Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Nurkuswari Putri
"Late-life depression adalah suatu kondisi terganggunya fungsi psikologis lansia yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu kondisi medis. Kondisi medis yang seringkali muncul pada orang dengan lanjut usia adalah hipertensi. Penelitian dengan pendekatan cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan tingkat depresi pada lansia di Kecamatan Cipayung Kota Depok. Sampel yang diperoleh sebanyak 91 dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria responden penelitian ini yaitu lansia dengan hipertensi, tidak menggunakan alat bantu jalan, dan dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Depresi pada lansia diidentifikasi dengan menggunakan alat ukur Geriatric Depression Scale GDS , sedangkan hipertensi diukur menggunakan automated digital blood pressure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara hipertensi dengan tingkat depresi pada lansia di Kecamatan Cipayung Kota Depok p>0.05. Puskesmas di Kota Depok diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada lansia dengan melakukan skrining awal depresi pada lansia dengan menggunakan instrumen yang sesuai.

Late life depression is a condition that affects older adult psychological function and affected by so many factors. One of the factors is medical condition. Medical condition that is more likely to appear in older adult is hypertension. This study used cross sectional approach and is aimed to determine the correlation between hypertension and depression level in older adult living in Kecamatan Cipayung Kota Depok. The sample is 91 and obtained by using purposive sampling method. Criteria of this study are older adult with hypertension, not using any of assistive device to mobilize, and can communicate with Bahasa. Depression in older adult was identified by using Geriatric Depression Scale GDS, whereas hypertension is measured by an automated digital blood pressure. The result showed there rsquo s no significant correlation between hypertension and depression level in older adult living in Kecamatan Cipayung Kota Depok p 0.05. Health provider in Kota Depok is expected to improve health service by performing early screening for depression in older adult by using a suitable instrument. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Fajrianti
"Tekanan darah tinggi hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi paling tinggi yang dapat menyebabkan kematian. Tidur dengan kualitas yang baik sangat penting karena merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan hipertensi pada lansia di Kecamatan Cipayung kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik, menggunakan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 98 lansia hipertensi yang dpilih melalui stratified random sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dan hipertensi dengan p value 0,784 p > 0,05. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar dilakukannya upaya lebih lanjut bagi pelayanan keperawatan untuk menekan kejadian hipertensi dan kualitas tidur buruk pada lansia dengan edukasi dan turun langsung melalui kunjungan.

High blood pressure hypertension, one of diseases that has the highest prevalence that cause death. Sleep with a good quality is very important because it 39 s one of human needs. This study is aimed to determine the relationship between sleep quality and hypertension on elderly in Kecamatan Cipayung, Kota Depok. This is a quantitative study with analytical design, using a cross sectional approach, and involving 88 elderly with hypertension that is chosen through stratified random sampling.
The results of this study showed that there 39 s no significant relation between sleep quality and hypertension, with pvalue 0.784 p 0.05. This study is expected to be the basis for further nursing services to reduce the incidence of hypertension and poor sleep quality in the elderly by giving health education and home visit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihandriyo Sri Hijranti
"Mild Cognitive Impairment (MCI) adalah masa transisi antara masa menua normal dan masa demensia, namun tidak didapatkan gangguan kemampuan menjalankan aktivitas sehari-hari. MCI dapat diidentifikasi dengan deteksi dini di fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui hubungan Hipertensi dengan kejadian MCI pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung Kota Depok.
Penelitian dilakukan dengan desain Cross Sectional menggunakan Instrumen MoCA-Ina tervalidasi. Responden dalam penelitian ini berusia 60 tahun keatas non-demensia dan non-depresi. Analisis data menggunakan stratifikasi dan analisis multivariat menggunakan cox regression.
Hasil analisis data diperoleh prevalensi MCI sebesar 46,8% dan lansia dengan hipertensi sebesar 68,9%. Selain itu, hasil multivariat menunjukkan bahwa lansia dengan hipertensi kemungkinan berisiko 1,7 kali (PR= 1,70; 95% CI 1,077-2,699) mengalami kejadian MCI dibandingkan lansia normotensi setelah dikontrol variabel lain. Usaha untuk deteksi dini dengan skrining pada orang hipertensi dapat membantu dalam menjaring kasus MCI pada lansia.

Mild cognitive impairment (MCI) described as a transition phase between healthy cognitive aging and dementia but that does not interfere with activities of daily life. MCI can be detected early in the health facility. The objective of this study was to identified the association between hypertension in elderly and MCI in Cipayung Health center, Depok City.
This is a cross sectional study, utilized the primary data from the early detection using validated Montreal Cognitive test for Indonesia (MoCA-Ina). Participant of this study was non demented and non-depressed elderly people age more than 60 years old. The data analysis was performed with stratification and cox regression multivariate analysis.
The results of study showed the prevalence of MCI is 46,8% and Elderly with hypertension is 68,9%. The result of multivariable analysis showed that elderly people with hypertension probably had 1,7 risk to get MCI with PR=1,705 (95% CI 1,077 - 2,699) than elderly with normotension after adjusted with other variable. For the purpose of early detection of dementia, screening should be taken seriously as a possible pre-stage of MCI in elderly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Gede Maheswari Suryatmaja
"Depresi pada lanjut usia atau late life depression sangat berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi dan salah satunya adalah ketergantungan melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kemandirian melakukan aktivitas dengan tingkat depresi pada lansia di Kelurahan Depok.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional dan bersifat deskriptif korelatif. Jumlah sampel penelitian adalah 101 lansia di Kelurahan Depok dengan teknik pemilihan proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan instrument Geriatric Depression Scale dan KATZ index.
Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan hubungan antara kemandirian dengan tingkat depresi pada lansia yaitu p= 0,000 (<α= 0,05) dan OR= 6,628. Penelitan menunjukkan lansia mandiri tidak mengalami depresi sehingga hal ini perlu dipertahankan dan dijaga oleh tenaga kesehatan khususnya perawat.

Depression in the elderly or late life depression affects the quality of life of a person. Many factors influence the onset of depression and one of them is the dependence to perform daily activities. The aim of the study was to analyze the relationships between independence in undertaking activity of daily living with the level of depression in the elderly, Depok.
The research used descriptive-correlative approach with cross sectional method. A total samples of 101 elderly was involved, using proportional random sampling. Instruments for this research were Geriatric Depression Scale and KATZ index.
The results showed thats there is relationship between independence in activity of daily living and level of depression in the elderly p = 0.000 (<α = 0.05) and OR= 6,628. This research showed that independence elderly did not had depression, so it will need to be maintained and kept by the health workers particularly nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Dwi Indrayani
"Depresi seringkali tidak terdeteksi, salah satunya diakibatkan karena kehilangan pasangan yang dapat menurunkan kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan kehilangan pasangan hidup dengan tingkat depresi lansia di Kelurahan Depok. Metode penelitian menggunakan deskriptif koleratif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 80, dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian yaitu Geriatric Depression Scale (GDS) untuk mengukur tingkat depresi lansia. Hasil uji mann whitney menyatakan terdapat hubungan bermakna antara kehilangan pasangan hidup dengan tingkat depresi lansia ρ = 0,007 (< α = 0,05). Peneliti merekomendasikan perawat komunitas melakukan kunjungan keluarga untuk mencegah depresi dan melibatkan kader untuk membuat kegiatan kelompok pada lansia yang kehilangan pasangan.

Depression is often not detected, one of them caused by loss of spouse that can degrade the elderly quality of life. The aim of this research is to identify the correlation between loss of a spouse and level of depression in elderly in Depok. The descriptive-correlative method was used with cross sectional approach. The samples were 80 (stratified random sampling). The research instrument used Geriatric Depression Scale (GDS) to measure the level of depression. The results of Mann Whitney Test shows there is a significant relationship between the loss of spouse with level of depression in elderly p = 0,007 (< α = 0,05). Researcher recommend community nurse visits the family to prevent depression and engage cadres to make events in elderly group who lost spouse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Karima
"ABSTRAK
Nama : Naila KarimaProgram Studi : Magister Epidemiologi Komunitas Judul : Hubungan Diabetes Mellitus dengan Kejadian Gangguan FungsiKognitif Ringan pada Lansia Puskesmas Kecamatan Cipayung Kota Depok Tahun 2017Pembimbing : Dr.dr.Helda, MKesDiabetes mellitus merupakan salah satu faktor risiko terjadinya Mild Cognitive Impairment MCI . MCI adalah gangguan fungsi kognitif ringan yang mengacu pada keadaan transisipenuaan normal dan demensia dan tidak mengganggu aktivitas harian. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui hubungan diabetes mellitus dengan kejadian gangguan kognitif ringanpada lansia di wilayah kerja puskesmas kecamatan Cipayung kota Depok. desain studi yangdigunakan adalah cross sectional menggunakan data primer dengan instrument MoCa-Inatervalidasi. Sampel berjumlah 272 pasien lanjut usia. Analisis data dilakukan menggunakan coxregression. Hasil analisis data diperoleh prevalensi MCI sebesar 47,1 dan lansia dengan DMsebesar 17,3 . Pada analisis multivariat didapatkan MCI berisiko 2,4 kali lebih besar pada lansiayang memiliki DM dibandingkan dengan lansia yang tidak memiliki DM setelah dikontrolvariabel hipertensi dan variabel interaksi DM dengan hipertensi PR=2,436 95 CI: 1,191-4,983 .Skrining deteksi dini MCI pada lansia dengan DM merupakan intervensi awal untukmencegah terjadinya demensia.Kata kunci:Diabetes mellitus DM , Mild Cognitive Impairment MCI , Lansia

ABSTRACT
Name Naila KarimaStudy Program Magister of EpidemiologyTitle Association Between Diabetes Mellitus in Elderly with IncidentMild Cognitive Impairment in Cipayung Health, Center Depok City, 2017Counsellor Dr.dr.Helda,MKesDiabetes mellitus is a risk factors of Mild Cognitive Impairment MCI . MCI is a transition phasebetween healthy cognitive aging and dementia. The purpose of this study is to determaine theassociation between diabetes mellitus in elderly with the incidence of MCI in Cipayung HealthCenter, Depok city. Study design was cross sectional using primary data with validated Montrealcognitive test for Indonesia MoCa Ina . Total sample of 272 elderly people age more than 60years old. cox regression analysis were applied in the research. The result of study showed theprevalence of MCI is 47,1 and elderly with DM is 17,3 . The result of multivariate analysisshowed the elderly people with diabetes mellitus probably had 2,4 risk to get MCI PR 2,43695 CI 1,191 4,983 than elderly with no diabetes after adjusted with hypertention andinteraction diabetes with hypertention variable. Screaning early detection of MCI in elderlywith diabetes mellitus is early intervention to prevent to dementia.Key words Diabetes mellitus DM , Mild Cognitive Impairment MCI , Elderly"
Depok: 2018
T51558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Viona Maria
"ABSTRAK
Lansia merupakan populasi yang rentan mengalami depresi seiring dengan berlangsungnya proses penuaan. Kejadian depresi lansia ini seringkali tidak terdeteksi sehingga membutuhkan perhatian lebih dari keluarga, masyarakat, dan tenaga kesehatan. Partisipasi sosial direkomendasikan menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya depresi lansia.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan partisipasi sosial dengan kejadian depresi lansia di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalahcross-sectional dengan107 responden, diambil dengan metode cluster sampling dari tiga kelurahan terpilih yang berada di kecamatan Sukmajaya, Depok. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata partisipasi sosial yaitu 99,76 dalam interval nilai kepercayaan CI 95 sebesar 97,04 ndash; 102,47 dan nilai tengah depresi lansia sebesar 2 dalam interval nilai kepercayaan CI sebesar 95. Uji korelasi Spearman menunjukan terdapat hubungan signifikan antara partisipasi sosial dengan depresi lansia pvalue = 0,001, dengan kekuatan hubungan sedang r = 0,313. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin rendah partisipasi sosial, maka semakin tinggi tingkat depresi lansia dan semakin tinggi partisipasi sosial, maka semakin rendah tingkat depresi lansia. Kegiatan sosial yang melibatkan kontribusi lansia perlu dilaksanakan di setiap posbindu untuk meningkatkan kesehatan psikososial di hari tua.

ABSTRACT
Elderly people are vulnerable to depression as they undergone aging process. In regard to this issue, social participation is recommended as one way to prevent geriatric depression. This study aims to identify the relation between social participation and cases geriatric depression in Sukmajaya district, Depok city. Using the cross sectional design, 107 respondents from three sub districts in the Sukmajaya district are chosen using the cluster sampling method. The result of this study reveals that the mean score of social participation is still low at 99,76 with a 95 confidence interval CI around 97,04 ndash 102,47, whereas the median score for depression among elderly people is low at 2 with a 95 CI. Moreover, the Spearman rsquo s Correlation shows that there exists significant relation between social participation and geriatric depression pvalue 0,001 with a moderate correlation r 0,313. Based on these results, it can be concluded that the lower social participation, the higher the geriatric depression and vice versa. Therefore, social activity that involves the participation and contribution from the elderly needs to be done in every integrated care post in order to increase their psychosocial health during the old age. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama bagi lansia baik secara nasional maupun global. Dampak dari hipertensi penyumbang peringkat pertama terbesar kerugian kesehatan. Hal ini perlunya menjadi perhatian, sehingga dikembangkan Inovasi Liga Tensi untuk mengontrol tekanan darah dan stres lansia di Kelurahan Curug, Kota Depok. Tujuan inovasi ini yaitu memberi gambaran tentang pengaruh Intervensi Keperawatan Liga Tensi terhadap penurunan tekanan darah dan stres pada lansia. Metode yang digunakan adalah studi kasus keluarga dan agregat dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga dengan melibatkan 10 keluarga dan 38 lansia yang ada di Kelurahan Curug menggunakan convenience sampling. isometric handgrip exercise (latihan IHG) dan latihan autogenik, terdiri atas 6 sesi selama 12 kali pertemuan. Data sebelum dan setelah intervensi diukur menggunakan sphygmomanometer digital, instrumen perilaku (pengetahuan sikap dan keterampilan) keluarga dan lansia dalam mengelola hipertensi dimodifikasi oleh penulis, pengukuran nilai stres menggunakan DASS 21 dan pengukuran tingkat kemandirian keluarga. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan lansia (p<0,05) dan penurunan nilai stres secara bermakna (p<0,05), penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (p<0,05) serta peningkatan kemandirian keluarga. Simpulan terjadi penurunan tekanan darah, penurunan stres dan peningkatan perilaku serta tingkat kemandirian keluarga setelah implementasi Liga Tensi. Diharapkan hasil studi ini dapat diaplikasikan oleh perawat dalam penatalaksanaan dan pengendalian hipertensi lansia di komunitas.

Hypertension is a major health problem for the older people, both nationally and globally. The impact of hypertension is the first largest contributor to health losses. This needs to be a concern, so that the Tension League Innovation was developed to control blood pressure and stress in the older people in Curug Village, Depok City. The purpose of this innovation is to provide an overview of the effect of the Nursing Intervention Liga Tensi on reducing blood pressure and stress in the older people. The method used is a family case study and aggregated with a family care approach involving 10 families and 38 older people in Curug Village using convenience sampling. The Liga Tensi innovation is an integration of Isometric Handgrip Exercise and Autogenic Training, consisting of 6 sessions for 12 meetings. Data before and after the intervention were measured using a digital sphygmomanometer and an instruments for measuring behaviours (knowledge, attitudes and skills) of families and the older people in managing hypertension were modified by the author, an instrument for measuring stress values ​​using DASS 21 and measuring family independence. The results showed an increase in knowledge, attitudes, skills of the older people (p<0.05) and a significant decrease in stress values ​​(p<0.05), a decrease in systolic and diastolic blood pressure (p<0.05) and an increase in family independence. The conclusion is that there is a decrease in blood pressure, a decrease in stress and an increase in behaviour and family independence after the implementation of the Liga Tensi. It is hoped that the results of this study can be applied by nurses in the treatment and control of hypertension in the older people in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifany R.W.
"Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang banyak ditemukan pada lansia dan dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi kognitif. Pada kelompok lansia yang terdiagnosa hipertensi, tingkat tekanan darah dapat mempengaruhi status fungsi kognitif. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan tekanan darah dengan fungsi kognitif pada lansia hipertensi di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 72 lansia (nilai tengah usia: 66 tahun; 58,4% perempuan) terdiagnosa hipertensi di komunitas yang dipilih dengan metode purposive sampling. Analisis bivariat antara tekanan darah dengan fungsi kognitif menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan confident interval 95%. Hasil penelitian mendapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tekanan darah dengan fungsi kognitif lansia hipertensi (p: 0,398). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat tekanan darah pada lansia hipertensi tidak menentukan fungsi kognitif.

Hypertension is a health problem which commonly found in older adults and may increase the risk of cognitive impairment. In hypertensive older adults group, blood pressure levels can affect cognitive function status. The study aims to see the correlation of blood pressure and cognitive function in hypertensive older adults in Depok City. This study used a cross-sectional design with 72 hypertensive older adult (median age: 66 years; 58,4% female) in the community selected by purposive sampling methods. The bivariate analysis between blood pressure and cognitive function using the Kruskal-Wallis test with 95% confident interval. Results of the study found that there was no significant correlation between blood pressure and cognitive function in hypertensive older adults (p: 0.398). These results indicate that the levels of blood pressure in hypertensive older adults not determine cognitive function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Krisnawaty
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko pajanan timbal dalam air minum terhadap kejadian hipertensi pada penduduk yang bermukim di sekitar TPA Cipayung Kota Depok, Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode PHA (Public Health Assessment) yaitu terdapat dua metode penelitian: ARKL (Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan) dan EKL (Epidemiologi Kesehatan Lingkungan) dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian didapatkan tingkat risiko terhadap efek non karsinogenik pada pajanan timbal dalam air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di sekitar TPA Cipayung masih berada dibawah batas aman yaitu RQ real-time ≤1 (RQ real-time maksimal pada 0.669). Sedangkan pada perhitungan RQ lifespan 40 tahun didapatkan nilai RQ>1 yaitu RQ=1.071. Artinya responden yang mengkonsumsi air sumur terpajan timbal akan berisiko tidak aman terhadap gangguan kesehatan non karsinogenik pada 40 tahun yang akan datang. Perhitungan tingkat risiko terhadap efek karsinogenik pada pajanan timbal dalam air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di sekitar TPA Cipayung, pada jangka waktu 100 tahun yang akan datang berada pada batas aman (ECR 100 tahun = 1.37x10-6). Analisis bivariat yang dilakukan antara tingkat risiko pajanan timbal dalam air sumur dengan kejadian hipertensi tidak didapatkan hubungan yang signifikan dengan nilai p=0.322. Hasil analisis multivariat didapatkan peluang pada responden yang mengkonsumsi air sumur terpajan timbal sebesar 0.193 kali menderita hipertensi dibandingkan dengan responden yang tidak mengkonsumsi air sumur terpajan timbal setelah dikontrol oleh variabel konsumsi lemak jenuh, umur, kebiasaan merokok, aktivitas fisik kurang dan konsumsi garam tinggi.

This study aims to analyze the risk of lead exposure in drinking water to the incidence of hypertension in residents living around the TPA Cipayung in Depok City, 2019. This study uses the PHA (Public Health Assessment) method, there are two research methods: ARKL (Health Risk Analysis Environment) and EKL (Epidemiology of Environmental Health) with a cross sectional study design. The results showed that the level of risk for non-carcinogenic effects on lead exposure in well water consumed by residents around the TPA Cipayung was still below the safe limit of real-time RQ ≤1 (maximum real-time RQ at 0.669). The calculation of 40 years lifespan RQ is >1 (RQ = 1.071). This means that respondents who consume lead-exposed well water will be at risk of being unsafe for non-carcinogenic health problems in the next 40 years. Calculation of risk level for carcinogenic effects on lead exposure in well water consumed by residents living around the TPA Cipayung, in the period of 100 years to come is at the safe limit (ECR 100 years = 1.37x10-6). Bivariate analysis conducted between the level of risk of lead exposure in well water and the incidence of hypertension did not show a significant relationship with the value of p = 0.322. The results of multivariate analysis showed that respondents who consumed lead water exposed to 0.193 times had hypertension compared to respondents who did not consume lead-exposed well water after being controlled by variables of saturated fat consumption, age, smoking habits, lack of physical activity and high salt consumption"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>