Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174762 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Eka Desrina Purwanti
"Tanpa pengelolaan yang baik, sampah dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang aman merupakan salah satu indikator kesehatan lingkungan dalam STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Pengelolaan sampah rumah tangga bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, namun masyarakat pun mempunyai kewajiban dalam pengelolaan sampah rumah tangganya. Bank sampah merupakan kelompok swadaya masyarakat dimana kegiatannya adalah menerima tabungan berupa sampah sebagai upaya reduce, reuse, dan recycle dalam pengelolaan sampah.
Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah di Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2018. Adapun meode yang digunakan adalah metode Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengetahuan dan sikap berhubungan dengan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah. Sikap merupakan faktor dominan dalam penelitian ini dibanding faktor lainnya. Kesimpulan penelitian ini bahwa peran serta masyarakat Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah cukup baik, yaitu 63,8.

Without good management, waste can have a negative impact on public health. Safe waste management is one of the indicators of environmental health in STBM Community Based Total Sanitation. Household waste management is not just the responsibility of the government. But also has an obligation in household waste management. Waste Bank is a self help group where the activity is to receive savings in the form of garbage as efforts reduce, reuse, and recycle in the field of waste management.
This study discusses the factors that influence the participation of the community in waste management through the garbage bank in Tambun Utara Sub district, Bekasi Regency in 2018. The method used is Quantitative method with cross sectional approach.
The result of the research shows that knowledge and attitude relate to community participation in waste management through waste bank. Attitude is the dominant factor in this study compared to other factors. The conclusion of this research is that community participation of Tambun Utara Sub district of Bekasi Regency in waste management through garbage bank is good enough, that is 63,8.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Oktariani Anggina Putri
"Di Indonesia upaya pengurangan sampah dilakukan melalui TPS3R dan bank sampah dengan target nasional sebesar 30 pada periode 2017-2025 berdasarkan Peraturan Presiden No.97 Tahun 2017. Akses masyarakat terhadap pelayanan tersebut baru mencakup 79,8 di seluruh Indonesia dengan akses terbanyak dirasakan oleh penduduk kota dibanding desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase sampah yang terolah di TPS3R dan bank sampah berdasarkan sebarannya di 3 kota, Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. Jenis penelitian adalah deskriptif yang bersumber dari data pencatatan, kebijakan daerah, dan berita resmi pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase efektivitas pengurangan sampah ke TPA di ketiga kota belum mencapai target yakni masih dibawah 5. Ketersediaan akses terhadap TPS3R yang paling baik adalah Kota Tangerang Selatan sementara Kota Depok mempunyai ketersediaan akses terhadap bank sampah yang paling baik. Nilai efektivitas pengurangan sampah tertinggi diraih oleh Kota Depok yang mempunyai peraturan daerah terkait 3R.
Kota dengan alokasi dana terhadap pengelolaan sampah terbesar adalah Kota Depok, namun Kota Bogor dengan alokasi dana sebesar 2.2 dapat mencapai nilai efektivitas setengah dari nilai efektivitas Kota Depok dan persentase pembinaan dan pemantauan yang paling besar di antara ketiga kota lainnya.
Kota Tangerang Selatan dengan cakupan pelayanan TPS3R yang paling baik mempunyai nilai efektivitas terendah meskipun nilai Indeks Pembangunan Manusia adalah tertinggi. Nilai efektivitas yang dicapai ketiga kota belum memenuhi target pengurangan sampah nasional dengan persentase efektivitas diraih TPS3R lebih tinggi dibanding bank sampah.

In Indonesia, waste reduction efforts are done through TPS3R and waste bank with a national target of 30 in the period 2017 2025 under Presidential Regulation No.97 Year 2017. An effective waste reduction effort can be measured by two indicators, namely primary indicators through the percentage of recycled waste, and other indicators related to legal, monitoring, financial, service coverage, and community participation. This research aims to know the percentage of waste managed in TPS3R and waste bank in 3 cities, Depok City, Bogor City, and South Tangerang City. The type of this research is cross sectional which sourced from recording data, regional policy, and official government news.
The results showed that the percentage effectiveness of waste reduction to landfill in three cities has not reached the target that is still below 5. The highest effectiveness of waste reduction by TPS3R and waste bank was achieved by Depok City which had 3R related local regulation.
The city with largest budgeting allocation for waste management is Depok City, but Bogor City with a budget allocation of 2.2 can achieve the value of half effectiveness of Depok City and the highest percentage of training and monitoring from government among the three cities.
South Tangerang City with the best coverage of TPS3R services has the lowest effectiveness value despite its high Human Development Index value. The effectiveness of the three cities still not yet reached a national target of waste reduction efforts with the percentage of effectiveness achieved by TPS3R higher than the waste bank.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refina Indriasari
"Laboratorium pemrosesan film PERUM PI-'N digunakan untuk memproses Elm hitam-putih dan berwama ukuran 16 mm dan 35 mm. Pemrosesan film melibatkan tahap-tahap proses antara lain developing, bleaching, fxing. dan lain-lain.
Karakteristik limbah cair yang dihasilkan secara kualitas ditandai dengan dissolved solid yang tinggi, BOD dan COD yang tinggi, Serta adanya besi, sulfat dan ammonia dalam jumlah besar. Konsemrasi dari lconstituen pencemar ummm-mya di atas ambang batas. Proses pengolahan dilakukan secara Esik-kimia berdasarkan perbandingan BOD/COD.
Alternatif pengelolaan limbah cair yang mungkin dilakukan adalah dengan pengolahan dan minimisasi limbah cair. Pengolahan limbah dilakukan secara batch (individual treatment system), karena kuantitas limbah cair yang dihasilkan kecil, selain itu lebih mudah dan murah dan segi konslruksi, operasi dan pemeliharaan.
Unit-unit pengolahan yang diterapkan terdiri dari : bak pengumpul, tangki batch, sludge filter, tangki dosing, air stripping dan karbon alcti£ Altcrnatif minimisasi limbah cair yang mungkin dilakukan antara lain : reduksi air pencucian dengan metode cozmrercurrent, perpanjangan umm' larutan developer dengan metode recovery dan pelaksanaan pekerjaan secara benar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan
"Sampah rumah tangga seharusnya dapat terkelola secara optimal, sehingga hanya sampah residu saja yang diangkut ke TPA. Realitanya sampah rumah tangga tidak terkelola di sumber sampah, sehingga berpotensi mencemari ekosistem lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga, mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga dan merumuskan kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga pada tingkat komunitas masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 548 orang. Berdasarkan hasil Penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara persepsi, partisipasi dan akseptabilitas dengan pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga pada komunitas masyarakat. Adapun hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga menggunakan perhitungan indeks pengendalian sampah rumah tangga diketahui Kota Bekasi masuk Kategori Sedang. Model pengendalian sampah rumah tangga pada tingkat komunitas direkomendasikan untuk menjadi alternatif rekomendasi kebijakan bagi Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah rumah tangga yang berkelanjutan

Household solid waste shall to be managed optimally, so that only the residual waste is transported to the landfill. In reality, the household solid waste did not managed properly in the first place so it will potentially damage the environment’s ecosystem. This study aims to determine the community behavior in implementing the household solid waste managementknowing the evaluation results on the implementation of household solid waste management and and formulate household solid waste waste management policies.at the community level. This study was conducted in Bekasi City, West Java Province, Indonesia with a total of 548 respondents. Based on the study results, it is known that there is a relationship between perception, participation and acceptability with the implementation of household solid waste waste management in the community. The results of the evaluation of the implementation of household solid waste management using the calculation of the household solid waste waste control index where it is known that Bekasi City is in the Moderate Category. The household solid waste control model at the community level is recommended to be an alternative policy recommendation for the Government and related stakeholders in an effort to realize the sustainable household solid waste management"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Yogara Fernandez Pangihutan
"Kebutuhan akan pengelolaan sampah di perkotaan tidak lepas dari semakin meningkatnya komposisi penduduk di kawasan perkotaan.Pengelolaan sampah merupakan salah satu layanan publik, terutama setelah diimplementasikannya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganaslisis implementasi kebijakan pengelolaan sampah di wilayah Kelurahan Papanggo, sebagai salah satu unit terkecil dari wilayah Provinsi DKI Jakarta dan bentuk partisipasi masyarakat menurut latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda. Dengan menggunakan metode kualitatif, hasil penelitian diperoleh bahwa kegiatan pengelolaan sampah di Kelurahan Papanggo yang meliputi pengurangan sampah dan penanganan sampah belum menemui sasaran kebijakan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari masih belum berjalannya kegiatan pemilahan sampah belum terkelola dengan baik. Sementara Partisipasi masyarakat masih terbatas terlibat dalam pembayaran iuran untuk swadaya pengangkutan sampah dari pemukiman ke TPS.

Waste management is one of the public services, especially after the implementation of Law No. 18 of 2008 on waste management. The main goal of waste management is creating health and environmental quality better. The need for waste management in urban areas can not be separated from the increasing composition of the population in urban areas Policies in the trash is not only regulated at the national level, but also regulated by local governments, both provincial and district / city. Waste management included in the category of services, which the government carry out a part of waste management and the whole society are expected to participate in creating a good waste management. It is also applied in Jakarta as the capital of the Republic of Indonesia. This study aims to clarify the implementation of waste management policy in kelurahan Papanggo region, as one of the smallest area of Jakarta as a forms of form of community participation in different socio-economic backgrounds. Using a qualitative approach, the study illustrates that when the quality of public participation is felt not encouraging, it is most problem is inherent in the procedure that already established in the relevant policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Kurniaputri
"Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia adalah pusat pertumbuhan aktivitas ekonomi. Akibat pertumbuhan ekonomi, terdapat beberapa isu terkait seperti peningkatan pendapata dan konsumsi perkotaan serta produksi limbah yang dihasilkan. Guna menghadapi tantangan peningkatan jumlah produksi sampah padat kota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha untuk menstimulasi reduksi sampah di level rumah tangga melalui kebijakan/ program Bank Sampah. Dengan menggunakan data panel dari lima Kota Adminisrasi di Jakarta dengan rentang tahun 2000-2014, tesis ini akan menganalisa kontribusi dari kebijakan Bank Sampah dan menentukan faktor-faktor dalam model yang mempengaruhi reduksi sampah yang dihasilkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, baik fixed maupun random effect, kebijakan Bank Sampah yang telah dilaksanakan dari mulai tahun 2012-2014 secara signifikan mengurangi produksi sampah yang dihasilkan hingga 36.7 . Walaupun kebijakan Bank Sampah ini terlihat efektif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih perlu untuk membuat reformasi atas kebijakan Bank Sampah sehingga jumlah sampah yang dihasilkan semakin berkurang.

Jakarta, the capital city of Indonesia, is a growing urban center of economic activity. Due to economic development, there are issues of rising income and consumption in the city and the production of waste. To tackle the challenge of Municipal Solid Waste MSW production, the provincial government of Jakarta has been trying to stimulate waste reduction at the household level through the ldquo bank sampah rdquo waste bank policy. By using the annual data of five municipalities in Jakarta spanning from 2000 to 2014, this paper seeks to measure the contribution of the waste bank policy to waste reduction in Jakarta and to determine which other factors in the model affect the waste reduction. The results show, based on both fixed and random effects, that the waste bank policy is significant and negatively related to waste generation and could reduce waste generation in Jakarta city by up to 36.7 . Although this policy seems effective, the provincial government of Jakarta still needs to devise new reformations to the waste bank policy so that the total amount of waste generation could be further decreased."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Kurniaputri
"ABSTRAK
Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia adalah pusat pertumbuhan aktivitas ekonomi. Akibat pertumbuhan ekonomi, terdapat beberapa isu terkait seperti peningkatan pendapata dan konsumsi perkotaan serta produksi limbah yang dihasilkan. Guna menghadapi tantangan peningkatan jumlah produksi sampah padat kota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha untuk menstimulasi reduksi sampah di level rumah tangga melalui kebijakan/ program Bank Sampah. Dengan menggunakan data panel dari lima Kota Adminisrasi di Jakarta dengan rentang tahun 2000-2014, tesis ini akan menganalisa kontribusi dari kebijakan Bank Sampah dan menentukan faktor-faktor dalam model yang mempengaruhi reduksi sampah yang dihasilkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, baik fixed maupun random effect, kebijakan Bank Sampah yang telah dilaksanakan dari mulai tahun 2012-2014 secara signifikan mengurangi produksi sampah yang dihasilkan hingga 36.7 . Walaupun kebijakan Bank Sampah ini terlihat efektif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih perlu untuk membuat reformasi atas kebijakan Bank Sampah sehingga jumlah sampah yang dihasilkan semakin berkurang.

ABSTRACT
Jakarta, the capital city of Indonesia, is a growing urban center of economic activity. Due to economic development, there are issues of rising income and consumption in the city and the production of waste. To tackle the challenge of Municipal Solid Waste MSW production, the provincial government of Jakarta has been trying to stimulate waste reduction at the household level through the ldquo bank sampah rdquo waste bank policy. By using the annual data of five municipalities in Jakarta spanning from 2000 to 2014, this paper seeks to measure the contribution of the waste bank policy to waste reduction in Jakarta and to determine which other factors in the model affect the waste reduction. The results show, based on both fixed and random effects, that the waste bank policy is significant and negatively related to waste generation and could reduce waste generation in Jakarta city by up to 36.7 . Although this policy seems effective, the provincial government of Jakarta still needs to devise new reformations to the waste bank policy so that the total amount of waste generation could be further decreased."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anantya Novega Santoso
"Peningkatan populasi dan kapasitas ekonomi masyarakat secara tidak langsung mempengaruhi jumlah limbah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat. Sayangnya, ini tidak disertai dengan pengelolaan limbah yang baik dari tingkat masyarakat. Pengelolaan limbah rumah tangga di tingkat masyarakat dapat dilakukan dengan memilah sampah. Kebiasaan orang untuk membuang sampah tanpa disortir dapat menjadi masalah dalam mengimplementasikan kegiatan 3R (Daur Ulang, Kurangi, Penggunaan Kembali). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat dalam memilah sampah rumah tangga. Penelitian ini didasarkan pada Teori Perilaku Berencana (TPB) yang mempertimbangkan beberapa faktor seperti sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku untuk memengaruhi seseorang untuk membuat niat dalam perilaku dan memperluas model konseptual TPB untuk mengatasi kesenjangan. Hasil penelitian ini berasal dari survei dengan 301 responden di dua lokasi yaitu DKI Jakarta dan Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor sikap memberikan pengaruh yang paling signifikan terhadap niat dan perilaku memilah sampah. Sedangkan faktor lainnya seperti demografi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku tidak memberikan pengaruh yang signifikan.

Increased population and economic capacity of the community indirectly affects the amount of household waste produced by the community. Unfortunately, this is not accompanied by good waste management from the community level. Management of household waste at the community level can be done by sorting waste. The habit of people to dispose of garbage without sorting can be a problem in implementing 3R activities (Recycling, Reducing, Reusing). The purpose of this study is to find out what factors influence the community in sorting household waste. This research is based on the Theory of Planned Behavior (TPB) which considers several factors such as attitudes, subjective norms, and behavioral controls to influence someone to make intentions in behavior and expand the TPB conceptual model to overcome gaps. The results of this study came from a survey with 301 respondents in two locations namely DKI Jakarta and Depok. The results of this study indicate that attitudinal factors have the most significant influence on the intention and behavior of sorting garbage. While other factors such as demographics, subjective norms and perceptions of behavioral control do not have a significant effect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zamroni
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan tingkah laku mendaur ulang sampah domestik ibu-ibu rumah tangga di Tambun Kabupaten Bekasi. Intervensi dilakukan dengan manajemen komunitas, pelatihan dan insentif. Target intervensi adalah ibu-ibu rumah tangga di RT 09 RW 41 Perumahan Griya Asri 2 Tambun Bekasi. Intervensi manajemen komunitas dengan membentuk organisasi pengelola sampah rumah tangga terbukti meningkatkan tingkah laku mendaur ulang warga dari 3 warga menjadi 41 warga. Intervensi pelatihan diikuti 20 peserta yang dilakukan dalam satu hari dan dilanjutkan monitoring setelah 1 minggu dan 3 minggu yang disertai insentif. Pengukuran dampak intervensi 3 minggu setelah pelatihan membuktikan adanya 7 peserta telah mendaur ulang sampah domestik.

ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the behavior of domestic waste recycling household mothers in Tambun, Bekasi Regency. The intervention is done by the community management, training and incentives. Targeted interventions are mothers of households in RT 09 RW 41 Griya Asri 2 Tambun, Bekasi. Management interventions in communities by establishing the management organization of household waste is proven to increase recycling behavior of citizens of the three residents to 41 residents. Training intervention attended by 20 participants conducted in a single day and continued monitoring after 1 week and 3 weeks with incentives. Measurement of the impact of interventions 3 weeks after the training proves the 7 participants had to recycle domestic waste."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Ghani Sani Putra
"ABSTRACT
Pondok pesantren merupakan lembaga pembelajaran yang mengharuskan siswanya untuk tinggal di asrama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah pada pada pondok pesantren modern studi kasus : SMA PU Al Bayan . Sampah-sampah yang dihasilkan berasal dari asrama, perumahan guru, ruang kelas, dapur dan ruang makan, taman dan jalan, dan bangunan penunjang lainnya. Metode yang digunakan dalam pengambilan dan pengukuran timbulan sampah adalah metode pengukuran langsung dengan SNI 19-3694-1994. Timbulan sampah SMA PU Al Bayan sebesar 0,2 kg/orang/hari atau 2,26 L/orang/hari dengan berat dan volume sampah total per hari sebesar 85,75 kg/hari atau 970 L/hari. Komposisi sampah SMA PU Al Bayan setiap harinya terdiri dari sampah organik 63,19 , sampah plastik 17,55 , sampah kertas 6,84 , sampah logam 3,38 , sampah elektronik 0,28 , sampah tekstil 0,93 , sampah karet 0,08 , sampah B3 0,07 , sampah kayu 0,07 , dan lain-lain 7,33 . Potensi pengurangan sampah yang didapat dari pengomposan sebesar 27,07 dan dari sampah daur ulang yaitu sebesar 11,78 , sehingga jumlah sampah yang dapat direduksi sebesar 38,85 dari sampah keseluruhan. Altenatif desain pengelolaan sampah yang diusulkan mencakup : pemilahan dari sumber yang dibagi menjadi 3 jenis sampah organik, sampah daur ulang, dan sampah residu , pewadahan dan pengumpulan, tempat penampungan sampah sementara terpadu, dan pengangkutan residu langsung ke TPA.

ABSTRACT
Islamic boarding school is a learning institution that requires students to live in dormitories. This study aims to determine the generation and composition of waste in modern boarding school case study SMA PU Al Bayan . The garbage produced comes from dormitories, teacher housing, classrooms, kitchens and dining rooms, parks and roads, and other supporting buildings. The method used in the collection and measurement of waste generation is a direct measurement method with SNI 19 3694 1994. The waste generation of SMA PU Al Bayan is 0,2 kg person day or 2,26 L person day with total weight and volume of garbage per day 85,75 kg day or 970 L day. The garbage composition of SMA PU Al Bayan every day consists of organic waste 63.19 , plastic waste 17.55 , paper waste 6.84 , metal waste 3.38 , electronic garbage 0.28 , textile waste 0.93 , Rubber waste 0.08 , B3 waste 0.07 , wood waste 0.07 , and others 7.33 . The potential for waste reduction from composting is 27.07 and from recycling waste is 11.78 , so the amount of waste that can be reduced is 38.85 of the total waste. The proposed approaches to waste management design include segregation from sources divided into 3 types organic waste, recyclable waste, and residual waste , warehouses and collection, integrated temporary waste collection sites, and transport of residues directly to the landfill."
2017
S68386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>