (after estimate the other factors in the model), for the year 2001 and 2002 the influence were positive direction and did not significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Abidin
"Penelitian ini yang bertujuan untuk melihat hubungan antara return saham dan PER, seberapa jauh PER yang ditentukan oleh tiga faktor fundamental : dividend payout ratio (DPO), EPS growth (GR) dan leverage (risiko) yang mencerminkan nilai intrinsiknya. Di samping itu, penelitian ini mengetahui apakah rata-rata return dari portofolio saham yang high PER lebih kecil dibandingkan dengan portofolio saham low PER. Pengambilan sampel berjumlah 45 perusahaan yang selalu listing di BET sejak tahun 1993 sampai dengan 1999, kecuali pada periode selama krisis untuk menguji hipotesa kedua, ketiga dan keempat diambil 29 perusahaan. Penelitian ini menghasilkan suatu hubungan negatif yang tidak signifikan antara PER dengan return saham pada periode krisis dan positif signifikan pada periode selama krisis. Arah korelasi yang diperoleh antara PER dengan ketiga faktor fundamental (DPO, leverage, dan growth) baik pada model II maupun III berturut-turut positif, positif, dan negatif, kecuali pada model II yang memiliki hubungan tidak signifikan pada periode sebelum krisis. Disamping itu model II pada periode selama krisis, variabel growth berkorelasi positif dan pada periode gabungan variabel DPO berkorelasi negatif. Pada model II, variabel leverage mempunyai hubungan yang signifikan pada periode selama krisis dan gabungan sebelum dan selama krisis. Pada model III, variabel leverage mempunyai hubungan yang signifikan pada periode selama krisis dan gabungan sebelum dan selama krisis. Sedangkan DPO signifikan pada periode selama krisis dan growth signifikan pada periode gabungan sebelum dan selama krisis. Penelitian ini juga menghasilkan bahwa rata-rata return saham dari portofolio saham high PER lebih kecil dibandingkan dengan portofolio saham low PER pada periode sebelurn krisis maupun selama krisis adalah tidak signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>