Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145836 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pane, Irfan Faisal
"ABSTRAK
Buah manggis adalah buah yang berlimpah di daerah tropis salah satunya di Indonesia. Kulit manggis mengandung senyawa fenolik yaitu xanthone, dimana alpha-mangostin memiliki komponen terbanyak yang ditemukan. Senyawa xanthone memiliki sifat anti-oksidan, anti-kanker, anti-virus dan anti-mikrobial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Proses pengambilan senyawa bioaktif ini dilakukan dengan ekstraksi menggunakan pelarut organik yang memiliki kekurangan yaitu tidak ramah lingkungan dan dapat merusak kesehatan. Deep Eutectic Solvent DES hadir sebagai solusi green solvent yang dapat memecahkan masalah dari pelarut organik. Terbukti bahwa ikatan hidrogen antara betain sebagai penerima ikatan hidrogendan 1,2-propanediol sebagai donor ikatan hidrogen memiliki tingkat ekstraksi yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis donor ikatan hidrogen lainnya. Diperlukannya penelitian terkait kondisi operasi dari proses ekstraksi yaitu suhu, waktu ekstraksi dan rasio simplisia dengan DES sebagai usaha optimasi yang dapat mengambil bahan bioaktif xanthone dari alpha-mangostin lebih banyak sehingga dapat dimanfaatkan di bidang kesehatan. Response Surface Methodology adalah metode statistik optimasi yang berperan dalam penelitian ini. Box-Behnken Design digunakan dengan keunggulan yaitu sampel yang sedikit dan hasil yang lebih akurat untuk 3 variabel. Didapatkan hasil optimal yaitu 4,25 kandungan alpha-mangostin pada kondisi suhu ekstraksi 56,52oC, rasio massa simplisia dengan DES sebesar 0,118:1 dan waktu ekstraksi selama 6,87 jam.

ABSTRACT
Mangosteen is fruit that is abundant in the tropics one of them in Indonesia. Mangosteen skin contains phenolic compounds namely xanthone, where alpha mangosteen has the most components found. Xanthone compound in mangosteen skin has antioxidant properties, anti cancer, anti virus and antimicrobial which is very useful for human health. Where the organic solvent has deficiency that is not environmentally friendly and can damage health. Deep Eutectic Solvent DES comes as green solvent solution that solves the problem of organic solvents. It has been shown that hydrogen bonds between butanes as hydrogen bonding receptors and 1,2 propanediol as hydrogen bonding donors have the highest level of extraction compared to other types of hydrogen bonding donors. The need for research on the operating conditions of the extraction process is temperature, extraction time and simplicia ratios with DES as an optimization effort that can take xanthone bioactive material from alpha mangostin more so it can be utilized in the health field. Response Surface Methodology is used as a method of data processing to obtain the most value of extraction with 3 variables. The optimum result is 4.25 alpha mangostin content at 56.52 C extraction temperature, the simplisia mass ratio with DES 0.118 1 and the extraction time 6.87 hours."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoshua Reynaldo
"ABSTRAK
Xanthone merupakan zat kimia bioaktif yang terdapat dalam banyak bagian
tumbuhan, salah satunya terkandung bagian kulit buah manggis. Dalam kulit buah
manggis, terkandung senyawa xanthone dalam jumlah yang tinggi dengan alphamangostin
sebagai komponen terbanyak. Alpha-mangostin merupakan senyawa
bioaktif yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, dengan contoh
memiliki kemampuan antioksidan, antivirus, anti-kanker, antibakterial, antiradang,
dan lainnya. Untuk memperoleh senyawa bioaktif tersebut, proses ekstraksi adalah
cara yang umum digunakan. Dalam proses ekstraksi, kondisi operasi adalah faktor
yang sangat berpengaruh pada hasil ekstraksi secara kualitas dan kuantitas. Oleh
karena itu, diperlukan penelitian untuk menentukan kondisi operasi dalam ekstraksi
yang optimal untuk mengekstrak senyawa alpha-mangostin dari kulit manggis. Untuk
mengoptimasi operasi, metode optimasi berupa metode Response Surface
Methodology merupakan metode yang umum dan efektif dalam menentukan kondisi
operasi yang optimal. Dalam penelitian, variabel bebas yang digunakan adalah
temperatur, konsentrasi etanol, dan derajat keasaman atau pH. Hasil optimal dala
penelitian diperoleh pada temperatur 50ºC, konsentrasi etanol 70%, dan pH 2, dengan
kandungan alpha-mangostin 42.2968 mg/g simplisia

ABSTRACT
Xanthones are a bioactive compound that can be found on various part of everyday
plants, one of the prime example is mangosteen fruit rind. Mangosteen rind contains
abundant amount of xanthones, which the major compound is alpha-mangostin.
Alpha-mangsotin is a bioactive compound that has major health benefits, examples
include anti-cancerial, anti-bacterial, anti-inflammatory, antivirus, etc. To obtain the
necessary bioactive compound, extraction is the method commonly used. In
extraction process, operating conditions are the factors that significantly affect the
quality and quantity of the extract. Therefore, it is necessary to conduct a research to
found the optimal condition of the extraction process to obtain the alpha-mangostin
from the mangosteen rind. To optimize the extraction process, optimization method
Response Surface Methodology is a common method to determine the optimal
condition. The parameters used in the experiment will be temperature, ethanol
concentration, and acidity level. The optimal conditions of extraction of alphamangostin
are acquired at 50ºC, with 70% ethanol concentration in pH 2 with
42.2968 mg/g powder as the optimal alpha-mangostin yield."
2016
S63463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elgusta Masanari
"Salah satu tahapan dalam proses refining minyak sawit adalah deacidification yang bertujuan untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak sawit. Proses deacidification menggunakan green solvent yaitu NADES yang mengandung betain anhidrat dan donor ikatan hidrogen jenis 1,2-propanediol NADES-1 dan 1,4-butanediol NADES-2 dengan rasio molar masing-masing 1:5 dan 1:4. Pada penelitian ini, kondisi operasi ekstraksi dioptimasi dengan response surface methodology RSM melalui central composite design untuk memperkirakan jumlah asam palmitat yang terserap dalam NADES secara maksimal. RSM merupakan suatu metode gabungan antara teknik matematika dan teknik statistik yang digunakan untuk membuat model dan menganalisa suatu respon y yang dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas / faktor x guna mengoptimalkan respon tersebut.
Persamaan regresi yang dihasilkan dari model untuk optimisasi dengan NADES-1 adalah Y = 39,3 1,78X1 4,24X2 - 10,3X12 - 3,3 X22 0,35X1X2 dan NADES-2 yaitu Y = 30,54 - 2,23X1 10,65X2 - 4,85X12 6,23X22 - 4,73X1X2. Variabel bebas yang digunakan adalah X1 = suhu ekstraksi 40, 60, 80oC dan X2 = rasio massa NADES dan minyak sawit 1:2, 1:1, 2:1. Kondisi proses optimum ekstraksi menggunakan pelarut NADES-1 tercapai pada suhu 50,91oC dan rasio massa NADES terhadap minyak sawit sebesar 1,64:1. Sementara untuk pelarut NADES-2 tercapai pada suhuh 42,83oC dan rasio massa NADES terhadap minyak sawit sebesar 2:1. Kondisi optimal untuk NADES-1 menghasilkan persentase penyerapan asam palmitat sebesar 40,73 dan untuk NADES-2 sebesar 49,92.

Deacidification is one of many steps in palm oil refining process which aims to separate free fatty acids from the oil. The deacidification process was using green solvent, known as Natural Deep Eutectic Solvent NADES, that consisted of betaine anhydrous and hydrogen bonding donor of 1,2 propanediol NADES 1 and 1,4 butanediol NADES 2 at molar ratio of 1 5 and 1 4, respectively. In this study, the process condition was optimized using response surface methodology RSM through central composite design to predict the maximum palmitic acid content in NADES extract. RSM is a combined method of mathematical techniques and statistical techniques used to model and analyze y response that is influenced by some independent variable factor x in order to optimize the response.
The obtained regression equation of the basic model for optimization with NADES 1 is Y 39.3 1.78X1 4.2X2 10.3X1 2 3.3X2 2 0.35X1X2 and NADES 2 is Y 30.54 2.23X1 10.65X2 4.85X1 2 6.23X2 2 4.73X1X2. The independent variables are X1 extraction temperature 40, 60, 80oC and X2 mass ratio of NADES to oil 1 2, 1 1, 2 1. The optimum process condition for NADES 1 was reached at temperature of 50.91oC and NADES to palm oil mass ratio of 1.64 1. Meanwhile for NADES 2 was reached at temperature of 42.83oC and NADES to palm oil mass ratio of 2 1. These optimum conditions resulted the maximum palmitic acid content of 40.73 and 49.92 for NADES 1 and NADES 2, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiq Sunaryanto
"Response surface methodology (RSM) merupakan model tiga faktorial yang dapat menjelaskan hubungan antar variabel independen satu sama lainnya. RSM dapat digunakan untuk optimasi medium fermentasi produksi Cyclosporin A menggunakan isolat Tolypocladium inflatum. Daerah permukaan respon yang merupakan titik optimum dapat diduga dengan menggunakan model polinomial orde kedua dengan menerapkan model statistik central composite design (CCD). Hasil optimasi medium fermentasi produksi Cyclopsorin A dengan menggunakan variabel bebas glukosa, kasein, dan KH 2PO4 menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas tersebut memiliki pengaruh nyata terhadap produktivitas Cyclosporin A. Ada interaksi positif diantara variabel bebas glukosa dengan kasein, namun demikian tidak terdapat interaksi nyata diantara glukosa dengan KH 2PO4 dan kasein dengan KH2PO4. Dengan menggunakan model matematik diperoleh data titik optimum sebesar 1230.5 mg L-1 pada konsentrasi glukosa 28.5 g L-1, konsentasi KH2PO4 0.74 g L-1, dan konsentrasi kasein 9.8 g L-1. Hasil validasi data yang dilakukan dilaboratorium diperoleh produktivitas Cyclosporin A sebesar 1197.28 mg L-1. Dengan demikian terdapat perbedaan 2.7% antara produktivitas Cyclosporin A yang dihasilkan dari nilai dugaan menggunakan model matematik dengan nilai sebenarnya yang diperoleh dari hasil percobaan di laboratorium.

Response surface methodology (RSM) is a three factorial model which illustrates the relationship between one or more independent variables. RSM can be used to optimize the fermentation medium for the production of Cyclosporin A from the isolate Tolypocladium inflatum. The optimal point of the response surface area is predicted by using a second-degree polynomial model and applying the statistic model obtained from the central composite design (CCD). The results of optimizing the fermentation medium for Cyclopsorin using the three independent variables of glucose, casein, and KH 2PO4 show that all three of the independent variables affect the production of cyclosporin A. There is a positive interaction between the independent variables of glucose and casein, however, there is no visible interaction between glucose with KH2PO4 and casein with KH2PO4. By using the mathematical model the total optimum result obtained is 1230.5 mg L-1, glucose concentrate 28.5 g L-1, KH2PO4 concentrate 0.74 gL -1, and casein concentrate 9.8 g L-1. Laboratory validation shows that Cyclosporin A productivity is 1197.285 mg L-1. There is a value difference of 2.7% between the expected productivity of Cyclosporin A using the mathematical model and the actual production in laboratory."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
AJ-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hismiaty Bahua
"Penelitian ini mengaplikasikan natural deep eutectic solvent NADES sebagai pelarut hijau alternatif untuk ekstraksi ?-mangostin dari kulit buah manggis. NADES yang merupakan hasil kompleks dari garam ammonium kuartener dengan donor ikatan hidrogen HBD menarik banyak perhatian karena sifatnya yang unik seperti tidak volatil, tidak toksik, biodegradable, mudah disintesis dan dapat diatur polaritas serta selektivitasnya sesuai kebutuhan.
Untuk mengetahui apakah NADES dapat mengekstraksi ?-mangostin dengan kapasitas ekstraksi setara dengan pelarut organik konvensional, maka NADES dipreparasi menggunakkan betain sebagai penerima ikatan hidrogen HBA dan HBD dari golongan senyawa diol, asam karboksilat, gula dan amida dalam beberapa variasi rasio molar. Sebelum digunakan, NADES dikarakterisasi polaritas, densitas dan viskositasnya kemudian dievaluasi pengaruhnya terhadap kemampuan solvasi NADES kepada ?-mangostin. Selanjutnya metode recovery berupa fractional freezing, presipistasi dengan penambahan antisolvent dan ekstraksi balik menggunakan virgin coconut oil VCO diaplikasikan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pemisahan komponen bioaktif dan perolehan kembali NADES setelah ekstraksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NADES Betain ndash; Levulinic Acid rasio molar 1:2 dan Betain ndash; 1.2 Propanadiol rasio molar 1:3 mampu mengekstraksi ?-mangostin dengan yield ekstraksi yang paling tinggi yaitu 3.10 g/g dan 3.42 g/g, mendekati yield ekstraksi dengan etanol yaitu sebesar 3.87 g/g. Evaluasi terhadap hubungan antara yield ekstraksi ?-mangostin dengan hasil karakterisasi NADES menunjukkan bahwa kemampuan ekstraksi NADES polanya dominan mengikuti perubahan polaritas dari NADES yang digunakan. Sementara itu untuk proses pemisahan ?-mangostin dan perolehan kembali NADES, metode ekstraksi cair-cair VCO sebanyak 5 tingkatan ekstraksi menghasilkan recovery ?-mangostin terbesar yaitu 62.90. Metode ekstraksi cair-cair dengan VCO ini efisien untuk digunakan karena VCO yang mengandung ?-mangostin dapat langsung diformulasi untuk sediaan akhir kosmetika atau sebagai suplemen makanan.

This research applied natural deep eutectic solvents NADES as an alternative green solvent for extraction of mangostin from mangosteen pericarp. NADES, which is a complexion of quaternary ammonium salts with hydrogen bonding donors HBD attracts much attention because of its unique properties such as non volatile, non toxic, biodegradable, easy to prepare and adjustable polarity and selectivity. To evaluate extraction capacity of NADES to mangostin compare with conventional organic solvent, NADES were prepared using betaine as the hydrogen bond acceptor HBA and HBD from groups of diols, carboxylic acids, sugars and amides in several molar ratios.
Furthermore, NADES were characterized by their polarities, densities and viscosities prior to use and evaluated their influences on extraction capacity of NADES. Moreover, recovery methods consist of fractional freezing, precipitation with addition of antisolvent and back extraction using virgin coconut oil VCO were applied to overcome the problems encountered in the separation of bioactive components and recovery of NADES after extraction.
The result showed that NADES Betain Levulinic Acid molar ratio 1 2 and Betain 1.2 Propanadiol molar ratio 1 3 exhibit the highest extraction capacity of mangostin with yield of extraction 3.10 g g and 3.42 g g respectively, closed to yield of extraction using ethanol 3.87 g g . The extraction capacity of NADES were following the polarity changes of NADES used. Furthermore, For the separation of mangostin and NADES recovery, a liquid liquid extraction method using VCO by 5 levels of extraction steps, showed the largest recovery of mangostin by 62.90 . The liquid liquid extraction method with VCO is efficient to use because VCO containing mangostin can be directly formulated for cosmetic or as a dietary supplement
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummu Hanifah
"Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit TKKS untuk memproduksi bioetanol terdiri dari tiga proses, yaitu: pretreatment, hidrolisis dan fermentasi. Proses pretreatment menghasilkan sejumlah besar limbah lindi hitam. Lindi hitam berbahaya untuk ekosistem jika dibuang langsung ke lingkungan karena memiliki COD, TSS dan pH yang tinggi. Metode dalam penelitian ini adalah koagulasi-flokulasi sebagai pengolahan pertama sedangkan jamur T. versicolor F200 sebagai pengolahan kedua pada pengolahan lindi hitam. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan dekolorisasi lindi hitam dengan menggunakan jamur T. versicolor F200. Aplikasi Response Surface Methodology (RSM) dengan menggunakan software Minitab 17 dilakukan untuk optimasi dekolorisasi yang dipengaruhi oleh variabel independen seperti CuSO4, Tween 80, dan agitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekolorisasi lindi hitam dengan menggunakan metode koagulasi-flokulasi sebagai pengolahan pertama mampu mendekolorisasi sebesar 68%, sedangkan jamur T. versicolor F200 sebagai pengolahan kedua mampu mendekolorisasi sebesar 85%. Hasil optimasi dekolorisasi dengan RSM menunjukkan bahwa jamur T. versicolor F200 dapat mendekolorisasi lindi hitam sebesar 86-93% dengan R2=0.991 dengan variabel yang dominan adalah agitasi.

The utilization of oil palm empty fruit bunches to produce bioethanol consist of three processes pretreatment, hydrolysis, and fermentation. The pretreatment process generated the high amounts of black liquor wastewater. Black liquor is harmful to aquatic ecosystem if discharge directly into water because it contains high COD, TSS and pH. The method in this research is using coagulation flocculation as first treatment and T. versicolor F200 as second treatment to decolorize of black liquor. The purpose of this research was increasing decolorization of black liquor by T. versicolor F200. The application of Response Surface Methodology (RSM) using Minitab 17 software was to optimize decolorization which influenced by independent variables such as CuSO4, Tween 80 and agitation. The result showed that decolorization 68% using coagulation flocculation as first treatment was obtained, while T. versicolor F200 as second treatment decolorized black liquor 85%. The application RSM to optimize decolorization of black liquor resulted 86-93% with R2 0.991 and agitation is the dominant independent variable."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Optimisasi dengan menggunakan fungsi desirability merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan proses respon ganda secara serentak. Metodenya menemukan kondisi pengoperasian proses yang memberikan nilai respon yang diinginkan. Fungsi desirability merupakan suatu transformasi dari variabel respon ke skala nol sampai satu. Pertamatama setiap variabel respon i y dikonversikan menjadi fungsi individual desirability i d , dengan i d = 0 menyatakan nilai respon yang tidak diinginkan atau nilai responnya berada di luar batas spesifikasi. Sedangkan i d = 1 menyatakan nilai respon yang ideal. Kemudian fungsi-fungsi individual desirability tersebut digabungkan menggunakan mean geometrik, yang memberikan fungsi composite atau overall desirability D. Jika sembarang respon i y sepenuhnya tidak diinginkan (di = 0), maka nilai overall desirabilitynya adalah 0 yang mengindikasikan bahwa minimal satu nilai respon berada di luar batas spesifikasi. Hasil aplikasi menunjukkan bahwa kondisi pengoperasian proses (level faktor) yang didapat adalah pada level -1,163 atau 79,185 menit untuk waktu reaksi dan pada level 0,836 atau 179,18 oF untuk temperatur reaksi. Dengan kondisi pengoperasian proses tersebut, maka nilai respon untuk yield adalah 76,41, untuk viscosity adalah 65, dan untuk number-average molecular weight adalah 3295,81. Dan dengan kondisi pengoperasian proses tersebut, maka nilai individual desirability untuk yield adalah 1, untuk viscosity adalah 1, dan untuk number-average molecular weight adalah 1. Jadi, nilai overall desirability-nya adalah 1, yang berarti semua nilai respon yang didapat berada di dalam batas spesifikasi yang diinginkan dan telah mencapai target."
Universitas Indonesia, 2005
S27613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatin Mutiara Dani
"Lisat dari bakteri asam laktat saat ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku sediaan kesehatan, salah satunya produk kesehatan kulit. Streptococcus macedonicus MBF 10-2 merupakan salah satu bakteri asam laktat yang berdasarkan penelitian terdahulu telah terbukti memiliki aktivitas antimikroba karena memproduksi bakteriosin dan juga menghasilkan asam laktat yang memiliki manfaat untuk kesehatan kulit. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada produk di pasaran yang menggunakan lisat S. macedonicus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi fermentasi S. macedonicus MBF 10-2 yang optimum pada medium alternatif, MRS-Soy Peptone, dan medium MRS standar sehingga dihasilkan produk lisat yang ideal dan dapat dikembangkan menjadi bahan baku sediaan kesehatan. Optimasi jumlah dekstrosa, jumlah soy peptone, dan lama fermentasi dilakukan dengan Metode Permukaan Respon RSM. Lisat yang dihasilkan dari optimasi fermentasi S. macedonicus MBF 10-2 diukur pH dan aktivitas bacteriocin-like inhibitory-substances BLIS sebagai respons dari optimasi RSM. Pengujian aktivitas BLIS dilakukan dengan metode difusi cakram, dan pengukuran pH lisat dilakukan dengan menggunakan pH meter. Selain optimasi komposisi media dan lama fermentasi, dilakukan pula optimasi pelisisan sel menggunakan ultrasonikator dan menggunakan lisozim. Pelisisan sel S. macedonicus MBF 10-2 dengan menggunakan lisozim lebih efektif bila dibandingkan dengan pelisisan dengan menggunakan ultrasonikator. Hasil optimasi komposisi media dan lama fermentasi dengan RSM menunjukkan bahwa solusi yang terbaik didapatkan dengan komposisi 2,5 dekstrosa, 1,25 soy peptone, serta lama fermentasi 11,18 jam yang akan menghasilkan lisat dengan pH 7,23 dan aktivitas BLIS sebesar 7,38 mm. Sedangkan lisat S. macedonicus MBF 10-2 menggunakan media MRS standar memiliki pH yang lebih rendah, yaitu 7,16 dan aktivitas BLIS yang lebih besar, yaitu 10, 88 mm. Dapat disimpulkan bahwa medium MRS-Soy Peptone dapat digunakan untuk menghasilkan produk lisat S. macedonicus MBF 10-2, namun tidak lebih baik dari medium MRS standar.

Lysate of lactic acid bacteria is now commonly used as a raw material in health care products, such as skin care products. Based on previous studies, Streptococcus macedonicus MBF 10-2 is one of lactic acid bacteria that has activity as an antibacterial because of the bacteriocin production, and also produce lactic acid that is beneficial for skin health. However, lysate of S. macedonicus has not been commercially used in healthcare products. This study is aimed to get the optimum fermentation condition of S. macedonicus MBF 10 2 using standard MRS medium and MRS Soy peptone medium as the alternatif medium. The optimum fermentation condition was obtained to get the ideal production of the lysate therefore the lysate can be developed as a raw material for health care products. Amount of dextrose, soy peptone in medium and duration of fermentation were optimized by using Response Surface Methodology RSM. Bacteriocin like inhibitory substances BLIS activity and pH of lysate from the S. macedonicus MBF 10 2 fermentation were used as the responses of the RSM optimization. BLIS activity was tested by disk diffusion method, and the pH measured using pH meter. Beside optimization of medium composition and duration of fermentation, optimization of S. macedonicus MBF 10 2 cell lysis was also disguised using ultrasonicator and lysozyme. Lysis of S. macedonicus MBF 10 2 using lysozyme proved to be more effective than using ultrasonicator. Optimization of medium composition and duration of fermentation showed that 2.5 of dextrose, 1.25 of soy peptone, and 11.18 hour of fermentation had the optimum result with pH 7.23 and 7.38 mm BLIS activity. While lysate of S. macedonicus MBF 10 2 using standard MRS had lower pH 7.16 and stronger BLIS activity, 10.8 mm. From this study can be concluded that the alternatif medium, MRS Soy Peptone can be used to produce lysate, but not as good as the standard MRS medium."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiatira Windansari
"Pengolahan sumber air menjadi air bersih, membutuhkan teknik fisikokimia sederhana yang disebut teknik koagulasi-flokulasi. Teknik ini membutuhkan senyawa kimia berupa koagulan. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan koagulan jenis baru yaitu polialuminium sulfat (PAS) yang merupakan koagulan aluminium sulfat termodifikasi dengan menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) untuk mengoptimasi respon dari berbagai variabel yang digunakan dalam eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi bahan baku yang optimal untuk pembuatan polialuminium sulfat dan mendapatkan kondisi operasi koagulasi-flokulasi yang paling baik pada pengolahan air baku menjadi air bersih dengan menggunakan koagulan polialuminium sulfat hasil eksperimen. Empat variabel yang digunakan dalam penelitian pembuatan PAS, yaitu sodium aluminat, aluminium hidroksida, asam sulfat, dan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSM memiliki kehandalan dalam memprediksi respon %Al2O3, yaitu dengan RMSE (Root Mean Squared Error) sebesar 0,84. RSM dapat memberikan nilai optimal yang spesifik dengan hasil validasi sebesar 17,35%. Dengan RSM, didapatkan kondisi optimal eksperimen pembuatan PAS dengan komposisi sodium aluminat 6,6253 gram, aluminium hidroksida 41,5487 gram, asam sulfat 60,4351 mL, dan air 83,6923 mL. Metode RSM juga memperlihatkan kehandalannya dalam eksperimen operasi koagulasi-flokulasi dalam memprediksi respon % penurunan kekeruhan (turbiditas) dengan nilai RMSE sebesar 4,31. Kondisi optimal operasi koagulasi-flokulasi air baku menjadi air bersih berada pada dosisi koagulan sebesar 69,4 ppm dengan lama waktu koagulasi-flokulasi 29,045 menit. Produk baru yang diusulkan berupa koagulan polialuminium sulfat (PAS) padat yang memiliki % zat aktif lebih tinggi (Al2O3) bila dibandingkan dengan koagulan konvensional, aluminium sulfat atau tawas. PAS juga memiliki kemampuan yang sangat baik dalam operasi koagulasi-flokulasi air baku menjadi air bersih dan dapat menjadi alternatif koagulan dalam mengolah air baku menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Indonesia.

Processing water sources into clean water require a simple physicochemical technique so-called the coagulation-flocculation technique which requires chemical compounds in the form of coagulants. In this study, a new type of coagulant was prepared, namely polyaluminium sulfate (PAS), which is a modified aluminium sulfate coagulant, using the Response Surface Methodology (RSM) method to optimize the response of various variables. This study aims to determine the optimal composition of the initial materials for the fabrication of polyaluminium sulphate and to determine the optimal conditions of coagulation-flocculation operations in processing raw water into clean water using the polyaluminium sulfate coagulant experimental results. The four variables used in this study, i.e., sodium aluminate, aluminium hydroxide, sulfuric acid, and water. The results showed that RSM had reliability in predicting the %Al2O3 response, that is with RMSE (Root Mean Squared Error) of 0,84. RSM can provide the specific optimal values ​​with validation results of 17,35%. By using RSM, the optimal experimental conditions for making PAS were obtained with a composition of sodium aluminate 6,6253 g, aluminium hydroxide 41,5487 g, sulfuric acid 60,4351 mL, and water 83,6923 mL. The RSM method also shows its reliability in the experiment of coagulation-flocculation operations in predicting the response of the decrease in turbidity with the RMSE value of 4,31. The optimal condition of coagulation-flocculation operation of raw water into clean water was in coagulant doses of 69,4 ppm with a treatment time of 29,045 minutes. The product is a solid polyaluminium sulfate (PAS) coagulant which has a higher percentage of the active components, i.e. Al2O3, compared to those of conventional coagulants, such as aluminium sulfate or alum. PAS also has very good ability in coagulation-flocculation to process raw water into clean water. It is potential as an alternative coagulant for processing raw water into clean water to meet the needs of clean in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Kurniawan
"Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) sebagai pelarut dalam ekstraksi senyawa bioaktif dapat menggantikan pelarut organik konvensional yang bersifat toksik bagi lingkungan dan kesehatan. NADES memiliki volatilitas yang dapat diabaikan pada suhu ruang, solubilitas tinggi, toksisitas rendah dan bersifat biodegradable. Pada penelitian ini, kemampuan NADES dalam mengekstraksi -mangostin dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dievaluasi. NADES dibuat dari campuran antara betain dengan donor ikatan hidrogen dari berbagai jenis alkohol dalam berbagai variasi rasio molar. Pada NADES dilakukan analisa struktur kimia, uji polaritas, uji viskositas, dan uji perilaku termal, untuk mengetahui karakteristik fisis dan kimianya. Ekstraksi dilakukan dengan metode pengadukan pada suhu ruang. Kuantitas hasil ekstraksi dianalisa dengan high performance liquid chromatography. Hasil ekstraksi α-mangostin menggunakan NADES berbasis betain dengan 1,4-butanediol (rasio molar 1:3) serta 1,2-propanediol (rasio molar 1:3) mencapai 3,07% massa dan 3,02% massa, lebih tinggi dibandingkan hasil ekstraksi α-mangostin dengan pelarut etanol yakni 2,99% massa. Penelitian ini memperlihatkan potensi yang bagus dari NADES sebagai pelarut alternatif untuk mengekstraksi berbagai senyawa bioaktif dari alam.
Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) as an extraction solvent of bioactive compounds can replace the conventional organic solvents which are toxic for environment and human health. NADES has a negligible volatility at room temperature, high solubility, and low toxicity. In this research, the ability of NADES to extract α-mangosteen from the mangosteen (Garcinia mangostana L.) pericarp is evaluated. NADES is made from a mixture of betaine with hydrogen bond donors of some types of alcohols, and in some varieties of molar ratios. There are chemical structure analysis, polarity test, viscosity test, and thermal behavior test, to determine the physical and chemical characteristics of NADES. The extraction method used is shaking method at room temperature. The quantities of extraction yield were tested by using high performance liquid chromatography. The extraction yield of α-mangosteen using betain based NADES with 1,4-butanediol (1:3 molar ratio) and 1,2-propanediol (1:3 molar ratio) give 3,07% mass and 3,02% mass, higher than the extraction yield of α-mangosteen using ethanol, 2,99% mass. This research shows a good potential of NADES as an alternative solvent for extraction of bioactive compounds from nature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>