Ditemukan 159609 dokumen yang sesuai dengan query
Rizki Tri Ananda A
"Struktur kapal membutuhkan kekuatan yang cukup untuk menahan beban yang dihasilkan baik dari luar maupun dalam kapal itu sendiri. Bagian struktur tengah kapal merupakan bagian yang paling besar mengalami gaya torsional yang disebabkan oleh tekanan air yang arahnya berlawanan dengan gaya gravitasi kapal tersebut. Oleh karena itu, bagian tengah kapal harus memiliki pelat berpenegar yang cukup tangguh untuk menahan gaya bengkok tersebut. Besarnya gaya torsional oleh tekanan air tersebut juga dipengaruhi Panjang kapal, sehingga dimensi pelat berpenegar untuk ukuran Panjang kapal tertentu sudah distandarkan oleh beberapa organisasi internasional, salah satunya adalah IACS Internasional Association of Classification Society. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan perhitungan section modulus untuk pelat berpenegar pada tiap ndash; tiap bagian di tengah kapal, dikarena nilai section modulus suatu pelat berpenegar berbanding lurus dengan nilai momen bengkok pelat berpenegar itu sendiri.
The structure of the ship requires sufficient strength to withstand the load which produced from the outside or within the ship itself. The middle part of the ship is the largest part of the torsional force caused by the water pressure which is opposite to the gravity of the ship. Therefore, the center of the ship must have a tough plates that strong enough to withstand the bending force. The magnitude of the torsional force by the water pressure is also influenced by the length of the ship, so that the dimensions of the plates reflected in the size of certain ships are standardized by several international organizations, one of which is IACS Internasional Association of Classification Society. The approach taken in this study is to calculate the modulus section for the stiffened plates on each part in the middle of the ship, because the value of the modulus section of a platted plate is proportional to the value of the bending moment of the plates itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Fattah
"Kapal pelat datar merupakan salah satu kapal inovatif dalam pembuatan kapal dimana pembuatannya tidak membutuhkan pelengkungan pelat yang membutuhkan waktu cukup lama. Semi trimaran adalah konsep dari kapal trimaran yang memiliki stabilitas yang baik pada saat kondisi tertentu diperlukan stabilitas yang baik dan kondisi tertentu sebagai kapal cepat. Namun kapal pelat datar memiliki tantangan pada segi hambatan dikarenakan dengan bentuk yang berbeda dengan kapal biasanya yang berbentuk streamline. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya hambatan kapal pelat datar semi trimaran. Penelitian dilakukan dengan dua metode, yaitu metode eksperimen dan simulasi software. Metode eksperimen dilakukan dengan cara melakukan pengujian tarik pada kapal model dan simulasi software dengan cara menghitung besar hambatan dengan software maxsurf resistace. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hambatan pada kapal model pelat datar dengan kapal streamline. Dari hasil penelitian didapatkan besarnya perbedaan hambatan pada kedua kapal pada pengujian tarik adalah 27 pada 40V dan 20 pada 45V. Pada simulasi software, perbedaan hambatan terserbesar adalah 26 pada froude number 0,4.
Flat plate vessels is one of innovative ship in vessel manufacture, where plate is didn rsquo t need of bending process which need a long time. Semi trimaran is concept from trimaran vessels which have good stability when needed and as fast vessels. But flat plate vessels have challenge in resistance because have different shape in common vessel where usually have streamline shape. This research to find out resistance in flat hull vessel semi trimaran. This research do with two methods, which is experiment and software simulation. Experiment method is with towing test for ship models and software simulation with calculate the resistances with maxsurf resistance. This research is do with compare the resistance of flat hull vessel and streamline vessel models. Result for towing test is flat hull ship have bigger resistance with the difference of resistance 27 for 40v and 20 for 45V. For software simulation show the biggest difference of resistance is 26 in 0,4 froude number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67630
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rara Rahil Inayah
"Indonesia memiliki wilayah perairan yang cukup luas sehingga membutuhkan banyak kapal patroli untuk menjaga keamanan namun di beberapa daerah memiliki sedikit kapal patroli dikarenakan biaya pembuatan dan produksi yang cukup mahal serta memakan waktu yang lebih lama. Kapal pelat datar bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produksi kapal patroli. Kapal pelat datar merupakan salah satu desain yang dapat dibuat dengan waktu lebih cepat dibanding desain kapal yang streamline karena tidak memerlukan proses penekukan pelat baja serta biaya yang lebih murah dibanding kapal konvensional pada umumnya. Tujuannya agar kapal ini bisa menjadi icon kapal patroli Indonesia.
Indonesia has a large water area that requires a lot of patrol boats to maintain security but in some areas have few patrol boats because of the cost of manufacture and production is quite expensive and takes a longer time. Flat hull can be one solution to increase patrol boat production. Flat hull is one of the designs that can be made with a faster time than a streamlined hull because it does not require steel plate bending process and the cost is cheaper than conventional ships in general. The goal is this ship can be icon of Indonesia patrol boat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67818
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aminuddin Day
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
02 Day a-4
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Gorga Notonegoro
"Bagian midship kapal adalah bagian yang mengalami pembebanan yang paling intggi saat kapal berlayar. Pada kapal tanker, dibutuhkan ketahanan pelat berpenegar yang kuat supaya saat kapal beroperasi, kapal dapat membawa muatannya dengan aman. Pembebanan yang biasanya terjadi pada kapal adalah sagging dan hogging di mana beban tersebut termasuk kategori beban siklik dan dapat mengakibatkan kegagalan lelah. Penelitian ini berfkous pada analisis ketahanan lelah dalam studi pengaruh posisi semi eliptical crack pada pelat berpenegar dengan profil konventional T dan novel Y. Semi elliptical crack ditempatkan pada bagian tengah pelat, seperempat jarak dari profil, dan berdekatan dengan profil. Simulasi pembebanan dilakukan dengan metode numerik dengan menggunakan perangkat lunak ANSYS untuk memprediksi ketahanan lelahnya. Hasil menunjukan bahwa crack di tengah profil memiliki ketahan lelah yang terburuk sehingga memiliki umur lelah yang pendek dibandingkan posisi crack yang lain.
The ship 39 s midship section is the part that experiences the most loads while sailing. For tankers, it is necessary to have high fatigue endurance in the ship structure especially on the stiffend panel so that the ship can carry its load cargo safely. The loads that generely experienced by the midship are sagging and hogging. This load is categorized as cyclic load which can result in fatigue failure. This study focuses on the analysis of fatigue resistance in the study of the effect of semi eliptical crack position on the stiffened panels with conventional profile of T and novel profile of Y. Semi elliptical cracks are positioned on the center of the plate, a quarter distance from the profile , and adjacent to the profile. The simulation of loading uses ANSYS to predict its fatigue resistance. The result shows that the crack in the middle of the plate has the worst fatigue resistance which results in having a short fatigue life compared to the other crack."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68290
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rivandi Wibisana
"Performa struktur kapal berkaitan dengan keselamatan kapal saat berlayar. Hal ini berkaitan dengan pembebanan yang bekerja pada kapal. Salah satu jenis Pembebanan adalah pembebanan siklik berupa sagging dan hogging yang dapat menyebabkan kegagalan struktur. Selain itu, lingkungan yang korosif menjadi pertimbangan dalam analisa kekuatan struktur kapal.
Penelitian ini berfokus pada pengaruh korosi sumuran terhadap kekuatan fatik pada pelat berpenegar profil T dan Y dengan variasi retakan semi eliptik dengan menggunakan metode elemen hingga. Perubahan dimensi retakan akibat lingkungan korosif berpengaruh terhadap kekuatan fatik.
Pengaruh korosi pada kekuatan fatik dipelajari dengan menganalisis tegangan ekuivalen pada model elemen hingga dimana berkurangnya ketebalan pelat diterapkan dengan model pertumbuhan korosi. Hasil penelitian menunjukan dengan adanya retakan menyebabkan usia pelat berpenegar profil Y dan T menjadi lebih pendek.
The performance of ship structures relates to the safety of ships while sailing. This relates to the loading on the ship. One type of loading is the cyclic loading of sagging and hogging which can cause structural failure. In addition, a corrosive environment becomes a consideration in the analysis of the ship 39s structural strength. This study focuses on the effect of pitting corrosion on fatigue strength on stiffened plate profile T and Y with the variation of semi elliptical cracks using finite element method. Variation of crack dimensions due to corrosive environment have an effect on fatigue strength. The effect of corrosion on fatigue strength is studied by analyzing the equivalent stresses in the finite element model wherein the reduced plate thickness is applied with the corrosion growth model. The results showed that cracks caused the lifespan of stiffened plate profile Y and T to be shorter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eky Bagaskara
"Hydrofoil adalah teknologi untuk menambah efisiensi energi dengan menghasilkan gaya angkat untuk mengurangi hambatan lambung kapal. Namun pada kecepatan rendah hambatan hydrofoil yang dihasilkan lebih besar dibanding tanpa hydrofoil. Pada penelitian kali ini kapal yang digunakan merupakan kapal patroli pelat datar. Hambatan kapal pelat datar lebih besar dibanding kapal streamline pada umumnya, hydrofoil menyebabkan hambatan oleh lambung kapal tidak dominan karena fluida yang melewati lambung merupakan fluida udara.
Penelitian ini membahas proses perancangan hydrofoil untuk kapal pelat datar dan pengujian menggunakan metode eksperimen. Eksperimen dilakakukan di air tenang dengan penggerak dari RC boat engine, parameter pengukurannya adalah waktu dan jarak untuk mendapatkan kecepatan pada setiap kondisi.
Pada penelitian ini didapatkan perbandingan kecepatan kapal dengan dan tanpa hydrofoil menggunakan power yang sama. Pada kecepatan rendah hydrofioil justru memberikan kerugian dan pada kecepatan tinggi dapat menambah kecepatan.
Hydrofoil is a technology to increase energy efficiency with producing lift force to decrease hull ressistance. But in low speed, ressistance with hydrofoil is higher than without hydrofoil. In this research, flat plate hull patrol boat will be used. The ressistance of flat plate hull in general is higher than streamline hull. Hydrofoil can cause hull ressistance not dominant anymore because the hull ressistance will only caused by air fluid. This research discuss about process of hydrofoil design for flat plate hull and will be tested with experiment methode. The experiment is hold in steady water with RC boat engine to run the boat, measurement paramater of this research is time and distance to calculate speed in each condition. Output of this research is speed efficiency between model boat with and without hydrofoil. At low speed, hydrofoil gives disadvantage for speed efficiency, and at high speed, it gives advantage for speed efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69317
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Manalu, Landong
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35598
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Katili, Irwan
"Elemen T3y2 adalah elemen pelat lentur sederhana yang mempunyai tiga nodal dan 3 derajat kebebasan per nodal. Elemen ini diformulasikan berdasarkan teori pelat Reisnnber Mindin dan model peralihan dalam memformulasikan matriks kekakuannya. Kesedaerhanaan elemen ini terlohat dari sedikitnya jumlah total deraja kebebasan dan penggunaan fungsi linier dalam mengaproksimasikan fungsi peralihan dan geometri. Kecepatan konvergensi elemen ini relatif lambat tetapi elemen ini lulus patch test walau mengalami shear locking bila diaplikasikan pada pelat tipis. Meskipun jumlah titik integrasi telah dikurangi, shear locking tidak dapat diatasi sepenuhnya bahkan muncul masalah lain yaitu spurious zero energy modes (SZEM). Uji numerik memperlihatkan masalah SZEM hanya muncul untuk sebuah elemen saja, sedangkan bila jumlah elemen dua atau lebih masalah ini tidak terjadi lagi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
JUTE-XII-4-Des1998-308
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Bowler, Sue
Jakarta : Erlangga, 2003
551.136 BOW b
Buku Teks Universitas Indonesia Library