Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tendy Asmara
"ABSTRACT
Mahasiswa memiliki minat bermacam selain kegiatan akademik yang dapat disalurkan lewat klub mahasiswa. Klub teater, olahraga, dan tari memiliki kesamaan dalam proses berlatih yang panjang dan performa yang tidak dapat diulang. Fokus dan kerja tim dalam klub memerlukan mindfulness dan empati yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran mindfulness dan empati pada mahasiswa Universitas Indonesia yang bergabung sebagai aktor di klub teater, atlet di klub olahraga, dan penari di klub tari. Studi dilakukan pada 166 sampel mahasiswa Universitas Indonesia, 50 mahasiswa klub teater dan 52 mahasiswa klub olahraga, dan 64 mahasiswa klub tari. Mindfulness diukur dengan Mindful Attention Awareness Scale Brown Ryan, 2003 dan empati diukur dengan Interpersonal Reactivity Index Davis, 1980 . Analisis data menggunakan statistik deskriptif, one-way ANOVA, dan wawancara sebagai data tambahan. Statistik deskriptif menunjukkan bahwa kelompok tari memiliki mindfulness dan empati yang paling tinggi. ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mindfulness dan empati pada ketiga kelompok. Data wawancara menunjukkan adanya peran mindfulness dan empati pada proses kegiatan mahasiswa di klub. Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk melihat peran langsung mindfulness dan empati terhadap performa pada aktivitas di klub.

ABSTRACT
Students have various interests so that they join students club. Theater, sports, and dance club have some similarities like lengthy training process and unrepeatable performances. Focus and team working in club need a high level of mindfulness and empathy. This research aims to describe mindfulness and empathy of Universitas Indonesia student actors in theater clubs, athletes in sports clubs, and dancers in dance clubs. 166 students Universitas Indonesia undergraduate students participated in this study 50 theater clubs members, 52 sports clubs members, and 64 dance club members. Mindfulness was measured using Mindful Attention Awareness Scale MAAS developed by Brown and Ryan 2003 , and empathy was measured using Interpersonal Reactivity Index IRI developed by Davis 1980 . Data were analyzed with descriptive statistics, one way ANOVA, and interview as a supplementary. Descriptive statistics showed that dance club students scored highest mindfulness and empathy. ANOVA showed that there were statistically significant differences in mindfulness and empathy between groups. Interview provided the role of mindfulness and empathy on involvement in clubs. Further research are suggested to be developed in order to examine the role of mindfulness and empathy on performance on those clubs directly."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aldhany
"Mahasiswa pada tingkat akhir memiliki banyak kewajiban yang hendak dipikul, terutama tugas akhir dan kesiapan untuk mencari kerja setelah lulus. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa mindfulness memiliki peran dengan adaptabilitas serta nilai akademis mahasiswa. Meskipun begitu, adaptabilitas yang dimaksud tidak secara spesifik berada dalam ranah karier yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa tingkat akhir. Disamping itu, mindfulness memiliki konstruk yang berlawanan, mind wandering yang terbilang merupakan hambatan dalam mengerjakan tugas seperti tugas akhir dan tugas dalam dunia kerja nanti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan mindfulness dan mind wandering dengan adaptabilitas karier mahasiswa tingkat akhir, terutama yang sedang menjalankan mata kuliah tugas akhir atau skripsi. Penelitian ini menggunakan Career Adapt-Abilities Scale (CAAS; Savickas & Porfeli, 2012), Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS; Brown & Ryan, 2003), dan Mind Wandering Questionnaire (MWQ; Mrazek et al., 2013). Dengan memperoleh 370 partisipan, ditemukan hubungan positif antara mindfulness dengan adaptabilitas karier, dan hubungan negatif antara mind wandering dengan adaptabilitas karier. Dengan ini, diketahui pentingnya mindfulness bagi mahasiswa tingkat akhir untuk persiapan karier serta pentingnya mengurangi mind wandering.

Students of the final year have many obligations to bear, especially their final project and readiness to look for a job after graduation. Previous research has found that mindfulness has a role in the adaptability and academic grades of students. However, the research’s adaptability is not specifically in the career domain which suits the needs of final year students. Besides that, mindfulness has the opposite construct, mind wandering which is considered an obstacle in doing tasks such as final project and job-related tasks soon after hired. The purpose of this study is to find the relationship between mindfulness and mind wandering to career adaptability of the final year students, especially those who are currently carrying out their final project or thesis courses. This research is using the Career Adapt-Abilities Scale (CAAS; Savickas & Porfeli, 2012), Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). ; Brown & Ryan, 2003), and Mind Wandering Questionnaire (MWQ; Mrazek et al., 2013). By obtaining 370 participants, a positive, significant correlation between mindfulness and career adaptability is found. Also, a negative, significant correlation between mind wandering and career adaptability is found. With this, it is known the importance of mindfulness for final year students for career preparation and the importance of reducing mind wandering"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hegi Hidayat
"Masa transisi di perguruan tinggi menjadi tantangan dan beban tersendiri bagi mahasiswa tahun pertama. Bagi sebagian besar mahasiswa tahun pertama periode tersebut dapat mengganggu kesehatan mental dan kesejahteraan psikologisnya. Sehingga mereka dituntut untuk berhasil menyesuaikan diri di perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi-dimensi mindfulness ; acting with awareness , non judging of inner experience, non reactivity of inner experience, describing, dan observing dengan college adjustment mahasiswa tahun pertama. Penelitian dilakukan pada 107 mahasiswa tahun pertama berusia 16-22 tahun. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada dimensi Acting with awarenes, non judging of inner experience, dan describing terhadap college adjustment pada mahasiswa tahun pertama. Sementara non reactivity of inner experience dan observing tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap college adjustment. penelitian ini berguna untuk menambah memperkaya ilmu pengetahuan terkait faktor-faktor yang memengaruhi college adjustment khususnya dimensi-dimensi mindfulness.

Transitional period to college is both a challenge and a burden for first year college students. This may disturb students mental health and psychological well being, therefore they are expected to successfully adjust to college. This study aimed to understand the effect of mindfulness dimensions, which are acting with awareness, non judging of inner experience, non reactivity of inner experience, describing, and observing with college adjustment on first year college students. This study was conducted on 107 first year college students between 16 and 22 years old. Results showed significantly positive and significant correlation on the dimensions of Acting with Awarenes, non-judging of inner experience, and describing the college adjustment in first-year students. While non reactivity of inner experience and observing did not show a significant correlation on college adjustment. this research is useful to add to enriching science related to the factors that influence college adjustment, especially the dimensions of mindfulness . This study also aimed to enrich the knowledge regarding factors affecting college adjustment, especially dimensions of mindfulness"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyanti Tri Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mindfulness dan academic self-efficacy terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Responden dalam penelitian ini sebanyak 213 orang dari seluruh fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self-Efficacy Scale CASES, dan Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD-RISC. Melalui simple regression, diperoleh hasil bahwa mindfulness dan academic self-efficacy berperan terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia R= 0.153, p < 0.01; = 0.023, R= 0.340, p < 0.001; = 0.116. Individu yang mindful memiliki kemampuan coping yang baik melalui self-regulation dan kemampuan self-regulation dapat membuat individu mempertahankan kesehatan psikologisnya. Ketika individu mampu untuk mempertahankan kesehatan psikologisnya maka individu mampu untuk mengatasi stres yang dialami, hal tersebut menandakan individu memiliki resiliensi. Kemudian, academic self-efficacy akan membantu individu untuk mengembangkan rasa menghargai diri yang akan mempengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi rintangan yang dialami.

The purpose of this study was to see the role of mindfulness and academic self efficacy towards resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia. Respondents of this study are 213 from all majors in Universitas Indonesia. Instruments used in this study are Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self Efficacy Scale CASES, and Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD RISC. Using simple regression, results show that mindfulness and academic self efficacy plays a role in resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia R 0.153, p 0.01 0.023, R 0.340, p 0.001 0.116. Mindful individual have good coping skills through self regulation an this will enable individual to maintain their psychological health. When they are able to maintain their psychological health, then they can cope with the stress and it indicates the individual has resilience. Then, Academic self efficacy will help the individual develop self esteem that will affect their ability to face the adversity experienced.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Nurhidayah
"Mahasiswa tingkat akhir memiliki banyak tugas ketika menjalani masa kuliahnya, salah satunya yaitu tugas akhir atau skripsi. Karena beban yang berat dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi ketika mengerjakan skripsi dapat membuat mahasiswa tingkat akhir merasa tertekan dan mudah gelisah sehingga dapat menyebabkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian dilakukan pada 122 mahasiswa dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Mindfulness diukur dengan menggunakan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) yang sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sanger dan Lainsamputty (2022). Sedangkan stres akademik diukur dengan menggunakan Perceived Stress Scale (PSS) yang juga sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Yusainy, dkk (2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dan tidak signifikan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir (r=0,013; p=0,891). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara mindfulness dan stres akademik yang dialami mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi.

Final year students have many tasks during their college years, one of which is a final project or thesis. Due to the heavy burden and the high level of difficulty when working on the thesis, it can make final year students feel depressed and easily anxious so that it can cause stress. This study aims to determine the relationship between mindfulness and academic stress in final year students. The study was conducted on 122 students with several predetermined criteria. Mindfulness is measured using the Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) which has been adapted into Indonesian by Sanger and Lainsamputty (2022). Meanwhile, academic stress was measured using the Perceived Stress Scale (PSS), which has also been adapted into Indonesian by Yusainy, et al (2019). The results showed that there was no and no significant relationship between mindfulness and academic stress in final year college students in (r=0.013; p=0.891). It can be concluded that there is no relationship between mindfulness and academic stress experienced by final year students who are working on their thesis."
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Marsena
"Pembelajaran jarak jauh yang dijalani oleh mahasiswa selama pandemi COVID-19 menyebabkan terhambatnya perkembangan social skills individu. Penelitian
terdahulu oleh Jones dan Hansen (2015) menyatakan bahwa social skills dalam berinteraksi dapat dilakukan dengan adanya kesadaran atau mindfulness individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara mindfulness dan social skills pada mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah melaksanakan kembali pembelajaran offline atau hybrid (N= 108). Mindfulness diukur secara unidimensional dengan
alat ukur Mindful Attention Awareness Scale (MAAS) oleh Brown dan Ryan (2003) yang telah diujicobakan pada sampel mahasiswa oleh Yusainy (2019). Social Skills diukur secara multidimensional dengan alat ukur Social Skills Inventory (SSI) oleh Riggio (2014) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Pramusita (2014). Teknik analisis yang digunakan yakni Spearman Rank Correlation dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mindfulness (M= 57.63, SD= 11.628) dan social skills (M= 91.67, SD=9.524) tidak memiliki hubungan yang signifikan rs(106) = .116, p > 0.05, two-tailed. Meskipun demikian mindfulness memiliki hubungan yang bervariatif dengan masing-masing dimensi social skills. Mindfulness ditemukan memiliki hubungan positif yang signifikan dengan emotional sensitivity
dan social control, serta memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan social sensitivity. Sementara itu, tidak terdapat hubungan antara mindfulness dengan emotional expressiveness, emotional control, dan social expressiveness. Implikasi dari penelitian ini yakni sebagai sumber masukan untuk peningkatan mindfulness dan setiap dimensi social skills mengacu pada hubungan yang dimiliki.

Distance learning during the COVID-19 pandemic has hampered the development of undergraduate students’ social skills. Previous research by Jones and Hansen (2015) stated that social skills in social interaction can be supported by one’s awareness or so-called mindfulness. This study aims to see whether there is a relationship between mindfulness and social skills in Indonesian undergraduate students in the post-COVID-19 period. This study used a quantitative method with a sample of Indonesian undergraduate students who have returned to offline or hybrid learning (N=108). Mindfulness was measured unidimensionally with Mindful Attention Awareness Scale (MAAS) by Brown and Ryan (2003) which has been tested on students’ samples by Yusaniy (2019). Social Skills were measured multidimensionally with Social Skills Inventory (SSI) by Riggio (2014) which has been adapted to Indonesian by Pramusita (2014). Spearman Rank Correlation was used to perform data analysis because the data distribution was not normal. The results show that mindfulness (M= 57.63, SD= 11.628) is not related to social skills (M= 91.67, SD=9.524), rs(106) = .116, p > 0.05, two-tailed. Nonetheless, mindfulness and each dimension of social skills appear to have different correlations. Mindfulness was found to have positive correlations with emotional sensitivity and social control, and having negative correlation with social sensitivity. Meanwhile, there is no relationship between mindfulness and emotional expressiveness, emotional control, and social expressiveness. However,
this study could be used as a source of knowledge for the enhancement of mindfulness and social skills dimensions based on each correlation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renata Ratnasari
"Lima tahun pertama pernikahan merupakan periode yang membutuhkan penyesuaian diri.Dalam periode ini individu dan pasangan rentan mengalami konflik karena menghadapi berbagai perbedaan nilai, pandangan, persespi hingga kebiasaan. Kerentanan terhadap konflik berkontribusi menambah tekanan yang dialami oleh individu dalam menyesuaikan diri terhadap kehidupan pernikahan. Dalam periode penyesuaian ini, salah satu faktor protektif individu dalam menghadapi tekanan, yaitu mindfulness. Salah satu mekanisme yang menjembatani hubungan antara mindfulness dan penyesuaian pernikahan diduga melalui penerapan strategi konflik baik secara konstruktif maupun destruktif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah strategi konflik konstruktif maupun destruktif memediasi hubungan antara mindfulness trait dengan penyesuaian pernikahan. Partisipan penelitian berjumlah 150 orang (74% perempuan; M = 27,49, SD = 2,4). Penyesuaian pernikahan diukur melalui DAS, mindfulness diukur menggunakan MAAS, dan strategi konflik diukur melalui RPCS. Melalui analisis mediasi, ditemukan adanya hubungan mediasi antara mindfulness dan penyesuaian pernikahan secara penuh melalui strategi konflik konstruktif (a1b = 0,334; SE = 0,148; 95%; CI [0,06 , 0,65]) dan strategi konflik destruktif (a2b = 0,137; SE = 0,07; 95%; CI [0,03 , 0,30]). Hal ini menunjukkan  peran strategi konflik berbasis mindfulness khususnya, berkolaborasi dalam pemecahan masalah bersama pasangan dan penurunan reaktivitas emosi, berperan penting terhadap penyesuaian pernikahan di lima tahun pertama.  

The first-five years of marriage is a period that requires adjustment. In this period, individuals and spouse more likely to argue during this time because of differences  values, opinions, perceptions, and habits. The vulnerability of conflict increased the pressure on individuals attempting to adjust to married life. During the adjustment period with the spouse, one of the individual protective factors in dealing with pressure is mindfulness. One of the mechanisms bridging the relationship between mindfulness and marital adjustment is postulated to be through the application of conflict strategies both constructively and destructively. This study aims to see whether constructive or destructive conflict strategies mediate the relationship between the mindfulness and marital adjustment. There were 150 study participants (74% female; M = 27,49, SD = 2,4). Marital adjustment was measured through DAS, mindfulness was measured using MAAS, and conflict strategies were measured through RPCS. Through mediation analysis, it was found that there was a mediation relationship through a constructive conflict strategy (a1b1 = 0,334; SE = 0,148; 95%; CI [0,06 , 0,65]) and destructive conflict strategy (a2b2 = 0,137; SE = 0,07; 95%; CI [0,03 , 0,30]). This shows that the role of mindfulness-based conflict strategies, particularly collaboration in solving problems with the spouse and the decreasing emotional reactivity, play an important role in the marriage adjustment in the first five-years."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Shanti Dewi Barata Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara mindfulness dan emotional contagion pada tenaga kesehatan. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara mindfulness dan emotional contagion. Penelitian ini memiliki sebanyak 68 jawaban responden yang dapat digunakan pada penelitian ini. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) dan Emotional Contagion Scale (ECS). Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara mindfulness dan emotional contagion pada tenaga kesehatan. Pada penelitian ini juga ditemukan perbedaan emotional contagion pada kelompok rata-rata penghasilan kurang dan lebih dari Rp3.500.000. Selain itu, terdapat hubungan antara mindfulness dan usia serta hubungan antara usia dan kedekatan dengan rekan kerja

The purpose of this study was to see the relationship between mindfulness and emotional contagion in healthcare workers. The hypothesis in this study is that there is a relationship between mindfulness and emotional contagion. This study had 68 respondents' answers that can be used in this study. The measuring instruments used in this study were the Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) and the Emotional Contagion Scale (ECS). The results obtained in this study are that there is a negative relationship between mindfulness and emotional contagion in health workers. This study also found differences in emotional contagion in the group with an average income of less and more than Rp3.500.000. In addition, there is a relationship between mindfulness and age and also between age and closeness to coworkers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanna Renita Hadipraja
"ABSTRAK
Mahasiswa dalam menjalani pendidikan di jenjang yang lebih tinggi memiliki tuntutan yang semakin tinggi juga untuk dipenuhi, salah satunya dalam hal akademik. Stres akademik yang dialami oleh mahasiswa dapat menurunkan kemampuannya untuk meregulasi diri, yang dapat menghambat tercapainya tujuan. Kehadiran mindfulness dapat membantu mahasiswa dalam menampilkan tingkah laku yang teregulasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hubungan antara mindfulness dan regulasi diri dengan stres akademik sebagai moderator pada mahasiswa Universitas Indonesia. Mindfulness diukur dengan Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS , regulasi diri dengan Short Self-Regulation Questionnaire SSRQ , dan stres akademik diukur menggunakan Perception of Academic Stress Scale PAS . Data diolah menggunakan program PROCESS. Dari 185 partisipan, hasil menunjukkan bahwa stres akademik tidak memengaruhi hubungan antara mindfulness dan regulasi diri R2 = 0,1739, p = 0,0000 . Artinya, stres akademik tidak berkontribusi secara signifikan dalam hubungan antara mindfulness dan regulasi diri. Hasil penelitian juga bahwa menunjukkan laki-laki memiliki persepsi stres akademik yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, dan tuntutan akademik yang berbeda di tiap fakultas dapat memengaruhi tingkat stres akademik yang dialami oleh mahasiswa.

ABSTRACT
Students in education at higher levels, have higher demands to be fulfilled, and one of them is academic. The academic stress experienced by students may reduce their ability to self regulate, which can inhibit the achievement of goals. The presence of mindfulness can help students in displaying the regulated behavior. This study was conducted with the aim to test the relationship between mindfulness and self regulation with academic stress as the moderator among undergraduates in Universitas Indonesia. Mindfulness was measured with Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS , self regulation with Short Self Regulation Questionnaire SSRQ , and academic stress with Perception of Academic Stress Scale PAS . The data was processed with PROCESS program. From 185 participants, the result shows that academic stress does not influence the relationship between mindfulness and self regulation. That is, academic stress does not contribute significantly to the relationship between mindfulness and self regulation. Result also shows men have higher level of academic stress than women, and the difference academic demands on every faculty can affect the level of academic stress experienced by undergraduates."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Indriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi Mindfulness-Based Stress Reduction MBSR dalam menurunkan distress putus hubungan romantis pada dewasa muda. Hal ini dilakukan karena permasalahan dalam mengelola emosi pasca putus hubungan romantis dapat menimbulkan distress bagi individu. Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimental dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap delapan partisipan yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana pada kelompok eksperimen diberikan intervensi MBSR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian intervensi MBSR berhasil menurunkan distress pasca putus hubungan romantis pada kelompok eksperimen.

The focus of this study was to measure the effectiveness of Mindfulness Based Stress Reduction to reduce breakup distress in young adults. This is done because of problems in managing the post breakup romantic emotions can cause distress for the individual. This research is a quasi experimental study with a sampling technique used purposive sampling. This research was conducted on eight participants were divided into two groups the control group waitlist and the experimental group, whereas in the experimental group was given MBSR intervention. The results showed that MBSR intervention succeeded in reducing breakup distress in the experimental group."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>