Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faradita Haryuningtyas
"ABSTRAK
Gaya hidup sehat merupakan salah satu upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup. Gaya hidup sehat dapat meningkat apabila kemampuan memperoleh, dan mengolah informasi baik. Kemampuan tersebut dapat diketahui melalui tingkat literasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan dan gaya hidup sehat. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel 235 mahasiswa keperawatan, dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Gaya hidup sehat diukur menggunakan modifikasi instrumen Health Promoting Lifestyle Profile HPLP-II dan buku panduan GERMAS tahun 2015. Literasi kesehatan diukur menggunakan instrumen Health Literacy Questioner HLQ . Hasil penelitian menunjukkan 48,1 mahasiswa memiliki gaya hidup sehat sedangkan 51,9 memiliki gaya hidup tidak sehat. Rata-rata skor tingkat literasi kesehatan mahasiswa keperawatan 150,07 dari 197. Peneletian ini juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan dengan gaya hidup sehat X2=35,696.

ABSTRACT
Healthy lifestyle is one attempted to improve and enhance the quality of life. Healthy lifestyles can increased if the ability to obtain, and processed the information was good. This ability can be known through the health literacy level. This study aimed to identify the relationship between health literacy and healthy lifestyle. This study used cross sectional design with 235 samples of nursing students, with stratified random sampling as a sampling technique. Healthy lifestyle was measured by using modification Health Promoting Lifestyle Profile HPLP II instrument and GERMAS guided book 2015. Health literacy was measured by using the Health Literacy Questioner HLQ instrument. The results shows that 48.1 of students had a healthy lifestyle, while 51.9 had an unhealthy lifestyle. The average health literacy score of nursing students was 150.07 from 197. This study also shows that there is a significant relationship between health literacy and healthy lifestyle X2 35,696."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Millaturrahmah
"Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) menjadi salah satu kondisi keabnormalan hormon yang paling umum terjadi pada wanita dan berdampak terhadap sistem reproduksi dan kesehatan secara keseluruhan. PCOS tidak dapat disembuhkan secara total, namun gejalanya dapat dikontrol dengan menerapkan gaya hidup sehat. Penerapan gaya hidup sehat pada perempuan PCOS dapat berkaitan dengan tingkat literasi kesehatan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan literasi kesehatan dengan penerapan gaya hidup sehat. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan metode desain cross sectional yang melibatkan 108 perempuan dengan PCOS di dalam komunitas PCOS Fighter Indonesia dengan menggunakan convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah Indonesian version of electronic Health Literacy Scale (Ie-HEALS) dan Health Promoting Lifestyle Profile-II (HPLP-II). Hasil penelitian menunjukkan p-value <0,05 yang berarti terdapat hubungan yang positif, semakin tinggi literasi kesehatan perempuan PCOS, akan cenderung menerapkan gaya hidup sehat yang lebih baik. Temuan data ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang diambil. Hasil penelitian ini merekomendasikan peningkatan pendekatan tenaga kesehatan dalam mengedukasi serta melakukan bimbingan konseling yang bermanfaat dalam manajemen kesehatan perempuan dengan PCOS.

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) is one of the most common hormonal abnormalities in women, affecting the reproductive system and overall health. PCOS cannot be completely cured, but its symptoms can be managed by adopting a healthy lifestyle. The adoption of a healthy lifestyle in women with PCOS can be related to their level of health literacy. This study aims to identify the relationship between health literacy and the adoption of a healthy lifestyle. This quantitative study employs a cross-sectional design involving 108 women with PCOS within the PCOS Fighter Indonesia community using convenience sampling. The instruments used are the Indonesian version of the electronic Health Literacy Scale (Ie-HEALS) and the Health Promoting Lifestyle Profile-II (HPLP-II). The study results show a p-value <0.05, indicating a positive relationship: the higher the health literacy of women with PCOS, the more likely they are to adopt a healthier lifestyle. These findings align with the research hypothesis. The study recommends enhancing healthcare professionals' approaches in educating and providing counseling that is beneficial in the health management of women with PCOS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Radiah
"ABSTRAK
Mahasiswa keperawatan telah memperoleh pengetahuan perilaku hidup sehat yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pola perilaku hidup sehat mahasiswa FIK UI. Penelitian berdesain cross-sectional dengan 93 responden yang diambil dengan metode disproporsionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perilaku hidup sehat cukup tinggi 59,1 dengan pola perilaku hidup sehat baik M= 2,58; SD= 0,30 . Uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup sehat p= 0,289 . Perilaku hidup sehat tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan. Rekomendasi penelitian selanjutnya ialah menguji faktor lain yang memengaruhi perilaku hidup sehat.

ABSTRACT
Nursing students have health promoting lifestyles knowledge which supposed to be applied in daily life. The study rsquo s aim was to identify the correlation between knowledge level and health promoting lifestyles of nursing student Universitas Indonesia. The study rsquo s design was cross sectional with 93 samples, using disproportionate stratified random sampling method. The results showed high knowledge level 59,1 , good health promoting lifestyles m 2.58 SD 0.30 , and no correlation between knowledge level and health promoting lifestyles p 0.289 . Health promoting lifestyles is not only influenced by knowledge. Furthermore, further research should confirm other factors influencing health promoting lifestyles."
2017
S68954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amma Rahmala Sari
"ABSTRAK
Literasi kesehatan menjadi prediktor status kesehatan individu. Literasi kesehatan dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan kognitif dan sosial individu untuk menerima, memproses, memahami dan menggunakan informasi untuk membuat keputusan bagi kesehatannya. Literasi kesehatan ini dapat mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, termasuk kebiasaan makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan literasi kesehatan dengan kebiasaan makan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa kesehatan dan non kesehatan. Metode dalam penelitian ini menggunaan metode cross sectional dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 350 mahasiswa. Literasi kesehatan diukur menggunakan kuesioner Health Literacy Questionnaire, sedangkan kebiasaan makan diukur menggunakan Food Frequency Quesionnaire modifikasi. Penelitian ini diikuti oleh 212 mahasiswa perempuan, 174 memiliki suku Jawa, 264 mahasiswa non kesehatan, dan 189 mahasiswa tinggal bersama orang tua. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat literasi kesehatan dengan kebiasaan makan yang diuji menggunakan chi square p=0,024;OR=8,438 . Peningkatan kemampuan literasi kesehatan pada mahasiswa diperlukan untuk membantu pembentukan perilaku kebiasaan makan yang baik. Untuk itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan literasi kesehatan dengan menyediakan website informasi kesehatan yang terpercaya dan pembuatan aturan tentang kebiasaan makan di lingkungan organisasi.

ABSTRACT
Health literacy is a predictor of an individual 39 s health status. Health literacy can be interpreted as knowledge, cognitive and social skills to receive, process, understand and use information to make health decisions. Health literacy will affect on one 39s health behavior including eating habits. The aim of study was to identify relationships of health literacy with eating habits on health and non health students rsquo executive council SEC . This study used cross sectional method with accidental sampling. Samples in this study are 350 students. Health literacy used the Health Literacy Questionnaire, whereas eating habits used a Food Frequency Quesionnaire which has been modified. This study consist of 212 females, 174 Javanese, 264 non health students, and 189 students live with parents.The results showed a significant relationship between health literacy level and eating habits with chi square statistical test p 0,024 OR 8,438. Improving students 39 health literacy skills is needed to establish good behavior of eating habits. Therefor, we need an effort to improve health by providing a trusted and integrated health information website and create regulation about eating habits in organization circle. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhyi Nur Fitrahanefi
"Salah satu upaya untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular adalah dengan menerapkan perilaku gaya hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik mahasiswa (umur, jenis kelamin, uang saku, dan fakultas), pengetahuan, dan sikap terhadap perilaku gaya hidup sehat mahasiswa S1 Reguler Aktif Universitas Indonesia tahun 2014. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2014 menggunakan desain studi cross-sectional dengan total sampel sebanyak 454 responden dari 13 fakultas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59% responden memiliki perilaku gaya hidup sehat dan 41% memiliki perilaku gaya hidup tidak sehat. Berdasarkan enam variabel, hanya variabel fakultas yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku gaya hidup sehat mahasiswa dengan nilai p 0,000 dan nilai OR 2,45 (CI 95% : 1,63-3,66).

Adopting healthy lifestyle behaviour is an effort to reduce the mortality and case number from infectious and non-infectious disease. This study aimed to determine the relationship of student characteristics (age, sex, allowance, and the faculty), knowledge, and attitude toward healthy lifestyle behaviors among undergraduate student of University of Indonesia. This study used cross sectional in March 2014 which included 454 respondents from 13 faculties. The results showed that 59% of respondents have a healthy lifestyle behaviors, and 41% of them do not have it. Based on six variables, only kind of the faculty which has significant relationships toward student healthy lifestyle behaviors with p values 0.000 and OR 2.45 (95% CI: 1.63 to 3.66).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkya Wimahavinda Kardono
"Pendahuluan: Insiden penyakit tidak menular terus meningkat di Indonesia, dengan peningkatan tahunan pada populasi remaja. Prevalensi penggunaan internet di kalangan remaja Indonesia cukup signifikan, dengan mayoritas mengandalkannya sebagai sumber utama informasi kesehatan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa literasi kesehatan digital memengaruhi gaya hidup yang mempromosikan kesehatan. Namun, penelitian yang berkonsentrasi pada demografi remaja masih langka. Metode: Penelitian menggunakan desain crosssectional untuk menyelidiki hubungan antara tingkat literasi kesehatan digital dan profil gaya hidup yang mempromosikan kesehatan pada remaja pengguna internet di DKI Jakarta. Sampel yang terlibat sejumlah 211 remaja usia 15–19 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta. Hasil: Uji Chi-square digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat literasi kesehatan digital dan profil gaya hidup yang mempromosikan kesehatan. Responden dalam penelitian ini menunjukkan tingkat literasi kesehatan digital yang tinggi, dibuktikan dengan ratarata skor eHEALS sebesar 32,47, dan ditemukan hubungan antara tingkat literasi kesehatan digital dan profil gaya hidup yang mempromosikan kesehatan (nilai-p = 0,006, α < 0,05). Kesimpulan: EHealth atau sumber daya digital dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku mempromosikan kesehatan pada remaja. Tingkat literasi kesehatan digital remaja perlu ditingkatkan untuk mendorong adopsi perilaku dan sikap yang berdampak positif untuk kesehatan remaja. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengeksplorasi faktor yang memediasi hubungan antara kedua variabel tersebut untuk upaya promosi kesehatan yang lebih efektif.

Background: The incidence of non-communicable diseases continues to rise in Indonesia, with an annual increase among adolescents. The prevalence of internet usage among Indonesian adolescents is significant, with the majority relying on it as their primary source of health information. Previous research indicated that digital health literacy influences health-promoting lifestyles. However, studies concentrating on the adolescent demographic remain scarce. Method: This study employed a cross-sectional design to investigate the relationship between digital health literacy levels and health-promoting lifestyle profiles in adolescent internet users in DKI Jakarta. Two hundred eleven adolescents aged 15–19 years across DKI Jakarta were involved. Results: The Chi-square test was utilised to examine the relationship between digital health literacy levels and health-promoting lifestyle profiles. This study revealed a high level of digital health literacy, indicated by an average eHEALS score of 32.47, and established a relationship between digital health literacy and health-promoting lifestyle profile (p-value = 0.006, α < 0.05). Conclusion: The use of eHealth or digital resources can significantly enhance adolescents' health-promoting behaviours. Adolescents’ digital health literacy levels need to be improved to foster the adoption of behaviours and attitudes favourable to health. Future studies can explore the factors mediating the relationship between the two variables for a better health promotion approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Yudip Ari Susanto
"Prevalensi penderita gagal jantung di Indonesia pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 1,5% yang salah satunya dipengaruhi oleh literasi kesehatan masyarakat yang masih rendah. Akibat dari kurangnya literasi kesehatan akan berdampak lebih buruk terhadap pengambilan keputusan oleh pasien dalam mencari dan juga merencanakan perawatan bagi dirinya. Hal-hal mengenai hubungan literasi kesehatan dan self care pasien gagal jantung di rumah sakit yang ada di Indonesia sangat minim informasi dan sedikit dilakukan.Peneliti menggunakan desain cross sectional dan menentukan sampel menggunakan teknik random sampling. Populasi yang diteliti adalah pasien dengan gagal jantung yang ada di Poliklinik RS Jantung Jakarta (RSJJ) dengan jumlah 104 responden selama bulan April 2022 sampai Januari 2023. Instrumen penelitian literasi kesehatan diukur dengan menggunakan. The Heart Failure-Specific Health Literacy Scale dan perilaku self care diukur dengan menggunakan Self Care Heart Failure Index V.6.2Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara literasi kesehatan secara umum dan self care pada pasien dengan gagal jantung dengan p value 0.000 dan nilai r value 0.445 yang artinya tingkat hubungan antar keduanya cukup kuat.Kemudian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar bagi penelitian selanjutnya mengenai literasi kesehatan dan self care pasien dengan gagal jantung di daerah-daerah lain di Indonesia agar dapat tercipta masyarakat yang lebih terbuka akan literasi kesehatan maupun self care.

The prevalence of heart failure sufferers 2018 in Indonesia has increased to 1.5% which is influenced by low citizen’s health literacy. Lack of health literacy caused worse impact on decision making of patient in seeking and planning treatment for themselves. There are only few informations regarding the relationship between health literacy and self-care for heart failure patients in Indonesia. Researcher used a cross-sectional design and determined the sample using a random sampling technique. The population was patients with heart failure at the Polyclinic in Jakarta Heart Center (RSJJ) with the total of respondents are 104 people from April 2022 to January 2023. The health literacy research instrument was measured using The Heart Failure-Specific Health Literacy Scale and self care behavior was measured by using the Self Care Heart Failure Index V.6.2. The results of this study can be concluded that there is a significant relationship between health literacy and self care in patients with heart failure with p value 0.000 and r value 0.445, which means that the relationship between the two is quite strong This research is expected to become basic data for further research regarding health literacy and self care for patients with heart failure in other regions in Indonesia so that a society that is more open to health literacy and self care can be created."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Maytasari
"ABSTRAK
Gaya hidup masyarakat akhir-akhir ini sudah cukup menghawatirkan,
berdasarkan data SKRT tahun 2001, menyatakan proporsi kematian yang
disebabkan oleh penyakit tidak menular adalah 48,53%. Hal ini berkaitan dengan
gaya hidup sehat masyarakat khususnya yang berkaitan dengan perilaku merokok,
pola makan seimbang, dan aktivitas fisik yang teratur. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan sosioekonomi dan demografi dengan gaya hidup
sehat di empat kecamatan di Kota Tangerang pada Tahun 2007.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian adalah
cross sectional. Variabel yang diteliti sebagai variabel dependen yaitu gaya hidup
sehat, sedangkan variabel independen adalah jenis kelamin, umur, pendidikan,
pekerjaan, dan pendapatan. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder
survei PHBS RT di Kota Tangerang Tahun 2007. Pengambilan sampel dengan
cara Purposive sampling. Sampel yang diambil adalah seluruh rumah tangga yang
berdomisili di Kecamatan Karang Tengah, Batu Ceper, Neglasari dan Periuk di
Kota Tangerang dengan jumlah sampel 31.740 orang. Pengumpulan data dengan
cara menggunakan kuesioner survei PHBS RT yang diisi oleh petugas puskesmas
dan kader. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat dengan uji chi
square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,1% masyarakat di 4 kecamatan di
Kota Tangerang memiliki gaya hidup sehat.
Hasil analisis data bivariat menunjukkan variabel yang secara statistik
berhubungan dengan gaya hidup sehat yaitu variabel umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota
Tangerang agar dapat mensosialisasikan pedoman gaya hidup sehat kepada
masyarakat misalnya dengan pemasangan poster, penyuluhan dan seminar yang
diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan yang baik tetapi juga
membentuk suatu sikap atau keinginan yang kuat untuk melaksanakan gaya hidup
sehat.

ABSTRACT
Community lifestyle lately has been quite alarming, according to data of
Household Health Survey 2001, states the proportion of deaths caused by noncommunicable
diseases was 48.53%. This is related to healthy lifestyle
communities especially those related to smoking behavior, a balanced diet and
regular physical activity. The purpose of this study was to determine the socioeconomic
and demographic relationships with a healthy lifestyle in four districts
in Tangerang City in 2007.
This research is descriptive cross sectional design. Variables examined as
the dependent variable which is a healthy lifestyle, while independent variables
were sex, age, education, occupation, and income. The data in this study uses
secondary survey data Heath and Clean Behavior Household in Tangerang City in
2007. By purposive sampling. Sample taken is all households who live in District
Karang Tengah, Batu Ceper, Neglasari and Periuk, with a total sample of 31,740
persons. Collecting data using a survey questionnaire completed by health
workers and volunteers Heath and Clean Behavior Household center. Data
analysis using univariate and bivariate test with chi square. The results showed
that 85.1% of people in four districts in Tangerang City has a healthy lifestyle.
Bivariate data analysis results showed that the variables are statistically
associated with a healthy lifestyle which is the variable age, sex, education,
occupation, and income. Guidelines for healthy lifestyles need to be socialized in
the town of Tangerang for example using poster, lectures, and seminars on healthy
lifestyle which is expected to not only provide a good knowledge but also to form
an attitude or a strong desire to implement a healthy lifestyle"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Bella Britania
"[ ABSTRAK
Dikarenakan oleh perubahan yang disebabkan globalisasi, yang membawa
pengaruh buruk pada kualitas lingkungan, maka penting bagi arsitektur untuk
melakukan pendekatan yang bertanggung jawab terhadap alam dengan
menyediakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan untuk tempat huni
manusia. Gagasan untuk menciptakan ?ruang sehat? dalam arsitektur mengarah ke
upaya untuk menciptakan desain aktif yang memicu gaya hidup sehat dan
aktivitas fisik melalui fitur seperti penggunaan lahan campuran, walkability, pusat
olahraga dan kesehatan, ruang komunitas terbuka, dan ruang hijau. Usaha lain
adalah mengintegrasikan desain dengan unsur-unsur alam dan teknologi yang
efisien untuk mengurangi konsumsi energi dan air tanpa mengurangi tingkat
kenyamanan atau standar huni. Melalui penelititan yang mendalam pada arsitektur
yang berkelanjutan, konteks dan analisis tapak, studi kasus, dan observasi
langsung, tulisan ini akan menguraikan aspek dalam mencapai gaya hidup sehat
melalui desain arsitektur, yang disajikan melalui berbagai konsep desain dan
aplikasi pada tapak. Karya tulis ini berdasarkan proyek studio penulis yang
terletak di Perth, Australia Barat.

ABSTRACT
Due to the changes brought on by globalization, which have negatively influenced
the environmental quality, it is essential for architecture to take a responsible
approach towards nature by providing a healthy and sustainable environments for
our habitation. The notion of creating a ?healthy space? in architecture leads to an
attempt in creating an active design that promotes a healthy lifestyle and physical
activity especially through features such as land use mix, walkability, sport and
wellness center, open community space, and green space. There is also an
endeavor in integrating with natural elements and efficient technologies to reduce
energy and water requirements without decreasing either comfort level or living
standard. Through an extensive research on sustainability, context and site
analysis, case studies, and direct observation, this report will elaborate upon the
aspects in achieving healthy lifestyle through architectural design, which is
presented through various ideas of design concept and application on site. This
report will be in accordance with the author?s completed studio project situated in
Perth, Western Australia.;Due to the changes brought on by globalization, which have negatively influenced
the environmental quality, it is essential for architecture to take a responsible
approach towards nature by providing a healthy and sustainable environments for
our habitation. The notion of creating a ?healthy space? in architecture leads to an
attempt in creating an active design that promotes a healthy lifestyle and physical
activity especially through features such as land use mix, walkability, sport and
wellness center, open community space, and green space. There is also an
endeavor in integrating with natural elements and efficient technologies to reduce
energy and water requirements without decreasing either comfort level or living
standard. Through an extensive research on sustainability, context and site
analysis, case studies, and direct observation, this report will elaborate upon the
aspects in achieving healthy lifestyle through architectural design, which is
presented through various ideas of design concept and application on site. This
report will be in accordance with the author?s completed studio project situated in
Perth, Western Australia.;Due to the changes brought on by globalization, which have negatively influenced
the environmental quality, it is essential for architecture to take a responsible
approach towards nature by providing a healthy and sustainable environments for
our habitation. The notion of creating a ?healthy space? in architecture leads to an
attempt in creating an active design that promotes a healthy lifestyle and physical
activity especially through features such as land use mix, walkability, sport and
wellness center, open community space, and green space. There is also an
endeavor in integrating with natural elements and efficient technologies to reduce
energy and water requirements without decreasing either comfort level or living
standard. Through an extensive research on sustainability, context and site
analysis, case studies, and direct observation, this report will elaborate upon the
aspects in achieving healthy lifestyle through architectural design, which is
presented through various ideas of design concept and application on site. This
report will be in accordance with the author?s completed studio project situated in
Perth, Western Australia.;Due to the changes brought on by globalization, which have negatively influenced
the environmental quality, it is essential for architecture to take a responsible
approach towards nature by providing a healthy and sustainable environments for
our habitation. The notion of creating a ?healthy space? in architecture leads to an
attempt in creating an active design that promotes a healthy lifestyle and physical
activity especially through features such as land use mix, walkability, sport and
wellness center, open community space, and green space. There is also an
endeavor in integrating with natural elements and efficient technologies to reduce
energy and water requirements without decreasing either comfort level or living
standard. Through an extensive research on sustainability, context and site
analysis, case studies, and direct observation, this report will elaborate upon the
aspects in achieving healthy lifestyle through architectural design, which is
presented through various ideas of design concept and application on site. This
report will be in accordance with the author?s completed studio project situated in
Perth, Western Australia., Due to the changes brought on by globalization, which have negatively influenced
the environmental quality, it is essential for architecture to take a responsible
approach towards nature by providing a healthy and sustainable environments for
our habitation. The notion of creating a ‘healthy space’ in architecture leads to an
attempt in creating an active design that promotes a healthy lifestyle and physical
activity especially through features such as land use mix, walkability, sport and
wellness center, open community space, and green space. There is also an
endeavor in integrating with natural elements and efficient technologies to reduce
energy and water requirements without decreasing either comfort level or living
standard. Through an extensive research on sustainability, context and site
analysis, case studies, and direct observation, this report will elaborate upon the
aspects in achieving healthy lifestyle through architectural design, which is
presented through various ideas of design concept and application on site. This
report will be in accordance with the author’s completed studio project situated in
Perth, Western Australia.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Andinastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana gaya hidup sehat pemuda di Kampung Bojong Jengkol, Kab. Bogor. Penelitian terdahulu terlalu berfokus melihat gaya hidup sehat sebagai fenomena individual yang berfokus pada sosialisasi, pengetahuan, dan sikap pemuda. Peneliti berargumen bahwa penting untuk mempertimbangkan aspek struktur sosial seperti kondisi tempat tinggal dalam pengaruhnya membentuk gaya hidup sehat pemuda. Oleh karena itu, peneliti menggunakan teori gaya hidup sehat oleh Cockerham untuk melakukan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara mendalam terhadap 8 penduduk yang berusia 19-24 tahun, baik itu laki-laki maupun perempuan yang merupakan berasal dari kelompok sosial ekonomi menengah kebawah. Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa pemuda di Bojong Jengkol memiliki peluang yang kecil untuk bisa mengadopsi gaya hidup sehat karena kondisi tempat tinggal yang tidak sehat, seperti perumahan di bawah standar, polusi, kurangnya layanan dan fasilitas publik, kualitas makanan yang buruk, masalah limbah dan drainase, paparan serangga dan hewan pengerat, serta tingginya tingkat pengangguran, kejahatan, alkoholisme, dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar. Namun, sosialisasi pada sekolah di luar kampung dan media sosial membantu pemuda untuk bisa mengadopsi gaya hidup sehat. Selain itu, pengalaman untuk mengurus anggota keluarga yang sakit juga mendorong pemuda di Bojong Jengkol untuk mengadopsi gaya hidup sehat.

This research aims to describe the healthy lifestyle of young people in Bojong Jengkol Village, Kab. Bogor. Previous research has focused too much on viewing a healthy lifestyle as an individual phenomenon that focuses on the socialization, knowledge and attitudes of young people. Researchers argue that it is important to consider aspects of social structure such as living conditions in their influence on shaping youth's healthy lifestyles. Therefore, researchers used Cockerham's healthy lifestyle theory to conduct research using qualitative methods with observation techniques and in-depth interviews with 8 residents aged 19-24 years, both men and women who came from middle to middle socio-economic groups. lower. The findings in this study indicate that youth in Bojong Jengkol have little chance of being able to adopt a healthy lifestyle due to unhealthy living conditions, such as substandard housing, pollution, lack of public services and facilities, poor food quality, bad problems and bad. drainage, exposure to insects and rodents, and high levels of unemployment, crime, alcoholism, and pollution in the surrounding environment. However, outreach at schools outside the village and social media helps young people adopt a healthy lifestyle. Apart from that, the experience of caring for sick family members also encourages youth in Bojong Jengkol to adopt a healthy lifestyle."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>