Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166055 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Septiani Kurnia Putri
"ABSTRAK
Gelanggang Olahraga GOR merupakan sarana yang digunakan untuk kegiatan olahraga. Namun, saat ini gelanggang olahraga mengalami pergeseran fungsi. Walaupun GOR tidak ditujukan untuk kegiatan yang membutuhkan akustik yang baik, namun GOR kerap digunakan untuk kegiatan konser dan perlombaan Marching Band. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kriteria-kriteria desain dan akustik GOR yang baik, serta kriteria-kriteria akustik agar GOR dapat diperuntukkan untuk kegiatan Marching Band. Penelitian ini dilakukan pada Gelanggang Olahraga Ciracas Jakarta Timur pada kondisi pertandingan Futsal Universitas Respati Indonesia dan perlombaan Marching in Harmony. Hasil penelitian didapatkan bahwa Gelanggang Olahraga Ciracas memerlukan perbaikan lebih lanjut agar memenuhi akustik untuk mendukung kegiatan olahraga dan Marching Band .
ABSTRACT<>br>
Sports Hall GOR is used for sports activities. However, these days the sports hall have a shift in function. Eventhough sports halls are not intended for activities that require good acoustics, they are often used for concert and marching band. Therefore, this study aims to examine the good design and acoustic criteria of sports hall and the acoustic criteria for sports hall can be used to marching band activities. This research was conducted at Ciracas Sports Hall of East Jakarta at Futsal condition of Universitas Respati Indonesia and Marching in Harmony contest. The result of research showed that Ciracas Sports Hall require further improvement in acoustic to support sports and music activities.Keyword Sports hall, acoustics, futsal game, marching band contest, reverberation time, noise"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shirly Windasari
"ABSTRAK
Gedung olahraga umumnya digunakan untuk kegiatan berolahraga serta pertandingan olahraga. Terdapat faktor yang mempengaruhi komunikasi serta kenyamanan pendengaran bagi pemain pada gedung olahraga, yaitu faktor lingkungan seperti akustik. Penelitian ini membahas mengenai keadaan akustik gedung olahraga serta kaitannya dengan kenyamanan pendengaran pemain (atlet) pada saat pertandingan. Hasil penelitian yang dilakukan di gedung A Gelanggang Olahraga Pajajaran Bogor serta pada saat pertandingan bulutangkis Djarum Sirkuit Nasional 2015 di gedung tersebut, menunjukkan bahwa gedung olahraga ini belum memenuhi kriteria akustik untuk mendukung kegiatan olahraga.

ABSTRACT
Sports hall is generally used for exercise and sports games. There are factors that affect communication and listening comfort for the players at the sports hall, namely environmental factors such as acoustics. This study discusses the state of the acoustic of the sports hall and its relation with the comfort of hearing for players (athletes) during the game. Results of research conducted in the building A Padjadjaran Sports Bogor and Djarum badminton match during the National Circuit 2015 in the building, indicated that the acoustic design of the gymnasium is not yet eligible to support sport activities.
"
2015
S60374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Analundy Rafika Naura Yunardy
"Pertunjukan wayang orang mengadaptasi cerita-cerita epik Mahabharata dan Ramayana yang mengandung pesan-pesan moral, sembari memasukkan unsur-unsur sendratari. Meskipun dulunya pertunjukan ini dilakukan di ruang semi- terbuka, namun kini telah bergeser menjadi pertunjukan di ruang tertutup. Gedung Pertunjukan Wayang Orang termasuk ke dalam jenis ruangan teater, sehingga penting untuk menganalisis performa akustik dalam teater pertunjukan agar ruang teater dapat mendukung narasi dari pertunjukan wayang orang dan jenis pertunjukan lain yang sejenis. Analisis meliputi material yang digunakan dalam gedung teater, variabel performa akustik ruang berupa pengukuran reverberation time, sound pressure level, dan D50 dengan menggunakan software rhinoceros dengan plug-in pachyderm. Studi kasus dilakukan di Teater Wayang Orang Bharata untuk menganalisis performa akustiknya dan wawancara dengan penonton di teater. Hasil pengukuran menunjukan bahwa secara keseluruhan performa akustik Teater Wayang Orang Bharata cukup baik dan hanya memerlukan perbaikan di beberapa area untuk mencapai kualitas akustik yang lebih optimal. Teater dapat menambahkan material penyerap suara, melakukan penyesuaian sistem akusitk, dan melakukan pengawasan secara berkala untuk menjaga kondisi akustik supaya tetap optimal.

Wayang Orang performances adapt epic stories from the Mahabharata and Ramayana, which contain moral messages, while incorporating elements of traditional dance drama. Although these performances were originally conducted in semi-open spaces, they have now shifted to enclosed theater spaces. The Wayang Orang Performance Hall falls into the category of theater spaces, making it important to analyze the acoustic performance of the theater to ensure that it supports the narrative of Wayang Orang performances and similar types of performances. The analysis includes the materials used in the theater building and the acoustic performance variables, such as measurements of reverberation time, sound pressure level, and D50, using Rhinoceros software with the Pachyderm plug-in. A case study is conducted at the Wayang Orang Bharata Theater to analyze its acoustic performance and includes interviews with the theater audience. The measurement results show that overall, the acoustic performance of the Wayang Orang Bharata Theater is quite good, requiring only minor improvements in some areas to achieve optimal acoustic quality. The theater can add sound-absorbing materials, adjust the acoustic system, and conduct regular monitoring to maintain optimal acoustic conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Kurnia Sari
"[Perubahan suatu wilayah secara fisik tidak selalu diikuti dengan perubahan kultur atau kebiasaan masyarakatnya. Ini juga yang terjadi pada kasus kawasan prostitusi Boker yang dirubah oleh pemerintah menjadi Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas. Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk merubah kebiasaan generasi muda setempat dalam memanfaatkan waktu luang untuk berolahraga. Namun hal itu tidak terjadi karena berbagai faktor. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan survey ringkas. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa keberadaan fasilitas olahraga Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas tidak berhasil merubah perilaku masyarakat sekitar, khususnya generasi muda yang tinggal di sana. Adanya keterbatasan akses (ekonomi), memiliki kegiatan olahraga alternatif, adanya tempat kegiatan olahraga alternatif dan adanya kegiatan alternatif menjadi hal yang mempengaruhi rendahnya partisipasi generasi muda untuk berolahraga di sana. Oleh karena tidak berhasil merubah perilaku untuk berolahraga di gelanggang olahraga, dan cenderung untuk memilih kegiatan lain selain olahraga. Hal ini mengindikasikan bahwa habitus yang sudah lama ada tidak mampu digantikan oleh Habitus baru meskipun telah terjadi perubahan kondisi objektif, dalam bentuk didirikannya fasilitas olahraga.

The change of a region physically was not always followed by cultural change or custom in a people. This also occured to Bokers region of prostitution was changed by the government become Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas. Propose of the construction to change youths custom in leisure to attending sport. However, this was not occured cause several factors. This study used qualitative method which employed indepth interview, observation and survey. The results of this research found where Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas was not success to change peoples behavior, especially the youth. The limited access (economy), have alternative sport activities, alterative location to sport activities, and have alternatve activities these become several factors which influenced the low youth participation fot attending sport there. Because of not success change the behavior for attending sport in sport facilities, and tended to choose the other activities except sport. This indicated that habitus was internalized for long ago could not replaced by the new habius although was occured objectives conditions change, especially construction the sport facility., The change of a region physically was not always followed by cultural change or
custom in a people. This also occured 􀁗􀁒􀀃 􀂵􀀥􀁒􀁎􀁈􀁕􀂶􀁖􀀃 􀁕􀁈􀁊􀁌􀁒􀁑􀀃 􀁒􀁉􀀃 􀁓􀁕􀁒􀁖􀁗􀁌􀁗􀁘􀁗􀁌􀁒􀁑􀀃 􀁚􀁄􀁖􀀃
changed by the government become Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas.
􀀳􀁕􀁒􀁓􀁒􀁖􀁈􀀃 􀁒􀁉􀀃 􀁗􀁋􀁈􀀃 􀁆􀁒􀁑􀁖􀁗􀁕􀁘􀁆􀁗􀁌􀁒􀁑􀀃 􀁗􀁒􀀃 􀁆􀁋􀁄􀁑􀁊􀁈􀀃 􀁜􀁒􀁘􀁗􀁋􀂶􀁖􀀃 􀁆􀁘􀁖􀁗􀁒􀁐􀀃 􀁌􀁑􀀃 􀁏􀁈􀁌􀁖􀁘􀁕􀁈􀀃 to attending
sport. However, this was not occured cause several factors. This study used
qualitative method which employed indepth interview, observation and survey.
The results of this research found where Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas
􀁚􀁄􀁖􀀃 􀁑􀁒􀁗􀀃 􀁖􀁘􀁆􀁆􀁈􀁖􀁖􀀃 􀁗􀁒􀀃 􀁆􀁋􀁄􀁑􀁊􀁈􀀃 􀁓􀁈􀁒􀁓􀁏􀁈􀂶􀁖􀀃 􀁅􀁈􀁋􀁄􀁙􀁌􀁒􀁕􀀏􀀃 􀁈􀁖􀁓􀁈􀁆􀁌􀁄􀁏􀁏􀁜􀀃 􀁗􀁋􀁈􀀃 􀁜􀁒􀁘􀁗􀁋􀀑􀀃 􀀷􀁋􀁈􀀃 􀁏􀁌􀁐􀁌􀁗􀁈􀁇􀀃
access (economy), have alternative sport activities, alterative location to sport
activities, and have alternatve activities these become several factors which
influenced the low youth participation fot attending sport there. Because of not
success change the behavior for attending sport in sport facilities, and tended to
choose the other activities except sport. This indicated that habitus was
internalized for long ago could not replaced by the new habius although was
occured 􀁒􀁅􀁍􀁈􀁆􀁗􀁌􀁙􀁈􀁖􀀃􀁆􀁒􀁑􀁇􀁌􀁗􀁌􀁒􀁑􀂶􀁖􀀃􀁆􀁋􀁄􀁑􀁊􀁈􀀏􀀃􀁈􀁖􀁓􀁈􀁆􀁌􀁄􀁏􀁏􀁜􀀃􀁆􀁒􀁑􀁖􀁗􀁕􀁘􀁆􀁗􀁌􀁒􀁑􀀃􀁗􀁋􀁈􀀃􀁖􀁓􀁒􀁕􀁗􀀃􀁉􀁄􀁆􀁌􀁏􀁌􀁗􀁜􀀑]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Adinullah
"Gedung sarana olahraga UI merupakan fasilitas olahraga yang baru dibangun pada tahun 2020 sebagai sarana olahraga terpusat sivitas UI, sebagai pengganti fasilitas olahraga di lingkungan fakultas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan audit sistem pencahayaan di Gedung SOR UI untuk dicek kesesuaiannya terhadap standar yang berlaku. Hasil pengukuran menunjukan bahwa pada lapangan multifungsi pencahayaannya belum memenuhi standar kelas II BS EN 12193 karena tingkat keseragamannya kurang dari 0.7 tetapi pada kuat pencahayaan, nilainya sudah melebihi standar dengan rata-rata sebesar 731 lux dari 500 lux. oleh karena itu akan dibuat rancangan sistem baru untuk memenuhi standar tingkat keseragaman dan menghemat kuat pencahayaan agar sesuai standar kelas II BS EN 12193. Setelah dibuat rancangan sistem pencahayaan yang baru dengan mengganti jenis lampu dengan merek LEDVANCE dan membuat grup lampu sesuai dengan jenis olahraganya maka didapatkan rata-rata kuat pencahayaan di lapangan futsal sebesar 580 lux, lapangan basket sebesar 573 lux dan lapangan voli sebesar 523 lux dengan tingkat keseragaman sebesar 0.71 hingga 0.91. Hasil perhitungan menunjukan bahwa penggunaan sistem pencahayaan yang baru dapat mengurangi konsumsi energi hingga 53.9% dan dapat menghemat biaya untuk energi listrik sebesar Rp. 9.380.966,00 setiap tahunnya. Berdasarkan analisa kelayakan proyek dengan metode payback period penggantian sistem pencahayaan ini masih belum layak untuk diaplikasikan karena waktu balik modal lebih lama dibandingkan umur dari proyek penggantian lampu itu sendiri. Sehingga penggantian sistem pen-cahayaan yang baru direkomendasikan dilakukan ketika sistem eksisting memang sudah waktunya diganti.

The UI Sports Facility is a newly constructed sports facility in the year 2020, serving as a centralized sports facility for the UI community, replacing the existing sports facilities within the faculties. This research aims to conduct an audit of the lighting system in the UI Sports Facility to assess its compliance with the applicable standards. The measurement results indicate that the lighting in the multisport field does not meet the Class II BS EN 12193 standards, as the uniformity level is less than 0.7. However, the illuminance level exceeds the standard, averaging 731 lux compared to the required 500 lux. Therefore, a new lighting system design will be proposed to meet the uniformity standards while reducing energy consumption to comply with Class II BS EN 12193. After designing the new lighting system, which includes replacing the existing lamps with lamps from LEDVANCE and creating specific lamp groups based on the type of sport, the average illuminance levels were measured at 580 lux for futsal field, 573 lux for basketball field, and 523 lux for volleyball field, with uniformity levels ranging from 0.71 to 0.91. The calculations show that the implementation of the new lighting system can reduce energy consumption by up to 53.9% and save an annual electricity cost of Rp. 9,380,966.00. Based on the feasibility analysis using the payback period method, the replacement of the lighting system is currently not economically viable, as the payback period is longer than the lifespan of the lighting replacement project itself. Therefore, it is recommended to replace the lighting system when the existing system is due for replacement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garda Maharsi
"Penelitian ini membahas tentang dinamika Bank Waktu (Time Bank) sebagai gerakan sosial alternatif bagi sistem ekonomi konvensional. Penelitian mengkaji unsur internal (motif, proses konsolidasi, dan mobilisasi sumberdaya) serta unsur eksternal (proses kampanye, dinamika sosial dan dampak yang ditimbulkan) dari gerakan sosial Bank Waktu. Penelitian menggunakan studi kasus Bank Waktu di Inggris Raya. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Sumber data penelitian didapatkan melalui hasil wawancara dan studi literatur. Tujuan penelitian adalah mengabstraksikan aktivitas perbankan waktu di Inggris Raya sebagai gerakan sosial, serta menjelaskan tantangan mereka hadapi. Melalui hasil wawancara dan studi literatur, penulis mendapatkan fakta bahwa gerakan sosial Bank Waktu di Inggris Raya terus melakukan proses adaptasi sosial untuk mempertahankan diri. Adaptasi sosial yang dilakukan adalah dengan membangun kekuatan melalui jejaring sosial yang ada. Melalui jejaring sosial tersebut, aktivitas perbankan waktu berpotensi menjadi suatu multitude.

This thesis investigates dynamics of time banking as an alternative social movement against current conventional economic system. This research examines internal elements (motives, consolidation processes, and resource mobilizations) as well as external elements (campaign processes, social dynamics, and impacts) of Time Bank across United Kingdom. This research seeks to explain the dynamics of Time Bank as well as explain the challenges they faced. Through the result of interviews & literature study, Author obtains the facts that Time Bank’s social movement continues to carry out social adaptation strategy for their survival. Social adaptation strategy has executed by strengthening existing social networks. Through strength social networks, time banking activities have a potential to become a multitude."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Wildan Al Baihaqi
"ABSTRACT
Desain gedung aula olahraga pada karya tulis ini memiliki keunikan dan nilai positif tersendiri. Gedung ini memiliki aula olahraga yang bertingkat sehingga membuat efisiensi lahan tentu meningkat. Tetapi bagunan ini memiliki lantai disekelilinnya yang cukup ramping dan memanjang sehingga menarik untuk dibahas. Penelitian ini menggunakan analisa respon spectrum untuk melihat perilaku bangunan dan gaya static diafragma untuk menganalisis diafragma. Selain itu, struktur ini menggunakan perletakan sendi di platformnya. Hal ini menarik untuk divariasikan dengan perletakan fleksibel. Sehingga platform dengan perletakan fleksibel dapat berfungsi sebagai tune mass damper. Hal yang divariasikan adalah jenis diafragma, jenis perletakan, jumlah lantai dan kombinsasi perletakan.

ABSTRACT
The design of sport hall building in this paper has its own uniqueness and added value. This building has a multi-story sports hall that makes land efficiency certainly increase. But this building has a floor that is quite slim and elongated so it is interesting to discuss. This study uses spectrum response analysis to look at building behavior and the force of static diaphragms to analyze the diaphragm. In addition, this structure uses joint support on its sports hall platform. This is interesting to be varied with flexible placement. So that the flexible placement platform can function as a tune mass damper. The things that were varied were the type of diaphragm, type of platform support, number of story and support combination."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhevy Setya Wibawa
"Studi sosiologi tentang Leisure sejauh penulis amati, terfokus pada kelas menengah dan atas. Padahal secara logika, aktivitas waktu luang merupakan bagian dari sisi kehidupan seseorang selain bekerja. Fenomena waktu luang bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan hidup setiap orang. Aktivitas waktu luang menjadi sesuatu yang dinamis untuk dikupas karena keberadaannya sangat dipengaruhi oleh dominasi faktor ekonomi; pandangan yang melihat kemampuan memiliki aktivitas waktu luang yang erat kaitannya dengan kemampuan ekonomi seseorang. Namun aktivitas waktu luang selama ini lebih dianggap sebagai kegiatan yang dimiliki kelas menengah dan atas.
Dengan menggunakan beberapa teori tentang leisure, studi ini mencoba mengaplikasikannya pada permasalahan aktivitas waktu luang masyarakat lapisan bawah, khususnya anak jalanan. Pembentukan pola aktivitas waktu luang anak jalanan diasumsikan dipengaruhi oleh aspek-aspek, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Aspek internal yang dimaksudyaitu stereotip anak jalanan dan status pendidikan mereka. Sedangkan aspek eksternal terdiri dari beberapa hal yang terkait dengan budaya, yaitu budaya komunitas jalanan, budaya patriarkal, budaya kaum muda (youth culture) serta budaya konsumen (consumer culture). Secara khusus studi ini bertujuan untuk pengembangan pengaplikasian teori leisure pada masyarakat kelas bawah dan memperoleh pengetahuan tentang alokasi waktu dan pola aktivitas waktu luang pada anak jalanan.
Jenis panelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan menggambarkan realitas social yang kompleks. Populasi pada penal itian ini adalah anak jalanan yang berdomisili di Jakarta Penelitian ini menggunakan kombinasi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang dipakai adalah data sekunder, yaitu data hasil pemetaan dan survai sosial yang dilakukan oleh PKPM Unika Atma Jaya pada tahun 1999.
Pada studi ini data kuantitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang profit anak jalanan di Jakarta, sementara data kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang aktivitas waktu uang anak jalanan secara lebih mendalam dan detail. Pengumpulan data primer menggunakan metode diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) dan wawancara mendalam (Indepth Interview).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak jalanan membuat pembedaan atas aktivitas kerja dan aktivitas non-kerja, atas dasar perolehan penghasilan (uang). Sementara aktivitas non-kerja terdiri atas aktivitas hiburan, aktivitas masa depan dan aktivitas yang dapat di kategorikan sebagai melakukan sesuatu yang bersifat wajib tetapi tidak mendapat uang. Keunikan anak jalanan yang bekerja. pada sektor informal membuat mereka tidak membuat pembedaan secara tegas antara aktivitas kerja dan aktivitas non-kerja.
Temuan lain memperlihatkan bahwa pola aktivitas waktu luang anak jalanan tidak semata-mata dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja. Walapun secara ekonomis mayoritas anak jananan merupakan bagian dari masyarakat kelas bawah, tetapi secara kultural mereka dipengaruhi oleh budaya patriarkal yang masih kuat, budaya jalanan dan budaya kaum muda (youth culture).
Selain itu perkembangan kapitalisme modern yang masuk pada berbagai sendi dan lapisan masyarakat dunia, sangat kuat berperan dalam menumbuhkan budaya konsumen (consumer culture) pada berbagai lapisan sosial masyarakat. Pengaruh budaya konsumen dengan berbagai produk komoditas yang bersifat massal dalam wujud barang, fesyen, gaya hidup, dll. juga berpengaruh atas aktivitas waktu luang anak jalanan. `Penjajahan' dalam wujud pengaruh budaya konsumen inilah yang dikhawatirkan lebih bersifat destruktif terhadap perkembangan seorang anak yang tumbuh dan berkembang secara bebas di jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Firdaus Ahmad
"Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri, memiliki tujuan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, dengan harga yang kompetitif. Akan tetapi, untuk mewujudkan itu semua tidaklah mudah, diperlukan berbagai macam upaya dan sinergi dari semua pihak yang terkait. Salah satu masalah yang dihadapi PT.X. ialah lamanya dalam penyediaan salah satu komponen produknya yakni guide post karena masih harus diimport dari supplier asingnya yakni Misumi Jepang. Metode pembayaran yang menggunakan mata uang asing yang sifatnya fluktuatif tergantung kondisi pasar, sehingga harganya cenderung mahal. Dalam penelitian ini akan dibuat usulan untuk melakukan lokalisasi komponen guide post tersebut di dalam pabrik PT.X. Proses analisa ini harus melalui tahapan peramalan permintaan, untuk melihat demand di masa datang yang akan digunakan untuk memprediksi besar keuntungan yang akan didapat jika komponen tersebut dibuat sendiri. Hal ini karena untuk membuat komponen tersebut diperlukan investasi berupa penambahan mesin yang belum dimiliki PT. X. Dari hasil analisa data tersebut, akan didapatkan perbandingan harga antara menyediakan komponen dengan cara dibeli dengan apabila dibuat sendiri, tingkat kemampuan pengembalian investasi mesin, sehingga barulah kemudian dapat disimpulkan apakah proyek lokalisasi tersebut layak dilakukan atau tidak, sebagai bahan masukan untuk PT. X.

Every industrial company, definitely has an aim to always produces good product with competitive price. Unfortunately, it?s not easy to actualized, need various efforts and synergy from all related sections. Either problem that PT. X has is the duration in supplying one of it?s product component that is guide post which is still should be imported from it?s foreign supplier, Misumi Japan. Payment method which is using foreign currency that means fluctuate following the market conditions will cause guide post?s price becomes expensive. In this research, a proposal will be made to do localization of guide post component in PT. X. This process analysis should pass forecasting stage in order to see the demand of component in the future which will be used to predict how big the advantages if made by it self. It caused to make the component, an investment is needed to buy a new machine that PT. X not already had yet. From all data analysis, a comparison between buying price and making price of guide post component will be obtained, machine investment payback ability level, so then it can be concluded whether this project is equitable or not as an input to PT. X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>