Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bobby Ilham Ramadhan
"ABSTRACT
Pendahuluan. Kelurahan Duren Sawit merupakan kelurahan tertinggi ditemukannya kasus PE dan kematian DBD pada anak umur Sekolah Dasar di Kecamatan Duren Sawit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberadaan jentik Aedes aegypti dan Aedes albopictus berdasarkan karakteristik kontainer meliputi jenis, bahan, volume, kondisi air dan warna pada SD, Kelurahan Duren Sawit. Berdasarkan karakteristik kontainer yang di identifikasi, kemudian dapat diketahui tingkat potensial perindukan keberadaan jentik Ae. aegypti dan Ae. albopictus. Metode. Penelitian ini menggunakan data primer dengan melihat seluruh kontainer di Sekolah Dasar Kelurahan Duren Sawit. Desain studi adalah cross-sectional dan data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan chi-square. Hasil dan Pembahasan. Pada penelitian ini ditemukan hubungan yang signifikan dan perbedaan yang bermakna antara warna kontainer dengan keberadaan jentik Ae. aegypti dan Ae. albopictus nilai p 0,001; OR 5,38 dan pengurasan dengan keberadaan jentik Aedes nilai p= 0,002; OR=4,28. Simpulan. Warna gelap dan pengurasan kontainer memiliki perbedaan dan hubungan yang signifikan, sehingga SD Kelurahan Duren Sawit perlu merubah kontainer

ABSTRACT
Background. Kelurahan Duren Sawit is the highest kelurahan found cases of PE and death cases of DHF in Primary school aged children in Kecamatan Duren Sawit. This study aimed to see larva Aedes aegypti and Aedes albopictus based on container chracteristics include types, materials, volume, water condition and color in SD, Kelurahan Duren Sawit. Based on the identified container characteristics, then we can know the potential level of longing for the presence of larva Ae. aegypti and Ae. albopictus. Method. This study uses primary data by looking all containers in Kelurahan Duren Sawit Primary School. The design study was cross sectional, data were analyzed univariat and bivariate using chi square. Results and Discussion.In this study we found significant relationship and difference between color of container with presence of Ae. aegypti dan Ae. albopictus larva p value 0,001, OR 5,38 and also containers draining with presence of Aedes larva Value p 0,002 OR 4,28. Conclusions and suggestions.Dark colors and draining containers have significant relationships and difference, SD Kelurahan Duren Sawit need to."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Satria Rahmaditya
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan nasional yang walau angka kematiannya menurun, namun belum teratasi secara sempurna. DKI Jakarta adalah salah satu provinsi dengan prevalensi DBD tinggi, yang memiliki 10 kelurahan zona merah DBD dari total 44 kelurahan, diantaranya kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Untuk membantu program pemberantasan larva Ae.aegypti dan penyakit DBD, peneliti melakukan survei entomologi untuk mendapatkan data dasar mengenaikeberadaan Ae. aegypti di Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Penelitian menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan di 100 rumah pada tanggal 28 Maret 2010 di RW 07 Cempaka Putih Timur dan RW 03 Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Data diambil dengan single-larvae method, kemudian larva diidentifikasi di laboratorium Parasitologi FKUI serta dianalisis dengan uji Chi-square.Penelitian menunjukkan keberadaan larva Ae.aegypti pada TPA lebih banyak di Cempaka Putih Timur (23 positif larva Ae. aegypti dari 196 TPA) daripada Cempaka Putih Barat (16 positif dari 231 TPA). namun uji Chi-square terhadap perbandingan jumlah total TPA menghasilkan nilai p = 0,094, yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna. Selain itu, diteliti pula jenis permukaan TPA, salah satu faktor fisik yang memengaruhi keberadaan larva di TPA, dimana uji Chi-square menunjukkan perbedaan bermakna dari variabel tersebut (p = 0,0002). Dari penelitian tersebut, untuk kelurahan Cempaka Putih Timur didapatkan House Index (HI) 38,00%, Container Index (CI) 15,73%, dan Breteau Index (BI) 56. Sedangkan penelitian di Cempaka Putih Barat diperoleh HI 17,00%, CI 5,96%, dan BI 18. Disimpulkan bahwa keberadaan larva Ae. aegypti pada TPA di Cempaka Putih Timur lebih tinggi daripada keberadaan di Cempaka Putih Barat, namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara keduanya. Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa faktor fisik jenis permukaan TPA memiliki perbedaan bermakna di kedua kelurahan tersebut.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an national health problem in Indonesia, which remains uncompletely resolved until now, especially in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat. Those areas are 2 of 44 red zone areas in Jakarta, one of the most DHF high prevalence cities in Indonesia. In order to help the Government’s DHF and Aedes aegypti’s larvae eradication program, researcher conducted a cross-sectional study to obtain basic entomological data from those areas to determine the existence of Aedes aegypti in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat. This study conducted by obtaining data from 100 houses in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat on March 28th 2010. The data was collected using the single larvae method, then the larvaes identified in FKUI parasitology laboratory and the data analyzed by Chi-square test. From 100 houses observed in Cempaka Putih Timur and 100 from Cempaka Putih Barat, data obtained shows the existence of Aedes aegypti larvae was higher in Cempaka Putih Timur (23 positive in 196 total found) than Cempaka Putih Barat (16 positive in 231), means the existence is slightly higher in Cempaka Putih Timur although the Chi-square test showed that there was no significant difference of larvae’s existence (p = 0,094; p > 0,05). Another variable tested -the surface of container- shows there was significant difference between rough container surface and the smooth one (p = 0,0002)between those two areas. From this research, obtained the value of House Index (HI) of Cempaka Putih TImur was 38.00%, Container Index (CI) was 15,73%, and the Bruteau Index (BI) was 56. Whereas in Cempaka Putih Barat, the value of HI was 17,00%, CI 5,96%, and BI was 18. Although the data obtained shows that the existence was higher in Cempaka Putih Timur, there was no significant difference."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maruli Wisnu Wardhana Butarbutar
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat merupakan salah satu zona merah DBD pada bulan Maret 2009 sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD, Aedes aegypti. Untuk dapat memberantas vektor DBD dengan tepat, perlu diketahui tempat berkembang biak, angka kepadatan dan penyebarannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keberadaan larva di container luar rumah di Paseban Barat dan Paseban Timur. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2-3 Mei 2009. Penelitian berupa survei larva di 100 rumah di Paseban Barat dan Paseban Timur. Container luar rumah yang ditemukan dibagi berdasarkan wilayah Paseban. Data dianalisis menggunakan chi square’s test untuk mengetahui hubungan wilayah dengan keberadaan larva Ae.aegypti di container luar rumah. Dari 100 rumah yang disurvei di Paseban Barat didapatkan house index 12%, container index 5,98% dan breteau index sebesar 18 sedangkan dari 100 rumah di Paseban Timur didapatkan house index 27%, container index 15,04%, dan breteau index sebesar 40. Dari seluruh container luar rumah di Paseban Barat, hanya satu container yang positif larva sedangkan di Paseban Timur container yang positif larva sebanyak 14 buah. Pada chi square’s test didapatkan nilai p=0,000 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva Ae.aegypti di container luar rumah di Paseban Barat dan Paseban Timur. Disimpulkan bahwa kepadatan dan penyebaran vektor DBD di Paseban Timur lebih tinggi daripada Paseban Barat; dan keberadaan larva Ae.aegypti di container luar rumah di Paseban Timur lebih tinggi daripada Paseban Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in Indonesia. Paseban District, Central Jakarta became a DHF red zone at March 2009 so that the DHF vector, Aedes aegypti, must be eradicated. In order to control the vector well; the breeding places, larval density and larval spreading must be known. The purpose of this study was to determine the existence of Ae.aegypti larvae in outdoor containers in West Paseban and East Paseban. This study did at 2-3 May 2009. It was a larvae survey in 100 houses in each West Paseban and East Paseban. The outdoor containers were divided into two categories based on Paseban area, West Paseban outdoor containers and East Paseban outdoor containers. The data were analyzed by chi square’s test to know the correlation between Paseban area and the existence of Ae.aegypti larvae in outdoor containers. From 100 houses surveyed in West Paseban, the house index was 12%, the container index was 5,98% and the breteau index was 18. From 100 houses surveyed in East Paseban, the house index was 27%, the container index was 15,04% and the breteau index was 40. From all outdoor containers found, there was one larval positive container in West Paseban and there were fourteen larval positive containers in East Paseban. From chi square’s test, the p = 0,000 which means there is correlation between Paseban area and the existence of Ae.aegypti larvae in outdoor containers. The conclusions were the larval density and larval spreading in East Paseban was higher than West Paseban; and the the existence of Ae.aegypti larvae in outdoor containers in East Paseban was higher than West Paseban."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlila
"ABSTRAK
Demam berdarah adalah suatu penyakit menular yang ditandai dengan demam mendadak, perdarahan baik di kulit maupun bagian tubuh lainnya serta dapat menimbulkan shock dan kematian. Penyebab penyakit ini adalah virus Denggi (Dengue) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Penanggulangan nyamuk Aedes aegypti sebagi vektor utama demam berdarah dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu sanitasi lingkungan yang bertujuan untuk mengurangi habitat jentik, penanggulangan nyamuk dengan adultisida dan penanggulangan jentik dengan larvisida. Satu-satunya larvisida yang digunakan untuk pengendalian vektor demam berdarah di Indonesia adalah temephos. Larvisida tersebut mulai digunakan pada tahun 1976 dan sejak tahun 1980 dipakai secara masal untuk program penaggulangan vektor demam berdarah. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengujian untuk membandingkan status kerentanan populasi jentik Aedes aegypti terhadap temephos dari tiga kelurahan di Jakarta, yaitu kelurahan Johar Baru, kelurahan Cempaka Putih Timur, dan kelurahan Kampung Rawa. Penentuan status kerentanan dilakukan dengan cara menentukan LC-50 dan LC-90 temephos terhadap jentik Aedes aegypti dari tiga kelurahan tersebut. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kerentanan populasi jentik Aedes aegypti dari tiga kelurahan tersebut terhadap temephos dan populasi jentik Aedes aegypti dari tiga kelurahan tersebut masih rentan tehadap temephos."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Triadi
"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang banyak terdapat di DKI Jakarta, antara lain Kelurahan Rawasari. Suatu agent ramah lingkungan telah dikembangkan untuk pemberantasan Ae. aegypti yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Bti dalam menekan jumlah larva Ae. aegypti di container non-TPA. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat melalui intervensi aplikasi Bti dan menggunakan desain eksperimental. Data dikumpulkan pada 14 Februari dan 14 Maret 2010. Sebanyak 120 rumah diobservasi dan dilakukan survei entomologi dengan metode single-larval lalu container ditetesi Bti 4 ml/m2 cair. Data diolah dengan program SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji McNemar. Dari 60 container non-TPA, jumlah kontainer yang positif sebelum aplikasi adalah 7 kontainer dan 53 adalah negatif, sedangkan setelah aplikasi turun menjadi 3 kontainer positif dan 56 negatif, namun uji McNemar menunjukkan p = 0.453 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan Bti tidak efektif digunakan untuk mengurangi populasi larva Ae. Aegypti pada container non-TPA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Christianingrum
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia, terutama di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD. Pemberantasan vektor DBD perlu ditekankan pada container dalam rumah karena tempat perindukan utama Aedes aegypti terletak di dalam rumah. Salah satu cara pemberantasan vektor DBD yang ramah lingkungan dan memiliki efek jangka panjang adalah dengan penggunaan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat efektivitas penggunaan Bti pada Kelurahan Cempaka Putih Barat yang sebelumnya telah mendapat Bti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat setelah mendapat Bti. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional analitik. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 25 April 2010 di Kelurahan Cempaka Putih Barat, yaitu RW 03 yang tidak mendapat Bti dan RW 07 yang mendapat Bti. Container dalam rumah yang paling banyak mengandung larva pada RW 03 dan RW 07 adalah bak mandi karena container bervolume besar disukai Ae. aegypti. Container dalam rumah yang positif larva pada RW 03 adalah 7% dan pada RW 07 adalah 5%, terdapat perbedaan tetapi tidak bermakna secara statistik (p = 0,341). Disimpulkan Pemberian Bti tidak berpengaruh terhadap keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a health issue that remains a threat to society in Indonesia, especially in the Cempaka Putih Barat, Central Jakarta thus dengue vector needs to be controlled. The eradication of dengue vectors should be emphasized in the containers inside the house because the main breeding site of Aedes aegypti is located inside the house. One of the dengue vector eradication methods which is environmentally friendly and has a long-term effects was the use of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Therefore, this study would look the effectiveness of Bti application in Cempaka Putih Barat that had previously been received Bti. The purpose of this study was to determine the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Cempaka Putih Barat after Bti application. This study was a cross-sectional analytic study. The data collection was conducted on April 25, 2010 in Cempaka Putih Barat, RW 03 where Bti was not applied and RW 07 where Bti was applied. Container inside the house which was the most widely-containing larvae in RW 03 and RW 07 was the bathtub because of a large-volume container preferred Ae. aegypti. Container inside the house that was positive larvae in RW 03 was 7% and RW 07 was 5%, there was the difference but it was not significant (p = 0.341). It was concluded that Bti didn’t not affect the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanya Herdita
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di DKI Jakarta antara lain di kelurahan Paseban. Untuk merencanakan pemberantasan DBD, pengetahuan tentang kepadatan dan tempat berkembang biak vektor DBD diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan larva Ae.aegypti berdasarkan ada tidaknya penutup container sebagai upaya mempersiapkan pemberantasan vektor DBD. Survei keberadaan larva Ae.aegypti dilakukan pada tanggal 2-3 Mei 2009 di Paseban Timur, Jakarta Pusat. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah dengan metode single-larvae, yaitu mengambil satu larva di setiap container lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Container kemudian dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok container berpenutup dan container yang tidak berpenutup. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan penutup container dengan keberadaan larva. Dari 100 rumah yang diteliti didapatkan house index sebesar 19 %, container index 14,80 %, dan breteau index 41. Sebagian besar larva (84,47%) ditemukan pada container tanpa penutup. Namun pada uji chi-square tidak didapatkan perbedaan bermakna antara container yang memakai penutup dan tanpa penutup (p=0,218). Dapat disimpulkan bahwa kepadatan dan penyebaran DBD di Paseban Timur termasuk tinggi dan keberadaan larva Ae.aegypti tidak berhubungan dengan ada tidaknya penutup pada container.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a major public health problem in Jakarta, including Paseban village. To control DHF, data of vector density and its breeding site is needed. The purpose of this research is to determine the density of DHF vector according to the cover of container and Ae.aegypti larvae existence as DHF vector eradication program preparation. The survey of Ae.aegypti larvae existence was conducted in 2-3 May 2009 at East Paseban, Central Jakarta. Data collection was conducted in 100 houses using single larvae method, by taking one larvae from each container in a house then identified them with microscope. The container is categorized into 2 (two) main category, ones container with the cover and container without cover. Collected data is analyzed using chi-square test to know the correlation between the cover of container and the existence of Aedes sp. From the surveyed house, the house index was 19 %, container index was 14,80 %, and Breteau index was 41. Most of the larvaes (84,47%) were found in container without cover. There is no association between Ae.aegypti density and container cover (p=0,218) from chi-square test, thus it was concluded that the DHF spread in Paseban district is considered high and the existence of Aedes sp. larvae was not associated by the container cover usage."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denisa Anggi Kurnia
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling sering ditemui di Kecamatan Bayah. Hal inilah yang mendasari peneltian ini yang bertujuan untuk mengetahui habitat, kepadatan, dan penyebaran vektor DBD yaitu Aedes sp sehingga DBD nantinya dapat diberantas. Survei menggunakan single-larva method yaitu mengambil satu larva setiap container di 100 rumah penduduk kedua desa dan selanjutnya larva diidentifikasi menggunakan mikroskop. Data lalu dianalisis menggunakan uji chisquare. Survei entomologi dilakukan pada tanggal 12-14 Agustus 2009. Dari 100 rumah di Desa Bayah Barat didapatkan house index 55%, container index 16,9% , dan breteau index 75, dan di Bayah Timur house index 26%, container index 11,8% , breteau index 38. Tingkat penyebaran DBD di Desa Bayah Barat dan Timur tergolong tinggi karena house index >10% dan container index >5%. Larva lebih banyak ditemukan pada container di luar rumah di Desa Bayah Timur dibandingkan Desa Bayah Barat. Pada uji chi-square, didapatkan p =1,000 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva dengan lokasi desa. Disimpulkan Desa Bayah Barat dan Timur tergolong transmisi tinggi DBD dan keberadaan Aedes sp tidak berhubungan dengan lokasi.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a health problem in Bayah District. This is the main reason this research was done in order to understand the habitat, density, and spreading of the DHF vector for eradication of DHF. The survey using the single-larva method, which took a single larva from each container in 100 houses in both villages then indentify the larva using the microscope. The acquired data is tested with Chi-square test. Entomology surveillance was done on August 12-14 2009. Of 100 houses in West Bayah Vilage, the house index of 55%, container index of 16,9%, and breteau index of 75 is obtained; and in East Bayah Village house index of 26%, container index of 11,8%, and breteau index of 38 is obtained. The DHF transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high due to house index > 10% and container index> 5%. More larva is found in outside house container in Rast Bayah Village than West Bayah. Using chi-square test, value of p = 1,000 is obtained which means there is no statistically significant difference between the larva existence and the location of the village. It can be concluded that the transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high and the existence of Aedes is not related with location of the village."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Witjaksono
"Demam berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena marbiditasnya tinggi dan penyebarannya semakin luas. Pengobatan spesifik terhadap DBD sampai saat ini belum ada, sehingga pemberantasan DBD terutama dilakukan dengan pengendalian vektornya, yaitu Ae. aegypti.
Pengendalian Ae. aegypti antara lain dilakukan dengan menggunakan insektisida, yaitu temefos 1 % untuk stadium larva dan pengasapan dengan malation 4 % untuk nyamuk dewasa. Selain cara tersebut juga telah dilakukan pengendalian lingkungan untuk meniadakan tempat perindukan nyamuk dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Namun demikian upaya ini belum memberikan hasil yang memadai karena jumlah kasus DBD masih tetap tinggi serta wilayah yang terjangkit semakin luas.
Pada tahun 1995, jumlah penderita DBD mencapai 25.000 penderita dan tersebar di seluruh propinsi di Indonesia. Di Jakarta selama lima tahun terakhir terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD pada tahun 1992, 1994, 1995 dan 1996 dengan jumlah kasus sebanyak 4000 penderita / pertahun dengan angka kematian lebih dari 1 %. Pada tahun 1997 pada bulan Januari sampai Mei terdapat 3000 orang penderita dengan 13 Orang meninggal dunia (Dep-Kes, 1997).
Karena upaya pengendalian DBD belum memberikan hasil yang memadai maka perlu cara lain untuk membantu program pemberantasan vektor DBD, antara lain dengan Teknik Jantan Mandul l Sterile Male Technique (TJM).
Teknik Jantan Mandul (TJM) merupakan teknik pemberantasan serangga dengan jalan memandulkan serangga jantan. Dasar teorinya adalah bila serangga betina hanya kawin satu kali dan perkawinan tersebut dengan serangga jantan yang mandul, maka keturunan tidak terbentuk (K.nipling, 1965). Serangga jantan mandul dilepas di lapangan dengan harapan dapat bersaing dengan jantan normal alam dalam berkopulasi dengan serangga betina. Serangga betina yang telah berkopulasi dengan jantan mandul dapat bertelur, tetapi telurnya tidak dapat menetas. Apabila penglepasan serangga jantan mandul dilakukan secara terus menerus, maka populasi serangga di lokasi penglepasan menjadi sangat rendah.
Pemanfaatan TJM telah dilakukan oleh Sharma et al (1972) di India dengan meradiasi pupa jantan Cx p. fatigans berumur 24 - 36 jam. Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa dosis radiasi 60 Gy telah menyebabkan 99 % mandul. Hasil yang diperoleh oleh Sharma et al (1972) dilanjutkan dengan.pengujian lapangan oleh Rajagopalan et at (1973) di desa kecil Sultanpur di India. Di desa terdapat 200 rumah dan 1750 orang dan populasi nyamuk yang muncul setiap ha l diperkirakan 24.000 - 30.000 ekor. Rajagopalan (1973) meradiasi pupa jantan berumur 24 - 36 jam dengan dosis 60 Gy. Selanjutnya pupa tersebut diletakkan di pot-pot tanah sekitar rumah penduduk. Pupa jantan yang diradiasi berjurnlah 3 kali lebih banyak dari pada jantan normal."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Prasetyawan
"ABSTRACT
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit tular vektor yang menjadi masalah kesehatan di negara tropik-subtropik, termasuk Indonesia. Di Indonesia, persebaran dan prevaleni kasus DBD tergolong tinggi, bahkan tertinggi di dunia. Pada tahun 2011 hingga 2015 masih ditemukan banyak kasus DBD di Indonesia dengan CFR mencapai sekitar 0,8 %. Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat merupakan daerah urban dan rentan terhadap insiden kasus DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan cleaning service tentang PSN dengan Indeks Kepadatan dan Penyebaran Jentik Aedes aegypti di kampus UI Salemba. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan metode pengambilan kuesioner kepada 93 cleaning service serta melakukan pemeriksaan jentik nyamuk pada 20 gedung, 169 unit gedung, dan 253 kontainer. Hasil penelitian didapatkan indeks HI 2,4%, CI 5,5%, dan BI 8,3% menunjukkan bahwa kepadatan populasi Aedes aegypti di wilayah kampus UI Salemba tergolong rendah. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan cleaning service didapatkan kategori kurang 22 (23,7%), kategori cukup 25 (26,9%), dan kategori baik 46 (49,5%). Berdasarkan hasil uji mann whitney menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan Cleaning Service pada kelompok kategori pengetahuan kurang dibanding kelompok kategori cukup dan baik (p<0,05) tentang pemberantasan sarang nyamuk dengan indeks kepadatan dan penyebaran jentik Ae. aegypti di Kampus Universitas Indonesia Salemba tahun 2015.

ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is vector-borne disease which has become public health problem in tropical-subtropical countries, including Indonesia. The distribution and prevalence of dengue cases still high in Indonesia, even the highest in the world. In 2011 to 2015 there were many cases of dengue fever in Indonesia with CFR reach about 0.8%. Universitas Indonesia Salemba located in urban area which vulnerable to incidence of dengue cases. This study aims to determine the correlation between knowledge level of cleaning services about mosquito nest eradication with the density and dissemination index of larva Aedes aegypti in University of Indonesia, Salemba 2015. This study used a cross-sectional design. Research methods such as analysis of questionnaires to 93 cleaning services and inspection of mosquito larvae in 20 buildings, 169 units of buildings, and 253 containers.The result showed the index HI 2.4%, CI 5.5%, and 8.3% BI shows that the population density of Aedes aegypti in the UI campus Salemba is low. Results of measuring the level of knowledge obtained cleaning service on less category 22 (23.7%), moderate category 25 (26.9%), and the excellent category 46 (49.5%). Based on the post hoc test results of mann whitney shows the lack knowledge level of cleaning service compare to fair and good knowledge about nest eradication has significant relationship with the HI, CI, and BI index (p<0,05). Factors affecting the results can be caused by the characteristics and location of inspected containers"
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>