Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Jannah
"Kejadian luar biasa KLB difteri pada tahun 2017 mengindikasikan bahwa cakupan imunsiasi difteri di Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan, sikap, dan praktik imunisasi difteri pada mahasiswa kesehatan Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 427 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Keperawatan, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,6 mahasiswa memiliki pengetahuan baik tentang penyakit dan imunisasi difteri, 63,5 sikap terhadap imunisasi difteri positif, namun hanya 30,9 mahasiswa sudah imunisasi difteri lanjutan saat dewasa. Hasil penelitian ini dapat digunakan pada program promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap positif, dan praktik imunisasi pada mahasiswa kesehatan.

The diphtheria outbreak in 2017 is indicated that vaccine coverage in Indonesia remains low. The aim of this study was to describe knowledge, attitudes, and practice of diphtheria immunization in the healthcare student of Universitas Indonesia. This is a cross sectional descriptive study. A total of 427 students from Faculty of Medicine, Faculty of Dentistry, Faculty of Pharmacy, Faculty of Nursing, and Faculty of Public Health participated in this study.
The result of this study showed that majority of respondents had a good knowledge about diphtheria and diphtheria vaccination 57,6, held positive attitude towards diphtheria vaccination 63,5, but reported low coverage of adult booster diphtheria vaccination 30,9. The result of this research can be used for health promotion program to improve knowledge, positive attitudes, and immunization coverage of healthcare students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Arinanda Dwi Putri
"Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Mahasiswa ilmu kesehatan yang sedang menempuh pendidikan saat ini, nantinya merupakan pemberi perawatan medis masa depan yang memberikan peran penting dalam pencegahan PGK di tingkat primer, sekunder, dan tersier pada pusat kesehatan. Sebagai calon tenaga professional dalam bidang kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien penyakit ginjal kronis, diharapkan memiliki pengetahuan yang mempuni untuk menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan dan sikap yang baik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi pasien PGK..Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan dan sikap mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan mengenai penyakit ginjal kronis di Universitas Indonesia. Desain Penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif cross-sectional dengan self-administered online questionnaire. Dari 1963 responden, 369 responden mengisi kuesioner. skor total pengetahuan memiliki nilai rata-rata 8,68 ± 2,706 dari 15 item pertanyaan (P-value 0,001). skor total sikap mahasiswa adalah 33,56 (± 2,958) dengan median 34. Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara skor pengetahuan dengan variabel tahun angkatan yaitu p-value 0,001 (p < 0,05). Dan terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p < 0,05) antara skor pengetahuan dengan sumber informasi dari buku/artike/jurnal dan kongres/seminar. Nilai skor sikap terendah adalah 22 dan skor tertinggi adalah 41(P-value 0,001). Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara skor sikap dengan variabel jenis kelamin yaitu p-value 0,009.

Chronic kidney disease is a major global health issue. Health science students who are currently pursuing education will be the future medical care providers and play an important role in preventing CKD at the primary, secondary, and tertiary level in health centers. As future professional health workers who directly face patients with chronic kidney disease, they are expected to have adequate knowledge to perform their duties as healthcare workers and have a good attitude according to their abilities in dealing with CKD patients. This study aimed to assess the knowledge and attitude of health science students towards chronic kidney disease at the University of Indonesia. The research design used in this study was a cross-sectional descriptive design using a self-administered online questionnaire. Of the 1963 respondents, 369 responded by filling out the questionnaire. The average total knowledge score was 8.68 ± 2.706 from 15 questions (p-value 0.001). The total attitude score of the students was 33.56 (± 2.958) with a median of 34. There was a significant statistical difference between the knowledge score and the year of enrollment with a p-value of 0.001 (p < 0.05). And there was a significant statistical difference (p < 0.05) between the knowledge score and the information source from books/articles/journals and congresses/seminars. The lowest attitude score was 22 and the highest was 41 (p-value 0.001). There was a significant statistical difference between the attitude score and the gender variable with a p-value of 0.009."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kyra Adiavira
"Latar belakang: Swamedikasi yang dilakukan dengan rasional dan bertanggung jawab dapat memiliki banyak keuntungan, baik dari segi waktu dan biaya, sementara yang tidak rasional dapat menyebabkan kerugian. Swamedikasi yang rasional berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan yang tinggi. Mahasiswa kesehatan kemungkinan mendapatkan paparan informasi mengenai pengobatan yang lebih tinggi dibanding mahasiswa lainnya. Di Indonesia, belum banyak dilakukan penelitian mengenai swamedikasi pada mahasiswa.
Metode: Kuesioner mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi disebarkan kepada 128 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) dan non RIK di Universitas Indonesia. Data kemudian dianalisis dengan chi square dan dihitung rasio odds dan interval kepercayaan 95%.
Hasil: Dari 128 kuesioner yang disebarkan, seluruhnya memenuhi kriteria eligibilitas dan dapat dianalisis. Didapatkan bahwa dari 116 (90,6%) mahasiswa yang melakukan swamedikasi, 70 (94,6%) adalah mahasiswa RIK dan 46 (85,2%) adalah mahasiswa non RIK. Dari jumlah tersebut, 46 (62,2%) mahasiswa RIK dan 6 (13%) mahasiswa non RIK memiliki pengetahuan baik. M ahasiswa dengan latar belakang kesehatan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi terkait swamedikasi dibandingkan mahasiswa non RIK (OR: 12,7; p: <0,001; CI 95% 4,75 – 34,38), sementara seluruh mahasiswa dari kedua kelompok memiliki sikap yang baik terkait swamedikasi.
Kesimpulan: Mahasiswa Universitas Indonesia, baik dari kelompok kesehatan maupun non kesehatan, sama-sama memiliki prevalensi swamedikasi tinggi. Mahasiswa kesehatan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan mahasiswa non kesehatan. Secara umum, mahasiswa diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran terkait swamedikasi yang rasional dan bertanggungjawab.

Introduction: Self-medication, if done rationally and responsibly, would bring a lot of benefits of time and cost, while irrational self-medication would on the other hand prove disadvantageous. Rational self-medication is strongly tied to sufficient knowledge on the matter. Healthcare students are likely to experience more exposure to information related to medication compared to students from other fields of study. In Indonesia, studies regarding self-medication in university students are still limited in number.
Method: Questionnaire which consists of knowledge, attitude, and practice of self- medication were distributed to 128 healthcare and non-healthcare students of University of Indonesia. The responses were then analyzed using chi square and odds ratio was calculated on 95% confidence interval.
Result: Of 128 questionnaires distributed, each fulfilled the eligibility criteria and was therefore analyzed. Among 116 (90,6%) university students practicing self-medication,
70 (94,6%) are healthcare students and 46 (85,4%) are non-healthcare students. Furthermore, 46 (62,2%) of healthcare students and 6 (13%) of non-healthcare students have sufficient knowledge of self-medication. Healthcare students have better knowledge of self-medication compared to non-healthcare students (OR: 12,7; p: <0,001; CI 95% 4,75 – 34,38), however, both groups show equally positive attitude toward self- medication.
Conclusion: Prevalence of self-medication in both healthcare and non-healthcare students of University of Indonesia is high. Healthcare students have significantly higher level of knowledge compared to non-healthcare students. University students are expected to have a role in raising awareness of rational and responsible self-medication in the general public.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tassya Lay
"Latar Belakang: Kesehatan mulut mengacu pada kesehatan gigi, gingiva, dan seluruh sistem mulut-wajah yang memungkinkan kita untuk tersenyum, berbicara, dan mengunyah. Kesehatan mulut yang buruk dapat memperburuk kondisi kesehatan umum, juga sebaliknya. Kolaborasi yang baik antara tenaga kesehatan merupakan hal yang penting dalam memberikan perawatan mulut. Untuk membangun kolaborasi yang baik, edukasi perawatan kesehatan mulut diperlukan.
Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi tentang kesehatan gigi dan mulut yang dimiliki mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Angkatan 2021.
Metode: Penelitian deskriptif analitik potong lintang pada 442 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya.
Hasil Penelitian: Dari 442 mahasiswa, sebanyak 223 mahasiswa (50,5%) memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang tinggi. Namun, tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang dimiliki mahasiswa FIK lebih rendah dibandingkan mahasiswa FK dan FKG, dengan 65,8% mahasiswa FIK memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang rendah, sedangkan mayoritas mahasiswa FK (51,9%) dan FKG (63,2%) memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang tinggi.
Kesimpulan: Sebagian besar mahasiswa (50,5%) memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang tinggi. Tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi responden dipengaruhi asal fakultas.

Background: Oral health refers to the health of teeth, gums, and the entire mouth-face system that enables us to smile, talk, and chew. Poor oral health can worsen general health conditions. Good collaboration between health workers is important to providing oral health care. In order to promote collaborative oral health care, oral health care education is needed.
Objectives: To determine the level of awareness, attitudes, and perceptions of oral health care among students of Health Sciences Cluster, Universitas Indonesia, batch 2021.
Methods: Cross-sectional analytic descriptive study method involving 442 students of Health Science Cluster, Universitas Indonesia using valid and reliable questionnaire.
Results: 223 out of 442 students (50,5%) had high level of awareness, attitudes, and perceptions of oral health care. However, the level of awareness, attitudes, and perceptions of nursing students were lower than medical students and dental students, 65.8% of nursing students had low levels of awareness, attitudes, and perceptions, while the majority of medical students (51.9%) and dental students (63.2%) had high level of awareness, attitudes, and perceptions.
Conclusion: Most students (50,5%) had high level of awareness, attitudes, and perceptions. The level of awareness, attitudes, and perceptions were influenced by faculty.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Al-Azhar
"Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang sangat menular dan telah menimbulkan banyak korban jiwa di seluruh dunia. Penularan COVID-19 dapat dicegah dengan melaksanakan praktik pencegahan COVID-19. Beberapa studi di berbagai negara menunjukkan bahwa masih rendahnya praktik pencegahan COVID-19 yang baik pada mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran serta hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan COVID-19 pada mahasiswa S1 reguler Universitas Indonesia dengan menggunakan desain studi cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 415 orang dengan teknik pengambilan sampel, yaitu purposive sampling dan convenience sampling. Pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan COVID-19 diukur menggunakan kuesioner adaptasi dari survei Knowledge, Attitude, and Practices (KAP) terkait COVID-19 secara online menggunakan Google Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik, sikap yang positif, dan praktik pencegahan COVID-19 yang baik. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap (p-value = 0,011), sikap dengan praktik (p-value = <0,001), dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan praktik (p-value = 0,229). Berdasarkan hasil penelitian, maka diperlukan suatu program edukasi terkait COVID-19, khususnya mengenai faktor risiko dan pencegahan COVID-19 untuk meningkatkan sikap positif dan penerapan praktik pencegahan COVID-19 yang baik pada mahasiswa Universitas Indonesia.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a highly contagious disease that has caused a lot of victim around the world. The transmission of COVID-19 can be prevented by implementing COVID-19 prevention practices. Several studies in various countries show that good COVID-19 prevention practices in college students are still low. Therefore, this study was conducted to determine the description and relationship between knowledge, attitudes, and practices of COVID-19 prevention in undergraduate students of Regular Program Universitas Indonesia using a cross sectional study design. The number of samples in this research were 415 people with sampling techniques consist of purposive sampling and convenience sampling. Knowledge, attitudes, and prevention practices for COVID-19 were measured using an adaptation questionnaire from the Knowledge, Attitude, and Practices (KAP) survey related to COVID-19. Data collection is carried out online using Google Forms. The results showed that students had good knowledge, positive attitudes, and good COVID-19 prevention practices. The results of the chi square test showed that there was a relationship between knowledge and attitude (p-value = 0.011), attitude and practice (p-value = <0.001), and there was no relationship between knowledge and practice (p-value = 0.229). Based on the results of the study, an educational program related to COVID-19 is needed, especially regarding risk factors and prevention of COVID-19 to increase positive attitudes and apply good COVID-19 prevention practices to University of Indonesia students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Fahmida Saptari
"Proporsi ASI eksklusif di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan target Kementerian Kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa ayah berperan penting dalam kesuksesan pemberian ASI eksklusif. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap, pengetahuan dan karakteristik umum individu (umur, status pernikahan dan status pekerjaan), serta hubungannya dengan niat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif pada mahasiswa magister pria Universitas Indonesia tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2013 di Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi. Sampel penelitian ini adalah 154 orang dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Variabel penelitian diukur menggunakan kuesioner dan analisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 83.1% mahasiswa magister pria berniat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif, 53.2% memiliki sikap positif terhadap praktik pemberian ASI dan 54.5% memiliki pengetahuan tinggi mengenai praktik pemberian ASI.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara sikap (p=0,001) dan pengetahuan (p=0,000) dengan niat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara karaktersitik individu (umur, status pernikahan dan status pekerjaan) dengan niat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif. Kesimpulannya, terdapat hubungan antara sikap dan pengetahuan mahasiswa pria dengan niat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding rate in Indonesia is still low compared to the Ministry of Health’s target. Studies show that fathers have a significant role in successful exclusive breastfeeding. This study aims to explore relationships between male graduate students’ characteristics (age, marital status and employment status), breastfeeding knowledge, attitudes and intentions to support exclusive breastfeeding in the future.
This study is a cross sectional survey and was conducted in May 2013 at Faculty of Engineering and Faculty of Economics Universitas Indonesia. A questionnaire was used on a sample of 154 male graduate students. The sampels were collected by using accidental sampling technique and the results were analysed by using chi square. The result of this study revealed that 83,1% of the participants intended to support exclusive breastfeeding for their future child, 53,2% had positive attitudes towards breastfeeding and 54,5% had high knowledge of breastfeeding.
Future supporting exclusive breastfeeding intentions were significantly correlated to participants attitude (p=0,001) and knowledge (p=0,000) towards breastfeeding. Participants’ characteristics (age, marital status and employment status) were not significantly correlated with future intentions. In conclusion, students attitude and knowledge of breastfeeding are correlated to supporting exclusive breastfeeding intentions.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfida Fadhia
"Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan asupan vitamin C. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan total sampel 290. Penelitian ini dilakukan di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan sasaran mahasiswa RIK UI angkatan 2013 pada tahun 2014. Analisis hubungan menggunakan chi square, uji t independen, dan regresi logistik ganda. Hasil yang didapat adalah sebanyak 62,4 % mahasiswa tidak mencukupi kebutuhan vitamin C perhari dan faktor yang berhubungan secara bermakna adalah konsumsi buah dan sayur, uang saku, dan konsumsi suplemen vitamin C. Tetapi tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan, jenis kelamin, perilaku diet, ketersediaan buah dan sayur, dan durasi menonton televisi. Faktor dominan pada penelitian ini adalah konsumsi suplemen vitamin C.

This paper discusses about the relationship of nutrition knowledge and other factors with vitamin C intake. This study used a cross-sectional design with 290 of total sample and was conducted in Science Health of Universitas Indonesia and the target is college student batch 2013, Science Health of UI in 2014. Analyse used chi square, independent t-test, and multiple logistic regression. The result were 62,8 % of college student do not meet their recommended daily intake of vitamin C and the factors that significantly associated are fruit and vegetable consumption, pocket money, and consumption of vitamin C supplement. No significant relationship with nutrition knowledge, breakfast habits, gender, dieting, fruit and vegetable availability, and duration of television viewing. The dominant factor in this study was consumption of vitamin C supplement."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Nurvika Putri
"ABSTRAK
Air mempunyai peranan penting untuk tubuh. Akan tetapi, dehidrasi menjadi salah satu masalah di Indonesia. Pada mahasiswa kesehatan diperkirakan mempunyai pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait masalah kesehatan dibandingkan dengan mahsiswa non-kesehatan.
Tujuan: Untuk membandingkan pengetahuan, sikap, dan perilaku asupan cairan dan status hidrasi antara mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan di Asrama Universitas Indonesia, Depok.
Metode: Penelitian potong lintang ini mempunyai responden yaitu mahasiswa yang tinggal di Asrama Universitas Indonesia usia 18-21 tahun. Kuesioner pengetahuan dan sikap (kuesioner FIHS) yang tervalidasi digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap terkait asupan cairan dan status hidrasi, pengukuran perilaku asupan cairan menggunakan catatan minuman 7 hari, pengukuran status hidrasi menggunakan metode urine color (Ucol) dan Urine specific gravity (Usg), kuesioner aktivitas fisik internasional untuk mengetahui aktivitas fisik, dan sosio-ekonomi demografi menggununakan kuesioner terstruktur.
Hasil: Pada penelitian ini ditemukan pada kedua kelompok, antara mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan mempunyai aktivitas fisik yang rendah, yaitu masing-masing 71.2% and 72,4%. Berdasarkan kuesioner FIHS mahasiswa kesehatan mempunyai nilai sikap yang lebih tinggi daripada mahasiswa non-kesehatan (p<0.001), sementara itu pada nilai pengetahuan tidak ada perbedaan antara mahasiswa kesehatan (7.37±1.37) dan non-kesehatan (7.28±1.25). Lebih dari 50% responden di kedua grup ditemukan dehidrasi bedasarkan pengukuran hidrasi status menggunakan Ucol dan Usg. Pada mahasiswa kesehatan dan non-keseehatan yang cukup minum signifikan lebih tinggi tingkat pengetahuan mengenai asupan minum dan status hidrasi daripada mahasiswa yang kurang minum.
Kesimpulan: Maka dari itu, dibutuhkan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap sehingga perilaku dan status hidrasi dapat lebih baik berdasarkan jurusan responden.

ABSTRACT
Water has an important role in normal body function. However, dehydration becomes one of the health problems in Indonesia. It is assumed that health science students have greater knowledge, attitude, and practice related to health issues compared to non-health science students.
Objective: To compare the knowledge, attitude, practice of daily fluid intake and hydration status between health and non-health science students in Dormitory of Universitas Indonesia, Depok.
Method: The respondents were the undergraduate students who stayed in the dormitory of Universitas Indonesia aged 18-21 years. Validated questionnaire of knowledge and attitude (FIHS Questionnaire) were used to assess knowledge and attitude regarding fluid intake and hydration status, practice of daily fluid intake was used 7-day fluid record, hydration status measurement was used Urine color (Ucol) and Urine specific gravity (Usg) methods, short international physical activity questionnaire (Short-IPAQ) was used to assess physical activity, and socio-eco demographic characteristics were assessed using structured questionnaire.
Results: In this study found both in two groups, health science and non-health science had low physical activity, 71.2% and 72.4% respectively. Based on FIHS questionnaire, health science students had a higher score of an attitude than non-health science students (p<0.001), meanwhile for their knowledge there was no difference score both in health science students (7.37±1.37) and non-health science students (7.28±1.25). More than 50% of respondents both in the two groups were dehydrated based on hydration measurement used Ucol and Usg. Among health science and non-health science students who had enough drinking significantly higher in knowledge regarding fluid intake and hydration status than the students with less drinking.
Conclusion: Therefore, it was needed to conduct the intervention for increasing knowledge and attitude to make better practice and hydration status based on respondent majority.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Putri Nisrina
"Kecemasan dalam menghadapi pandemi COVID-19 dapat terjadi pada siapapun. Kecemasan dapat membuat seseorang bertingkah laku di luar akal sehat mereka. Pada kasus pandemi COVID-19 salah satu kecemasan yang terjadi adalah kecemasan akan tertular oleh virus COVID-19. Untuk mengurangi penularan COVID-19 dilakukan tindakan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas. Protokol kesehatan tersebut harus dipatuhi untuk menghindari penyebaran virus yang semakin meluas, tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kecemasan terhadap pandemi COVID-19 dan tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan COVID-19 dan korelasi diantara keduanya. Diduga ada perbedaan pada tingkat kecemasan, tingkat kepatuhan dan korelasi antara keduanya pada mahasiswa antar rumpun ilmu di Universitas Indonesia. Karena itu perbedaan rata-rata skor dari tingkat kecemasan, tingkat kepatuhan dan korelasi keduanya akan dianalisis untuk rumpun ilmu yang ada di Universitas Indonesia. Hal ini akan membantu pihak terkait untuk membuat kebijakan yang lebih efisien dan tepat sasaran untuk mengurangi tingkat kecemasan dan menaikkan tingkat kepatuhan secara umum maupun di setiap rumpun ilmu. Metode utama yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis dan korelasi Spearman. Penelitian dilakukan pada 306 mahasiswa Universitas Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan 15 pertanyaan mengenai kecemasan dan 25 pertanyaan mengenai kepatuhan dengan skor 1-5. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat kecemasan antar rumpun ilmu dan tidak terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat kepatuhan antar rumpun ilmu di Universitas Indonesia. Untuk Rumpun Ilmu Kesehatan terdapat korelasi negatif antara tingkat kecemasan dan tingkat kepatuhan. Untuk Rumpun Ilmu Sains dan Teknologi maupun untuk Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora didapatkan bahwa tidak terdapat korelasi antara tingkat kecemasan dan tingkat kepatuhan.

Anyone can experience anxiety as a result of the COVID-19 pandemic. Anxiety can cause a person to act in ways that are contrary to their common sense. One of the concerns that arises in the case of the COVID-19 pandemic is the fear of becoming infected with the virus. To reduce COVID-19 transmission, the 5M health protocol is followed, which includes wearing masks, washing hands, maintaining a safe distance, avoiding crowds, and limiting mobility. These health protocols must be followed to prevent the spread of the virus, which appears to be spreading but is not. The goal of the study was to look at the COVID-19 pandemic's anxiety levels and the COVID-19 health protocol's compliance levels, as well as the relationship between the two. It is suspected that students in the Universitas Indonesia knowledge group have different levels of anxiety, compliance, and correlations between the two. As a result, for the existing science group at Universitas Indonesia, the difference in average scores from anxiety levels, compliance levels, and correlations will be examined. This will assist the relevant parties in developing more effective and targeted policies to reduce anxiety and increase compliance across the board, as well as in each knowledge group. The Kruskal-Wallis test and the Spearman correlation are the most commonly used methods. The research involved 306 students from Universitas Indonesia. Questionnaires with 15 anxiety questions and 25 complince questions were used to collect data, with scores ranging from 1 to 5. According to the findings of this study, at the Universitas Indonesia, there is a difference in average anxiety level score between the knowledge group and no difference in average compliance level score between the knowledge group. Anxiety levels and compliance levels are negatively correlated in the Health knowledge group. There is no correlation between anxiety levels and compleance levels in Science and Technology, as well as the Social Sciences and Hummanities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Mutia Ghofarany
"Skripsi ini membahas mengenai pengetahuan, sikap, dan praktik mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FKM UI Tentang Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Jumlah responden penelitian ini adalah 100 mahasiswa. Hasil penelitian diketahui bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan rendah (58%), sikap unfavourable (57%) dan praktik kurang (65%) tentang Jaminan Kesehatan Nasional. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan mahasiswa terhadap sikapnya (p-value 0,381). Terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap praktik (p-value 0,004) dan sikap terhadap praktik (p-value 0,006). Penelitian ini menyarankan untuk lembaga kemahasiswaan dan BPJS memasifkan kembali sosialisasi JKN kepada mahasiswa dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mengapa pengetahuan, sikap dan praktek mahasiswa program studi sarjana kesehatan masyarakat rendah.

This research studies Knowledge, Attitude, and Practice about Universal Health Coverage (JKN) of Public Health Bachelors Study Program in Faculty of Public Health Universitas Indonesia in 2014. Using quantitative method with cross sectional design, this research collects data from 100 students as respondents. As a result, respondents as low knowledge (58%), unfavourable attitude (57%), and low practice (65%) about Universal Health Coverage (JKN). There is no correlation between knowledge and attitude (p-value = 0,381). However, there is correlation between knowledge and practice (p value = 0,004), also there is correlation between attitude and practice (p value = 0,006). This research suggests Students Organization and BPJS to socialize Universal Health Coverage massively to students. Beside, advanced research is needed to know the reason why knowledge, attitude, and practice of Public Health Bachelors Study Program in Faculty of Public Health Universitas Indonesia about Universal Health Coverage (JKN) 2014 are low."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>