Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhiya Farah Athaya Wijaya
"Latar Belakang. Perilaku memilah sampah oleh rumah tangga masih cenderung rendah. Hal ini disebabkan oleh 2 faktor yaitu kurangnya motivasi dalam diri dan kondisi dari luar yang tidak mendukung untuk melakukan pemilahan sampah. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan antara program pemilahan sampah di wilayah kerja TPS3R dengan perilaku memilah sampah di rumah tangga di Kota Depok, Bogor dan Tangerang Selatan. Faktor lainnya yang diduga terkait dengan pemilahan sampah di rumah tangga antara lain karakteristik rumah tangga yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, luas bangunana, dan luas lahan.
Uji statistik yang digunakan adalah Uji chi-square dan regresi logistik.. Hasil menunjukkan bahwa program pemilahan sampah di wilayah kerja TPS3R adalah faktor yang paling dominan terkait dengan perilaku memilah sampah oleh rumah tangga. Sehingga perlu adanya perencanaan dan pelaksanaan program pemilahan sampah untuk mengurangi timbulan sampah.

Background. Waste sorting behaviour by household is still tending to low. This is caused by 2 factors namely lack of motivation from themselves and condition from outside that does not support to do waste sorting. This study aims to find out that waste sorting program in works area of temporary waste dump based on reduce, reuse, recycle TPS3R can encourage household to sort their waste in Depok, Bogor, and South Tangerang City. Another factors that predicted to have relation with waste sorting behaviour by household among others household characteristic that consist of age, sex, education level, household monthly income, employment, house size, and land size.
This study will use chi square and regression logistics test as statistic tests. Results showed that waste sorting program in works area of TPS3R is a dominant factor to encourage waste sorting behaviour by household. So there should have been planning and implementation of the waste sorting program to reduce pileup waste.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Koesoemawardani
"ABSTRAK
Di Indonesia, lokasi TPA sebagai tempat pembuangan akhir masih terbatas. Sementara itu, jumlah sampah daur ulang masih rendah karena kurangnya kesadaran memilah sampah rumah tangga. Kegiatan partisipasi warga untuk studi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang cara memilah sampah rumah tangga dengan melibatkan para pemangku kepentingan. Metode yang digunakan untuk kegiatan partisipasi warga diperoleh melalui empat tahap, termasuk advokasi, konseling untuk pemulung, konseling untuk rumah tangga, dan pemantauan perilaku memilah sampah di rumah tangga. Hasil yang diperoleh berdasarkan pada kehadiran 100% pada konseling oleh pemangku kepentingan dan pengumpul sampah. Ada perbedaan signifikan dalam tingkat pemahaman yang ditemukan di rumah tangga sebelum dan sesudah konseling. Menurut hasil pemantauan, sebanyak 44,2% rumah tangga mulai memilah sampah.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Oktariani Anggina Putri
"Di Indonesia upaya pengurangan sampah dilakukan melalui TPS3R dan bank sampah dengan target nasional sebesar 30 pada periode 2017-2025 berdasarkan Peraturan Presiden No.97 Tahun 2017. Akses masyarakat terhadap pelayanan tersebut baru mencakup 79,8 di seluruh Indonesia dengan akses terbanyak dirasakan oleh penduduk kota dibanding desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase sampah yang terolah di TPS3R dan bank sampah berdasarkan sebarannya di 3 kota, Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. Jenis penelitian adalah deskriptif yang bersumber dari data pencatatan, kebijakan daerah, dan berita resmi pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase efektivitas pengurangan sampah ke TPA di ketiga kota belum mencapai target yakni masih dibawah 5. Ketersediaan akses terhadap TPS3R yang paling baik adalah Kota Tangerang Selatan sementara Kota Depok mempunyai ketersediaan akses terhadap bank sampah yang paling baik. Nilai efektivitas pengurangan sampah tertinggi diraih oleh Kota Depok yang mempunyai peraturan daerah terkait 3R.
Kota dengan alokasi dana terhadap pengelolaan sampah terbesar adalah Kota Depok, namun Kota Bogor dengan alokasi dana sebesar 2.2 dapat mencapai nilai efektivitas setengah dari nilai efektivitas Kota Depok dan persentase pembinaan dan pemantauan yang paling besar di antara ketiga kota lainnya.
Kota Tangerang Selatan dengan cakupan pelayanan TPS3R yang paling baik mempunyai nilai efektivitas terendah meskipun nilai Indeks Pembangunan Manusia adalah tertinggi. Nilai efektivitas yang dicapai ketiga kota belum memenuhi target pengurangan sampah nasional dengan persentase efektivitas diraih TPS3R lebih tinggi dibanding bank sampah.

In Indonesia, waste reduction efforts are done through TPS3R and waste bank with a national target of 30 in the period 2017 2025 under Presidential Regulation No.97 Year 2017. An effective waste reduction effort can be measured by two indicators, namely primary indicators through the percentage of recycled waste, and other indicators related to legal, monitoring, financial, service coverage, and community participation. This research aims to know the percentage of waste managed in TPS3R and waste bank in 3 cities, Depok City, Bogor City, and South Tangerang City. The type of this research is cross sectional which sourced from recording data, regional policy, and official government news.
The results showed that the percentage effectiveness of waste reduction to landfill in three cities has not reached the target that is still below 5. The highest effectiveness of waste reduction by TPS3R and waste bank was achieved by Depok City which had 3R related local regulation.
The city with largest budgeting allocation for waste management is Depok City, but Bogor City with a budget allocation of 2.2 can achieve the value of half effectiveness of Depok City and the highest percentage of training and monitoring from government among the three cities.
South Tangerang City with the best coverage of TPS3R services has the lowest effectiveness value despite its high Human Development Index value. The effectiveness of the three cities still not yet reached a national target of waste reduction efforts with the percentage of effectiveness achieved by TPS3R higher than the waste bank.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafiz Wahfiuddin
"Pengelolaan sampah rumah tangga menjadi permasalahan kota-kota besar di Indonesia tidak terkecuali Kota Depok yang semakin lama semakin berkembang. Bank Sampah hadir sebagai salah satu program pemerintah untuk mengatasi sampah rumah tangga dari sumbernya dengan memilah sampah dari rumah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat partisipasi rumah tangga dalam program bank sampah di Kota Depok serta faktor-faktor yang paling mempengaruhi partisipasi rumah tangga dalam program bank sampah. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data primer dengan melakukan survei di tiga kecamatan yaitu di Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cinere serta Kecamatan Pancoran Mas berdasarkan fluktuasi jumlah bank sampah di ketiga kecamatan tersebut. Hasil dari pengolahan data dan analisis menunjukkan dari 182 responden rumah tangga, sebesar 119 rumah tangga atau sekitar 65,38% menyatakan berpartisipasi dalam bank sampah. Faktor yang paling mempengaruhi partisipasi rumah tangga antara lain faktor jarak dari rumah menuju bank sampah, faktor informasi mengenai bank sampah, serta faktor jenis sampah organik atau anorganik yang dominan dihasilkan di rumah tangga

.The household waste management is a problem in big cities in Indonesia, including Depok City, which is increasingly growing. The Waste Bank is present as one of the government programs to overcome household waste from its source by sorting waste from home. This study aims to examine the level of household participation in the waste bank program in Depok City and the factors that most influence household participation in the waste bank program. The research was conducted by collecting primary data by conducting surveys in three sub-districts, namely Cimanggis, Cinere and Pancoran Mas based on fluctuations in the number of waste banks in the three sub-districts. The results of data processing and analysis showed that out of 182 household respondents, 119 households or around 65.38% stated that they participated in the waste bank. The factors that most influence household participation include the distance from the house to the waste bank, information about the waste bank, and the type of organic or inorganic waste that is dominantly generated in the household."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Harnita
"Sampah di Kota Depok menjadi permasalahan mendesak akibat meningkatnya timbulan sampah dan terbatasnya kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah di Kelurahan Depok pada tingkat rumah tangga berpotensi menghambat pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga beserta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya, serta menganalisis hubungannya dengan jumlah pengurangan sampah di Kelurahan Depok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan metode campuran kuantitatif dan kualitatif, serta analisis korelasi dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kelurahan Depok atau 38 berpartisipasi tinggi, 30 berpartisipasi sedang, 7 berpartisipasi rendah, dan 25 tidak berpartisipasi. Faktor internal dan eksternal secara serentak berpengaruh signifikan pada tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga di Kelurahan Depok. Secara parsial, kontribusi faktor internal pada tingkat pemahaman 5,34 dan faktor eksternal pada tingkat peran aktor penggerak 15,1, tingkat manfaat langsung 22,1, serta ketersediaan dan aksesibilitas wahana 35,2 berpengaruh signifikan pada tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga di Kelurahan Depok. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat partisipasi dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga dengan pengurangan sampah di Kelurahan Depok.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di Kelurahan Depok termasuk pada kategori tinggi sehingga sebagian besar sampah organik tertangani oleh Unit Pengolahan Sampah 43,6 dan anorganik oleh bank sampah 24,2 . Ketersediaan dan aksesibilitas wahana sebagai faktor yang paling besar mempengaruhinya dan partisipasi masyarakat telah berkontribusi mengurangi 0,41 sampah di Kelurahan Depok sehingga mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan.

Solid waste in Depok City turns into an urgent problem due to the increase of solid waste production and the limited capacity of the Final Disposal Facility. The low level of community participation in waste sorting activities in Depok Village at the household level has potentially inhibited sustainable waste management.
The purpose of this study is to examine the level of community participation in waste sorting activities in the household level along with the influencing internal and external factors, and analyze its correlation with the amount of waste reduction in Depok Village. The approach used in this research is quantitative, with combination of quantitative and qualitative method, and multiple linear correlation and regression analysis.
The results represented that the majority of Depok Villagers or 38 of them have high level of participation, 30 with moderate level, 7 with low level, and 25 have no participation at all. Internal and external factors simultaneously have a significant effect on the level of community participation in waste sorting activities in the household level. Partially, the contribution of internal factors including awareness level 5,34 and external factors including the role of driving actors 15,1 , direct benefit rate 22,1 , and availability and accessibility of the means 35,2 had a significant effect on the level of community participation in solid waste sorting activities in the household level in Depok Village. The level of participation in solid waste sorting activities in the household level is significantly related to waste reduction in Depok.
It can be concluded that the level of community participation in Depok Village is considered as high, it is because most of organic wastes have been handled by Waste Processing Unit 43,6 , while the inorganic wastes have been handled by the waste bank 24,2 . Availability and accessibility of the means as the greatest influencing factor and community participation has contributed to waste reduction in Depok Village by 0,41 , therefore it supports sustainable waste management."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T49075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan
"Sampah rumah tangga seharusnya dapat terkelola secara optimal, sehingga hanya sampah residu saja yang diangkut ke TPA. Realitanya sampah rumah tangga tidak terkelola di sumber sampah, sehingga berpotensi mencemari ekosistem lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga, mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga dan merumuskan kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga pada tingkat komunitas masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 548 orang. Berdasarkan hasil Penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara persepsi, partisipasi dan akseptabilitas dengan pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga pada komunitas masyarakat. Adapun hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga menggunakan perhitungan indeks pengendalian sampah rumah tangga diketahui Kota Bekasi masuk Kategori Sedang. Model pengendalian sampah rumah tangga pada tingkat komunitas direkomendasikan untuk menjadi alternatif rekomendasi kebijakan bagi Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah rumah tangga yang berkelanjutan

Household solid waste shall to be managed optimally, so that only the residual waste is transported to the landfill. In reality, the household solid waste did not managed properly in the first place so it will potentially damage the environment’s ecosystem. This study aims to determine the community behavior in implementing the household solid waste managementknowing the evaluation results on the implementation of household solid waste management and and formulate household solid waste waste management policies.at the community level. This study was conducted in Bekasi City, West Java Province, Indonesia with a total of 548 respondents. Based on the study results, it is known that there is a relationship between perception, participation and acceptability with the implementation of household solid waste waste management in the community. The results of the evaluation of the implementation of household solid waste management using the calculation of the household solid waste waste control index where it is known that Bekasi City is in the Moderate Category. The household solid waste control model at the community level is recommended to be an alternative policy recommendation for the Government and related stakeholders in an effort to realize the sustainable household solid waste management"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erin Firliana
"Permasalahan timbulan sampah yang terus meningkat disebabkan karena kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R. Penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan menanamkan kayakinan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyuluhan yang lebih efektif antara penyuluhan individual dan kelompok terhadap peningkatan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampahrumah tangga berkonsep 3R di Kelurahan Abadijaya, Depok. Jenis penelitian ini adalah Quasi experiment. Subjek penelitian terdiri dari 50 rumah tangga pada masing-masing kelompok.Uji statistic yang digunakan adalah uji chi-square, pair t-test, Wilcoxon,dan mann whitney. Hasil menunjukkan bahwa penyuluhan individual dan kelompok secara signifikan dapat meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga bekonsep 3R saat sebelum dan setelah penyuluhan. Akan tetapi, tidak ada perbedaan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R pada penyuluhan individual dan kelompok.

The problem of increasing amount of waste is due to the lack of understanding and public awareness about household waste management using the 3R concept. Counseling is a health education activity carried out by disseminating information and instilling confidence to improve the knowledge, attitude, and behavior concerning household waste management using the 3R concept. The goal of this study is to find out which of the following counseling methods between individual counseling or group counseling is more effective at improving the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept in Kelurahan Abadijaya, Depok. This research is quasi-experimental. The subjects consisted of 50 households in each group. The statistical tests used in this study are the chi-square, pair t-test, Wilcoxon, and Mann-Whitney test. Results showed that individual and group counseling significantly improves the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept before and after counseling. However, there was no correlation between the values of average knowledge, attitude, and behaviors towards household waste management using the 3R concept between individual and group counseling."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Yenni Inaya
"Perilaku manusia dapat memicu peningkatan produksi sampah yang melebihi kemampuan untuk mengelola dan membuang sampah yang dihasilkan. Tanggung jawab pengelolaan sampah rumah tangga sebagai hasil dari kegiatan sehari-hari di dalam keluarga mayoritas menjadi tanggung jawab ibu rumah tangga. Tujuan utama penelitian ini adalah mendeskripsikan perilaku ibu rumah tangga dalam pemilahan sampah di Kelurahan Pondok Kelapa. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pengambilan sampel secara simpel random sampling dengan rumus uji dua proporsi sejumlah 90 sampel dipilih sesuai kriteria inklusi yaitu ibu rumah tangga di kelurahan Pondok Kelapa RW 04, 09 dan 014 yang bekerja maupun tidak bekerja. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Faktor yang mungkin berhubungan adalah umur responden, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, sarana, pengawasan dan peraturan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 52,2% ibu rumah tangga melakukan pemilahan di rumahnya. Secara statistik, ditemukan adanya hubungan signifikan pada ketersediaan sarana, pengawasan dan peraturan terhadap perilaku pemilahan sampah (p = 0,000), sementara untuk umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap dan kebiasaan tidak memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku pemilahan sampah.

Human behavior can trigger an increase in waste production that exceeds the ability to manage and dispose of the generated waste. The responsibility for managing household waste as a result of daily activities in the majority of families is most responsibility of housewives. The main objective of this research is to describe the behavior of housewives in waste sorting in Pondok Kelapa Subdistrict. This study used a cross-sectional study design with simple random sampling with a two-proportion test formula with a total of 90 samples selected according to inclusion criteria, namely housewives in Pondok Kelapa RW 04, 09 and 014 who worked or did not work. Data collection was carried out using a questionnaire. Factors that may be related are the age of the respondent, level of education, knowledge, attitudes, habits, facilities, supervision and regulations. The results showed that 52.2% of housewives did waste sorting at their home. Statistically, it was found that there was a significant relationship between the availability of facilities, supervision and regulations on waste sorting behavior (p = 0.000), while age, education level, knowledge, attitudes and habits had no significant relationship to waste sorting behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fajrianti
"Penelitian ini membahas mengenai proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Yayasan Komunitas Warga Peduli Lingkungan melalui program garbagepreneurship dan mendeskripsikan perubahan perilaku pengelolaan sampah warga RW 13 Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok yang mengikuti program garbagepreneurship. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat oleh Yayasan Komunitas Warga Peduli Lingkungan dilakukan melalui tahap persiapan, pengkajian, pelasanaan dan evaluasi dan terdapat perubahan perilaku pengelolaan warga baik dari domain kognitif, afektif dan psikomotorik.

This thesis discuss about community empowerment process that been held by Komunitas Warga Peduli Lingkungan Foundation using their garbagepreneurship program and describe behavior changing in waste management RW 13 society, Kelurahan Pancoran Mas, Depok City who following garbagepreneurship program. This research using qualitative approach and descriptive type.
Result of this research are community empowerment process by Komunitas Warga Peduli Lingkungan foundation are readiness stage, assessment, implementation and evaluation also behavior changing in waste management happened in several domain such as cognitive, affective and psychomotoric.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohadatul Aisy Afla
"Komposisi sampah makanan Indonesia paling tinggi dibandingkan dengan lainnya. Pengelolaan sampah makanan yang tepat telah menjadi tantangan, karena kebiasaan pemilahan di tingkat rumah tangga masih rendah. Pengomposan menjadi opsi pengelolaan dari sumber dengan teknologi yang mudah dioperasikan, namun penggunaannya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi pengelolaan sampah makanan skala rumah tangga berbasis pengomposan dengan elaborasi dari: pengelolaan sampah makanan yang dipakai, analisis perilaku masyarakat dengan theory of planned behavior, dan evaluasi kegiatan pengomposan rumah tangga. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis statistika, deskriptif, dan SWOT. Pengelolaan sampah makanan di Perumahan Batan Indah dan Kelurahan Lengkong Gudang belum dilaksanakan. Norma subjektif dan kontrol perilaku mempengaruhi perilaku masyarakat, sedangkan sikap tidak mempengaruhi perilaku masyarakat pada kegiatan pengomposan. Evaluasi kegiatan menunjukkan kendala operasional dan pembiayaan, sehingga mayoritas pelaksanaan pengomposan berhenti. Strategi pengelolaan sampah makanan dapat diwujudkan dari elaborasi tersebut dengan pendekatan sosial, lingkungan, dan ekonomi untuk meningkatkan keberlangsungan pengomposan pada kedua lokasi.

The composition of Indonesia's food waste is the highest compared to others. Proper food waste management has become a challenge because the habit of segregation at the household level is still low. Composting is a management option from sources with technology that is easy to operate, but its use still needs to be improved. This study aims to provide recommendations for composting-based household-scale waste management strategies with the elaboration on used food waste management, analysis of community behavior with the theory of planned behavior, and evaluation of household composting activities. The approach used is quantitative with statistical, descriptive, and SWOT analysis. Food management in the Batan Indah housing complex and Lengkong Gudang sub-district has yet to be implemented. Subjective norms and behavioral control influence community behavior, while attitudes do not affect community behavior in composting activities. Evaluation of the activities revealed operational and financial constraints, so most composting activities stopped. Food waste management strategies can be realized from this elaboration with social, environmental and economic approaches to increase the sustainability of composting at both locations."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>