Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Marcella Alika
"ABSTRACT
Millennials, defined in this study as those born between 1982 and 2004, are often depicted as generation who has distinct preferences, but how are they any different in term of consumption pattern To address that question, this study attempts to compare Millennials consumption to identical age group from previous generation. Utilizing data from Susenas 2000 and Susenas 2015, this study analyzes 7 consumption categories using Seemingly Unrelated Regression. Through descriptive analysis, this study finds that Millennials households indeed have different consumption pattern. Moreover, regression results indicate that while both generations have the largest share on education expenditure, Millennial has larger share 17.6 than previous generation 10.2. The most striking difference between them is goods and services consumption expenditure, as Millennial has much larger share 11.4, approximately 19 times more than previous generation 0.6.

ABSTRAK
Milenial, pada studi ini didefinisikan sebagai mereka yang lahir antara 1982 dan 2004, sering digambarkan sebagai generasi yang memiliki preferensi yang berbeda, akan tetapi bagaimana mereka berbeda dalam hal pola konsumsi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, studi ini berusaha untuk membandingkan konsumsi Milenial dengan kelompok umur identik dari generasi sebelumnya. Dengan menggunakan data dari Susenas 2000 dan Susenas 2015, studi ini menganalisis 7 kategori konsumsi menggunakan Seemingly Unrelated Regression. Melalui analisis deskriptif, studi ini menemukan bahwa rumah tangga Milenial memang memiliki pola konsumsi yang berbeda. Selain itu, hasil regresi mengindikasikan bahwa walaupun kedua generasi memiliki porsi terbesar pada pengeluaran pendidikan, Milenial memiliki porsi lebih besar 17,6 dibanding generasi sebelumnya 10,2. Perbedaan yang paling mencolok di antara mereka adalah konsumsi pengeluaran barang dan jasa, Milenial memiliki porsi yang jauh lebih besar 11,4, sekitar 19 kalinya generasi sebelumnya 0,6."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Aida Novitarani
"Penggunaan barang mewah atau produk mewah terus meningkat dengan yang baru generasi memasuki industri produk mewah sebagai konsumen, generasi milenial. Perbedaan antara generasi milenial dan generasi sebelumnya konsumen yang lebih tradisional dari produk mewah membuat industri ini membutuhkan perubahan untuk mengakomodasi karakteristik dan kebutuhan generasi milenial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh motivasi konsumen terhadap niat beli produk mewah dengan merek halus atau eksplisit dengan pengaruh faktor kebutuhan konsumen akan keunikan dan swa-monitor. Penelitian ini dibagi menjadi 2 dengan Penelitian 1 untuk menguji pengaruh kebutuhan konsumen terhadap keunikan dan Penelitian 2 hingga uji efek pemantauan mandiri. Metode purposive sampling digunakan untuk penelitian ini dengan responden dan dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics dengan campuran ANOVA 2X2 metode.
Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam kondisi keunikan tinggi, konsumen yang termotivasi secara ekstrinsik akan lebih memilih produk mewah dengan branding eksplisit dan konsumen yang termotivasi secara intrinsik akan lebih memilih produk mewah dengan branding yang halus. Sementara itu, dalam kondisi pemantauan diri yang rendah, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemilihan produk mewah dengan branding eksplisit atau halus dengan ekstrinsik atau motivasi intrinsik. Implikasi manajerial dibahas dalam penelitian ini juga rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.

The use of luxury goods or luxury products continues to increase with the new generation entering the luxury product industry as a consumer, millennial generation. The difference between millennials and previous generations of more traditional consumers of luxury products makes this industry need a change to accommodate the characteristics and needs of millennial generations. This study aims to understand the influence of consumer motivation on the purchase intention of luxury products with refined or explicit brands with the influence of consumer demand factors for uniqueness and self-monitoring. This study was divided into 2 with Research 1 to examine the effect of consumer needs on the uniqueness and Research 2 to the independent monitoring effect test. The purposive sampling method was used for this study with respondents and analyzed using IBM SPSS Statistics with a mixture of ANOVA 2X2 methods.
The findings of this study reveal that in conditions of high uniqueness, extrinsically motivated consumers will prefer luxury products with explicit branding and consumers who are intrinsically motivated will prefer luxury products with smooth branding. Meanwhile, in conditions of low self-monitoring, there is no significant difference in the choice of luxury products with explicit or subtle branding with extrinsic or intrinsic motivation. Managerial implications discussed in this study are also recommendations for further research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Arsya Rakhmada
"Jumlah pengguna internet di Indonesia telah tumbuh pada tingkat yang luar biasa. Tidak terkecuali dengan tingkat pertumbuhan pengguna online travel agent di Indonesia. Ketika melakukan transaksi online, termasuk juga transaksi dengan online travel agent, konsumen dihadapkan pada situasi yang tidak pasti. Situasi yang tidak pasti dapat menjadi semakin buruk ketika konsumen harus berbagi informasi pribadi yang sensitif dalam proses transaksi. Dalam konteks ini, pentingnya membangun dan mempertahankan kepercayaan menjadi sangat penting bagi pemasar online karena banyak penelitian telah menunjukkan bahwa kurangnya kepercayaan adalah salah satu alasan utama keraguan konsumen untuk berbelanja online. Bukti telah menunjukkan bahwa kepercayaan dapat mengurangi risiko yang dirasakan dan dengan demikian menentukan keberhasilan atau kegagalan vendor online. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis anteseden dari niat dan perilaku konsumen terhadap perusahaan online travel agent. Juga untuk melihat apakah terdapat perbedaan dalam proses terbentuknya kepercayaan antara generasi X dan Millenial dengan vendor online. Penelitian ini didasarkan pada survei online yang dilakukan dengan sampel dari dua generasi yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepercayaan awal terhadap online travel agent dengan niat dan perilaku konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua generasi pada proses terbentuknya kepercayaan terhadap niat dan perilaku konsumen. Baik Gen X dan Millennial melihat risiko dan kepercayaan dalam menggunakan online travel agent dengan cara yang sama. Kedua generasi bersedia memberikan informasi pribadi kepada online travel agent.

The number of internet users in Indonesia has grown at the unbelievable rate. There is no exception with the growth rate of the online travel agent users in Indonesia. When making online transaction, including via online travel agent, consumers are faced with uncertain situations. The uncertain situations could grow increasingly critical when consumers have to share sensitive personal information in the transaction process. In this context, the importance of building and maintaining trust becomes very important to online marketers as numerous studies have shown that the lack of trust is one of main reasons for consumers' hesitancy to online shopping. The evidence has shown that trust could reduce the perceived risks and thereby determines success or failure of e-vendors. The research objective is to analyze the antecedents of behavioral intentions on online travel agent company. Also to see whether the trust formation between generation X and Millennial has difference. The research is based on online surveys conducted with convenience samples from two different generation. The results have shown a strong relationship between initial trust towards online travel agent and consumers' behavioral intentions. The results suggest that there's no difference between two generations on the formation trust and behavioral reactions. Both Gen X and Millennial seen the risks and trust of using online travel agent in the same way. Both generation willing to give personal information to online travel agent."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ghazi Purraharjo
"Penelitian mengenai pengaruh lingkungan sosial terhadap intensi penggunaan ponsel pintar iPhone 4s di Indonesia dengan melihat mediasi dari attitude towards adoption, dan efek moderasi dari consumption characteristic seperti karakteristik konsumsi public dan privat. Dengan menggunakan metode SEM, penelitian ini menemukan bahwa pengaruh lingkungan sosial dapat memiliki pengaruh terhadap intensi adopsi melalui dua cara yaitu dengan dimediasi dengan sikap terhadap adopsi dan dengan memasukkan efek moderasi dari karakteristik konsumsi.

A study about the effect of social influence on Apple iPhone 4s adoption intention in Indonesia which includes the mediating role of attitude towards adoption and the moderating effect of public or private consumption characteristic. Using SEM to process the data, the research found that social influence influences adoption intention through two ways. The first one is by the mediation of attitude towards adoption and the second one is by including the effect of moderating variables of consumption characteristic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Ferina Debby Natashya
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh dari generasi Y dan generasi Z pada fashion fanship, sikap, dan pembelian impulsif dari pembeli pria. Dengan menggunakan metode multiple regression, pada penelitian ini ditemukan bahwa fashion fanship dan generasi memiliki pengaruh yang positif pada pengeluaran untuk pembelajaan fashion. Sedangkan untuk sikap terhadap fashion dan pembelanjaan impulsif tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada pengeluaran fashion. Dengan menggunakan 300 responden dari daerah Jabodetabek ditemukan hasil bahwa Generasi Y memiliki kecenderungan berbelanja yang lebih sering dibandingkan dengan Generasi Z. Sedangkan untuk fashion fanship, sikap, dan pembelian impulsif pada generasi Y tidak memiliki kecenderungan yang lebih tinggi dibandingkan generasi Z.

This research is intended to look at the impacts of generation Y and generation Z on fashion fanship, Sikaps and impulsive buying of male shoppers. By using multiple regression method, it is revealed that fashion fanship and generation have positive impact on fashion spending. While on the other hand, Sikap and impulse buying do not have a significant effect on fashion spending. By using the responses from 300 respondents from Jabodetabek area, it is found that Y generation has purchasing tendency that is more often than Z generation. While for fashion fanship, sikap and impulse buying, the trend for Y generation is not higher than Z generation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Ariestine N.K.
"Era baru perbankan di Indonesia telah tiba dengan adanya transformasi digital di sektor perbankan. Bank digital menjadi pilihan utama masyarakat generasi muda khususnya generasi milenial dan generasi Z. Bagaimana konsumen memilih bank digital dan terus menggunakannya? Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan dengan memahami peran keterikatan pelanggan (customer engagement) terhadap minat penggunaan berkelanjutan (continuous usage intention). Penulis menghubungkan aplikasi bank digital dengan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan pelanggan akan komitmen untuk mengikatkan diri ke aplikasi bank digital yang dipilih. Penulis menggunakan structural equation modelling (SEM) untuk menguji model penelitian dengan sampel pelanggan generasi milenial dan generasi Z (n = 200). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari kepuasan pelanggan (customer satisfaction) ke keterikatan pelanggan (customer engagement) dan minat penggunaan berkelanjutan (continuous usage intention) pelanggan generasi tersebut. Temuan ini dapat memberikan masukan untuk pengembangan aplikasi dan strategi pemasaran yang sesuai dengan pelanggan, terutama generasi milenial dan Z. Perusahaan aplikasi digital lainnya di Indonesia bisa menarik kesimpulan apa harapan pelanggan milenial dan generasi Z. Sepengetahuan penulis, belum banyak artikel yang membahas bank digital, hubungan antara penggunaan aplikasi yang merupakan pengaruh anteseden terhadap kepuasan pelanggan dan pengaruh keterlibatan pelanggan terhadap minat penggunaan berkelanjutan di Indonesia.

A new era of banking in Indonesia has arrived with digital transformation in the banking sector. Digital banks are the main choice of young people, especially millennials and Generation Z. How do consumers choose digital banks and continue to use them? This research tries to answer the question by understanding the role of customer engagement on continuous usage intention. The author connects digital bank applications with customer satisfaction and customers will be committed to attaching themselves to the selected digital bank application.
The author uses structural equation modeling (SEM) to test the research model with a sample of millennial and Generation Z customers (n = 200). The results of the study show that there is a positive influence of customer satisfaction on customer engagement and continuous usage intention of this generation of customers. These findings can provide input for application development and marketing strategies that suit customers, especially millennials and Z generations. Other digital application companies in Indonesia can conclude what the expectations of millennial and Generation Z customers are. To the author's knowledge, there have not been many articles discussing digital banks, the relationship between application use which is an antecedent effect on customer satisfaction, and the effect of customer engagement on continuous usage intention in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Nur Rahma
"Penelitian ini membahas mengenai intensi penggunaan ritel omnichannel konsumen milenial Indonesia dalam belanja produk fesyen yang menggunakan konsep pengembangan Technology Acceptance Model atau TAM. Penelitian ini melaksanakan survei kepada 426 responden dari generasi milenial yang lahir pada tahun 1982 hingga 2002 dan berdomisili di Indonesia. Adapun metode penyebaran kuesioner dilakukan secara online menggunakan Google Form dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software pengolahan data LISREL 8.51. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam continuance intention usage, variabel yang terbukti mempengaruhi terdiri dari perceived usefulness, perceived ease of use, customer engagement, dan consumer value. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan dalam variabel perceived ease of use terhadap continuance intention usage saat melalui perceived usefulness. Kemudian, continuance intention usage terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap actual use ritel omnichannel.

This study discusses the intention to use omnichannel retail by Indonesian millennial consumers in shopping for fashion products using the concept of developing the Technology Acceptance Model or TAM. This study conducted a survey of 426 respondents from the millennial generation who were born in 1982 to 2002 and domiciled in Indonesia. The data was collected through an online questionnaire, using the Structural Equation Modelling (SEM) method with LISREL 8.51 software. The result showed that the variables which significantly influenced continuance intention usage are perceived usefulness, perceived ease of use, customer engagement, and consumer value. However, perceived ease of use doesn’t have a significant effect on perceived usefulness. Finally, continuance intention usage of omnichannel does significantly affect actual use in retail omnichannel."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furqon Anshori
"Kehadiran dan peran retail dan pasar online di Indonesia tidak bisa diabaikan. Tingginya akses dan transaksi yang dilakukan secara online menimbulkan kekhawatiran terhadap praktik etika antara pelaku bisnis online dengan pelanggannya. Tesis ini membahas persepsi pelanggan terhadap etika ritel online dan dampaknya terhadap persepsi risiko dan repurchase intention. Penelitian ini juga memperkenalkan analisis tambahan berdasarkan kelompok generasional yaitu Milenial dan Generasi Z; dan juga analisis berdasarkan tingkat keterlibatan produk. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berhasil mengumpulkan 500 responden melalui survei daring sebagai metode utama pengumpulan data. Hasil analisis menyimpulkan bahwa persepsi etika ritel online berpengaruh negatif terhadap persepsi risiko dan berpengaruh positif terhadap repurchase intention. Analisis tambahan juga menemukan bahwa terdapat: perbedaan signifikan dalam persepsi etika ritel online dan repurchase intention antara generasi Milenial dan Gen Z; dan perbedaan signifikan dalam persepsi risiko dan repurchase intention antara pelanggan produk dengan keterlibatan tinggi dan pelanggan produk dengan keterlibatan rendah.

The presence and role of online retailers and marketplaces in Indonesia cannot be underestimated. The high number of access and transactions carried out online brings forth concern of ethical practices between online businesses and their customers. This thesis discusses customers' perception of online retail ethics and their impact on risk perceptions and repurchase intentions. This research also introduces additional analysis on generational groups with Millennials and Generation Z; and product categories based on the level of product involvement. The study is a quantitative research that has successfully collected 500 respondents through an online survey as the main method of data collection. The analyses concluded that perception of online retail ethics has a negative effect on perceived risk and a positive effect on repurchase intention. The additional analyses also discovered that there are: significant differences in perception of online retail ethics and repurchase intention between Millennials and Gen Z; and significant differences in perceived risk and repurchase intention between customers of high-involvement and low-involvement products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melly Trirahmi
"Majalah wanita, dengan karakteristiknya sebagai salah satu bentuk media massa cetak, diyakini banyak pihak sebagai media alternatif untuk mendapatkan informasi. Perilaku individu dalam menggunakan isi majalah wanita tertentu didasarkan pada kebutuhan psikologis dan sosial, pengharapan dan keyakinan/ nilai-nilai yang dipercayainya akan terpuaskan dengan mengonsumsi majalah wanita. KARTINI dan FEMINA, dua majalah wanita lokal di Indonesia, yang saling bersaing paling banyak dirujuk masyarakat pembaca di Indonesia. Dua majalah ini memiliki karakteristik yang hampir sama dan segmen pembaca yang kurang lebih serupa.
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi dan gratifikasi khalayak terhadap majalah wanita: Analisis di kalangan pembaca majalah wanita KARTINI dan FEMINA di Jakarta Selatan. Secara khusus ingin melihat karakteristik pembaca KARTINI dan FEMINA, pola penggunaan, rubrikasi yang diminati, gratifikasi yang dicari (GS) dan yang diperoleh pembaca (GO).
Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan menggunakan survai dengan populasi perempuan dewasa, pernah membaca kedua majalah dalam dua bulan terakhir, tinggal di Jakarta Selatan, minimal SLTA dan masuk kelas menengah atas. Penarikan sampel random sampling. Jumlah sampel 144 orang.
Kerangka teori yang digunakan mengacu pada pendekatan Expectancy-Value terhadap gratifikasi media (Palmgreen dan Rayburn, 1985): dalam mengonsumsi media, seseorang berpegang pada keyakinan (belief) bahwa kebutuhannya akan terpenuhi dan ditanjutkan dengan penitaian (evaluasi), positif atau negatif. Data dianalisis dengan teknik faktor analisis dan diskriminan. Didukung dengan T -Test untuk membandingkan rata-rata harapan dari penilaian respanden atas 5 variabel ekspektasi dan gratifikasi (Palmgreen dari Rayburn) dari kedua majalah: variabel surveillance, pengetahuan, manfaat pribadi, pengalihan dari kesenangan.
Karakteristik responden KARTINI dan FEMINA: 31-40 tahun, menikah, pendidikan perguruan tinggi, umumnya bekerja dengan rata-rata pengeluaran 1 - 2,5 juts rupiah per bulan. Rubrik yang diminati pada KARTINI adalah "Aktual?, "Feature? dan "Konsultasi"_ Sementara FEMINA: "Aktual', "Feature" dan ?Kewanitaan?. Faktor-faktor gratifikasi yang diharapkan pembaca KARTINI adalah faktor tentang informasi kewanitaan, hiburan, pengayaan pengetahuan dan wawasan terhadap problem yang ada di masyarakat. Sementara faktor yang diharapkan pembaca FEMINA adalah faktor informasi kewanitaan, info mengenai problem di masyarakat, pemahaman aktual dan mengisi waktu senggang.
Pembaca kedua majalah memiliki tingkat kepuasan (GS dan GO) yang lama dalam ke-3 variabel dan 5 variabel yang diukur: surveillance, pengetahuan dan manfaat pribadi. Sementara 2 variabel lainnya, yaitu pengalihan dan kesenangan, dipandang pembaca kurang penting. Implikasi akademik, studi Pamgreen mengenai "Nilai-Harapan? atau ?Expectancy -Value Theory" terhadap gratifikasi media terbukti dan dapat diterapkan. Sebagai rekomendasi praktis, untuk meningkatkan kepuasan pembaca, dalam mengelola manajemen isi redaksional, kedua majalah perlu memprioritaskan perhatian pada kebutuhan informasi berdasarkan karakteristik pembaca yang didapat dalam penelitian. Diharapkan, persentase pembaca dapat ditingkatkan, meski harus dipadu dengan strategi komunikasi pemasaran yang tepat sasaran. Karena terdapat persamaan akan gratifikasi yang diharapkan, yaitu kebutuhan akan informasi kewanitaan dan hal-hal aktual di masyarakat, pengelola kedua majalah harus memperkaya sumber daya agar isi informasi dapat diperkaya dan ditingkatkan kualitasnya.
Dilihat dari tingkat kepuasan pembaca, KARTINI dan FEMINA secara umum tidak perlu melakukan perubahan-perubahan signifikan pada ke-5 variabel yang ada. Ke-3 variabel (Pengetahuan, Pengawasan Ungkungan, Manfaat Pribadi) yang dianggap penting oleh pembaca telah dikelola dengan baik oleh KARTINI dan FEMINA. Namun 2 variabel yang kurang dikelola kedua majalah (Pengalihan dan Kesenangan), ternyata juga dianggap kurang penting oleh pembaca."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ali Zaenal Abidien
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana komitmen afektif (tinggi vs rendah) dalam situasi pembelian produk fashion mempengaruhi pilihan saluran konsumen (online vs offline) yang dimediasi oleh perceived hedonic benefit dari pembelian di dalam konteks multi-channel di Indonesia. Penelitian ini menggunakan eksperimen dengan between-subject design dengan 2 kondisi komitmen afektif. Dua skenario dirancang untuk masing-masing kondisi komitmen afektif dalam situasi pembelian produk fashion (tinggi dan rendah). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan SurveyMonkey dan didapatkan 80 partisipan yang sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan, dimana 40 partisipan secara acak mendapatkan skenario kondisi komitmen afektif tinggi dan 40 partisipan secara acak mendapatkan skenario kondisi komitmen afektif rendah. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 27. Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah binary logistics regression, chi-square test, independent sample t-test, dan regression bootstrapping procedure dalam PROCESS module (model 4). Penelitian ini menemukan bahwa ketika komitmen afektif dalam situasi pembelian produk fashion meningkat, konsumen akan lebih memilih berbelanja secara offline daripada online. Sementara ketika komitmen afektif dalam situasi pembelian produk fashion menurun, konsumen akan lebih memilih berbelanja secara online daripada offline. Penelitian ini juga menemukan bahwa ketika komitmen afektif dalam situasi pembelian produk fashion yang tinggi, maka perceived hedonic benefit dari pembelian akan lebih besar dibandingkan dengan komitmen afektif dalam situasi pembelian produk fashion yang rendah. Lebih lanjut, penelitian ini juga menemukan bahwa perceived hedonic benefit dari pembelian memediasi pengaruh komitmen afektif dalam situasi pembelian produk fashion terhadap pilihan saluran konsumen.

This study aims to analyze the impact of affective commitment (high vs low) in fashion product purchase situation affect consumer’s channel choice (online vs offline) that mediated by perceived hedonic benefit from the purchase on productive workers in Jabodetabek. This study used an experiment with between-subject design with 2 affective commitment’s condition. From the collected data, 80 participants met criteria. 40 participants had scenarios with high affective commitment condition and 40 participants had scenarios with low affective commitment condition. The hypotheses in this study are tested using binary logistics regression, chi-square test, independent sample t-test, and the regression bootstrapping procedure in the PROCESS module (model 4). This study found that when affective commitment in fashion product purchase situation increasing, consumers will prefer to make a purchase on offline rather than online. Meanwhile when affective commitment in fashion product purchase situation is declining, consumers will prefer to make a purchase on online rather than offline. This study also found that when the affective commitment in fashion product purchase situation is high, perceived hedonic benefit from the purchase will be higher than when the affective commitment in fashion product purchase situation is low. Furthermore, this study also found that perceived hedonic benefit from the purchase mediate the impacts of affectice commitment in fashion product situation to consumer’s channel choice. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>